Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara
aneka macam gejala-gejala sosial (gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral,
hukum dengan ekonomi) dengan gejala lainnya (nonsosial).
Pitirim A. Sorokin
Sebagai bagian dari ilmu sosial, objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Sosiolog
menjelaskan bahwa perilaku masyarakat timbul tidak hanya dipengaruhi oleh motif dan
sikap internal seseorang, tetapi juga dari konteks sosial dimana orang tersebut hidup.
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari bab ini, anda diharapkan mampu :
Menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Mengidentifikasi gejala sosial
Menjelaskan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Menyimpulkan fungsi sosiologi dalam mengkaji berbagai gejala sosial yang terjadi di
masyarakat
Memperdalam nilai agama yang dianut dan menghormati agama lain
Mensyukuri keberadaan diri dan keberagaman sosial sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Kuasa
Merespon secara positif berbagai gejala sosial di lingkungan sekitar
Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Individual dan Sosial
Manusia Sebagai Makhluk Individual
Kata individu mempunyai makna yang berbeda dengan individualism dan individualis.
Individualism adalah paham yang mementingkan hak perseorangan disamping kepentingan
masyarakat atau negara. Individualis adalah sikap yang mementingkan diri sendiri.
Sebagai makhluk individu manusia memiliki kepribadian yang unik. Dia memiliki penampilan
fisik, kemampuan, kebutuhan, perasaan dan sikap yang berbeda dengan sesamanya. Kata
individu dalam konsep manusia menunjukan bahwa manusia adalah makhluk yang
otonom. Sebagai makhluk yang otonom, manusia memiliki kebebasan dalam menentukan
pilihannya dan bertanggungjawab atas pilihannya tersebut.
Manusia sebagai Makhluk Sosial
Menurut Aristoteles, manusia pada kodratnya adalah makhluk sosial. Dia tidak akan
memperoleh keutamaan dan tidak akan menjadi baik jika tidak mempunyai teman dan
terasing dari masyarakatnya. Demikian halnya bahwa sesungguhnya manusia tidak akan
dapat hidup sendiri tanpa kehadiran orang lain.
B. Gejala Sosial yang Terjadi di Lingkungan Masyarakat
Manusia hidup dalam masyarakat. Masyarakat menurut Paul B. Horton & C. Hunt
merupakan kumpulan manusia yang relative mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu
yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta
melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok manusia tersebut (Horton dan Hunt,
2010). Didalam masyarakat, menurut Kathy S. Stolley, orang-orang saling berinteraksi dan
berbagi budaya yang sama (Stolley, 2005). Dalam proses ini berbagai gejala sosial terjadi.
Pengertian Gejala Sosial
Gejala sosial adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi di antara dan oleh manusia, baik secara
individu maupun secara kelompok (Gulo, 2010). Suatu peristiwa atau proses disebut gejala
sosial karena perilaku oleh individu yang terlibat di dalamnya saling terkait. Menurut
Durkheim, gejala sosial harus dipahami sebagai fakta objektif di luar kehidupan subjektif
individu. Gejala sosial antara lain mencakup gejala ekonomi, gejala politik, gejala budaya
dan gejala moral.
Contoh gejala sosial antara lain adalah kemiskinan, kejahatan, perang, kewirausahaan, dan
persamaan gender. Setiap gejala sosial menjadi dampak sekaligus penyebab dari gejala
sosial yang lain. Misalnya keyakinan agama mempengaruhi praktik ekonomi. Kepentingan
ekonomi menentukan teori politik.
Bentuk dan Jenis Gejala Sosial
Berbagai gejala sosial tersebut, menurut Guglielmo Carchedi, dapat dikelompokkan dalam
bentuk gejala sosial yang menentukan (the determinan sosial phenomenon) dan bentuk
gejala sosial yang ditentukan (the determined sosial phenomenon).
Gejala sosial yang menentukan merupakan bentuk gejala sosial yang mengkondisikan
keberadaan gejala sosial yang ditentukan. Gejala sosial yang ditentukan merupakan bentuk
gejala sosial yang menjadi kondisi reproduksi atau menggantikan gejala sosial yang
menentukan.
Gejala-gejala sosial, menurut Pitirim A. Sorokin, dapat dikelompokkan dalam berbagai jenis.
Diantaranya adalah sbagai berikut.
a. Gejala sosial religious. Misalnya perayaan panen padi
b. Gejala sosial ekonomi. Misalnya gejala menurunnya pertumbuhan ekonomi dan
meningkatnya pengangguran.
c. Gejala sosial politik. Misalnya, terjadinya praktik politik uang untuk memenangkan pemilu.
d. Gejala sosial hukum. Misalnya, ketidakdisiplinan pengendara sepeda motor di jalan raya.
Berdasarkan tingkatannya, menurut Norman Blaikie, ada tingkatan gejala sosial.
a. Gejala sosial mikro terjadi pada individu-individu dalam kehidupan sosial sehari-hari.
b. Gejala sosial meso terjadi pada organisasi, masyarakat, massa dan gerakan sosial
c. Gejala sosial makro terjadi dalam entitas sosial yang lebih besar
C. Fungsi dan Peran Sosiologi dalam Mengkaji Gejala Sosial di Masyarakat
Dalam disiplin ilmu sosiologi, keberadaan teori-teori sosiologi mengacu pada upaya untuk
memberikan penjelasan sistematis dan konsisten terhadap gejala sosial. Tahap akhir dari
penjelasan sosiologi atas gejala sosial itu menurut Weber adalah menjelaskan mengapa para
pelaku yang terlibat dalam gejala sosial itu berperilaku sedemikian sehingga gejala sosial itu
dapat terjadi.
Istilah sosiologi pertama kali digunakan oleh Auguste Comte (1798-1859). Comte
menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu tentang gejala sosial yang tunduk pada hukum
alam dan tidak berubah-ubah. Halnya dengan pitirim A. Sorokin menyatakan bahwa
sosiologi mempelajari hubungan dan pengaruh timbal-balik antara aneka macam gejala-
gejala sosial. Misalnya antara gejala ekonomi dan agama, keluarga dan moral, hukum dan
ekonomi, serta masyarakat dan politik. Menurut Emile Durkheim, pokok bahasan sosiologi
adalah fakta-fakta sosial. Fakta sosial adalah pola-pola atau system yang mempengaruhi
cara manusia bertindak, berpikir dan merasa. Fakta sosial tersebut berada di luar individu.
Fakta sosial mempunyai kekuatan memaksa atau mengendalikan individu tersebut.
Sosiologi dan Pengetahuan Umum
Sosiologi memiliki perbedaan dengan pengetahuan umum pada dua hal penting.
a. Para sosiolog menggunakan imajinasi sosial. Ketika melihat rutinitas kehidupan sehari-
hari para sosiolog melihat lewat cara pandang yang berbeda.
b. Para sosiolog melihat bukti-bukti dari suatu isu sebelum membuat kesimpulan
Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan
Istilah sosiologi berasal dari Bahasa Latin dan Yunani. Asal katanya adalah socius dan logos.
Socius (Latin) berarti kawan tetapi dalam arti luas masyarakat. Sementara itu, logos (Yunani)
berarti kata atau berbicara. Dengan demikian, ilmu sosiologi berarti ilmu yang mempelajari
tentang masyarakat.
Ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut.
1. Sosiologi bersifat Empiris. Berdasarkan hasil observasi (pengamatan)
2. Sosiologi bersifat Teoritis. Berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi
3. Sosiologi bersifat Kumulatif. Teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori-teori yang
sudah ada sebelumnya dalam arti memperbaiki, memperluas dan memperhalus teori-teori
lama.
4. Sosiologi bersifat Non-Etis. Tidak mempersoalkan baik buruk suatu fakta, tetapi
menjelaskan fakta-fakta tersebut secara analitis.
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Kata masyarakat berasal dari akar kata Arab
musyarak, artinya bersama-sama. Istilah masyarakat dalam Bahasa Inggris adalah society.
Kata society berasal dari Bahasa Latin socius, yang berarti kawan. Selo Soemardjan
mengatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan
kebudayaan. J. L Gillin dan J. P Gillin mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok
manusia yang terbesar. Mereka mempunyai kebisaaan, tradisi, sikap, dan perasaan
persatuan yang sama. Sementara itu, menurut Ralf Linton, masyarakat merupakan suatu
kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama dalam waktu yang cukup lama.
Dalam mempelajari masyarakat sebagai objek kajian, sosiologi memfokuskan studinya pada
hal-hal berikut.
a. Hubungan timbal-balik antara manusia satu dan manusia lainnya
b. Hubungan antara individu dan kelompok
c. Hubungan antara kelompok yang satu dan kelompok lainnya
d. Proses yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut dalam masyarakat
Ada beberapa unsur yang terkandung dalam istilah masyarakat. Unsur-unsur tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu yang relative lama. Di dalamnya,
manusia saling mengerti, merasa, dan mempunyai harapan-harapan sebagai akibat dari
hidup bersama itu.
2. Memiliki system komunikasi dan peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia
dalam masyarakat
3. Manusia yang hidup bersama merupakan suatu kesatuan
4. Manusia yang hidup bersama merupakan suatu system hidup bersama, yang
menimbulkan kebudayaan dimana setiap anggota masyarakat merasa dirinya masing-
masing terikat dengan kelompoknya.
Sosiologi secara umum berfokus pada studi tentang perilaku manusia dalam masyarakat.
Namun demikian, para sosiolog umumnya memiliki pendekatan yang berbeda-beda dalam
melihat objek sosiologi. Ada sosiolog yang mungkin lebih tertarik untuk mengupas tentang
perilaku menyimpang pada manusia (sosiologi criminal), ada juga yang mungkin lebih
tertarik mengupas tentang aspek politik dari kehidupan sosial masyarakat (sosiologi politik).
Ketertarikan yang berbeda-beda tersebut menumbuhkan berbagai spesialisasi dan subilmu
dalam sosiologi.
Metode Ilmiah
Sosiologi mengenal dua macam metode ilmiah.
a. Metode kualitatif. Metode ini dipakai apabila subjek penelitian tidak dapat diukur
b. Metode kuantitatif. Mengutamakan keterangan berdasarkan angka-angka atau gejala-
gejala yang diukur dengan skala, indeks, table, atau uji statistic.
Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Lain
Karena objek sosiologi adalah perilaku manusia maka sosiologi berhubungan erat dengan
keilmuan humaniora lainnya, misalnya sejarah, psikologi, antropologi, ekonomi, politik,
geografi dan ilmu sosial lainnya.
Peran dan Fungsi Sosiologi
Fungsi atau kegunaan sosiologi
1. Untuk pembangunan. Sosiologi berfungsi untuk memberikan data sosial yang diperlukan
pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembangunan.
2. Untuk penelitian. Dengan penelitian, akan diperoleh suatu rencana penyelesaian masalah
sosial yang baik.
Peran Sosiologi
1. Sosiolog sebagai ahli riset. Para sosiolog melakukan riset ilmiah. Tujuannya adalah
mencari data kehidupan sosial masyarakat.
2. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan. Prediksi sosiologi dapat membantu memperkirakan
pengaruh kebijakan sosial yang mungkin terjadi.
3. Sosiolog sebagai praktisi. Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan masyarakat.
4. Sosiolog sebagai guru atau pendidik
Sumber:
Maryati, Kun dan Juju Suryawat. Sosiologi: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. 2013.
Erlangga. Jakarta
Fungsi Sosiologi dalam Masyarakat
1.1 Latar Belakang Masalah
Istilah sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Sosius (bahasa Latin) berarti kawan,
dan logos (bahasa Yunani) berarti kata atau berbicara. Dengan demikian, ilmu sosiologi
berarti ilmu yang berbicara mengenai masyarakat.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelejari tentang masyarakat sebagai keseluruhan, yakni
antar hubungan di antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok
dengan kelompok, baik formal maupun material, statis maupun dinamis. Pengertian
sosiologi ini dipaparkan oleh Mayor Polak.
Dalam setiap bidang ilmiah terdapat perbedaan antara ilmu murni (pure science) dan ilmu
terapan (applied science). Ilmu murni bertujuan membentuk dan mengembang-kan
pengetahuan secara abstrak guna mempertinggi mutu pengetahuan tersebut, na-mun segi
penerapannya bukan merupakan perhatian utama. Ilmu terapan bertujuan untuk mencari
cara-cara mempergunakan pengetahuan ilmiah guna memecahkan ma-salah praktis.
Sosiologi merupakan ilmu terapan sekaligus ilmu terapan.
Dilihat dari objeknya, sosiologi termasuk pada kelompok-kelompok ilmu-ilmu sosial yang
mempelajari perilaku manusia. Sebagai ilmu murni sekaligus ilmu terapan, tu-juan sosiologi
adalah melakukan pencarian untuk mendapatkan pengetahuan sedalam-dalamnya tentang
masyarakat dan mencari cara-cara untuk menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di
lingkungan masyarakat tersebut
Kita telah membahas pengertian sosiologi dan kita juga telah mendapat bukti bahwa
sosiologi adalah sebuah ilmu pengetahua sebagaimana ilmu-ilmu lainnya. Lantas, apakah
sosiologi memiliki kegunaan bagi masyarakat? Apa manfaat dari mempelajari sosiologi? Kita
akan mencari jawabannya dalam bagian ini.
Adapun beberapa masalah dirumuskan dalam pembuatan makalah ini antara lain :
1. Apa kegunaan sosiologi dalam masyarakat?
2. Apa peran sosiolog di lingkungan masyarakat?
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Pengetahuan sosiologi telah diterapkan secara umum. Banyak sosiolog yang dipeker-jakan
dalam instansi-instansi negara maupun menjadi konsultan berbagai perencanaan
pembangunan. Dalam hal ini tentunya peran sosiolog sangat dibutuhkan terutama yang
berkaitan dengan penelitian, pengolahan data dan perencanaaan kebijakan yang
menyangkut kepentingan masyarakat. Kegunaan sosiologi bagi masyarakat adalah :
1. Untuk pembangunan.
2. Untuk penelitian.
Sosiologi berguna untuk memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap perenca-naan
pelaksanaan maupun penilaian pembangunan. Pada tahap perencanaan, yang ha-rus
diperhatikan adalah apa yang menjadi kebutuhan sosial. Pada tahap pelaksanaan yang harus
dilihat adalah kekuatan sosial dalam masyarakat serta proses perubahan sosialnya. Dan
pada tahap penilaian yang harus dilakukan adalah analisis terhadap e-fek atau dampak
sosial pembangunan tersebut.
Dengan penelitian dan penyelidikan sosiologis, akan diperoleh suatu perencanaan a-tau
pemecahan masalah sosial yang baik. Di negara yang sedang membangun, peran sosiolog
sangat dibutuhkan. Berdasarkan hasil penelitian sosiologis, para pengambil-an keputusan
dapat menyusun rencana dan cara pemecahan suatu masalah sosial. Contohnya, cara
pencegahan kenakalan remaja dan cara meningkatkan kembali rasa solidaritas antarwarga
yang semakin pudar.
Sebagai ahli ilmu kemasyarakatan, para sosiolog tentu sangat berperan dalam mem-bangun
masyarakat terutama di daerah yang sedang berkembang. Bentuk-bentuk pe-ran para ahli
tersebut dapat kita gambarkan sebagai berikut :
1. Sosiolog sebagai ahli riset
2. Sosiolog konsultan kebijakan
3. Sosiolog sebagai teknisi
4. Sosiolog sebagai guru atau pendidik
2.2.1 Sosiolog Sebagai Ahli Riset
Seperti semua ilmuan lainnya, para sosiolog menaruh perhatian pada pengumpulan dan
penggunaan data. Untuk itu, para sosiolog melakukan riset ilmiah untuk mencari data
tentang kehidupan sosial suatu masyarakat. Data itu kemudian diolah menjadi suatu karya
ilmiah yang berguna bagi pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah-masalah
dalam masyarakat.
Dalam kaitan dengan hal ini, seorang sosiolog harus mampu men-ernihkan berbagai
anggapan keliru yang berkembang dalam masyarakat. Dari hasil penilitiannya, sosio-log
harus dapat menghadirkan kebenaran-kebenaran agar dampak negatif yang mung-kin
ditimbulkan oleh kekeliruan dalam masyarakat dapat dihindari. Berdasarkan hal i-tu pula,
seorang sosiolog bisa menghadirkan ramalan sosial yang didasarkan pada po-la-pola,
kecenderungan, dan perubahan yang paling mungkin terjadi.
Dalam menyajikan suatu fakta, seorang sosiolog harus bersikap netral dan objektif.
Contohnya, dalam menyajikan data tentang masalah kemiskinan, seorang sosiolog ti-dak
boleh menciptakan anggapan sebagai pendukung suatu proyek atau kegiatan ter-tentu atau
mengubahnya sehingga terkesan reformis, konservatif, dan sebagainya.
Sosiolog dapat menyajikan contoh-contoh konkret tentang bagaimana keterlibatan mereka
dalam pemecahan masalah sosial. Keterlibatan mereka dalam kegiatan-ke-giatan sosial yang
bersifat membangun serta menunjukkan apa yang telah mereka pe-lajari dari pengalaman-
pengalaman tersebut.
Sumber : http://nurulsolikha.blogspot.com/2011/03/kegunaan-sosiologi-dalam-
masyarakat.html