Anda di halaman 1dari 7

eknik dan Peraturan Lari Jarak Jauh atau

Maraton
Teknik dan Peraturan Lari Jarak Jauh atau Maraton - Lari maraton
adalah ajang lari jarak jauh sepanjang 42,195 km yang dapat ditempuh
sebagai lomba di jalan raya maupun luar jalan raya (offroad). Perlu
sahabat ketahui bahwa nama Maraton berasal dari legenda Pheidippides,
seorang prajurit Yunani, yang dikirim dari kota Marathon, Yunani ke Athena
untuk mengumumkan bahwa bangsa Persia telah dikalahkan pada
Pertempuran Marathon. Dikisahkan bahwa ia berlari tanpa berhenti tapi
meninggal begitu berhasil menyampaikan pesannya tersebut

Teknik dan Peraturan Lari Jarak Jauh atau Maraton


Pengertian Lari Jarak Jauh
Lari jarak jauh (Marathon) adalah cabang atletik yaitu lari jarak jauh
sepanjang 42,195 meter (26 mil dan 385 yard). Lari jarak jauh (Marathon)
merupakan cabang atletik tertua dalam sejarah Olimpiade kuno. Acara lari
jarak jauh (Marathon) dimulai pada tahun 490 SM, ketika seorang prajurit

Yunani berlari membawa berita kemenangan dari peperangan Marathon


ke Athena, yang mana jaraknya sejauh 26 mil, yaitu bersamaan 41.8
kilometer.
Teknik dasar lari
Untuk teknik dasar lari jarak jauh, gerakan lari dilakukan tidak secara
maksimal, kecondongan badan membentuk sudut 10. Ayunkan kedua
lengan secara santai beberapa sentimeter di atas pinggang dan
pendaratan telapak kaki menggunakan sisi luar kaki bagian tengah.
Melakukan teknik dasar lari, dapat dilakukan sebagai berikut :
Tahap 1. Berlari pada garis lurus melewati tanda titik-titik untuk mengatur
lebar langkah lari jarak jauh : Lakukan teknik dasr lari dengan mengitari
lapangan basket/voli/sepak bola atau yang lainnya. Dilakukan 1 2
menit. Dilakukan secara perorangan, berpasangan atau kelompok, untuk
menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.
Tahap 2. Berlari berkelompok 4 7 orang dalam satu formasi
berbanjar:Pelari yang paling depan memberikan aba-aba "ya" dan pelari
yang berada di belakang berlari ke depan melewati samping formasi
barisan dengan teknik dasar lari jarak jauh, dan seterusnya. Dilakukan 2
3 menit, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian,
sportivitas.
Tahap 3. Berlari berkelompok 4 7 orang dalam satu formasi berbanjar
menggunakan tongkat estafet. Salah seorang mengoper tongkat ke
belakang dengan cara dijulurkan ke belakang. Orang yang berada di
belakang mengambilnya, dan yang terakhir menerima tongkat berlari ke
barisan depan sambil membawa tongkat, dan kembali memberikan pada
yang di belakangnya. Lakukan latihan ini selama 2 3 menit , untuk
menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.
Teknik dasar start berdiri
Teknik dasar start berdiri dapat dilakukan sebagai berikut:
Tahap I. Persiapan untuk melakukan start menggunakan hitungan satu (1).
Berdiri sikap melangkah menghadap arah gerakan. Kedua lutut
direndahkan dan pandangan ke depan.
Tahap II. Memindahkan berat badan pada kaki depan pada hitungan 2
(dua). Berat badan dibawa ke depan, kedua lengan siap seperti gerakan
berlari.
Tahap III. Mengayun kaki belakang ke depan dan menolakkan kaki depan,
pada hitungan III (tiga).Ayunkan kaki belakang ke depan dengan lutut
tertekuk dan kaki depan menolak ke tanah.

Teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish


Tahap I, melakukan teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan
finish dari sikap berdiri :

Berdiri menghadap arah gerakan.

