Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai ke batas terdekat dari letak titik
pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh.
1. Awalan
Teknik awalan lari yaitu dari lari perlahan ke lari cepat, dan harus terkendali dan
memungkinkan untuk melakukan tolakan. Jangan sampai melebihi garis tolakan yang
sudah ditetapkan.
Disaat mendekati papan tolakan sekitar 3-5 langkah, kamu harus siap mengganti
kecepatan gerak lari ke kecepatan tolakan dengan langkah terakhir yang pendek.
2. Tolakan
Langkah berikutnya setelah awalan yaitu tolakan, tolakan bertujuan agar tubuh
terangkat ke atas dan melayang di udara. Tolakan berpengaruh besar terhadap jarak
lompatan yang diperoleh.
3. Melayang di Udara
Di saat tubuh melayang di udara, usahakan agar tubuh tetap seimbang. Salah satu
tips saat kondisi ini yaitu gerakan kaki seperti berjalan. Sehingga berjalan selama
melayang di udara akan mempermudah kamu untuk melakukan pendaratan yang baik.
4. Pendaratan
Hal terakhir dalam teknik dasar lompat jauh yaitu pendaratan. Pendaratan dilakukan
dengan cara menundukkan kepala, mengayunkan lengan, dan membawa pinggang ke
depan.
Hal tersebut bertujuan agar anggota badan yang lain tidak mengenai pasir lebih
belakang daripada kaki.
Yuksinau.id berbagi tips juga meningkatkan kemampuan teknik lompat jauh dan
menghasilkan lompatan yang jauh. Perhatikan beberapa faktor berikut.
Gaya yang sering dilakukan ketika badan melayang di udara ini berfungsi agar kamu
bisa memperoleh kecepatan maksimum ketika ingin melompat.
Disaat tolakan, kita biasa menggunakan kaki yang terkuat. Nah disaat kita sudah
mulai melayang maka mulai tekuk lutut ke atas. Disaat akan mendarat, awali dengan
tumit kaki yang sedikit ditekuk.
Gaya lompat jauh ini tidak mengubah kecepatan ketika kaki akan bertumpu pada
papan tolakan dan cara melakukannya dengan cara badan tegap.
Gerakan kaki diayunkan ke belakang dan ke depan bersama dengan kedua lengan.
Saat akan melakukan pendaratan, kedua kaki diluruskan kedepan dan kedua tumit
mendarat lebih dahulu.
3. Gaya Berjalan di Udara (Walking in the air)
Gaya ini cukup populer karena biasa digunakan oleh para atlet, sebutan kerennya
yaitu walking in the air. Cara melakukan gaya ini yaitu sebelum melakukan tolakan,
pinggang sedikit diturunkan, paha dan kaki diayunkan secara bebas, luruskan lutut,
sendi mata kaki, dan pinggang ketika melakukan tolakan.
Kemudian ketika melayang di udara, berjalanlah seperti saat berjalan di tanah. Ketika
akan mendarat, lengan dan tubuh ditarik ke depan dan bawah serta kaki diulurkan
sesaat. Teknik ini hampir mirip dengan teknik menggantung di udara.
Apapun olahraga, tentunya kita harus memperhatikan kebugaran jasmani diri kita.
Karena memang faktor inilah yang sangat menentukan betapa kesanggupan tubuh
kita dalam melakukan sesuatu.
a) Apabila peserta lebih dari delapan orag, setiap peserta ,emdapat kesempatan
untuk melakukan lompatan sebanyak tiga kali. Kemudian, baru ditentukan
delapan orang terbaik untuk mengikuti babak berikutnya (final).
b) Apabila pada babak kualifikasi terjadi nilai sama untuk menduduki urutan
terdepan, para pelompat yang memiliki nilai sama tersebut diberi lagi
kesempatan untuk melakukan lompatan sebanyak tiga kali. Setelah itu,
barulah ditentukan siapa yang berhak mengikuti babak berikutnya
3. Waktu Melakukan Trial atau Giliran Melompat
Waktu yang disediakan untuk melakukan satu kali lompatan adalah 1,5 menit
atau 90 detik.
1) Jarak lompatan diukur dari bekas atau jejak di pasir yang terdekat dengan
balok tolakan. Jejak di pasir juga dapat disebabkan oleh bagian mana saja dari
badan termasuk juga tangan.
2) Cara mengukur hasil lompatan adalah angka 0 (nol) pada pengukur diletakkan
pada bekas jejak pasir. Pita pengukur harus ditarik tegak lurus batas balok
tolakan. Hasil lompatan dibaca di garis batas balok tolakan tersebut apabila
terdapat jejak asir, garis batas harus diperpanjang ke samping dengan
menggunakan papan bantu.
3) Jarak lompatan yang harus dicatat adalah yang terdekat dengan 0,01.
Misalnya, hasil lompatan yang sesungguhnya adalah 5,556 meter.
4) Semua hasil lompatan, baik lompatan yang berhasil maupun yang gagal, harus
dicatat dalam kartu hasil catatan
5. Lompatan yang Gagal
1) Apabila pelompat menyentuh tanah di luar garis daerah pendaratan atau lebih
dekat ke arah balok tolakan dibandingkan dengan bekas pasir, lompatan
dinyatakan gagal.
2) Menyentuh tanah di belakang garis batas balok tolakan dengan bagian tubuh
pelompat, baik waktu membuang ancang-ancang aupun sewaktu melakukan
tolakan.
3) Melakukan tolakan di luar ujung balo tumpuan, baik sebelum ataupun sesudah
garis perpanjangan tumpuan.
4) Mendarat dengan bentuk gerakan salto atau gerakan loncat harimau.
1) Jalur awalan lari mempunyai panjang minimal 40 meter, lebar minimal 1,22
meter dan maksimal 1,25 meter. Kiri dan kanan jalur awalan lari dibatasi oleh
garis putih selebar 5 cm.
2) Setelah perlombaan dimulai, para peserta tidak diperbolehkan menggunakan
jalur awalan lari sebagai tempat untuk latihan atau percobaan.
7. Tanda- Tanda
Pelompat boleh memasang tanda- tanda di sepanjang jalur awalan lari untuk
membantu menggunakan jalur awalan ke balok tolakan dengan tepat. Tanda-tanda ini
boleh menggunakan pita perekat atau tanda yang lain.
8. Balok Tolakan
Tempat pendaratan yang biasa disebut dengan bak pasir atau bak lompat ,
mempunyai panjang minimal 10 meter.
REFERENSI
Irwansyah. 2006. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas.
Jakarta: Grafindo Media Pratama