Anda di halaman 1dari 9

SARAF DAN PENGINDERAAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Umum

Dosen : Haryani, S.Pd., M.Pd.

Kelompok 1 :

Eklisia Nurul Hanifah 17108244085

Vina

Mita

Herdi

Indra

Devi

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
A. SARAF

Sistem saraf menurut Feriyawati (2006) sistem koordinasi berupa


penghantaran impuls saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impuls saraf dan
pemberi tanggapan rangsangan. Sistem atau susunan saraf merupakan salah satu
bagian terkecil dari organ dalam tubuh, tetapi merupakan bagian yang paling
kompleks. Susunan saraf manusia mempunyai arus informasi yang cepat dengan
kecepatan pemrosesan yang tinggi dan tergantung pada aktivitas listrik (impuls
saraf) (Bahrudin, 2013). Sistem saraf kita yaitu organ indra, otot, dan kelenjar
memungkinkan kita untuk menyadari keadaan lingkungan serta untuk
menyesuaikan diri kita terhadap lingkungan itu. Persepsi kita terhadap berbagai
peristiwa yang terjadi tergantung pada cara bagaimana agar indra kita mendeteksi
adanya stimulus dan bagimana otak kita menafsirkan informasi yang  datang dari
indera itu. Sebagian besar perilaku kita didorong oleh berbagai kebutuhan seperti
rasa lapar, haus, dan usaha menghindari kegagalan / rasa sakit. Kemampuan kita
berbahasa, berpikir , dan memecahkan masalah tergantung pada srtuktur otak
yang luar biasa rumitnya.

Sistem saraf secara garis besar memiliki fungsi sebagai sistem koordinasi.
Adapun dijabarkan, sistem saraf memiliki 3 fungsi utama, yaitu : pegatur atau
pengendali kerja organ tubuh, pusat pengendali tanggapan, alat komunikasi
dengan dunia luar. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa saraf merupakan
sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita
seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan lainnya.

1. Unit Dasar Sistem Saraf


Otak manusia terdiri 12 milyar / lebih sel khusus yang disebut
neuron, yaitu unit dasar sistem saraf. Sangat penting untuk memahami
neuron, karena neuron merupakan kunci rahasia dari kegiatan belajar, serta
berfungsinya mental.
Neuron berfungsi menerima stimulus melalui dendrit dan sel tubuh
serta memindahkan implus melalui akson. Terdapat 3 jenis neuron :
 Neuron sensorik (aferen): berfungsi mengirimkan implus yang
diterima reseptor ke saraf pusat. 
 Neuron motorik (eferen): berfungsi membawa isyarat yang keluar
dari otak atau saraf sumsum tulang belakang ke organ efektor.
 Interneuron: berfungsi menerima isyarat dari neuron sensorik dan
mengirimkan impuls interneuron lain atau ke neuron motorik.
Beberapa akson yang mengelompok membentuk saraf. Aspek
penting dalam pemindahan impuls saraf, konduksi sepanjang benang
akson dari pemindahan yang menyeberangi sambungan sinaptik antara
neuron.
Konduksi aksional melalui potensi aktif, elektrokimia menyangkut
perubahan antara ion sodium dan potasium melalui jaringan sel. Senyawa
kimia yang menjadi perantara disebut neurontransmitor, membawa impuls
dari satu neuron ke neuron selanjutnya di seberang sebuah
sinapsis.Neurontransmitor dilepaskan dari terminal akson dan bekerja
pada dendrit dan sel tubuh dari neuron penerima, mengubah penyebaran
jaringan menuju ke gerbang pembakaran (pada sinapsis eksitatori).
Gabungan input eksitatori dan input inhibatori pada sinapsisnya
menentukan apakah sebuah neuron akan terbakar.
2. Organisasi Sistem Saraf
Organisasi sistem saraf dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
 Sistem Saraf Pusat (SSP) : mencakup semua neutron dalam otak
dan sumsum belakang. terdiri dari otak & medulla spinalis yg
dilindungi tulang kranium dan kanal vertebral
 Sistem Saraf Perifer : terdiri dari saraf-saraf yang menghubungkan
otak dan sumsum belakang dengan bagian tubuh lainnya. Sistem
saraf perifenal dibagi dalam sistem somatik dan system otonom.
Sistem somatik membawa pesan menuju dan dari reseptor indera,
otot-otot dan permukaan tubuh. Sistem otonomik bergerak menuju
ke dan dari organ bagian dalam , mengatur setiap proses seperti
respirasi, kecepatan degub jantung dan pencernaan. 
3. Otak
Otak merupakan pusat sistem saraf. Otak dibagi menjadi dua
belahan yakni belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Otak kanan
adalah otak yang mampu memuat sesuatu ingatan secara image (imajinasi
atau visual). Oleh sebab itu otak kanan akan lebih lama daya ingatnya
dibandingkan otak kiri.
Fungsi dari otak kanan yakni segala sesuatu hal yang berhubungan
dengan pilihan atau acak, asosiatif, global, gambar, warna, spontan, dan
emosi. Sedangkan belahan otak kiri adalah otak yang memiliki daya ingat
rendah atau singkat. Sehingga otak kiri ini lebih dominan untuk memuat
ingatan yang logis.
Fungsi dari otak kiri yakni segala sesuatu yang berhubungan
dengan hal yang urut, deskriptif, detail, huruf, simbol, kata, teratur, logis,
dan rasional (Listianingsih, 2013). Pembagian otak lainnya dapat dilihat
dari depan ke belakang yaitu terbagi menjadi 3 bagian yakni: otak besar
(Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), otak tengah (Mesencephalon).
Dari ketiga bagian tersebut masing-masing memiliki fungsi sesuai dengan
bagiannya:
 Otak besar (cerebrum)
Fungsinya untuk pengaturan semua aktifitas mental yg berkaitan
dgn kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan. Otak besar terletak di bagian depan otak yang terdiri
atas : Oksipital (belakang): pusat penglihatan; Temporal
(samping): pusat pendengaran; Parietal (tengah): pusat pengatur
kulit & otot thdp panas, dingin, sentuhan, tekanan; antara bagian
tengah dan belakang: pusat perkembangan intelegensia, ingatan,
kemauan, sikap.
 Otak kecil (cerebellum)
Otak kecil berfungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan
gerakan2 otot tubuh serta menyeimbangkan tubuh. Letak otak kecil
terdapat tepat di atas batang otak.
 Otak tengah (mesensefalon)
Letaknya di depan otak kecil dan jembatan varol (jembatan
penghubung otak kecil bagian kiri dan kanan, serta penghubung
otak besar dan sumsum tulang belakang). Organ di depan otak
tengah (diencephalon): Talamus (Pusat pengatur sensoris),
Hipotalamus (Pusat pengatur suhu, pengatur selera makan,
keseimbangan tubuh); sedangkan di bagian atas ada lobus optikus
(pusat refleks mata).
Otak dilindungi oleh beberapa komponen, yakni: Tengkorak, Ruas-
ruas tulang belakang, dan 3 Lapisan Selaput Otak (Meningen) :
 Durameter : bersatu dgn tengkorak (melekat pada tulang)
 Arachnoid : Bantalan untuk melindungi otak dari bahaya
kerusakan mekanik, berisi cairan serobrospinal (cairan limfa)
 Piameter : Penuh dgn pembuluh darah, di permukaan otak, suplai
oksigen, dan nutrisi, mengangkut sisa metabolisme
4. Struktur Hirarki Otak
Otak manusia terdiri dari 3 lapisan konsentrik yaitu sentral cone,
system limbik, serebrum.
o Sentral core mencakup medulla, yang bertanggung jawab pada
pengeluaran dan gerak refleks postural, serebelum menyangkut
koordinasi motorik talamus (sebuah stasiun pemancar untuk informasi
sensorik yang masuk, dan hipotalamus berperan penting dalam hal
emosi dan dalam mempertahankan homeostatis. Sistem retikular yang
menyilang melalui beberapa struktur mengendalikan keadaan
organisme dalam keadaan jaga dan kena.
o Sistem limbik mengendalikan beberapa kegiatan instingtif( memberi
makan, menyerang, melarikan diri dari bahaya, kawin) dan diatur oleh
hipotalamus, juga memegang peranan penting dalam emosi dan
ingatan.
o Serebrum
Serebrum terdiri dari bagian-bagian yang memiliki fungsi tertentu.
 Bagian motorik
Berfungsi mengendalikan gerakan tubuh yang disadari , terletak tepat di
depan celah sentral.
 Bagian somatosensorik
Dalam lipatan parietal yang dipisahkan dari daerah motorik oleh celah
pusat, terletak suatu bagian yang jika terkena rangsangan elektrik akan
menghasilkan pengalaman sensorik di bagian tubuh lainnya yang
berlawanan. Keadaan itu seolah-olah bagian tubuh sedang kena sentuhan
atau digerakkan. Bagian ini disebut bagian somatosensorik. Rasa panas,
dingin , sentuhan, sakit serta penginderaan gerakan tubuh , dikendalikan di
daerah ini.
 Bagian visual
Di belakang setiap lipatan occipital terdapat satu bagian korteks yang
penting untuk penglihatan.
 Bagian pendengaran
Bagian ini terletak di permukaan lipatan temporal di sisi belahan dan
terlibat dalam analisis aspek-aspek yang lebih rumit dari isyarat auditori.
 Bagian berasosiasi
Sebagian besar daerah korteks serebral yang luas tidak langsung
berhubungan dengan proses sensorik / motorik disebut daerah berasosiasi.
Daerah berasosiasi frontal punya peranan penting dalam proses pemikiran
yang membutuhkan pemecahan masalah. Bagian bersosiasi posterior
berada diantara berbagai bagian sensorik utama, terdiri dari sub-sub
bagian yang masing-masing punya fungsi indera tertentu.
5. Sistem Saraf Otonom
System syaraf pariferal dibagi menjadi dua bagian yaitu system
system somatik dan system syaraf otonom. Sistem syaraf  somatik
mengendalikan otot skelektal dan menerima informasi dari kulit,otot
dan  beberapa reseptor sensorik. Sedangkan system syaraf otonom
mengendalikan kelenjar dan otot halus, termasuk jantung, pembuluh
darah, dan lapisan perut serta usus.
Sistem syaraf otonom memiliki dua bagian yaitu  simpatetik dan
para simpatetik. Pembagian sistem simpatetik cenderung  bergerak sebagai
satu unit. Selama kena rangsangan emosional, bagian ini mempercepat
detak jantung,memperlebar pembuluh darah dari otot skeletal dan jantung,
mempersempit pembuluh darah kulit dan organ setiap pencernaan, dan
menyebabkan keluarnya keringat. Sistem para simpatetik cenderung
mempengaruhi satu organ pada setiap saat. Bagian para simpatetik ikut
serta dalam kegiatan pencernaan dan pada umumnya mempertahankan
setiap fungsi yang menjaga dari kerusakan dan melindungi sumber
jasmaniah.
6. Sistem Endokrin
Kelenjar endokrin memancarkan hormon ke dalam aliran darah
yang penting bagi perilaku emosional dan motivasi serta penting bagi
beberapa aspek kepribadian. Kelenjar itu merupakan pasangan yang
penting bagi  sistem syaraf dalam dalam mengintegrasikan perilaku dan
kegiatanya terikat dengan erat pada kegiatan hipotalamus dan sistem
syaraf otonomi.
Salah satu kelenjar endokkrin yang utama yaitu
pituitrin,merupakan bagian pertumbuhan otak yang menggabungkan diri
tepat dibawah hipotalamus. Kelenjar ini disebut kelenjar utama karena
memproduksi berbagai hormone paling banyak serta mengendalikan
pengeluaran beberapa kelenjar endokrin lainya. Salah satu hormon
pituitrin mempunyai tugas yang maha penting dalam pengendalian
pertumbuhan badan. Terlalu sedikit hormon pituitrin dapat menyebabkan
seseorang menjadi kate, sedangkan pengeluaran hormon ini secara
berlebihan dapat menghasilkan seorang raksasa.

