Anda di halaman 1dari 6

LOMPAT JAUH

Guru Bidang: Intan Heri S.Pd.


Anggota Kelompok: -Rafi Raditya Ramadhan
-M. Faiz Fathurrahman
Lompat jauh merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang bertujuan untuk melompat dan mencapai
jarak sejauh mungkin. Jauh dekatnya hasil lompatan sangat dipengaruhi oleh kecepatan lari, awalan yang
dilakukan, dan kekuatan dalam menolak. Oleh karena itu, selain mampu berlari cepat, seorang atlet lompat
jauh juga harus memiliki kaki yang kuat untuk menolak. Olahraga lompat jauh sebenarnya sudah ada sejak
tahun 708 pada saat Olimpiade Kuno di Yunani. Kegiatan itu bertujuan untuk latihan militer. Lompat jauh
zaman dahulu diawali dengan lari pendek dan para pelompat harus membawa beban di kedua tangannya
dengan bobot 1-4,5 kilogram. Seiring berkembangnya zaman, lompat jauh mengalami perkembangan.
Untuk pertama kalinya lompat jauh diadakan pada 1896 di Olimpiade Modern, Athena. Pada saat itu,
perlombaan lompat jauh hanya diikuti oleh pria saja. Kemudian pada Olimpiade 1948, atlet wanita baru
boleh bergabung dalam perlombaan lompat jauh

Teknik Dasar untuk Melakukan Lompat Jauh


1. Fase awalan (run up)
Fase awalan diawali dengan lari sprint kemudian menuju papan lepas landas, kecuali dalam dua
langkah terakhir. Atlet lompat jauh juga memiliki lintasan untuk melakukan awalan sepanjang 40
meter. Jarak ini merupakan jarak yang efektif untuk membangun kecepatan serta momentum sebelum
melakukan lompatan.
Saat melakukan fase ini, kamu harus berusaha dalam menjaga kecepatan. Umumnya, atlet lompat jauh
akan mengambil sekitar 20 hingga 22 langkah ketika melakukan awalan. Sedangkan. untuk para
pemula, mulailah dengan setidaknya 8 langkah bagi para pemula.
2. Fase lepas landas (take off)
Setelah melakukan dua langkah terakhir, berikutnya seorang atlet lompat jauh akan melakukan fase
lepas landas. Pada tahapan ini, salah satu kaki akan tetap di permukaan tanah untuk menopang badan
agar bisa melakukan tolakan.
Dengan tahapan ini akan menghasilkan gerakan yang akan membuat tubuh bisa mencapai ketinggian
tertentu. Dengan begitu, pelompat jauh akan bisa terbang lebih lama dan pastinya bisa terbang lebih
jauh.
3. Fase melayang (flight)
Sikap serta gerakan badan di udara kemudian akan bergantung pada kecepatan awalan serta kekuatan
penolakan. Gerakan melayang dalam lompat jauh juga akan dilakukan setelah meninggalkan balok
tumpuan.
Saat melakukan gerakan melayang, maka kamu harus memerhatikan agar tidak mudah jatuh. Untuk
menjaga keseimbangan badan dapat dilakukan dengan cara mengayunkan kedua tangan yang akan
membantu atlet dalam menjaga keseimbangan tubuh.
Kemudian gerakan kaki harus berjalan ketika posisi tubuh sedang melayang, sehingga akan
mempermudah jarak pendaratan. Selain itu, terdapat beberapa hal yang kemudian harus diperhatikan
ketika tubuh pelompat berada di posisi melayang, yaitu menjaga keseimbangan tubuh dan berusaha
untuk melayang selama mungkin serta harus mempersiapkan kaki untuk melakukan pendaratan.
4. Fase mendarat (landing)
Setiap inci pendaratan sendiri sangat penting, sehingga pastikan dalam melakukan teknik pendaratan
yang benar di bak pasir agar tidak mempengaruhi jarak lompatan. Untuk memastikan pendaratan
mencapai jarak maksimum, maka seorang atlet juga akan melakukan beberapa manuver saat
mendarat.
Biasanya, atlet akan berfokus dalam menjaga kaki agar tetap berada di depan tubuh. Hal ini dapat atlet
lakukan dengan membawa tumit ke atas serta kepala ke bawah dengan peregangan pinggul penuh.
Saat mendarat, atlet juga akan melakukan gerakan menyapu dengan tangan dalam menjaga kaki tetap
tegak dan tubuh ke depan.

Macam-Macam Gaya Lompat Jauh


Gaya lompat jauh sendiri merujuk pada gerakan yang dilakukan seorang atlet selama fase
melayang setelah lepas landas dari papan. Sejumlah gaya ini diantaranya seperti gaya jongkok
(float style), gaya menggantung (hang style), serta gaya berjalan di udara (walking in the air
style) memiliki karakteristik tersendiri. Berikut penjelasan lengkapnya.

1.Gaya jongkok (float style)


Pada lompat jauh gaya jongkok atau yang disebut juga sebagai gaya ortodok, tujuan utama dari gaya
ini diantaranya adalah lari secepatnya dari jarak 40 sampai 45 m di lintasan. Adapun teknik dalam
lompat jauh akan diawali dengan lari secepat mungkin dari awal lintasan dan tak mengurangi
kecepatan hingga akhirnya melakukan tumpuan saat melompat.
Saat melakukan tolakan, badan akan lebih digerakkan, dan awali juga dengan ujung tumit, telapak
kaki serta ujung kak. Setelah itu, kedua kaki akan digerakkan ke depan. Saat berada di udara tangan
lurus ke depan beserta badan, kemudian gerakkanlah tangan ke belakang. Saat mendarat, pastikan
juga untuk menggunakan ujung tumit. Jangan sampai badan jatuh ke belakang karena akan
mengurangi jarak lompatan.

