Anda di halaman 1dari 11

PERAN BIMBINGAN KONSELING DI SOSIAL KEHIDUPAN

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling)

Dosen Pengampu:
Muhammad Taufiq Azhari, M.Pd

KELOMPOK VIII
PMM2 SEMESTER VI

Azzuhro (0305202031)
Sintia Paramita (0305192045)
Laras Joefanny (0305192066)
Ika Milia ()
Wahyu Rizaldi Siregar (0305202100)

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan taufik dan hidaya-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada bagina tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti. Tujuan utama makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Bimbingan Konseling dengan judul “Peran Bimbingan Konseling Di Sosial
Kehidupan”.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh Karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran serta bimbingan
dari seluruh pembaca, Mudah-mudahan makalah ini dapat memenuhi syarat. Besar harapan
kami kepada pembaca, sehingga makalah ini menjadi sempurna.

Medan, Mei 2022

Kelompok VIII

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................................... .... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling.................................................................... 2
B. Tujuan Bimbingan Konseling Sosial Kehidupan.................................................... 4
C. Pengertian Bimbingan Konseling Sosial Kehidupan.............................................. 5
D. Aspek-aspek Bimbingan Sosial Kehidupan............................................................ 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan masyarakat karena populasi yang
beragam dan sejumlah tipe serta ciri problem manusia yang makin meluas, Profesi
bimbingan dan konseling merupakan profesi yang unik dan khas karena berbeda dengan
profesi yang lain, sejalan dengan dinamika kehidupan, kebutuhan akan bimbingan
konseling saat ini sedang dikembangkan pula pelaynan bimbingan dan konseling dalam
setting yang lebih luas, seperti dalam keluarga, keagamaan, pranikah, pernikahan,
lingkungan dan lainnya. Dalam kehidupan semua orang pasti mempunyai permasalahan
tanpa terkecuali anak usia sekolah dan masyarakat. Bimbingan dan konseling sosial
merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada disekolah. Hal ini bertujuan untuk
membimbing siswa dalam mencari penyelesaian dan mengarahkan kepada hal yang lebih
baik.
  Peranan bimbingan dan konseling semakin penting di sekolah terutama untuk
mengatasi kesulitan belajar siswa, hampir dapat dipastikan bahwa dalam satu sekolah
akan ditemukan murid yang memiliki masalah kesulitan belajar. Siswa yang mengalami
kesulitan belajar tersebut harus diarahkan dan diberi motivasi dalam bentuk bimbingan
konseling.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Bimbingan dan Konseling?
2.      Apa pengertian Bimbingan dan Konseling Sosial?
3.      Apa Aspek-aspek Bimbingan Sosial?
4.      Apa Tujuan Bimbingan dan Konseling Sosial?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian Bimbingan dan Konseling.
2.      Untuk mengetahui pengertian Bimbingan dan Konseling Sosial.
3.      Untuk mengetahui Aspek-aspek Bimbingan Sosial.
4.      Untuk mengetahui tujuan Bimbingan dan Konseling Sosial.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling


Bimbingan dan Konseling merupakan gabungan dari dua kata yaitu kata bimbingan
dan kata konseling. Keduanya seakan sudah menjadi satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan.
Jika bimbingan mencakup segala macam konseling, maka konseling lebih sempit cakupannya.
Segala macam konseling termasuk dalam bimbingan akan tetapi tidak semua bimbingan
merupakan konseling. Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta
didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang
secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan social,
kemampuan belajar, dan perencanaan karier, melalui berbagain jenis layanan dan kegiatan
pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Sudah banyak sekali literatur yang menjelaskan mengenai pengertian Bimbingan. Di


sini, hanya akan ditulis beberapa saja mengenai pengertian Bimbingan.
Beberapa pengertian bimbingan menurut beberapa ahli:
Menurut Frank Parson, 1951 : “Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu
untuk memilih, mempersiapkan diri, dan memangku, suatu jabatan, serta mendapat kemajuan
dalam jabatan yang dipilihnya.” 
 Chiskolm : “Bimbingan membantu individu untuk lebih mengenali berbagai informasi
tentang dirinya sendiri.” 
 Bernard & Fullmer, 1969 :“Bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan
realisasi pribadi setiap individu.” 
 Mathewson, 1969 :“Bimbingan merupakan pendidikan dan pengembangan yang menekankan
proses belajar yang sistematik.” 
     I. Djumhur dan Moh. Surya, (1975-15) :“Bimbingan adalah suatu proses pemberian yang
terus menerus dan sistematis kepada individu untuk memecahkan masalah yang dihadapi.” 
Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah :“Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka menemukan pribadi,
mengenal lingkungan, dan merencanakan mas depan.”
  Tolbert : “Bimbingan adalah seluruh program atan smua kegiatan dan layanan dalam
lembaga pendidikan yang diarahkan pada membantu individu agar mereka dapat menyusun
dan melaksanakan rencana serta melakukan penyesuaian diri dalam semua aspek

2
kehidupannya sehari-hari. Bimbingan merupakan layanan khusus yang berbeda dengan
bidang pendidikan lainnya”
Dan dari berbagai pengertian bimbingan dari beberapa ahli diatas, maka dapat
dipahami bahwa bimbingan merupakan suatu bantuan yang diberikan dari orang yang ahli
kepada individu maupun kelomok dalam rangka memberikan pemahaman mengenai diri
sendiri, lingkungan, serta memilih, menentukan, maupun menyusun rencana dengan konsep
dirinya dan tuntutan lingkungan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Istilah konseling berasal dari kata “counseling” yang merupakan kata dalam
bentuk masdar dari “to counsel” sedangkan secara etimologis berarti “to give advice” atau
memberikan saran dan nasihat. Konseling juga memiliki arti memberikan nasihat; atau
member anjuran kepada orang lain secara tatap muka (face to face). Dalam bahasa Indonesia,
konseling juga dikenal dengan istilah penyuluhan.
Pengertian Konseling menurut para ahli:
 Edward Hoffman
“Perjumpaan secara berhadapan muka antara konselor dengan konseli atau orang yang
disuluh sedang di dalam pelayanan bimbingan. Konseling dapat dianggap sebagai intinya
proses pertolongan yang esensial bagi usaha pemberian bantuan kepada murid pada saat
mereka berusaha memecahkan permasalahan yang mereka hadapi. Namun demikian,
konseling tidak dapat memadai bilamana hal tersebut tidak dibentuk atas dasar persiapan yang
tersusun dalam struktur organisasi. Maka natara bimbingan dan konseling tidak dapat
dipisahkan”.
  Rogers
“Konseling adalah serangkaian hubungan langsung dengan individu yang bertujuan
untuk membantu dalam mengubah sikap dan tingkah laku”.
 Hansen Cs
“Konseling adalah proses bantaun kepada individu dalam belajar tentang dirinya,
lingkungannya, dan metode dalam menangani peran dan hubungan. Meskipun individu
menglami masalah konseling ia tidak harus remedial. Konselor dapat membantu seorang
individu dengan proses pengambilan keputusan dalam hal pendidikan dan kejuruan serta
menyelesaikan masalah interpersonal”.
 Dra. Hallen A, M.Pd.,
“Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan di mana proses
pemberian bantuan itu berlangsung melalui wawancara dalam serangkaian pertemuan

3
langsung dan tatap muka antara guru pembimbing/konselor dan klien, dengan tujuan agar
klien itu mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya, mampu
memecahkan masalah yang dihadapinya, dan mampu mengarahkan dirinya untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki kearah perkembangan yang optimal, sehingga ia dapat
mencapai kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial”.
Dari berbagai pendapat dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa konseling
adalah suatu bantuan yang diberikan kepada individu dalam rangka memberikan pemahaman
mengenai dirinya sendiri, lingkungan, maupun metode dalam menangani peran dan
hubungan. Tetapi konseling tidak dapat dipisahkan dengan bimbingan. Karena keduanya
merupakan satu kesatuan. 

B. Pengertian Bimbingan Konseling Sosial Kehidupan


Bimbingan sosial kehidupan bermakna suatu bimbingan atau bantuan dalam
menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian
masalah konflik, penyesuaian diri dan sebagainya. Bimbingan sosial juga bermakna suatu
bimbingan atau bantuan dari pembimbing kepada individu agar dapat mewujudkan pribadi
yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.
Menurut Djumhur dan surya bimbingan sosial merupakan bimbingan yang bertujuan
untuk membantu individu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam
masalah sosial, sehingga individu mampu menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam
lingkungan sosialnya. Relevan dengan pendapat diatas, Andi Mapiare (1994) suatu bimbingan
dikatakan bimbingan sosial apabila penekanan bimbingan lebih diarahkan pada usaha-usaha
mengurangi masalah-masalah sosial.
Bidang bimbingan sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan
efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
Saat ini sosial media pun sudah menjadi tren sebagai penunjang karir yang menjanjikan yang
diawali dengan menjamurnya berbagai aplikasi sosial media yang dipelopori oleh situs
pertemanan seperti friendster, facebook, twitter dan masih banyak lagi yang sangat membantu
dalam mempromosikan jasa dan produk suatu perusahaan dan sebagai tempat yang potensial
untuk mendapatkan customer baru. Orang yang menjalankan cara ini disebut social media
marketer, oleh karena itu banyak perusahaan yang membuka lowongan untuk posisi
sebagai social media marketing. Berpengetahuan luas. Bidang sosial media memang
membutuhkan orang-orang yang kreatif tidak cuma hanya bisa berkicau di twitter dan

4
facebook dan mendapatkan banyak teman, tapi Anda harus mempunyai keahlian tambahan
seperti video editing, photoshop dan software design lainnya, karena Anda bertugas
mempromosikan jasa dan produk di mana Anda bekerja.
Berdasarkan definisi-definisi bimbingan yang telah  dipaparkan, dapat disimpulkan yaitu:
 Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu secara kontinyu dan
sistematis,
 Bertujuan untuk membantu proses pengembangan potensi diri melalui pola-pola sosial
yang dilakukannya sehari-hari di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Pola-
pola sosial yang dimaksudkan adalah pola-pola dimana individu tersebut dapat
melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya.

C. Aspek-aspek Bimbingan Sosial Kehidupan


Selain problem yang menyangkut dirinya sendiri, individu juga dihadapkan pada
problem yang terkait dengan orang lain. Dengan perkataan lain, masalah individu ada yang
bersifat pribadi dan ada yang bersifat sosial. Kadang-kadang individu mengalami kesulitan
atau masalah dalam hubungannya dengan individu lain atau lingkungan sosialnya. Masalah
ini dapat timbul karena individu kurang mampu atau gagal berhubungan dengan lingkungan
sosialnya yang kurang sesuai dengan keadaan dirinya. Problem individu yang berhubungan
dengan lingkungan sosialnya misalnya :
 Kesulitan dalam persahabatan
 Kesulitan mencari teman
 Merasa terasing dalam aktivitas kelompok
 Kesulitan memperoleh penyesuaian dalam kegiatan kelompok
 Kesulitan mewujudkan hubungan yang harmonis dalam keluarga
 Kesulitan dalam menghadapi situasi sosial yang baru.
Selain problem diatas, aspek-aspek sosial yang memerlukan layanan bimbingan sosial adalah
 Kemampuan individu melakukan sosialisasi dengan lingkungannya
 Kemampuan individu melakukan adaptasi
 Kemampuan individu melakukan hubungan sosial (interaksi sosial) dengan
lingkungannya baik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

5
D. Tujuan Bimbingan Konseling Sosial Kehidupan
Banyaknya masalah yang muncul pada masyarakat di era Globalisasi menjadikan
banyaknya pula tujuan Bimbingan dan Konseling sosial. Berbagai masalah yang muncul
menjadikan sebagian orang tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Sehingga
membutuhkan orang yang ahli untuk membantu dalam menyelesaikan masalahnya sendiri.
Tujuan utama pelayanan bimbingan sosial adalah agar individu yang dibimbing mampu
melakukan interaksi sosial secara baik dengan lingkungannya. Bimbingan sosial juga
bertujuan untuk membantu indiviu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan
dalam masalah sosial, sehingga individu dapat menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam
lingkungan sosialnya.
       Secara rinci tujuan Bimbingan Konseling Sosial adalah:
1. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan YME, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan
dengan teman sebaya, sekolah/madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada
umumnya. 
1. 2  Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati
dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing. 
2. 3  Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang
menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta mampu
meresponsnya secara positif sesuai denga ajaran agama yang dianut 
3. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang
terkait dengan keunggulan maupun kelemahan, baik fisik maupun psikis. 
4. Memiliki sikap positif atau respek terhdap terhadap diri sendiri dan orang lain 
5. Bersifat respek terhadap orang lain, menghormati atau mnghargai orang lain, tidak
melecehkan martabat atau harga dirinya. 
6. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap
tugas dan kewajibannya. 
7. Memiliki kemampuan berinteraksi social (human relationship), yang diwujudkan
dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahmi dengan sesama
manusia. 
8. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal
(dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain. 
9. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.

6
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu secara kontinyu dan
sistematis yang bertujuan untuk membantu proses pengembangan potensi diri melalui pola-
pola sosial yang dilakukannya sehari-hari di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Pola-pola sosial yang dimaksudkan adalah pola-pola dimana individu tersebut dapat
melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya.
Bimbingan sosial kehidupan adalah  bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat
dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih
luas.
Tujuan utama pelayanan bimbingan sosial adalah agar individu yang dibimbing
mampu melakukan interaksi sosial secara baik dengan lingkungannya. Bimbingan sosial juga
bertujuan untuk membantu indiviu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan
dalam masalah sosial, sehingga individu dapat menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam
lingkungan sosialnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Samsul Munir. (2010).  Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: Amzah.


Hikmawati, Fenti. (2011). Bimbingan Konseling. Jakarta: Rajawali Pers.
Salahudin, Anas. (2012).  Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia.
Tohirin, (2009).  Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah (berbasis integrasi).
Jakarta: Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai