Lompat jauh ini pertama kali memang dikenal pada masa Yunani kuno
dalam ajang track and field. Saat diperkenalkan pertama kali olahraga
atlit-atlit diwajibkan untuk membawa beban di kedua tangannya yang
disebut sebagai halteres, halteres merupakan dumble prasejarah yang
terbuat dari batu yang tentunya akan menambah beban
pelompat.Nantinya beban tersebut harus digoyangkan pada saat atlet
melompat.
Pada catatan sejarah ada satu atlit olimpiade kuno yang sangat terkenal
yaitu Chionis,pada tahun 656 sebelum masehi ia menciptakan lompatan
melewati angka 7 meter lebih 5 cm. Itu adalah rekor pada kala itu.
Pada saat ini lompat jauh berbeda dengan aturan yang ada dulu, jika kala
itu ada beban yang harus dibawa oleh masing-masing atlit di tiap
tangannya maka sekarang sudah tak ada lagi. Selain itu bak lompatan juga
dibuat lebih aman, yaitu di isi dengan pasir. Pelompat atau atlit boleh jauh
asalkan posisinya tersungkur ke depan, karena ini menandakan bahwa
catatan yang dilihat adalah pijakan pertama.
Sebaliknya jika dia jatuh dengan posisi terduduk. Maka meskipun bagian
pertama yang di injak ada di depannya namun yang masuk ke dalam
catatan tetaplah bagian paling utama. Umumnya jenis olahraga tersebut
dapat dimainkan oleh siapa saja, tetapi lebih mengutamakan mereka
dengan kaki yang panjang agar mendapatkan lompatan jauh.
SEJARAH LOMPAT JAUH DI INDONESIA
Sejarah yang ada di Indonesia sendiri adalah lompat jauh diperlombakan
pada olimpiade yang pertama pada 776 SM.
Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan
Atletik Seluruh Indonesia).
Olahraga lompat jauh sendiri dipertandingkan pada sekitar tahun 1869.
Tolakan
· Merupakan upaya pelompat melakukan tolakan pada papan tumpuan
menggunakan kaki yang terkuat dengan mengubah kecepatan horizontal ke
kecepatan vertikal.
• Saat kaki melakukan tolakan, posisi badan lebih ditegakkan, dan kaki belakang
serta kedua lengan diayunkan ke depan atas.
• Urutan tolakan kaki pada papan tumpuan, dimulai dari tumit, telapak kaki
diteruskan pada ujung telapak kaki.
Mendarat
• Mendarat pada bak lompat diawali dengan kedua tumit kaki dan kedua kaki
agak rapat.
• Lutut tertekuk dan mengeper dalam posisi jongkok bersamaan berat badan
di bawa ke depan. Ke dua lengan di depan menyentuh tempat pendaratan
serta pandangan ke depan.
2. Lompat Jauh Gaya Menggantung (Gaya Schnepper)
• Dalam penggunaan teknik lompat jauh yang sebenarnya, perbedaannya terletak
pada teknik saat di udara, baik lompat jauh gaya jongkok maupun gaya menggantung.
Awalan
• Lari secepat-cepatnya.
• Tidak mengubah kecepatan dan langkah saat akan bertumpu pada papan tumpuan.
Tolakan
• Saat kaki tumpu menolak pada papan tumpuan, posisi badan lebih ditegakkan.
• Urutan tumpuan kaki menolak pada papan tumpuan, mulai dari tumit, telapak kaki
diteruskan pada ujung telapak kaki.
• Gerak mengayun kaki belakang ke depan atas bersamaan dengan kedua lengan
• Sikap di Udara
• Badan melenting ke belakang
• Kedua lengan lurus ke atas di samping telinga.
• Kedua kaki hampir rapat di belakang badan.
Mendarat
• Dari sikap di udara, kedua lengan luruskan ke depan.
• Kedua lutut dan badan dibawa ke depan
• Saat kedua kaki akan menyentuh tempat pendaratan, luruskan ke depan dan
mendarat dengan kedua tumit terlebih dahulu.
• Saat kedua kaki mendarat kedua lutut mengepet dan berat badan dibawa kedepan.
Melayang/Berjalan di Udara
•Sesudah bertolak, tariklah kaki bebas ke bawah dan belakang
•Pada saat yang sama, tariklah kaki yang bertolak ke depan dan ke atas.
Mendarat
• Tariklah lengan dan tbuh ke depan-bawah. Tariklah kaki mendekati badan.
• Luruskan kaki dan tekuk lagi sedikit sesaat sebelum menyentuh pasir.
• Bila kaki telah endarat di pasir, duduklah atas kedua kaki.
B. Peserta
• Jika peserta lomba lebih dari 8, maka setiap peserta dibolehkan untuk
melakukan 3 kali lompatan
• Jika peserta lomba kurang dari 8, maka setaip peserta harus melompat
sebanyak 6 kali lompatan
• Setiap peserta diberi waktu 1,5 menit untuk melompat
2. tolakan : gerakan tumpuan kaki pada lantai dasar untuk menaikkan badan
menuju mistar
3. melayang : gaya saat posisi badan berada diatas mistar atau di udara
-posisi awalan dari samping sekitar 30sampai 40 derajat dengan posisi tiang
lompatan
-berlari agak sorong dari mistar