2. Gaya menggantung ( hang style)


Gaya menggantung ataupun hang style sebagai satu di antara gaya dari lompat jauh yang tak bisa
diubah kecepatannya saat akan bertumpu pada papan tumpuan atau pada papan kayu. Teknik lompat
jauh gaya yang menggantung ini dilakukan dengan posisi badan melenting ke depan, kemudian posisi
tangannya berada di samping telinga serta posisi kaki rapat di belakang saat berada di udara.
Untuk teknik awalan, tolakan atau tumpuan dan mendarat sama dengan teknik di atas. Seperti halnya
gaya jongkok, posisi badan pada gaya ini sendiri lebih tegap. Pada gaya menggantung, ayunan ke
belakang serta depan akan diterapkan pada kaki, bersamaan dengan kedua lengan yang juga
diayunkan ke arah belakang dan ke arah depan.
Lalu, saat pendaratan, kedua kaki akan diluruskan ke depan serta mendarat dengan menggunakan
kedua tumit terlebih dahulu untuk menjaga keseimbangan tubuh.

3. Gaya berjalan di udara ( walking in the air style)


Lompat jauh gaya berjalan di udara merupakan gaya lompat jauh yang di mana gerakan
lompat jauh akan terlihat seperti sedang berjalan di udara. Ketika tubuh sedang melayang di
udara gerakan kaki seakan berlari ataupun berjalan di udara.

Saat melakukan tumpuan yang dapat digunakan pada kaki kiri atau kaki kanan sesuai dengan
kebiasaan pelompat, sebaiknya gunakan kaki yang yang memiliki kekuatan dominan. Ketika
kaki menumpu ke balok, badan harus dicondongkan ke depan agar keseimbangan tetap
terjaga.

Pandangan ke depan dengan kedua lengan yang berada di samping atas badan dan pada saat
bertumpu kecepatan yang kemudian dikembangkan melalui awalan tidak terputus. Setelah
pelompat menumpu pada balok tumpuan, maka badan juga akan dapat terangkat ke udara.
Dengan melakukan sikap berjalan di udara, maka kedua kaki akan saling bergantian
mengayuh di udara.

Sebelum kaki ini mendarat, sebaiknya kamu sudah berada dalam posisi di udara selama
mungkin, agar nantinya bisa menghasilkan lompatan yang maksimal. Pada waktu mendarat
pelompat juga harus berusaha menjulurkan kedua tangannya ke depan dan ditarik ke arah
belakang. Sementara itu, kaki diluncurkan ke depan dengan sejauh mungkin. Daratkan kedua
kaki secara bersamaan agar kemudian terhindar dari cedera, jatuhkan berat badan ke depan.

Bentuk Lapangan Cabang Olahraga Lompat Jauh


Lapangan cabang olahraga lompat jauh sendiri terdiri dari dua bagian utama, yakni pada
lintasan lari untuk awalan serta bak pasir untuk kemudian melakukan pendaratan. Standar
ukuran lapangan lompat jauh pada perlombaan resmi seperti berikut ini.

1. Lintasan lari. Landasan dalam melakukan awalan lari dengan permukaan beton
keras dengan panjang minimum 40 meter. Pada ujung lintasan lari, kemudian
terdapat balok untuk lepas landas dengan ketebalan 5 cm, lebar 20 cm, serta
jarak-jarak di antara balok dan bak pasir 1 meter.
2. Bak pasir. Area pendaratan yang kemudian berisi pasir memiliki ukuran panjang
9 meter dan lebar 2,75 hingga 3 meter.

Peraturan Cabang Olahraga Lompat Jauh


nternational Association of Athletics Federations atau IAAF atau yang saat ini dikenal juga sebagai
World Athletics telah membuat sejumlah peraturan, mulai dari proses-proses lompatan hingga
perlengkapan atlet seperti berikut ini:

1. Seluruh lompatan kemudian harus pelompat selesai dalam waktu satu menit
setelah melangkah kepada lintasan lari.
2. Bagian kaki pelompat kemudian tidak boleh melewati bagian tepi atau garis
pelanggaran (foul line) yang kemudian terletak persis setelah balok lepas landas.
Jika bagian kaki ada yang melewati garis pelanggaran, maka lompatan kemudian
menjadi tidak sah.
3. Dalam sebuah perlombaan, pelompat umumnya akan memiliki tiga kali
kesempatan dalam melompat. Lompatan yang tidak sah kemudian akan
mengurangi kesempatan tersebut.
4. Hakim juga akan mengukur jarak lompatan mulai dari tepi garis pelanggaran ke
titik pendaratan pertama yang kemudian para pelompat lakukan.
5. Teknik gerakan jungkir balik (somersault) tidak diperbolehkan saat melakukan
lompatan.
6. Tidak diperbolehkan dalam menggunakan sepatu lari dengan ketebalan sol lebih
dari 13 mm.
7. Selain beberapa poin ini masih ada beberapa peraturan lebih spesifik lainnya
yang perlu diperhatikan para atlet lompat jauh. Dalam menentukan pemenang,
pelompat dengan jarak lompatan terjauh, maka dialah pemenangnya.

Gaya lompat jauh merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang hingga saat ini masih
diperlombakan terutama dalam kejuaraan Olimpiade.

Anda mungkin juga menyukai