Anda di halaman 1dari 13

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR BARAPAN KEBO SUMBAWA BARAT

DI SUSUN OLEH : PUTRI MIRATI

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah BARAPAN KEBO SUMBAWA BARAT Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada pembimbing dalam penysunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya.

Mataram,oktober 2011 Penyusun

Daftar isi

Kata pengantar Daftar isi Pendahuluan Pembahasan Kesimpulan Penutup Daftar pustaka

i ii 1 ... 2 ... 8 9 ... 10

PENDAHULUAN

Acara Barapan Kebo (karapan kerbau) sendiri sejatinya adalah sebuah pesta rakyat yang di gelar ketika musim tanam tiba, dikarenakan hampir semua area di Tana Samawa (Sumbawa) ini jarang sekali hujan maka para penduduk disini hanya bisa menanam padi sekali dalam setahun, nah ketika musim hujan turun dan sebelum proses penanaman padi berlangsung tentunya sawah terlebih dahulu akan dibajak supaya lahan yang akan ditanami padi menjadi gembur, dikarenakan hampir semua area disini kontur tanahnya berjenis tanah liat maka agak susah di bajak dan untuk memudahkan proses pembajakan sawah tak jarang para petani mempersilahkan diadakan pacuan kerbau di sawah miliknya supaya tanah menjadi gembur karena di injak-injak oleh kerbau-kerbau yang melakukan Barapan di sawah tersebut, namun seiring dengan perkembangan jaman tak jarang ajang Barapan Kebo ini dijadikan paket-paket wisata oleh para pelaku bisnis pariwisata di wilayah tersebut.

PEMBAHASAN

Barapan kebo di sebut juga karapan kerbau. Umumya di mainkan oleh remaja dan orang dewasa. Permainan ini dilaksanakan di sawah pada awal musim tanam sebelum para petani membajak sawahnya. Tempat permainanya berlumpur atau becek. Di desa tertentu sseperti taliwang permainan ini di laksanakan di sungai yang berlumpur dan berpasir. Di namakan barapan kerbau, Karena permainan ini mengunakan sepasang kerbau (kebo) jantan yang di pacu dan umumnya sambil di pecut atau di pukul punggungnya, seperti yang di katakan oleh bapak Sarapudin kalau di pukul semakin keras maka kerbau tersebut akan berlari dengan kencang. Tongkat yang di gunakan untuk melecut kerbau barapan di kenal dengan sebutan mangkar. Dan orang yang mengendalikan kerbau disebut juki. Orang yang mengendalikan kerbau atau juki selalu berusaha agar pasangan kerbaunya dapat berlari sekencang kencangnya untuk mencapai saka. Hadiah hadiah bagi pemenang di tempatkan di sebuah tiang yang di sebut lasang. A. PERLENGKAPAN BARAPAN KERBAU Beberapa peralatan dan perlengkapan yang di pergunakan dalam permainan barapan kebo yaitu: 1.Areal sawah Merupakan arena barapan kebo. Arena tersebut harus becek dan berair. Biasanya arena barapan menggunakan dua petak 2.Sepasang kerbau Dalam permaenan barapan kebo,tiap peserta adalah kebo jantan berpasangan.psangan tersebut akan lebih baik jika besar dan kekuatan larinya sama. Antara kerbau satu dan pasangannya di hubungkan dengan noga.umumnya kerbau barapan di hiasi hiasan di kepalanya. 3.Noga. Terbuat dari kayu yang masing-masing di iket di atas leher kerbau Fungsi noga adalah: - Agar pasangan kerbau satu sama lain tidak dapat terpisah - Tempat terikatnya kareng 4.Kareng Terbuat dari kayu atau bambu yang salah satu ujungnya tergantung atau terikat pada noga Fungsi kareng adalah: -tempat berdirinya Joki atau pengendara 5.Mangkar Adalah tongkat yang terbuat dari kayu dan dihiasi dengan jumbai-jumbai atau benang warna-warni Fungsi Mangkar - Dipergunakan oleh joki atau pengendara untuk memukul punggung kerbau agar

pasangan kerbau dapat berlari bagncang-kencangnya - Sebagai alat atau perlengkapan dalam ngumang - Untuk mengarahkan kerbau agar menuju ke tiang saka. 6.Saka atau tiang saka Umumnya terbuat dari kayu yang ditancapkanke dalam lumpur sehingga dapat berdiri tegak setinggi lebih kurang satu meter. Di beberapa desa biasanya ujung tiangsaka dibaluti dengan kain atau daun-daunan, dan ada pula yang dibiarkan polos tanpa ada balutan. Fungsi Saka: -sebagai sasaran yang menjadi tujuan dalam barapan kebo, sehingga pasangan kerbau yang tidak dapat melanggar saka dinyatakan kalah. 7.Tiang pancang Biasnya terbuat dari kayu atau bamboo yang berjumlah dua buah ditancapkan sebelum saka dan berdiri tegak setinggi kurang lebih satu meter Tiap pasangan kerbau yang akan menuju ke tiang saka terlebih dahulu harus melalui celah antara kedua tiang pancang. Pasangan kerbau yang tidak berhasil melalui celah tersebut meskipun mampu melangar tiang saka tetap akan dianggap kalah Fungsi tiang pancang: - Sbagai pintu gerbang atau jalan masuknya pasangan kerbau parapansebelum menuju saka. Pasangan kerbau yang dapat melanggar saka, tetapi masuknya tidak melalui tiang pancang, maka dianggap tidak sah. 8.bendera Bendera yang digunakan dalam permainan ini sebanyak dua buah, yaitu satu buah dipakai oleh juri di garis star(palepas) dan satu buah lagi dipakai oleh juri di dekat saka(garis finish) Fungsi bendera: - untuk memberi tanda bahwa pasangan kerbau mulai berlari. - untuk member tanda bahwa kerbau telah melanggar saka atau tidak melanggar saka. 9. Sandro saka Adalah seoarang laki-laki yang dianggap sebagai orang pintar atau orang berilmu dan dituakan di tengah-tenh=gah masyarakat. Fungsi sandro saka adalah: -mengurus saka atau tiang saka , baik menancapkan saka atau mencabut saka. -menjaga saka agar jangan ampai dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan ilmu jahat yang dapat mencelakakan peserta barapan kebo

10. Pengukur waktu Yang biasa digunakan adalah stop watch atau arloji

Yaitu untuk mengukur waktu yangdigunakan oleh pasangan kerbau sejak tanda pada bendera starsampai tanda pada bendera di dekat saka. Fungsi pengukur: -untuk mengetahui beberapa waktu yang dihabiskan oleh sepasang kerbau sejak dilepas hingga mencapai saka. -untuk mengetahui apakah pasangan kerbau melanggng berhasil melanggar saka tetapi larinya lamban maka pasangan kerbau itu tidak berhak mengikuti tahap berikutnya. B. ATURAN BARAPAN KEBO' Pasangan kerbau (kebo) yang telah di daftarkan oleh pemiliknya untuk menjadi peserta barapan di kelompokan sesuai dengan umurnya. Ada beberapa kelas pengelompokan dalam barapan kebo yaitu; 1. Kelas TK cilik (umurnya < 1thn) 2. Kelas TK A (umurnya 1thn) 3. Kelas TK B (umurnya 2 thn) 4. Kelas O (umurnya 3 thn) 5. Kelas harapan (umurnya 4thn) 6. Kelas tunas ( umurnya 5 thn) 7. Kelas dewasa (umurnya 6thn) Tiap pasang kerbau di beri nama, agar mudah di bedakan antara pasangan satu dengan pasangan lainya. Berikut ini beberapa aturan dalam permainan barapan kebo sebagai berikut: 1. Aturan di garis star (palepas) a. Pasangan kerbau yang telah terdaftar sebagai peserta barapan akan di lepas di palepas sesuai dengan gilranya b. Pada tahap pertama akan di lepas kerbau kerbau daari kelas tekecil yaitu TK cilik, kemudian TK A, TK B, O, Harapan, Tunas, dan kelas Dewasa. c. Panitia akan memanggil nama pasangan kerbau yang mendapat giliran untuk di lepas. d. Pasangan kerbau yang telah bersiap siap di palepas, baru dapat berlari jika tanda lepas telah di berikan oleh pemegang bendera star. e. Kerbau yang berlari sebelum tanda di berikan, harus kembali lagi ke palepas. f. Kecepatan kerbau berlari mulai di hitung pada saat tanda lepas di berikan. 2. Aturan selama berlari sampai mencapai saka a. Pasangan kerbau yang telah di lepas dapat berlari sekencang kencangnya menuju ke tiang saka. b. Kerbau pada saat berlari dapat mempergunakan seluruh arena barapan, asalkan tidak melewati bagian belakang daerah tiang saka. c. Selama kerabau berlari, pengendara tidak boleh terjatuh sehingga pada saat mencapai saka pasangan kerbau dalam kedaan lengkap. d. Untuk mencapai saka, pasangan kerbau yang berlari harus melalui celah tiang pancang, jika tidak maka meskipun kerbau dapat menabrak tiang saka tetap di anggap tidak sah e. Bila dalam permainan tidak di sediakan tiang pancang, maka berlaku ketentuan khusus

yang telah di sepakati bersama para panitia dan pemilik kerbau beserta barapan. f. Perhitungan waktu/kecepatan kerbau berakhir pada saat ada tanda bendera dari petugas pemegang bendera di sekitar tiang saka. g. Pasangan keerbau yang tidak melangar saka, tidak perlu di hitung waktunya. h. Pasangan kerbau yang dinyatakan menang adalah pasangan yang dapat melangar tiang saka serta larinya paling cepat. Tehnik barapan kebo sendiri adalah terdiri dari dua kerbau karapan dan di pasangi Noga atau sebatang kayu yang di pasangkan di kedua leher kerbau karapan tersebut dan di tengahnya ada sebatang kayu memanjang kebelakang badan kerbau dan diujung kayu tersebut dipasang kareng sebagai tempat joki berpijak, dan dengan mangkar (cambuk) sang joki menggiring kerbau kea rah sakak karena untuk memenangkan pertandingan pasangan kerbau tersebut harus menabrak sakak (batang kayu yang ditancapak di garis finis) dan sang sandro (dukun) berdiri di dekat sakak tersebut selaku juri yang meniup peluit sebagai tanda kerbau mulai berlari dan sebagai pancatat waktu yang dihasilkan oleh sang kerbau-kerbau karapan tersebut. Namun tak jauh dari sakak tersebut biasanya ada seorang sandro lain yang berusaha mengecoh sang joki dan kerbaunya supaya tidak bisa menabrak sakak tersebut, namun sang joki biasanya juga sudah di back-up oleh sandro lainnya, nah disinilah biasanya terjadi adu ilmu antar para sandro, apabila sang sandro yang berdiri di dekat sakak merasa ilmunya kalah maka dia akan segera menyingkir, sehingga tak jarang dua meter ataupun satu meter sebelum garis finis banyak kerbau yang lari menyimpang dari jalur pacuan yang di batasi oleh pancang, bahkan menurut salah satu penonton yang saya temui menuturkan dahulu kala pernah terjadi satu meter sebelum sakak ada tanduk kerbau yang lepas dari kepala kerbau karapan yang bertanding waktu itu. hadiahnya gak seberapa mas, mungkin hanya sebuah televisi, sedangkan untuk mendatangkan kerbau dari rumah ke lokasi arena tak jarang sang pemilik harus membayar sewa truck yang mahal, mungkin lebih mahal dari hadiahnya, namun kepuasan dan prestise lah yang di cari sang pemilik kerbau karapan tersebut begitulah celotehan sari sahabat baru saya tersebut, dan mungkin dia benar, karena selain bertujuan memenangkan pacuan tersebut para pemilik juga membawa misi sebuah harga diri, dan kerbau-kerbau yang memenangkan karapan tersebut nilai jualnya pasti akan melonjak, karena untuk menjadi kerbau karapan tidaklah gampang, kerbau-kerbau tersebut harus mempunyai ciri-ciri, diantaranya adalah kepala yang selalu menghadap kedepan, tanduknya tumbuh lurus sempurna, serta memiliki tanda pusaran pada bulunya dan yang terbaik adalah pusaran itu berada di tengkuk atau berada diantara kedua mata kerbau tersebut. Semoga kesenian adat daerah seperti barapan kerbau ini senantiasa terjaga karena inilah yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita, dan kita patutnya bangga hidup di negeri yang memiliki budaya yang beragam ini.

KESIMPULAN Barapan Kebo merupakan salah satu adapt istiadat yang diadakan pada saat panen usai. Sebagai bentuk syukur setelah panen, petani di Desa Benete, Maluk, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, menggelar barapan kebo. Tradisi berupa lomba lari kerbau sawah ini adalah peninggalan nenek moyang serta hanya ada di Sumbawa dan Sumbawa Barat. Terdapat 100 pasang atau 200 ekor kerbau ikut bertanding di sebuah arena berupa dua petak sawah yang baru dipanen dengan lintasan sejauh 100 meter. Setiap joki mendapat giliran memacu kerbaunya menuju titik finish berupa sebuah tonggak kayu. Sepintas lomba lari kerbau sawah nampak kurang tantangan. Namun ternyata banyak pula joki yang tidak mampu untuk menjinakkan tunggangannya hingga jatuh sebelum mencapai tonggak kayu atau saka. Konon saka telah dimantra-mantra sanro yang menyebabkan kerbau susah dikendalikan. Pemenang barapan kebo adalah joki beserta sepasang kerbaunya yang menyentuh saka dengan waktu paling cepat. Untuk menambah rasa bahagia para pemenang, panitia menyiapkan berbagai hadiah seperti televisi, kasur, dan sepasang sapi. Masyarakat mengaku terhibur dengan acara ini.

PENUTUP

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

Daftar pustaka http://senibudayasmandita.blogspot.com/2010/05/barapan-kebo.html# http://techno80.multiply.com/photos/album/214/Barapan_Kebo_Pesta_ketika_musim_tan am_tiba http://berita.liputan6.com/read/282570/barapan-kebo-cara-mensyukuri-hasil-panen

Anda mungkin juga menyukai