Berikut adalah sejarah, teknik dasar serta gaya dari olahraga lompat jauh. Sekadar diketahui, lompat
jauh merupakan salah satu cabang atletik lompat horizontal yang menggabungkan kecepatan,
kekuatan, dan kelincahan dalam upaya untuk mendarat sejauh mungkin dari titik lepas landas.Lompat
jauh adalah suatu gerakan melompat ke depan atas dalam upaya membawa titik berat badan selama
mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan
tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
Tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai sasaran jarak lompatan sejauh mungkin ke sebuah titik
pendaratan atau bak lompat. Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai ke batas terdekat dari
letak titik pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh.
Sejarah Lompat Jauh
Lompat jauh telah ada dalam sejarah trek dan lapangan sejak Olimpiade kuno. Ketika olahraga
pertama kali diperkenalkan, para atlet membawa beban di masing-masing tangan, yang disebut
halteres. Beban ini akan diayunkan ke depan saat atlet melompat, untuk meningkatkan momentum.
Diyakini bahwa pelompat akan melemparkan beban di belakangnya di udara untuk meningkatkan
momentum ke depan, namun, halter ditahan selama durasi lompatan. Dengan cara mengayunkannya
ke bawah dan ke belakang di akhir lompatan akan mengubah pusat gravitasi atlet. Hal ini
memungkinkan atlet untuk meregangkan kakinya ke luar, meningkatkan jaraknya. Yang paling
menonjol dalam olahraga kuno adalah Chionis, yang pada tahun 656 SM. Olimpiade menggelar
lompatan yang setara dengan 7 meter dan 5 sentimeter (23 kaki dan 1,5 inci).
Lompat jauh telah menjadi bagian dari kompetisi Olimpiade modern pada tahun 1896. Pada tahun
1914, Dr. Harry Eaton Stewart merekomendasikan "lari lompat lebar" sebagai olahraga lintasan dan
lapangan standar untuk wanita. Namun, baru pada tahun 1948 wanita diizinkan untuk berkompetisi
dalam acara di tingkat Olimpiade.Lompat jauh juga terkenal karena dua rekor dunia terlama dalam
acara trek dan lapangan apa pun. Pada tahun 1935, Jesse Owens membuat rekor dunia lompat jauh
yang tidak dipecahkan hingga tahun 1960 oleh Ralph Boston. Kemudian, Bob Beamon melompat 8,90
meter (29 kaki, 2-1/2 inci) di Olimpiade Musim Panas 1968.. Pada 30 Agustus tahun itu, Mike Powell
dari AS melompat 8,95 meter di Kejuaraan Dunia di Tokyo.
Beberapa lompatan lebih dari 8,95 meter telah dicatat secara resmi (8,99 meter oleh Mike Powell
sendiri, 8,96 meter oleh Ivan Pedroso), tetapi tidak divalidasi karena tidak ada pengukuran kecepatan
angin yang dapat diandalkan, atau karena kecepatan angin melebihi 2,0 m/s. Rekor dunia wanita saat
ini dipegang oleh Galina Chistyakova dari bekas Uni Soviet yang melompat 7,52 meter di Leningrad
pada tahun 1988.
Teknik Dasar Lompat Jauh
Berikut adalah empat teknik dasar dalam lompat jauh yang harus Anda ketahui:
1. Teknik Awalan
Awalan dalam lompat jauh dilakukan dengan berlari cepat sekitar 20 – 30 meter. Seorang atlet lompat
jauh harus memanfaatkan momentum lari cepat, berhenti sejenak untuk menguatkan pijakan, lalu
bertolak melompat ke wilayah pendaratan. Fungsi dari teknik ini adalah untuk memberikan dorongan
saat melompat nanti.
2. Teknik Tolakan (Menumpu)
Teknik ini dilakukan setelah awalan dengan gerakan melompat. Namun, lompatan dilakukan hanya
dengan menggunakan satu kaki sebagai pijakan. Kaki yang dijadikan pijakan adalah yang terkuat.
