Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

BIMBINGAN DAN KONSELING (BK)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan


Yang dibina Oleh: Dra. Sri Harini, M.M.

Disusun Oleh:
NIM : 2020620016
Zamroni Aza
NIM ; 2020620025
Novita Dianatus Zahroh
NIM : 2020620031
Mosdalifah
NIM :2020620032

PROGRAM STUDI PROFESI KEPENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS MADURA

2022

1
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, segala puja dan puji syukur hanya pantas kita
haturkan kehadirat tuhan yang maha esa, Allah SWT. Yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini meski
jauh dari tahap kesempurnaan.

Sholawat dan salam semoga tetap tertujukan kepada sang revolusioner sejati
yang telah mengubah alam kebodohan dengan alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan, yaitu Nabi besar Muhammad SAW. Beserta keluarga, sahabat, dan para
pengikutnya hingga akhir zaman.

Syukran jaziila kami ucapkan kepada Dra. Sri Harini, M.M. dosen pengampu
dalam mata kuliah Profesi Kependidikan yang telah memberikan pengarahan serta
kesempatan kepada kami untuk bisa membuat makalah ini, dan semua kalangan yang
telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Sumbagan buah fikiran teman-
teman sangat kami hargai. Saya menyadari bahwa karya ini jauh dari kesempurnaan
karena minimya pengetahuan yang saya miliki dan kurangnya refrensi dari saya. Dan
semuga dengan seiringnya Ridho Allah SWT. Makalah ini dapat bermanfaat dan
menjadi amal sholih bagi kita semua. Amiin yaa robbal ‘Alamiin.

Pamekasa, 04 april 2022

…………………………
….

i
DAFTAR ISI

SAMPUL .........................................................................................................

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1-2


B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan Masalah .............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling ............................................. 3-8


B. Konsep dasar bibingan dan konseling ........................................... 8-10
C. Peran guru bidang studi dalam program bibingan dan konseling
disekolah .................................................................................10-12
D. Mekanisme Pengelolaan Bimbingan dan Konseling ....................13-16
E. Manfaat dan Tujuan diadakanya bimbingan konseling disekolah 16-20

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 22

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Saat di bangku sekolah, tentu kita semua tak asing dengan istilah bimbingan
konseling. Sejak di bangku sekolah, praktik bimbingan konseling menjadi hal yang
penting bagi siswa dan juga sekolah.

Hal ini karena didapati pengertian bahwa kelak pengertian bimbingan konseling
ini cakupannya luas, selain dapat berperan besar dalam menjadi agen kebaikan.

Bimbingan konseling ini mengacu pada tujuan agar terwujudnya perilaku yang
baik kepada para pemuda atau siswa yang didapat dari guru bimbingan
konselingnya agar mereka memiliki kepribadian yang baik untuk masa depan.
Tugas guru pada pengertian bimbingan konseling ini adalah untuk memoles
kepribadian mereka.

Di jenjang sekolah, bimbingan konseling akan membantu siswa dalam


menangani berbagai masalah atau hal-hal lain di luar praktik belajar dan mengajar.
Tak heran jika banyak siswa yang diarahkan untuk ke bimbingan konseling ketika
memiliki masalah baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.

Tujuannya, agar pengertian bimbingan konseling ini mampu mendukung


pencapaian masa depan siswa, selain tujuan pendidikan dan pengajaran yang siswa
dapatkan di dalam sekolah. Meski demikian, praktik bimbingan konseling ini juga
harus dibarengi dengan upaya siswa memaksimalkan kemampuan mereka masing-
masing dalam menyelesaikan masalah.

Oleh karena itu bimbingan konseling bukan hanya tentang menghukum


siswa yang melanggar tatatertib sekolah atau semacamnya akan tetapi bimbingan

1
konseling lebih ke pemahaman karakter dari siswa serta menyelesaikan masalah
yang dialami siswa sehingga dapat mencapai tujian pendidikan.

Abu Ahmadi (1991) berpendapat bahwa bimbingan adalah bantuan yang


diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimilikinya
mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri,
memahami lingkungan, dan mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa
depan yang lebih baik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Bibingan dan Konseling ?
2. Apa saja Konsep dasar bibingan dan konseling ?
3. Bagaimana Peran guru bidang studi dalam program bibingan dan konseling
disekolah ?
4. Bagaimana Mekanisme Pengelolaan Bimbingan dan Konseling ?
5. Apa saja Manfaat dan Tujuan diadakanya bimbingan konseling disekolah ?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian dari bimbingan dan konseling.
2. Untuk mengetahui konsep dasar bimbingan dan konseling.
3. Untuk mengetahui apa saja peran guru dalam program bimbingan dan
konseling disekolah.
4. Untuk Mengetahui Mekanisme Pengelolaan Bimbingan dan Konseling
5. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat bimbingan konseling disekolah.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling

1. Pengertian Bimbingan
Pengertian bimbingan konseling atau yang kemudian disingkat (BK) yaitu
serangkaian kegiatan berupa bantuan yang dilakukan seorang ahli pada konseling
dengan cara tatap muka, baik secara individu atau beberapa orang dengan
memberikan pengetahuan tambahan.`

Pengetahuan tambahan tersebut kemudian diharapkan jadi jalan keluar untuk


mengatasi permasalahan yang dialami oleh konseli, dengan cara terus-menerus dan
sistematis. Bimbingan konseling ini juga sudah diatur dalam Surat Keputusan
Mendikbud No. 025/1995 tentang Petunjuk Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.

Disebutkan bahwa bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan


untuk peserta didik, baik perorangan maupun kelompok agar mandiri dan
berkembang secara optimal. Selain itu, bimbingan yang diberikan juga meliputi
bimbingan sosial, belajar, karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Pada dasarnya, pengertian bimbingan konseling merupakan sebuah proses


interaksi antara konselor dan konseli, baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam rangka membantu konseli agar dapat mengembangkan potensi dirinya
maupun dapat memecahkan permasalahan yang sedang dialaminya.

Bimbingan konseling juga dapat disebut sebagai upaya sistematis, objektif,


logis, dan berkelanjutan, serta terprogram yang dilakukan oleh konselor untuk

3
memberi fasilitas pengembangan konseli agar mencapai kemandirian dan mencapai
kehidupan yang lebih baik lagi.

Pengertian bimbingan konseling ini berasal dari dua kata, yaitu bimbingan
dan konseling. Bimbingan dalam pengertian bimbingan konseling ini memiliki
banyak makna menurut para ahli.

a. Abu Ahmadi (1991): Abu Ahmadi berpendapat bahwa bimbingan adalah bantuan
yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang
dimilikinya mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami
diri, memahami lingkungan, dan mengatasi hambatan guna menentukan rencana
masa depan yang lebih baik.

b. Priyatno dan Erman Amti (2004): Menurut mereka, bimbingan merupakan proses
pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau
beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar orang
yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri.

Mereka juga diharap dapat mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan
sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

c. Bimo Walgito (2004): Sementara itu, Bimo Walgito mengungkapkan


pendapatnya mengenai bimbingan yang merupakan bantuan dan pertolongan yang
diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dapat mencapai kesejahteraan
dalam hidupnya.

d. Syamsu Yusuf (2009): Menurut Syamsu Yusuf, bimbingan di dalam pengertian


bimbingan konseling merupakan proses pemberian bantuan (process of helping)
konselor kepada individu atau konseli secara berkesinambungan agar mampu
memahami potensi diri dan lingkungannya, menerima diri, mengembangkan diri
secara optimal, dan menyesuaikan diri secara positif.

4
Konseli juga diharapkan mampu bersikap konstruktif terhadap tuntutan
norma kehidupan baik secara agama maupun budaya sehingga dapat mencapai
kehidupan yang lebih bermakna baik secara personal maupun sosial.

2. Pengertian Konseling
Sementara itu, pengertian konseling di dalam pengertian bimbingan
konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua
orang yaitu konselor dan konseli, melalui hubungan dengan mengembangkan
kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya dan dapat menyediakan situasi
belajar.

Dalam hal ini, konselor membantu konseli untuk memahami dirinya sendiri
dengan keadaan sekarang, dan mungkin keadaannya di masa mendatang yang dapat
ia ciptakan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi kesejahteraan pribadi
maupun masyarakat.

Menurut Tolbert dalam Prayitno (2004), konseli adalah proses belajar


bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan
yang akan datang. Sementara itu, Jones dalam (Insano: 2004) menyebut konseling
adalah suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan
kliennya.

Hubungan tersebut biasanya bersifat individual atau seorang-seorang,


meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk
membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup
hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya sendiri.

3. Pengertian Bimbingan Konseling


Selain pengertian bimbingan dan konseling menurut para ahli, inilah
pengertian bimbingan konseling menurut para ahli juga mengungkapkan pengertian

5
bimbingan konseling menurut pendapatnya masing-masing. Berikut ini merupakan
pengertian bimbingan konseling menurut para ahli.

a. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.: Menurut Peraturan Menteri


Pendidikan dan Kebudayaan tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah No. 111 Tahun 2014, pengertian bimbingan
konseling yakni suatu upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta
terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling.

Guru Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik


atau konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya.

b. Tohirin: Menurut Tohirin, pengertian bimbingan konseling yaitu sebuah proses


bantuan yang diberikan oleh pembimbing atau konselor kepada individu atau
konseli melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya,
supaya konseli mempunyai kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan
masalahnya.

Konseli juga diharap mampu memiliki kemampuan untuk memecahkan masalahnya


sendiri.

c. Azzett: Azzett mengungkapkan bimbingan konseling sebagai segala upaya


pemberian bantuan kepada anak didik agar dapat memahami dirinya sehingga
sanggup mengarahkan diri dan bertindak dengan baik sesuai dengan perkembangan
jiwanya. Usaha ini dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.

4. Hikmawati: Hikmawati berpandangan bahwa pengertian bimbingan konseling


merupakan sebuah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan
maupun kelompok agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam

6
bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar,
dan perencanaan karier.

Berbagai pengembangan itu dilakukan melalui berbagai jenis layanan dan


kegiatan pendukung berdasarkan dengan norma-norma yang berlaku.

e. Nur Faudjia: Pengertian bimbingan konseling sebagai proses pemberian bantuan


konselor yang dilakukan melalui wawancara untuk kemudian peserta didik mampu
merencanakan masa depan yang lebih baik.

f. Jones: Jones mengungkapkan pengertian bimbingan konseling sebagai salah stau


kegiatan di mana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa
difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan
dimana ia diberi bantuan pribadi dan langsung dalam pemecahan masalah itu.

Konselor juga tidak melakukan pemecahan masalah untuk klien, karena


konseling ini ditujukan untuk perkembangan yang progresif dari individu untuk
memecahkan masalah-masalahnya sendiri tanpa bantuan.

g. Prayitno: Sementara itu, Prayitno mengungkapkan pendapatnya bahwa


pengertian bimbingan konseling sebagai suatu bentuk pelayanan untuk peserta
didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar peserta didik mandiri dan
berkembang secara baik.

h. Jainab Aqib: Sedangkan menurut Jainab Aqib, pengertian bimbingan konseling


sebagai bentuk kegiatan yang integral, dimana bimbingan dan konseling tak
terpisahkan dengan layanan bimbingan yang lain.

i. Prayetno, dkk.: Prayetno, dkk menuturkan pengertian bimbingan konseling ialah


suatu pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun
kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi,

7
bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier berdasarkan norma-
norma yang berlaku.

f. Surat Keputusan Mendikbud No. 025/1995: Pengertian bimbingan konseling


adalah salah satu layanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan
maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan
pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier, melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang
berlaku.

B. Konsep dasar bibingan dan konseling

Bimbingan dan Konseling, menyinggung masalah Bimbingan dan Konseling


merupakan dua istilah yang sering dirangkaikan bagaikan kata majemuk.

Sebagai salah satu lembaga pendidikan, sekolah membutuhkan pelayanan BK


dalam penyelenggaraan dan peningkatan kondisi kehidupan di sekolah demi
tercapainya tujuan pendidikan yang berjalan seiring dengan visi profesi konseling
yaitu: Terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui
tersedianya pelayanan bantuan dalam memberikan dukungan perkembangan dan
pengentasan masalah agar individu berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.

Namun untuk mencapai tujuan tersebut Konselor haruslah memenuhi Asas dan
Prinsip-prisip Bimbingan dan Konseling. Pemenuhan asas-asas bimbingan itu akan
memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin keberhasilan layanan/kegiatan,
sedangkan pengingkarannya akan dapat menghambat atau bahkan menggagalkan
pelaksanaan, serta mengurangi atau mengaburkan hasil layanan/kegiatan bimbingan
dan konseling itu sendiri. Begitu pula dengan prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling tidak bisa diabaikan begitu saja, karena prinsip bimbingan dan konseling

8
menguraikan tentang pokok-pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman program
pelaksanaan atau aturan main yang harus di ikuti dalam pelaksanaan program
pelayanan bimbingan. Dan dapat juga dijadikan sebagai seperangkat landasan praktis
atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan
dan konseling di sekolah.

Sebelum kita melanjut lebih jauh ada kalanya kita mengetahui terlebih dahulu apa
itu Bimbingan dan Konseling, Bimbingan adalah proses dan pemberian bantuan, atau
lebih luasnya lagi proses bantuan terhadap individu untuk mencapaian pemehaman
diri dan dapat menyesuaikan diri terhadap keluarga, sekolah, serta masyarakat.
Adapula pengertian dari Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan
kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau
mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan
individu-individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.

Sedangkan Konseling adalah proses pemberian bantuan oleh seorang ahli


(konselor) kepada individu (klien) untuk mengatasi masalah dan mengembangkan
kopetensi. Disamping itu adapula pengertian lain dari Konseling yaitu, Konseling
merupakan satu jenis layanan yang merupakan bagian terpadu dari bimbingan.
Konseling dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara dua individu, dimana
yang seorang (konselor) berusaha membantu yang lain (klien) untuk mencapai
pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang
dihadapinya pada waktu yang akan datang.

Selain kita mengtahui pengertian dari Bimbingan Dan Konseling, ada baiknya kita
mengetahui fungsi dari Bimbingan dan Konseling yaitu,

 Fungsi pemahaman : pemahaman tentang diri dan lingkungan.


 Fungsi pencegahan : dari permasalahan yang mungkin timbul
dan dapat mengganggu, menghambat, dan merugikan peserta didik.

9
 Fungsi pengentasan : dapat diatasinya permasalahan yang
dihadai peserta didik.
 Fungsi Pemeliharaan dan pengembangan : terhadap potensi dan kondisi
positif siswa, serta berkelanjutan.
 Fungsi Advokasi : memberikan pembelaan terhadap hak-hak
atau kepentingan siswa yang kurang mendapat perhatian.

Setelah kita mengetahui beberapa fungsi dari Bimbingan dan Konseling berikut
merupakan bidang layanan Bimbingan dan Konseling

 Bimbingan belajar
 Bimbingan pribadi
 Bimbingan karir
 Bimbingan social

C. Peran guru bidang studi dalam program bibingan dan konseling disekolah

Jika dilihat dari posisinya sebagai pelaksana proses pembelajaran, guru merupakan
personil sekolah yang mengetahui perkembangan dan kemajuan belajar siswa,
sehingga dalam bimbingan dan konseling, guru merupakan mitra utama dalam
mendapatkan informasi mengenai siswa yang akan sangat membantu guru bimbingan
dan konseling dalam melaksanakan layanan.

Seperti menurut Afifuddin (2010:192) rincian peran,tugas dan tanggung jawab guru-
guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:
1. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa
2. Membantu guru pembimbing/ konselor mengidentifikkasi siswa-siswa yang
memerlukan layanan bimbingan dan kosneling, serta mengumpulkan data
tentang siswa-siswa tersebut

10
3. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan
konseling kepada guru pembimbing/konselor
4. Menerima siswa alih tangan kasus dari guru pembimbing/konseling, yaitu siswa
yang menurut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan
pengajar/latihan khusus (seperti pengajaran/latihan perbaikan,program
pengayaan)
5. Membantu mengmbangkan suasana kelas, hubungan suru siswa dann hubungan
antar siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling
6. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti/menjalani
layanan/kegiatan yang dimaksud itu
7. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan maslah siswa, seperti
konferensi kasus
8. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian
pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.
Mugiarso (2010:116) merinci beberapa peranan guru mata pelajaran dalam
penyelanggaraan program bimbingan dan konseling di sekolah berikut:
1. Guru sebagai informator Seorang guru dalam kinerjanya dapat berperan
sebagai informator, terutama berkaitan dengan tugasnya membantu guru
bimbingan dan konseling atau konselor dalam memasyarakatkan layanan
bimbingan dan konseling kapada siswa pada umumnya.
2. Guru sebagai fasilitator Guru dapat berperan sebagai fasilitator terutama
ketika dilangsungkan layanan pembelajaran baik itu yang bersifat preventif
ataupun kuratif. dibandingkan guru bimbingan dan konseling, guru lebih
memahami tentang keterampilan belajar yang perlu dikuasai siswa pada mata
pelajaran yang diajarnya. maka, pada saat siswa mengalami kesulitan belajar,
guru dapat merancang program perbaikan (remedial teaching) dengan
mempertimbangkan tingkat kesulitan yang dialami dan menyesuaian dengan

11
gaya belajar siswa. sebaliknya, bagi siswa yang pandai guru dapat
memprogramkan tindak lanjut berupa kegiatan pengayaan (enrichment).
3. Guru sebagai mediator Dalam kedudukannya yang strategis, yakni berhadapan
langsung dengan siswa, guru dapat berperan sebagai mediator antara siswa
dengan guru bimbingan dan konseling hal itu tampak misalnya pada saat
seorang guru diminta untuk melakukan kegiatan identifikasi siswa yang
memerlukan bimbingan dan pengalihtanganan siswa yang memerlukan
bimbingan dan konseling kepada guru bimbingan dan konseling atau konselor
sekolah.
4. Guru sebagai motivator Guru dapat berperan sebagai pemberi motivasi siswa
dalam memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, sekaligus
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan konseling,
misalnya pada saat siswa seharusnya mengikuti pelajaran di kelas.
5. Guru sebagai kolaborator Sebagai mitra seprofesi yakni sama-sama sebagai
tenaga pendidik di sekolah, guru dapat berperanan sebagai kolaborator
konselor di sekolah.
Berdasarkan batasan-batasan di atas dapat disimpulkan bahwa peran guru mata
pelajaran dalam bimbingan dan konseling tidak hanya ketika di dalam kelas, tetapi
juga di luar kelas. Peran guru mata pelajaran di dalam kelas lebih bersifat upaya
bimbingan guna mendukung proses belajar mengajar di dalam kelas baik dalam
bidang belajar, karier, pribadi, maupun sosial termasuk mengadakan kegiatan
diagnostik kesulitan belajar.

Sedangkan peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling di luar kelas
yaitu dengan mengadakan pengajaran perbaikan (Remidial Teaching), pengayaan,
home visit dan menyelenggarakan kelompok belajar yang keseluruhan peran tersebut
akan mendukung dan membantu guru bimbingan dan konseling dalam melaksanakan
layanan bimbingan dan konseling.

12
D. Mekanisme Pengelolaan Bimbingan dan Konseling
Secara sistematis, mekanisme pengelolaan layanan bimbingan dan konseling ditata
dan mencakup tahap-tahap berikut ini, diantaranya: analisis kebutuhan, perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut pengembangan program.

1. Analisis kebutuhan : Program layanan bimbingan dan konseling dirancang


sesuai dengan data kebutuhan peserta didik, sekolah, dan orangtua. Data
kebutuhan dikumpulkan dan ditelaah untuk memperbaharui tujuan dan
rencana program bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling telah
direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi serta ditindak lanjuti sesuai
dengan prioritas data kebutuhan yang difasilitasi pemenuhanya dalam bidang
dan komponen bimbingan dan konseling.

Kebutuhan dari peserta didik, satuan pendidikan, dan orang tua diidentifikasi
dengan berbagai instrumen non tes dan tes atau dengan pengumpulan fakta,
laporan diri, observasi, dan tes, yang diselenggakan oleh konselor atau guru
bimbingan dan konseling (BK) sendiri atau fihak lain yang mempunyai
kredibilitas dalam menjalanan tes tersebut. Hasil identifikasi dianalisis dan
diinterpretasi untuk menentukan skala prioritas layanan bimbingan dan
konseling.

2. Perencanaan : Perencanaan (action plans) sebagai alat yang berguna untuk


merespon kebutuhan yang telah teridentifikasi, mengimplementasikan tahap-
tahap khusus untuk memenuhi kebutuhan, dan mengidentifikasi fihak yang
bertanggungjawab terhadap setiap tahap, serta mengatur jadwal dalam
program tahunan dan semesteran serta pengimplementasiannya.

13
Sehingga, sejak awal sudah dirancang secara efisiensi dan keefektivan
program dan rencana pengukuran akuntabilitasnya. Program layanan
bimbingan dan konseling direncanakan sebagai program tahunan dan program
semesteran.

3. Pelaksanaan : Pelaksanaan bimbingan dan konseling harus memperhatikan


aspek penggunaan data dan penggunaan waktu yang tersebar ke dalam
kalender akademik.

Aspek pertama adalah penggunaan data. Kumpulan data akan memberikan


informasi yang penting dalam pelaksanaan program layanan dan akan
diperlukan dalam mengevaluasi program dalam kaitannya dengan kemajuan
yang diraih peserta didik/konseli.

Data dikumpulkan sepanjang proses pelaksanaan bimbingan dan konseling


sehubungan dengan perencanaan apa yang dikerjakan, apa yang tidak
dikerjakan, apa yang berubah atau ditingkatkan.

Data yang dikumpulkan dipilah menjadi data 3, diantaranya sebagai berikut:

1. Data jangka pendek yaitu data setiap akhir aktivitas,


2. Data jangka menengah merupakan data kumpulan dari periode waktu tertentu,
misalnya program semesteran maka data yang dimaksud adalah data selama
satu semester untuk mengukur indikator kemajuan ke arah pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan, dan
3. Data jangka panjang merupakan sebuah data akhir dari serangkaian program
misalnya program tahunan yang merupakan data hasil seluruh aktivitas dan

14
dampaknya pada perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir peserta
didik.

Aspek kedua adalah penggunaan waktu yang tersebar dalam kalender


akademik. Oleh karena itu, Proporsi waktu perencanaan dan pelaksanaan setiap
komponen dan bidang bimbingan dan konseling juga harus
memperhatikan tingkat satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, jumlah
konselor atau guru bimbingan dan konseling, jumlah peserta didik yang dilayani.

Perhatian utama ditujukan kepada kebutuhan peserta didik sebagai hasil analisis
kebutuhan. Persentase dalam setiap distribusi waktu konselor atau guru
bimbingan dan konseling (BK) dalam setiap komponen program layanan
bimbingan dan konseling juga harus memperhatikan tingkatan kelas dalam
satuanpendidikan.

Sebagian besar waktu konselor atau guru bimbingan dan konseling (80%-85%)
untuk pelayanan langsung kepada peserta didik, sisanya (15%-20%) untuk
aktivitas manajemen dan administrasi.

Kalender aktivitas bimbingan dan konseling (BK) merupakan sebuah perencanaan


program semua komponen dan bidang layanan bimbingan dan konseling diatur
sejalan dengan kalender akademik satuan pendidikan.

d. Evaluasi : Evaluasi dalam bimbingan dan konseling merupakan proses


pembuatan pertimbangan secara sistematis mengenai keefektivan dalam mencapai
tujuan program bimbingan dan konseling berdasar pada ukuran (standar) tertentu.

Dengan demikian evaluasi merupakan proses sistematis dalam mengumpulkan


dan menganalisis informasi tentang efisiensi, keefektivan, dan dampak dari

15
program dan layanan bimbingan dan konseling terhadap perkembangan pribadi,
sosial belajar, dan karir peserta didik/konseli. Evaluasi berkaitan dengan
akuntabilitas yaitu sebagai ukuran seberapa besar tujuan bimbingan dan konseling
telah dicapai.

e. Pelaporan : Pelaporan proses dan hasil dari pelaksanaan program bertujuan


untuk menjawab pertanyaan bagaimana peserta didik berkembang sebagai hasil
dari layanan bimbingan dan konseling. Laporan akan digunakan sebagai
pendukung program lanjutan untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan program
selanjutnya.

Laporan jangka pendek akan menfasilitasi evaluasi aktivitas program jangka


pendek.

Laporan jangka menengah dan jangka panjang akan merefleksikan kemajuan ke


arah perubahan dalam diri semua peserta didik. Isi dan format laporan sejalan
dengan kebutuhan untuk menyampaikan informasi secara efektif kepada seluruh
pemangku kepentingan.

Laporan juga akan menjadi informasi penting bagi pengembangan profesionalitas


yang diperlukan bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling.

f. Tindak lanjut : Tindak lanjut atas laporan program dan pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling akan menjadi sebuha alat yang sangat penting dalam
tindak lanjut untuk mendukung program sejalan dengan yang sudah direncanakan,
mendukung setiap peserta didik yang dilayani, mendukung digunakannya materi
yang sesuai, mendokumentasi proses, persepsi, dan hasil program secara rinci,

16
mendokumentasi dampak jangka pendek, menengah dan jangka panjang, atas
analisis keefektivan program digunakan untuk mengambil keputusan apakah
program dilanjutkan, lalu direvisi, atau dihentikan, meningkatkan program, serta
digunakan untuk mendukung perubahan dalam suatu sistem sekolah.

E. Manfaat dan Fungsi diadakanya bimbingan konseling disekolah

1, Manfaat bimbingan konseling

Adanya BK di sekolah tentunya memiliki tujuan. Lantas apa saja sebenarnya


tujuan BK di sekolah? Mau tahu apa saja tujuannya, langsung simak selengkapnya di
bawah ini.

 Agar siswa mempunyai komitmen kuat terutama dalam hal mengamalkan


keimanan dan nilai ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam
kehidupannya sendiri, keluarga, pergaulan terhadap teman maupun masyarakat.
 Agar siswa mempunyai sikap toleransi kepada umat beragama dan saling
menghormati serta memelihara setiap hak dan kewajiban masing-masing.
 Agar siswa mempunyai sebuah pemahaman serta penerimaan diri baik secara
objektif maupun konstruktif yang berhubungan dengan kelebihan maupun
kelemahan secara fisik dan psikis.
 Agar siswa mempunyai pemahaman yang berkaitan dengan irama kehidupan yang
memiliki sifat fluktuatif antara hal yang menyenangkan dengan hal yang tidak
menyenangkan dan mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran
agama yang telah dianut.
 Mempunyai sikap yang positif dan resek terhadap dirinya sendiri maupun
terhadap orang lain.
 Agar siswa memiliki kemampuan dalam hal berinteraksi sosial serta
mewujudkannya dalam bentuk persahabatan, persaudaraan maupun silaturahmi
sesama manusia.

17
 Agar siswa memiliki kemampuan untuk bisa mengambil keputusan secara efektif.
 Agar siswa mempunyai sikap serta kebiasaan belajar hal yang positif misalnya
seperti kebiasaan belajar, disiplin, membaca buku dan kegiatan yang positif
lainnya.
 Agar siswa memiliki kesadaran terutama dalam hal potensi diri yang dimiliki
dalam aspek belajar serta bisa memahami berbagai macam hambatan yang bisa
kapan saja muncul dalam proses belajar yang sedang dilakukan.
 Memiliki keterampilan dalam belajar yang efektif seperti keterampilan
menggunakan kamus, keterampilan membaca buku, keterampilan mencatat mata
pelajaran dan mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian.

2. Fungsi Bimbingan Konseling

a. Fungsi Pemahaman: Ini adalah sebuah fungsi bimbingan yang mana bertujuan
untuk membantu konseli agar bisa memahami dirinya sendiri dan lingkungannya.

b. Fungsi Preventif: Fungsipreventif artinya fungsi konseling yang memiliki kaitan


dengan konselor dalam hal mengantisipasi setiap masalah sehingga berupaya untuk
melakukan pencegahan sehingga tidak dialami oleh konseli. Jadi, pada intinya fungsi
ini memiliki tujuan untuk memberikan bimbingan kepada konseli yang berkaitan
dengan cara yang bisa dilakukan untuk menghindarkan diri dari masalah.

18
3. Fungsi Pengembangan: Ini adalah sebuah fungsi layanan bimbingan konseling
yang memiliki sifat lebih proaktif dibandingkan dengan fungsi lainnya. Fungsi ini
memiliki tujuan agar konselor dapat menciptakan sebuah situasi belajar yang
kondusif. Adapun teknik bimbingan yang dilakukan bisa berupa diskusi kelompok,
pelayanan informasi, tutorial, curah pendapat, home room, dan juga kaya wisata.

4. Fungsi Penyaluran: Ini adalah sebuah fungsi layanan BK yang membantu para
penggunanya dalam memilih jurusan, ekstrakulikuler, dan memantapkan penguasaan
jabatan maupun karier sesuai dengan bakat dan minat. Biasanya dalam melaksanakan
fungsi ini, para konseli akan melakukan kerja sama dengan pendidik lain baik yang
ada dalam satu lembaga maupun di luar lembaga.

5. Fungsi Penyembuhan: Fungsi bimbingan konseling yang satu ini adalah fungsi
yang memiliki sifat kuratif. Maksudnya adalah fungsi ini memiliki kaitan erat dengan
bantuan yang diberikan kepada konseli terutama dalam hal mengatasi masalah baik
yang menyangkut aspek pribadi, belajar, sosial maupun kariernya. Adapun teknik
yang biasanya digunakan pada fungsi ini adalah remedial teaching.

6. Fungsi Adaptasi: Fungsi adaptasi merupakan sebuah fungsi yang akan membantu
para pelaksana pendidikan, konselor, kepala sekolah, guru dalam hal menyesuaikan
program pendidikan dengan latar belakang, kemampuan dan minat yang dibutuhkan
oleh konseli.

7. Fungsi Perbaikan: Fungsi perbaikan adalah fungsi bimbingan konseling yang


digunakan untuk membantu konseli sehingga ia dapat memperbaiki kesalahan dalam
berpikir, bertindak dan berperasaan.

8. Fungsi Penyesuaian: Fungsi penyesuaian adalah fungsi bimbingan konseling yang


di dalamnya membantu konseli supaya bisa menyesuaikan dirinya dengan
lingkungannya secara konstruktif dan dinamis.

19
9. Fungsi Fasilitasi: Fungsi fasilitasi adalah fungsi yang digunakan untuk
memberikan kemudahan kepada konseli dalam hal mencapai perkembangan dan
pertumbuhan yang lebih serasi, optimal dan seimbang sesuai dengan aspek yang ada
pada diri konseli.

20
PENUTUP

KESIMPULAN

Bimbingan Konseling (BK) sangatlah dibutuhkan dalam pengelolaan suatu


sekolah. Jika melihat pengertian,Manfaat, fungsi, dan manfaat Bimbingan konseling
yang sudah disebutkan di atas menunjukkan bahwa BK itu sangat membantu siswa
dalam menemukan jati dirinya, Serta dalam pelaksanaan pebelajaran siswa

21
DAFTAR PUSTAKA

https://penerbitbukudeepublish.com/materi/bimbingan-konseling/

https://penerbitbukudeepublish.com/materi/bimbingan-konseling/

https://text-id.123dok.com/document/nzwrprnvy-peran-guru-mata-pelajaran-dalam-
pelaksanaan-bk.html

https://irvanhermawanto.blogspot.com/2017/02/peran-guru-mata-pelajaran-
dalam.html

https://irvanhermawanto.blogspot.com/2017/10/mekanisme-bimbingan-
konseling.html

22

Anda mungkin juga menyukai