Saat aba-aba "hop" lari ke depan bersamaan kedua lengan diayun


ke depan dan salah satu kaki dilangkahkan ke depan.

Tahap II, melakukan teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan
finish diawali dari posisi melangkah :

Pada aba-aba "hop" langkahkan kaki belakang ke depan dilanjutkan


berlari ke arah garis di hadapan, hingga melewatinya (finish).

Latihan dilakukan secara berkelompok, untuk menanamkan nilainilai kerjasama, keberanian, sportivitas.

Orang yang sudah melakukan kembali ke barisan belakang.

Tahap III, melakukan koordinasi teknik dasar strat, lari dan finish dengan
gerakan finish diawali dengan gerakan lari :

Lakukan gerakan lari jarak menengah.

Saat aba-aba "hop" lari ke depan bersamaan kedua lengan diayun


ke depan dan salah satu kaki dilangkahkan ke depan.

Latihan dilakukan secara perorangan atau berkelompok, untuk


menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.

Teknik Pernapasan ketika Lari Jarak Jauh


Ketika berlari maka secara alami seorang akan kehabisan napas, karena
oto-otot membutuhkan oksigen lebih banyak saat melakukan aktivitas
fisik. Selain itu paru-paru juga bekerja lebih keras untuk menyerap
oksigen dari udara. Memiliki pola pernapasan yang efisien saat berlari
akan membuat seorang lebih efisien dalam mendapatkan oksigen ke otot,
sehingga meningkatkan daya tahan dan bisa berlari lebih jauh dan lebih
nyaman.

Berikut langkah-langkah berikut untuk membantu mengembangkan pola


pernapasan ketika berlari yaitu:
1. Bernapas dari mulut
Menggunakan mulut untuk bernapas memungkinkan lebih banyak oksigen
yang masuk dan karbon dioksida yang keluar dibandingkan dari hidung.
Jika bernapas menggunakan hidung, otot wajah akan terlihat mengencang
dan tegang. Sedangkan napas melalui mulut ketika berlari akan
mendorong otot-otot wajah untuk rileks, sehingga menciptakan
ketenangan dan lebih santai. Jika sudah merasakan kehabisan napas
maka perlambat sedikit larinya.
2. Sering gunakan pernapasan perut
Bernapaslah dari perut atau diafragma dan jangan bernapas dengan
dada. Cara melatihnya dengan berbaring terlentang dan lihat gerakan
perut saat bernapas. Jika seorang bernapas dengan benar, maka perut
naik dan dada turun setiap napas, sementara daa kurang bergerak.
Lakukan teknik ini saat berlari.
3. Mengambil napas pendek dan dangkal
Menarik napas terlalu panjang dan dalam bisa membuat seseorang tidak
mampu berlari jauh atau lama, untuk itu bernapaslah pendek secara
dangkal sehingga lebih mudah mengatur napas.
4. Lakukan napas dengan berirama
Hal utama yang perlu diingat adalah sebaiknya menarik dan
mengeluarkan napas secara konsisten atau berirama, terlepas dari
seberapa cepat seseorang berlari.
5. Dengarkan napas
Gunakan telinga untuk mengontrol pernapasan. Jika mendengar napas
mulai terengah-engah maka kurangi kecepatan berlari, jika sudah mulai
stabil bisa secara perlahan ditingkatkan kecepatannya.
Bernapas sangat penting untuk sang pelari jarak jauh, yang dibutuhkan
saat pelari jarak jauh adalah bertahan tetap berlari dan kecepatan bukan
hal yang utama.
Lintasan Lari Jarak Jauh
Dalam konteks kejuaran profesional, olahraga lari jarak jauh dilakukan
dalam sebuah lintasan khusus dengan jarak 5000-10.000 meter. Lebarnya
langkah dan kecepatan (speed) dalam berlari menjadi faktor paling
menentukan seseorang untuk bisa memenangkan pertandingan. Olahraga
ini banyak membutuhkan ketahanan fisik, stamina, dan juga pola
pernafasan yang terukur.
Peraturan Lari Jarak Jauh

Peraturanyang Harus Dipenuhi adalah sebagai berikut:


1. Peraturan yang lintasannya alam
Jalur perlombaan:

Jika jalur yang akan ditempuh pelari merupakan alam terbuka atau
ladang, harus diperhatikan dan dijaga supaya tak ada lintasan yang
memungkinkan sang atlit bisa memotong jalan.

