Anda di halaman 1dari 8

Nama : Rama Dwi Teguh Prakoso

NIM : 6101417102

Rombel : PJKR C

Mata Kuliah : Biomekanika

Analisis Gerak Cabang Olahraga Lompat Galah

A. Pengertian
Lompat galah adalah salah satu cabang atletik dari cabang lompat, lompat
galah bisa disebut juga sebagai lompat tinggi, karena dalam penilainnya adalah
seberapa tinggi atlet mampu melewati garis atau mistar menggunakan bantuan galah
atau tongkat.

B. Teknik
1. Teknik Memegang Galah
a. Peganglah galah dengan meletakkan tangan kiri di depan, genggamlah galah
dengan punggung tangan berada diatas, posisikan jari-jari berada di sisi kanan
kecuali jempol yang menggenggam di bawah galah.
b. Tekuklah tangan kanan dengan sudut kira-kira 90 derajat dan letakkan tangan
kanan di belakang badan.
c. Pegang dengan erat namun tetap diusahakan rileks. jangan sampai menjadi kaku
sehingga susah untuk mengayunkannya, ketika mau menolakkan badan nantinya.
d. Tangan kanan yang ada di belakang menekan galah hingga posisinya lebih rendah
dibandingkan dengan tangan yang ada di sebelah kiri.
e. Pegang galah setinggi pinggang, yaitu posisikan di antara pegangan tangan kiri
dan tangan kanan.
f. Condongkan badan ke arah depan dengan sikap bahu datar.
2. Teknik Awalan
a. Lakukan awalan sesuai kemampuan, umumnya sekitar 25 – 35 meter.
b. Dalam melakukan awalan tidak perlu tergesa-gesa. Lakukan secara bertahap serta
diikuti gerakan freewheeling sebelum menancapkan galah.
c. Galah dipegang dengan erat dan galah tidak boleh bergerak ketika sedang berlari.
d. Pandangan fokus pada mistar. Posisi galah lurus ke arah depan dengan ujung
depan galah diangkat setinggi ujung galah melebihi kepala.
e. Rendahkan galah secara bertahap, lalu tusuk ujung galah pada lubang yang telah
disiapkan oleh juri dan tusuklah menggunakan ujung galah bagian depan.
3. Teknik Menancapkan dan Bertemu
a. Galah ditancapkan dengan cara mejulurkan kedua tangan ke depan bawah, hal
tersebut bertujuan untuk memasukkan galah ke lubang penancap yang telah
disediakan oleh panitia.
b. Ketika hendak menancapkan ke lubang sebelumnya galah diturunkan secara
bertahap bukan langsung menancapkannya secara tegak lurus. Ketika ujung galah
telah menyentuh lubang, maka geser posisi tangan kiri agak ke arah tangan kanan
dengan terus menggenggamnya.
c. Selanjutnya angkat kedua lengan ke atas bersamaan dengan kaki kanan,
khususnya untuk bagian paha, angkat ke depan arah atas. Tekuklah tungkai
bawah secara rileks. kaki kiri yang digunakan sebagai titik tumpu haruslah kuat,
cepat dan menghentak penuh energi, hingga lutut posisinya menjadi lurus. Untuk
mendapatkan titik tumpu yang kuat, latihlah secara rutin, jaga kesehatan dan terus
teteap fokus.
d. Perlu diketahui menggeser genggaman tangan kiri menuju tangan kanan memiliki
tujuan agar kekuatan kedua tangan sinergi dan seirama, sehingga memudahkan
ketika memposisikan atau memutar badan saat anda akan melewati mistar.
Namun terdapat cara lain yaitu dengan tidak perlu menggeser tangan, apalagi jika
menggunkan galah yang terbuat dari bahan fiber glass.
e. Ketika kaki yang menjadi tumpuan (kaki kiri) sudah tidak menyentuh tanah lagi
dan kedua lengan dalam keadaan lurus, sehingga posisi tubuh hanya bergelantung
dengan galah saja, maka tetap fokuskan pandangan ke atas, hanya pada mistar
saja.
4. Berayun dan Bergelantung
a. Setelah semua kaki tidak lagi memijak di tanah maka luruska kedua lengan di
atas kepala dan angkatlah paha pada kaki kanan ke atas depan dan kaki kiri
menyusul mengikuti kaki kanan, maka pada posisi inilah galah benar-benar dalam
keadaan posisi optimal. Pada saat itu juga posisi kedua kaki sudah terayun
melebihi kepala.
b. Dorong badan ke arah atas, di ikuti dengan memutar badan ke arah kiri dengan
tumpuan tangan yang tetap berada di galah pada saat kaki benar-benar sudah
terayun dengan benar ke atas mistar.

5. Tarikan dan Putaran (Pull & Turn)


Gerakan menarik atau pulling dimulai ketika pusat dari gaya berat tubuh si
pelompat berada dekat galah. Pada tahap ini, energi mulai dilepaskan yaitu dengan
meluruskan kembali. Gerakan ini dilakukan mengikuti fase pasif yaitu ketika tubuh
menggelantung, yaitu ketika pelompat menunggu terlepasnya tubuh. Tarikan
dilakukan searah dengan sumbu galah.
a. Gerakan putaran dilakukan yaitu dengan menarik tangan yang posisinya di atas
ke arah pinggul dan bukan ke arah dada.
b. Kedua kaki tetap diangkat secara tegak lurus ketika gerakan menarik dan
berputar.
6. Push-Off dan Melewati Mistar
Gerakan melentigkan diri (push off) adalah gerakan lanjutan dari gerakan menarik
tadi.
a. Pada gerakan melenting ini galah harus membentuk sudut 85-90 derajat.
b. Sebelum pelompat melepaskan pegangannya dari galah, lakukanlah putaran
melingkar mistar dengan cara menjatuhkan kedua kaki sedikit, dan dengan reaksi
dari gaya dorong tubuh terhadap galah.
c. Jika gaya dorong melampui tarikan ke bawah oleh kedua kaki, maka sipelompat
akan terus melambung tinggi setelah galah dilepaskan.

7. Teknik Pendaratan
Prinsip pendaratan pada lompat galah dengan lompat tinggi adalah sama, yaitu
bertujuan agar badan tidak merasa sakit atau cedera. Cara yang baik ketika melakukan
pendaratan yaitu dengan memposisikan kaki tetap lurus. Meski faktanya banyak
pelompat yang melakukan pendaratan dengan dengan posisi duduk atau dengan sikap
tidur terlentang. Dalam hal ini sebenarnya tergantung dengan keseimbangan pelompat
ketika melakukan pendaratan. Untuk mengantisipasi kecelakaan biasanya panitia
menyediakan spons pada areal pendaratan, namun jika ternyata pasir maka anda harus
benar-benar fokus ketika melakukan pendaratan.
C. Analisis
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi
a. Faktor internal
- Bentuk tubuh yang atletis/ideal
- Berat badan
- Tinggi tubuh
- Kekuatan otot tungkai
- Kekuatan otot lengan
- Kekuatan otot perut
- Kekuatan otot pinggang
- Panjang tungkai
b. Faktor eksternal
- Gaya gravitasi
- Gaya dorong udara
- Kostum
- Alat perlengkapan (sepatu,galah)
-
2. Hukum kesetimbangan yang berlaku
- Hukum kesetimbangan I
Berbunyi “Tubuh selalu dalam keadaan setimbang selama proyeksi dari titik
berat tubuh jatuh dalam bidang tumpunya”.
Pada saat galah menancap di di lubang dan atlet akan melakukan melayang
disitulah hukum kesetimbangan berlku dimana titik proyeksi tubuh jatuh pada
ujung galah yang menancap pada lubang.

3. Gerak yang berlaku


a. Gerak lurus
Yaitu pada saat melakukan awalan berupa lari dengan jarak dan lintasan yang
lurus sebelum melakukan gerakan menancapkan galah.
b. Gerak vertical
Yaitu pada saat melakukan gerakan melayang di udara setelah menancapkan
galah ke lubang atlet akan menempuh jarak vertikal mistar yang telah
ditentukan.
c. Gerak jatuh bebas
Yaitu pada saat melakukan Teknik mendarat ke matras para atlet cabang
olahraga lompat galah akan memposisikan dirinya terlentang seperti orang
tidur hal ini dipengaruhi gaya gravitasi bumi.

4. Hukum Newton yang berlaku


- Hukum Newton III

F. Aksi = F. Reaksi

Berbunyi “ Gaya yang diberikan sama dengan gaya yang diterima atau
setiap ada aksi muncul reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan”.
Pada hal ini cabang olahraga lompat gaya menggunakan hukum newton III
dimana besarnya gaya yang diberikan pada saat menancapkan galah dan awalan
saaat lari akan mempengaruhi tingginya tolakan untuk melampaui gerak vertikal
maksimal.

5. Pengungkit pada tubuh


Dalam hal ini cabang olahraga lompat galah menggunakan prinsip
pengungkit untuk membantu melakukan lompatan dan melawati mistar dengan
ketinggian yang sudah ditentukan. Prinsip yang digunakan dalam cabang olahraga
ini adalah pengungkit jenis ke-3 dimana dalam hal ini lengn gaya berada diantara
lengan sumbu dan lengan bebean. Lihatlah gambar berikut ini
T. Beban

T. sumbu T. Kuasa

Gambar diatas menunjukan bahwa cag olahraga lompat galah menggunakan


prinsip kerja tuas jenis ke-3 yaitu ujung galah yang ditancapkan berfungsi sebagai
titik sumbu.

6. Gaya sentrifugal
Pada cabang olahraga lompat galah menggunakan gaya sentrifugal dikarenakan
untuk mencapai titik tertinggi agar dapat melewati mistar yang ditentukan yaitu
dengan menolakan badan untuk bergerak menjauhi sumpu rotasi.

7. Moment gaya (Torsi)


Cabang olahraga lompat galah juga menggunakan moment gaya untuk dapat
bergerak berotasi yaitu dengan memperbesar jari-jari dan geya yang diberikan
agar pada saat melakukan lompatan dengan galah untuk melewati mistar yaitu
dengan jari-jarinya diperbesar.

Anda mungkin juga menyukai