Anda di halaman 1dari 7

Gaya Lompat Jauh

Mengenal Sejarah, Teknik Dasar, Hingga Gaya Lompat Jauh

Gaya Lompat Jauh – Lompat jauh menjadi salah satu cabang olahraga atletik
lompat yang di mana atlet lompat jauh akan berlari kemudian melompat hingga
mencapai jarak yang paling jauh. Meski termasuk salah satu cabang olahraga
atletik, tetapi tidak semua orang mengetahui apa itu lompat jauh, teknik dasar,
hingga gayanya.

Sejarah Cabang Olahraga Lompat Jauh

Sebelum membahas tentang macam-macam gaya lompat jauh, ada baiknya


kita membahas tentang sejarah lompat jauh terlebih dahulu. Sejarah lompat jauh ini
sendiri diperkiarakan sudah ada sejak 13 abad yang lalu. Olahraga yang telah ada
sejak tahun 708 Masehi ini sudah ada saat Olimpiade Kuno di Yunani.

Lompat jauh sendiri bukanlah satu-satunya kejuaraan lompat yang


kemudian dikutsertakan dalam Olimpiade Kuno. Semua lomba yang diadakan pada
Olimpiade Kuno ini ditujukan dimaksudkan sebagai latihan militer perang.
Kemudian, munculnya olahraga lompat jauh ini dipercaya untuk melatih
ketangkasan para prajurit perang dalam menerobos rintangan yang ada, seperti
jurang ataupun parit.
Pada waktu itu, para pelompat jauh diwajibkan untuk berlari dengan
membawa sebuah beban. Beban yang dibawa itu diletakkan di kedua tangannya.
Adapun berat beban itu sekitar 1-4,5 kg dan semua kegiatan itu dikenal dengan
sebutan halteres. kemudian diwajibkan berlari dengan membawa sebuah beban
pada kedua tangan yang dikenal dengan sebutan halteres dengan berat 1 hingga 4,5
kg.

Olahraga lompat jauh juga pernah dilakukan oleh para pelompat dari Sparta
dengan rekor lompatan sejauh 7,05 meter. Di dunia modern sendiri, lompat jauh
sudah menjadi bagian dari kompetisi Olimpiade sejak pertama kali munculnya
perlombaan ini pada tahun 1896.

Akhirnya, di tahun 1914, Dr. Harry Eaton Stewart kemudian


merekomendasikan dibuatnya running broad jump yang distandarkan juga bagi
atlet perempuan, sehingga mereka juga dapat mengadakan kompetisi lompat jauh.
Rekomendasi ini menjadi bahan pertimbangan dan juga diterapkan, sehingga atlet
perempuan lompat jauh bermunculan dan bisa mengikuti Olimpiade.

Meskipun olahraga ini menjadi bagian dari permainan Olimpiade Kuno,


tetapi baru pada tahun 1896 yaitu pada Olimpiade modern pertama, lompat jauh
dilombakan secara resmi. Sedangkan untuk lompat jauh wanita baru yang dimulai
pada tahun 1948.

Teknik Dasar untuk Melakukan Lompat Jauh

Seorang atlet lompat jauh yang baik pastinya akan membutuhkan kecepatan
serta kekuatan otot kaki, sekaligus fleksibilitas dalam menggerakan tubuh di udara.
Atlet juga akan melakukan awalan lari, lepas landas, serta mendarat di bak pasir
untuk kemudian mendapatkan jarak maksimal.

Cara melakukan lompat jauh ini terdiri dari empat fase, yakni awalan, lepas landas,
melayang, serta mendarat. Berikut di bawah ini langkah-langkah yang harus
dilakukan ketika melakukan lompat jauh.
1. Fase awalan (run up)
Fase awalan diawali dengan lari sprint kemudian menuju papan lepas
landas, kecuali dalam dua langkah terakhir. Atlet lompat jauh juga memiliki
lintasan untuk melakukan awalan sepanjang 40 meter. Jarak ini merupakan jarak
yang efektif untuk membangun kecepatan serta momentum sebelum melakukan
lompatan.

Saat melakukan fase ini, kamu harus berusaha dalam menjaga kecepatan.
Umumnya, atlet lompat jauh akan mengambil sekitar 20 hingga 22 langkah ketika
melakukan awalan. Sedangkan. untuk para pemula, mulailah dengan setidaknya 8
langkah bagi para pemula.

2. Fase lepas landas (take off)


Setelah melakukan dua langkah terakhir, berikutnya seorang atlet lompat
jauh akan melakukan fase lepas landas. Pada tahapan ini, salah satu kaki akan tetap
di permukaan tanah untuk menopang badan agar bisa melakukan tolakan.

Dengan tahapan ini akan menghasilkan gerakan yang akan membuat tubuh
bisa mencapai ketinggian tertentu. Dengan begitu, pelompat jauh akan bisa terbang
lebih lama dan pastinya bisa terbang lebih jauh.

Oleh karena itu, ketika melakukan tahapan ini, kamu harus bisa pastikan
bahwa kakimu sudah menapak dengan baik agar bisa menghasilkan tolakan yang
maksimal. Melompat jauh dengan tumit akan memberikan efek pengereman dan
juga mengurangi momentum. Sedangkan melompat dengan jari-jari kaki bisa
membuat tubuh menjadi tidak stabil atau bahkan mengurangi jarak pelompat jauh. .

3. Fase melayang (flight)


Sikap serta gerakan badan di udara kemudian akan bergantung pada
kecepatan awalan serta kekuatan penolakan. Gerakan melayang dalam lompat jauh
juga akan dilakukan setelah meninggalkan balok tumpuan.

Saat melakukan gerakan melayang, maka kamu harus memerhatikan agar


tidak mudah jatuh. Untuk menjaga keseimbangan badan dapat dilakukan dengan
cara mengayunkan kedua tangan yang akan membantu atlet dalam menjaga
keseimbangan tubuh.
Kemudian gerakan kaki harus berjalan ketika posisi tubuh sedang melayang,
sehingga akan mempermudah jarak pendaratan. Selain itu, terdapat beberapa hal
yang kemudian harus diperhatikan ketika tubuh pelompat berada di posisi
melayang, yaitu menjaga keseimbangan tubuh dan berusaha untuk melayang
selama mungkin serta harus mempersiapkan kaki untuk melakukan pendaratan.

4. Fase mendarat (landing)


Setiap inci pendaratan sendiri sangat penting, sehingga pastikan dalam
melakukan teknik pendaratan yang benar di bak pasir agar tidak mempengaruhi
jarak lompatan. Untuk memastikan pendaratan mencapai jarak maksimum, maka
seorang atlet juga akan melakukan beberapa manuver saat mendarat.

Biasanya, atlet akan berfokus dalam menjaga kaki agar tetap berada di
depan tubuh. Hal ini dapat atlet lakukan dengan membawa tumit ke atas serta
kepala ke bawah dengan peregangan pinggul penuh. Saat mendarat, atlet juga akan
melakukan gerakan menyapu dengan tangan dalam menjaga kaki tetap tegak dan
tubuh ke depan.

Macam-Macam Gaya Lompat Jauh

Gaya lompat jauh sendiri merujuk pada gerakan yang dilakukan seorang
atlet selama fase melayang setelah lepas landas dari papan. Sejumlah gaya ini
diantaranya seperti gaya jongkok (float style), gaya menggantung (hang style),
serta gaya berjalan di udara (walking in the air style) memiliki karakteristik
tersendiri. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Gaya jongkok (float style)


Pada lompat jauh gaya jongkok atau yang disebut juga sebagai gaya
ortodok, tujuan utama dari gaya ini diantaranya adalah lari secepatnya dari jarak 40
sampai 45 m di lintasan. Adapun teknik dalam lompat jauh akan diawali dengan
lari secepat mungkin dari awal lintasan dan tak mengurangi kecepatan hingga
akhirnya melakukan tumpuan saat melompat.
Saat melakukan tolakan, badan akan lebih digerakkan, dan awali juga
dengan ujung tumit, telapak kaki serta ujung kak. Setelah itu, kedua kaki akan
digerakkan ke depan. Saat berada di udara tangan lurus ke depan beserta badan,
kemudian gerakkanlah tangan ke belakang. Saat mendarat, pastikan juga untuk
menggunakan ujung tumit. Jangan sampai badan jatuh ke belakang karena akan
mengurangi jarak lompatan.

2. Gaya menggantung (hang style)


Gaya menggantung ataupun hang style sebagai satu di antara gaya dari
lompat jauh yang tak bisa diubah kecepatannya saat akan bertumpu pada papan
tumpuan atau pada papan kayu. Teknik lompat jauh gaya yang menggantung ini
dilakukan dengan posisi badan melenting ke depan, kemudian posisi tangannya
berada di samping telinga serta posisi kaki rapat di belakang saat berada di udara.

Untuk teknik awalan, tolakan atau tumpuan dan mendarat sama dengan
teknik di atas. Seperti halnya gaya jongkok, posisi badan pada gaya ini sendiri
lebih tegap. Pada gaya menggantung, ayunan ke belakang serta depan akan
diterapkan pada kaki, bersamaan dengan kedua lengan yang juga diayunkan ke
arah belakang dan ke arah depan.

Lalu, saat pendaratan, kedua kaki akan diluruskan ke depan serta mendarat
dengan menggunakan kedua tumit terlebih dahulu untuk menjaga keseimbangan
tubuh.

3. Gaya berjalan di udara (walking in the air style)


Lompat jauh gaya berjalan di udara merupakan gaya lompat jauh yang di
mana gerakan lompat jauh akan terlihat seperti sedang berjalan di udara. Ketika
tubuh sedang melayang di udara gerakan kaki seakan berlari ataupun berjalan di
udara.

Saat melakukan tumpuan yang dapat digunakan pada kaki kiri atau kaki
kanan sesuai dengan kebiasaan pelompat, sebaiknya gunakan kaki yang yang
memiliki kekuatan dominan. Ketika kaki menumpu ke balok, badan harus
dicondongkan ke depan agar keseimbangan tetap terjaga.

Pandangan ke depan dengan kedua lengan yang berada di samping atas


badan dan pada saat bertumpu kecepatan yang kemudian dikembangkan melalui
awalan tidak terputus. Setelah pelompat menumpu pada balok tumpuan, maka
badan juga akan dapat terangkat ke udara. Dengan melakukan sikap berjalan di
udara, maka kedua kaki akan saling bergantian mengayuh di udara.
Sebelum kaki ini mendarat, sebaiknya kamu sudah berada dalam posisi di udara
selama mungkin, agar nantinya bisa menghasilkan lompatan yang maksimal. Pada
waktu mendarat pelompat juga harus berusaha menjulurkan kedua tangannya ke
depan dan ditarik ke arah belakang. Sementara itu, kaki diluncurkan ke depan
dengan sejauh mungkin. Daratkan kedua kaki secara bersamaan agar kemudian
terhindar dari cedera, jatuhkan berat badan ke depan.

Bentuk Lapangan Cabang Olahraga Lompat Jauh

Lapangan cabang olahraga lompat jauh sendiri terdiri dari dua bagian utama,
yakni pada lintasan lari untuk awalan serta bak pasir untuk kemudian melakukan
pendaratan. Standar ukuran lapangan lompat jauh pada perlombaan resmi seperti
berikut ini.

1. Lintasan lari. Landasan dalam melakukan awalan lari dengan permukaan


beton keras dengan panjang minimum 40 meter. Pada ujung lintasan lari,
kemudian terdapat balok untuk lepas landas dengan ketebalan 5 cm, lebar 20
cm, serta jarak-jarak di antara balok dan bak pasir 1 meter.
2. Bak pasir. Area pendaratan yang kemudian berisi pasir memiliki ukuran
panjang 9 meter dan lebar antara 2,75 hingga 3 meter.

Peraturan Cabang Olahraga Lompat Jauh


International Association of Athletics Federations atau IAAF atau yang saat ini
dikenal juga sebagai World Athletics telah membuat sejumlah peraturan, mulai
dari proses-proses lompatan hingga perlengkapan atlet seperti berikut ini:
1. Seluruh lompatan kemudian harus pelompat selesai dalam waktu satu menit
setelah melangkah kepada lintasan lari.
2. Bagian kaki pelompat kemudian tidak boleh melewati bagian tepi atau garis
pelanggaran (foul line) yang kemudian terletak persis setelah balok lepas
landas. Jika bagian kaki ada yang melewati garis pelanggaran, maka lompatan
kemudian menjadi tidak sah.
3. Dalam sebuah perlombaan, pelompat umumnya akan memiliki tiga kali
kesempatan dalam melompat. Lompatan yang tidak sah kemudian akan
mengurangi kesempatan tersebut.
4. Hakim juga akan mengukur jarak lompatan mulai dari tepi garis pelanggaran
ke titik pendaratan pertama yang kemudian para pelompat lakukan.
5. Teknik gerakan jungkir balik (somersault) tidak diperbolehkan saat melakukan
lompatan.
6. Tidak diperbolehkan dalam menggunakan sepatu lari dengan ketebalan sol
lebih dari 13 mm.
7. Selain beberapa poin ini masih ada beberapa peraturan lebih spesifik lainnya
yang perlu diperhatikan para atlet lompat jauh. Dalam menentukan pemenang,
pelompat dengan jarak lompatan terjauh, maka dialah pemenangnya.

Anda mungkin juga menyukai