Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RUTIN

MK NEUROSAINS
PRODI S1 PG PAUD

Skor Nilai :
TUGAS RUTIN

NEUROSAINS

Gita Noveri Eza, S.Pd, M.Pd

DI SUSUN OLEH:

Nama : Ummu Afifah

Nim : 1213013002

Fakultas Ilmu Pendidikan

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Universitas Negeri Medan

2021/2022
TUGAS RUTIN 1

A. Pengertian Neurosains
Neurosains secara etimologi adalah ilmu neural (neural science) yang mempelajari sistim syaraf,
terutama mempelajari neuron atau sel syaraf dengan pendekatan multidisipliner (Taufiq
Pasiak, 2012). Secara terminologi, neurosains merupakan bidang ilmu yang mengkhususkan
pada studi saintifik terhadap sistem syaraf. Neurosains juga disebut sebagai ilmu yang

mempelajari otak dan seluruh fungsi-fungsi syaraf lainnya. Neurosains merupakan satu bidang
kajian mengenai sistem saraf yang ada di dalam otak manusia. Neurosains juga mengkaji
mengenai kesadaran dan kepekaan otak dari segi biologi, persepsi, ingatan, dan kaitannya
dengan pembelajaran. Bagi teori Neurosains, sistem syaraf dan otak merupakan asas
fisikal bagi proses pembelajaran manusia. Neurosains adalah suatu bidang penelitian saintifik
tentang sistem saraf, utamanya otak.
Neurosains merupakan penelitian tentang otak dan pikiran. Studi tentang otak menjadi landasan
dalam pemahaman tentang bagaimana kita merasa dan berinteraksi dengan dunia luar dan
khususnya apa yang dialami manusia dan bagaimana manusia mempengaruhi yang lain
(Schneider, 2011).
B. Sejarah Perkembangan Neurosains
Neurology dimulai ketika Cajal, ilmuwan Spanyol ( pemenang Nobel 1906/ menemukan 4
doktrin Neuron sbb:
a.  Sel saraf, sebagai unit sinyal dan blok pembentuk dasar otak disebut neuron. Neuron terdiri
dari dendrite, badan sel dan axon. Dendrit adalah tunas dari badan sel yang menerima sinyal dari
sel lain. Badan sel berupa selaput ( membrane) yang berisi nucleus ( DNA ). Axon yang
terbentuk garis panjang dari badan sel adalah elemen yang menyampaikan informasi dendrite sel
lain melalui terminal axon.
b. Terminal axon menyampaikan informasi kedendrit sel lain di sinepsi, yaitu celah antara axon
dengan dendrite sel lain. Sinepsi sebelum celah disebut presinaptik, dan sesudahnya disebut post
sinaptik.
c.  Neuron membentuk sinapsis dan berkomunikasi dengan sel saraf tertentu saja.
d. Sinyal dalam neuron berjalan kesatu arah saja, yaitu dari dendrit ke badan sel, axon,
presinaptik, menyeberang celah sinaptik, dan dendrite sel beikutnya. Selanjutnya ditemukan
bahwa neuron terdiri dari neuron (syaraf) sensorik, yaitu yang menerima rangsangan dari luar,
neuron motorik, yang mengendalikan kegiatan kegiatan sel otot, dan interneuron, yang menjadi
perantara diantara kedua neuron.
C. Penemuan penting tentang perkembangan otak
Perkembangan otak bergantung pada hubungan timbal-balik yang kompleks antara gen-gen dan
lingkungan.
-Pengalaman-pengalaman awal berperan besar pada struktur dan kapasitas otak. Kualitas,
kuantitas, dan konsistensi rangsangan akan sangat menentukan jumlah sinapsis otak yang
terbentuk dan bagaimana sambungan-sambungan itu berfungsi.
-Interaksi-interaksi awal, bagaimana kita memahami suatu hal dan memberikan tanggapan,
mempengaruhi bagaimana otak dihubungkan secara langsung. Anak-anak belajar dalam konteks
hubungan-hubungan penting. Sambungan-sambungan sel otak terbentuk ketika anak yang sedang
tumbuh memperoleh pengalaman dari lingkungan sekitarnya dan membangun ikatan dengan
orang tua, anggota keluarga, dan pengasuh.
-Perkembangan otak tidaklah linear. Pembelajaran berlanjut sepanjang siklus hidup. Namun, ada
jendela-jendela kesempatan saat otak amat efisien untuk tipe-tipe pembelajaran tertentu

D. jendela Kemampuan otak

Masa keemasan (golden periode) merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan pesat pada
otak yang berlangsung pada saat anak dalam kandungan hingga lahir sampai usia 4 (empat)
tahun (Suyadi, 2010). Masa keemasan anak merupakan peluang untuk intervensi untuk memacu
perkembangan anak. Selain itu, anak pra sekolah juga berada pada masa jendela kesempatan
(window of opportunity) untuk memberikan stimulus terhadap perkembangan otak serta
memodifikasi input yang akan diberikan pada anak.

TUGAS RUTIN 2

Sistem saraf adalah sistem organ yang mengatur aktivitas seluruh bagian tubuh. Sistem ini
mengoordinasikan semua kegiatan anggota gerak tubuh, seperti berjalan, berbicara,
menggenggam, dan menelan, fungsi kognitif otak untuk berpikir dan mengingat.Lalu, sistem
saraf juga mengatur aktivitas organ dalam tubuh yang tidak kita sadari seperti pencernaan,
pernapasan, dan sebagainya. Sistem saraf manusia juga membantu mengatur bagaimana tubuh
bereaksi dalam keadaan darurat. Fungsi utama sistem saraf adalah untuk membantu semua
bagian tubuh agar bisa beroperasi dengan semestinya dan berkomunikasi satu sama lain.Jadi
sederhananya, sistem saraf adalah pusat kendali tubuh yang berfungsi menerima dan menafsirkan
informasi, dan kemudian mengatur bagaimana tubuh menafsirkan informasi, dan juga
mengontrol respon. Jaringan saraf akan mengumpulkan informasi dari dalam dan luar tubuh
untuk kemudian diteruskan ke sumsum tulang belakang dan otak. Setelahnya otak akan
mengirimkan sinyal ke otot, kelenjar, organ, maupun anggota gerak tubuh untuk merespon
dengan tepat. Dalam menjalankan fungsinya, jaringan saraf terbagi menjadi dua struktur, yaitu
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang sebagai pusat komando utama.Saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik dan otonom
yang menghubungkan saraf pusat ke seluruh tubuh. Jenis-jenis ingatan manusia yaitu ; Sensory
memory merupakan kemampuan mengingat informasi secara singkat, maksudnya adalah jenis
memori ini bersifat sementara dan memiliki jangka waktu pendek. hort term memory disebut
dengan ingatan jangka pendek. Jenis memori ini memiliki sifat yang terbatas pada kepasitas dan
durasi. Informasi akan hilang dalam jangka waktu sebentar. Long term memory disebut dengan
ingatan jangka panjang. Memori ini memiliki kemampuan dalam menyimpan informasi maupun
peristiwa dalam waktu yang panjang atau bertahan lama dalam ingatan.

TUGAS RUTIN 3

Otak reptil atau sang penjaga. Otak ini terletak paling belakang di otak kita ia berupa batang
yang menghubungkan otak dengan tulang belakang. Otak reptil berfungsi mengatur gerak reflek
dan keseimbangan pada tubuh manusia. Otak inilah yang memerintahkan kita untuk bergerak
saat jika terjadi bahaya ataupun melidungi kita dari bahaya fisik. Otak reptil akan aktif apabila
orang merasa takut, stres, terancam marah atau saat lelah. Pada saat otak reptil aktif, orang tidak
dapat berfikir. yang berperan adalah insting dan langsung bergerak. Otak limbik atau sang
pengatur. Otak ini berfungsi sebagai pengendali emosi. Membantu mempertahankan
keseimbangan hormonal, rasa haus dan lapar, dorongan seksual,pusat kesenangan dan
metabolisme. Otak ini untuk melakukan sesuatu selalu melibatkan emosi yang mendalam. Otak
neokorteks sang pemikir. Otak ini merpakan 80% dari otak kita, Tugas otak ini adalah berfikir,
berbicara, melihat, dan mencipta. Otak ini adalah tempat dari kecerdasan kita. Adapun macam-
macam gelombang otak :
1. Gelombang delta
Gelombang delta memiliki frekuensi 0,5 sampai 3 Hz. Gelombang ini muncul ketika seseorang
sedang tidur tanpa bermimpi dan ketika sedang bermeditasi. Gelombang ini adalah yang memicu
regenerasi dan perbaikan jaringan tubuh. Oleh karena itu penting untuk memiliki kualitas tidur
yang baik untuk mengaktifkan gelombang delta ini.
2. Gelombang teta
Gelombang otak teta memiliki frekuensi 3 sampai 8 Hz. Gelombang ini adalah gelombang yang
mendominasi ketika seseorang tidur. Gelombang teta adalah gelombang yang berfungsi untuk
mengoptimalkan belajar, ingatan, dan intuisi. Gelombang ini juga yang terjadi ketika kita
bermimpi, tempat dimana rasa takut terjadi.
3. Gelombang alpha
Gelombang otak alpha memiliki frekuensi 8 sampai 12 Hz. Ini merupakan gelombang yang
dominan ketika seseorang sedang termenung memikirkan sesuatu dan ketika sedang meditasi.
Bisa dibilang, gelombang alpha adalah gelombang ketika otak beristirahat. Gelombang alpha
yang bertanggung jawab ketika kita merasa tenang, mental terkoordinasi, serta terintegrasi antara
tubuh dengan otak. Baca juga: Kali Pertama, Implan Otak Berhasil Atasi Depresi Resisten
4. Gelombang beta Gelombang beta memiliki frekuensi 12 sampai 38 Hz. Ini adalah gelombang
otak ketika kita sadar seperti biasa. Gelombang beta menandakan ketika kita merespons dengan
cepat dengan apa yang terjadi di sekitar kita. Yang termasuk dalam gelombang beta adalah
pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan penilaian.
5. Gelombang gamma Gelombang gamma memiliki frekuensi 38 sampai 42 Hz. Gelombang otak
yang tercepat adalah gelombang gamma. Gelombang ini terjadi ketika kita sedang dalam kondisi
sadar namun terlibat dalam aspek spiritual. Beberapa kondisi yang ditandai dengan gelombang
gamma adalah ketika sedang mencintai dan bertindak altruis.  

RUTIN 4

Kecerdasan majemuk adalah konsep penilaian kecerdasan anak dengan beberapa tolak ukur
kemampuan. Dalam buku berjudul Multiple Intelligences: The theory in prac-tice, seorang
psikologi bernama Howard Gardner menyatakan bahwa konsep kecerdasan majemuk melibatkan
faktor biologi serta faktor budaya. Ciri- ciri multiple intelegences :

1. Kepekaan terhadap bahasa dan kata-kata (Kecerdasan Verbal-Linguistik)


2. Kepekaan anak terhadap pola abstrak dan pola matematika (kecerdasan logis-matematis)
3. Kepekaan terhadap kondisi dan situasi ruang dan spasial tertentu (kecerdasan spasial-
visual)
4. Menjalankan berbagai aktivitas fisik yang berorientasi mengolah tubuh
(kecerdasan Kinestetik-jasmani)
5. Kepekaan terhadap nada, tempo, dan irama musik (kecerdasan musikal)
6. Kepekaan terhadap diri dan kesadaran dirinya (kepekaan Intrapersonal)
7. Kepekaan terhadap hubungan diri dengan lingkungan sosialnya (kepekaan interpersonal)
8. Kepekaan terhadap berbagai bagian di lingkungan alam (kepekaan naturalis

Jenis-jenis multiple intelegences dan cara mengembangkannya

 Kecerdasan Verbal-Linguistik
Kecerdasan majemuk verbal-linguistik adalah kecerdasan terkait dengan kemampuan memakai
bahasa secara efektif. Kecerdasan ini ditandai dengan kecerdasan berbicara, bercerita,
mengingat, mendapatkan informasi, dan kemampuan membaca.
Aktivitas-aktivitas yang sering dijumpai bila anak memiliki berbahasa ini adalah suka menulis,
membuat kisah imajinatif, menghafal nama-nama benda dan hal-hal kecil, punya kosakata yang
lebih banyak dari anak lain yang seusianya.
Rangsangan yang bisa diberikan untuk memberikan stimulasi kecerdasan verbal-linguistik
adalah mengajak berbicara, bermain huruf, bermain peran, mendengarkan lagu, dan sebagainya.

 Kecerdasan Logis-Matematis
Pengertian kecerdasan majemuk logis-matematis adalah kecerdasan anak yang terkait dengan
kemampuan analisis masalah secara logis, menemukan pola atau rumus, serta melakukan
analisis.
Sebagian orang menyebut kecerdasan logis-matematis sebagai kecerdasan ilmiah. Alasannya,
kecerdasan ini berkaitan erat dengan aktivitas berpikir, berargumentasi, kesadaran terhadap pola-
pola, dan kemampuan berpikir dengan bilangan.
Rangsangan yang bisa diberikan sebagai stimulus kecerdasannya seperti menggarap puzzle,
mengenal geometri, diskusi, mengenalkan konsep matematika sederhana, membaca, dan lain
sebagainya.

 Kecerdasan Spasial-Visual
Pengertian kecerdasan majemuk spasial-visual adalah kecerdasan imajinasi dan berbagai pola
bentuk. Anak dengan kecerdasan ini mampu menganalisis area spasial secara akurat. Ciri khas
utama kecerdasan ini adalah melakukan transformasi persepsi ruang secara visual ke dalam
pikirannya. 
Anak dengan kecerdasan spasial-visual punya kepekaan visual yang tinggi, seperti kepekaan
perubahan interior ruangan, mengetahui lokasi barang hilang, mudah membaca peta, dan
semacamnya.
Rangsangan yang bisa diberikan dengan kecerdasan ini seperti mengajaknya membangun
konstruksi balok mainan, menonton film, menggambar, dan sejenisnya.

 Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
Kecerdasan majemuk Kinestetik-jasmani sering juga dikenal sebagai kecerdasan gerak tubuh.
Anak dengan kecerdasan Kinestetik-jasmani punya kecenderungan memiliki kemampuan kontrol
dan koordinasi anggota tubuh di atas rata-rata.
Anak dengan kecerdasan ini secara alami punya keterampilan fisik, tubuh atletis, dan
kemampuan memaksimalkan anggota tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaannya.
Rangsangan yang bisa diberikan untuk menambah dan mempertahankan kecerdasan ini seperti
ikut kursus tari, kelompok olahraga, menjalani berbagai aktivitas yang menguras fisik, dan
semacamnya.

 Kecerdasan Musikal
Pengertian kecerdasan musikal berarti kemampuan berpikir atau mencerna musik, menyimak
pola-pola nada, mengenalinya, dan memanipulasinya. 
Anak dengan kecerdasan musikal sering dianggap sebagai anak dengan bakat musik tinggi.
Sejumlah aktivitas yang mencuri perhatian anak dengan kecerdasan ini seperti bermain alat
musik, bernyanyi, mampu mengikuti irama dan tempo nada, peka terhadap suara, dan
semacamnya.
Rangsangan untuk meningkatkan kecerdasan musikal seperti berkenalan dengan alat musik baru,
mendengarkan lagu-lagu, ikut kursus musik, dan semacamnya.

 Kecerdasan Intrapersonal
Pengertian kecerdasan majemuk Intrapersonal adalah kecerdasan anak untuk memahami dirinya
sendiri, menyadari keberadaan dirinya, dan berbagai kesadaran terkait introspeksi diri. 
Kecerdasan Intrapersonal dapat dilihat dari beberapa aktivitas anak yang bersifat privat, seperti
mengisi buku harian, bercerita tentang masalah yang menimpa dirinya, atau membicarakan
kelemahan dirinya.
Untuk bisa merangsang dan mempertahankan kecerdasan Intrapersonal, anak perlu
mendapatkan attention, acceptance, appreciation, dan affection. Dengan keempat rangsangan itu,
anak akan memiliki motivasi, percaya diri, dan kebanggaan diri.
 Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan memahami, berkomunikasi, berhubungan, dan
mengetahui perannya dengan orang lain. Sejumlah orang menyebut kecerdasan ini sebagai
kecerdasan sosial. 
Kecerdasan interpersonal dan kecerdasan Intrapersonal memiliki hubungan langsung. Bila
kecerdasan Intrapersonal membicarakan kemampuan situasi personal diri anak, maka
kecerdasan interpersonal membicarakan kemampuan situasi sosial anak.
Dalam berbagai makalah kecerdasan interpersonal, tersirat bahwa kecerdasan ini dapat diasah
sehingga jadi pribadi yang bisa berinteraksi dengan lingkungan sosial. 
Indikator kecerdasan interpersonal anak usia dini bisa dilihat dari kemampuan berinteraksi,
punya banyak teman, peka pada perasaan orang lain, dan semacamnya.
Untuk memberikan stimulasi kecerdasan interpersonal, ada 4 aspek yang perlu diperhatikan,
yaitu aspek kesempatan bersosialisasi, aspek motivasi anak, aspek orang tua yang memberikan
contoh dan teladan, serta aspek jenis topik diskusi di lingkungan sosialnya.
Contoh beberapa profesi dengan kecerdasan interpersonal adalah psikolog, pengajar, dan tenaga
pemasaran.
Kecerdasan Naturalis
Pengertian kecerdasan naturalis adalah kemampuan anak mengenali dan memahami lingkungan
alam. Contoh kecerdasan naturalis adalah tertarik mengoleksi kupu-kupu atau merawat
tumbuhan.
Kecerdasan naturalis memang tidak berhubungan langsung dengan saraf. Akan tetapi punya
kaitan langsung dengan area otak yang peka pada sensori persepsi dan area otak yang berkaitan
dengan kemampuan klasifikasi objek.
Setiap manusia memiliki kecerdasan ini. Walau begitu, kecerdasan naturalis anak usia dini jauh
lebih baik daripada kecerdasan naturalis orang dewasa.
Stimulus yang dapat diberikan untuk mempertahankan kecerdasan naturalis seperti tinggal di
wilayah dengan budaya agraris atau budaya maritim.

Anda mungkin juga menyukai