Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga, baik sebagai arena adu prestasi
maupun sebagai kebutuhan untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. Olahraga mempunyai peranan yang
penting dalam kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat dibentuk manusia yang sehat jasmani, rohani serta
mempunyai kepribadian, disiplin, sportifitas yang tinggi sehingga pada akhirnya akan terbentuk manusia yang
berkualitas.
Dalam lompat jauh terdapat beberapa macam gaya atau sikap badan pada saat melayang di udara. Soegito dkk
(1994 : 143) menyebutkan ada tiga cara sikap melayang yaitu: 1) gaya jongkok (waktu melayang bersikap
jongkok), 2) gaya lenting (waktu di udara badan dilentingkan), dan 3) gaya jalan di udara (waktu melayang kaki
bergerak seolah-olah berjalan di udara). Gaya lompat jauh yang paling sederhana untuk diajarkan pada pemula
seperti siswa di SD adalah lompat jauh gaya jongkok. Tehnik lompat jauh gaya jongkok termasuk yang paling
sederhana di banding dengan gaya yang lain.
B. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas mata pelajaran Penjas.
C. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat berguna :
1. Sebagai masukan bagi guru-guru penjaskes dan pembina maupun pelatih olahraga dalam upaya
memberikan latihan fisik khususnya untuk meningkatkan kemampuan power dalam lompat jauh
2. Sebagai langkah awal bagi pengembangan dan peningkatan proses belajar untuk meningkatkan
kemampuan lompat jauh.
3. Sebagai bahan referensi pada makalah lebih lanjut.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lompat jauh
Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik yang paling populer dan paling
sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk Olimpiade. Lompat jauh adalah suatu gerakan
melompat ke depan atas dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara)
yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang
sejauh-jauhnya.
Lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat yang menggunakan tumpuan pada satu kaki untuk mencapai
jarak sejauh-jauhnya. Sasaran dan tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai jarak lompatan sejauh mungkin ke
sebuah titik pendaratan atau bak lompat. Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai ke batas terdekat dari
letak titik pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh.
B. Sejarah Lompat Jauh
Lompat jauh adalah salah satu dari peristiwa-peristiwa asli pancalomba Olimpiade di Yunani Kuno. Long Jump
adalah satu-satunya dikenal melompat peristiwa dalam Olimpiade Kuno tersebut. Semua peristiwa yang terjadi di
Olimpiade pada awalnya seharusnya bertindak sebagai bentuk pelatihan untuk perang. Lompat jauh muncul
mungkin karena mencerminkan persimpangan rintangan seperti sungai dan jurang. Setelah menyelidiki
penggambaran yang selamat dari peristiwa itu kuno percaya bahwa tidak seperti hari acara modern, atlet hanya
diperbolehkan berlari pendek awal. Para atlet membawa beban di masing-masing tangan, yang disebut halteres
(antara 1 dan 4,5 kg). Beban ini itu mengayunkan maju sebagai atlet melompat untuk meningkatkan momentum.
Hal ini umumnya percaya bahwa baju hangat akan melemparkan berat di belakangnya di udara untuk
meningkatkan momentum ke depan, namun diadakan di seluruh halteres durasi melompat. Berayun mereka dan
kembali pada akhir melompat atlet akan mengubah pusat gravitasi dan biarkan atlet untuk meregangkan kaki ke
luar, meningkatkan jarak. Melompat itu sendiri dibuat dari bater ( apa yang menginjak pada). Kemungkinan
besar papan sederhana ditempatkan di stadion lagu yang telah dihapus setelah kejadian (Miller, 66). Para
penerjun akan mendarat dalam apa yang disebut skamma ( menggali-up area) (Miller, 66). Gagasan bahwa ini
adalah sebuah lubang yang penuh pasir adalah salah. Pasir di lubang melompat adalah penemuan modern

(Miller, 66). Yang skamma hanyalah daerah sementara untuk menggali kesempatan itu dan bukan sesuatu yang
tetap dari waktu ke waktu. Lompat jauh dianggap salah satu yang paling sulit dalam acara yang digelar di
Olimpiade sejak banyak keahlian diperlukan. Musik ini sering dimainkan selama Philostratus melompat dan
mengatakan bahwa kadang-kadang pipa akan menyertai melompat sehingga dapat memberikan ritme untuk
gerakan kompleks dari halteres oleh atlet. Philostratos dikutip mengatakan, Peraturannya menganggap
melompat sebagai yang paling sulit kompetisi, dan mereka membiarkan jumper untuk diberikan keuntungan
dalam irama dengan menggunakan seruling, dan berat dengan menggunakan tali. (Miller, 67). Paling menonjol
dalam olahraga kuno adalah seorang pria bernama Chionis, yang dalam mengadakan Olimpiade 656BC
melompat dari 7,05 meter (23 kaki dan 1,7 inci).
Ada beberapa argumen oleh para sarjana modern di lompat jauh. Beberapa telah berusaha untuk menciptakan
kembali sebagai triple jump. Gambar menyediakan satu-satunya bukti untuk tindakan sehingga lebih baik
diterima bahwa itu sama seperti hari ini lompat jauh. Alasan utama beberapa ingin menyebutnya triple melompat
adalah adanya sumber yang mengklaim sana sekali adalah lima puluh lima kaki melompat kuno yang dilakukan
oleh seorang pria bernama Phayllos (Miller, 68).
Lompat jauh telah menjadi bagian dari kompetisi Olimpiade modern sejak lahirnya Olimpiade pada tahun 1896.
Pada 1914, Dr Harry Eaton Stewart merekomendasikan luas berlari melompat sebagai standar acara trek dan
lapangan bagi perempuan. Namun, hal itu tidak sampai 1928 bahwa perempuan diperbolehkan untuk bersaing
dalam event di tingkat Olimpiade.
C. Teknik Lompat jauh
Ada 4 teknik yang harus dilakukan dalam melakukan olahraga lompat jauh, yaitu :
1. Teknik Awalan
Awalan merupakan suatu gerakan dalam atletik lompat jauh yang dilakukan dengan cara lari secepat mungkin
agar memperoleh kecepatan maksimal sebelum melakukan tolakan. Selain itu, awalan dalam atletik lompat jauh
dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk memperoleh kecepatan horizontal maksimal yang kemudian diubah
menjadi kecepatan vertikal ketika melakukan tolakan.
Jarak dari suatu awalan tergantung dari tingkat kematangan dari atlet tersebut dan kemampuan dari atlet
tersebut untuk berakselerasi dengan kecepatannya sendiri. Teknik awalan harus dilakukan dengan berlari
secepat mungkin dari jarak 40-45 meter pada sebuah lintasan lari.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan awalan dalam cabang atletik lompat jauh, seperti :
Jarak awalan dalam cabang atletik lompat jauh bergantung pada kemampuan atlet itu sendiri. Bagi para
pelompat yang dalam jarak pendek sudah dapat mencapai kecepatan maksimal, jarak awalan cukup pendek
atau dekat saja (kurang lebih 30-35 meter atau kurang dari itu). Sementara itu, bagi para atlet lompat jauh yang
mencapai kecepatan maksimal dalam jarak relatif jauh, jarak awalan harus lebih jauh (kurang lebih 30-45 meter
atau lebih dari itu).
Posisi ketika berdiri di titik awalan pada lompat jauh yaitu kaki posisi sejajar atau bisa juga salah satu kaki
berada di depan, tergantung dari kebiasaan atlet itu sendiri. Cara pengambilan awalan dalam lompat jauh
dimulai dari perlahan-lahan dan kemudian cepat (sprint). Kecepatan ini harus dipertahankan hingga sesaat
sebelum melakukan tumpuan/tolakan.
Setelah mencapai kecepatan maksimal, sekitar 3-4 langkah terakhir bertumpu (take-off) gerakan lari dilepas
secara spontan tanpa mengurangi kecepatan yang telah dicapai sebelumnya. Pada langkah terakhir ini,
konsentrasi dan tenaga fokus untuk melakukan tumpuan di papan atau balok tumpu.
2. Teknik Menumpu
Menumpu merupakan gerakan yang penting dalam lompat jauh untuk menentukan hasil lompatan yang
sempurna. Dalam teknik ini, atlet melakukan tolakan pada sebuah papan atau balok tumpuan menggunakan kaki
terkuat dengan mengubah kecepatan horizontal menjadi kecepatan vertikal.
Pada saat melakukan tumpuan, posisi badan tidak boleh terlalu condong. Tumpuan juga harus kuat, cepat dan
aktif. Keseimbangan badan juga harus dipertimbangkan agar tidak goyang. Gerakan ayunan lengan sangat
membantu untuk menambah ketinggian serta menjaga keseimbangan tubuh.
Ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam melakukan tolakan dalam lompat jauh, antara lain :
Tolakan dalam lompat jauh harus dilakukan dengan kaki yang kuat.
Bagian telapak kaki yang sangat cocok dan kuat untuk bertumpu biasanya terletak di bagian tumit terlebih
dahulu dan diakhiri di bagian ujung kaki.
Sesaat sebelum melakukan tumpuan, usahakan badan condong ke belakang.
Sebaiknya bertumpulah tepat di papan tumpuan.
Kedua lengan ikut diayunkan ke depan atas ketika bertumpu.
Ayunkan kaki dan angkat ke depan sampai setinggi pinggul dengan posisi lutut ditekuk.

