Indonesia memang memiliki budaya yang sangat banyak dan beragam. Dengan
ratusan suku bangsa yang ada, keragaman budaya menjadi salah satu kekayaan
intelektual bangsa yang patut disyukuri, dibanggakan, dan dilestarikan. Budaya
inilah salah satu wujud dari karya-karya kreatif bangsa. Salah satu contoh budaya
Karapan Sapi yang ada di Madura, sebuah budaya pertandingan balapan sapi,
maka di Pulau Sumbawa, khususnya di Kabupaten Sumbawa, terdapat budaya
balapan hewan yang mirip dengan Karapan Sapi, yaitu Barapan Kebo, yang artinya
Balapan Kerbau. Ya, jika yang diadu di Pulau Madura adalah Sapi, di Pulau
Sumbawa yang diadu adalah kerbau.
FILOSOFI
DEFINISI
Sejarah barapan kebo dimulai ketika masyarakat kabupaten Sumbawa yang pada waktu itu
bermata pencaharian sebagai petani dan peternak, mengenal pengolahan lahan pertanian
(sawah) secara teknis. Pengolahan lahan pertanian (sawah) secara teknis maksudnya adalah
bahwa waktu itu, masyarakat Sumbawa yang memiliki sawah berhektar-hektar dan ternak
beratus-ratus ekor, berusaha menemukan cara/sistem teknologi pengolahan sawah yang baik.
Dengan potensi ternak yang mereka punyai, khusunya ternak kerbau; masyarakat mencoba
memanfaatkan ternak kerbau ini untuk dijadikan alat dalam mengolah sawah-sawah itu.
Maka kemudian muncullah suatu sistem pengolahan sawah dengan memanfaatkan ternak
kerbau, yang disebut Maruma
Maruma adalah memasukkan kerbau beberapa ekor ke dalam sawah, kemudian kerbau-
kerbau tersebut digiring, dikejar dan agar tidak keluar dari sawah dengan tujuan agar tanah
menjadi hancur. Setelah padi mulai tumbuh, ternyata ditemukan banyak sekali rumput atau
gulma pengganggu di dalam sawah. Maka kemudian masyarakat pada waktu itu, mulai
mengembangkan sistem maruma dengan membuat dan
menambahkan Karengserta Noga pada kerbaunya. Kareng serta Noga pada kerbaunya.
Kareng adalah alat pembersih rumput yang terbuat dari kayu. Noga adalah kayu penyatu
untuk menyatukan dua ekor kerbau (agar berpasangan). dimana di tengahnya diikatkan
kareng yang nanti akan ditarik oleh kerbau tersebut. Untuk mengendalikan jalan kerbau, si
pemlik pun menggunakan mangkar untuk memecut kerbau. Mangkar adalah yang terbuat
dari ranting kayu sepanjang 1-1,5 meter. Karena sawah yang begitu luas,
kegiatan maruma pun dilaksanakan secara bersama-sama dengan menggunakan beberapa
pasang kerbau. selama maruma, para penunggang kareng pun menemukan keasyikan
tersendiri dengan kecepatan lari kerbau dan melihat air yang keluar dari ujung belakang
kareng; yang seperti ekor angsa. Maka mulai waktu itu Maruma sebagai ajang berkerja
sambil bermain para pemilik sawah dan kerbau. Ini awal lahirnya permainan Barapan Kebo
FUNGSI SOSIAL
Barapan kebo sebagai permainan sekaligus ajang silaturahim sesama
masyarakat tana samawa maupun suku-suku lain yang ada di tana samawa.
FUNGSI HIBURAN
FUNGSI WISATA
2.Sepasang kerbau
Dalam permaenan barapan kebo,tiap peserta adalah kebo jantan berpasangan.psangan
tersebut akan lebih baik jika besar dan kekuatan larinya sama. Antara kerbau satu dan
pasangannya di hubungkan dengan noga.umumnya kerbau barapan di hiasi hiasan di
kepalanya.
3.Noga.
Terbuat dari kayu yang masing-masing di iket di atas leher kerbau
Fungsi noga adalah:
- Agar pasangan kerbau satu sama lain tidak dapat terpisah
- Tempat terikatnya kareng
4.Kareng
Terbuat dari kayu atau bambu yang salah satu ujungnya tergantung atau terikat pada noga
Fungsi kareng adalah: -tempat berdirinya Joki atau pengendara
5.Mangkar
Adalah tongkat yang terbuat dari kayu dan dihiasi dengan jumbai-jumbai atau benang
warna-warni
Fungsi Mangkar
- Dipergunakan oleh joki atau pengendara untuk memukul punggung kerbau agar pasangan
kerbau dapat berlari bagncang-kencangnya
- Sebagai alat atau perlengkapan dalam ngumang
- Untuk mengarahkan kerbau agar menuju ke tiang saka.
7.Tiang pancang
Biasnya terbuat dari kayu atau bamboo yang berjumlah dua buah ditancapkan sebelum saka
dan berdiri tegak setinggi kurang lebih satu meter Tiap pasangan kerbau yang akan menuju
ke tiang saka terlebih dahulu harus melalui celah antara kedua tiang pancang. Pasangan
kerbau yang tidak berhasil melalui celah tersebut meskipun mampu melangar tiang saka
tetap akan dianggap kalah
Fungsi tiang pancang:
- Sebagai pintu gerbang atau jalan masuknya pasangan kerbau parapansebelum menuju
saka.
Pasangan kerbau yang dapat melanggar saka, tetapi masuknya tidak melalui tiang pancang,
maka dianggap tidak sah.
8.bendera
Bendera yang digunakan dalam permainan ini sebanyak dua buah, yaitu satu buah dipakai
oleh juri di garis star(palepas) dan satu buah lagi dipakai oleh juri di dekat saka(garis finish)
Fungsi bendera:
- untuk memberi tanda bahwa pasangan kerbau mulai berlari.
- untuk member tanda bahwa kerbau telah melanggar saka atau tidak melanggar saka.
9. Sandro saka
Adalah seoarang laki-laki yang dianggap sebagai orang pintar atau orang berilmu dan
dituakan di tengah-tengah masyarakat. Fungsi sandro saka adalah: -mengurus saka atau
tiang saka , baik menancapkan saka atau mencabut saka. -menjaga saka agar jangan
sampai dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan ilmu jahat yang dapat mencelakakan peserta
barapan kebo’
Berikut ini beberapa aturan dalam permainan barapan kebo’ sebagai berikut:
1. Aturan di garis star (palepas)
a. Pasangan kerbau yang telah terdaftar sebagai peserta barapan akan di lepas di palepas
sesuai dengan gilranya
b. Pada tahap pertama akan di lepas kerbau kerbau daari kelas tekecil yaitu TK cilik,
kemudian TK A, TK B, O, Harapan, Tunas, dan kelas Dewasa.
c. Panitia akan memanggil nama pasangan kerbau yang mendapat giliran untuk di lepas.
d. Pasangan kerbau yang telah bersiap siap di palepas, baru dapat berlari jika tanda lepas
telah di berikan oleh pemegang bendera star.
e. Kerbau yang berlari sebelum tanda di berikan, harus kembali lagi ke palepas.
f. Kecepatan kerbau berlari mulai di hitung pada saat tanda lepas di berikan.
Foto-foto