DISUSUN OLEH:
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan kelimpahan-Nya
makalah ini dapat disusun dengan baik. Kami juga berterima kasih kepada Drs. Rahmulyani
M.Pd.Kons selaku dosen pada mata kuliah Dasar Dasar Bimbingan danKonselling Paudyang
telah memberikan tugas makalah kepada kami.
Berikut kami sajikan uraian makalah kami mengenai kegiatan pendukung bimbingan
dan konseling. Kami sadar akan kekurangan kami maka dari itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang. Sekian kami ucapkan
banyak terima kasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN.............................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................................................3
A. PENGERTIAN PENDUKUNG BIMBINGAN DAN KONSELLING......................................3
B. Saran..........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bimbingan Konseling (BK) adalah upaya pemberian bantuan yang dilakukan
oleh seorang konselor kepada anak didik agar dapat memahami dirinya sehingga
sanggup mengarahkan diri dan bertindak baik sesuai perkembangan jiwanya.
Masalah pelayanan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang tidak
terpisahkan (integral) dari keseluruhan program pendidikan. Program bimbingan
menunjang tercapainya tujuan pendidikan yaitu perkembangan individu secara
optimal. Oleh karena itu, kegiatan bimbingan dan konseling harus diselenggarakan
dalam bentuk kerjasama sejumlah orang untuk mencapai suatu tujuan. Kegiatan itu
harus diselenggarakan secara teratur, sistematik dan terarah atau berencana, agar
benar-benar berdaya dan berhasil guna bagi pertumbuhan dan perkembangan
siswa.Bimbingan merupakan bantuan kepada individu dalam menghadapi persoalan-
persoalan yang dapat timbul dalam hidupnya. Bantuan semacam itu sangat tepat jika
diberikan di sekolah, supaya setiap siswa lebih berkembang ke arah yang semaksimal
mungkin.
Dalam pemberian kegiatan pendukung bimbingan konseling bahwa kegiatan
pendukung bimbingan konseling meliputi aplikasi instrumen bimbingan konseling,
penyelenggaraan himpunan data, dan kegiatan khusus. Dalam ketiga kegiatan
pendukung bimbingan konseling tersebut dilakukan agar setiap permasalahan yang
dihadapi siswa dapat diselesaikan sehingga tidak menggangu jalannya proses
pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal
tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti.
Berdasar latar belakang tersebut, makalah ini akan membahas tentang kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konselling?
2. Apa Saja Macam macam Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konselling?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konselling.
2. Untuk Mengetahui Macam Macam Kegiatan Pendukung Bimbingan dan
Konselling.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
a) Instrumen Tes
Tes merupakan prosedur untuk mengungkapkan tingkah laku seseorang
dan menggambarkan dalam bentuk skala angka atau klasifikasi tertentu
(Cronbach, 1970). Dalam bentuk nyata tes berbentuk serangkaian pertanyaan
(tertulis atau lisan) yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang di tes.
Jawaban atau pengerjaan atas pertanyaan atau tugas dijadikan dasar untuk
menentukan tingkat pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap atau
kualifikasi orang yang bersangkutan. Ada beberapa macam tes, seperti tes
intelegensi, tes bakat, tes kepribadian, tes hasil belajar, tes diagnostik. Secara
umum kegunaan berbagai tes itu ialah membantu konselor dalam:
1. Memperoleh dasar-dasar pertimbangan berkenaan dengan berbagai masalah
pada individu yang di tes, seperti masalah penyesuaian dengan lingkungan,
masalah prestasi atau hasil belajar, masalah penempatan atau penyaluran.
2. Memahami sebab-sebab terjadinya masalah diri individu.
3. Mengenali individu (misalnya disekolah) yang memiliki kemampuan yang
sangat tinggi atau sangat rendah yang memerlukan bantuan khusus.
4. Memperoleh gambaran tentang kecakapan, kemampuan, atau keterampilan
seorang individu dalam bidang tertentu.
Berbagai hal yang dipeloleh konselor dari hasil tes dapat digunakan untuk
menetapkan jenis layanan yang perlu diberikan kepada individu yang
dimaksudkan.
b. Instrumen Non-Tes
Instrument non tes meliputi berbagai prosedur, seperti pengamatan,
wawancara, catatan anecdote, angket, sosiometri, dan inventori yang dibekukan
( Prayitno dan Erman Amti, 2004:319). Agar diperoleh hasil yang terandalkan,
pengamatan dan wawancara dilakukan dengan mempergunakan pedoman
pengamatan dan pedoman wawancara.
1. Pengamatan dan wawancara, dilakukan dengan mempergunakan pedoman
pengamatan atau pedoman wawancara.
2. Catatan anekdot, hasil pengamatan, khususnya tingkah laku yang tidak biasa
atau khusus yang perlu mendapatkan perhatian sendiri.
3. Angket dan daftar isian, untuk mengungkapkan berbagai hal, biasanya tentang
diri individu, oleh individu sendiri.
4
4. Sosiometri, yakni untuk melihat dan memberikan gambaran tentang pola
hubungan sosial diantara individu-individu dalam kelompok.
5. Inventori yang dibakukan, dapat diungkapkan berbagai hal yang biasanya
merupakan pokok pembahasan dalam rangka pelayanan Bimbingan dan
Konseling secara lebih luas, seperti pengungkapan jenis-jenis masalah yang
dialami individu, sikap dan kebiasaan belajar siswa.
Aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling bertujuan untuk
mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik/konseli ( baik individual
maupun kelompok ), keterangan tentang lingkungan peserta didik, dan lingkungan
yang lebih luas. Pengumpulan data dan keterangan ini dapat dilakukan dengan
berbagai instrument, baik tes maupun non tes. Hasil pengumpulan data itu dipakai
dalam kegiatan layanan bimbing dan konseling sebagaimana yang telah disebutkan
dalam pembahasan sebelumnya. Fungsi utama bimbingan dan konseling yang di
embankan oleh kegiatan penunjang aplikasi instrumentasi ialah fungsi pemahaman.
2. Himpunan Data
Himpunan Data merupakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan
pengembangan peserta didik (klien).
Himpunan data perlu diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik,
komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup. Penyelenggaraan himpunan data
bermaksud menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan
pengembangan siswa dalam berbagai aspeknya. Data yang terhimpun merupakan
hasil dari upaya aplikasi instrumentasi, dan apa yang menjadi hasil himpunan data
dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam kegiatan layanan bimbingan. Materi umum
himpunan data diantaranya sebagai berikut:
1. Identitas siswa (klien) dan keluarga.
2. Hasil aplikasi instrumentasi.
3. Hasil belajar, karya tulis, dan rekaman kemampuan siswa.
4. Catatan anekdot.
5. Informasi pendidikan dan jabatan.
6. Laporan dan catatan khusus.
5
3. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk
memperoleh data, keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya
permasalahan peserta didik (klien/konseli) melalui kunjungan kerumahnya. Kegiatan
ini memerlukan kerja sama yang penuh dari orang tua dan anggota keluarga lainnya.
Kegiatan kunjungan rumah, dan juga pemanggilan orang tua ke sekolah,
setidak-tidaknya memiliki tiga tujuan utama, yaitu:
1. Memperoleh data tambahan tentang permasalahan klien (siswa) khususnya yang
bersangkut-paut dengan keadaan rumah, atau orang tua.
2. Menyampaikan kepada orang tua tentang permasalahan anaknya.
3. Membangun komitmen terhadap orang tua terhadap penangan masalah anaknya.
Materi umum kunjungan rumah, akan diperoleh berbagai data dan keterangan
tentang berbagai hal yang besar, kemungkinan ada sangkut pautnya dengan
permasalahan siswa atau klien. Data atau keterangan ini meliputi:
1. Kondisi rumah tangga dan orang tua.
2. Fasilitas belajar yang ada dirumah.
3. Hubungan antara keluarga.
4. Sikap atau kebiasaan siswa dirumah.
5. Berbagai pendapat orang tua dan anggota keluarga inti lainnya terhadap siswa
atau klien.
Komitmen orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam perkembangan dan
pengentasan masalah siswa atau klien (Prayitno, 1997:103).
4. Konferensi Kasus
Konferensi kasus, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk
membahas permasalahan yang dialami oleh peserta didik (klien) dalam suatu forum
pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan
bahan, keterangan kemudahan,dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan
tersebut.
Secara umum tujuan dari konferensi kasus ialah mencari interpretasi yang
tepat dan tindakan-tindakan yang konkret yang dapat diambil. Atau dengan kata lain
konferensi kasus bertujuan untuk mendapat gambaran yang lebih tepat mengenai diri
kasus dengan maksud untuk memberikan pertolongan kepada kasus tersebut dalam
memecahkan masalahnya.
6
1. Diperolehnya gambaran yang lebih jelas, mendalam dan menyeluruh tentang
permasalahan klien. Gambaran yang diperoleh lengkap dan saling sangkut paut
data atau keterangan yang satu dengan yang laiinya.
2. Terkomunikasinya sejumlah aspek permasalahan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dan yang bersangkutan, sehingga penanganan masalah itu
menjadi lebih mudah dan tuntas.
3. Terkoordinasinya penanganan masalah yang dimaksud sehingga upaya
menanganan itu lebih efektif dan efisien.
5. Tampilan Kepustakaan
Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka
yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial,
kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
Kegiatan pendukung tampilan kepustakaan (TKp) membantu klien dalam
memperkaya dan memperkuat diri berkenaan dengan permasalahan yang dialami dan
dibahas bersama konselor pada khusunya, dan dalam pengembangan diri pada
umumnya. Pemanfaatan tampilan kepustakaan dapat diarahkan oleh konselor dalam
rangka pelaksanaan pelayanan, dan atau klien secara mandiri bahan-bahan yang ada di
sana sesuai dengan keperluan.
Sebagaimana telah disinggung diatas, tujuan umum digunakannya tampilan
kepustakaan dalam rangka pelayanan konseling ialah:
1. Melengkapi substansi pelayanan konseling berupa bahan-bahan dan atau rekaman
lainnya yang ada dalam tampilan kepustakaan.
2. Mendorong klien memanfaatkan bahan-bahan yang ada dalam tampilan
kepustakaan untuk memperkuat pengentasan masalah dan pengembangan diri
pihak-pihak yang bersangkutan.
3. Mendorong klien untuk dapat memanfaatkan pelayanan konseling secara lebih
langsung dan berdaya guna.
8
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling adalah usaha untuk
mengumpulkan data dan keterangan tentang diri peserta didik (klien) dan keterangan
tentang lingkungannya, baik itu di lingkungan keluarga, sekolah, ataupun
dilingkungan sekitarnya.
Untuk menunjang kelancaran pemberian layanan-layanan seperti yang telah
dikemukakan di atas, perlu dilaksanakan berbagai kegiatan pendukung Dalam hal ini,
terdapat lima jenis kegiatan pendukung bimbingan dan konseling, yaitu:
1. Aplikasi Instrumentasi
2. Himpunan data
3. Konferensi kasus
4. Kunjungan rumah
5. Tampilan ke perpustakaan
6. Alih Tangan Kasus
Sementara itu tujuan dari kegiatan pendukung bimbingan konseling ini adalah
diperolehnya data – data yang akurat dan baik demi mewujudkan terselesaikannya
masalah – masalah yang dihadapi klien dan juga pemahaman terhadap layanan
bimbingan dan konseling.
B. Saran
Saran yang ingin penulis kemukakan dalam kegiatan pendukung bimbingan
dan konseling ini adalah antara konselor dan klien harus sungguh-sungguh dalam
pemecahan masalah-masalah yang dihadapai klien, demi kepentingan pribadi klien
dan konselor tersebut. Setiap kegiatan yang dilakukan harus sesuai dengan
perencanaan yang disetujui. Serta harus diselesaikan dengan sebaik baiknya dan
dengan kesepakatan serta kegiatan pendukung bimbingan dan konselling yang tertera.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://richeafrina23.blogspot.co.id/2014/06/kegiatan-pendukung-bimbingan-
konseling.html (Online) diakses pada tanggal 25 April 2017.
http://www.infoguru.ga/2015/05/makalah-tampilan-kepustakaan-bk.html
10