Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH DASAR-DASAR BK

KEGIATAN PENDUKUNG BIMBINGAN DAN KONSELING

Dosen pengampu

Nindiya Ayu Pristianti ,S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh :
Kelompok 7

1. Nabila Dhiya Rizqi (1231151007)


2. Siti Arafah Harahap (1232351002)
3. Nadila Aulia Sastra (1232451006)
4. Mitha Apriliana (1231151002)

PROGRAM STUDI S1 BIMBINGAN DAN KONSELING


JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan mudah guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah konsep dasar-dasar
bimbingan dan konseling yang berjudul “Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
“dari dosen pengampu ibu Nindiya Ayu Pristianti ,S.Pd.,M.Pd.
Sholawat berangkaikan salam senantiasa kami curahkan kepada Nabi kita
Muhammad SAW Terimakasih kepada rekan-rekan kelompok kami yang telah berkontribusi
dalam bentuk pikiran atau materi dalam menyelesaikan makalah ini .kami sangat berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta menambah pengetahuan bagi
pembaca.Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa di praktikan dalam
kehidupan sehari-hari khususnya bagi penulisdan untuk para pembaca .

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena ketrbatasan pengetahuan dan pengalaman kami ,maka daaaaari itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini .

Medan ,September 2023


Kelompok 7

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... 2


DAFTAR ISI ................................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 4
A. Latar belakang ....................................................................................................... 4
B. Rumusan masalah .................................................................................................... 5
C. Tujuan dan manfaat ................................................................................................. 5

BAB II.PEMBAHASAN ................................................................................. 6


A. Pengertian kegiatan pendukung BK .......................................................................... 6
B. Tujuan kegiatan pendukung BK ................................................................................ 6
C. Fungsi kegiatan pendukung BK ................................................................................ 6
D. Jenis-jenis kegiatan-kegiatan pendukung pelayanan BK di sekolah .......................... 6

BAB III.PENUTUP ........................................................................................ 8


a) Kesimpulan ............................................................................................ 8
b) Saran ...................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA . .................................................................................. 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang tidak terpisahkan (integral)
dari keseluruhan program pendidikan. Program bimbingan menunjang tercapainya tujuan
pendidikan yaitu perkembangan individu secara optimal. Oleh karena itu, kegiatan bimbingan
dan konseling harus diselenggarakan dalam bentuk kerjasama sejumlah orang untuk
mencapai suatu tujuan. Kegiatan itu harus diselenggarakan secara teratur, sistematik dan
terarah atau berencana, agar benar-benar berdaya dan berhasil guna bagi pertumbuhan dan
perkembangan siswa.
Bimbingan konseling adalah salah satu komponen yang penting dalam proses pendidikan
sebagai suatu sistem. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Tim Pengembangan
MKDK IKIP Semarang bahwa proses pendidikan adalah proses interaksi antara masukan alat
dan masukan mentah. Masukan mentah adalah peserta didik, sedangkankan masukan alat
adalah tujuan pendidikan, kerangka, tujuan dan materi kurikulum, fasilitas dan media
pendidikan, system administrasi dan supervisi pendidikan, sistem penyampaian, tenaga
pengajar, sistem evaluasi serta bimbingan konseling.
Bimbingan merupakan bantuan kepada individu dalam menghadapi persoalan-persoalan
yang dapat timbul dalam hidupnya. Bantuan semacam itu sangat tepat jika diberikan di
sekolah, supaya setiap siswa lebih berkembang ke arah yang semaksimal mungkin. Dengan
demikian bimbingan menjadi bidang layanan khusus dalam keseluruhan kegiatan pendidikan
sekolah yang ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam bidang tersebut.
Dalam konteks pemberian layanan bimbingan konseling, bahwa pemberian layanan
bimbingan konseling meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran,
pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.
Dalam ketujuh layanan bimbingan konseling tersebut dilakukan agar setiap permasalahan
yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak menggangu jalannya
proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal
tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti.
Realitas di lapangan, menunjukkan bahwa peran guru kelas dalam pelaksanaan
bimbingan konseling belum dapat dilakukan secara optimal mengingat tugas dan tanggung
jawab guru kelas yang sarat akan beban sehingga tugas memberikan layanan bimbingan
konseling kurang membawa dampak positif bagi peningkatan prestasi belajar siswa.
Dalam Pedoman Kurikulum Berbasis Kompetensi bidang Bimbingan Konseling tersirat
bahwa suatu sistem layanan bimbingan dan konseling berbasis kompetensi tidak mungkin
akan tercipta dan tercapai dengan baik apabila tidak adanya kegiatan pendukung bimbingan
dan konseling. Artinya, hal itu perlu dilakukan secara jelas, sistematis, dan terarah, tidak
hanya dengan layanan saja, tetapi harus ada kegiatan pendukungnya.Berdasar latar belakang
tersebut di atas, penulis tergerak untuk melakukan telaah mengenai kegiatan pendukung
bimbingan dan konseling.

4
B.Rumusan masalah

1. Apa saja yang dimaksut dengan kegiatan pendukung BK?


2. APa saja tujuan dari kegiatan pendukung BK?
3. Apa saja fungsi dari kegiatan pendukung BK?
4. Apa saja jenis –jenis kegiatan pendukung BK?

C.Tujuan dan Manfaat


1.) Untuk mengetahui pengertian dari kegiatan pendukung bimbingan dan konseing
2.) Untuk mengetahui terkait fungsi dari kegiatan pendukung Bimbingan dan konseling
3.) Untuk mengetahui terkait tujuan dari kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
4.) Untuk mengetahui jenis-jenis apa saja yang di gunakan dalam kegiatan pendukung
pelayanan bimbingan konseling di sekolah

5
BAB II
PEMBAHASAN
A.) Pengertian kegiatan pendukung BK
Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling adalah usaha untuk mengumpulkan data dan
keterangan tentang diri peserta didik (klien) dan keterangan tentang lingkungannya, baik itu
di lingkungan keluarga, sekolah, ataupun dilingkungan sekitarnya. Pelaksanaan kegiatan
layanan bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan yang profesional. Hal ini perlu
disadari oleh semua pihak khususnya siswa di sekolah bahwa bimbingan dan konseling
berguna bagi mereka dalam mengembangkan kehidupan siswa sehari- hari. Pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling di sekolah meliputi banyak hal dalam membantu siswa dan
juga mengembangkan potensi dirinya. Konseling adalah pelayanan bantuan oleh tenaga
profesional kepada seseorang atau sekelompok individu untuk pengembangan dan
penanganan kehidupan efektif sehari – hari.
B.) Tujuan kegiatan pendukung BK

Secara umum tujuan bimbingan dan konseling adalah untuk membantu para peserta didik
dalam mencapai tugas perkembangannya dengan optimal sebagai pribadi, sosial dan sebagai
makhluk ciptaan Allah SWT. Berikut beberapa tujuan utama bimbingan konseling di
sekolah:Membantu dalam perencanaan perkembangan karir, penyelesaian studi serta jenjang
pendidikan selanjutnya. Membantu peserta didik agar bisa cepat beradaptasi dengan
lingkungan sosial mereka (di sekolah atau di lingkungan masyarakat). Mengetahui dan
membantu menyelesaikan hambatan yang peserta didik hadapi baik dalam belajar,
menyesuaikan diri dengan sekitar atau dengan keluarga. Membantu dalam mengembangkan
minat, bakat dan potensi yang dimiliki oleh peserta didik secara maksimal. Membantu peserta
didik dalam mengembangkan kesadaran diri akan kemampuan, potensi, keunikan dan citra
diri. Agar peserta didik mampu dalam mengembangkan kemampuan untuk belajar dengan
baik. Mampu menumbuhkan sikap positif terhadap diri serta orang-orang dan lingkungan
sekitar mereka.
C.) Fungsi kegiatan pendukung BK
Fungsi layanan pendukung bimbingan dan konseling adalah membantu atau mendukung
penyelenggaraan berbagai layanan bimbingan dan konseling di sekolah [𝟏]. Beberapa fungsi
dari bimbingan dan konseling di sekolah antara lain:
1. Fungsi Pemahaman
Bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman yang lebih baik
tentang diri mereka sendiri, termasuk minat, bakat, dan potensi yang dimiliki.
2. Fungsi Pengembangan

6
Layanan bimbingan dan konseling juga bertujuan untuk membantu konseli dalam
mengembangkan potensi mereka, baik secara akademik maupun non-akademik.

3 Fungsi Pemecahan Masalah


Bimbingan dan konseling membantu konseli dalam mengatasi masalah pribadi, sosial,
dan akademik yang mereka hadapi .
4. Fungsi Pengambilan Keputusan: Layanan bimbingan dan konseling membantu konseli
dalam mengambil keputusan yang tepat, baik dalam hal pendidikan, karir, maupun kehidupan
pribadi.

5. Fungsi Pencegahan
Bimbingan dan konseling juga memiliki peran dalam mencegah terjadinya masalah-
masalah yang mungkin dihadapi oleh konseli, seperti masalah perilaku, kecanduan, atau
gangguan emosional
4 Jenis-jenis kegiatan-kegiatan pendukung pelayanan BK di sekolah
Adapun kegiatan-kegiatan pendukung pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah
dan madasah adalah sebagai berikut :
a) . Aplikasi instrumental
Aplikasi instrumentasi dapat bermakna upaya pengungkapan melalui pengukuran
yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur atau instrumen tertentu.Secara umum tujuan
aplikasi insrumentasi adalah supaya diperoleh data tentang kondisi tertentu atas diri klien
(siswa). Sedangkan secara khusus adalah apabila dikaitkan dengan fumgsifungsi bimbingan
dan konseling terutama fungsi pemahaman, data hasil aplikasi instrumentasi bertujuan untuk
memahami kondisi klien (siswa) seperti kondisi dasarnya, bakat dan minatnya, kondisi
lingkungannya, masalah-masalah yang dialami dan lain sebagainya.
2. Himpunan data
Data merupakan deskripsi atau gambaran, keterangan atau catatan tentang sesuatu.
Himpunan data juga bermakna usaha-usaha untuk memperoleh data tentang peserta didik,
menganalisis serta menyimpannya .Secara umum, himpunan data bertujuan untuk
memperoleh pengertian yang lebih luas, lebih lengkap, dan lebih mendalam tentang masing-
masing peserta didik dan membantu siswa memperoleh pemahaman diri sendiri. Secara
khusus, penyelenggaraan himpunan data terkait dengan fungsi-fungsi tertentu dalam layanan
bimbingan dan konseling terutama fungsi pemahaman.
3. Konferensi kasus

Kasus bisa bermakna kondisi yang mengandung permasalahan tertentu. Dikatakan


kasus karena kondisi-kondisi yang mengandung masalah tertentu, hanya terjadi pada individu
atau sekelompok individu tertentu saja dan tidak terjadi pada individu atau sekelompok lain.
Secara umum, konfrensi kasus bertujuan untuk mengumpulkan data secara lebih luas dan
akurat serta menggalang komitmen pihakpihak yang terkait dengan kasus (masalah tertentu)
dalam rangka pemecahan masalah.Selain itu tujuan konfrensi kasus adalah untuk
pengembangan dan pemeliharaan potensi-potensi individu (siswa) atau pihak-pihak yang
terkait dengan permasalahan yang dibahas dalam konfrensi kasus (fungsi pengembangan dan
pemeliharaan).

7
d.)Kunjungan rumah
Kunjungan rumah bisa bermakna upaya mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya
dalam permasalahan individu atau siswa yang menjadi tanggung jawab pembimbing atau
konselor dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
secara umum kunjungan rumah bertujuan untuk memperoleh data yang lengkap dan akurat
tentang siswa berkenaan dengan masalah yang dihadapinya.Secara khusus, tujuan kunjungan
rumah berkenaan dengan fungsifungsi bimbingan. Misalnya dalam kaitannya dengan fungsi
pemahaman kunjungan rumah bertujuan lebih memahamikondisi siswa, kondisi rumah dan
kondisi keluarga.
e.) Alih tangan kasus
Bagaimanapun konselor atau pembimbing adalah manusia biasa yang selain memiliki
kelebihan juga memilki kelemahan. Tidak semua masalah siswa berada dalam pengetahuan
siswa dalam jangkauan pembimbing. Adakalanya kasus-kasus tertentu berada dalam
kewenangan keilmuan psikologi, dan penanganannya merupakan kewenangan psikolog atau
psikiater.
secara umum, alih tangan kasus atau layanan rujukan bertujuan untuk memperoleh layanan
yang optimal dan pemecahan masalah siswa lebih tuntas. Sedangkan secara lebih khusus,
tujuan alih tangan kasus terkait dengan fungsi-fungsi bimbingan dankonseling. Apaila
merujuk kepada fungsi pengentasan, alih tangan kasus bertujuan untuk memperoleh
pelayanan yang lebih spesifik dan menuntaskan masalah siswa.

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling (BK) adalah
meningkatkan kesejahteraan siswa, membantu mereka dalam pengembangan potensi pribadi,
serta memberikan dukungan dalam mengatasi masalah pribadi, sosial, dan akademik. BK
juga berperan dalam meningkatkan prestasi akademik dan membantu siswa mengambil
keputusan yang baik untuk masa depan mereka. Selain itu, kegiatan pendukung BK dapat
membantu menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan mendukung perkembangan
pribadi siswa.

B.Saran
Beberapa saran yang dapat di berikan kelompok untuk kegiatan pendukung Bimbingan
dan Konseling (BK) meliputi:

 Sosialisasi Program BK: Penting untuk mengadakan kegiatan sosialisasi program BK


kepada seluruh siswa, orang tua, dan staf sekolah. Informasi ini membantu semua
pihak memahami peran BK dalam membantu perkembangan siswa.
 Kegiatan Konseling Individual: Memberikan sesi konseling individu kepada siswa
untuk membahas masalah pribadi, akademik, dan emosional. Ini dapat membantu
siswa merasa didengar dan mendapatkan dukungan khusus.

8
 Kegiatan Kelompok: Mengadakan kelompok diskusi atau terapi kelompok untuk
siswa dengan masalah yang serupa. Ini dapat memungkinkan siswa untuk berbagi
pengalaman dan belajar satu sama lain.
 Penyuluhan: Melakukan penyuluhan mengenai masalah-masalah penting seperti
bullying, narkoba, kekerasan, atau kesehatan mental. Hal ini dapat meningkatkan
kesadaran siswa dan mencegah masalah-masalah tersebut.
 Kegiatan Pengembangan Keterampilan: Menyelenggarakan pelatihan dan workshop
untuk meningkatkan keterampilan sosial, kepemimpinan, dan keterampilan akademik
siswa.
 Konseling Karier: Memberikan bimbingan karier kepada siswa untuk membantu
mereka merencanakan masa depan mereka, memilih jurusan, dan mengejar tujuan
karier.
 Kerjasama dengan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam proses pendukungan
siswa, termasuk pertemuan orang tua-guru dan layanan konseling orang tua.
 Evaluasi dan Pemantauan: Terus memantau efektivitas program BK dan
mengumpulkan masukan dari siswa, orang tua, dan staf sekolah untuk meningkatkan
program tersebut.
 Membangun Lingkungan Sekolah yang Aman dan Mendukung: Menciptakan
lingkungan sekolah yang bebas dari bullying dan diskriminasi serta mendukung
perkembangan positif siswa.
 Kemitraan dengan Lembaga Luar: Bekerjasama dengan lembaga atau organisasi luar
sekolah, seperti layanan kesehatan mental atau lembaga sosial, untuk memberikan
sumber daya tambahan bagi siswa.

9
DAFTAR PUSTAKA
Sumiyanti.(2011). Implementasi kegiatan pendukung dalam pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah menengah pertama .fakultas tarbiyah dan keguruan universitas islam
negri sultan syrif kasim riau pekan baru.

sri rahayu,kegiatan dan pendukung bimbingan di sekolah .jurnal universitas negri padang

10

Anda mungkin juga menyukai