Melompat dengan pijakan dua kaki hanya akan menahan tubuh untuk bergerak lebih jauh. Usahakan
untuk mengkombinasikan kecepatan berlari dan kekuatan di kaki. Hentakan kaki dan bergerak ke
depan supaya lompatan yang dilakukan lebih jauh. Manfaatkan juga gerak tubuh untuk lebih jauh
melompat. Jika Anda melakukannya dengan benar, maka Anda akan terlihat seperti melangkah di
udara.
3. Teknik Melayang di Udara
Ada teknik di udara juga yang perlu dilakukan. Tubuh akan berada di udara setelah melakukan
lompatan. Maka dari itu, teknik melayang juga harus mendapat perhatian. Ada tiga gaya dalam teknik
melayang yang bisa diterapkan.
Pertama, buatlah gaya jongkok untuk membuat posisi yang aerodinamis. Dengan begitu, jarak yang
dihasilkan akan lebih jauh. Yang kedua, buatlah gaya melayang dengan posisi tubuh tegap ke depan.
Gaya yang ketiga adalah dengan berjalan di udara. Cara melakukannya sederhana, yakni
mengayunkan kaki untuk membuat lompatan yang lebih jauh. Latihlah ketiga gaya tersebut dengan
rutin dan pilih gaya yang nyaman menurut Anda.
4. Teknik Mendarat
Teknik mendarat penting untuk diperhatikan agar terhindar dari cedera. Hal ini disebabkan tubuh
mengalami benturan yang cukup keras dengan tempat Anda mendarat.
Jadi, cara yang dilakukan ketika mendarat adalah kedua kaki harus berada dalam posisi yang
berhimpitan. Hal itu bertujuan untuk mengurangi guncangan pada kaki dan lutut.
Usahakan tidak mendarat menggunakan bokong karena dapat mengakibatkan cedera serius.
1. Gaya Menggantung
Gaya lompat jauh menggantung adalah teknik dimana ketika tubuh melayang posisi dada dibusungkan
ke depan. kedua tangan diangkat ke atas sedangkan kedua kaki ditekuk kebelakang. Hal ini untuk
membuat tubuh selama mungkin berada di udara.
2. Gaya Jongkok atau Mengambang
Gaya ini merupakan gaya lompat jauh tertua, gaya jongkok mudah dilakukan karena pelompat hanya
harus menekuk kedua kaki mirip seperti posisi jongkok ketika melayang di udara.
3. Gaya Berjalan di Udara
Gaya berjalan diudara atau walking in the air adalah gaya terpopuler para pelompat jauh Profesional,
karena, gaya ini sangat efektif untuk menghasilkan lompatan terjauh dibandingkan gaya lainnya.
Teknik lompat jauh berjalan di udara dimulai dari saat kaki tumpu melakukan tolakan atau loncatan.
Ketika tubuh melayang di udara lakukan gerakan seperti melangkahkan kaki atau seperti anda sedang
berjalan.
Istilah lompat jangkit mungkin terdengar asing untuk sebagian orang. Istilah lain dari olahraga ini
adalah TRIPLE JUMP dan sudah diperlombakan di pagelaran internasional seperti Olimpiade.
Peraturan yang berlaku dalam olahraga ini mirip dengan lompat jauh karena memiliki dasar yang
sama.
Penentuan juara lomba dari olahraga lompat jangkit pun sama, mencari atlet dengan lompatan terjauh.
Tentunya, ada beberapa teknik yang harus dilakukan dengan benar.
Cabang olahraga atletik ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Para ahli mengatakan bahwa
lompat jangkit ini terinspirasi dari salah satu olahraga di era Yunani Kuno. Kala itu, ada sebuah
olahraga yang mengharuskan atletnya melompat lebih dari sekali.
