Anda di halaman 1dari 4

1.

Hubungan Antara Manusia Dengan Dirinya Sendiri

Potret diri karya Affandi Potret diri karya Affandi Karya Ir. Soekarno

2. Hubungan Antara Manusia Dengan Manusia

Dullah Suweileh Basuki Abdullah Karya Ir. Soekarno

3. Hubungan Antara Manusia Dengan Alam

Basuki Abdullah Raden Saleh S. Sudjojono


4. Hubungan Antara Manusia Dengan Benda

Basuki Abdullah Dullah Dullah

5. Hubungan Manusia Dengan Aktivitasnya

Karya Picasso Sudjojono Hendra Gunawan

6. Hubungan Manusia Dengan Alam Hayalnya

Salvador Dal Jacek Yerka Hendra Gunawan


Agust Comte

Auguste Comte adalah seorang filsuf Perancis yang dikenal karena memperkenalkan
bidang ilmu sosiologi serta aliran positivisme. Melalui prinsip positivisme, Comte
membangun dasar yang digunakan oleh akademisi saat ini yaitu pengaplikasian metode
ilmiah dalam ilmu sosial sebagai sarana dalam memperoleh kebenaran.

Auguste Comte disebut sebagai Bapak Sosiologi karena dialah yang pertama kali
memakai istilah sosiologi dan mengkaji sosiologi secara sistematis, sehingga ilmu
tersebut melepaskan diri dari filsafat dan berdiri sendiri sejak pertengahan abad ke-19
(1856).

Kehidupan
Comte lahir di Montpellier, sebuah kota kecil di bagian barat daya dari negara Perancis
pada 19 Februari 1798. Setelah bersekolah disana, ia melanjutkan pendidikannya di cole
Polytechnique di Paris. cole Polytechnique saat itu terkenal dengan kesetiaannya kepada
idealis republikanisme dan filosofi proses. Pada tahun 1816, politeknik tersebut ditutup
untuk re-organisasi. Comte pun meninggalkan cole dan melanjutkan pendidikannya di
sekolah kedokteran di Montpellier.

Pemikiran
Comte mencetuskan suatu sistem ilmiah yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan
baru, yaitu sosiologi. Pandangan Comte atas sosiologi sangat pragmatis. Ia berpendapat
bahwa sesungguhnya analisis untuk membedakan "statika" dan "dinamika" sosial , serta
analisa masyarakat sebagai suatu sistem yang saling tergantung haruslah didasarkan pada
konsensus. Paradigma Fungsionalis dan paradigma ilmiah alamiah yang dirumuskan oleh
Comte tetap memberi warna menonjol dalam sosiologi saat ini. Auguste Comte dengan
bukunya "Course de Philosophie Positive" menerangkan bahwa pendekatan-pendekatan
umum untuk mempelajari masyarakat harus melalui urutan-urutan tertentu yang
kemudian akan sampai pada tahap akhir yaitu tahap ilmiah.
Emile Durkheim

Emile Durkheim lahir di Epinal, Perancis 15 April 1858. Ia keturunan pendeta Yahudi dan ia
sendiri belajar untuk menjadi pendeta (rabbi). Tetapi, ketika berumur 10 tahun ia menolak
menjadi pendeta. Sejak itu perhatiannya terhadap agama lebih bersifat akademis ketimbang
teologis (Mestrovic, 1988). Ia bukan hanya kecewa terhadap pendidikan agama, tetapi juga
pendidikan masalah kesusastraan dan estetika. Ia juga mendalami metodologi ilmiah dan prinsip
moral yang diperlukan untuk menuntun kehidupan sosial. Ia menolak karir tradisional dalam
filsafat dan berupaya mendapatkan pendidikan ilmiah yang dapat disumbangkan untuk pedoman
moral masyarakat. Meski kita tertarik pada sosiologi ilmiah tetapi waktu itu belum ada bidang
studi sosiologi sehingga antara 1882-1887 ia mengajar filsafat di sejumlah sekolah di Paris.

Hasratnya terhadap ilmu makin besar ketika dalam perjalanannya ke Jerman ia berkenalan
dengan psikologi ilmiah yang dirintis oleh Wilhelm Wundt (Durkheim, 1887/1993). Beberapa
tahun sesudah kunjungannya ke Jerman, Durkheim menerbitkan sejumlah buku diantaranya
adalah tentang pengalamannya selama di Jerman (R. Jones, 1994). Penerbitan buku itu
membantu Durkheim mendapatkan jabatan di Jurusan Filsafat Universitas Bordeaux tahun 1887.
DI sinilah Durkheim pertama kali memberikan kuliah ilmu sosial di Universitas Perancis. Ini
adalah sebuah prestasi istimewa karena hanya berjarak satu dekade sebelumnya kehebohan
meledak di Universitas Perancis karena nama Auguste Comte muncul dalam disertasi seorang
mahasiswa. Tanggung jawab utama Durkheim adalah mengajarkan pedagogik di sekolah
pengajar dan kuliahnya yang terpenting adalah di bidang pendidikan moral. Tujuan instruksional
umum mata kuliahnya adalah akan diteruskan kepada anak-anak muda dalam rangka membantu
menanggulangi kemerosotan moral yang dilihatnya terjadi di tengah masyarakat Perancis.

Anda mungkin juga menyukai