3. Teknik Melayang
Gerakan melayang dalam lompat jauh dilakukan setelah meninggalkan balok tumpuan. Saat melakukan gerakan
melayang, keseimbangan badan harus tetap terjaga. Ayunan kedua tangan bisa membantu atlet dalam menjaga

keseimbangan tubuh.
Ada 2 cara dalam melakukan teknik melayang yaitu :
Dengan sikap jongkok
Dalam sikap ini, saat menumpu, kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya, lalu disusul dengan kaki tumpu.
Kemudian sebelum melakukan pendaratan, kedua kaki dibawa ke depan.
Dengan sikap menggantung
Dalam sikap ini, kaki ayun dibiarkan tergantung lurus pada waktu menumpu. Tubuh diusahakan tegak, disusul
oleh kaki tumpu dengan lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan. Lalu, kedua lengan direntangkan ke
atas.
4. Teknik Mendarat
Dalam teknik ini, atlet harus berupaya mendarat dengan sebaik mungkin. Jangan sampai badan atau lengan
jatuh ke belakang. Pendaratan pada bak lompat dimulai dengan posisi kedua tumit kaki dan kedua kaki agak
rapat. Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dilakukan dengan kedua kaki.
Yang perlu diperhatikan saat mendarat dalam lompat jauh adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan,
diikuti dengan dorongan pinggul ke depan. Sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang dapat
berakibat fatal bagi atlet itu sendiri.
D. Jenis-jenis gaya dalam lompat jauh
Secara umum, ada 3 jenis gaya yang dapat dilakukan pada saat melakukan olahraga lompat jauh, yaitu :
Lompat Jauh Gaya Jongkok (Tack Style/Gaya Ortodock)
Gaya jongkok merupakan jenis gaya lompat jauh yang paling tua dan paling mudah untuk dilakukan. Dikatakan
gaya jongkok karena pada saat melayang di udara, atlet hanya melakukan gerakan menekuk kedua kakinya,
sehingga terlihat seperti sedang jongkok.
Saat melakukan gaya ini, tolakan yang dilakukan haruslah tepat dan kuat. Pada saat tubuh berada di udara,
posisikan tubuh seperti orang yang sedang berjongkok, dengan posisi badan condong ke depan dan tangan
dikibaskan ke belakang tubuh sambil mengatur pendaratan yang benar.
Lompat Jauh Gaya Menggantung (Schnepper Style/Hang Style)
Ada beberapa teknik yang harus diperhatikan disaat melakukan lompat jauh dengan gaya ini, seperti :
1. Lakukan awalan dengan kecepatan maksimal dan lakukan tolakan yang sangat kuat pada papan tolakan.
2. Pada saat badan di udara, usahakan badan melayang selama mungkin di udara serta dalam keadaan
seimbang. Posisikan kedua lengan di atas kepala, seperti memegang tali saat berayun.
3. Pada saat mendarat, usahakan mendarat dengan sebaik-baiknya, jangan sampai badan atau tangan jatuh
ke belakang karena dapat merugikan atlet. Mendaratlah dengan posisi kedua kaki dan tangan ke depan.
Lompat Jauh Gaya Berjalan di Udara (Walking in the Air)
Ada beberapa teknik yang harus diperhatikan disaat melakukan lompat jauh dengan gaya ini, seperti :
1. Lakukan awalan dengan cara lari cepat pada lintasan dengan jarak 40-45 meter. Kemudian lakukan tolakan
pada papan tolakan dengan menggunakan kaki yang terkuat untuk mengubah kecepatan horizontal yang
dihasilkan pada saat awalan menjadi kecepatan vertikal.
2. Pada saat badan melayang di udara, ayunkan kaki ayun atau kaki belakang sekuat-kuatnya ke atas.
Selanjutnya lakukan gerakan melangkah di udara dengan melangkahkan kaki yang sebelumnya digunakan untuk
menolak atau menumpu hingga membuat gerakan berjalan di udara.
3. Lakukan pendaratan yang aman dan tidak menyebabkan cidera. Caranya dengan meluruskan kedua kaki
dan tangan bersama-sama ke depan, badan dicondongkan ke depan, dan pada saat tumit menyentuh pasir
secara cepat kedua lutut ditekuk.
E.

