Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERMAINAN TRADISIONAL

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Permainan

Dosen Pengampu : : Bapak Dedi Hidayatullah A, M.pd

Disusun oleh :

Lilik Khuswatun Hasanah NPM 17330006

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH METRO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI DI PENDIDIKAN FISIKA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat tuhan yang maha esa. Karena atas
segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas fisika permainan. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan
dalam penyusunan makalah ini, Maka penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Dedi Hidayatullah A, M.pd Selaku dosen pengampu yang memberikan


bimbingan, dan saran kepada kami.

2. Teman-teman yang selalu memberikan semangat kepada kami

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Metro,17 Maret 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................


A. Latar belakang Masalah...................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................
C. Tujuan..............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN................................................................................
A. Sejarah dan Pengertian egrang......................................................
B. Langkah-langkah Permainan Egrang..............................................
C. Aturan Permainan Egrang...............................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................


A. Kesimpulan.....................................................................................
B. Saran..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULIAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman sekarang ini permainan tradisional bukanlah hal yang menarik untuk
dilakukan pada masa-masa kanak-kanak anak di zaman sekarang. Karena seiring dengan
perkembangan teknologi yang semakin pesat berkembang terutama dibidang teknologi yang
sekarang ini menggantikan segala sesuatu yang tradisional menjadi modern. Anak-anak zaman
sekarang lebih tertarik untuk memainkan permainan menggunakan gadget atau permainan
modern lainnya, yang akan menimbulkan anak-anak tersebut asik bermain sendiri dengan gadget
yang mereka pegang yang menyebabkan anak tersebut kurang bersosialisasi dengan anak-anak
disekitarnya . Berbeda dengan anak-anak zaman dahulu yang memainkan permainan tradisional
mereka bermain berbaur dengan anak-anak disekitar tempat tinggalnya sehingga anak-anak
zaman dahulu lebih gampang untuk bersosialisasi dengan lingkungan maupun orang baru.
B. Rumusan Masalah
1.Apa pengertian egrang?
2.Bagaimana sejarah permainan egrang ?
3.Bagaimana aturan dari permainan egrang?
4.Apa saja langkah-langkah dalam permainan egrang?
C. Tujuan
1.Untuk mrngetahui pengertian egrang
2.Untuk mengetahui sejarah dari permainan egrang
3.Untuk mengetahui bagaimana aturan dari permainan egrang
4. Untuk mengetahui langkah-langkah-langkah permainan egrang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah dan Pengertian Permainan Engrang
Egrang adalah permainan tradisional Indonesia yang belum diketahui secara pasti dari
mana asalnya, tetapi dapat dijumpai di berbagai daerah dengan nama berbeda-beda seperti:
sebagian wilayah Sumatera Barat dengan nama Tengkak-tengkak dari kata Tengkak
(pincang), Ingkau yang dalam bahasa Bengkulu berarti sepatu bambu dan di Jawa Tengah
dengan nama Jangkungan yang berasal dari nama burung berkaki panjang. Egrang sendiri
berasal dari bahasa Lampung yang berarti terompah pancung yang terbuat dari bambu bulat
panjang. Dalam bahasa Banjar di Kalimantan Selatan disebut batungkau.
Egrang adalah alat permainan tradisional yang terbuat dari 2 batang bambu dengan ukuran
selengan orang dewasa, sedangkan untuk tumpuan bawah bambunya agak besar. Permainan
ini sudah tidak asing lagi, mekipun di berbagai daerah di kenal dengan nama yang berbeda
beda. saat ini juga sudah mulai sulit di temukan, baik di desa maupun di kota, Permainan
Egrang sendiri sudah ada sejak dahulu kala dan merupakan permainan yang membutuhkan
ketrampilan dan keseimbangan tubuh. Egrang terbuat dari batang bambu dengan panjang
kurang lebih 2,5 meter. Sekitar 50 cm dari bawah, dibuat tempat berpijak kaki yang rata
dengan lebar kurang lebih 20 cm. Permainan egrang dapat dikategorikan sebagai permainan
anak-anak. Pada umumnya permainan ini dilakukan dilakukan oleh anak laki-laki yang berusia
7-13 tahun. Jumlah pemainnya 2-6 orang.
Permainan Egrang sendiri sangat unik karena sangat dibutuhkan ketrampilan dan
keseimbangan tubuh bila menaikinya, makanya tidak semua orang baik orang dewasa
maupun anak anak bisa bermain Egrang. Bentuk Egrang disesuaikan dengan pemakainya
sesuai dengan umur si pemakai, bila yang bermain orang Dewasa maka pembuatanya pun
panjang dan tinggi, sedangkan untuk anak anak bentuk dan ukuranya pun pendek.
Nilai budaya yang terkandung dalam permainan egrang adalah: kerja keras, keuletan, dan
sportivitas. Nilai kerja keras tercermin dari semangat para pemain yang berusaha agar dapat
mengalahkan lawannya. Nilai keuletan tercermin dari proses pembuatan alat yang digunakan
untuk berjalan yang memerlukan keuletan dan ketekunan agar seimbang dan mudah
digunakan untuk berjalan.

B. Langkah-langkah Bermain Egrang


Untuk memainkan permainan egrang ini tidaklah sulit, dengan menambah keyakinan kita
bahwa kita bisa dan berani permainan ini dapat dimainkan dengan mudah, berikut adalah
cara memainkan egrang:
1. Setiap peserta memiliki satu pasang engrang, dan bersiap untuk menaiki engrangnya
masing-masing
2. Menegakkan egrang dan sedikit condong ke depan
3. Posisikan egrang tidak sejajar. Salah satu kaki egrang harus di depan dan satunya
dibelakang.
4. Mulai menginjakkan salah satu kaki pada pijakan egrang diikuti kaki satunya.
5. Mulai berjalan di tempat dan jangan berhenti jika tidak yakin pada posisi seimbang
6. Jika merasa akan terjatuh, jatuhkan kaki diantara egrang. Usahakan bermain di tempat
yang luas.
7. Fasilitator memberikan arahan bahwa peserta yang menang adalah peserta yang sampai
kembali kegaris start
8. Setelah peluit dibunyikan, setiap peserta langsung berjalan menggunakan engrang
tersebut dan kembali lagi ke titik atau garis start dan peserta yang

C. Aturan Permainan Egrang


1. Lapangan
Permainan egrang ini tidak membutuhkan tempat (lapangan) khusus. Ia dapat
dimainkan dimana saja, asalkan diatas tanah, luas arena permainan egrang ini
hanya sepanjang7-15 meter dan lebar 3-4 meter
2. Pemain
a. Permainan egrang dapat dilakukan oleh pria dan wanita
b.Permainan egrang dapat dikategorikan sebagai pemain anak-anak. Pada umumnya
berusia 7-13 tahun keatas jumlah pemainnya 2-6 orang
3.       Jalannya Permainan
Apabila permainan hanya berupa adu kecepatan (lomba lari), maka diawali dengan
berdirinya 3-4 pemain di garis start sambil menaiki bambu masing- masing. Bagi anak-
anak yang kurang tinggi atau baru belajar bermain egrang, mereka dapat menaikinya
dari tempat yang agak tinggi atau menggunakan tangga dan baru berjalan ke arah garis
start. Apabila telah siap, orang lain yang tidak ikut bermain akan memberikan aba-aba
untuk segera memulai permainan. Mendengar aba-aba itu, para pemain akan berlari
menuju garis finish. Pemain yang lebih dahulu mencapai garis finish dinyatakan sebagai
pemenangnya. Sedangkan, apabila permainan bertujuan untuk mengadu bamboo
masing-masing pemain, maka diawali dengan pemilihan dua orang pemain yang
dilakukan secara musyawarah/ mufakat. Setelah itu, mereka akan berdiri berhadapan.
Apabila telah siap, peserta lain yang belum mendapat giliran bermain akan memberikan
aba- aba untuk segera memulai permainan. Mendengar aba-aba itu, kedua pemain akan
mulai mengadukan bambu-bambu yang mereka naiki. Pemain yang dapat menjatuhkan
lawan dari bambu yang dinaikinya dinyatakan sebagai pemenangnya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Egrang adalah alat permainan tradisional yang terbuat dari 2 batang bambu dengan
ukuran selengan orang dewasa, sedangkan untuk tumpuan bawah bambunya agak besar.
Nilai budaya yang terkandung dalam permainan egrang adalah: kerja keras, keuletan, dan
sportivitas. Nilai kerja keras tercermin dari semangat para pemain yang berusaha agar dapat
mengalahkan lawannya. Nilai keuletan tercermin dari proses pembuatan alat yang digunakan
untuk berjalan yang memerlukan keuletan dan ketekunan agar seimbang dan mudah digunakan
untuk berjalan.

B. Saran
Untuk Teman-teman dan Pembaca Alhamdulillah Dengan selesainya makalah ini kami
berharap teman-teman dan para pembaca khususnya,kami mohon kritik dan sarannya terhadap
makalah ini ,makalah ini mungkin jauh dari sempurna tapi mudah-mudahan makalah ini bisa
menambah wawasan teman-teman semua mengenai masalah Permainan Egrang.
DAFTAR PUSTAKA
http://gedesuryaartha.blogspot.com/2014/01/permainan-tradisional-egrang.html.
http://thefilosofi.blogspot.com/2014/01/makna-filosofi-permainan-egrang-keep.html

Anda mungkin juga menyukai