Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

WAWASAN DAN BIMBINGAN KONSELING


DI SEKOLAH

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


BIMBINGAN KONSELING

OLEH :
KELOMPOK I

1. WITRIANA LISTARI
2. FENTI AYU AHLI JANNAH
3. ROMI ISWANDI, ST

DOSEN PENGAMPUH : RIOLANDI AKBAR, M.KOM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIAH AL-QUR’ANIAH
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT serta
shalawat dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi
Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa
kita dari masa kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang
paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karena-Nya kami
dapat menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling ini dengan baik
dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen pada Mata Kuliah
Bimbingan Konseling. Dalam proses penyusunan tugas ini penulis menjumpai
hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak dan partisifasi
anggota kelompok, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat
waktu, oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah
membantu terselesaikannya tugas ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal
yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah
SWT, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu
segala saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Besar harapan penulis semoga
Makalah ini bermanfaat khususnya bagi kelompok kami dan bagi pembaca lain
pada umumnya.
Manna, September 2022
Penulis
KELOMPOK I

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling 3
B. Fungsi Bimbingan dan Konseling 5
C. Sifat-Sifat Bimbingan dan Konseling 7
D. Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada
kehidupan manusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam
kehidupannya menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti.. Manusia
tidak sama satu dengan yang lain, baik dalam sifat maupun kemampuannya.
Ada manusia yang sanggup mengatasi persoalan tanpa bantuan pihak lain,
tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak
dibantu orang lain. Khususnya bagi yang terakhir inilah bimbingan dan
konseling diperlukan.
Pada pelaksanaan bimbingan dan konseling di Sekolah guru memiliki
perananan yang sangat penting karena guru merupakan sumber yang sangat
menguasai informasi tentang keadaan siswa. Di dalam melakukan bimbingan
dan konseling, kerja sama konselor dengan personel lain di sekolah merupakan
suatu syarat yang tidak boleh ditinggalkan. Kerja sama ini akan menjamin
tersusunnya program bimbingan dan konseling yang komprehensif, memenuhi
sasaran, serta realistik.
Meskipun keberadaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah
sudah lebih diakui sebagai profesi, namun masih ada persepsi negatif tentang
bimbingan dan konseling terutama keberadaannya di sekolah dari para guru,
sebagian pengawas, kepala sekolah, para siswa, orang tua siswa bahkan dari
guru BK sendiri. Selain persepsi negatif tentang BK, juga sering muncul
tudingan miring terhadap guru bimbingan dan konseling di sekolah.
Munculnya persepsi negatif tentang BK adalah tidak diketahuinya
fungsi, arah dan tujuan bimbingan di sekolah atau tidak disusunnya program
BK secara terencana. Dapat juga disebabkan oleh ketidaktahuan akan tugas,
peran, fungsi, dan tanggung jawab guru BK itu sendiri.

1
2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut.
1. Apa pengertian bimbingan dan konseling ?
2. Apakah fungsi bimbingan dan konseling ?
3. Apa sifat-sifat bimbingan dan konseling ?
4. Apa yang termasuk ruang lingkup bimbingan dan konseling ?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1. Pengertian bimbingan dan konseling
2. Fungsi bimbingan dan konseling
3. Sifat-sifat bimbingan dan konseling
4. Ruang lingkup bimbingan dan konseling
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling


Bimbingan dan konseling merupakan dua istilah yang sering
dirangkaikan bagaikan kata majemuk. Hal itu mengisyaratkan behwa kegiatan
bimbingan kadang-kadang dilanjutkan dengan kegiatan konseling.
1. Pengertian Bimbingan
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-
anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan
memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat
dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. 1
Menurut jones (1963), Guidance is the help given by one person to
another in making choice and adjustments and solving problems. Dalam
pengertian tersebut terkandung maksud bahwa tugas pembimbing adalah
hanyalah membantu agar individu yang dibimbing mampu membantu
dirinya sendiri, sedangkan keputusan terakhir tegantung kepada individu
yang dibimbing (klein).
Menurut Rochman natawidjaja (1978): bimbingan adalah proses
pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara
berkesinambungan, agar individu tersebut dapat memahami dirinya
sehingga ia sanggup mengarrahkan diri dan dapat bertindak wajar sesuai
dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian
ia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan subangan
yang berarti. 2

1
Prayitno dan Erman Amti, dasar-dasar bimbingan konseling, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004). Hlm. 99.
2
Rahcman Natawidjaja, Peranan Guru Dalam Bimbingan di Sekolah, (Bandung: CV Abordion, 1988) hlm.7.

3
4

2. Pengertian Konseling
Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan
bimbingan dimana proses pemberian bantuan itu berlangsung melalui
wawancara dalam serangkaian pertemuan langsung dan tatap muka antara
guru/ konselor dengan klien itu mampu memperoleh pemahaman yang lebih
baik terhadap dirinya, mampu memecahakan masalah yang di hadapinya
dan mampu mengarahkan dirinya untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki secara optimal, sehingga ia dapat mencapai kebahagiaan pribadi
dan kepeanfaatan social. 3
Jadi dapat dirumuskan dengan singkat bahwa Bimbingan Konseling
adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling
(face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang
mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya
masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi
yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu
itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang
optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk
mencapai kesejahteraan hidup.
1) Persamaan dan Perbedaan Bimbingan, Konseling, dan Penyuluhan
a. Persamaan Bimbingan Dan Konseling
Persamaan bimbingan dan konseling adalah sama-sama memberikan
pertolongan untuk kesejahteraan.
b. Perbedaan Bimbingan Dan Konseling
1) Konseling itu merupakan salah satu teknik bimbingan karena
bimbingan lebih luas dari konseling
2) Bimbingan belum punya masalah, konseling sudah ada masalah
3) Bimbingan menitikberatkan pada preventif sedangkan konseling
menitikberatkan pada kuratif
4) Konseling dilaksanakan secara berhadapan muka atau individual
sedangkan bimbingan tidak

3
Hellen, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Press, 2002) hlm. 7.
5

B. Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah


Uman Suherman (2008) menyatakan bahwa secara umum, fungsi
bimbingan dan konseling dapat diuraikan sebagai berikut.4
1) Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu
konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan
lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan
pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi
dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara
dinamis dan konstruktif.
2) Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk
senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan
berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui
fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara
menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan
dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah pelayanan orientasi,
informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu
diinformasikan kepada para konseli dalam rangka mencegah terjadinya
tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya: bahayanya minuman keras,
merokok, penyalahgunaan obat -obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free
sex).
3) Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya
lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya
untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi
perkembangan konseli. Konselor dan personel Sekolah/ Madrasah lainnya
secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama
merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan
berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan di sini adalah
pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain
storming), home room, dan karyawisata.

4
Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: CV. Pustaka Setia,. Cet. II), hlm. 127-129.
6

4) Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat


kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada
konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi,
sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah
konseling, dan remedial teaching.
5) Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan
memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat,
bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan
fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam
maupun di luar lembaga pendidikan.
6) Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala
Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan
program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat,
kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang
memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para
guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan
menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses
pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan
kemampuan dan kecepatan konseli.
7) Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam
membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan
lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
8) Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan
dan bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan
perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat,
rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan
mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif.
7

9) Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai


pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang
seluruh aspek dalam diri konseli.
10) Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk
membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi
kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli
agar terhindar dari kondisi -kondisi yang akan menyebabkan penurunan
produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-
program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat
konseling.
Adapun fungsi khusus bimbingan dan konseling, yakni khususnya di
sekolah, menurut H.M. Umar, dkk., adalah sebagai berikut :
a) Menolong anak dalam kesulitan belajarnya;
b) Berusaha memberikan pelajaran yang sesuai dengan minat dan kecakapan
anak-anak;
c) Memberi nasehat kepada anak yang akan berhenti dari sekolahnya;
d) Memberi petunjuk kepada anak-anak yang melanjutkan belajarnya dan
sebagainya

C. Sifat-sifat bimbingan dan konseling


Pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah sifat yang
hendak dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling.
Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pencegahan atau preventif
Yaitu sifat bimbingan dan konseling yang menghasilkan
tercegahnya dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang akan
dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan dan
kerugian-kerugian tertentu dalam proses perkembangannya. Selain itu
membekali individu agar lebih siap menghadapi tantangan-tantangan di
masa mendatang.
2. Penyembuhah atau korektif (curative)
8

Yaitu sifat bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan


teratasinya berbagai permasalahan yang dialami. Bimbingan dan konseling
ini membantu individu dalam mengkoreksi terhadap perkembangan yang
mengalami salah prosedur dan mengembalikan pada posisi yang
seharusnya.
3. Perbaikan atau perseveratif atau developmental
Yaitu sifat bimbingan dan konseling untuk memperbaiki kondisi
individu dari permasalahan yang dihadapinya sehingga bisa mencapai
tingkat perkembangan optimal.
4. Pemeliharaan
Yaitu sifat bimbingan konseling untuk menjaga terpeliharanya
kondisi individu yang sudah baik tetap baik.
5. Pengembangan
Yaitu mengembangkan berbagai potensi dan kondisi positif
individu dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan
berkelanjutan.

D. Ruang lingkup bimbingan dan konseling


Ruang lingkup bimbingan dan konseling di sekolah mencakup upaya
bantuan yang meliputi bidang bimbingan pribadi, bimbingan Sosial, bimbingan
belajar dan bimbingan karier.
1. Bidang Bimbingan Pribadi Sosial
Dalam bimbingan pribadi, membantu siswa menemukan dan
mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Dalam
bidang bimbingan social, membantu siswa mengenal dan berhubunghan
dengan lingkungan social yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggung jawab
kemasyarakatan dan kenegaraan. Bimbingan Pribadi-Soaial berarti
bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi
pergumulan-pergumulan dalam dirinya sendiri dibidang kerohanian,
perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan
9

sebagainya, serta bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan


dengan sesama diberbagai lingkungan (Pergaulan Social).
Dalam bidang Bimbingan sosial, bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-
pokok berikut :
a. Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui ragam lisan
maupun tulisan secara efektif.
b. Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta
berargumentasi secara Dinamis, kreatif dan produktif.
c. Pemantapan kemampuan bertingkah laku dalam hubungan social, baik di
rumah, di sekolah, maupun di masyarakat luas dengan menjunjung tinggi
tata karma, sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat, hukum, ilmu, dan
kebiasaan yang berlalu.
d. hubungan yang Dinamis, harmonis dan produktif dengan teman sebaya,
baik di sekolah yang sama, disekolah yang lain, di luar sekolah, maupun
di masyarakat pada umumnya.
e. Pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta upaya
pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggung jawab.
f. Orientasi tentang hiddup berkeluarga.
2. Bidang Bimbingan Belajar
Dalam bidang bimbingan belajar, membantu siswa
mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk
menguasai pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkannya melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi. Bimbingan belajar atau akademik ialah
bimbingan dalam menemukan cara belajar yang tepat dalam memillih
program studi yang sesuai dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang
timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan brelajar di suatu instansi
pendidikan.
Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut :
a. Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta
produktif, baik dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar,
10

bersikap terhadap guru dan nara sumber lainnnya, mengerjakan tugas


mengembangkan keterampilan dan menjalani program penilaian.
b. Pemantapan system belajar dan berlatih baik secara mandiri maupun
berkelompok.
c. Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah sesuai dengan
perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian.
d. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondidi fisik, social, dan
budaya yang ada dilingkungan sekitar dan masyarakat untuk
pengembangan pengetahuan dan keterampilan dan pengembangan diri.
e. Orientasi di perguruan tinggi.
3. Bidang Bimbingan Karier
Bimbingan karier ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri
mengahadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau
jabatan/profesi tertentu serta membekali dirinya supaya siap memangku
jabatan itu, dan menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan
pekerjaan yang telah dimasuki. Dalam bidang bimbingan karier membantu
siswa merencanakan dan mengembangkan masa depan karier. Bidang ini
dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut :
a. Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier
yang hendak dikembangkan.
b. Pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya, khususnya
karier yang dikembangkan.
c. Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
d. Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi.
Khususnya sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukakan kesimpulan
sebagai berikut.
1. Wawasan bimbingan dan konseling
a. Pengertian bimbingan dan konseling
Bimbingan adalah arahan, tuntunan, pertolongan, yang diberikan
kepada individu atau kelompok individu dalam menghindari atau
mengatasi kesulitan hidupnya sesuai dengan perkembangan pribadinya
agar supaya menyesuaikan dirinya untuk kesejahteraan hidupnya.
Konseling adalah bantuan pertolongan, tuntunan yang di berikan
kepada seseorang untuk mengatasi kesulitan atau masalah secara
langsung berhadapan muka atau face to face relation untuk mencapai
kesejahteraan hidup.
b. Persamaan dan perbedaan bimbingan, konseling dan penyuluhan
1) Persamaan bimbingan dan konseling adalah sama-sama memberikan
pertolongan untuk kesejahteraan.
2) Perbedaan bimbingan dan konseling adalah konseling itu merupakan
salah satu teknik bimbingan karena bimbinga lebih luas dari konseling
Mata kuliah bimbingan konseling sangat penting bagi mahasiswa guna
menunjang kemampuan mahasiswa untuk mempersiapkan diri menjadi seorang
tenaga pendidik yang professional ke depannya nanti

11
DAFTAR PUSTAKA

Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, Bandung: CV. Pustaka Setia,. Cet. II
Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir), CV. Andi Offset.
Yogyakarta. Cet. Ke V
Hellen, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Ciputat Press, 2002
Prayitno dan Erman Amti, dasar-dasar bimbingan konseling, Jakarta: Rineka
Cipta, 2004
Rahcman Natawidjaja, Peranan Guru Dalam Bimbingan di Sekolah, Bandung: CV
Abordion, 1988
Soetjipto, dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2009
Prayitno, Profesionalisasi konseling dan pendidikan Konselor, Jakarta: Proyek
pengembangan LPTK, Dirjen Dikti, 1983
Sukardi, D. K., & Kusmawati, D. N. (2008). Proses Bimbingan dan Konseling Di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai