Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“LOMPAT TINGGI DAN LOMPAT GALAH”

DOSEN PENGAMPU: LINDA SUSILA, M.Pd

DI SUSUN OLEH: KELOMPOK 1

1. ERVIN OKTAVIANIS
2. ARMAN
3. M.IKBAL
4. YADIN

PROGRAM STUDI JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) DOMPU

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Dompu,22 Maret 2024

Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................................

BAB 1.........................................................................................................................................

PENDAHULUAN......................................................................................................................

A. Latar Belakang...............................................................................................................

B. Rumusan Makalah..........................................................................................................

BAB II........................................................................................................................................

PEMBAHASAN........................................................................................................................

A. Lompat Tinggi................................................................................................................

B. Lompat Galah.................................................................................................................

BAB III.....................................................................................................................................

PENUTUP................................................................................................................................

A. Kesimpulan..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lompat tinggi adalah cabang olahraga yang menguji kemampuan atlet
untuk melompat seberapa tinggi mungkin melewati palang. Teknik lompat
tinggi telah berkembang secara signifikan selama bertahun-tahun, mulai dari
teknik gaya straddle hingga teknik flop yang lebih modern. Salah satu inovasi
paling terkenal dalam lompat tinggi adalah teknik "Fosbury flop," yang
revolusioner dalam sejarah olahraga dan membuka jalan bagi peningkatan
rekor dunia.

Penelitian tentang lompat jauh dan lompat tinggi melibatkan


pemahaman mendalam tentang teknik, pelatihan, fisika di balik lompatan,
serta dampaknya terhadap perkembangan fisik dan mental atlet. Dalam
makalah ini, kami akan mengeksplorasi aspek-aspek kunci dari kedua cabang
olahraga ini, seperti teknik, strategi, pelatihan, perubahan sejarah, dan
dampaknya terhadap atlet dan kompetisi olahraga secara keseluruhan. Melalui
penelitian ini, kita dapat mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang
bagaimana lompat jauh dan lompat tinggi telah berkembang seiring waktu
dan bagaimana mereka tetap menjadi cabang olahraga yang menarik dan
kompetitif hingga hari ini.

B. Rumusan Makalah
1. Bagaimana Pengertian lompat tinggi dan lompat galah?
2. Bagaimana sejarah lompat tinggi dan lompat galah?
3. Bagaimana Teknik dari olahraga lompat tinggi dan lompat galah?
4. Bagaimana sarana dan prasarana olahraga lompat tinggi dan lompat
galah?
5. Bagaimana peraturan olahraga lompat tinggi dan lompat galah?
BAB II

PEMBAHASAN
A. Lompat Tinggi
1. Pengertian Lompat Tinggi

Lompat Tinggi adalah salah satu daripada acara olahraga yang


diminati dan senantiasa mendapat perhatian ramai. Lompat Tinggi mula
diperkenalkan dalam tahun 1887 dan dalam tahun 1896. Acara Lompat
Tinggi telah diperkenalkan di dalam sukan Olimpik. Acara ini menjadi
perhatian ramai karena berbagai gaya lompatan yang digunakan oleh para
atlet.

Lompat tinggi merupakan olahraga yang menguji keterampilan


melompat dengan melewat tiang mistar. Lompat tinggi adalah salah satu
cabang dari atletik. Tujuan olahraga ini untuk memperoleh lompatan setinggi-
tingginya saat melewati mistar tersebut dengan ketinggian tertentu.Tinggi
tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal 2,5 meter, sedangkan panjang
mistar minimal 3,15 meter. Lompat tinggi dilakukan di arena lapangan atletik.
Lompat tinggi dilakukan tanpa bantun alat.

Dalam pertandingan, mistar akan dinaikkan setelah peserta berhasil


melewati ketinggian mistar. Peserta mestilah melonjak dengan sebelah kaki.
Peserta boleh mulai melompat dimana ketinggian permulaan yang disukainya.
Sesuatu lompatan akan dikira batal jika peserta menyentuh palang dan tidak
melompat. Menjatuhkan palang semasa membuat lompatan atau menyentuh
kawasan mendarat apabila tidak berjaya melompat. Peserta yang gagal
melompat melintasi palang sebanyak tiga kali bertutrut-turut (tanpa diambil
kira di atas mana kegagalan itu berlaku) akan keluar dari pertandingan.

Seseorang peserta berhak meneruskan lompatan (walaupun semua


peserta lain gagal) sehingga dia tidak dapat menuruskannya lagi mengikuti
peraturan. Ketinggian lompatan di ukur secara menegak dari aras tanah
hingga bagian tengah disebelah atas padang. Setiap peserta akan diberi
peluang sebanyak tiga kali untuk melakukan lompatan. Jika peserta tidak
berhasil melewati mistar sebanyak tiga kali berturut-turut, dia dinyatakan
gagal. Untuk menentukan kemenangan, para peserta harus berusaha
melompat setinggi mungkin yang dapat dilakukan. Pemenang ditentukan
dengan lompatan tertinggi yang dilewati.

2. Sejarah Lompat Tinggi

Dimulakan seawal Olimpik pada zaman Greece, rekod pertama acara


Lompat Tinggi ketika di Scotland pada abad ke-19, dengan pencapaian atas
1.68 meter oleh peserta pada masa itu. Pelompat pada masa dahulu
menggunakan gaya Gunting. Gaya ini sudah tidak dikenali oleh dunia lain
sungguh pun masih ada peserta-peserta tanah air yang menggunakan gaya ini.
Gaya ini dilakukan dengan lunjakan kaki yang jauh dari palang. Kaki
bersilang diatas palang dan badan menyeberang palang dalam lakuan “duduk
berlunjur”. Gaya ini tidak digalakkan sekali-kali.

Sekitar abad ke-20, teknik ini telah dimodernkan oleh warga Irish-
American M.F. Sweeney’s Eastern cut-off seperti gaya Gunting, tetapi bagian
belakang mendatar semasa melompat melepasi palang. Sweeney telah berjaya
menciptakan teknik yang bekersan dan menciptakan rekod 6’ 5 5/8’’ (1.97m)
pada 1895. Gaya Timur ini tidak ada kena mengena dengan orang Timur atau
Asia. Sebenarnya, inilah gaya yang mula-mula diguna oleh Sweeny dan
selepasnya maka habislah orang-orang Pantai Timur Amerika
menggunakannya. Ini sebenarnya yang membolehkan gaya lompatan ini
mendapat namanya hingga kini.

Seorang lagi warga Amerika, M.F. Horine, memajukan dan mencipta


teknik yang lebih efisyen iaitu Gaya Guling Barat. Ia berjaya melompat
setinggi 6 kaki 7 inci dalam tahun 1912 dan gayanya pula ditiru oleh semua
peserta-peserta Amerika Barat. Dengan ini terdapatlah namanya Guling Barat
itu. Gaya ini adalah lebih baik dan berkesan dari gaya timur atau gaya
gunting. Gaya ini boleh digalakkan supaya peserta-peserta tanah air
memahirinya.
Pelompat Amerika dan Rusia telah menggunakan satu gaya yang
menjadi ikutan pelompat-pelompat yang lain. Ini merupakan satu gaya lompat
tinggi yang cukup popular dan dari segi mekanik pergerakan gaya ini
sungguh beruntung dan berkesan dari gaya-gaya lompatan yang lain. Dalam
pertandingan Olimpik di Rome dalam tahun 1960, 17 orang peserta
memasuki pertandingan akhir dan dari 17 orang peserta itu 14 orang
menggunakan gaya kelana. Hal ini membuktikan kepopularan gaya ini.

Diantara semua gaya-gaya lompat tinggi yang telah digunakan oleh


peserta-peserta maka gaya guling barat dan gaya kelana sajalah yang agak
saintifik dan lebih berkesan bagi seseorang peserta.

3. Teknik Dasar Lompat Tinggi

Sama seperti olahraga lainnya, olahraga ini juga mempunyai teknik


dasar yang harus di kuasa oleh para atlet. Berikut ini adalah 4 teknik dasar
lompat tinggi:

a. Teknik Awalan

Teknik dasar lompat tinggi yang pertama yaitu teknik awalan.


Sebagian besar atlet lompat tinggi melakukan teknik awalan ini dengan cara
berlari. Dimulai dari berlari dengan kecepatan rendah hingga kecepatan
tertentu sesuai dengan strateginya masing-masing agar dapat melompat
dengan baik.

b. Teknik Tolakan

Teknik dasar lompat tinggi yang kedua yaitu teknik tolakan. Teknik
ini dilakukan dengan menggunakan salah satu kaki yang terkuat agar tubuh
dapat melompat tinggi dan melewati mistar. Ketika satu kaki melakukan
tolakan/lompatan, kaki satunya melakukan ayunan agar lompatan berhasil
untuk melewati mistar.

c. Teknik Melayang

Teknik dasar lompat tinggi selanjutnya yaitu teknik melayang.


Melayang disini berarti ketika kondisi tubuh mulai terangkat untuk melewati
mistar. Pada tahap ini, para atlet dapat melakukan gaya (seperti yang sudah
disebutkan diatas) agar tubuh lebih mudah melewati mistar.

d. Teknik Mendarat

Teknik dasar lompat tinggi yang terakhir yaitu teknik mendarat.


Teknik ini merupakan suatu teknik dimana tubuh telah melewati mistar dan
jatuh ke matras. Terdapat 2 teknik pendaratan yang paling umum digunakan,
yaitu mendarat dengan menggunakan kedua kaki dan mendarat dengan
menggunakan tubuhnya.

4. Sarana Dan Prasarana Lompat Tinggi

Sarana dan prasarana ini di antaranya adalah mencakup ukuran lapangan


lompat tinggi, dan lapangan lompat tinggi ini secara rincinya bisa anda lihat
keterangan di bawah ini;

a. Untuk Awalan
 Daerah awalan panjangnya tidak terbatas minimum 15 m
 Daerah tumpuan harus datar dan tingkat kemiringanya 1 : 100
b. Tiang Lompat

Tiang lompat harus kuat dan kukuh,dapat terbuat dari apa saja asal
kuat dan kukuh.jarak kedua tiang tersebut adalah 3,98 – 4,02 m.

c. Bilah Lompat

Terbuat dari kayu, metal atau bahan lain yang sesuai dengan :

 Panjang mistar lompat 3,98 – 4,02 m dan berat maksimal mistar


adalah 2,00 kg
 Garis tengah mistar antara 2,50 – 3,00 m, dengan penampang mistar
terbentuk bulat dan permukaannya harus datar dengan ukuran 3cm x
15 cm x 20 cm
 Lebar penopang bilah 4 cm dan panjang 6 cm
d. Tempat Pendaratan
Tempat pendaratan tidak boleh kurang dari 3 x 5 m yang terbuat dari
busa dengan ketinggian 60 cm dan di atasnya ditutupi oleh matras yang
tebalnya 10 – 20 cm.

5. Peraturan Perlombaan Lompat Tinggi

Peraturan lompat tinggi mengikuti peraturan yang terdahulu


sedangkan peraturan terbarunya saya belum update. berikut peraturan umum
lompat tinggi;

a. Mistar Lompat

Mistar dapat dibuat dari metal atau kayu, berbentuk bulat atau segitiga
dengan diameter minimum 25 mm dan maksimum 30 mm, dengan
permukaan yang datar/rata pada kedua ujung yang berguna untuk meletakkan
pada papan penopang. Panjang mistar minimal 3.64 m dan maksimal 4.00 m,
berat maksimal 2.2 kg.

 Lintasan Awalan dan Tempat Tolakan Kaki


 Panjang awalan tidak terbtas, dengan panjang minimal 5 m.
b. Tiang Lompat

Untuk lompat tinggi semua tiang dapat dipakai asalkan kokoh, cukup
tinggi, mudah memasang/menaikkan mistar dengan 5 cm atau 10 cm.

c. Tempat Mendarat

Tempat mendarat minimal 4 x 5 m, dapat ditutup dengan matras


lompat atau karet busa pengalas lompatan.

d. Peraturan Lain

Sebelum perombaandimulai, juri akan mengummkan tinggi mistar


pertama dan kenaikan mistar. seorang pelompat boleh memulai melompat
pada ketinggian mistar yang diinginkan di atas tinggi mistar
minimal/pertama. Tiga kegagalan lompatan berturut-turut, si pelompat tidak
berhak meneruskan perlombaan lagi. Tolakan kaki pada lompat tinggi harus
dilakukan oleh satu kaki.
B. Lompat Galah
1. Pengertian Lompat Galah

Pengertian lompat galah adalah salah satu cabang olahraga dari atletik,
yaitu pada cabang lompat, yang dilakukan dengan cara melompat setinggi-
tingginya dengan sebuah alat berupa tongkat.

Tujuan dari lompat ini adalah memenangkan pertandingan dengan


melewati mistar atau pembatas dengan cara melakukan lompatan. Pengertian
lain mengatakan, lompat galah adalah suatu event dimana seseorang
melakukan lompat tinggi yang dibantu menggunakan galah atau tongkat yang
panjang dan fleksibel.

2. Sejarah Lompat Galah

Lompat galah adalah olahraga yang berasal dari benua Eropa.


Tepatnya berada di provinsi Friesland di Belanda. Pada saat itu, galah
digunakan untuk melewati sungai atau rawa-rawa, karena Belanda merupakan
salah satu negara yang memiliki banyak daratan dibawah lautan, hal tersebut
yang membuat Belanda memiliki banyak danau dan sungai.

Pada zaman tersebut orang-orang belanda selalu menyimpan galah.


Galah tersebut selalu digunakan ketika hendak menyebrangi sungai dan danau
atau rintangan lainnya, ketika bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya.
Mengadopsi dari hal tersebut, maka diperkenalkanlah Foerljeppen atau
lompat galah danau.

Awal mula pertandingan lompat galah tidaklah memperhitungkan


ketinggian, yang diukur hanyalah jarak yang mampu dicapai oleh seorang
pelompat. Pertandingan ini mulai mengukur tinggi sebagai faktor penentu
pemenang yaitu ketika dipertandingkan pada tahun 1843 di club sepak bola
dan kriket, Cumbria, Inggris.
Pada saat itu, galah yang digunakan terbuat dari kayu yang pada
bagian ujungnya dibentuk tajam. Seiring berjalannya waktu, zaman semakin
maju dan canggih, tepatnya pada tahun 1896, lompat galah resmi masuk ke
dalam kompetisi olimpiade atletik. Pada saat itu, galah yang digunkan terbuat
dari bambu dan alumunium , sedangkan penggunaan galah fleksibel yang
terbuat dari fiber glass dan serat karbon mulai dikenalkan pada tahun 1950-
an.

3. Teknik Permainan Lompat Galah


Dalam melakukan lompat galah membutuhkan keahlian dan kekuatan
fisik yang cukup kuat, adapun yang perlu dilatih secara rutin yaitu kecepatan
berlari, kelincahan dan kekuatan sehingga ketika melakukan tolakan dapat
optmial.
Agar bisa melakukan lompat galah dengan baik dan benar, maka
diperlukan teknik dasar yang benar juga, teknik dasar yang perlu diketahui
dalam melakukan lompat galah adalah sebagai berikut :
a. Teknik Memegang Galah
 Peganglah galah dengan meletakkan tangan kiri di depan, genggamlah
galah dengan punggung tangan berada diatas, posisikan jari-jari
berada di sisi kanan kecuali jempol yang menggenggam di bawah
galah.
 Tekuklah tangan kanan dengan sudut kira-kira 90 derajat dan letakkan
tangan kanan di belakang badan.
 Pegang dengan erat namun tetap diusahakan rileks. jangan sampai
menjadi kaku sehingga susah untuk mengayunkannya, ketika mau
menolakkan badan nantinya.
 Tangan kanan yang ada di belakang menekan galah hingga posisinya
lebih rendah dibandingkan dengan tangan yang ada di sebelah kiri.
 Pegang galah setinggi pinggang, yaitu posisikan di antara pegangan
tangan kiri dan tangan kanan.
 Condongkan badan ke arah depan dengan sikap bahu datar.
b. Teknik Awalan
 Dalam melakukan awalan, jarak yang ideal adalah 25 meter hingga 30
meter, namun jika anda adalah seorang pemula, jangan terlalu
memaksakan diri, lakukanlah dengan santai.
 Dalam melakukan awalan, jangan terlalu tergesa-gesa, lakukanlah
secara bertahap dengan diikuti gerakan free wheeling sebelum
menancapkan galah.
 Pegang erat galah dengan menghadap ke depan namun jangan sampai
goyang kesana kemari ketika anda sedang berlari.
 Pandangan harus tetap fokus ke mistar dan galah harus diposisikan
lurus dengan ujung depan galah diangkat tinggi melebihi kepala.
 Rendahkan galah secara bertahap hingga dekat dengan lubang yang
telah disediakan oleh juri dan tusuklah menggunakan ujung galah
bagian depan.
c. Gerakan Menancapkan Galah
 Galah ditancapkan dengan cara mejulurkan kedua tangan ke depan
bawah, hal tersebut bertujuan untuk memasukkan galah ke lubang
penancap yang telah disediakan oleh panitia.
 Ketika hendak menancapkan ke lubang sebelumnya galah diturunkan
secara bertahap bukan langsung menancapkannya secara tegak lurus.
Ketika ujung galah telah menyentuh lubang, maka geser posisi tangan
kiri agak ke arah tangan kanan dengan terus menggenggamnya.
 Selanjutnya angkat kedua lengan ke atas bersamaan dengan kaki
kanan, khususnya untuk bagian paha, angkat ke depan arah atas.
Tekuklah tungkai bawah secara rileks. kaki kiri yang digunakan
sebagai titik tumpu haruslah kuat, cepat dan menghentak penuh
energi, hingga lutut posisinya menjadi lurus. Untuk mendapatkan titik
tumpu yang kuat, latihlah secara rutin, jaga kesehatan dan terus teteap
fokus.
 Perlu diketahui menggeser genggaman tangan kiri menuju tangan
kanan memiliki tujuan agar kekuatan kedua tangan sinergi dan
seirama, sehingga memudahkan ketika memposisikan atau memutar
badan saat anda akan melewati mistar. Namun terdapat cara lain yaitu
dengan tidak perlu menggeser tangan, apalagi jika menggunkan galah
yang terbuat dari bahan fiber glass.
 Ketika kaki yang menjadi tumpuan (kaki kiri) sudah tidak menyentuh
tanah lagi dan kedua lengan dalam keadaan lurus, sehingga posisi
tubuh hanya bergelantung dengan galah saja, maka tetap fokuskan
pandangan ke atas, hanya pada mistar saja.

d. Berayun dan Menggelantung


 Setelah semua kaki tidak lagi memijak di tanah maka luruska kedua
lengan di atas kepala dan angkatlah paha pada kaki kanan ke atas
depan dan kaki kiri menyusul mengikuti kaki kanan, maka pada posisi
inilah galah benar-benar dalam keadaan posisi optimal. Pada saat itu
juga posisi kedua kaki sudah terayun melebihi kepala.
 Dorong badan ke arah atas, di ikuti dengan memutar badan ke arah
kiri dengan tumpuan tangan yang tetap berada di galah pada saat kaki
benar-benar sudah terayun dengan benar ke atas mistar.
e. Tarikan dan Putaran (pull & turn)
 Gerakan menarik atau pulling dimulai ketika pusat dari gaya berat
tubuh si pelompat berada dekat galah. Pada tahap ini, energi mulai
dilepaskan yaitu dengan meluruskan kembali. Gerakan ini dilakukan
mengikuti fase pasif yaitu ketika tubuh menggelantung, yaitu ketika
pelompat menunggu terlepasnya tubuh. Tarikan dilakukan searah
dengan sumbu galah. Gerakan putaran dilakukan yaitu dengan
menarik tangan yang posisinya di atas ke arah pinggul dan bukan ke
arah dada. Kedua kaki tetap diangkat secara tegak lurus ketika
gerakan menarik dan berputar.
f. Push –off dan Melintasi Mistar
 Gerakan melentigkan diri (push off) adalah gerakan lanjutan dari
gerakan menarik tadi. Pada gerakan melenting ini galah harus
membentuk sudut 85-90 derajat. Sebelum pelompat melepaskan
pegangannya dari galah, lakukanlah putaran melingkar mistar dengan
cara menjatuhkan kedua kaki sedikit, dan dengan reaksi dari gaya
dorong tubuh terhadap galah. Jika gaya dorong melampui tarikan ke
bawah oleh kedua kaki, maka sipelompat akan terus melambung
tinggi setelah galah dilepaskan.
g. Teknik Pendaratan
 Prinsip pendaratan pada lompat galah dengan lompat tinggi adalah
sama, yaitu bertujuan agar badan tidak merasa sakit atau cedera. Cara
yang baik ketika melakukan pendaratan yaitu dengan memposisikan
kaki tetap lurus.
 Meski faktanya banyak pelompat yang melakukan pendaratan dengan
dengan posisi duduk atau dengan sikap tidur terlentang. Dalam hal ini
sebenarnya tergantung dengan keseimbangan pelompat ketika
melakukan pendaratan. Untuk mengantisipasi kecelakaan biasanya
panitia menyediakan spons pada areal pendaratan, namun jika ternyata
pasir maka anda harus benar-benar fokus ketika melakukan
pendaratan.

4. Sarana dan Prasarana Olahraga Lompat Galah


a. Landasan Pacu

Landasan pacu yang digunakan dalam olahraga ini adalah lintasan


lurus sepanjang 40 - 45 meter yang terbuat dari poliuretan segala cuaca dan
menjadi tempat kotak lompat galah atau jalur luncur ketika atlet berlari.
Landasan pacu ini juga terdiri dari palang yang terletak di ujungnya.

b. Pole Vault Box/Slide Way

Kotak lompat galah biasanya terbuat dari baja tahan karat dan
berbentuk trapesium. Kotak ini terdiri dari panjang satu meter dan diperdalam
hingga dua puluh sentimeter, menyempit hingga lima belas sentimeter.

c. Cross Bar (Palang)

Palang terbuat dari bahan ringan seperti plastik atau aluminium yang
sangat kuat dengan panjang kurang lebih 4 meter. Palang juga bertumpu pada
dua tiang panjang dengan ketinggian yang dapat disesuaikan. Pasak, yang
ditempatkan di bagian dalam menopang tiang tegak dan memungkinkan
palang dinaikkan dan diturunkan sesuai dengan jalannya kompetisi.

d. Tempat Pendaratan

Ukuran keseluruhan area pendaratan lompat galah harus minimal lebar


6,03 meter dan biasanya memiliki dalam 6,15 meter terbuat dari lapisan karet
busa yang dilapisi plastik di atasnya. Atlet mendarat di tempat ini setelah
melompati palang.

e. Tiang

Ini adalah tiang panjang dan fleksibel yang biasanya terbuat dari serat
karbon atau fiberglass. Tiang yang digunakan dalam lompat galah bisa
memiliki panjang atau diameter berapa pun tergantung pada preferensi atlet.

5. Peraturan Olahraga Lompat Galah


Sama seperti olahraga lainnya, lompat galah mempunyai peraturan
sebagai berikut:
 Berat badan setiap atlet diverifikasi lalu dicatat dalam bentuk
penilaian di samping nama peserta.
 Setiap atlet hanya diperbolehkan melakukan percobaan sebanyak tiga
kali.
 Apabila setelah melakukan tiga kali percobaan masih belum berhasil
maka atlet atau peserta dinyatakan tereliminasi.
 Atlet dilarang menggunakan bantuan penambah berat buatan dalam
kompetisi.
 Atlet dilarang menggunakan sepatu yang dapat memberikan
keuntungan tersendiri.
 Peserta atau atlet dilarang memakai perban di jari, kecuali ada luka
atau cedera.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa Lompat Tinggi adalah salah satu
daripada acara olahraga yang diminati dan senantiasa mendapat perhatian
ramai. Lompat Tinggi mula diperkenalkan dalam tahun 1887 dan dalam tahun
1896. Acara Lompat Tinggi telah diperkenalkan di dalam sukan Olimpik.
Acara ini menjadi perhatian ramai karena berbagai gaya lompatan yang
digunakan oleh para atlet.

Sedangkan Lompat galah salah satu cabang olahraga dari atletik, yaitu
pada cabang lompat, yang dilakukan dengan cara melompat setinggi-
tingginya dengan sebuah alat berupa tongkat.
DAFTAR PUSTAKA

Dyson, G. (2002). "The Long and High Jump." London: Reprint Services Corp.
Enoksen, E. (2011). "Jumping Into Plyometrics." Leeds, UK: Human Kinetics.
https://percepat.com/lompat-galah/
https://www.gramedia.com/literasi/teknik-dasar-lompat-tinggi/
https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/01/180000069/lompat-galah--
pengertian-teknik-lapangan-alat-dan-peraturannya?
page=all#google_vignette
https://www.sacindonesia.com/r/1634/mengenal-berbagai-peralatan-yang-
dibutuhkan-dalam-lompat-galah
International Association of Athletics Federations (IAAF). (Situs web resmi) -
https://www.iaaf.org/
Newsholme, D., & Runswick, O. R. (2003). "Sport Physiology in Practice."
London: Routledge.
USA Track & Field. (Situs web resmi) - https://www.usatf.org/
Winter, E. M. (2007). "Biomechanics and Physiology of Sport." Chichester, UK:
Wiley.

Anda mungkin juga menyukai