Anda di halaman 1dari 7

Nama: Zid Sayyid Adam Asy-Syifa

Kelas: Psikologi A2.1


Nim: 11010121051
Mata Kuliah: Psikologi Umum
Dosen Pengampu: Ibu Rizma Fithri, S.Psi., M. Si

Neuron adalah unit kerja sistem saraf pusat. Jumlah neuron lebih dari satu
dan setiap neuron memiliki badan sel (cell body), akson (axon), dan dendrit
(dendrite). Fungsi dari badan sel yaitu mengarahkan zat-zat yang berproduksi
yang diperlukan untuk berkembang dan menjaga, itu adalah tugas dari neklus.
Sedangkan yang bertugas memberikan informasi dari badan ke sel-sel lainnya
yakni akson. Dendrit yaitu serabut yang ada dalam pohon yang berasal dari
neuron dan memiliki fungsi sebagai penerima dan penyambung ke badan sel
neuron. Bagian selubung myelin (myelin sheath) memiliki kandungan yang berisi
lemak, yang mana memiliki fungsi untuk menutupi dan melindungi dari akson
yang berlebih.
Banyak cara berkomunikasi neuron satu ke neuron lainnya, dengan cara 5
langkah; sintesis, pengikatan, penonaktifan, penyimpanan dan pelepasan. Di tahap
sintesis, terdapat molekul yang terbentuk di dalam saraf, kemudian molekul itu
tersimpan di dalam vesikel sinaptik atau biasa disebut dengan ruang yang berada
dalam terminal akson. Ketika terjadinya gerakan potensial aksi yang turun ke
akson, vesikel bergerak ke permukaan akson lalu molekul membebaskan dalam
molekul lagi yang isinya adalah cairan akson neuron pransinaps (pengirim) dan
membrane pascasinaps (penerima) saraf.

Akson memiliki bagian yang bercabang lalu berubah menjadi serat-serat


dengan jumlah yang sangat banyak, dan proses perubahan tersebut berakhir di
dalam struktrur yang bernama tombol terminal (terminal button). Dan pada
akhirnya semua proses itu tersimpan di suatu tempat yang bernama vesikel
sinaptik yang memiliki ukuran sangat kecil yang berada di dalam tombol terminal
Bersama zatk kimia, proses terjadinya semua itu dinamakan neurotransmitter.
Neurotransmitter ini berada di titik awal yang mana menjadi tempat pengiriman
sel-sel ke celah sinaptik yang bergerak secara acak menuju ke reseptor, dan jika
dirasa cocok dengan lingkungan reseptor kemudian sel-sel tersebut bertemu di
dalam neuro berikutnya secara bertahap. Neurotransmitter sendiri berfungsi
sebagai jembatan sel-sel menuju ke tempat neuron selanjutnya, bisa disebut
dengan penyambung sel yang mudah dilalui oleh sel-sel yang dikirim ke neuron
selanjutnya.

Pada rongga tengkorak manusia terdapat sistem yang bekerja secara terus-
menerus, yaitu sistem syaraf pusat. Sistem syaraf pusat sendiri dari dua bagian;
pertama, otak dan sumsum tulang belakang. Sistem syaraf pada sumsum tulang
belakang yang berfungsi membawa informasi dari indera dari reseptor melalui
tubuh ke otak melalui afektor (otot dan kelenjar) dan yang kedua, memainkan
peran kunci yang penting dalam pelbagai reaksi yang manusia rasakan. Sistem
syaraf pusat juga memliki bentuk sederhana, sehingga saat bergerak refleks
membawa lingkaran neural dari pelbagai reseptor ke sumsum tulang belakang,
kemudian setelah itu diproses oleh neuron lain. Setelah sampai informasi tersebut
di tempat tujuan,gerak refleks akan terjadi. Sistem syaraf tepi bertugas di dalam
syaraf-syaraf yang berisi kumpulan akson dari banyaknya neuron, system ini
sering bekerja untuk menghubungkan system syaraf dnegan organ-organ di
tubuh. Spinal nerves dilekatkan ke dalam sumsum tulang untuk di proses. Dengan
begitu saraf ini secara tidak langsung menempel erat di otak, dan system itu
menanggapi reseptor dan otot-otot yang ada di dalam leher dan kepala.

Psikologi evolusioner adalah disiplin perlahan berkembang banyak usaha


yang dilakukan dengan menjelaskan bagaimana evolusi yang terbentuk dari
perilaku manusia kontemporer. Pendapat dari para ahli dalam bidang evolusioner
bahwa psikologi evolusioner menekankan bahwa dengan adanya seleksi alam
yang terjadi sifat manusia dapat berubah dan lingkungannya juga tentu dapat
berubah. Dengan pelbagai pertimbanga bahwa otak manusia juga tidak bekerja
pada masanya, perkembangan otak selama bertahun-tahun terjadi sangat pesat.
Otak menjadi tempat penting bagi perubahan pemikiran manusia modern saat ini
yang mana itu menghasilkan perubahan mental yang cukup signifikan.

Setelah melihat sifat elektrokimia, kecepatan adalah kuncinya, kecepatan


dalam menyampaikan informasi ke dalam tubuh. Dengan reaksi dari sistem saraf
yang sanga cepat memungkinkan terjadinya perubahan di dalam tubuh. Dalam
keadaan tersebut, sistem endokrin dipanggil untuk bertindak utuk berkomunikasi
kimiawi dan bergantung pada krja organ khusus yang disebut dengan kelenjar
endokrin. Ketika rangsangan terjadi setelah pergerakan dari sistem endokrin
tersebut, kelenjar endokrin melepaskan bahan kimia yang disebut hormon ke
dalam aliran darah. Hormon-hormon ini mengalir dan beredar melalui aliran darah
dan mencapai organ lain dalam tubuh, yang dilengkapi sistem reseptor untuk
menerima hormon itu. Tetapi cara kerja dari sistem endokrin jauh lebih lambat
daripada sistem saraf. Komunikasi antara sistem saraf dengan endokrin terjadi di
dalam hipotalamus dan mempunyai hubungan yang ada di kelenjar bawah otak.
Kelenjar pituitari terletak di sekitar limbik di bawah hipotalamus dan bertanggung
jawab untuk mengatur pelepasan hormon ke kelenjar endokrin lainnya. Ketika
sistem endokrin dipanggil untuk bertindak, hipotalamus kemudian mengirimkan
sinyal ke kelenjar pituitary lalu masuk ke kelenjar hipofisis dan dilepaskan ke
dalam aliran darah untuk merangsang hormon lainnya, dan pada akhirnya hormon
itu masuk ke organ target dan membuat perubahan spesifik.

Dengan bertumbuh dan berkembangnya manusia, sistem saraf dalam otak


mulai terbentuk dengan kuat, dan di dalam sel menjadi sekelompok besaar neuron.
Otak belakang (hindbrain), otak tengah (midbrain), dan otak depan (forebrain).
Tiga hal itu adalah struktur otak manusia yang perlahan tumbuh dengan
bertambahnya waktu.

1. Otak belakang: bagian ini adalah bagian terbawah otak, dan


terletak di bagian belakang otak. Di dalam otak belakang ini
mempunyai tiga bagian utama. Yaitu medulla (medulla), ketika
sumsum tulang belakang memasuki tengkorak kepala. Dan medula
mengatur sistem pengendalian pernapasan dan mengatur pelbagai
refleks saat kita mempertahankan postur gerak. Serebelum
(cerebellum), terdiri dari dua bagian yang melingkar dan
memberikan peran penting dalam koordinasi motoric (Fernandez
Del Olmo et al; 2007) dan serebelum ini berbentuk memanjang
dari bagian belakang otak di otak belakang. Pons, merupakang alat
jembatan untuk tempat serat yang sedang beristirahat, dan pons ini
terletak pada jalan penghubung di dalam otak belakang.
2. Otak tengah: Berfungsi untuk memancarkan kembali sinyal otak
dan mata, dan terletak diantara otak belakang dan otak depan
dengan pelbagai gerak saat sistem naik turun disaat sedang
berhubungan dengan bagian otak yang lebih rendah atau lebih
tinggi (Prescott & Humphries, 2007). Otak tengah ini memiliki
kelebihan, yaitu memperhatikan dengan satu ikat neuton disaat ada
penyakit datang. Di dalam otak tengah sendiri memiliki dua bagian
yang penting untuk diperhatikan, yakni formasi retikularis
(reticular information) di bagian ini memiliki cenderung sedikit
tetapi sel tersebut mengirim akson ke pelbagai bagian otak dan
menjadikannya dalm keterlibatan dengan takaran yang tinggi dan
terpadu. Batang otak (brain steam) ini juga termasuk dari bagian
otak tengah, yakni berfungsi untuk membungkus formasi
retikularis di otak tengah.
3. Otak depan: Struktur otak depan memiliki beberapa bagian. Sistem
limbik (limbyc system), sistem ini memiliki kemampuan di bidang
emosi dan ingatan. Pemerannya adalah amigdala (emosi) dan
hipokampus (ingatan); 2 bagian itu merupakan bagian penting
dalam struktut otak depan jika tidak ada amigdala dan hipokampus
manusia akan sulit untuk melakukan karena kunci otak ada di
ingatan tidak ada. Talamus (thalamus), mengintegrasi dan
mengintepretasi lebih lanjut dalam proses penyaringan informasi
dan ditaruh di tempat yang aman di dalam otak depan, atau bis
disebut dengan stasiun pemancar. Ganglia balasis (basal ganglia),
digunakan untuk mengendalikan dan mengondisikan Gerakan-
gerakan volunteer yang menghuni diatas talamus dan dibawah
korteks serebrum. Pergerakan pada bagian ganglia balasis ini
memang pergerakan yang tidak dikethaui oleh manusia, bisa jadi
terdapat di dalam penyakit Parkinson. Hipotalamus
(hypothalamus), bagian ini khusus bekerja dalam bidang makan,
minum, seks, dan mengarahkannya ke sistem endokrin. Tetapi
selain bergerak di bidang tersebut, hipotalamus juga mengamati
sistem dari emosi, stress, dan pelbagai ganjaran. Faktanya
hipotalamus merupakan bagian yang mempunyai peran penting
dalam sistem otak depan, karena sebagai pengamat dan pemberi
reaksi, jika tidak ada hipotalamus mungkin manusia tidak akan
menemui batas wajar dalam melakukan sesuatu yang, misalnya
kecanduan obat. Dengan hipotalamus mungkin otak bisa berpikir
mana yang baik untuk sistemnya dan mana yang buruk untuk
sistemnya sendiri. Korteks serebrum (cerebral cortex) Ketika
manusia berencana dan ketika manusia berpikir, korteks serebrum
lah yang menampung dan bekerja untuk pikiran dan perencanaan.
Bagian ini juga menjadi tempat yang penting untuk
menghubungkan neuron halus ke bagian otak lainnya. Di korteks
serebrum ini memiliki tiga bagian penting untuk prosesnya, yang
ada di selaput korteks. Yaitu Lobus oksipital (di belakang kepala),
lobus temporal (diatas telinga), dan lobus frontal (di belakang
dahi).

Sistem saraf dan otak merupakan korelasi penting dengan di dalam tubuh
manusia, tetapi dengan betapa pentingnya dua hal itu terhadap tubuh, manusia
belum cukup paham akan hal itu. Dalam ilmu psikologi juga memiliki
pemahaman khsusus bagaiman mempelajari sistem saraf dan otak, karena otak
dan sistem sarafnya menjadi kunci utama dalam realitas yang masuk akal.
Digunakan untuk menakar disaat kita melakukan suatu hal dan menilai cara
pandang hidup mereka masing-masing, dan sangat terbukti, karena otak pikiran
beratpun dapat teratasi walaupun tidak sepenuhnya terselesaikan. Psikologi sendiri
menjadikan bilogi menjadi salah satu pondasi untuk terus melakukan riset
mendalam dan sangat teruji di dalam sistem saraf, seperti otak, neurotransmitter,
sistem endokrin yang bekerja dengan kompleks dan sel-sel manusia. Pada hidup
manusia, merealitaskan suatu hal butuh bantuan dari pemikiran untuk
menghasilkan perilaku, pikiran, dan perasaan. Dengan terlaksananya kegiatan
manusia yang baik adalah hasil dari penerapan sistem fisik ini dalam kehidupan
manusia seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai