Anda di halaman 1dari 15

Makalah Penjaskes Estafet

Disusun Oleh :
Eka Nur Fauzy
XII-IPA-1

SMAN 17 KOTA BEKASI


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang olahraga lari estafet. Meskipun ada
banyak kekurangan di dalamnya dan juga kami berterima kasih
kepada Ibu Krisna Dwi Aryanti, M.Pd selaku guru pembimbing pada
mata pelajaran penjaskes yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai olahraga lari
estafet ini. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.………………………………………..
…………………....…...I
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Metode Penyelesaian Masalah
1.4 Tujuan Penulisan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lari Estafet
2.2 Peraturan Perlombaan
2.3 Sarana dan Prasarana
2.4 Teknik Dasar
2.5 Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet
2.6 Strategi Penyusunan Regu Lari Estafet
2.7 Teknik Masuk Finish
2.8 Diskualifikasi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada
perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting.
Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari
pertama, kedua, ketiga,
dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan
dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil
berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya. Nomor lari
estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor
4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang
diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah
pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
Olahraga ini pun berkembang menjadi beberapa cabang yang dibagi dalam
jarak tempuh tertentu. Sedangkan aktifitas lari sebagai kebugaran /
pemeliharaan fisik badan tidak tercatat, apakah sejak manusia muncul di
bumi sudah memiliki kegiatan berlari dalam hidupnya atau setelah
beberapa keturunan baru ada kegiatan lari. Namun secara logis dapat
dikatakan bahwa manusia memiliki kaki untuk beraktifitas tentunya dari
kecil sudah dapat berlari-lari untuk bergembira atau mengejar sesuatu.
Dari hasil berlari yang kemudian dia merasakan manfaat yang dirasakan
setelah beraktifitas maka selanjutnya manusia memelihara aktifitas lari
dalam hidupnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas maka penulis merumuskan masalah
yang dibahas adalah sebagai berikut :
1 Pengertian Lari Estafet
2 Nomor-Nomor Lari Estafet
3 Peraturan Perlombaan

1.3 Metode Penyelesaian Masalah


Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan
cara melakukan tinjauan-tinjauan pada beberapa sumber dan memilih
sumber yang dianggap paling tepat dan menjadikannya sebagai acuan
utama dari pembuatan makalah ini.

1.4 Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Penjaskes.
2. Untuk menambah pengetahuan penulis dan pembaca mengenai
olahraga lari estafet.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lari Estafet


Lari Estafet atau dengan kata lain disebut “Lari sambung menyambung
sambil membawa tongkat” adalah salah satu jenis olahraga yang berinduk
pada bidang atletik. Pelarinya berjumlah lebih dari 1 orang & kurang dari
5 orang yang tergabung dalam 1 tim, dimana masing-masing pelari sudah
diatur dalam jarak tertentu untuk kemudian bersiap-siap menunggu atau
memerima tongkat Estafet dari teman dan kemudian berlari untuk
menyerahkan tongkat tersebut kepada teman 1 tim dan seterusnya saling
mengoforkan tongkat hingga memasuki garis finis. Siapa yang pertama
mencapai garis finis maka Tim tersebutlah yang menang.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter
dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik
saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona
atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap
pelari.

2.2 Peraturan Pperlombaa


1. Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter, lebar
1,2 meter dan bagi pelari estafet 4 x 100 meter ditambah 10 meter pra-
zona. Pra-zona adalah suatu daerah dimana pelari yang akan berangkat
dapat mempercepat larinya, tetapi disini tidak terjadi penggantian tongkat.
2. Lari Estafet (Lari Beranting)
Lari Estafet atau sering disebut dengan lari beranting merupakan salah
satu dari cabang atletik. Lari Estafet hanya membutuhkan empat (4) orang
pemain untuk melakukan olahraga tersebut. Jarak Tempuh Lari estafet :
4×400 M Dan 4×100 M Start yang sering di gunakan dalam Lari Estafet:
Start Jongkok sering di gunakan pada pelari pertama / (1), Sedangkan Start
Berlari sering di gunakan pada pelari ke-Dua, ke-Tiga,dan ke-Empat /
(2,3,4).

2.3 Sarana dan Prasarana


Sarana dan peralatan yang dipergunakan dalam lari sambung adalah
sebagai berikut.

a. Start Block
Alat ini digunakan pada pelari pertama karena menggunakan start
jongkok, sedangkan pelari ke-2, ke-3 dan ke-4 menggunakan start
melayang.

b. Tongkat
Tongkat yang digunakan untuk lari sambung harus memenuhi beberapa
ketentuan.
1) Bahan dari pipa berlubang atau kayu.
2) Ukurannya panjang maksimum 30 cm dan minimum 28 cm.
3) Berat, tidak kurang dari 50 gram.
4) Tongkat lari sambung harus yang warnanya cerah. Maksudnya agar
mudah dilihat dari kejauhan pada waktu dibawa lari.

c. Stopwacth
Untuk mengukur kecepatan lari sambung juga menggunakan stopwacth
sehingga stopwacth yang digunakan harus dalam keadaan baik.

2.4 Teknik Dasar


1. Teknik Memegang Tongkat Estafet
Tongkat dipegang pada ujung hingga setengah bagian dengan tangan
kanan atau kiri, sedangkan setengah bagian tongkat untuk dipegang oleh
penerima tongkat estafet berikutnya.
2. Teknik Start untuk Lari Estafet
Pelari pertama menggunakan start jongkok. Hal yang perlu diperhatikan
pelari pada saat start yaitu tangan ditempatkan di belakang garis start dan
tongkat yang dipegang tidak menyentuh garis start.
3. Teknik Memberi dan Menerima Tongkat Estafet
Cara memberi dan menerima tongkat sambil lari dilakukan di daerah
pergantian tongkat. Panjang wissel (daerah pergantian) tongkat estafet
adalah 20 meter. Pergantian tongkat yang terjadi di luar daerah pergantian
akan menyebabkan diskualifikasi.
Berdasarkan posisi tangan penerima,
terdapat dua macam cara memberi dan menerima tongkat estafet, yaitu:
a. Memberikan tongkat estafet dari atas
Teknik ini dipergunakan apabila telapak tangan penerima menghadap ke
atas.
b. Memberikan tongkat estafet dari bawah ke atas
Teknik ini dipergunakan apabila telapa tangan penerima tongkat estafet
menghadap ke bawah.

Berdasarkan melihat atau tidaknya penerima, maka pergantian tongkat


dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Visual (dengan melihat), yaitu penerima tongkat berpaling ke
belakang untuk melihat pemberi tongkat.
b. Nonvisual (tanpa melihat), yaitu penerima tonbgkat tidak melihat
pemberi tongkat.

2.5 Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet


Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam olahraga lari estafet,
sebagai berikut:
a. Pemberian tongkat sebaiknya secara bersilang, yaitu pelari 1 dan 3
memegang tongkat pada tangan kanan, sedangkan pelari 2 dan 4
menerima atau memegang tongkat dengan tangan kiri atau sebaliknya
b. Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan
dari masing-masing pelari. Misalnya, pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-
benar baik dalam tikungan. Pelari 2 dan 4 merupakan pelari yang
mempunyai daya  tahan yang baik.
c. Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan
tepat.
d. Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari
lintasan masing-masing.

Di dalam pelaksanaan lari estafet, dimungkinkan terjadi beberapa


kesalahan pada saat pergantian tongkat. Kesalahan tersebut dapat
dilakukan oleh penerima maupun pemberi tongkat.
1). Kesalahan yang dilakukan oleh penerima, yaitu:
a. Start yang terlambat sehingga cepat terkejar oleh pelari
dibelakangnya sebelum mencapai kecepatan maksimum.
b. Terlalu cepat melakukan start sehingga mngganggu lari pemberi
tongkat.
c. Larinya terlalu ke tengah sehingga mengganggu lari pemberi
tongkat.
d. Pada waktu mengulurkan tangan ke belakang, tangan dalam
keadaan goyang, sehingga sukar menerima tongkat.

2). Kesalahan yang sering dialami oleh pemberi tongkat, yaitu:


a. Kurang berhati-hati dalam memberikan tongkat, sehingga gagal
dalam pemberian atau tongkat jauh.
b. Pada waktu memberikanb tongkat pemberi berada di belakang
penerima, tidak di sisi sampingnya, sehingga dapat menginjak kaki
penerima.
c. Pemberi tongkat tidak memberi isyarat (tidak berteriak yak) kepada
penerima tongkat, sehingga penerima tidak tahu.

2.6 Strategi Penyusunan Regu Lari Estafet


Agar dapat dicapai prestasi malsimal, diperlukan strategi dalam pemilihan
pelari. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun regu atau
tim lari estafet, yaitu:
1 Pelari pertama
a. Pilihlah pelari yang memiliki start yang baik dan memiliki
keahlian lari di tikungan.
b. Pelari pertama merupakan pelari yang tercepat pertama atau kedua
agar dapat memberika posisi memimpin.
2 Pelari kedua
a. Pelari kedua mempunyai tanggung jawab sebagai pnerima dan
pemberi.
b. Mempunyai daya tahan yang baik, sebab ia harus berlari cepat
menempuh jarak 120 m – 130 m.
3 Pelari ketiga
a. Pelari ketiga memiliki rasa tanggung jawab yang besar, karena
harus bertindak sebagai penerima dan pmberi tongkat.
b. Pelari ketiga memiliki keahlian lari di tikugan.
c. Memiliki daya tahan sebagai pelari 200 m.
4 Pelari keempat
a. Pelari keempat merupakan pelari tercepat pertama atau kedua.
b. Pelari keempat memiliki daya juang yang besar, karena pelari ini
akan menentukan menang atau kalahnya regu atau tim.

2.7 Teknik Masuk Finish


Teknik masuk finish ada 3 macam, yaitu:
a. Lari terus tanpa mengubah kecepatan lari.
b. Membusungkan dada ke depan.
c. Merebahkan badan ke depan seperti orangj atuh tersungkur.

2.8 Diskualifikasi
Peserta atau tim regu dicoret apabila:
a. Start mendahului aba-aba sampai 2 kali.
b. Masuk ke lintsan lain hingga mendapat keuntungan.
d. Tidak masuk finish.
e. Pergantian tongkat melewati daerah wissel.
f. Tongkat jatuhdiambil orang lain.
g. Penerima sudah lewat batas wissel, kembali untuk mengambil
tongkat yang terjatuh.
h. Masuk finish tanpa tongkat

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada
perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting.
Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari
pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada
kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu
memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke
pelari berikutnya. Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah
nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter.

3.2 Saran
Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi
setiap regu harus memiliki strategi yang baik, kemudian berlatih dengan
program latihan yang tepat agar para pelari dapat melakukan pemberian
dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian dengan benar dan
menyesuaikan jarak serta meningkatkan kecepatan lari setiap pelari.

Anda mungkin juga menyukai