Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi
Wasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam proses penyusunan makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan
masukan dan motivasi dari berbagai pihak sehingga makaalah ini dapat diselesaikan. Pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak lain yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan, motivasi, saran, dan kritik yang
telah diberikan selama penulis menyusun makalah ini.
Penulis menyadari bahwa apa yang tersaji dalam makalah ini masih jauh dari sempurna,
karena kekurangan dan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca untuk penyempurnaannya. Pada
akhirnya, penulis tetap berharap mudah – mudahan makalah ini bermanfaat dan berguna bagi
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
i
Kata Pengantar..........................................................................................................................……i
Daftar Isi..........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang................................................................................................................1
1.2Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3Tujuan Penulisan............................................................................................................1
1.4Manfaat Penulisan..........................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan tubuh yang segar yaitu dengan
melakukan permainan tradisional seperti “Terompah Panjang (Bakiak)”. Dan salah satu manfaat
dari permainan ini adalah membuat tubuh jadi lebih segar. Untuk mendapatkan tubuh yang segar,
dalam permainan ini mengutamakan kerja sama atau kekompakan dari setiap kelompok.
Dari latar belakang tersebut, rumusan masalah yang didapat adalah sebagai berikut.
4. Apa nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional Terompah Panjang Bakiak?
I.3. TUJUAN
1
2. Mengetahui dan memahami cara melakukan permainan tradisional Terompah Panjang
Bakiak
1.4. MANFAAT
Manfaat dari dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Dapat mengetahui sejarah , Cara melakukan, Manfaat, dan Nilai-nilai yang terkandung
dalam permainan Terompah Panjang Bakiak.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Permainan terompah panjang sejak dulu sudah ada di daerah sepanjang perairan Sungai
Rokan, baik Rokan Kiri maupun Rokan Kanan, Kabupaten Kampar, maupun Rokan dibagian
Hilir, seperti dibagian Siapi – Api, Bengkalis, Riau. Kini, terompah panjang sudah merakyat.
Tujuannya adalah untuk berolahraga, mengisi waktu luang dan memupuk sikap kerja sama
(kekompakan team). Manfaat permainan ini adalah untuk meningkatkan kebugaran, ketegangan
menurun, dan kemampuan kerja sama meningkat. Biasanya permainan ini dimainkan oleh anak –
anak, remaja, dewasa putra dan putri.
1. Lapangan
Permainan terompah panjang diadakan dilapangan terbuka, rata seperti stadion, lapangan
umum, jalan raya (bila memungkinkan). Lapangan dibuat sedemikian rupa agar dalam
pelaksanaannya tidak menghadap matahari. Panjang atau jarak lintasan: 50 meter, dengan lebar
4,5 meter, yang dibagi menjadi 3 lintasan (masing – masing lintasan lebar 1,5 meter). Antar
lintasan diberi garis dari kapur atau diberi tali sebagai pembatas. Ujung lintasan diberi garis start
dan garis finish.
2. Peralatan
3
b. Bendera – bendera kecil dari bahan: tangkai dari bambu dengan panjang 40 cm, bendera
dibuat dari kain atau kertas berwarna meerah dan biru berbentuk segitiga dengan ukuran
bendera 27 cm. Jumlah bendera sesuai dengan jumlah lintasan yang dipakai.
d. Terompah, terompah dibuat dari bahan balok / papan yang tebal, karet / ban, dan paku.
3. Ukuran Terompah:
c. Lebar terompah 10 cm
4. Pemain
Jenis kelamin laki – laki dan perempuan yang tergabung dalam regu putra dan regu putri.
Kelompok umur anak – anak 9 – 12 tahun, remaja 13 – 16 tahun, dewasa 17 tahun keatas.
4
5. Jalannya permainan
a. Sebelum perlombaan dimulai, usia para peseta diteliti untuk menentukan kelompok usia.
Regu yang sudah diteliti kelompok usianya, kemudian diberi nomor (dua) untuk dipasang
di dada bagi peserta yang paling depan dan di punggung pemain paling belakang;
b. Peserta dibagi dalam regu yang terdiri dari 5 orang atau 3 orang sesuai dengan jenis yang
diperlombakan;
c. Seluruh peserta dibagi dalam seri setiap seri maksimal 5 regu sesuai dengan jumlah
lintasan (disesuaikan dengan jumlah regu peserta);
d. Selanjutnya diadakan undian untuk menentukan lintasan masing – masing regu, dan
untuk menentukan urutan pemberangkatan dalam perlombaan;
e. Sebelum perlombaan dimulai, peserta dari masing – masing regu berdiri dibelakang garis
start di samping terompahnya;
f. Aba – aba dalam perlombaan diberikan oleh juri pemberangkatan adalah bersedia, siap,
ya (peluit dibunyikan atau bendera start dikibarkan). Petugas lintasan berdiri dibelakang
peserta dan memperhatikan regu pada lintasan masing – masing dengan membawa
bendera biru merah;
g. Pada aba – aba bersedia, peserta berdiri diatas terompah dengan jari – jari kaki masuk
kedalalm setengah lingkaran karet dan berpegangan satu sama lain. Sebaiknya para
peserta memakai sepatu olahraga agar kjaki tidak lecet. Peserta regu berpegangan satu
sama lain, boleh pada bahu atau pinggang;
i. Aba – aba ya, peserta berjalan secepat – cepatnya menempuh jarak 50 meter.
j. Regu dianggap sah, apabila peserta terakhir dan ujung terompah bagian belakang
melewati garis finish dengan tidak ada kesalahan selama dalam perjalanan. Regu juga
5
masih dianggap sah, waulupun regu tersebut jatuh kedepan tetapi kedua kaki masih
kontak pada terompah meskipun tangan menyentuh tanah;
5. Pemenang
Regu dinyatakan sebagai pemenang apabila regu tersebut paling cepat memasuki garis finish,
regu yang gugur dalam babak final tidak mendapat juara.
6. Petunjuk Perwasitan
Untuk melancarkan jalannya permainan terompah panjang, diperlukan petugas sebagai juri /
wasit, perincian tugas dari masing – masing juri / wasit;
a. Memberi aba – aba pada pemberangkatan peserta dengan mempergunakan bendera start
atau peluit
b. Sebelum start dimulai, juri pemberangkatan memanggil peserta untuk berdiri dibelakang
agris start dalam lintasan masing – masing;
6
e. Aba – aba yang diberikan adalah bersedia, siap, ya atau peluit dibunyikan. Apabila
menggunakan bendera maka pada aba – aba ya bendera dinaikkan / digerakkan ke atas;
f. Juri pemberangkatan dapat menentukan sah atau tidak sah start yang dilakukan oleh
setiap peserta.
c. Pada saat peserta mulai berjalan, pengawas lintasan mengacungkan bendera keatas dan
berjalan di belakang mengikuti peserta sampai garis finish. Apabila pengawas
mengacungkan bendera biru, maka permainan peserta tersebut sah. Tetapi apabila peserta
melakukan kesalahan maka bendera biru diturunkan dan bendera merah dinaikkan dan
regu peserta dianggap gugur.
Nilai budaya
Dalam hal ini kekompakan yang paling utama. Bagaimana kita bisa saling bersama-sama
melangkahkan kaki kita dengan teman yang ada di belakang kita. Selain itu diperlukan
konsentrasi yang kuat agar tidak terjatuh.
7
Konsekuensi kalah menang
Dalam permainan ini setiap kelompok berlomba untuk mencapai kemenangan di samping
mendapatkan hadiah bagi pemenang, juga didorong rasa kebanggaan untuk memperoleh
kedudukan sebagai anak yang dianggap terbaik. Hal inilah sebenarnya yang mendorong diri anak
itu untuk berusaha mencapai kemenangan. Jelas biasanya anak yang menang itu mempunyai
keterampilan yang patut dikagumi, yaitu kekompakkan dalam satu kelompok dan para pemain
dapat berlari dengan cepat,serta para pemain mempunyai daya tahan fisik yang baik. Wajarlah
anak yang bermain ini berusaha untuk memenangkan permainan tersebut, apalagi permainan ini
disaksikan oleh orang banyak. Agar permainan ini lebih ramai dan menarik kepada anak-anak
diberikan motivasi sehingga mengaktifkan anak-anak. Kelompok yang kalah dalam
melaksanakan permainan ini di beri hukuman seperti skot jump atau dengan hukuman yang lain.
Permainan ini memiliki nilai afektif, kognitif dan psikomotor sebagai bentuk dari pelajaran
pendidikan jasmani dan kesehatan. Lebih terperinci sebagai berikut :
a. Nilai afektif
Nilai afektif adalah nilai keaktifan dalam melaksanakan permainan ini. Nilai afektif yang
baik saat anggota serius dalam bermain dan melaksanakan tugas dengan baik dan benar.
b. Nilai kognitif
Nilai kognitif adalah nilai tertulis berdasarkan penguasaan materi. Dinilai baik apabila
anggota mengerti aturan main dan memahami perannya dalam permainan.
8
c. Nilai psikomotor
Nilai psikomotor adalah nilai perilaku dalam permainan. Nilai ini berupa kehadiran dan
mentaati peraturan bermain. Psikomotor yang baik harus melaksanakan permainan sesuai
peraturan permainan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Permainan “Terompah Panjang (Bakiak)” ini dilakukan oleh kelompok yang terdiri atas 3
atau 5 orang yang. Siapa yang pertama sekali berada di ujung lapangan, maka kelompok itulah
yang memenangkan permainan.
3.2. Saran
Setiap pemain/kelompok harus dalam keadaan yang baik dan mampu untuk berlari
dengan cepat agar dapat memenangkan permainan serta mengutamakan kekompakan. Sebelum
bermain sebaiknya dilakukan peregangan terlebih dahulu agar tidak terjadi hal yang tidak
9
diinginkan. Di dalam melakukan peregangan diharapkan untuk melakukannya dengan serius agar
permainan dapat berjalan dengan lancar.
10
DAFTAR PUSTAKA
Pontjopoetro, S. Dkk (2002). Permainan Anak, Tradisional dan Aktivitas Ritmik. (Modul).
Jakarta. Pusat Penerbitan UT.