Teknik dasar
lompat jauh
Awalan pada lompat jauh adalah dengan berlari secepat mungkin
untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi sebelum melakukan
gerakan tolakan. Awalan biasanya dilakukan sejak 30-45 meter dan
lebar lintasan awalan 1,21-1,22 meter. Sebelum awalan biasanya
pelompat harus berada pada sikap start.[6] Posisi kaki pada awalan
juga tergantung dari kebiasaan masing-masing atlet lompat jauh. Ada
yang awalan dengan kaki sejajar, kaki kanan yang ada di depan atau
sebaliknya. Awalan dilakukan dengan berlari pelan saja. Setelah itu
kecepatan lari dapat ditambah. Harus diingat kecepatan tersebut harus
dipertahankan sampai menjelang tolakan. Saat mendekati 4 langkah
akhir sebelum tolakan maka kecepatan lari dijaga tetap konstan tidak
dikurangi.
•Teknik tolakan
Tolakan berarti berpindahnya kecepatan vertikal yang didapat dari
berlari ke kecepatan horizontal. Paling baik menggunakan kaki yang
paling kuat untuk tolakan. Dimulai dari kaki bagian tumit lalu
berakhir di ujung jari. Badan sebaiknya dicondongkan sedikit ke
depan ketika akan menumpu. Sementara kaki yang berayun diangkat
hingga setinggi pinggul dengan posisi lutut menekuk.
•Teknik pendaratan
Pendaratan merupakan gerakan yang terakhir dari rangkaian gerakan
lompat jauh dan merupakan teknik terakhir dari 4 teknik lompat jauh.
Sebaiknya pendaratan dilakukan dengan kedua kaki dengan posisi
sejajar dan tumit yang lebih dulu mendarat di tempat dengan posisi
tumit berhimpitan. Ini untuk mencegah cedera.
•Gaya jongkok
Gaya jongkok (tuck jump) dikenal juga dengan sebutan gaya duduk di
udara. Di dalam gaya ini pada saat melayang di udara seorang
pelompat melakukan seolah-olah membentuk sikap berjongkok di
udara.[8] Badan di udara setelah kaki kiri bertumpu, maka kaki kanan
diayun dengan cepat ke arah depan. Pada saat mencapai titik tertinggi
sikap badan, kaki seperti duduk atau jongkok.
•Gaya berjalan di udara
Lompat jauh gaya berjalan di udara adalah dimana gerakan lompat
jauh dengan gaya seolah-olah sedang berjalan di udara, ketika tubuh
sedang melayang di udara gerakan kaki seakan berlari atau berjalan di
udara. Gerakan itu dilakukan setelah atlet melakukan tolakan dan
tubuh sedang melayang di udara kedua kaki digerakkan seperti orang
berlari sampai akhirnya landing kaki menyentuh tanah dan tubuh tetap
dijatuhkan ke depan agar tidak mengurangi jauhnya lompatan.[8] Saat
melakukan tumpuan dapat digunakan kaki kiri atau kaki kanan sesuai
dengan kebiasaan pelompat. Sebaiknya gunakan kaki yang memliki
kekuatan dominan. Ketika kaki menumpu ke balok, badan harus
dicondongkan ke depan agar keseimbangan tetap terjaga. Padangan
kedepan dengan kedua lengan berada disamping atas badan dan pada
saat bertumpu kecepatan yang dikembangkan melalui awalan tidak
terputus. Setelah pelompat menumpu pada balok tumpuan, maka
badan akan dapat terangkat ke udara. Dengan melakukan sikap
berjalan di udara kedua kaki saling bergantian mengayuh di udara.
Sebelum kaki mendarat, upayakan berada dalam posisi di udara
selama mungkin, agar menghasilkan lompatan yang maksimal. Pada
waktu mendarat pelompat harus berusaha menjulurkan kedua
tangannya ke depan dan kemudian ditarik ke belakang. Sementara
kaki diluncurkan ke depan sejauh mungkin. Daratkan kedua kaki
secara bersamaan agar terhindar dari cedera, jatuhkan berat badan ke
depan.