Disusun Oleh:
PGSD 3D
MUHAMMADIYAH KUNINGAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat Allah dan Ridho allah
SWT. Karena tanpa Rahmat dan RidhoNya, kita tidak dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul Asas-asas Layanan Bimbingan dan Konseling ini dengan baik dan selesai tepat
waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Bimbingan dan Konseling
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Chitra Charisma Islami, M. Pd.
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling yang membimbing kami
dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang telah membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah
ini
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Mungkin dalam
pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami
mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen. Demi membangun tercapainya
makalah yang sempurna selanjutnya.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
BAB III................................................................................................................................................. 15
PENUTUP ............................................................................................................................................ 15
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 15
B. Saran ......................................................................................................................................... 15
ii
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Menurut Damayanti (2021:48) Bimbingan dan konseling adalah suatu upaya untuk
memberikan pertolongan pada individu yang membutuhkan. Bimbingan merupakan
sebuah rancangan khusus sesuai dengan pendidikan tertentu berdasarkan kurikulum
sekolah. Sedangkan konseling merupakan bagian dari segala program bimbingan di
sekolah. Dari penjelasan bimbingan dan konseling di atas dapat disimpulkan bahwa
bimbingan dan konseling adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara
berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat
latihan khusus untuk itu, dengan tujuan agar individu dapat memahami dirinya,
lingkungannya, serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
untuk mengembangkan potensi dirinya secara maksimal untuk kesejahteraan dirinya dan
kesejahteraan masyarakat.
A. Rumusan Masalah
1
B. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Menurut Tohirin dalam Hifsy dkk, (76:2022) Bimbingan adalah bantuan yang
diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki pribadi yang
baik dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang (individu) dari setiap umur untuk
membantunya mengembangkan aktivitas-aktivitas hidupnya sendiri, mengembangkan
arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri.
Selanjutnya, konseling adalah bantuan profesional terhadap seorang atau sekolompok
individu dalam pengembangan kehidupan efektif sehari-hari dan penanganan kehidupan
efektif sehari-hari yang terganggu dengan fokus pribadi mandiri yang mampu
mengendalikan diri melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung yang
terselenggarakan dalam upaya pendidikan
Menurut mutia (2-3:2021) Secara etimologi makna layanan berasal dari kata
‘’layan’’yang kerjanya adalah ‘’melayani’’yang mempunyai arti membantu menyiapkan
hal hal yang diperlukan seseorang: meladeni ,menerima ajakan.layanan merupakan prihal
atau caramelayani,meladeni’’ Adapun bimbingan dan konseling berasal dari dua kata yaitu
“bimbingan dan konseling’’bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang
didalamnya terkandung beberapa makna.Sertzer dan stone Mengemukakan
bahwa.Guidance berasal dari kata guide yang mempunyai arti to direct, pilot, manager,or
steer, artinya menunjukkan, mengarahkan, menentukan, mengatur, ataumengemudikan.
4
cita-cita, dan mengambil keputusan. Fungsi utama layanan ini ialah fungsi pemahaman
dan pencegahan. Layanan penempatan dan penyaluran memungkinkan siswa berada pada
posisi dan pilihan yang tepat, yaitu berkenaan dengan posisi duduk dalam kelas, kelompok
belajar kegiatan ekstra kurikuler, program latihan, serta kegiatan-kegiatan lainnya sesuai
dengan kondisi fisik dan psikisnya. Fungsi utama layanan ini ialah fungsi pencegahan dan
perkembangan/pemeliharaan. Layanan pembelajaran dimaksudkan untuk memungkinkan
siswa memahami serta mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik,
keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya,
serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan dirinya.
Fungsi utama layanan ini ialah fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Layanan
konseling perseorangan memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung secara tatap
muka dengan guru kelas dalam pembahasan permasalahannya. Fungsi utama layanan ini
ialah fungsi pengentasan. Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk
memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber
yang bermanfaat untuk kehidupan seharihari, baik sebagai individu maupun sebagai
pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Fungsi utama layanan ini ialah fungsi
pemahaman dan pengembangan. Layanan konseling kelompok memungkinkan siswa
memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami melalui
dinamika kelompok. Fungsi utama layanan ini ialah fungsi pengentasan.
a. Asas kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakannya
segenap data dan keterangan tentang peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran
layanan, yaitu dataatau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang
lain. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara
5
b. dan menjaga semua data dan keterangan itu, sehingga kerahasiaannya benar-benar
terjamin
c. Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya
kesukaan dan kerelaan peserta didik (konseli) mengikuti/menjalani layanan kegiatan
yang diperuntukan baginya. Dalam hal ini, guru pembimbing berkewajiban membina
dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu;
d. Asas keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta
didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak
berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan dirinya sendiri maupun dalam
menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi dirinya. Dalam
hal ini, guru pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik.
Keterbuakaan ini amat terkait pada diri peserta didik yang menjadi sasaran
layanan/kegiatan. Penyelenggaraan layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling
selain dimuati oleh fungsi dan didasarkan pada prinsip-prinsip bimbingan juga dituntut
untuk memenuhi sejumlah asas bimbingan. Pemenuhan atas asas-asas itu akan
memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin keberhasilan layanan/kegiatan,
sedangkan peningkatannya akan dapat menghambat atau bahkan menggagalkan
pelaksanaan serta mengurangi atau mengaburkan hasil layanan/kegiatan bimbingan dan
konseling itu sendiri. Agar peserta didik dapat terbuka, guru pembimbing terlebih
dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura;
e. Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki peserta didik
yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan
layanan/kegiatn bimbingan. Dalam halini, guru pembimbing perlu mendorong peserta
didik untuk aktif dalam setiap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang
diperuntukkan baginya;
f. Asas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan
umum bimbingan dan konseling yaitu; peserta didik sebagai sasaran layanan bimbingan
dan konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri dengan ciri-ciri
mengenal dan menerima dirinya sendiri dan lingkungannya mampumengambil
keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri;
g. Asas kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki objek sasaran
layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan peserta didik dalam kondisinya
6
h. sekarang. Layanan yang berkenaan dengan masa depan atau kondisi masa lampaupun,
dilihat dampak dan atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang dapat
diperbuat sekarang;
i. Asas kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi
layanan terhadap sasaran layanan yang sama hendaknya selalau bergerak maju, tidak
monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhandan tahap-
tahap perkembangan dari waktu kewaktu;
j. Asas keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
berbagai layanan bimbingan dan konseling baik yang dilakukan oleh guru pembimbing
maupunpihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadukan untuk itu, kerja sama
antara guru pembimbing dan pihak-pihak yng berperan dalam penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan;
k. Asas kenormatifan,yaitu asas bimbingan dan konseling yangmenghendaki segenap
layanan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan tidak boleh bertentangandengan
nilai-nilai dan norma-norma yang ada, yaitu norma-norma agama, hukum dan
peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan dan kebiasaan yang berlaku
l. Asas keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar layanan
bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah professional;
m. Asas alih tangan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak-
pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara
tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (konseli) mengalih tangankan
permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli;
n. Asas Tut Wuri Handayani, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana
yang mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, memberikan
rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya kepadapeserta didik
untuk maju.
7
tugasperkembangannya melalui aspek pribadi-sosial (afektif), aspek
belajar(akademik/kognitif), dan karier (psikomotor).
1. Tujuan bimbingan dan konseling yang berkaitan dengan aspek pribadisosial yaitu:
f. Rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas dan
kewajibannya.
h. Kemampuan dan menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri
sendiri) maupun dengan orang lain.
8
3. Tujuan bimbingan dan konseling terkait aspek karier Yaitu:
a. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat, dan kepribadian). yang terkait
dengan pekerjaan
b. Memiliki pengetahuan dengan dunia kerja dan informasi karier yangyang
menunjang kematangan kopetensi karier
c. Memiliki sifat positif terhadap dunia kerja.
d. Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecendrungan kearah karier
9
Menurut Telaumbanua (10-11:2016) Tujuan bimbingan dan konseling di Sekolah
Dasar yaitu:
1. Membantu anak didik memahami diri sendiri dan yang berkaitan dengan kebutuhan
lingkungannya.
2. Agar anak dapat membantu dirinya sendiri untuk mengadakan penyesuaian pribadi dan
sosial.
3. Agar anak mampu melewati masa transisi, dari lingkungan keluarga di rumah ke
lingkungan teman sebaya dan guru/sekolah.
4. Membantu proses perubahan dari kanak–kanak sebagai makhluk individu yang
menonjol keunikannya, menjadi makhluk sosial, dengan jalan optimasi perkembangan
penyesuaian pribadi dan sosial yang memadai.
5. Menguasai bahan ajaran tuntutan kurikuler.
6. Memecahkan masalah-masalah belajar yang dihadapi murid.
7. Memahami anak usia sekolah dasar.
Menurut yuniar (2022:90) Bimbingan konseling sebagai bagian integral dari proses
pendidikan memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam pengembangan kualitas
manusia Indonesia yang telah diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional (Undang-
Undang No 20 Tahun 2003) yaitu:
Menurut Sa’diyah & Sunarto,(10:2023) Tujuan bimbingan dan konseling dari aspek
pribadi sosial, yaitu sebagai berikut;
10
a. Memiliki komitmen kuat untuk mengamalkan nilainilai keimanan dan ketaqwaan
kepada tuhan yang maha esa.
b. Memiliki sikap tolerasi terhadap keragaman umat beragama.
c. Respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
d. Bertanggung jawab dan komitmen atas tugas dan kewajiban
e. Memiliki kemampuan interaksi social
f. Memiliki kemampuan untuk memberi keputusan terhadap suatu persoalan secara
efektif.
g. Tujuan bimbingan dan konseling dari aspek akademis, yaitu sebagai berikut;
h. Sadar terhadap potensi diri dalam belajar
i. Memiliki sikap dan kebiasaan yang positif dalam belajar
j. Komitmen yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
k. Terampil dalam menentukan perencanaan pendidikan
l. Memiliki kesiapan mental dalam menghadapi ujian.
D. Pengertian Prinsip Bimbingan Konseling
Menurut Dini (4-6:2021) Prinsip yang berasal dari asal kata” PRINSIPRA” yang
artinya permulan dengan suatu cara tertentu melahirkan hal-hal lain, yang
keberadaanyatergantung dari pemula itu, prinsip ini merupakam hasil perpaduan antara
kajian teoriitik dan teori lapangan yang terarah yang digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan yanh dimaksudkan. Prinsip bimbingan dan Konseling memnguraikan tentang
pokok – pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman program pelaksanaan atauaturan
main yanh harus di ikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dandapat juga
dijadikan sebagai seperangkat pemaduan hasil – hasil teori dan praktek yang dirumuskan
dan landasan praktis atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Prayitno mengatakan: ” Bahwa prinsip
merupaka hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yang digunakan sebgai pedoman
pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan ”jadi dari pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa prinsip – prinsip bimbingan dan konseling merupakan dijadikan pedoman sekaligus
dasar bagi peyelengaran pelayanan.
a. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua peserta didik/ konseli dan tidak
diskriminatif. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan pada seluruh peserta
didik/ konseli, baik yang tidak memiliki masalah maupun yang memiliki masalah;
baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa tanpa
adadiskriminasi.
b. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap peserta didik bersifat
unik dan dinamis, jadi melalui bimbingan peserta didik dibantu untuk menjadi
didirinya sendiri secara utuh.
c. Bimbingan dan konseling menekankan nilai-nilai yang positif. Bimbingan dan
konseling merupakan upaya memberikan bantuan pada konseli agar membangun
pandangan serta mengembangkan nilai-nilai yang positif yang ada pada diri konseli
dan lingkungannya.
d. Bimbingan dan konseling merupakan tanggung jawab bersama. Artinya, bimbingan
dan konseling bukan hanya tanggung jawab konselor atau guru BK, akan tetapi juga
menjadi tanggung jawab guru-guru dan pimpinan satuan pendidikan sesuai tugas,
kewenangan, dan peran masing-masing personil sekolah.
e. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan konseling diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan
pilihan dan pengambilan keputusan serta merealisasikan keputusannya dengan penuh
tanggung jawab.
f. Bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai setting kehidupan, tidak hanya
berlangsung pada satuan pendidikan, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan,
lembaga pemerintah/ swasta, dan masyarakat pada umumnya.
g. Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dalam Pendidikan karena tidak
terlepas dari upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
h. Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam bingkai budaya Indonesia. Interkasi
antara guru BK dengan peserta didik haris selaras dan serasi dengan nilai-nilai
kebudayaan di mana layanan tersebut dilaksanakan.
i. Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel dan adaptif serta berkelanjutan dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi serta daya dukung sarana dan prasarana yang
tersedia.
12
j. Bimbingan dan konseling dilaksanakan oleh tenaga profesional dan kompeten, yaitu
oleh guru BK/ konselor yang berkualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S-1) dalam
bidang Bimbingandan Konseling dan telah lulus Pendidikan Profesi Konselor dari
Lembaga Pendidikan Tinggi Kependidikan yang terakreditasi.
k. Proram bimbingan dan konseling disusun berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta
didik/ konseli dalam berbagai aspek perkembangan.
l. Program bimbingan dan konseling dievaluasi untuk mengetahui keberhasilan layanan
dan pengembangan program lebih lanjut.
1. Prinsip berkaitan dengan Sasaran Layanan Saran layanan yang dimaksud adalah
individu dalam perkembangan dan kehidupannya dipengaruhi oleh sikap dan tingkah
laku dengan aspek-aspek lingkungan diri yang memicu pedoman dalam melakukan
program layanan BK.Prinsip-prinsip tersebut yaitu:
• BK melayani semua individu,tanpa memandang umur,warna kulit,kenis
kelamin,agama,status dan sosial ekonomi
• BK akan berurusan dengan tingkah laku yang unik dan dinamis
• BK akan memperhatikan perkembangan individu
• BK akan memperhatian perbedaan individual yang akan menjadi pedoman dalam
melakukan layananya.
2. Prinsip berkaitan dengan Masalah Individu Permasalahan individu baik positif dan
negative akan mempengaruhi perkembangan kemampuan berfikir.Setiap permasalahan
yang dihadapi akan membuat individu terbiasa dalam mengambil sikap cepat dan
tepat.Akan tetapi kemampuan setiap individu berbeda,jadi untuk itu diperlukan prinsip
yang sesuai agar layanan tepat sasaran.Prinsip tersebut yaitu:
• BK akan berhubungan dengan pengaruh mental dan fisik individu dalam
lingkungan rumah dan lingkungan sekitar serta sosial ekonomi dan sebalinya
pengaruh lingkungan terhadap tingkah individu tersebut.
• Perhatian utama BK mengarah pada kesenjangan sosial ekonomi sera kebudayaan
dalam pengaruh sikap dan tingkah laku individu.
3. Prinsip berkaitan dengan program Layanan Prinsip dalam layanan BK,yaitu:
13
BK adalah bagian dari proses pendidikan dan perkembangan,untuk itu BK akan
dipadukan dengan pendidikan dalam proses perkembangan
• Keputusan yang diambil harus dari diri sendiri bukan paksaan dari orang lain
• Kerja sama antar guru dan orangtua untuk mencapai keputusan dari
individu.Pelayanan akan memenuhi tujuan layanan BK dalam menggali
kemampuan berfikir serta psikilogis individu.Prinsip tersebut yaitu:
• Keputusan yang diambil harus dari diri sendiri bukan paksaan dari orang lain
• Kerja sama antar guru dan orangtua untuk mencapai keberhasilan layanan
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal,dalam
bimbingan pribadi, sosial, belajar maupunkarier melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatanpendukung berdaarkan norma-norma yang berlaku.
B. Saran
Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling merupakan suatu pendekatan atau
pembelajaran yang secara mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran yang menggabungkan beberapa hal yang saling terkait
sehingga luas cakupan pemikirannya dalam satu topik pembelajaran.
15
DAFTAR PUSTAKA
Arsini. (2019). Konsep dasar pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah Al-Irsyad. Jurnal
Pendidikan dan Konseling, 7 (1).
Hifsy, dkk. (2022). Implementasi Manajemen Bimbingan dan Konseling (POAC) Pelayanan
Bimbingan Konseling yang Efektif. Education & Learning, 74-78.
Kamaluddin. (2011). Bimbingsn dsn Konseling sekolah. Jurnal Pendidikan kebudayaan, 447-
454.
Machfudz. (2022). Penerapan Manajemen Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Upaya
Meningkatkan Mutu Belajar Siswa. Bulletin of Couseling and Psychotherapy, 805-813.
Prabowo, dkk. (2021). ImplementasiTeknologi dan Media Bimbingan dan Konseling. Jurnal
Selaras: Kajian Bimbingan dan Konseling serta Psikologi Pendidikan, 25-32.
Raminah. (2021). Prinsip dan Asas Bimbingan Konseling. Jurnal Ospreprints, 1-8.
Telaumbanua. (2016). Konsep Dasar Layanan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dasar.
Warta Dharmawangsa, 49.
Yuniar. (2022). Pengembangan Media Layanan Bimbingan dan Konseling Melalui Aplikasi
Hallo BK. In International Virtual Conference on Islamic Guidance and Counseling,
89-97.
16