Anda di halaman 1dari 10

Tugas Atletik Lanjutan

(mencari Materi seputaran cabang olahraga lompat)

Dosen Pengampu:

Nurwirhanuddin,S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh:
Grasela Hana Paulina Janwarin
201903160

PROGRAM STUDI PENJASKESREK


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP )
HERMON-TIMIKA
Soal !!

1.Sejarah Perkembangan Lompat Jauh?

2.Sebutkan Serta Jelaskan teknik Lompat Tinggi dan Lompat Jauh?

3.Sebutkan Peraturan dan kesalahan dalam melakukan Lompat Tinggi dan Lompat Jauh?

Jawab

1. Sejarah Perkembangan Lompat Jauh

Olahraga lompat jauh merupakan salah satu cabang olahraga yang di pertandingan pada olimpiade
modern sejak tahun 1986. Peraturan lompat jauh ini akan terus diperbaiki sehingga hanya peraturan
yang ada ini. Pada waktu itu, tahun 1948 lompat jauh putri akan ditambahkan dengan cabang
olahraga di olimpiade.

Karena negara amerika serikat pernah berjaya di cabang perlombaan lompat jauh pada lomba
olimpiade tersebut. Waktu itu diadakan dimeksiko pada tahun 1968 dengan catatan rekor yang
dilakukan oleh seseorang bob beamon dengan lompatan sejauh 8,90 meter. Kemudian rekor
tersebut bisa dipecahkan oleh atlet asal negara amerika serikat yang bernama Mike powell dengan
sejauh lompatan 8,95 meter.
2.Teknik-Teknik Lompat jauh dan Lompat Tinggi.

 Teknik Lompat Jauh

Dalam lompat jauh atlet juga harus mengetahui dan menerapkan teknik dasar ini sebagai supaya
untuk mendapatkan lompatan sejauh mungkin. Berikut ini teknik dasar yang perlu Anda kuasai
tentang teknik seperti ini:

a. Teknik Awalan

Pada teknik awalan adalah salah satu langkah awal seorang atlet, gunanya untuk memperoleh
kecepatan yang semaksimal mungkin dengan cara berlari sebelum Anda melakukan papan tolakan.
Berikut ini ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang seorang atlet sebelum melakukan
lompatan.

 Pada jarak awalan untuk seorang atlet profesional putra adalah 40-50 m, dan putri 30-40 m.
Sedangkan untuk pelajar, pada jarak awalnya adalah disesuaikan dengan kemampuan
masing-masing siswa sendiri.

 Sebelum Anda melangkah kaki start terkuat diletakkan dibelakang.

 Anda harus mengawali langkah dengan lari yang berlahan, lalu dipacu secepat mungkin dan
dipertahankan kecepatan sehingga sehingga sampai dipapan tolakan.

 Jangan sampai Anda mengurangi kecepatan lari dan jangan sampai merubah langkah kaki
Anda.

 Untuk pandangan Anda harus lakukan dengan fokus pada papan lompatan.

b. Teknik Menumpu

Teknik menumpu adalah salah satu gerakan yang terpenting dalam lompat jauh, semakin baik
tolakannya akan semakin baik pula pada hasilnya. Pada teknik ini melakukan tolakan di papan
penumpu, untuk seorang atlet harus menggunakan kaki terkuat agar mengubah kecepatan
horizontal menjadi kecepatan vertikal.

Berikut ini ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui untuk seorang atlet sebelum melakukan
tolakan diantaranya.

 Ketika mau melakukan tumpuan, pada posisi badan tidak boleh terlalu condong.

 Untuk kaki yang menjadi tumpuan setidaknya harus kuat, cepat dan aktif.

 Anda juga harus mempertahankan badan.

 Bisa Anda lakukan untuk mengayunkan  lengan, ini merupakan untuk membantu dan
menambah ketinggian serta untuk menjaga keseimbangan tubuh kita.

 Tolakan untuk lompat jauh harus Anda lakukan dengan kaki sekuat mungkin.

 Ketika melakukan tumpuan, agar diusahakan badan tetap condong ke belakang.

 Anda juga harus fokus dengan papan tumpuan sebagai tempat bertumpu sebelum
melakukan

lompatan.
c. Teknik Melayang

Pada gerakan melayang dalam melakukan lompat jauh dilakukan setelah setelah tumpuan serta
meninggalkan papan tumpuan. Ketika melakukan gerakan melayang,

Anda harus memiliki keseimbangan badan harus tetap terjaga, dan pada anyunan tersebut kedua
tangan bisa membantu atlet dalam menjaga keseimbangan tubuh. Agar hasil lompatan maksimal
ada 2 cara dalam melakukan melayang di udara yaitu:

1. Melayang Mengkilap Dengan Sikap Jongkok

Cara melakukan ini merupakan salah satu pada saat menumpu, untuk mengayunkan kaki setinggi-
tingginya disusul dengan menggunakan kaki tumpuan, dan saat mengudara pada kedua kaki
diletakkan di depan.

2. Dengan Sikap Melayang

Dalam melakukan sikap, seharusnya kaki ayun dibiarkan tergantung lurus pada waktu menumpu.
Dan pada tubuh harus diusahakan tegak, dan disusul dengan kaki tumpu pada lutut ditekuk sambil
pinggung lalu didorong kedepan, setelah itu merentangkan kedua lengan ke atas gunanya untuk
menjaga keseimbangan.

 Teknik Lompat tinggi

Dalam melakukan lompatan ada 4 teknik dasar lompat tinggi yang harus dikuasai oleh
seorang atlet, yakni seperti yang akan diuraikan pada bagian berikut ini:
1. Awalan
Dalam lompat tinggi tak ada ketentuan untuk atlet dalam melakukan awalan, namun
demikian sebagian besar atlet lompat tinggi melakukan awalan dengan cara berlari.
Dimulai dari lari dengan kecepatan rendah hingga kecepatan tertentu sesuai dengan
strateginya untuk melakukan ancang-ancang dalam melompat.
2. Tolakan
Tolakan atau melompat dilakukan dengan menggunakan kaki terkuat agar seluruh tubuh
terangkat hingga menuju dan melewati mistar.
Tugas kaki tak hanya melakukan tolakan (dengan kaki terkuat) namun juga melakukan
ayunan (dengan kaki satunya) sehingga lompatan ini berhasil dilakukan untuk melewati
mistar sebagaimana lompat dan mengayun ini dilakukan dalam permainan lompat tali.
3. Melayang
Melayang dalam hal ini merupakan kondisi ketika tubuh atlet mulai terangkat untuk
melewati mistar. Pada tahap ini, atlet bisa melakukan teknik tertentu sesuai dengan gaya
yang ia gunakan dalam lompat tinggi.
4. Mendarat
Mendarat merupakan momen ketika tubuh telah melewati tiang mistar dan jatuh ke matras.
Ada dua bentuk pendaratan yang paling umum, yakni mendarat dengan menggunakan
kedua kaki atau mendarat dengan menggunakan tubuhnya.

Teknik Lompat Tinggi


Tercatat, ada empat teknik lompat tinggi yang pernah digunakan dalam olimpiade. Keempat
teknik tersebut, yaitu:
1. Teknik Lompat Tinggi Gaya Gunting

Untuk melakukan teknik lompatan dengan gaya gunting, maka ada tahap-tahap yang harus
dilalui sebagai berikut ini:
a. Awalan
Awalan untuk memulai lompat tinggi dengan gaya gunting bisa dilakukan dengan cara berlari
agak menyerong dari mistar, yakni menyerong ke kanan atau ke kiri sesuai dengan tumpuan
kaki yang akan dipergunakan untuk melakukan tolakan.
Jika tolakan dilakukan dengan kaki kanan, maka awalan dilakukan dengan berlari dari arah
yang agak serong ke kiri.
b. Tolakan
Tolakan biasanya dilakukan dengan kaki terkuat, baik kanan ataupun kiri sehingga arah lari
awalan menyesuaikan.
Tolakan dalam gaya gunting dilakukan ketika posisi tubuh sudah hampir mendekati mistar,
tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh agar posisi kaki yang akan mengayun mendapatkan
ruang yang pas.
c. Melayang
Setelah melakukan tolakan dan tubuh terangkat ke atas, maka kaki yang berperan untuk
melakukan ayunan segera diangkat melewati mistar.
Segera setelah kaki ayun melampaui mistar, kaki tolakan melakukan ayunan susulan dan
posisi tubuh diputar pada arah yang sama dengan demikian seluruh tubuh berhasil melalui
mistar.
Gerakan kaki tersebut dilakukan dengan cara cepat dan hampir bersamaan sehingga terlihat
seperti gerakan gunting.
d. Mendarat
Pendaratan dilakukan dengan menggunakan kaki yang sampai duluan pada matras dengan
posisi tubuh menghadap ke arah mistar.
Jika pendaratan berhasil dilakukan dengan berdiri, maka pendaratan ini merupakan
pendaratan sempurna.
Namun jika pendaratan dilakukan dengan posisi tubuh terjatuh maka pendaratan tersebut
masih sah dilakukan dan lompatan tetap dinilai.

2. Teknik Lompat Tinggi Gaya Guling Sisi (Western Roll)

via pinterest.com
Untuk melakukan teknik lompatan dengan gaya guling sisi, maka ada tahap-tahap yang
harus dilalui sebagai berikut ini:
a. Awalan
Awalan dilakukan dari samping mistar dengan sudut serong sekitar 30-40 derajad. Arah
awalan ini, baik kiri ataupun kanan, bergantung pada kaki yang dipergunakan untuk
melakukan tolakan.
Jika tolakan dilakukan dengan kaki kanan, maka awalan yang dipergunakan dari arah serong
kanan dan begitu pula sebaliknya.
b. Tolakan
Tolakan dilakukan dengan menggunakan kaki terkuat dengan jarak yang dekat dengan
mistar.
Setelah kaki melakukan tolakan, segera kaki ayun mulai beraksi, bergerak mengayun ke atas
dan menyilang melewati mistar dan segera disusul dengan kaki tolakan.
c. Melayang
Setelah melakukan tolakan dan ayunan hingga tubuh melewati mistar, maka posisi tubuh
dibuat terlentang-melayang sejajar dengan mistar dan saat itu pula kepala segera diturunkan
agar seluruh tubuh mengikuti jatuhnya posisi kepala.
Posisi inilah yang sempat membut gaya guling sisi sempat dilarang karena posisi kepala lebih
rendah dari pinggul pada saat melayang.
d. Mendarat
Pendaratan dilakukan dengan menggunakan tumpuan kedua tangan yang segera disusul
dengan kaki untuk mengurangi beban tangan.
Posisi pendaratan ini merupakan posisi yang sulit dan berbahaya sehingga bagi pemula,
pendaratan dengan gaya ini baiknya dilakukan dengan menggunakan tumpan kaki.

3. Teknik Lompat Tinggi Gaya Straddle

Untuk melakukan teknik lompatan dengan gaya struddle, maka ada tahap-tahap yang harus
dilalui sebagai berikut ini:
a. Awalan
Awalan ini dilakukan dengan cara yang sama dengan lompat gaya guling sisi, yakni jika
tolakan dilakukan dengan kaki kanan, maka arah serong yang dipergunakan untuk awalan
juga dari kanan dan begitupula sebaliknya.
b. Tolakan
Tolakan dilakukan dengan kaki terkuat dengan jarak yang dekat dengan mistar. Sementara
kaki satunya diayunkan keatas dan disilangkan mengangkang hingga melewati mistar. Hal ini
bersamaan dengan pundak dan kepala yang juga melewati mistar.
c. Melayang
Pada saat kaki ayun, kepala, bahu melewati mistar, kaki tolakan diangkat dengan posisi
lururs sejajar dengan tubuh dan mistar.
Pada posisi ini, kepala dan bahu telah terlebih dahulu melewati mistar dan telah berada
dalam posisi meluncur ke bawah.
Selanjutnya, bagian tubuh atas yakni kepala, bahu dan dada diluncurkan ke bawah dan
sisanya seluruh anggota tubuh lainnya akan mengikutinya dan bersiap untuk melakukan
pendaratan.
d. Mendarat
Dalam gaya ini, pendaratan dilakukan dengan menggunakan punggung sebagai tumpuan.
Pada posisi jatuh, seluruh anggota tubuh yang telah melewati mistar dibalikkan menghadap
ke atas hingga tubuh kemudian mendarat di matras.
4. Teknik Lompat Tinggi Gaya Flop

Untuk melakukan teknik lompatan dengan gaya flop, maka ada tahap-tahap yang harus
dilalui sebagai berikut ini:
a. Awalan
Awalan dalam gaya flop dilakukan dengan cara berlari dengan kecepatan tinggi.
Arah lari adalah setengah lingkaran, yakni dari sudut pojok depan berlari serong menuju
mistar. Arah lari menuju mistar ini bisa dari sisi kiri atau kanan jalur awalan dan tidak
bergantung pada kaki yang akan melakukan tolakan.
Kecepatan lari menjadi penentu untuk ketinggian lompatan.
b. Tolakan
Tolakan dilakukan dengan kaki terkuat. Ketika kaki melakukan tolakan, posisi tubuh masih
sejajar dengan arah lari atau sejajar dengan mistar.
Tentu tolakan ini tidak dilakukan di tengah mistar, melainkan agak ke pinggir dari arah lari
sehingga nantinya tubuh akan jatuh pada bagian tengah matras dengan kecepatan tinggi.
Tolakan kaki ini akan membuat tubuh melayang keatas melewati mistar.
c. Melayang
Pada saat melakukan tolakan, tubuh secara bersamaan diputar hingga membelakangi mistar,
posisi ini sejalan dengan posisi tubuh yang melayang sehingga tepat ketika tubuh berada
diatas mistar, posisi tubuh telah menghadap ke atas dan diikuti dengan kedua kaki yang
diangkat naik agar tidak menyenggol mistar.
d. Mendarat
Pendaratan pada gaya ini merupakan pendaratan yang paling berbahaya karena seluruh
teknik mulai dari awalan hingga mendarat dilakukan dengan kecepatan tinggi.
Usahakan untuk memilih tempat mendarat pada posisi tengah matras dan ketika tubuh
telah jatuh dengan menggunakan punggung sebagai tumpuan, bisa langsung dilanjutkan
dengan berguling kebelakang untuk meredam kecepatan.
3.Peraturan dan kesalahan Lompat Tinggi Dan Lompat Jauh

 Peraturan Lompat Tinggi

Adapaun peraturan yang berlaku ketika pelaksanaan pertandingan atau kejuaraan lompat
tinggi, diantarnya adalah sebagai berikut:
Para atlet nantinya akan bertandi untuk sebisa mungkin melewati mistar tanpa
menjatuhkannya hingga mencapai batas tertinggi.
1. Peserta yang tidak dapat melanjutkan lompatan lagi dinyatakan gugur.
2. Setiap atlet mempunyai 3 kesempatan untuk melewati mistar dengan ketinggian
yang sama.
Dan jika dalam ketiga kesempatan tersebut gagal dalam melewati mistar maka
dinyatakan gugur.
3. Tolakan hanya diperbolehkan dengan menggunakan satu kaki.
4. Jika peserta menjatuhkan mistar dalam percobaan ketiga maka dinyatakan gugur.
5. Peserta atau menggunakan seragam serta segala atribut lain yang sesuai dengan
standar yang sudah ditetapkan panitia.
Contohnya mengenai jenis sol sepatu yang diperbolehkan.

 Kesalahan Lompat Tinggi

Untuk lebih memahaminya, berikut ini adalah beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam
lompat tinggi:

1. Awalan yang kurang baik.


2. Tumpuan kurang kuat.
3. Posisi kepala salah.
4. Terlalu awal melengkungkan badan.
5. Melewati mistar dalam posisi salah.
6. Kaki terlalu jauh ke depan.

 Peraturan Dalam Lompat Jauh

Berikut peraturan-peraturan yang ada dalam lompat jauh:

1. Peraturan tempat
a. Awalan
Lintasan awalan lompat jauh lebarnya 1,22 meter dan panjangnya 40 meter

b. Papan tolakan
Panjang papan tolakan 1,22 meter sama dengan lebar lintasan awal. Lebar 20 cm dan tebal
10 cm. Papan tolakan harus diletakkan pada papan plastisin untuk mencatat bekas kaki atlet
bila ia salah dalam melakukan tolakan. Papan harus dicat putih dan di tanam sekurang
kurangnya satu meter dari tepi depan bak pasir pendaratan.
c. Tempat pendaratan
Tempat pendaratan berupa bak pasir dengan ukuran sebagai berikut; Lebar minimal 2,75
meter. Jarak garis tolakan dengan ampai akhir tempat lompatan minimal 10
meter.Permukaan pasir ditempat pendaratan harus sama tinggi datar dengan permukaan
papan tolakan.

2. Peraturan umum Lompat jauh

a) Bila peserta lompat jauh lebih dari 8 orang setiap peserta diperbolehkan melompat
sebanyak 3 kali. Lompatan diambil yang terjauh. Jika peserta hanya 8 orang atau kurang,
maka setiap peserta diperbolehkan melompat sebanyak 6 kali. Melompat dilakukan secara
bergiliran.

b) Hasil lompatan diukur dari bekas anggota tubuh terdekat atau paling belakang yang
menyentuh bak pasir.

c)Setiap peserta diberi waktu satu giliran selama 1 1/5 menit. Lompatan yang sama
ditentukan dengan melihat hasil lompatan yang terbaik. Bila masih sama maka akan dilihat
hasil dari lompatan yang ke-3. Demikian seterusnya.

 Kesalahan dalam melakukan lompat jauh

a. Fasa Lari Landas


 Atlit mengejar papan lonjakan dan lonjakkannya tidak cukup tinggi.
 Larian atlit yang tidak mencapai kelajuan optimum atau terlambat mempercepatkan
kelajuan.
 Atlit kehilangan kelajuannya apabila menghampiri papan lonjak.

b. Fasa Lonjakan
 Atlet lonjak sebelum atau selepas mencapai papan lonjak.
 Atlet berlari melepasi papan lonjakan.

c. Fasa Penerbangan/ layangan


 Kaki atlet yang tidak diangkat cukup tinggi dan tidak melunjurkan kaki.
 Atlet tidak melentikkan badan.
 Atlet yang terlebih putar badannya menjejaskan postur

d. Fasa pendaratan
 Atlet mendarat dengan kaki kangkang atau bebas.
 Pendaratan atlet yang mendarat terbaring di tempat mendarat.
 Atlet mendarat di luar tempat mendarat.
 Atlet tidak mengayunkan tangan dan tidak mendarat pada kaki dahulu.

Anda mungkin juga menyukai