Ketika membuat zona lintasan, seyogyanya harus menghindari area


yang bisa membahayakan si atlit seperti jurang terjal, semak
belukar yang banyak bintang buas, dsb.

Pasanglah tanda penunjuk arah untuk dijadikan pemandu bagi para


atlit, dan di kiri dan kanan dibuatkan pembatas lintasan.

Sebelum melakukan start, jalur perlombaan tersebut harus


diumumkan terlebih dahulu kepada para peserta lomba supaya
mereka bisa mendapatkan gambaran area yang akan mereka lalui.
Jika lintasan dibuat elips atau lingkaran, dianjurkan dalam satu kali
putaran tidak kurang dari 2.200 meter.

Asosiasi olahraga lari jarak jauh (IAAF) membagai perlombaan dalam


kategori umur sebagai berikut:

Pemula untuk usia antara 13-14 tahun.

Junior III untuk rentang usia antara 15-18 tahun.

Junior II untuk rentang usia antara 17-18 tahun.

Junior I untuk rentang usia dibawah 20 tahun.

Veteran puteri untuk usia diatas 35 tahun.

Veteran putera untuk rentang usia diatas 40 tahun.

Jarak lomba ditentukan sebagai berikut:

Untuk jarak 4 km diperuntukkan bagi atlit puteri yunior.

Untuk jarak 8 km diperuntukkan bagi atlit putera yunior.

Untuk jarak 6 km diperuntukkan bagi atlit puteri dewasa.

Untuk jarak 12 km diperuntukkan bagi atlit putera dewasa.

Juri akan menentukan pemenangnya sebagai berikut:

Untuk peserta perorangan, maka atlit yang memiliki catatan waktu


yang terendah akan dinobatkan sebagai pemenang.

Untuk peserta beregu/ kelompok, hitungan waktu akan dijumlahkan


dan pemenang akan diambil dari kelompok peserta yang memiliki
pasangan waktu terendah.

2. Peraturan Lintasan di jalan raya


Jarak yang sudah ditetapkan dalam aturan internasional adalah sebagai
berikut:

Kelas pertama: 15 km, 20 km, 21, 100 km (setengah jarak


marathon)

Kelas kedua: 25 km, 30 km, 42,195 km.

Untuk kelompok beregu jarak tempuh dapat diatur sebagai berikut:


pelari pertama dengan jarak tempuh 5 km, kedua dengan jarak
tempuh 10 km, begitu selanjutnya sampai yang terakhir dengan
jarak tempuh 7,195 km.

Peralatan atau Perlengkapan Lari Jarak Jauh


Dalam lari jarak jauh dibutuhkan sarana dan prasarana, yakni sebagai
berikut :

Pistol start

Start block (blok awal) yang dapat disetel (tanpa per).

Tiang finish 2 buah, tinggi 1,37m, lebar 8cm, tebal 2cm.

Pita finish dipasang setinggi 1,22m.

Kursi finish dengan 8 tangga untuk timers (pencatat waktu).

Stopwatch 24 buah untuk pelari.

Camera finish (alat foto finish).

Demikian penjelasan mengenai Teknik dan Peraturan Lari Jarak Jauh atau
Maraton yang bisa BelajarBagus.com bagikan kepada sahabat, dan
semoga bermanfaat.
Sumber : http://www.belajarbagus.com/2015/09/lari-jarak-jauh.html

Anda mungkin juga menyukai