Pada 1829 sebelum masehi, olahraga ini sudah diperlombakan di wilayah Irlandia. Sebuah ajang
bernama Tailteann Games memiliki perlombaan nomor lompat tiga kali. Barulah pada 1896, triple
jump ini dipertandingkan di Olimpiade.
Sejak masuk ke dalam pagelaran Olimpiade, olahraga ini hanya dimainkan untuk atlet putra. Baru
pada 1996, cabang olahraga lompat jangkit memiliki nomor putri.
Bukan sekadar melompat, melakukan triple jump butuh teknik yang tepat. Ada lima fase yang perlu
dilakukan oleh setiap atlet. Setiap fasenya harus dilakukan secara benar untuk kesempurnaan
lompatannya. Simak teknik lompat jangkit di bawah ini.
1. Awalan
Olahraga lompat jangkit ini butuh kecepatan yang tepat supaya bisa melompat lebih jauh. Saat
melakukan awalan, atlet perlu berlari cepat dan menjaga kecepatannya sampai waktunya melompat.
Menjaga kecepatan perlu dilakukan supaya lompatannya akan bagus dan sempurna.
Dalam melakukan awalan, tubuh harus rileks dan fokus. Waktu berlari, atlet pun perlu melebarkan
langkah untuk mempersiapkan kaki nantinya.
2. Jingkat (hop)
Fase yang akan dilakukan selanjutnya adalah jingkat dengan menggunakan kaki terkuat kamu sebagai
tolakannya. Dalam melakukan hop, kamu harus menginjak tanda batas lompatan atau sebelum garis
batasnya. Namun, tidak dibenarnkan jika kaki melewati batas tolakan.
3. Langkah (step)
Kaki yang digunakan saat melangkah sama dengan kaki yang digunakan saat menolak. Perlu kekuatan
kaki untuk melakukan step untuk membuat tubuh tetap berada dalam momentum kecepatan yang
tinggi. Setelah lompatan kedua, kamu harus bersiap untuk melakukan tolakan lain dan lompatan jauh
terakhir.
4. Lompatan (jump)
Untuk lompatan ketiga ini, kaki yang digunakan adalah kaki lain selain kaki tolakan pertama dan
kedua. Kaki lain ini harus langsung menjadi tolakan sesaat setelah mendarat dengan menyertakan
gerakan maju dari badan.
Tubuh perlu dibungkukkan supaya bisa mengurangi gesekan di udara yang membuat lompatan jadi
terbatas. Tubuh yang bungkuk ini juga bisa membuat jangkauan lebih jauh saat mendarat nanti.
5. Mendarat
Karena ini dilakukan dalam kecepatan penuh, risiko cedera akan sangat tinggi. Untuk itu, perlu
mendarat dengan dua kaki untuk menurunkan risiko cedera.
Usahakan juga untuk menjaga keseimbangan saat pendaratan supaya tidak terjatuh ke belakang. Jika
tubuh terjatuh ke belakang, titik jatuh itulah yang akan dihitung oleh panitia pertandingan.
Itu dia segala seluk-beluk tentang olahraga lompat jangkit yang perlu kamu ketahui. Semoga
penjelasan di atas berguna untuk kamu dan membuat kamu terinspirasi untuk melakukan olahraganya.
Selamat mencoba!
Lompat tinggi merupakan salah satu nomor pada cabang olahraga atletik yang sering dilombakan di
setiap event olahraga. Pada lompat tinggi sang atlet berlari dan harus melakukan lompatan setinggi-
tingginya dengan lewati sebuah rintangan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian
lompat tinggi mengacu pada pengertian loncat tinggi. Loncat tinggi adalah aktivitas yang dilakukan
dengan meloncat ke atas, bertujuan untuk mencapai ketinggian tertentu, dengan menggunakan satu
kaki sebagai pijakannya. Dikutip dari Encyclopaedia Britannica (2015), lompat tinggi atau yang dalam
Bahasa Inggris dikenal sebagai HIGH JUMP adalah salah satu cabang olahraga atletik yang
dilakukan dengan berlari serta melompat untuk mencapai ketinggian tertentu. Umumnya olahraga
lompat tinggi dilakukan di sebuah lintasan yang berbentuk setengah lingkaran. Sang atlet
mengharuskan untuk berlari sejauh 49,21 kaki atau sekitar 15 meter dari sudut 180 derajat dari titik
lompatan sebelum melakukan loncatan. Sejarah Lompat Tinggi Dilansir dari situs World Athletics,
olahraga lompat tinggi mulai meraih popularitasnya pada abad ke-19, sejak diadakannya kompetisi
lompat tinggi di Skotlandia. Waktu itu dengan ketinggian 1,68 meter. Pada 1896, lompat tinggi mulai
dikompetisikan di Olympics Games. Eastern Cut-off, Western Roll, dan Straddle merupakan tiga gaya
lompatan yang paling sering digunakan oleh para atlet dunia saat perlombaan. Menurut situs Greatest
Sporting Nation, pada abad ke-19, para atlet lompat tinggi menggunakan scissors technique atau
teknik gunting dalam melakukan lompatan. Teknik ini dilakukan dengan mengangkat serta melempar
salah satu kaki untuk melewati tiang mistar, kemudian diikuti kaki satunya. Mulai abad ke-20,
scissors technique masih digunakan, namun diperhalus dengan mengangkat serta melempar punggung
agar bisa melewati tiang mistar. Teknik tersebut lebih dikenal dengan sebutan eastern cut-off yang
dipopulerkan oleh M.F. Sweeney. Teknik selanjutnya adalah western roll yang diperkenalkan oleh
M.F. Horine. Teknik ini diklaim lebih efisien dibanding teknik sebelumnya. Teknik ini dilakukan
dengan salah satu kaki dijadikan pijakan untuk melompat, kemudian kaki satunya diarahkan untuk
membantu tubuh melewati tiang mistar. Western roll technique sering digunakan oleh para atlet pada
Olimpiade Berlin tahun 1936. Olimpiade tersebut dimenangkan oleh Cornelius Johnson, pada tingkat
ketinggian 2,03 meter. Teknik straddle diperkenalkan oleh para pelompat dari Amerika Serikat dan
Rusia. Teknik tersebut kurang lebih hampir sama dengan western roll technique, hanya saja
perbedaannya terletak pada putaran tubuh bagian bawah ketika melewati tiang mistar. Berbagai atlet
lompat tinggi di dunia berhasil memecahkan rekor dengan menggunakan teknik straddle ketika
melakukan lompatan. Contohnya adalah Charles Dumas, John Thomas serta Valeriy Brumel. Dick
Fosbury adalah satu inovator dari Oregon State University, yang menciptakan fosbury technique.
Teknik ini mengharuskan bagian kepala serta bahu untuk melewati tiang mistar terlebih dahulu. Tidak
hanya itu, Dick Fosbury juga memperkenalkan area pendaratan yang lebih aman, yakni dengan
menggunakan busa. Dick Fosbury berhasil meraih medali emas pada 1968, dengan menggunakan
fosbury technique pada lompatannya. Salah satu rekor dunia untuk olahraga lompat tinggi diraih oleh
Vladimir Yashchenko yang berhasil melompat setinggi 2,35 meter, pada 1978. Saat ini, mayoritas
atlet lompat tinggi di dunia lebih sering menggunakan fosbury technique atau fosbury flop.
Teknik awalan
Teknik awalan merupakan gerakan berlari menuju mistar sebelum melakukan tolakan. Awalan yang
digunakan dalam lompat tinggi adalah lari dengan langkah ganjil yaitu 7,9,15.
Langkah-langkah tersebut harus aktif dan terkontrol. Tujuan awalan adalah untuk membentuk
kecepatan maksimal dan menempatkan badan dalam posisi siap untuk bertumpu/bertolak.
