Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Bimbingan dan Konseling


“Menganalisis Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Pelayanan BK dan
Kesalahpahaman Terhadap Pelayanan BK”

Dosen Pengampu :
Dr. Afdal, S.Pd, M. Pd

Disusun Oleh : Kelompok 1


Adhe Fitriana Gunawan 21003064
Afif Alza 21004107
Aisya Rahmadani 21018046
Akhlakul Qoriah 21018049

BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok yang berjudul “Menganalisis
Pengertian, Tujuan,, dan Fungsi Pelayanan BK dan Kesalahpahaman Terhadap Pelayanan
BK” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dari dosen pengampu pada mata kuliah Bimbingan dan Konseling. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang konsep dasar dari
bimbingan konseling itu sendiri baik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Afdal, S.Pd, M. Pd, selaku
dosen pengampu yang telah membimbing penulis untuk dapat menyelesaikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
penulis tekuni. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Padang, 26 Agustus 2022

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 1
BAB II ............................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling ......................................................... 2
2.2 Tujuan Pelayanan Bimbingan dan Konseling ............................................. 3
2.3 Fungsi Pelayanan Bimbingan dan Konseling .............................................. 4
2.4 Kesalahpahaman Layanan Bimbingan dan Konseling .............................. 4
LEMBAR KONTRIBUSI ................................................................................................ 6
BAB III .............................................................................................................................. 7
PENUTUP ......................................................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 7
3.2 Kritik dan Saran ............................................................................................ 7
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bimbingan dan konseling sudah cukup lama dipahami sebagai bagian integral dari
pendidikan modern. Walaupun sebagai suatu konsep bimbingan dan konseling baru
dikenal pada tahun 60-an, namun sebagai suatu fungsi atau kegiatan pendidikan,
bimbingan sudah dilaksanakan dalam praktik pendidikan sehari-hari sejak munculnya
gerakan pendidikan nasional yang dipelopori Ki Hajar Dewantara.
Bimbingan merupakan terjemahan dari “Guidance” dan Konseling merupakan
serapan kata dari “counseling”. Guidance berasal dari akar kata “guide” yang secara luas
bermakna : mengarahkan (to direct), memandu (to pilot), mengelola (to manage),
menyampaikan (to descript), mendorong (to motivate), membantu mewujudkan (helping
to create), memberi (to giving), bersungguh-sungguh (to commit), pemberi pertimbangan
dan bersikap demokratis (democratic performance). Sehingga bila dirangkai dalam
sebuah kalimat Konsep Bimbingan adalah Usaha secara demokratis dan sungguh-
sungguh untuk memberikan bantuan dengan menyampaikan arahan, panduan, dorongan
dan pertimbangan, agar yang diberi bantuan mampu mengelola, mewujudkan apa yang
menjadi harapannya.
Dalam memahami lebih lanjut tentang pengertian dari bimbingan konseling perlu
rasanya bagi kita selaku calon tenaga pendidikan atau mahasiswa pendidikan untuk
mengerti dan mengenal fungsi dan tujuan dari bimbingan konseling. Dalam makalah ini
penulis akan merangkum pengertian, tujuan, dan fungsi pelayanan bimbingan konseling
dan Kesalahpahaman Terhadap Pelayanan bimbingan konseling.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Bimbingan dan Konselinng
2. Tujuan Bimbingan dan Konseling
3. Fungsi Pelayanan Bimbingan Konseling
4. Kesalahpahaman Terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian bimbingan dan konseling
2. Memahami tujuan bimbingan dan konseling
3. Memahami pelayanan bimbingan konseling
4. Memahami kesalahpahaman terhadap layanan bimbingan dan konseling

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling


Kemunculan layanan bimbingan dan konseling pada bermacam-macam aspek
kehidupan kita saat ini merupakan bentuk terfasilitasinya layanan konseling yang semakin
berkembang mengikuti perkembangan zaman yang dimana kebutuhan kita semakin beragam.
Dengan bimbingan dari orang yang ahli, kita mendapat kemudahan untuk memperoleh
informasi, terarahkan dalam membuat keputusan, dan lain-lain. Oleh karena itu, penting
untuk kita tahu apa itu bimbingan konseling.

Menurut SK Mendikbud No. 025 / 0 / 1995 tentang Petunjuk Tehnik Ketentuan


Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya yang dimaksud Bimbingan
Konseling adalah : Pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perseorangan maupun
kelompok agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang bimbingan
pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karier, melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma – norma yang berlaku.

Bimbingan konseling berasal dari kata bimbingan (guidance) dan konseling


(counseling). Bimbingan(guidance) secara gamblang dapat diartikan sebagai arahan,
bimbingan, tuntunan, memandu. Selain itu bimbingan(guidance) juga dimaksudkan sebagai
menunjukkan jalan (showing the way). Sementara itu konseling(counseling) proses interaksi
yang membantu individu atau kelompok mengenali diri dan lingkungannya serta
pengklarifikasikan tujuannya dimasa depan. Bentuk interaksi yang dilakukan adalah dengan
cara meng-interview siswa sehingga guru dapat mengarahkan untuk menemukan pemecahan
masalah yang dihadapi siswa.

Berdasaran pemaparan, diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan konseling


adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk membantu siswa menggali potensinya dengan
mengarahkan supaya dapat berkembang dengan optimal serta mengarahkan agar siswa
mampu nememukan cara untuk mencapai tujuannya secara mandiri.

Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya terhadap bimbingan konseling,


diantaranya:

a. Menurut Djumhur dan Muh. Surya ( 1995 : 29 ) konseling lebih identik dengan
psikoterapi yaitu usaha untuk menolong dan menggarap individu yang mengalami
kesukaran dan gangguan psikhis yang serius
b. menurut James.F. Adams dalam djumhur dan Muh.Surya (1995 : 29) Konseling
adalah suatu pertalian timbal balik antaradua orang individu dimana yang seorang
( Konselor ) membantu yang lain (konsele), supaya ia lebih baik memahami
dirinya dalam hubungannya dengan masalah – masalah hidup yang dihadapinya
pada waktu itu dan waktu yang akan datang.

2
c. Menurut Prayitno (2004), bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan
untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan
bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun
karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan
norma-norma yang berlaku.
d. Bimbingan dan konseling bukanlah kegiatan pembelajaran dalam konteks adegan
mengajar yang layaknya dilakukan guru sebagai pembelajaran bidang studi,
melainkan layanan ahli dalam konteks memandirikan peserta didik.
(ABKIN,2007).
e. Miller (1961) dalam surya (1988), menyatakan bahwa bimbingan merupakan
proses bantuan terhadap individu untuk mencapai mpemahaman diri yang
dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah
(dalam hal inu termasuk madrasah) keluarga, dan masyarakat (Tohirin, 2011: 16-
17)

2.2 Tujuan Pelayanan Bimbingan dan Konseling


a. Bimbingan dan konseling berperan sebagai wadah untuk membantu siswa mengembangkan
potensi dirinya menuju kemandirian dan kedisiplinan. memberi pemahaman, pencegahan
serta pemeliharaan pengembangan.
b. Merencanakan kegiatan penyelesaian study,pengembangan karir serta kehidupan peserta didik
yang akan datang. Peserta didik seringkali mengalami kesulitan dalam menyusun rencana ke
depan setelah usai sekolah. Inilah beberapa fase yang memang dialami peserta didik selama
masa sekolah. Oleh karena itu, diperlukan layanan konsultasi kepada guru bimbingan
konseling.
c. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat. Selain
membantu peserta didik dalam merencanakan pengembangan karir di masa depan, layanan
bimbingan konseling juga membantu peserta didik agar bisa memiliki keterampilan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan sehingga lebih pandai bersosialisasi di masyarakat.
d. Mengetahui hambatan dan kesulitan yang dihadapi peserta didik. Secara umum, layanan
bimbingan konseling bertujuan untuk membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan
yang dihadapi. Permasalahan tersebut di antaranya adalah hambatan dan kesulitan dalam
studi.
e. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik seoptimal
mungkin. Dengan layanan bimbingan konseling, peserta didik akan dibantu untuk mengenal
diri sendiri lebih dalam, sehingga dapat mengembangkan potensi dan kekuatan yang dimiliki
secara optimal untuk pengembangan diri di masa depan.
f. Dengan konseling, peserta didik dapat dibantu untuk menggambarkan penampilan , memiliki
kesadaran diri, sehingga mampu mengenal kekhususan dirinya. Hal ini sangat penting agar
peserta didik mengetahui seperti apa jalan yang akan ditempuh dalam pengembangan diri di
masa depan.
g. Memiliki kesadaran diri umtuk menggambarkan penampilan dan mengenal bakat yang
dimiliki.
h. Membentuk pola pikir, Untuk mencapai cita-cita dan tujuan karir yang diinginkan, peserta
didik harus diarahkan untuk mengembangkan pola-pola yang mengarah pada tujuan tersebut.
Misalnya, jika seseorang bercita-cita menjadi seorang dokter, maka harus diarahkan kepada
pola-pola kegiatan yang relevan dengan tujuannya.Tujuan bimbingan konseling di sekolah
memang sangat penting bagi pengembangan diri peserta didik dan merencanakan masa

3
depan. Oleh karena itu, layanan bimbingan konseling ini wajib hukumnya dilaksanakan di
tiap sekolah.
i. Mengenal dunia kerja. Setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah, peserta didik akan
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi ataupun memasuki dunia kerja. Oleh
karena itu, peserta didik sebaiknya juga diarahkan dan diberi gambaran mengenai dunia kerja
melalui layanan bimbingan konseling di sekolah. Dengan layanan bimbingan konseling di
sekolah, peserta diharapkan dapat memiliki informasi seputar dunia kerja dan karir. Dengan
hal itu, diharapkan peserta didik memiliki penunjang untuk kematangan kompetesi karir.

2.3 Fungsi Pelayanan Bimbingan dan Konseling


a. Fungsi pemahaman, yaitu pemahaman tentang klien, pemahaman tentang masalah
klien, dan pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas.
b. Fungsi pencegahan, yaitu mendorong perbaikan lingkungan yang kalu dibiarkan akan
berdampak negatif terhadap individu yang bersangkutan, mendorong perbaikan
kondisi diri pribadi klien, meningkatkan kemampuan individu untuk hal-hal yang
diperlukan yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupannya, mendorong
individu untuk tidak melakukan sesuatu yang akan memberikan resiko yang besar,
dan melakukan sesuatu yang akan memberikan manfaat, menggalang dukungan
kelompok terhadap individu yang bersangkutan.
c. Fungsi pengentasan, yaitu melalui layanan bimbingan dan konseling, dilaksanakan
melalui layanan konseling perorangan, konseling kelompok, programprogram
orientasi dan informasi yang disusun secara khusus bagi klien.
d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu pemeliharaan dan pengembangan
dilaksanakan melalui berbagai pengaturan, kegiatan, dan program.
2.4 Kesalahpahaman Terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling membantu individu atau kelompok tumbuh menjadi
manusia yang mandiri. Bimbingan dan konseling telah lama dipraktikkan atau dijalankan di
Negara Indonesia, bahkan di semua jenjang pendidikan dengan pemberian dan penggunaan
Bimbingan dan konseling. Pemahaman masyarakat tentang bimbingan dan konseling, jika
dinilai secara konseptual maupun implementasi membuat citra atau nama pekerjaan ini
menjadi meresahkan sehingga dapat menghambat perkembangannya.
Kesalahpahaman merupakan suatu keadaan daalam memahami sesuatu yang kurang
tepat atau keliru terhadap kenyataaan yang sebenarnya. Setia Budi (2009) mengungkapkan,
“kesalahpahaman adalah suatu informasi yang diterima oleh seseorang memiliki makna atau
esensi yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh si pemberi atau penyampai informasi”.
Selanjutnya Sjafri Mangkuprawira (2010) berpendapat, “kesealahpahaman adalah
penyampaian penafsiran antara yang dimaksud dengan pengirim dan yang diinterpeletansikan
sang penerima pesan”.

Kesalahpahaman terhadap BK dapat dijadikan anggapan bahwa terdapat kekeliruan


tentang BK. Berbagai kesalahpahaman terhadap BK adalah suatu kondisi yang terjadi Ketika
penyampai informasi dan penerima informasi terkait BK memiliki makna yang berbeda
terhadap yang disampaikan ataupun terhadap informasi oleh penyampai sesungguhnya.
Kesalahpahaman terhadap bimbingan dan konseling terjadi tidak hanya di antara mereka
yang tidak mengikuti bimbingan dan konseling, tetapi juga di antara mereka yang terlibat
langsung dalam bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling baik paralel dengan

4
pendidikan atau benar-benar terpisah. Ada dua pendapat jika dilihat dari pandangan orang
luar tentang layanan bimbingan dan konseling, antara lain;

a. Bimbingan dan Konseling Identik dengan Pendidikan


Pandangan ini mengasumsikan bahwa sekolah tidak memiliki layanan
bimbingan dan konseling. Akibatnya, sekolah memprioritaskan pendidikan
sementara mengabaikan aspek pendidikan lainnya dan gagal melihat pentingnya
kepemimpinan.
b. Kurang Terampilnya Tenaga Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara khusus oleh pekerja
terampil dengan peralatan (peralatan, sarana dan fasilitas) yang sesuai dengan
kebutuhannya. Untuk menjadi seorang konselor yang baik memerlukan
kemampuan dasar keterampilan teknis dalam memberikan nasihat, dan kedewasaan
dalam mempersiapkan program bimbingan dan konseling di sekolah.
Ada banyak alasan munculnya kesalahpahaman dalam bimbingan dan konseling
sebagai hasil analisis penilaian dampak kegiatan bimbingan di sekolah, antara lain:
a. Kesalahpahaman dikarenakan bidang BK merupakan profesi yang tergolong baru
dan asing, sehingga pelaksana kegiatan ini belum diketahui secara menyeluruh.
b. Alasan konseling itu sendiri, karena sebagian besar dari pengajar yang bukan lulus
dari jurusan BK itu sendiri, sehingga BK tidak dilaksanakan dengan baik, dan tidak
jelasnya program yang akan dijalankan, baik program harian, mingguan, bulanan
maupun semesteran, walaupun dia dari tamatan BK itu sendiri.
c. Tidak ada kesepakatan penggunaan istilah Bimbingan dan Konseling itu sendiri
dalam pembelajaran. Di Indonesia, sebagian masyarakat masih menggunakan
istilah BP, BK, dan layanan konseling, yang juga mempengaruhi opini masyarakat
terhadap layanan.
d. Bimbingan dan konseling hanya dibatasi masalah-masalah yang ringan-ringan saja,
padahal mungkin masalah pertama mungkin tampak ringan, namun setelah dikaji
dan diungkapkan sangkut-pautnya, ternyata berat. Konselor hendaknya tidak
melihat ringan atau beratnya suatu masalah namun segara menangani masalah
tersebut dengan cermat dan tuntas.
e. Konselor harus aktif dan pihak lain pasif, maksudnya konselor hendaknya aktif
sebagai pusat penggerak BK namun keterlibatan siswa sendiri dan semua pihak
adalah kesuksesan dari usaha pelayanan BK.
f. Bimbingan dan konseling hanya dibatasi untuk siswa-siswa tertentu saja Hal ini
timbul karena banyaknya siswa yang ditangani konselor adalah yang jelas
dianggap bermasalah (seperti: tidak masuk sekolah, berkelahi, bolos dll). Padahal
pelayanan BK ditujukan kepada semua siswa.
g. Menganggap pekerjaan Bimbingan dan konseling harus segera dilihat, semua
menginginkan agar masalah yang dialami siswa segera mungkin dapat diatasi dan
hasilnya dapat dilihat dengan segera. Hal ini tidak mungkin terwujud karena
pengubahan pandangan dan tingkah laku memerlukan proses yang lama.
h. Bimbingan dan konseling semata-mata sebagai proses pemberian nasehat,
maksudnya pemberian nasehat memang bagian dari upaya pelayanan BK, banyak
siswa yang butuh nasehat. Namun, bukan berarti BK hanya pemberian nasehat
karena sesuai dengan permasalahannya, siswa membutuhkan layanan lain
i. Konselor sekolah dianggap sebagai polisi sekolah. Hal ini terjadi karena konselor
diserahi tugas mengusut perkelahian atau pencurian, mencari bukti-bukti siswa
yang berkasus, mendorong siswa mengakui atas perbuatannya (misalnya mengisap
ganja dll)

5
LEMBAR KONTRIBUSI

Nama NIM Deskripsi Kontribusi Anggota


Adhe Fitriana Gunawan 21003064 Menysusun makalah, mencari materi tentang
fungsi layanan bimbingan dan konseling
Afif Alza 21004107 Membuat slide PPT, dan mencari materi
terkait kesalahpahaman layanan bimbingan
dan konseling
Aisya Ramadani 21018046 Mencari materi terkait pengertian bimbingan
dan konseling
Akhlakul Qoriah 21018049 Mencari materi terkait tujuan layanan
bimbingan dan konseling

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan demikian dapat disimpulkan Bimbingan Konseling adalah suatu rangkaian
kegiatan yang dilakukan untuk memberikan pertolongan atau bantuan kepada individu atau
kelompok dengan cara memberikan bimbingan, tuntunan, dan arahan agar dapat memecahkan
masalahnya dengan mandiri dan memak simalkan potensi yang dimiliki secara maksimal.
Tujuan dari bimbingan konseling itu sendiri salah satunya adalah Bimbingan dan konseling
berperan sebagai wadah untuk membantu siswa mengembangkan potensi dirinya menuju
kemandirian dan kedisiplinan. memberi pemahaman, pencegahan serta pemeliharaan
pengembangan. Terdapat empat fungsi bimbingan konseling yaitu, fungsi pemahaman, fungsi
pencegahan, fungsi pengentasan, dan fungsi pemeliharaan dan pengembangan.
3.2 Kritik dan Saran
Penulis sangat menyadari terdapat banyak kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam
penjelasan dalam makalah yang sudah penulis susun, maka dari itu sangat diharapkan bagi
para pembaca untuk dapat memberikan kritik dan saran yang dapat dijadikan acuan untuk
dapat meminimalisir terjadinya kesalahan yang salam dalam pembuatan makalah selanjutnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Sukardi Dewa Ketut. Proses Bimbingan Dan Konseling. Pt. Rineka Cipta, Jakarta
1995

Prof.Dr.H.Prayitno. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan Dan Konseling Di


Sekolah. Pt. Rineka Cipta, Jakarta 2001

Dr. Hidayat Dede Rahmat Dan Herdi. Bimbingan Konseling. Pt. Remaja Rosdakarya,
Bandung 2013

Prayitno. 2007. Konsolidasi Profesionalisasi Konselor. Padang: Unp

Prayitno. 2004 Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Nurfarida Deliani. 2018. Konsepsi (Kesalahpahaman) Bimbingan Dan Konseling


Dalam Pendidikan. Padang. Uin Iman Bonjol

Yuliana Dwi Lestari, M. A. (2017). Analisis Perwujudan Fungsi Bimbingan


Konseling Pada Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Pontianak. hal. 3.

Nugraha, Jevi. 29 Juli 2020. 7 bimbingan konseling beserta prinsip dan fungsinya
perlu diketahui. https://www.merdeka.com/jateng/7-tujuan-bimbingan-konseling-beserta-
prinsip-dan-fungsinya-yang-perlu-diketahui-kln.html. Diakses 25 Agustus 2022.

M. Fuad Anwar. Landasan Bimbingan dan Konseling Islam. CV Budi Utama, 2019

Lid Rahma Dini. Bimbingan Konseling. Padang: UNP

H. Kamaludin. Bimbingan Konseling dan Sekolah. UHAMKA

Anda mungkin juga menyukai