Arena (lapangan) lompat jauh

Panjang lintasan lari hingga papan lompatan atau papan tolak pada umumnya berukuran 40-45 meter dengan
lebar lintasan mencapai 1,22 meter. Sementara itu, papan lompatan memiliki panjang 1,22 meter dan lebar 20
cm dengan ketebalan 10 cm.
Di antara papan lompatan dengan bak lompat terdapat jarak sepanjang 1 meter. Sedangkan bak lompat memiliki
panjang 9 meter dengan lebar 2,95 meter. Untuk lebar tempat pendaratan, jaraknya paling sedikit 2,75 meter
antara garis tolakan sampai akhir tempat tolakan. Tempat pendaratan diisikan dengan pasir dimana permukaan
pasir harus sama tinggi atau datar dengan sisi atas papan tolakan.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Keseluruhan rangkaian gerak teknik lompat jauh terbagi dalam awalan, tolakan, melayang di udara, dan
pendaratan. Teknik-teknik dasar ini harus dikuasai dengan baik untuk mendapatkan koordinasi gerak yang baik
sehingga menghasilkan jarak lompatan yang jauh. Gaya yang terdapat dalam lompat jauh yaitu gaya
menggantung, gaya berjalan di udara, dan gaya jongkok.
B. Saran
Makalah yang sederhana ini hendaknya dijadikan motivasi belajar bagi pembaca untuk mengetahui bagaimana
pelaksanaan lompat jauh yang baik dan benar serta dapat memperluas wawasan tentang pendidikan (atletik)
yang lebih jauh dan lebih dalam lagi, sehingga pembaca mengetahui dan mampu membaca keadaan-keadaan /
permasalah yang terjadi dalam olah raga lompat jauh.

DAFTAR PUSTAKA
http://ms.wikipedia.org/wiki/Lompat_jauh
https://ultimateofmypower.wordpress.com/2013/11/04/lompat-jauh/
https://www.google.co.id/?gws_rd=ssl#q=lompat+jauh

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang kami
dimiliki.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai olahraga lompat jauh. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat banyak
sekali kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang
telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Rancah,

Januari 2015

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Manfaat 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian lompat jauh 2
B. Sejarah lompat jauh 2
C. Teknik lompat jauh 3
D. Jenis-jenis gaya dalam lompat jauh
E. Arena (lapangan) lompat jauh 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan 8
B. Saran 8
DAFTAR PUSTAKA 9

PENGERTIAN LOMPAT TINGGI


Lompat Tinggi adalah salah satu daripada acara olahraga yang diminati dan senantiasa
mendapat perhatian ramai. Lompat Tinggi mula diperkenalkan dalam tahun 1887 dan dalam
tahun 1896. Acara Lompat Tinggi telah diperkenalkan di dalam sukan Olimpik. Acara ini menjadi
perhatian ramai karena berbagai gaya lompatan yang digunakan oleh para atlet.
Lompat tinggi merupakan olahraga yang menguji keterampilan melompat dengan melewat tiang
mistar. Lompat tinggi adalah salah satu cabang dari atletik. Tujuan olahraga ini untuk
memperoleh lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar tersebut dengan ketinggian
tertentu.Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal 2,5 meter, sedangkan panjang
mistar minimal 3,15 meter. Lompat tinggi dilakukan di arena lapangan atletik. Lompat tinggi
dilakukan tanpa bantun alat.
Dalam pertandingan, mistar akan dinaikkan setelah peserta berhasil melewati ketinggian mistar.
Peserta mestilah melonjak dengan sebelah kaki. Peserta boleh mulai melompat dimana
ketinggian permulaan yang disukainya. Sesuatu lompatan akan dikira batal jika peserta
menyentuh palang dan tidak melompat. Menjatuhkan palang semasa membuat lompatan atau
menyentuh kawasan mendarat apabila tidak berjaya melompat. Peserta yang gagal melompat
melintasi palang sebanyak tiga kali bertutrut-turut (tanpa diambil kira di atas mana kegagalan itu
berlaku) akan keluar dari pertandingan.
Seseorang peserta berhak meneruskan lompatan (walaupun semua peserta lain gagal)
sehingga dia tidak dapat menuruskannya lagi mengikuti peraturan. Ketinggian lompatan di ukur
secara menegak dari aras tanah hingga bagian tengah disebelah atas padang. Setiap peserta
akan diberi peluang sebanyak tiga kali untuk melakukan lompatan. Jika peserta tidak berhasil
melewati mistar sebanyak tiga kali berturut-turut, dia dinyatakan gagal. Untuk menentukan
kemenangan, para peserta harus berusaha melompat setinggi mungkin yang dapat dilakukan.
Pemenang ditentukan dengan lompatan tertinggi yang dilewati.

SEJARAH LOMPAT TINGGI


Dimulakan seawal Olimpik pada zaman Greece, rekod pertama acara Lompat Tinggi ketika di
Scotland pada abad ke-19, dengan pencapaian atas 1.68 meter oleh peserta pada masa itu.
Pelompat pada masa dahulu menggunakan gaya Gunting. Gaya ini sudah tidak dikenali oleh
dunia lain sungguh pun masih ada peserta-peserta tanah air yang menggunakan gaya ini. Gaya
ini dilakukan dengan lunjakan kaki yang jauh dari palang. Kaki bersilang diatas palang dan
badan menyeberang palang dalam lakuan duduk berlunjur. Gaya ini tidak digalakkan sekalikali.
Sekitar abad ke-20, teknik ini telah dimodernkan oleh warga Irish-American M.F. Sweeneys
Eastern cut-off seperti gaya Gunting, tetapi bagian belakang mendatar semasa melompat
melepasi palang. Sweeney telah berjaya menciptakan teknik yang bekersan dan menciptakan
rekod 6 5 5/8 (1.97m) pada 1895. Gaya Timur ini tidak ada kena mengena dengan orang Timur
atau Asia. Sebenarnya, inilah gaya yang mula-mula diguna oleh Sweeny dan selepasnya maka
habislah orang-orang Pantai Timur Amerika menggunakannya. Ini sebenarnya yang
membolehkan gaya lompatan ini mendapat namanya hingga kini.
Seorang lagi warga Amerika, M.F. Horine, memajukan dan mencipta teknik yang lebih efisyen
iaitu Gaya Guling Barat. Ia berjaya melompat setinggi 6 kaki 7 inci dalam tahun 1912 dan
gayanya pula ditiru oleh semua peserta-peserta Amerika Barat. Dengan ini terdapatlah namanya
Guling Barat itu. Gaya ini adalah lebih baik dan berkesan dari gaya timur atau gaya gunting.
Gaya ini boleh digalakkan supaya peserta-peserta tanah air memahirinya.

Pelompat Amerika dan Rusia telah menggunakan satu gaya yang menjadi ikutan pelompatpelompat yang lain. Ini merupakan satu gaya lompat tinggi yang cukup popular dan dari segi
mekanik pergerakan gaya ini sungguh beruntung dan berkesan dari gaya-gaya lompatan yang
lain. Dalam pertandingan Olimpik di Rome dalam tahun 1960, 17 orang peserta memasuki
pertandingan akhir dan dari 17 orang peserta itu 14 orang menggunakan gaya kelana. Hal ini
membuktikan kepopularan gaya ini.
Diantara semua gaya-gaya lompat tinggi yang telah digunakan oleh peserta-peserta maka gaya
guling barat dan gaya kelana sajalah yang agak saintifik dan lebih berkesan bagi seseorang
peserta.

CIRI-CIRI UMUM ACARA LOMPATAN


Adakah kejuaraan latihan satu seni atau sains?
Kejayaan suatu kejurulatihan adalah gabungan daripada aspek seni dan sains. Tiada atlit yang
tidak berpengetahuan tentang faktor sainstifik mengenai pergerakan manusia, yang sekarang
dikenali sebagai satu bidang biomekanik. Kita dapat lihat banyak kes mengenai manusia genius
dengan pemberian tuhan adalah lebih baik daripada orang yang mengambil bagian.
Menurut Dick Fosbury, pengasas gaya Fosbury dalam lompat tinggi, latihannya berpusatkan
kekuatan latihan yang digunakan, menjadi kawan baik dengan jurulatih dan menanamkan
semangat untuk memecahkan rekod dunia dan akhirnya dia mendapat pingat emas dalam
Olimpik.
Setiap lompatan mengandungi fase penujuan larian, penukaran kelajuan secara mendatar
kepada kelajuan menegak dan pendaratan. Perkara ini mempunyai banyak kesinambungan
daripada satu acara ke acara yang lain. Jika sesuatu konsep mekanikal dipahami, ia akan
mudah digunakan untuk acara yang lain.

FAKTOR MEKANIKAL
1.

Kelajuan Lonjakan

1.

Kelajuan ialah lompatan menggunakan kaki secara drastik kepada setiap

lompatan.
2.

Atlit yang bersedia untuk membuat lompatan dipengaruhi oleh dua daya yang

berbeza apabila melakukan pergerakan daripada berlari sehingga melonjak.


3.

Salah satu dari daya ini ialah komponen mendatar dan kompenan menegak.

4.

Daya komponen ini mengawal kelajuan pelepasan dan terus kepada

kedudukan pinggang selepas lonjakan.


5.

Objektif umum lompatan yang baik ialah memperlahankan kelajuan mendatar

dengan kadar yang paling perlahan.


6.

Masalah ketika menghasilkan daya menegak ialah kedudukan pinggang perlu

berada dibawah persediaan melompat.

7.

Dalam lompat tinggi, kelajuan semasa berlari sangat penting, tetapi sekiranya

lonjakan terlalu cepat, kaki lonjakan tidak terkawal. Hal ini adalah mustahil untuk
melakukan lojakan yang sempurna.
8.

Kelajuan dalam lonjakan yang terbaik adalah dengan menggunakan Progress

Pecutan secara beransur-ansur.


9.

Masa yang biasa untuk memperlahankan penujuan apabila atlit mula

membuat penukaran daripada mendatar kepada menegak.


10.

Kelajuan kaki yang berkurang ketika langkah kedua yang terakhir sebelum
melonjak.

Kebanyakan masalah disebabkan satu atau semua daripada faktor berikut:

Berhenti dengan kaki lonjakan.


Membiarkan kedudukan pinggag terlalu rendah supaya dapat berlari dengan
lebih laju.
1.

Pinggang mestilah direndahkan sedikit dengan membengkokkan bahagian

buku lali, lutut dan pinggang.


2.

Perubahan dari mendatar kepada menegak adalah secara melembutkan

pinggang dan tidak mengurangkan kelajuan mendatar.

KETINGGIAN PINGGANG SEMASA MELONJAK


Setiap atlit mempunyai ketinggian semulajadi yang tertentu dan faktor ini tidak boleh dikawal.
Walau bagaimanapun, terdapat tiga teknik berbeza yang membantu meningkatkan pusat tubuh
kepada ketinggian yang maksimum.
1.

Tenik pertama ialah kebolehan berlari secara tinggi dan tegak yang

diperlukan. Semasa fasa larian penujuan, sehingga sampai ke fasa lonjakan, kaki
hendaklah memijak terus di bawah pinggang. Setiap kecenderungan untuk
melangkah terlebih luas akan menyebabkan kedudukan pinggang berada di bawah.
2.

Teknik kedua pula ialah lompatan yang efektif mempunyai kebolehan untuk

memendekkan langkah terakhir sebelum melakukan lonjakan. Kependekan langkah


akan menybabkan pinggang naik atau berada diatas.
3.

Faktor ketiga ialah kelajuan semasa lonjakan. Faktor ini memberi kesan yang

penting pada ketinggian pinggang sepanjang lonjakan. Kelajuan lonjakan yang tinggi
dan kedudukan pinggang yang tinggi akan membuat lengkungan layangan lompatan
tersebut.

SUDUT LONJAKAN LOMPAT TINGGI


Sudut melalui pusat badan iaitu pinggang pelompat dipanggil sudut lonjakan. Layangan atau
parabola ditentukan oleh dan semasa atlit mengangkat kakinya untuk lompatan. Ketika atlit
berada di udara, laluan tidak boleh ditukar.Pelompat itu memulakan lompatan dan mendarat
pada sudut yang sama.
Sudut lonjakan hasil daripada kelajuan larian. Semakin cepat fasa penujuan itu dan tanpa
gangguan pergerakan, semakin mendatar sudut lonjakan itu. Sudut lonjakan yang rendah sangat

penting dalam lompat jauh. Penyelesaian yang jelas menghasilkan kelajuan yang tinggi ketika di
laluan larian dan dalam melakukan lonjakan.
Lompat tinggi ialah pengecualian dalam prinsip kelajuan kerana atlit lompat tinggi mencuba
untuk mencipta kompenen menegak atau lompatan yang tinggi dengan menggunakan kaki.
Tetapi dalam lompat tinggi, kelajuan sangat penting dan sudut lonjakan lebih mendatar daripada
yang kita fikirkan. Lompatan terbaik di dunia ialah dalam lingkungan 52 sudut lonjakan.

KESEIMBANGAN DAN PERTUKARAN


Aspek mekanikal yang terakhir dalam lompatan ialah mesti dilakukan dengan seimbang dan
pertukaran yang berlaku semasa fasa layangan untuk setiap lompatan. Objektif atlit adalah untuk
bergerak atau menyesuaikan kedudukan bahagian-bahagian tubuh semasa layangan untuk
mengambil peluang terhadap parabola yang telah disediakan.
Seperti yang telah dinyatakan, parabola layangan tidak akan berubah ketika atlit di udara.
Walaupun pergerakan satu bahagian badan diangkat atau satu lagi diturunkan. Dalam hukum
Newton ketiga menyatakan untuk setiap pergerakan akan mengakibatkan yang sama dan
berlawanan. Kelajuan pertukaran meningkat dan mengurang apabila berlaku perubahan jarak.
Memanjangkan dan memendekkan lengan, kaki mempengaruhi kelajuan atau pertukaran di
sekeliling paksi. Pertukaran yang spesifik ialah varasi kepada setiap acara, tetapi jurulatih yang
bijak dapat memahami kesan terhadap badan ketika di udara.

SARANA DAN PRASARANA LOMPAT TINGGI


Sarana dan prasarana ini di antaranya adalah mencakup ukuran lapangan lompat tinggi, dan
lapangan lompat tinggi ini secara rincinya bisa anda lihat keterangan di bawah ini;

Untuk Awalan

Daerah awalan panjangnya tidak terbatas minimum 15 m

Daerah tumpuan harus datar dan tingkat kemiringanya 1 : 100

Tiang Lompat
Tiang lompat harus kuat dan kukuh,dapat terbuat dari apa saja asal kuat dan kukuh.jarak kedua
tiang tersebut adalah 3,98 4,02 m.

Bilah Lompat
Terbuat dari kayu, metal atau bahan lain yang sesuai dengan :

Panjang mistar lompat 3,98 4,02 m dan berat maksimal mistar adalah 2,00
kg
Garis tengah mistar antara 2,50 3,00 m, dengan penampang mistar
terbentuk bulat dan permukaannya harus datar dengan ukuran 3cm x 15 cm x 20 cm
Lebar penopang bilah 4 cm dan panjang 6 cm

Tempat Pendaratan
Tempat pendaratan tidak boleh kurang dari 3 x 5 m yang terbuat dari busa dengan ketinggian 60
cm dan di atasnya ditutupi oleh matras yang tebalnya 10 20 cm.

Gaya pada lompat tinggi


Dalam lompat Tinggi ada beberapa gaya yang dilakukan, sebagai berikut:

Gaya Gunting (Scissors)


Gaya gunting bisa dikatakan Gaya Sweney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih
digunakan gaya jongkok. Tepatnya tahun 1880, selanjutnya tahun 1896 sweny mengubahnya
dari gaya jongkok menjadi gaya gunting. Diganti karena kurang ekonomis.Cara melakukan:Si
pelompat mengambil awalan dari tengah. Bila pelompat pada saat akan melompat, tumpuan
pakai kaki kiri (bila ayunan kaki kanan), maka ia mendarat (jatuh) dengan kaki lagi. Waktu di
udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke
tempat awalan tadi.

Gaya Guling sisi (Western Roll)


Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila kaki
kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, tidak dari tengah tapi dari samping.

Gaya Guling (Straddle)


Pelompat mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah Tergantung ketinggian yang
penting saat mengambil awalan langkahnya ganjil. Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka
ayunan kaki kiri/ kanan kedepan. Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat badan dibalikkan,
hingga sikap badan diatas mistar telungkap. Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi kepala
nunduk. Pada waktu mendarat atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan
kanan bila tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung tangan
dan berakhir pada bahu.

Gaya Fosbury Flop Cara melakukanya:


1.

Awalan, harus dilakukan dengan cepat dan menikung/ agak melingkar,

dengan langkah untuk awalan tersebut kira kira 7-9 langkah.


2.

Tolakan, Untuk tolakan kaki hampir sama dengan lompat tinggi yang

lainya.Yakni, harus kuat dengan bantuan ayunan kedua tangan untuk membantu
mengangkat seluruh badan. Bila kaki tolakan menggunakan kaki kanan, maka
tolakan harus dilakukan disebelah kiri mistar. Pada waktu menolak kaki bersamaan

dengan kedua tangan keatas disamping kepala, maka badan melompat keatas
membuat putaran 180 derajat dan dilakukan bersama-sama.
3.

Sikap badan diatas mistar, sikap badan diatas mistar terlentang dengan

kedua kaki tergantung lemas, dan dagu agak ditarik ke dekat dada dan punggung
berada diatas mistar dengan busur melintang.
4.

Cara mendarat, mendarat pada karet busa dengan ukuran (5 x 5 meter

dengan tinggi 60 cm lebih) dan diatasnya ditutup dengan matras sekitar 10 20 cm,
dan prtama kali yang mendarat punggung dan bagian belakang kepala.
Yang diutamakan dalam melakuakan Lompatan ialah, lari awalan dengan kecepatan yang
terkontol. Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu banyak. Capailah gerakan yang cepat
pada saat bertolak dan mendekati mistar. Doronglah bahu dan lengan keatas pada saat take off.
Lengkungan punggung di atas mistar. Usahakan mengangkat yang sempurna dengan putaran
kedalam dari lutut kaki ayun (bebas). Angkat kemudian luruskan kaki segera sesudah membuat
lengkungan.

Peraturan Perlombaan Lompat Tinggi


Peraturan lompat tinggi mengikuti peraturan yang terdahulu sedangkan peraturan terbarunya
saya belum update. berikut peraturan umum lompat tinggi;

Mistar Lompat
Mistar dapat dibuat dari metal atau kayu, berbentuk bulat atau segitiga dengan diameter
minimum 25 mm dan maksimum 30 mm, dengan permukaan yang datar/rata pada kedua ujung
yang berguna untuk meletakkan pada papan penopang. Panjang mistar minimal 3.64 m dan
maksimal 4.00 m, berat maksimal 2.2 kg.

Lintasan Awalan dan Tempat Tolakan Kaki


Panjang awalan tidak terbtas, dengan panjang minimal 5 m.

Tiang Lompat
Untuk lompat tinggi semua tiang dapat dipakai asalkan kokoh, cukup tinggi, mudah
memasang/menaikkan mistar dengan 5 cm atau 10 cm.

Tempat Mendarat
Tempat mendarat minimal 4 x 5 m, dapat ditutup dengan matras lompat atau karet busa
pengalas lompatan.

Peraturan Lain

Sebelum perombaandimulai, juri akan mengummkan tinggi mistar pertama dan kenaikan mistar.
seorang pelompat boleh memulai melompat pada ketinggian mistar yang diinginkan di atas tinggi
mistar minimal/pertama. Tiga kegagalan lompatan berturut-turut, si pelompat tidak berhak
meneruskan perlombaan lagi. Tolakan kaki pada lompat tinggi harus dilakukan oleh satu kaki.

Peserta
Peserta dapat berlomba tanpa atau memakai spikes dengan sol yang tidak boleh tebal lebih dari
13 mm. Giliran pelompat diberikan 1,5 menit setiap lompatan . Bila tejadi lompatan yang sama
(tie), peserta dengan lompatan terkecil pada ketinggian dimana tie terjadi, dia pemenangya. Bila
tie ini masih sama, peserta dengan jumlah yang gagal terkecil dari perlombaan, dia yang
menang. Bila masih sama peserta yang jumlah lompatannya terkecil dari seluruh perlombaan dia
menang. Bila masih sama dan ini berkenan dengan penentuan 1 juara, harus bertanding lagi
(jump off). Setiap peserta yang terlibat tie untuk menentukan diberi hak melompat satu kali lagi
pada ketinggian yang ia gagal. Dan bila tidak ada keputusan, mistar akan diturunkan setiap 1 cm
setiap lompatan, sampai tie ini dapat dipecahkan.

Makalah Atletik "Lompat Jangkit"

Makalah

TP. ATLETIK II
(LOMPAT JANGKIT)
Oleh :
Edi Sudrajat
831 413 104

PRODI S.1. PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur prnulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
nikmat dan rahmat yang dilimpahkan-Nya sehingga penyusun memperoleh
kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah dalam matakuliah Atletik yang
berjudul Lompat Jangkit.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih kurang sempurna , namn berkat rahmat dan izin dari tuhan Yang Maha
Esa, serta bantuan dari berbagai pihak, makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
serta melalui kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan ucapan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Penyusun juga mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi
kesempurnaannya pada makalah-makalah
selanjutnya.
Demikian makalh ini penyusun buat dengan harapan dapat menjadi acuan
untuk peruses belajar-mengajar di perguruan tinggi dan semoga makalah ini juga
bermanfat bagi para pembaca.

Gorontalo, Februari 2014

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 2

ii

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................. 2


1.4 Manfaat Penulisan..........................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lompat Jangkit............................................................. 3
2.2 Ciri-Ciri Lompat Jangkit................................................................. 3
2.3 Teknik Lompat Jangkit...................................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di abad XIX merupakan masa menggeloranya kembali semangat
berolahraga di kalangan masyarakat luas termasuk berkembangnya olahraga
Atletik. Perkumpulan-perkumpulan Atletik mulai terbentuk. Adapun perlombaanperlombaan Atletik mulai banyak diperlombakan dan diselenggarakan.
Pada tahun 1960 perkumpulan Atletik yang pertama di selenggarakan di
Amerika tepatnya di Sanfransisco dengan nama Olimpiade Club. Kejuaraan
atletik di Amerika di selenggaraka pada tahun 1960 oleh : New York Atletik Club.
Setelah itu sering kali diadakan perlombaan di amerika serikat dengan Negaranegara eropa. Pada tahun 1880 di Inggris berdiri istilah Amateur Atletik Board.
Tahun 1887 di New Salan berdiri New Zealand Atletik Amateur Assosation. Tahun
1899 di Belgia berdiri Lique royale belged Atletisme, dan di Canada berdiri
Canadian Track and Field Asosiation.tahun 1895 Africa Selatan berdiri South
Africant Amateur Atletic Union. Dan di Swedia berdiri SouthAfricant Amateur
Atletic Union. Dan di Swedia berdiri Swenska Fri Idrotta Forbunder. Perlombaanperlombaan kejuaraan atletik telah saring di selenggarakan. Demikian
perlombaan atas Negara belum ada peraturan perlombaan menentukan
pemenang.
Baru pada tanggal 17 Juli yaitu setelah selesainya perlombaan atletik pada
olympiade modern V di Stockholm. Tokoh-tokoh atletik dari 17 negara yang
mengikuti olypiade dari Amerika Serikat ,Australia ,Inggris ,Inggris, Jerman

,Swedia ,Yunani berdiskusi untuk membentuk suatu badan internasional yang


kan membuat peraturan perlombaan atletik yang lengkap. Badan tersebut
didirikan dengan nama Internasional Amateur Atletik Federation (IAAF) terpilih
sebagai ketua adalah Kristina Helestrom kedua-duanya dari Swedia. Peraturanperaturan tehnis untuk perlombaan Internasional yang pertama di sahkan pada
congress yang ke tahun 1914 di Lyon Ferancis. Sejak terbentuknya IAAF ini
ppenyelenggaraan perlombaan atletik makin baik terutama dalam segi
pengorganisasian.

1.2 Rumusan Masalah


a.

Apa pengertian lompat jangkit?

b.

Apa ciri-ciri yang terdapat dalam olahraga lompat jangit?

c.

Bagaimana teknik dalam melakukan lompat jangkit?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a.

Untuk mengetahui sejarah perkembangan olahraga lompat jangkit.

b.

Untuk mengetahui pengetian dari olahraga lompat jangkit.

c.

Untuk mengetahui tehnik-tehnik dalam melakukan olahraga lompat jangkit.

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat yang dapat kita diambil dari makalah ini adalah sebagi
berikut :
a.

Bagi siswa, makalah ini dapat dijadikan acuan dalam melakukan olahraga
lompat jangkit dan mendapat pengetahuan tentang sejarah olahraga lompat
jangkit, pengetian olahraga lompat jangkit, tehnik-tehnik yang digunakan dalam
olahraga lompat jangkit.

b.

Bagi guru penagar atau dosen, makalah ini dapat dijadikan sebagi acuan dalam
melakukan pengajaran tentang olahraga lompat jangkit.

c.

Bagi atlet lompat jangkit, makalah ini dapat dijadikan dasar dalam melakukan
olahraga lompat jangkit.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lompat Jangkit
Pengertian lompat jangkit adalah lompat yang menggunakan lompatan
tiga kali yaitu jingkat (hop), langkah (step), lompat (jump) atau jingkat-lompatlompat. Pengertian lompat jangkit seperti ini karena Lompat jangkit atau sering
disebut juga lompat tiga, hal ini karena lompat jangkit terdiri dari tiga lompatan
jangkit, langkah dan lompat. Ada tiga tipe dalam lompat jangkit, yaitu pelompat
datar, terjal, dan pelompat alamiah.

2.2 Ciri-Ciri Lompat Jangkit


a. Ciri-ciri pelompat datar
Loncatan pertama datar dengan tidak terlalu mengerahkan tenaga.
Pelompat tidak banyak kehilangan horizontal pada setiap tolakan, lengan kiri dan
kanan mengayun kearah yang berlawanan.
b. Ciri-ciri pelompat terjal
Sudut tolak pada tolakan pertama sekitar 150 pada tolakan untuk langkah,
lengan kiri dan kanan mengayun kearah yang sama badan bagian atas sedikit
membungkuk ke depan.
c. Ciri-ciri pelompat alamiah
Urutan jingkat, langkah, dan lompat yang semakin tinggi yaitu datar,
tinggi, dan seterusnya lebih tinggi. Gerakan lompatan ini agak mirip pelompat
datar.
Tipe lompatan mana yang akan dipilih dari ketiga tipe lompatan tersebut
tergantung pada tipe mana yang lebih baik, kecepatan atau tenaga pelompat,
namun bagi pemula sebaiknya menggunakan tipe lompat datar. pengertian
lompat jangkit diatas hanya sebagian kecil yang dapat dijelaskan, tetapi poinpoin diatas sudah mewakili dari pengertian lompat jangkit itu sendiri.
Selain itu power atau stamina dalam lompat jangkit lebih banyak
diperlukan daripada dalam lompat jauh. Hal ini karena dalam lompat jauh
pelompat hanya melakukan satu kali tolakan untuk memperoleh jarak sejauhjauhnya, sedangkan dalam lompat jangkit pelompat melakukan tiga kali tolakan
untuk memperoleh jarak yang sejauh-jauhnya. sehingga dengan demikian dalam
lompat jangkit pelompat harus mempunyai stamina dan power yang lebih
banyak agar pelompat mampu melakukan tiga kali tolakan secara berturut-turut
dengan maksimal.