B. PENGINDERAAN
Sejak individu dilahirkan, sejak itu pula individu secara langsung
berhubungan dengan dunia luarnya. Mulai saat itu individu menerima
secara langsung stimulus, yaitu ia mulai merasa kedinginan, kepanasan,
sakit, senang, sedih, bosan, dan sebagainya.
Manusia lahir dengan dilengkapi alat indera. Dengan alat indera
itulah individu mengenal dunia sekitarnya. Bagaimana individu dapat
menyadari keadaan sekitar, merupakan persoalan yang berhubungan
dengan penginderaan dan pengamatan (sensation and perception).
Agar individu dapat menyadari sesuatu, ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi :
 Adanya objek yang diamati, objek menimbulkan stimulus yang
mengenai alat indera (reseptor). Stimulus adalah segala sesuatu
yang mengenai alat indera atau reseptor.
 Alat indera atau reseptor yang baik, yaitu merupakan alat untuk
menerima stimulus. Disamping itu harus ada pula syaraf sensoris
yang cukup baik sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang
diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat
kesadaran. Dan untuk responnya, diperlukan syaraf motoris.
 Untuk menyadari atau untuk mengadakan pengamatan, diperlukan
adanya perhatian.
Terjadinya proses pengamatan sebagai berikut :
o Objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera
atau reseptor. Proses ini dinamakan proses kealaman (fisik).
o Stimulus yang diterima oleh alat indera dilanjutkan oleh syaraf
sensoris ke otak. Proses ini dinamakan proses fisiologik.
o Terjadilah suatu proses di otak, sehingga individu dapat menyadari
apa yang ia terima dengan alat indera itu, sebagai akibat dari
stimulus yang diterimanya. Proses yang terjadi dalam otak atau
pusat kesadaran itulah yang dinamakan proses psikologik.
Dengan demikian taraf terakhir dari proses pengamatan ialah
individu menyadari tentang apa yang ia terima melalui alat indera atau
reseptor. Proses ini merupakan proses trakhir dari pengamatan.Respon
sebagai akibat dari pengamatan dapat diambil oleh individu dalam
berbagai bentuk.
Penginderaan atau pendirian, adalah penyaksian indera kita atas
rangsang yang merupakan suatu kompleks. Misalnya penginderaan kita
atas kendaraan-kendaraan yang simpang siur di jalan raya, panas terik
matahari yang kita rasakan waktu olahraga, dan sebagainya.
Pengamatan (penyerapan, perception), adalah hasil perbuatan jiwa
secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsang.
Misalnya, saat kita melihat becak yang dengan pelan-pelan melampaui
kita, mula-mula nampak kecil, tetapi kemudian makin jelas catnya, belnya,
pengendaranya, dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.


Bahrudin, Mochamad. 2013. Neurologi Klinis. Malang: UMM Press.

Feriyawati, Lita. 2006. Anatomi Sistem Saraf dan Peranannya dalam


RegulasiKontraksi Otot Rangka. Medan : Fakultas Kedokteran USU.

Hilgard, dkk. 1983. Pengantar Psikologi 1. Jakarta. Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai