Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BIMBINGAN KONSELING

“ STRATEGI PELAYAN BK “

Dosen Pengampu :
Dr. Samsilayurni, M.Pd.
Sri Utami, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Adine Nadya Azzahra (342022008)
Deva Pramita Santira (342022012)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan
rahmat-nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Strategi
Pelayanan BK" sebagai salah satu tugas perkuliahan pada mata kuliah Bimbingan Konseling
pada program studi Pendidikan Biologi semester 4 ini. Dalam penyusunan makalah ini, saya
mengalami beberapa kesulitan maupun hambatan. Namun berkat kerja yang cukup baik saya
dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Dan saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saya mengharapkan kepada para teman-teman
Mahasiswa untuk senantiasa memberikan masukan, kritik, dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah saya ini. Dan saya mengharapkan makalah ini dapat membantu dan
berguna bagi para Mahasiswa untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Strategi
Pelayanan BK.

Palembang, 25 Maret 2024

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR.................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4

A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................5
C. Tujuan Masalah..............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................6

A. Konseling Individual......................................................................................6
B. Konsultasi.......................................................................................................7
C. Bimbingan Kelompok....................................................................................8
D. Konseling Kelompok.....................................................................................9
E. Pengajaran Remedial......................................................................................11
F. Bimbingan Klasikal........................................................................................12

BAB III PENUTUP..................................................................................................14

A. Kesimpulan ...................................................................................................14
B. Saran...............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konseling individu merupakan upaya pemberian bantuan secara mendalam


kepada individu yang mengalami masalah atau kesulitan dalam kehidupannya. Hal ini
dilakukan melalui pertemuan tatap muka antara konselor dan konseli, dengan tujuan
untuk memahami dan menyelesaikan masalah yang dihadapi konseli.
Sementara itu, konsultasi adalah layanan yang membantu individu atau
kelompok dalam memperoleh pemahaman dan solusi terhadap masalah yang dialami
pihak ketiga. Konsultasi dilakukan secara tatap muka antara konselor sebagai
konsultan dan konsulti, dengan fokus pada memberikan wawasan dan pemahaman
serta cara-cara penyelesaian masalah.
Bimbingan kelompok merupakan kegiatan yang memanfaatkan dinamika
kelompok untuk mencapai tujuan pelayanan bimbingan dan konseling. Melalui
interaksi sosial yang dinamis antar anggota kelompok, bimbingan kelompok
membantu individu dalam memahami dirinya sendiri, menganalisis masalah yang
dihadapi, dan menemukan cara pemecahan yang tepat.
Konseling kelompok, di sisi lain, merupakan proses interaksi sosial dinamis di
antara anggota kelompok untuk membahas masalah yang dialami masing-masing
anggota. Dengan suasana interaksi yang hangat dan saling mendukung, konseling
kelompok memungkinkan anggota kelompok untuk memahami diri mereka sendiri
dengan lebih dalam dan mencari solusi untuk masalah yang dihadapi.
Selain itu, pengajaran remedial adalah bentuk layanan pendidikan yang
diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Tujuan dari
pengajaran remedial adalah membantu siswa mengatasi kesulitan belajar mereka
sehingga dapat mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan.
Bimbingan klasikal merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan dan
konseling yang dilaksanakan secara berkelompok di dalam kelas oleh guru bimbingan
dan konseling atau konselor. Layanan ini bersifat informatif dan bertujuan untuk
membantu siswa dalam mengembangkan diri mereka serta mengatasi masalah yang
dihadapi dalam konteks pembelajaran.

4
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Konseling Individual?


2. Apa yang di maksud dengan konsultasi?
3. Apa yang di maksud dengaan Bimbingan Kelompok?
4. Apa yang di maksud dengan Konseling Kelompok?
5. Apa yang di maksud Pengajaraan Remedial?
6. Apa yang di maksud Bimbingan Klasikal?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian Konseling Individual


2. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan konsultasi
3. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengaan Bimbingan Kelompok
4. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Konseling Kelompok
5. Untuk meengetahui apa yang di maksud Pengajaraan Remedial
6. Untuk mengetahui apa yang di maksud Bimbingan Klasikal

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Konseling Individual


Individu termasukk dalam suatu unit yang terkecil dalam pembentukan
masyarakat. Didalam ruang lingkup ilmu sosial, seorang individu memiliki arti bagian
yang terkecil didalam kelompok masyarakat yang tidak terpisahkan lagi menjadi
bagian lebih kecil. Dapat dicontohkan sebuah keluarga meliputi ayah, bunda dan
anak. Ayah bagian dari individu didalam kelompok sosial, daan tidak bisa lagi dibagi
dalam satuan menjadi lebih kecil lagi.
Individu memiliki ciri perbedaan. Latar belakang perbedaan tersebut terdapat
darii pengalamannya, pendidikan, lingkungan, dan sifat-sifat yang dimiliki dalam
kepribadian. Setiap individu ketika bergabung akaan membentuk sebuah kelompok
atau masyarakat. Imdividu akan memiliki karakter yang sama seperti kelompok yang
diikutinya ataau menyesuaikan dengan kelompok yang diikutinya. Konselor dalam
menghadapi individu yang memiliki problem dan memerlukan bantuan maka disebut
Individual Counseling.
Konseling Individu termasuk dalam salah satu banyaknya bentuk dari layanan
bimbingan (guidance services). Pembahasan dalam layanan konseling individu
bersifat holistic dan mendalam serta memahami diri konseli secara mendalam dan
menyeluruh, akan tetapi juga bersifat spesifik dalam pemecahan problem. Agar
memperoleh gambaran yang luas mengenai konseling individu, akan di bahas
dibawah ini, yaitu:
Dewa Ketut Sukardi dan Nila Kusmawati mengemukakan di dalam bukunya
bahwa konseling individu diartikan sebagai suatu pelayanan konseling yang harus
diberikan pada siswa (konseli/klien) dengan cara bertatap muka dengan guru
(konselor) dalam menuntaskan apa yang menjadi problem siswa tersebut.
Konseling individu menurut prayitno dan Amti adalah suatu proses pemberian
bantuan yang diberikan oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang
memiliki problem (konseli) melalui interview konseling untuk memecahakan problem
yang sedang dihadapi oleh konseli tersebut.Melalui layanan konseling individu,
konseli dapat memahami keadaan yang dialaminya, lingkungannya, problem yang
dihadapi, kekuatan dan kelemahannya, serta upaya dalam mengatasiu problem yang

6
sedang dihadapinya.
Dapat disimpulkan bahwa konseling individu adalah suatu layanan yang
bersifat holistic dan mendalam untuk membantu klien/konseli dalam upaya
mengentaskan problem yang sedang dialami oleh konseli tersebut melalui face to face
dengan seorang ahli dibidangnya (konselor).

B. Konsultasi

Pengertian Layanan Konsultasi BK

Menurut Prayitno (2004: 1), Layanan konsultasi adalah layanan konseling oleh
konselor terhadap pelanggan (konsulti) yang memungkinkan konsulti memperoleh
wawasan, pemahaman dan cara yang perlu dilaksanakan untuk menangani masalah
pihak ketiga”. Konsultasi pada dasarnya dilaksanakan secara perorangan dalam
format tatap muka antara konselor (sebagai konsultan) dengan konsulti. Konsultasi
dapat juga dilakukan terhadap dua orang konsulti atau lebih kalau konsulti- konsulti
itu menghendakinya. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 6)
dijelaskan bahwa ”layanan konsultasi yaitu layanan yang membantu peserta didik dan
atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik”.
Dalam program bimbingan di sekolah, Brow dkk (dalam Marsudi, 2003:124)
menegaskan bahwa ’konsultasi itu bukan konseling atau psikoterapi sebab konsultasi
tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada siswa (klien), tetapi secara
tidak langsung melayani siswa melalui bantuan yang diberikan oleh orang lain’.
Layanan konsultasi juga didefinisikan bantuan dari konselor ke klien dimana konselor
sebagai konsultan dan klien sebagai konsulti, membahas tentang masalah pihak
ketiga. Pihak ketiga yang dibicarakan adalah orang yang merasa
dipertanggungjawabkan konsulti, misalnya anak, murid atau orangtuanya. Bantuan
yang diberikan untuk memandirikan konsulti sehingga ia mampu menghadapi pihak
ketiga yang dipermasalahkannya.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan penulis bahwa layanan
konsultasi adalah layanan konseling oleh konselor sebagai konsultan kepada konsulti
dengan tujuan memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan konsulti dalam rangka membantu terselesaikannya masalah yang

7
dialami pihak ketiga (konseli yang bermasalah). Pada layanan konsultasi, dilakukan
melalui dua tahap yaitu tahap konsultasi yang dilakukan oleh konselor kepada
konsulti, dan tahap penanganan yang dilakukan oleh konsulti kepada konseli/pihak
ketiga. Maka petugas pada tahap konsultasi adalah konselor, sedangkan petugas pada
tahap penanganan adalah konsultisi.

C. Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok sering diartikan secara sempit dan sederhana, yang


kadang kadang justru tidak terkait dengan makna dan tujuan bimbingan dan konseling
yang sebenarnya. Beberapa kesalahpahaman masih hidup di antara mereka yang
bergerak di bidang bimbingan dan konseling. Kesalahpahaman muncul karena
ketidakmampuan untuk memberikan batasan yang tegas antara istilah "bimbingan
kelompok" dan "membimbing kelompok" atau istilah-istilah lainnya yang
menggunakan pendekatan kelompok dalam pelaksanaannya sehingga pada akhirnya
menimbulkan kerancuan (Prayitno, 1995).

Kegiatan "bimbingan kelompok" tidak sama dengan kegiatan "membimbing


kelompok" dalam layanan bimbingan dan konseling. Istilah "membimbing kelompok"
berarti membesarkan suatu kelompok tertentu. Fungsi "membimbing kelompok"
memang dilakukan oleh Konselor (pemimpin kelompok), namun orientasinya bukan
kelompok itu sebagai "sebuah satuan kelompok", melainkan pengembangan dinamika
kelompok sebagai wahana untuk pengembangan individu anggota kelompok serta
pengentasan masalah-masalah mereka masing-masing. Istilah "bimbingan kelompok"
pula tidak bisa serta merta disamakan pula dengan "kegiatan kelompok", atau "diskusi
kelompok" yang sebagaimana telah lama dikenal.

Bimbingan kelompok atau Group Guidance merupakan konsep jenis layanan


dalam bimbingan dan konseling. Konsep bimbingan kelompok yang lebih klasik
dapat dilihat dari sejarah perkembangan bimbingan itu sendiri, sebagai berikut:

a) Gibson & Mitchell, (1981) menjelaskan bahwa istilah bimbingan kelompok


mengacu pada aktivitas-aktivitas kelompok yang berfokus pada penyediaan
informasi atau pengalaman melalui akivitas kelompok yang terencana dan
terorganisasi.

8
b) Prayitno, (1995) menjelaskan bahwa bimbingan kelompok yaitu suatu
kegiatan yang memanfaatkan dinamika kelompok untuk mencapai tujuan-
tujuan pelayanan bimbingan dan konseling.
c) Dengan demikian, layanan bimbingan kelompok merupakan suatu kegiatan
yang diselenggarakan oleh tenaga profesional bimbingan dan konseling
terhadap suatu kelompok tertentu untuk mengembangkan kemampuan anggota
kelompok ke arah kemandirian dengan memanfaatkan dinamika kelompok.

D. Konseling Kelompok

Definisi dari konseling kelompok dari para pakar bimbingan dan konseling
sangat beragam dalam rentangan ruang dan waktu tertentu, beberapa definisi
representatif untuk menjelaskan definisi yang tegas tentang konseling kelompok
tersebut, diantaranya.

a. Gazda, (1984) menjelaskan bahwa konseling kelompok adalah proses


hubungan antar pribadi yang dinamis (dalam kelompok), yang memusatkan
pada tingkah laku sadar dan mempergunakan fungsi terapi yang bersifat
permisif, orientasi realitas, katarsis, saling percaya, saling memelihara, saling
mengerti, saling menerima dan saling mendukung.
b. Dinkmeyer & Munro (dalam Elida P 2010) mengemukakan bahwa konseling
kelompok adalah suatu proses dalam kelompok yang bernilai khusus untuk
aspek diagnostik dan terapeutik dalam memecahkan masalah.
c. Prayitno (1995) mengemukakan bahwa konseling kelompok adalah proses
kegiatan dalam kelompok melalui interaksi sosial yang dinamis diantara
anggota kelompok untuk membahas masalah yang dialami setiap anggota
kelompok sehingga ditemukan arah dan cara pemecahan yang paling tepat dan
memuaskan.

Dari ketiga rumusan pengertian konseling kelompok yang telah disebutkan di


atas dapat diketahui ciri-ciri khas konseling kelompok, yaitu:

a) Interaksi yang dinamis adalah suasana interaksi dalam konseling kelompok


yang menunjukkan terjadinya suasana berbagi pendapat, wawasan dan
pengalaman, perasaan di antara anggota kelompok dalam memberikan
informasi, menganalisa dan memecahkan permasalahan yang dimunculkan

9
dalam kelompok. Suasana seperti itu terjadi karena terjalinnya hubungan yang
akrab, hangat, terbuka, saling percaya, dan menghargai di antara anggota
kelompok sehingga menimbulkan perubahan yang positif dalam diri masing-
masing anggota kelompok.
b) Fungsi penyembuhan (therapeutik) yaitu terbebasnya setiap anggota kelompok
dari rasa takut untuk dikecam atau dikritik oleh orang lain (anggota kelompok
lain dan pemimpin kelompok) sehingga ia bebas menyatakan ide-ide dan
kecemasan-kecemasan, kekecewaan-kekecewaan, melakukan katarsis,
menjelajahi diri sendiri secara psikologis dan mengekspresikan
kebahagiannya. Fungsi terapeutik ini terjadi karena terpenuhinya kebutuhan
psikologis masing-masing anggota seperti kebutuhan untuk merasa dimiliki,
dihargai, dibanggakan, dihormati, dan dipahami dalam suasana kelompok
yang saling menghargai, berbagi, menghormati, empati dan dialog yang
hangat serta ramah.
c) Konseling kelompok membahas masalah pribadi yang dikemukakan oleh
anggota kelompok. Oleh karena itu konseling kelompok memungkin anggota
kelompok untuk memahami dirinya sendiri seluas-luas dan sedalam-dalamnya,
menganalisis dirinya, dan menerima dirinya sendiri, dan mengambil keputusan
dalam memecahkan masalah dalam dirinya sehingga dapat menerima dirinya
secara positif.

Dengan demikian bahwa layanan konseling kelompok yaitu dapat dirumuskan


sebagai bentuk layanan kelompok untuk membantu mengentaskan masalah
pribadi anggota kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok.

10
E. Pengajaran Remedial

Pengajaran remedial (remedial teaching) secara etimologis berasal dari kata

remedy (Inggris) yang artinya menyembuhkan, membetulkan, perbaikan,


pengulangan. Sedangkan teaching adalah mengajar, cara mengajar atau
mengajarkan. Pengajaran remedial secara terminologis adalah suatu kegiatan
belajar mengajar yang bersifat menyembuhkan atau perbaikan ke arah pencapaian
hasil yang diharapkan.

`Pengajaran remedial menurut Abd. Rachmat Abror adalah bentuk pengajaran


perbaikan yang diberikan kepada seseorang siswa untuk membantu memecahkan
kesulitan belajar yang dihadapinya.
Menurut Abin Syamsuddin, pengajaran remedial adalah sebagai upaya
guru untuk menciptakan suatu situasi yang memungkinkan individu atau
kelompok siswa (dengan kerakter) tertentu lebih mampu meningkatkan prestasi
seoptimal mungkin sehingga dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang
diharapkan.
Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriono, pengajaran remedial adalah
suatu bentuk khusus pengajaran yang bersifat menyembuhkan, membetulkan atau
membuat menjadi baik.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, pengajaran


remedialadalah suatu layanan pendidikan atau suatu bentuk program pembelajaran
yang dilaksanakan dengan perlakuan khusus yang diberikan guru pada siswa yang
mengalami kesulitan dan hambatan dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga
siswa tersebut mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.

11
F. Bimbingan Klasikal

Pengertian Bimbingan Klasikal

Menurut Crow & Crow bimbingan merupakan suatu pertolongan yang diberi
oleh seorang pria atau wanita yang dinilai mempunyai karakter yang sesuai dan
berpegalaman dengan baik kepada seseorang atau kelompok pada masing masing
umur untuk memberikan bantuan dalam mengelola kehidupannya pribadinya,
mengenali kepribadian dirinya sendiri, memberikan suatu keputusan, dan
bertanggung jawab atas bebannya dirinya sendiri. Bimbingan klasikal
menurut Makhrifah dan Wiryo Nuryono yakni sebuah kegiatan layanan bimbingan
dan konseling yang dilaksanakan kepada peserta didik secara berkelompok di dalam
kelas oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor.
Gelther dan Clark berpendapat bahwa bimbingan klasikal (classroom
guidance) adalah suatu komponen yang dinilai utama untuk diberikan pada kurikulum
bimbingan yaitu kurang lebih 25% hingga 35%. Layanan bimbingan klasikal dinilai
paling berhasil untuk mengetahui peserta didik yang memerlukan bantuan. Selain itu
bimbingan klasikal dianggap sebagai langkah yang paling tepat untuk guru bimbingan
dan konseling atau konselor dalam menyampaikan informasi untuk peserta didik
mengenai program yang terdapat di sekolah, misalnya program pendidikan lanjutan
dan keterampilan belajar.

Bimbingan klasikal adalah alternative pendekatan layanan dasar dan layanan


peminatan dan perencanaan individual dalam bagian program bimbingan dan
konseling. Bimbingan klasikal ditujukan pada seluruh siswa atau konseli yang
memiliki sifat pengembangan, pencegahan, dan pemeliharaan. Bimbingan klasikal
dipraktekan di dalam kelas secara tatap muka dan rutin dilakukan dalam setiap
minggu. Sampai kini bimbingan klasikal mempunyai peran yang penting dalam
terwujudya program bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan klasikal biasanya
bersifat informatif, yang akhirnya guru bimbingan dan konseling atau konselor dapat
segera dalam memberikan layanan. Kebutuhan atau masalah yang disampaikan
dalam layanan bimbingan klasikal masih bersifat global, yang dialami semua atau
separuh siswa, dan tidak menyangkut masalah pribadi atau privasi.

12
Beberapa pengertian menurut tokoh peneliti dapat menarik kesimpulan
bahwasannya bimbingan klasikal yaitu sebuah layanan yang ditujukan untuk siswa
atau konseli yang berbentuk kelompok yang dipraktekkan di dalam kelas. Layanan
bimbingan klasikal biasanya bersifat informatif. Bimbingan kalsikal juga bersifat
pengembangan, pencegahan dan pemeliharaan seperti pengembangan pribadi peserta
didik yang tidak bersifat sangat pribadi. Kegiatan bimbingan klasikal dapat
dilaksanakan dengan diskusi kelompok, Tanya jawab, dan praktik secara langsung
atau tatap muka Pelaksanaan bimbingan klasikal diharapkan bisa memberikan
pertolongan kepada siswa ikut berperan aktif serta kreatif dalam menjalankan layanan
yang dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Konseling Individual: Merupakan layanan holistik dan mendalam yang


membantu individu dalam mengatasi masalah melalui interaksi langsung dengan
seorang konselor.
Konsultasi: Adalah layanan yang memberikan wawasan, pemahaman, dan
cara-cara penanganan masalah kepada konsulti melalui interaksi dengan seorang
konselor.
Bimbingan Kelompok: Merupakan kegiatan yang memanfaatkan dinamika
kelompok untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling dengan fokus pada
pengembangan individu dan penyelesaian masalah kelompok.
Konseling Kelompok: Proses interaksi sosial dinamis di antara anggota
kelompok untuk membahas masalah individu dan mencari solusi yang memuaskan.
Pengajaran Remedial: Layanan atau program pembelajaran yang memberikan
perhatian khusus kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar untuk mencapai
standar kompetensi yang ditetapkan.
Bimbingan Klasikal: Layanan bimbingan dan konseling yang diberikan secara
berkelompok di dalam kelas oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor,
biasanya bersifat informatif dan fokus pada pengembangan, pencegahan, dan
pemeliharaan.

Setiap bentuk layanan tersebut memiliki peran dan tujuan yang berbeda dalam
membantu individu atau kelompok dalam menghadapi masalah dan mencapai potensi
maksimal mereka.

B. Saran

Demikianlah makalaah kami buat agar bermanfaat bagi para mahasiswa


semua. Diharapkan setelah membaca makalah ini para mahasiswa mendapatkan
pemahaman di dalam materi Strategi Pelayanan BK ini. Namun kritik dan saran
sangat saya perlukan untuk mengevaluasi makalah yang telah saya buat ini agar
menjadi lebih baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling, 110.


Wardati & Mohammad Jauhar, Implementasi Bimbingan & Konseling Di Sekolah,
(Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2011), 59.
Abu Ahmadi & widoso Supriyono, Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013), 119.
https://bk.mtsmu2bakid.sch.id/konsultasi/
https://www.researchgate.net/profile/Itsar_Rangka/publication/
320878276_Prosedur_Layanan_Bimbingan_dan_Konseling_Kelompok/links/
5a008e8da6fdcc82a31096fd/Prosedur-Layanan-Bimbingan-dan-Konseling-
Kelompok.pdf
Rachmat, Abd. Abror, Psikologi Pendidikan,Yoyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1993.
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2004
https://web.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/bk/BAB-
III-Bimbingan-Klasikal-dan-Kelompok.pdf

15
Lembar Penilaian Diskusi Kelompok
Nama Kemampuan Kemampua sika Wawasan Kemempuan Kelancara Tampila Skor
Mahasisw menyampaika n p (keluwesan menggunaka n n yang
a n pendapat memberika menjabarka n Bahasa berbicara presentas diperole
(berkaitan n n materi) yang baik i h
dengan argumentas
makalah yang i (respon
dibuat) terhadap
pertanyaan
teman)

16

Anda mungkin juga menyukai