Teknik tolakan
Teknik tolakan adalah gerakan menolak dengan tumpuan kaki di lantai dasar untuk menaikkan badan
atau melompati mistar. Teknik dasar ini dilakukan saat akan melakukan lompatan tinggi. Pada
umumnya kaki yang digunakan sebagai pijakan untuk melompat adalah kaki sebelah kiri. Usahakan
mendorong lutut agar posisi lompatan lebih tinggi. Ayunkanlah tangan ke depan dan atas untuk
memberi tenaga lebih besar. Lakukan tumpuan dengan kuat dan cepat karena hal ini akan
menghasilkan tenaga tolakan yang besar.
Teknik mendarat
Teknik mendarat merupakan gerakan akhiran dalam lompat tinggi. Gerakan ini dilakukan dengan cara
menjatuhkan badan ke matras atau tempat mendarat ketika tubuh sudah melewati mistar. Pendaratan
dimulai pada sisi kanan tubuh mengguling dengan bahu. Tujuannya adalah untuk menghindari cedera.
Pendaratan dilakukan pada sisi tubuh dan mengguling terhadap bahu.
Hal-hal yang harus diutamakan dalam lompat tinggi
Berikut adalah hal-hal yang harus diutamakan dalam lompat tinggi.
- Rendahkanlah titik pusat gravitasi pada saat langkah terakhir.
- Bertolak dan angkat vertikal ke atas dengan gerakan yang betul dari lengan.
- Turunkan kepala dan bahu.
- Angkatlah kaki ayun dengan gerak tendangan.
- Luruskan kaki ayun pada saat melewati kaki penolak.
1. Scissors Technique
Sissors technique atau gaya gunting dilakukan dengan cara melompat dengan salah satu kaki harus
melewati mistar terlebih dahulu, lalu diikuti oleh kaki satunya. Teknik pendaratan pada lompat tinggi
gaya gunting umumnya dilakukan dengan kaki sebagai tumpuan utamanya.
2. Eastern Cut-off
Hampir sama dengan gaya gunting, teknik pendaratan pada lompat tinggi eastern cut-off juga bisa
dilakukan dengan menggunakan kaki. Posisi tubuh pelompat saat akan melakukan lompatan juga
sedikit miring. Perbedaannya dengan scissors technique adalah perputaran tubuh bagian atas dan
bawah saat melewati tiang mistar. Selain itu, posisi punggung pada eastern cut-off juga lebih lurus dan
datar dibanding scissors technique.
3. Western Roll
Teknik lompat tinggi western roll atau gaya guling sisi dilakukan dengan menggunakan kaki yang
paling dekat dengan tiang mistar untuk melakukan lompatan. Kaki yang paling dekat dengan mistar
diangkat serta harus melewati tiang mistar terlebih dahulu. Posisi kepala harus lebih rendah
dibandingkan pinggul. Adapun, teknik pendaratan pada lompat tinggi gaya western roll adalah dengan
cara berguling.
4. Straddle
Lompat tinggi gaya guling sering disebut dengan istilah straddle. Teknik lompat tinggi straddle atau
gaya guling menggantikan western roll dan sering digunakan oleh para pelompat setelah fosbury flop.
Posisi atlet saat melompat dengan gaya straddle adalah menghadap tiang mistar. Selain itu, saat
melayang di udara, posisi kepala dan kaki pelompat melewati tiang mistar secara bersamaan. Saat
akan melakukan lompatan, kaki yang paling dekat dengan tiang mistar dijadikan pijakan.
Gaya straddle mirip dengan gaya guling sisi. Bisa dikatakan gaya lompatan satu ini merupakan
penyempurnaan gaya guling sisi. Dalam gaya ini, posisi kepala tidak lebih rendah dari pinggul. Gaya
straddle diciptakan oleh Charles Dumas dimana rekor lompatannya setinggi 2,23 meter selama empat
tahun. Rekor tersebut terbilang fantastis sehingga menjadikan gaya satu ini banyak digunakan para
atlet lompat tinggi dunia. Sejauh ini, rekor lompatan dengan gaya straddle setinggi 2,28 meter milik
Valery Brume
5. Fosbury Flop
Berbeda dengan gaya lainnya, lompat tinggi gaya fosbury flop mengharuskan pelompat untuk
melengkungkan punggungnya di atas mistar. Saat melayang di udara, posisi tubuh pelompat telentang
dan kaki dalam kondisi rileks. Pendaratan dilakukan di atas busa, dengan posisi punggung yang
menyentuh busa terlebih dahulu. Bagian tubuh yang pertama kali melewati palang dalam lompat
tinggi gaya fosbury flop adalah kepala.
Teknik Awalan Flop
Sekilas awalannya memang mirip seperti salto, namun posisi tubuh ketika mendarat tidak berjungkir
balik seperti orang salto. Posisi tubuh tetap konstan dengan mengedepankan punggung dan
menggunakannya sebagai tumpuan jatuh.
Teknik Tolakan Flop
Gunakan kaki terkuat sebagai tumpuan
Jika menggunakan kaki kiri, maka lutut kaki ditekuk bersamaan ketika memutar badan ke arah awalan
Badan mesti membelakangi mistar
Punggung berada di bawah dekat mistar
Posisi punggung melengkung ketika melewati mistar
Teknik Melayang Flop
Bagian kepala harus lebih dulu melewati mistar
Posisi badan terlentang dan punggung menghadap bawah arah mistar
Saat mencapai ketinggian maksimal dan pinggang melewati mistar, kedua kaki digerakan atau diayun
keatas agar bisa melewati mistar secara sempurna
Teknik Mendarat
Bagian tubuh yang mendarat terlebih dulu adalah punggung. Sebab sikap tubuh terlentang saat
melakukan pendaratan. Teknik ini hanya boleh dilakukan jika area pendaratan terbuat dari bahan busa.
Dilansir dari situs resmi IAAF, lompat tinggi adalah suatu bentuk gerakan melompat ke atas dengan
tolakan pada salah satu kaki untuk melewati palang horizontal sepanjang empat meter tanpa
menjatuhkan palang ke tanah. Palang tersebut diatur dengan ketinggian tertentu. Setelah melewati
palang, atlet akan menjatuhkan diri di atas busa guna menghindari dari risiko cedera. Pada olahraga
atletik cabang lompat tinggi, untuk mendarat yang paling aman menggunakan teknik fosbury flop.
Fosbury flop adalah teknik lompat tinggi di mana pelompat akan melengkungkan punggungnya ketika
berada di atas mistar. Saat melayang di udara, posisi tubuh pelompat telentang dan kaki dalam kondisi
rileks. Pendaratan dilakukan di atas busa, dengan posisi punggung yang menyentuh busa terlebih
dahulu. Adapun, bagian tubuh yang pertama kali melewati palang dalam lompat tinggi gaya fosbury
flop adalah kepala. Fosbury flop dianggap sebagai teknik paling aman dalam olahraga lompat tinggi
karena pusat massa atlet atau pelompat berada di bawah mistar.
Kelebihan Teknik Fosbury Flop
Teknik lompat tinggi fosbury flop memiliki beberapa kelebihan, di antaranya adalah:
1. Karena pusat massanya berada di bawah mistar, maka seorang atlet bisa melewati mistar yang lebih
tinggi tanpa perlu menggunakan banyak energi.
2. Teknik fosbury flop memungkinkan pelompat dapat berlari lebih cepat saat awalan dan mudah
menurunkan tubuh usai melewati mistar.
3. Teknik fosbury flop lebih mudah dipelajari. Hal ini berbeda dengan teknik lompat tinggi lainnya
yang membutuhkan lebih banyak koordinasi gerakan.