2.3 Teknik Lompat Jangkit


Untuk mendapatkan gerakan yang sempurna dalam melakukan lompat
jangkit kita harus dapat menguasai teknik dasar dalam melakukan lompat
jangkit. Dalam melakukan lompat jangkit itu sendiri dapat dibagi dalam
beberapa tahap gerakan diantaranya adalah ancan-ancang, jingkat, langkah,
lompat dan mendarat.
a.

Ancang-ancang
Tergantung dari tingkat prestasi, lari ancang-ancang bervariasi antara 10
langkah (untuk atlet pemula) dan 20 langkah (untuk atlet prifesional) Kecepatan
lari ancang-ancang semakin dipercepat sampai saat bertolak.

b.

Jingkat
Kaki penolak harus mendarat dengan aktif dan siap menyerang ; ayunkan
paha kaki bebas keposisi horizontal, bertolak ke depan dan ke atas. Untuk Jingkat
yang panjang & datar, tariklah kaki penolak ke depan atas dan tarik kaki-bebas
ke bawah dan ke belakang. Pertahankan tubuh tetep gerak.

c.

Langkah
Bertolak dangan cepat; luruskan mata kaki, sendi dan lutut dan pinggang,
ayunkan paha kaki-bebas ke posisi horizontal. Pada waktu gerak Langkah, posisi
bertolak dipertahankan, untuk mempersiapkan gerak Lompat, luruskan kakibebas ke depan dan ke bawah.

d.

Lompat
Bertolaklah dengan cepat; ayunkan paha kaki-bebas ke posisi horizontal.
Untuk lompat jauh, tahap melayang melibatkan teknik menggantung atau teknik
melangkah. Tarik tubuh ke depan-bawah untuk mendarat, bawa lengan ke
depan.

e.

Mendarat
Mendaratlah dengan kedua kaki sejajar di pasir, Biarkan tubuh mendarat
di pasir di sampng kaki.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengertian lompat jangkit adalah lompat yang menggunakan lompatan
tiga kali yaitu jingkat (hop), langkah (step), lompat (jump) atau jingkat-lompatlompat. Yang memiliki tiga ciri-ciri diantaranya adalah ciri-ciri pelompat datar,
ciri-ciri pelompat terjal, ciri-ciri pelompat alamiah. Serta teknik yang dasar yang
perlu dipelajari adalah ancang-ancang, jingkat, langkah, lompat dan mendarat.

DAFTAR PUSTAKA

http://amore87.wordpress.com/tag/sejarah-lompat-jangkit/

Makalah Atletik "Lompat Galah"


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Belanda adalah negeri pesisir pantai yang sebagian besar wilayahnya berada di bawah
permukaan laut. Hal ini menyebabkan di negara ini terdapat banyak sungai dan danau.
Karena itu sebagian warga Belanda jika akan bepergian ke tempat lain harus menyeberangi
sungai atau danau.
Untuk menyiasati sungai dan danau yang menjadi hambatan perjalanan, warga Belanda
menggunakan Fierljeppen atau lompat galah danau. Pada abad ke-13, cara ini kerap
digunakan petani di Norwegia.
Seiring perkembangan zaman, Fierljeppen mulai dipertandingkan. Dan siapa sangka
bila Fierljeppen menjadi cikal bakal lompat galah saat ini. Bedanya dengan lompat galah,
peserta Fierljeppen harus memanjat galah setinggi mungkin supaya bisa jatuh dengan posisi
terjauh.
Belum lama ini di negeri Kincir Angin digelar kompetisi Fierljeppen. Peminatnya
cukup banyak. Mereka diharuskan menyeberangi danau dengan menggunakan galah
aluminum sepanjang 11 meter. Tentunya peserta yang mencapai jarak terjauh akan keluar
sebagai pemenang.
Selain menjadi cikal bakal olahraga, Fierljeppen juga melahirkan peribahasa jangan
melompat lebih jauh dari panjang galah yang dimiliki. Perbahasa itu berarti jangan bertindak
lebih jauh dari kemampuan yang dimiliki.(YNI)
1.2 Rumusan Masalah
a. Sejarah dan Perkembangan Lompat Galah?
b. Teknik Olahraga Lompat Tinggi Galah?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan tugas ini yaitu untuk menambah wawasan tentangLompat Galah

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah dan Perkembangan Lompat Galah
Lompat galah dipercayai berasal dari benua eropah. Pada waktu, galah digunakan untuk melepasi
rintangan atau halangan semulajadi di kawasan berpayaseperti di wilayah Friesland yang terletak di negara
Belanda. Kerja-kerja pengeringan dikawasan ini telah menghasilkan jaringan saluran atau parit yang saling
bersilang antarasatu sama lain. Disebabkan perkara ini, masyarakat pada ketika itu menyimpan galah dirumah
masing-masing bagi mengelakkan daripada terkena air semasa menyeberangi parit. Selain itu, mereka juga
ingin mengelakkan daripada perjalanan yang membosankan di atas jambatan. Gondola venetian atau
pengayuh sampan di venice mengunakan galah untuk mengerakkan sampan mereka dari tebing.
Pertandingan lompat galah pada mulanya diukur berdasarkan jarak bukan ketinggian. Pertandingan ini
diadakan secara tahunan di kawasan tanah pamah sekitar lautan utara. Pertandingan lompat galah yang
mengambil kira ketinggian mula-mula diadakan pada tahun 1843 bertempat di club sepak bola dan kriket
Ulverston,Cumbria. Pelompat galah pada masa ini mengunakan galah yang dibuat dari pada buluh yang
mempunyai ujung yang tajam. Pertandingan ini diadakan di kawasan berumput. Fasa menanam galah dan
mendarat dilakukan diatas rumput. Hal ini kerana ketiadaan petak lonjak pada waktu ini. Pertandingan
lompat galah seperti yang terdapat pada zaman kini bermula pada 1850 di Jerman. Hal ini terjadi berikutan
acara ini telah diambil sebagai salah satu displin dalam gimnastik oleh kelab gimnastik Turner yang dimiliki
oleh Johann C. F. Guts Muthsdan Frederich L. Jahn.Versi moden bagi sukan lompat galah mula-mula
dipertandingkan di AmerikaSyarikat pada hujung abad ke-19.
Semasa sukan Olimpik 1896, rekod bagi acara ini direkodkan ia itu, 3.2m. rekod ini dilakukan dengan
mengunakan galah yang di perbuat dari pada buluh. Disebabkan kemajuan manusia dalam bidang sains,
sukan ini telah mengalami inovasi dari segi pengunaan galah dalam sukan. Kini galah yang digunakan
diperbuat daripada gentian kaca atau karbon. Pengunaan tilam juga digunakan bagi memastikan palang,
selalunya secara 'paksaan' menyebabkan kedudukan keseluruhan badannya menegak dengan kaki ke atas.
Dalam kaedah kedua pula, peserta melakukan pergerakan badannya bersama galah dan melepaskannya
dengankuat sebaik sahaja dirinya melepasi palang. Pergerakan peserta dalam kaedah ini adalah lebih pantas,
dan badannya melepasi palang pada kedudukan hampir mendatar. Penggunaan galah jenis ini diteruskan
hingga kini dengan pengubahsuaian dilakukan dari semasa ke semasa untuk mendapatkan galah terbaik bagi
peserta dalam acara ini. Ketinggian lompatan terus meningkat danmereka yang mengambil bahagian dalam
acara ini turut meningkat sehingga menjadikan acara lompat bergalah sebagai acara olahraga yang menarik
serta mendapat sambutan ramai, walaupun sukar bagi sesetengah orang.
2.2 Tekhnik Lompat Galah
Ada beberapa teknik yang harus dilakukan seorang pelompat dalam lompat tinggi galah
ini. Mari kita perhatikan bersama-sama penjelasan berikut :
1. Awalan
Yang dilakukan pertama mengambil ancang-ancang untuk berlari posisi tubuh harus
dikontrol untuk melakukan gerakan menancapkan galah dan menumpu dengan tepat. Teknik
Awalan; Awalan jaraknya harus panjang, supaya dapat mencapai kecepatan maksimum ketika
menumpu. Saat berlari usahakan konsisten dan prima yg bertujuan atlet dapat mengontrol

2.

3.

4.

5.

posisi tubuhnya dari proses menancapkan galah dan menginjak titik tumpu dengan tepat.
Galah harus dipegang yang kuat, dan yang perlu diperhatikan cara memegang jarak yang
cukup lebar, untuk memperoleh tumpuan yang baik.
Gerakan menancapkan Galah
Tekhnik menancap galah yang pertama adalah dalam proses menancapkan galah
hendaknya langsung ke arah depan dan atas, jangan menggeserkan galah di tanah. Sedikit
kalaupun terpaksa supaya kedua tangan terpisah pada jarak yang cukup lebar.
Tancapkan galah setelah jarak 3 langkah sebelum menumpu dengan menggunakan
ujung galah. Galah menancap sejajar garis lurus sehingga ujungnya terletak dibawah kepala
atlet pada saat start untuk tumpuan.
Kecepatan sangat penting ketika melentingkan galah, Selanjutnya posisi badan
hendaknya langsung mengarah bagian belakang dari parit pendaratan. Kaki yang akan
digunakan menumpu hendaknya diletakkan tepat di bawah garis tegak lurus yang ditarik
mulai dari tangan yang paling atas.
Sebelum melentingkan galah gerakan yang harus dilakukan ialah; gerakan pushpull yaitu gerakan menekan (pushing) galah dengan tangan yang terletak lebih rendah,
sementara tangan yang atas menarik ujung galah ke bawah. Gerakan pull-swing adalah
gerakan menarik dengan tangan yang di atas, sementara tubuh berayun ke depan, di belakang
tangan bawah yang menekuk. Kedua gerakan ini harus dilakukan dengan benar, sehngga
pusat gaya berat tubuh tetap berada di belakang
Berayun dan menggelantung
Gerakan ini bertujuan untuk menambah kelentingan dan untuk menyimpan lebih
banyak tenaga potensial di dalam galah. Dengan posisi tubuh pelompat yang benar akan
didapat posisi yang paling baik untuk mengangkat tubuh ke atas, saat tenaga yang disimpan
waktu menggantung dikeluarkan lagi segera untuk melewati mistar.
Tarikan dan Putaran (pull & turn)
Gerakan pulling (menarik) dimulai ketika pusat dari gaya berat tubuh si pelompat
berada dekat galah. Mulailah energi dilepaskan yaitu dengan gerakan meluruskan kembali.
Gerakan ini mengikuti fase pasif relatif setelah tubuh menggelantung, ketika si pelompat
menunggu terlepasnya tubuh. Tarikan lurus searah sumbu galah. Putaran tubuh diperoleh
dengan gerakan tangan atas yang mulai menarik kearah pinggul dan bukan kearah dada.
Kedua kaki tetap diangkat tegak lurus, sewaktu dilakukan gerakan menarik dan berputar.
Push off dan melintasi mistar
Gerakan push-off (melentingkan diri) dimulai segera setelah tarikan tangan yang diatas,
mencapai posisi dekat pada pinggul. Gerakan ini sebetulnya lanjutan dari gerakan menarik
tadi. Pada permulaan dari gerakan melenting ini, galah harus membentuk sebesa 85 - 90.
Sebelum pelompat melepaskan tanganya, lakukanlah putaran melingkar mistar dengan cara
menjatuhkan kedua kaki sedikit, dan denga reaksi dari daya dorong tubuh terhadap galah.
Jika daya dorong ke atas melampaui taikan ke bawa oleh kedua kaki, pusat gaya berat si
pelompat akan terus melambung tinggi setelah galah dilepaskan.
Gerakan ini merupakan gerakan terakhir yaitu melewati garis mistar. Jadi suksesnya
gerakan ini tergantung dari latihan dan latihan dan teknik gerakan-gerakan awal yang benar
sehingga dapat menimbulkan gerakan akhir yang sempurna. demikian, penjelasan tentang

olahraga lompat tinggi galah, jenis olahraga ini menjadi langganan dalam daftar ivent
internasional seperti olimpiade dll.
2.3 Kesalahan Yang Sering Terjadi

1. Hindarkan keterlambatan menancapkan galah dengan cara langsung menggerakkan

galah ke depan sejak 2 langkah tcrakhir.


2. Tancapkan galah dengan kokoh, sesaat sebelum kaki yang akan dipakai take off

menginjak titik take off.


3. Untuk mencegah take off dengan posisi kaki yang salah, aturlah jarak lari, Perpanjang

atau perpendek jarak tadi.


4. Jangan lupa memeriksa posisi kedua tangan setelah menancapkan galah. Jarak kedua

tangan itu harus cukup lebar terpisah. Kalau perlu ketukkan galah untuk mencegah
tangan bawah tidak menggelincir keatas lagi.
5. Usahakan agar dada tidak bergerak kearah galah dengan cara mengkakukan lengan

bawah pada saat take off.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Llompat tinggi galah merupakan Suatu lompatan yang dilakukan dengan bantuan galah
untuk mencapai tujuan lompatan yang setinggi-tingginya. Walaupun cabang atletik satu ini
tidak terlalu terkenal, lompat gala mempunyai tingkat kesulitan khusus. Bila teknik melompat
salah, gala yang dipakai dapat saja mengenai tubuh atlet yang bisa menyebabkan luka serius.
Gala yang mempunyai panjang 4-5 meter terbuat dari fiberglass, dulunya terbuat dari bambu.
Setiap pelompat mempunyai kesempatan tiga kali untuk melewati mistar yang dinaikan 8-15
cm. Bila lompatan ketiga gagal, maka pelompat tersebut didiskualifikasi.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.moccasport.co.cc/2009/02/lompat-tinggi-galah.html
http://www.scribd.com/doc/54151154/Lompat-Galah
http://mazrock67.blogspot.com/2010/11/lompat-galah.html

Anda mungkin juga menyukai