DISUSUN OLEH:
KELOMPOK: 4
SEMESTER : IV
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Teori Produksi dalam Islam.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai sumber baik dari buku maupun internet sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Konsep Harta
Dalam Islam ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep harta dalam islam ?
2. Apa saja yang menjadi dasar hukum dan bagaimana kedudukan harta
itu sendiri?
3. Bagaimana pembagian macam- macam harta ?
3
4. Apa saja yang menjadi fungsi dari harta ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari konsep harta dalam islam
2. Untuk mengetahui yang menjadi dasar hukum dan kedudukan harta
3. Untuk mengetahui macam- macam harta
4. Untuk mengetahui fungsi harta itu sendiri
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Harta
Harta dalam bahasa Arab disebut al mal yang berasal dari kata:
( ميال- بميل-)مال, yang berarti condong, cenderung, dan miring.
1. Menurut etimologi, harta ialah: “sesuatu yang dibutuhkan dan
diperoleh manusia, baik berupa benda yang tampak seperti emas,
perak, binatang, tumbuh- tumbuhan, maupun yang tidak tampak yakni
manfaat seperti kendaraan, pakaian, dan tempat tinggal”.
2. Menurut Hanafiyah:(ةBBاره ألى وقت الحاجBBان ويمكن أذخBBع االنسBBه طبBBل أليBBا يميBB) م
“sesuatu yang digandrungi tabiat manusia dan memungkinkan untuk
disimpan hingga dibutuhkan”. Menurut Hanafiyah, harta mesti dapat
disimpan sehingga sesuatu yang tidak dapat disimpan tidak dapat
disebut harta. Selain itu Hanafiyah mengemukakan yang dimaksud
harta hanyalah sesuatu yang berwujud (a’yn)
3. Ulama lainnya ialah: (عBBذل والمنBBه البBBرى فيBع ويجBBه الطبBBل أليBB) ما يمي, artinya:
“segala zat (‘ain) yang berharga, bersifat materi yang berputar di antara
manusia”.
5
disimpan, tetapi sebiji beras menurut ‘urf tidak bernilai (berharga), maka
sebiji beras tidak termasuk harta.
5. Sesuatu yang berwujud, sesuatu yang tidak berwujud meskipun dapat
diambil manfaatnya tidak termasuk harta, misalnya manfaat, karena
manfaat tidak berwujud sehingga tidak termasuk harta
6. Sesuatu yang dapat disimpan dalam waktu yang lama atau sebentar dan
dapat diambil manfaatnya ketika dibutuhkan.
6
1. Harta sebagai amanah dari Allah SWT, manusia hanyalah sebagai
pemegang amanah untuk mengelola dan memanfaatkannya sesuai
dengan ketentuan-Nya. Dijelaskan dalam firman Allah sebagai
berikut:
7
“sesungguhnya hartamu dan anak- anakmu hanyalah (cobaan) bagimu,
dan di sisi Allahlah pahala yang besar”. (Q.S. At- Thagabun:15)
4. Harta sebagai bekal ibadah
Allah berfirman:
8
a. Mal Mitsli
Ialah “ benda- benda yang ada persamaan dalam kesatuan-
kesatuannya, dalam arti dapat berdiri sebagiannya di tempat yang
lain, tanpa ada perbedaan yang perlu diniali”. Dengan perkataan
lain harta Mitsli ialah harta yang ada imbangannya
(persamaannya).
b. Mal Qimi
Ialah “benda- benda yang kurang dalam kesatuan- kesatuaanya,
karenanya tidak dapat berdiri sebagian di tempat yang lain, tanpa
ada perbedaan yang perlu dinilai”. Dengan perkataan lain harta
Qimi ialah harta yang tidak ada imbangannya secara tepat”.
3. Harta Istilhak dan Isti’ mal
a. Harta Istilhak
Ialah, “ sesuatu yang tidak dapat diambil kegunaannya dan
manfaatnya secara biasa, kecuali dengan mengahabiskannya”.
Kemudian, harta Istilhak terbagi menjadi dua yaitu:
Harta Istilhak Haqiqi, ialah suatu benda yang menjadi harta
yang secara jelas (nyata) zatnya habis sekali digunakan
Harta Istilhak Huquqi, ialah harta yang sudah habis nilainya bila
telah digunakan, tetapi zatnya masih tetap ada.
b. Harta Isti’ mal
Ialah “sesuatu yang dapat digunakan berulang kali dan materinya
tetap terpelihara”.
4. Harta Manqul dan Ghair Manqul
a. Harta Manqul
Ialah “segala harta yang dapat dipindahkan (bergerak) dari satu
tempat ke tempat yang lain”.
b. Harta Ghair Manqul
Ialah “sesuatu yang tidak bisa dipindahkan dan dibawa dari satu
tempat ke tempat yang lain”.
5. Harta ‘Ain dan Dayn
9
a. Harta’Ain
Ialah harta yang berbentuk benda, seperti rumah, pakaian, dan yang
lainnya. Harta ‘Ain terbagi menjadi:
Harta ‘Ain Dzati Qimah, yaitu benda yang memiliki bentuk
yang dipandang sebagai harta karena memiliki nilai. Harta ‘Ain
Dzati Qimah meliputi:
Benda yang dianggap harta yang boleh diambil manfaatnya
Benda yang dianggap harta yang tidak boleh diambil
manfaatnya,
Benda yang dianggap harta yang ada sebangsanya,
Benda yang dianggap harta yang tidak ada atau sulit dicari
seumpamanya,
Benda yang dianggap harta yang berharga dan dapat
dipindahkan (bergerak),
Benda yang dianggap harta yang berharga dan tidak dapat
dipindahkan (bergerak).
Harta ‘Ain Ghayr Dzati Qimah yaitu benda yang tidak dapat
dipandang sebagai harta karena tidak memiliki harga.
b. Harta ‘Ain Dayn
Ialah “sesuatu yang berada dalam tanggung jawab”
6. Mal Al- ‘Ain danAl- Naf’ i
a. Harta Aini
Ialah benda yang memiliki nilai dan berbentuk (berwujud).
b. Harta Naf’ i
Ialah benda yang tidak berbentuk (berwujud).
7. Harta yang dapat dibagi dan tidak dapat dibagi
a. Harta yang dapat dibagi
Adalah harta yang tidak menimbulkan suatu kerugian atau
kerusakan apabila harta tersebut dibagi- bagi seperti beras, tepung,
dan lain- lain.
b. Harta yang tidak dapat dibagi
10
Adalah harta yang menimbulkan kerugian atau kerusakan apabila
harta tersebut dibagi- bagi seperti piring, mesin, meja, dan lain-
lain.
8. Harta Pokok dan Hasil
a. Harta Pokok
Adalah harta yang menyebabkan adanya harta yang lain
b. Harta Hasil
Adalah harta yang terjadi dari harta yang lain
9. Harta Khas dan ‘Am
a. Harta Khas
Adalah harta pribadi yang tidak bersekutu dengan harta lain. Harta
ini tidak dapat diambil manfaatnya atau digunakan, kecuali atas
kehendak atau atas seizinnya.
b. Harta ‘Am
Adalah harta milik umum atau bersama, semua orang boleh
mengambil manfaatnya sesuai dengan ketetapan yang disepakati
bersama oleh umum atau penguasa.
D. Fungsi Harta
Fungsi harta bagi manusia sangat banyak. Harta dapat menunjang
kegiatan manusia, baik dalam kegiatan yang baik maupun yang buruk.
Berikut adalah beberapa fungsi dari harta:
1. Berfungsi untuk menyempurnakan ibadah yang khas (mahdah), sebab
dalam beribadah diperlukan perlengkapan- perlengkapan. Seperti kain
untuk menutup aurat dalam pelaksanaan shalat, bekal untuk
melaksanakan haji, dan yang lainnya,
2. Untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah,
3. Meneruskan estafeta kehidupan, agar tidak meninggalkan generasi
yang lemah,
4. Penyelarasan antara kehidupan dunia dan akhirat,
5. Bekal mencari dan mengembangkan ilmu,
11
6. Keharmonisan hidup bernegara dan bermasyarakat, seperti orang kaya
yang memberikan pekerjaan kepada orang yang miskin.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Semoga dengan apa yang disampaikan dalam makalah ini tentang konsep
harta dalam islam bermanfaat untuk kita semua. Kami menyadari bahwa nakalah
ini masih jau dari kata sempurna oleh karena itu, kami meminta kritik dan saran
guna perbaikan makalah ini menjadi lebih baik lagi, terimakasih.
13
DAFTAR PUSTAKA
14