Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ASAS-ASAS LAYANAN BIMBINGAN “KONSELING”

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur


Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling
Dosen Pengampu: Chitra Charisma Islami, M. Pd.

Disusun Oleh:

1. Herlina (NIM 226223085)


2. Aryadi Dwi Noval R (NIM 226223101)
3. Agris Rinaldi (NIM 226223103)

PGSD 3D

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN(STKIP)

MUHAMMADIYAH KUNINGAN

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat Allah dan Ridho allah
SWT. Karena tanpa Rahmat dan RidhoNya, kita tidak dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul Asas-asas Layanan Bimbingan dan Konseling ini dengan baik dan selesai tepat
waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Bimbingan dan Konseling

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Chitra Charisma Islami, M. Pd.
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling yang membimbing kami
dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang telah membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah
ini

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Mungkin dalam
pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami
mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen. Demi membangun tercapainya
makalah yang sempurna selanjutnya.

Kuningan, 15 September 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................................................... 1

PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1

A. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1

B. Tujuan Masalah ........................................................................................................................... 2

BAB II .................................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3

A. Pengertian Asas Bimbingan dan Konseling ................................................................................ 3

B. Pelayanan Asas-Asas Bimbingan dan Konseling ....................................................................... 4

C. Tujuan Asas Bimbingan dan Konseling...................................................................................... 7

D. Pengertian Prinsip Bimbingan Konseling ................................................................................. 11

BAB III................................................................................................................................................. 15

PENUTUP ............................................................................................................................................ 15

A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 15

B. Saran ......................................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 16

ii
BAB I

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang

Menurut Damayanti (2021:48) Bimbingan dan konseling adalah suatu upaya untuk
memberikan pertolongan pada individu yang membutuhkan. Bimbingan merupakan
sebuah rancangan khusus sesuai dengan pendidikan tertentu berdasarkan kurikulum
sekolah. Sedangkan konseling merupakan bagian dari segala program bimbingan di
sekolah. Dari penjelasan bimbingan dan konseling di atas dapat disimpulkan bahwa
bimbingan dan konseling adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara
berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat
latihan khusus untuk itu, dengan tujuan agar individu dapat memahami dirinya,
lingkungannya, serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
untuk mengembangkan potensi dirinya secara maksimal untuk kesejahteraan dirinya dan
kesejahteraan masyarakat.

Menurut Prabowo (2021:27) Tujuan dari proses pemberian bantuan kepada


konseli sangat beragam. Seorang konselor tidak hanya dituntut untuk mendengarkan
masalah yang dialami kliennya, tetapi juga harus memiliki keterampilan dalam menangani
berbagai macam persoalan yang membentuk kemandirian konseli saat menghadapinya. Di
samping itu wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian, dan kemampuan
sangat dibutuhkan pada konseli atau klien sebagai penunjang dari pengembangan potensi
dalam diri secara optimal dan maksimal.

A. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan asas-asas bimbingan dan konseling?

2. Apa saja asas-asas dalam pelayanan bimbingan konseling?

3. Apa tujuan asas bimbingan dan konseling?

4. Apa yang di maksud dengan prinsip bimbingan konseling?

1
B. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian asas-asas bimbingan dan konseling.

2. Untuk mengetahui asas-asas dalam pelayanan bimbingan konseling.

3. Untuk dapat mengetahui apa tujuan asas-asas bimbingan konseling.

4. Untuk dapat mengetahui pengertian dari prinsip bimbingan konseling.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Asas Bimbingan dan Konseling

Menurut Prayitno dalam Kamaluddin, (448:2011) bimbingan dan konseling adalah


pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar
mandiri dan bisa berkembang secara optimal,dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar
maupunkarier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatanpendukung berdaarkan norma-
norma yang berlaku. Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik
dalam memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal,
pengembangan perilaku yang efektif, pengembangan lingkungan, dan peningkatan fungsi
atau manfaat individu dalam lingkungannya. Semua perubahan perilaku tersebut
merupakan proses perkembangan individu, yakni proses interaksi antara individu dengan
lingkungan melaluiinteraksi yang sehat dan produktif. Bimbingan dan konseling
memegang tugas dan tanggung jawab yang penting untuk mengembangkan lingkungan,
membangun interaksi dinamis antara individu dengan lingkungan, membelajarkan
individu untuk mengembangkan, merubah dan memperbaiki perilaku.

Menurut Sukatin dkk, (1280-1281:2022) Secara etimologis, kata bimbingan


merupakan terjemahan dari kata “guidance”,yangberasal dari kata kerja “to guide”, yang
mempunyai arti menunjukan, membimbing,menuntun ataupun membantu. Sesuai dengan
istilahnya, secara umum, bimbingandapat di artikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan.
Definisi bimbingan yang pertama dikemukakan dalam year’s book pfeducation dikutip
jamal ma‟mur asmani, bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui
usahanya kemampuanya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
Selain itu definisi bimbingan adalah suatu proses pembantu individu melalui usahanya
sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuanya agar memperoleh
kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial. Sedangkan istilah konseling berasal dari
bahasa inggris, “to counsel”, yang secara etimologis berarti “to give advice” atau memberi
saran dan nasihat.Rogers mengatakan bahwa konseling adalah serangkai hubungan
langsung dengan individu yang bertujuan untuk membantu dia dalam mengubah sikap dan
tingkah lakunyaSasaran utama dari konseling adalah perubahan sikap dan tingkah laku
yang di perlihatkan oleh peserta didik didasari oleh suatu sikap yang sama.

3
Menurut Tohirin dalam Hifsy dkk, (76:2022) Bimbingan adalah bantuan yang
diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki pribadi yang
baik dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang (individu) dari setiap umur untuk
membantunya mengembangkan aktivitas-aktivitas hidupnya sendiri, mengembangkan
arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri.
Selanjutnya, konseling adalah bantuan profesional terhadap seorang atau sekolompok
individu dalam pengembangan kehidupan efektif sehari-hari dan penanganan kehidupan
efektif sehari-hari yang terganggu dengan fokus pribadi mandiri yang mampu
mengendalikan diri melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung yang
terselenggarakan dalam upaya pendidikan

B. Pelayanan Asas-Asas Bimbingan dan Konseling

Menurut mutia (2-3:2021) Secara etimologi makna layanan berasal dari kata
‘’layan’’yang kerjanya adalah ‘’melayani’’yang mempunyai arti membantu menyiapkan
hal hal yang diperlukan seseorang: meladeni ,menerima ajakan.layanan merupakan prihal
atau caramelayani,meladeni’’ Adapun bimbingan dan konseling berasal dari dua kata yaitu
“bimbingan dan konseling’’bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang
didalamnya terkandung beberapa makna.Sertzer dan stone Mengemukakan
bahwa.Guidance berasal dari kata guide yang mempunyai arti to direct, pilot, manager,or
steer, artinya menunjukkan, mengarahkan, menentukan, mengatur, ataumengemudikan.

Menurut Telaumbanua (13-14:2016) Layanan bimbingan dan konseling di SD


meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan/penyaluran, pembelajaran, konseling
perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok. Layanan orientasi di SD
ditujukan untuk siswa baru guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terhadap
lingkungan sekolah yang baru dimasuki. Hasil yang diharapkan dari layanan orientasi ialah
dipermudahnya penyesuaian siswa terhadap pola kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan
kegiatan di sekolah lain yang mendukung keberhasilan siswa. Fungsi utama bimbingan ini
ialah fungsi pemahaman dan pencegahan. Layanan informasi bertujuan untuk membekali
siswa dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna
untuk mengenali diri, merencanakan, dan mengembangkan pola kehidupan sebagai
pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat. Layanan ini digunakan sebagai bahan acuan
dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan

4
cita-cita, dan mengambil keputusan. Fungsi utama layanan ini ialah fungsi pemahaman
dan pencegahan. Layanan penempatan dan penyaluran memungkinkan siswa berada pada
posisi dan pilihan yang tepat, yaitu berkenaan dengan posisi duduk dalam kelas, kelompok
belajar kegiatan ekstra kurikuler, program latihan, serta kegiatan-kegiatan lainnya sesuai
dengan kondisi fisik dan psikisnya. Fungsi utama layanan ini ialah fungsi pencegahan dan
perkembangan/pemeliharaan. Layanan pembelajaran dimaksudkan untuk memungkinkan
siswa memahami serta mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik,
keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya,
serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan dirinya.
Fungsi utama layanan ini ialah fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Layanan
konseling perseorangan memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung secara tatap
muka dengan guru kelas dalam pembahasan permasalahannya. Fungsi utama layanan ini
ialah fungsi pengentasan. Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk
memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber
yang bermanfaat untuk kehidupan seharihari, baik sebagai individu maupun sebagai
pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Fungsi utama layanan ini ialah fungsi
pemahaman dan pengembangan. Layanan konseling kelompok memungkinkan siswa
memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami melalui
dinamika kelompok. Fungsi utama layanan ini ialah fungsi pengentasan.

Menurut Arsini, (35-37:2019) Penyelenggaraan layanan dan kegiatan bimbingan


dan konseling selain dimuati oleh fungsi dan didasarkan pada prinsip-prinsip bimbingan
juga dituntut untuk memenuhi sejumlah asas bimbingan. Pemenuhan atas asas-asas itu
akan memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin keberhasilan layanan/kegiatan,
sedangkan peningkatannya akan dapat menghambat atau bahkan menggagalkan
pelaksanaan serta mengurangi atau mengaburkan hasil layanan/kegiatan bimbingan dan
konseling itu sendiri

a. Asas kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakannya
segenap data dan keterangan tentang peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran
layanan, yaitu dataatau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang
lain. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara

5
b. dan menjaga semua data dan keterangan itu, sehingga kerahasiaannya benar-benar
terjamin
c. Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya
kesukaan dan kerelaan peserta didik (konseli) mengikuti/menjalani layanan kegiatan
yang diperuntukan baginya. Dalam hal ini, guru pembimbing berkewajiban membina
dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu;
d. Asas keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta
didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak
berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan dirinya sendiri maupun dalam
menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi dirinya. Dalam
hal ini, guru pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik.
Keterbuakaan ini amat terkait pada diri peserta didik yang menjadi sasaran
layanan/kegiatan. Penyelenggaraan layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling
selain dimuati oleh fungsi dan didasarkan pada prinsip-prinsip bimbingan juga dituntut
untuk memenuhi sejumlah asas bimbingan. Pemenuhan atas asas-asas itu akan
memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin keberhasilan layanan/kegiatan,
sedangkan peningkatannya akan dapat menghambat atau bahkan menggagalkan
pelaksanaan serta mengurangi atau mengaburkan hasil layanan/kegiatan bimbingan dan
konseling itu sendiri. Agar peserta didik dapat terbuka, guru pembimbing terlebih
dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura;
e. Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki peserta didik
yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan
layanan/kegiatn bimbingan. Dalam halini, guru pembimbing perlu mendorong peserta
didik untuk aktif dalam setiap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang
diperuntukkan baginya;
f. Asas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan
umum bimbingan dan konseling yaitu; peserta didik sebagai sasaran layanan bimbingan
dan konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri dengan ciri-ciri
mengenal dan menerima dirinya sendiri dan lingkungannya mampumengambil
keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri;
g. Asas kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki objek sasaran
layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan peserta didik dalam kondisinya

6
h. sekarang. Layanan yang berkenaan dengan masa depan atau kondisi masa lampaupun,
dilihat dampak dan atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang dapat
diperbuat sekarang;
i. Asas kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi
layanan terhadap sasaran layanan yang sama hendaknya selalau bergerak maju, tidak
monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhandan tahap-
tahap perkembangan dari waktu kewaktu;
j. Asas keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
berbagai layanan bimbingan dan konseling baik yang dilakukan oleh guru pembimbing
maupunpihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadukan untuk itu, kerja sama
antara guru pembimbing dan pihak-pihak yng berperan dalam penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan;
k. Asas kenormatifan,yaitu asas bimbingan dan konseling yangmenghendaki segenap
layanan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan tidak boleh bertentangandengan
nilai-nilai dan norma-norma yang ada, yaitu norma-norma agama, hukum dan
peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan dan kebiasaan yang berlaku
l. Asas keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar layanan
bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah professional;
m. Asas alih tangan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak-
pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara
tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (konseli) mengalih tangankan
permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli;
n. Asas Tut Wuri Handayani, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana
yang mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, memberikan
rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya kepadapeserta didik
untuk maju.

C. Tujuan Asas Bimbingan dan Konseling

Menurut Mulyadi dalam Budianti (62:2016) secara khusus bimbingan dan


konselingbertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tugas-

7
tugasperkembangannya melalui aspek pribadi-sosial (afektif), aspek
belajar(akademik/kognitif), dan karier (psikomotor).

1. Tujuan bimbingan dan konseling yang berkaitan dengan aspek pribadisosial yaitu:

a. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan


ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Baik dalam kehidupan pribadi, keluarga,
pergaulan, dengan temanteman sebaya dan sekolah.

b. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragamalain, salingmenghormati dan


memelihara hak dan kewajiban masing-masing.

c. Pemahaman tentang irama kehidupan antara yang menanyakan dan tidak


menanyakan mampu merespon secara positif sesuai dengan ajaran yang dianut.

d. Pemahaman dan peneriamaan diri secara objektif.

e. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargaiorang lain.

f. Rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas dan
kewajibannya.

g. Kemampuan dan berintegrasi sosial, yang mewujudkan dalam bentuk hungungan


persahabatan dan lain-lain.

h. Kemampuan dan menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri
sendiri) maupun dengan orang lain.

i. Mampu mengambil keputusan secara efektif

2. Tujuan bimbingan dan konseling terkait aspek belajar yaitu:Memiliki kesadaran


tentang potensi diri dalam aspek belajar, danmemahami berbagai hambatan yang
mingkin muncul dalam proses yang dialaminya.
a. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaanmembaca buku,
disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif
mengikuti semua kegiatan belajar yang di programkan.
b. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
c. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan.
d. Memiliki kesiapan mental dalam kemampuan untuk menghadapi ujian.

8
3. Tujuan bimbingan dan konseling terkait aspek karier Yaitu:
a. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat, dan kepribadian). yang terkait
dengan pekerjaan
b. Memiliki pengetahuan dengan dunia kerja dan informasi karier yangyang
menunjang kematangan kopetensi karier
c. Memiliki sifat positif terhadap dunia kerja.
d. Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecendrungan kearah karier

Menurut Ermalianti & Ramadan (88-89:2022) Tujuan merupakan sesuatu yang


hendak dicapai. Bimbingan dan konseling Islam berbasis ilmu dakwah tentu memiliki
tujuan. Ada tujuan jangka pendek dan ada tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek
BKI antara lain:

1. Individu yang taat pada tuntunan Allah serta Rasul-Nya.


2. Individu yang menyadari potensi jasmani, rohani, nafs, dan iman yang harus
dikembangkan sebagai wujud syukur atas karunia Allah
3. Individu yang muttaqin, mukhlasin, dan mutawakkilin
4. Terjauhkan dari godaan setan, terjauh dari maksiat, dan ikhlas dalam beribadah kepada
Allah SWT
5. Terhindar dari tingkah laku menyimpang, yang bukan hanya ditentukan oleh manusia
sendiri dan pengaruh setan.
6. Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat

Menurut Dini, (2021:2) Tujuan elayanan bimbingan dan konselingyaitu berupaya


membantu konseli konseli dapat:

1. merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di


masa yang akan datang;
2. mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin;
3. menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta
lingkungan kerjanya;
4. mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan
lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

9
Menurut Telaumbanua (10-11:2016) Tujuan bimbingan dan konseling di Sekolah
Dasar yaitu:

1. Membantu anak didik memahami diri sendiri dan yang berkaitan dengan kebutuhan
lingkungannya.
2. Agar anak dapat membantu dirinya sendiri untuk mengadakan penyesuaian pribadi dan
sosial.
3. Agar anak mampu melewati masa transisi, dari lingkungan keluarga di rumah ke
lingkungan teman sebaya dan guru/sekolah.
4. Membantu proses perubahan dari kanak–kanak sebagai makhluk individu yang
menonjol keunikannya, menjadi makhluk sosial, dengan jalan optimasi perkembangan
penyesuaian pribadi dan sosial yang memadai.
5. Menguasai bahan ajaran tuntutan kurikuler.
6. Memecahkan masalah-masalah belajar yang dihadapi murid.
7. Memahami anak usia sekolah dasar.

Menurut yuniar (2022:90) Bimbingan konseling sebagai bagian integral dari proses
pendidikan memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam pengembangan kualitas
manusia Indonesia yang telah diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional (Undang-
Undang No 20 Tahun 2003) yaitu:

1. beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,


2. berakhlak mulia,
3. memiliki pengetahuan dan keterampilan,
4. memiliki kesehatan jasmani dan rohani,
5. memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri,
6. memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan tersebut
mempunyai implikasi imperatif yang mengaharuskan bagi semua tingkat satuan
pendidikan untuk senantiasa memantapkan proses pendidikannya secara bermutu ke
arah pencapaian tujuan pendidikan tersebut.

Menurut Sa’diyah & Sunarto,(10:2023) Tujuan bimbingan dan konseling dari aspek
pribadi sosial, yaitu sebagai berikut;

10
a. Memiliki komitmen kuat untuk mengamalkan nilainilai keimanan dan ketaqwaan
kepada tuhan yang maha esa.
b. Memiliki sikap tolerasi terhadap keragaman umat beragama.
c. Respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
d. Bertanggung jawab dan komitmen atas tugas dan kewajiban
e. Memiliki kemampuan interaksi social
f. Memiliki kemampuan untuk memberi keputusan terhadap suatu persoalan secara
efektif.
g. Tujuan bimbingan dan konseling dari aspek akademis, yaitu sebagai berikut;
h. Sadar terhadap potensi diri dalam belajar
i. Memiliki sikap dan kebiasaan yang positif dalam belajar
j. Komitmen yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
k. Terampil dalam menentukan perencanaan pendidikan
l. Memiliki kesiapan mental dalam menghadapi ujian.
D. Pengertian Prinsip Bimbingan Konseling

Menurut Dini (4-6:2021) Prinsip yang berasal dari asal kata” PRINSIPRA” yang
artinya permulan dengan suatu cara tertentu melahirkan hal-hal lain, yang
keberadaanyatergantung dari pemula itu, prinsip ini merupakam hasil perpaduan antara
kajian teoriitik dan teori lapangan yang terarah yang digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan yanh dimaksudkan. Prinsip bimbingan dan Konseling memnguraikan tentang
pokok – pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman program pelaksanaan atauaturan
main yanh harus di ikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dandapat juga
dijadikan sebagai seperangkat pemaduan hasil – hasil teori dan praktek yang dirumuskan
dan landasan praktis atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Prayitno mengatakan: ” Bahwa prinsip
merupaka hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yang digunakan sebgai pedoman
pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan ”jadi dari pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa prinsip – prinsip bimbingan dan konseling merupakan dijadikan pedoman sekaligus
dasar bagi peyelengaran pelayanan.

Menurut Mufrihah (74-75:2014) Prinsip bimbingan dan konseling ini tercantum


dalam lampiran Permendikbud No. 111Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Terdapat 12 prinsip BK
11
yangnhendaknya dipegang teguh oleh guru BK/konselor di satuan pendidikan dasar dan
menengah, yaitu:

a. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua peserta didik/ konseli dan tidak
diskriminatif. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan pada seluruh peserta
didik/ konseli, baik yang tidak memiliki masalah maupun yang memiliki masalah;
baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa tanpa
adadiskriminasi.
b. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap peserta didik bersifat
unik dan dinamis, jadi melalui bimbingan peserta didik dibantu untuk menjadi
didirinya sendiri secara utuh.
c. Bimbingan dan konseling menekankan nilai-nilai yang positif. Bimbingan dan
konseling merupakan upaya memberikan bantuan pada konseli agar membangun
pandangan serta mengembangkan nilai-nilai yang positif yang ada pada diri konseli
dan lingkungannya.
d. Bimbingan dan konseling merupakan tanggung jawab bersama. Artinya, bimbingan
dan konseling bukan hanya tanggung jawab konselor atau guru BK, akan tetapi juga
menjadi tanggung jawab guru-guru dan pimpinan satuan pendidikan sesuai tugas,
kewenangan, dan peran masing-masing personil sekolah.
e. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan konseling diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan
pilihan dan pengambilan keputusan serta merealisasikan keputusannya dengan penuh
tanggung jawab.
f. Bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai setting kehidupan, tidak hanya
berlangsung pada satuan pendidikan, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan,
lembaga pemerintah/ swasta, dan masyarakat pada umumnya.
g. Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dalam Pendidikan karena tidak
terlepas dari upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
h. Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam bingkai budaya Indonesia. Interkasi
antara guru BK dengan peserta didik haris selaras dan serasi dengan nilai-nilai
kebudayaan di mana layanan tersebut dilaksanakan.
i. Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel dan adaptif serta berkelanjutan dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi serta daya dukung sarana dan prasarana yang
tersedia.
12
j. Bimbingan dan konseling dilaksanakan oleh tenaga profesional dan kompeten, yaitu
oleh guru BK/ konselor yang berkualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S-1) dalam
bidang Bimbingandan Konseling dan telah lulus Pendidikan Profesi Konselor dari
Lembaga Pendidikan Tinggi Kependidikan yang terakreditasi.
k. Proram bimbingan dan konseling disusun berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta
didik/ konseli dalam berbagai aspek perkembangan.
l. Program bimbingan dan konseling dievaluasi untuk mengetahui keberhasilan layanan
dan pengembangan program lebih lanjut.

Menurut Raminah (3-4: 2021) Prinsip Bimbingan dan Konseling ialah:

1. Prinsip berkaitan dengan Sasaran Layanan Saran layanan yang dimaksud adalah
individu dalam perkembangan dan kehidupannya dipengaruhi oleh sikap dan tingkah
laku dengan aspek-aspek lingkungan diri yang memicu pedoman dalam melakukan
program layanan BK.Prinsip-prinsip tersebut yaitu:
• BK melayani semua individu,tanpa memandang umur,warna kulit,kenis
kelamin,agama,status dan sosial ekonomi
• BK akan berurusan dengan tingkah laku yang unik dan dinamis
• BK akan memperhatikan perkembangan individu
• BK akan memperhatian perbedaan individual yang akan menjadi pedoman dalam
melakukan layananya.
2. Prinsip berkaitan dengan Masalah Individu Permasalahan individu baik positif dan
negative akan mempengaruhi perkembangan kemampuan berfikir.Setiap permasalahan
yang dihadapi akan membuat individu terbiasa dalam mengambil sikap cepat dan
tepat.Akan tetapi kemampuan setiap individu berbeda,jadi untuk itu diperlukan prinsip
yang sesuai agar layanan tepat sasaran.Prinsip tersebut yaitu:
• BK akan berhubungan dengan pengaruh mental dan fisik individu dalam
lingkungan rumah dan lingkungan sekitar serta sosial ekonomi dan sebalinya
pengaruh lingkungan terhadap tingkah individu tersebut.
• Perhatian utama BK mengarah pada kesenjangan sosial ekonomi sera kebudayaan
dalam pengaruh sikap dan tingkah laku individu.
3. Prinsip berkaitan dengan program Layanan Prinsip dalam layanan BK,yaitu:

13
BK adalah bagian dari proses pendidikan dan perkembangan,untuk itu BK akan
dipadukan dengan pendidikan dalam proses perkembangan

• Program BK akn fleksibel sesuai kebutuhan individu


• Program akan disusun sesuai jenjang pendidikan,mulai dari terendah sampai
tertinggi.
4. Prinsip berkaitan dengan Pelaksanaan LayananPelaksanaan layanan yang baik adalah
fleksibel,dimana akan sesuai dengan kebutuhan individu.Pelayanan akan terprogram
untuk mencapai keputusan dari individu.Pelayanan akan memenuhi tujuan layanan BK
dalam menggali kemampuan berfikir serta psikilogis individu.Prinsip tersebut yaitu:

• BK akan mengarahkan untuk perkembangan individu sehingga bisa mengambil


keputusan dalam permasalahan.

• Keputusan yang diambil harus dari diri sendiri bukan paksaan dari orang lain

• Permasalahan yang dihadapi harus sesuai dengan bidang yang relevan

• Kerja sama antar guru dan orangtua untuk mencapai keputusan dari
individu.Pelayanan akan memenuhi tujuan layanan BK dalam menggali
kemampuan berfikir serta psikilogis individu.Prinsip tersebut yaitu:

• BK akan mengarahkan untuk perkembangan individu sehingga bisa mengambil


keputusan dalam permasalahan.

• Keputusan yang diambil harus dari diri sendiri bukan paksaan dari orang lain

• Permasalahan yang dihadapi harus sesuai dengan bidang yang relevan

• Kerja sama antar guru dan orangtua untuk mencapai keberhasilan layanan

• Pemgembangan program BK melalui pemamfaatan dari pengukuran nilai terhadap


individu dalam proses pelayanan dan program bimbingan dan konseling

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal,dalam
bimbingan pribadi, sosial, belajar maupunkarier melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatanpendukung berdaarkan norma-norma yang berlaku.

Bimbingan konseling sebagai bagian integral dari proses pendidikan memiliki


tanggung jawab yang cukup besar dalam pengembangan kualitas manusia Indonesia yang
telah diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional (Undang-Undang No 20 Tahun 2003)
yaitu: (1) beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) berakhlak mulia, (3)
memiliki pengetahuan dan keterampilan, (4) memiliki kesehatan jasmani dan rohani, (5)
memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta (6) memiliki rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan tersebut mempunyai implikasi imperatif yang
mengaharuskan bagi semua tingkat satuan pendidikan untuk senantiasa memantapkan
proses pendidikannya secara bermutu ke arah pencapaian tujuan pendidikan tersebut.

B. Saran
Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling merupakan suatu pendekatan atau
pembelajaran yang secara mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran yang menggabungkan beberapa hal yang saling terkait
sehingga luas cakupan pemikirannya dalam satu topik pembelajaran.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arsini. (2019). Konsep dasar pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah Al-Irsyad. Jurnal
Pendidikan dan Konseling, 7 (1).

Budiyati. (2023). PENTINGNYA BIMBINGAN KONSELING PADA ANAK. SENTRI.


Jurnal Riset Ilmiah, 2875-2884.

Damayanti. (2021). Implementasi Program Komprehensif Bimbingan dan Konseling dalam


Pengembangan Potensi Siswa. Rausyan Fikr. Jurnal Pemikiran dan Pemecahan, 17(1).

Dini. (2021). Bimbingan Konseling. Universitas Negeri Padang.

Hifsy, dkk. (2022). Implementasi Manajemen Bimbingan dan Konseling (POAC) Pelayanan
Bimbingan Konseling yang Efektif. Education & Learning, 74-78.

Kamaluddin. (2011). Bimbingsn dsn Konseling sekolah. Jurnal Pendidikan kebudayaan, 447-
454.

Machfudz. (2022). Penerapan Manajemen Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Upaya
Meningkatkan Mutu Belajar Siswa. Bulletin of Couseling and Psychotherapy, 805-813.

Mutia. (2021). Pelaksanaan Program Layanan Bimbingan Dan Konseling Disekolah.


Intelektualita, 7.

Prabowo, dkk. (2021). ImplementasiTeknologi dan Media Bimbingan dan Konseling. Jurnal
Selaras: Kajian Bimbingan dan Konseling serta Psikologi Pendidikan, 25-32.

Ramadan, E. &. (2022). Penguatan Kompetensi Konselor dalam Memberikan Layanan


Bimbingan Konseling Islam. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 81-92.

Raminah. (2021). Prinsip dan Asas Bimbingan Konseling. Jurnal Ospreprints, 1-8.

Sukatin, d. (2022). BIMBINGAN DAN KONSELING BELAJAR. Humantech. Jurnal Ilmiah


Multidisiplin Indonesia, 1278-1285.

Sunarto, &. S. (2023). URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI


SEKOLAH. JKaKa. Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam, 92-110.

Telaumbanua. (2016). Konsep Dasar Layanan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dasar.
Warta Dharmawangsa, 49.

Yuniar. (2022). Pengembangan Media Layanan Bimbingan dan Konseling Melalui Aplikasi
Hallo BK. In International Virtual Conference on Islamic Guidance and Counseling,
89-97.

16

Anda mungkin juga menyukai