OLEH :
KELOMPOK I
Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT serta
shalawat dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi
Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa
kita dari masa kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang
paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karena-Nya kami
dapat menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Fiqih Muamalah ini dengan baik
dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen pada Mata Kuliah Fiqih
Muamalah. Dalam proses penyusunan tugas ini penulis menjumpai hambatan,
namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak dan partisifasi anggota
kelompok, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu,
oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal
yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah
SWT, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu
segala saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Besar harapan penulis semoga
Makalah ini bermanfaat khususnya bagi kelompok kami dan bagi pembaca lain
pada umumnya.
Manna, September 2022
Penulis
KELOMPOK I
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Harta 3
B. Kedudukan Harta 3
C. Fungsi Harta 5
D. Macam-Macam Harta 6
E. Manfaat Harta 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
A. Pengertian Harta
Dalam istilah ilmu fiqih, dinyatakan oleh kalangan Hanafiyah bahwa
harta itu adalah sesuatu yang digandrungi oleh tabiat manusia dan mungkin
disimpan untuk digunakan saat dibutuhkan. Namun harta tersebut tidak akan
bernilai kecuali bila dibolehkan menggunakannya secara syariat. Sedangkan
Menurut Wahbah Zuhaili (1989, IV, hal, 40), secara urgerc, al maal
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat mendatangkan ketenangan, dan
urg dimiliki oleh manusia dengan sebuah upaya (fi’il), baik sesuatu itu berupa
dzat (materi) seperti; urger, lamera digital, hewan ternak, tumbuhan, dan
lainnya. Atau pun berupa manfaat, seperti, kendaraan, atau pin tempat tinggal.
Harta di dalam bahasa Arab disebut al-mal atau jamaknya al-amwal
(Munawir, 1984). Harta (al-mal) menurut kamus Al-Muhith tulisan Al Fairuz
Abadi, adalah ma malaktahu min kulli syai (segala sesuatu yang engkau
punyai). Menurut istilah syar’i harta diartikan sebagai segala sesuatu yang
dimanfaatkan pada sesuatu yang legal menurut urge syara’ (urge Islam) seperti
jual beli, pinjaman, konsumsi dan hibah atau pemberian (An-Nabhani, 1990).
Di dalam Al Quran, kata al mal dengan berbagai bentuknya disebut 87 kali
yang terdapat dalam 79 ayat dalam 38 surat. Berdasarkan pengertian tersebut,
harta meliputi segala sesuatu yang digunakan manusia dalam kehidupan sehari-
hari (duniawi) , seperti uang, tanah, kendaraan, rumah, perhiasan, perabotan
rumah tangga, hasil perkebunan, hasil perikan-lautan, dan pakaian termasuk
dalam katagori al amwal. Islam sebagai agama yang benar dan sempurna
memandang harta tidak lebih dari sekedar anugerah Allah swt yang dititipkan
kepada manusia.
B. Kedudukan Harta
Dalam al-quran dan hadis sangat banyak yang membicarakan
mengenai harta. Secara rinci akan diterangkan bagaimana sesungguhnya
3
4
kedudukan harta dalam Agama Islam melalui dua sumber ini yaitu Al-Qur`an
dan Sunnah.
1. Kedudukan Harta dalam Al-Qur`an
a. Harta sebagai fitnah
Firman Allah SWT,
َ َوا ْعلَ ُم ْْٓوا اَنَّ َما ْٓ اَ ْم َوالُ ُك ْم َواَ ْو ََلدُ ُك ْم ِفتْنَةٌ َّۙواَ َّن ه
َ ّٰللا ِع ْندَ ْٓه ا َ ْج ٌر
ع ِظ ْي ٌم
Artinya : “ Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan
(bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” Al-Anfal
Ayat 28
b. Harta sebagai perhiasan Hidup
Firman Allah SWT,
َّ ٰ ْٱل َما ُل َو ْٱلبَنُونَ ِزينَةُ ْٱل َحيَ ٰوةِ ٱلدُّ ْنيَا ۖ َو ْٱل ٰبَ ِق ٰيَتُ ٱل
ص ِل ٰ َحتُ َخي ٌْر ِعندَ َر ِبكَ ثَ َوابًا
َو َخي ٌْر أَ َم ًل
Artinya : “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia
tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik
pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi
harapan.” Al-Kahfi Ayat-46
c. Harta Untuk Kebutuhan dan Kesenangan
Firman Allah swt :
َط َر ِة ِمن َ ير ْال ُمقَ ْن ِ اء َو ْال َبنِينَ َو ْالقَن
ِ َاط ِ س َ ِت ِمنَ الن ِ ش َه َواَّ اس ُحبُّ ال ِ َُّز ِينَ ِللن
ث ذَلِكَ َمتَاعُ ْال َحيَاةِ الدُّ ْنيَا ِ س َّو َم ِة َو ْاْل َ ْن َع ِام َو ْال َح ْر
َ ض ِة َو ْال َخ ْي ِل ْال ُم
َّ ب َو ْال ِف
ِ الذَّ َه
ِ ّٰللاُ ِع ْندَهُ ُح ْسنُ ْال َمآ
.ب َّ َو
Artinya : “ Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan
kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-
anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,
binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat
kembali yang baik (surga).” (Q.S. Al-Imran:14)
5
kedalam golongan harta milik umum dan dikelola oleh negara. sedangkan,
harta milik negara yaitu segala bentuk penarikan yang dilakukan oleh negara
secara syari kepada masyarakatnya seperti pajak, hasil pengelolahan pertanian,
perdagangan dan industri yang masuk kedalam kas negara. harta milik negara
ini kemudian dibelanjakan untuk kepentingan warganya.
E. Manfaat Harta
Menurut Ustadz Aris Munandar, SS, MPI. Alumni Program
Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Surakarta ini menjelaskan, ada tiga
hal manfaat harta dari aspek agama yakni pertama, untuk memenuhi kebutuhan
diri baik kebutuhan untuk ibadah, kedua harta yang diberikan kepada orang
lain, dan ketiga harta yang dibelanjakan untuk hal-hal yang menghasilkan
pahala jariyah.
1. Untuk memenuhi kebutuhan diri baik kebutuhan untuk ibadah.
Sebagai contoh untuk biaya ibadah haji atau untuk memenuhi
kebutuhan pendukung ibadah berupa kebutuhan pangan, sandang, papan dan
kebutuhan vital lainnya. Tanpa kebutuhan vital yang terpenuhi hati dan
pikiran seorang itu tidak akan fokus menekuni kewajiban agama dan
beribadah. Sarananya agar ibadah berjalan baik itu bagian dari ibadah. Oleh
karena itu mengambil dunia secukupnya untuk mendukung agama dan
ibadah itu bagian dari manfaat agama dari harta.
2. Harta yang diberikan kepada orang lain
Manfaat agama dari harta yang diberikan kepada orang lain itu ada empat
macam yaitu :
a. Harta yang dipergunakan untuk bersedekah kepada fakir miskin. Pahala
bersedekah kepada fakir miskin itu demikian banyak dan beragam. (Baca
juga : SE Menpan-RB Atur Sistem Kerja ASN Berdasarkan Zonasi
Risiko Covid-19)
b. Murūah,menjaga nama baik di hadapan masyarakat. Itulah harta yang
diberikan kepada orang-orang kaya dan para tokoh sebagai jamuan tamu,
hadiah dan bantuan. Hal termasuk kategori manfaat agama karena
10
selamat dari status hina di mata manusia karena kemiskinan yang diderita,
Mulia di mata manusia, memiliki kedudukan istimewa di hati manusia (jadi
tokoh di komunitasnya), serta memiliki wibawa karena harta.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diambil kesimpulan,
bahwa harta meliputi segala sesuatu yang digunakan manusia dalam kehidupan
sehari-hari (duniawi) seperti uang, tanah, kendaraan, rumah, perhiasan,
perabotan rumah tangga, hasil perkebunan, hasil perikan-lautan, dan pakaian
termasuk dalam katagori al amwal . Islam sebagai agama yang benar dan
sempurna memandang harta tidak lebih dari sekedar anugerah Allah swt yang
dititipkan kepada manusia. Oleh karena itu, di dalam Islam terdapat etika di
dalam memperoleh harta dengan bekerja. Dalam artian, terdapat keseimbangan
usaha manusia dalam mendapatkan materi agar sesuai dengan harapan yang
dicita-citakan sebagai khalifah di bumi.keseimbangan tersebut baik terhadap
Tuhan.
Harta adalah sesuatu yang dibutuhkan dan di peroleh manusia,baik
berupa benda yang tampak seperti mas perak maupun yang tidak tampak yakni
manfaat seperti pakaian,tempat tinggal. Sehingga persoalan harta dimasukkan
kedalam salah satu lima keperluan pokok yang diatur oleh Al-Qur’an dan as-
sunah. Adapun fungsi harta diantaranya kesempurnaan ibadah
mahdzah,memelihara dan meningkatkan keimanan dan serta menyelaraskan
antara kehidupan dunia dan akhirat.
12
DAFTAR PUSTAKA