Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM TRANSPORTASI PADA

TUMBUHAN PACAR AIR DAN KENTANG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dsar IPA


Dosen Pengampu: Dr. Pratiwi Puji Astuti, M.Pd

Disusun Oleh:
1. Ayu Permadani 19108241076
2. Atika Nurul Aini 19108241035
3. Pramita Putri Arifin 19108241128
4. Doni Aprilianto 19108241025
5. Nurul Endah Amara Fitri S BR M 19108241139
6. Alsa Sukma Pradani 19108241174
7. Briliyan Nurfan Nugroho 19108244080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
LAPORAN PRAKTIKUM PADA PACAR AIR

A. Dasar Teori
Transportasi zat melalui membram sel berfungsi sebagai pengatur keluar masuknya
zat untuk memperoleh pH yang sesuai dan konsentrasi zat-zat yang terkendali. Sel juga
dapat memperoleh masuknya zat-zat dan ion-ion yang diperlukan serta membuang zat yang
tidak diperlukan, pengontrolan bergantung pada transpor lewat membram. Membram sel
atau membram plasma terletak disebelah luar sitoplasma, semua organel dibatasi oleh
membram yang memilliki strukur dari molekul lemak dan protein. Membram sel bersifat
semipermeabel atau selektif semipermeabel artinya bahwa membram sel hanya dapat di
lalui oleh air dan zat-zat tertentu yang terlarut didalamnya. Membram sel berfungsi
mengatur gerakan materi atau transportasi dari dalam dan luar sel. Transpor melalui
membram sel yang dibedakan menjadi:
1. Tranpor Pasif, yaitu transpor yang tidak memerlukan energi, transpor ini berlangsung
akibat adanya perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan. Transpor pasif terdiri atas:
1) Difusi, yaitu perpindahan zat yang melewati atau tidak melewati membram dari
daerah yang konsentrasinya tinggi [↑] sampai ke konsentrasi rendah [↓] sehingga
konsentrasi zat menjadi sama. Peristiwa ini sangat penting dalam proses
pengangkutan pada makhluk hidup. Difusi sederhana melalui membran
berlangsung karena molekul-molekul yang berpindah atau bergerak melalui
membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer
pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut
lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik
yang larut dalam lemak, Selain itu, membran sel juga sangat permeabel terhadap
molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus
yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui
saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran,
semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan
diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu,
molekul–molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa
garam–garam mineral , tidak dapat menembus membran secara langsung, tetapi
memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membran.
2) Osmosis, yaitu proses zat pelarut dari larutan dengan konsentrasi rendah [↓] sampai
ke konsentrasinya tinggi [↑] melalui selaput membram semipermeabel yaitu air dari
larutan hipotonis (konsentrasi air tinggi[↑], konsentrasi zat terlarut rendah[↓]), ke
hipertonis (konsentrasi air rendah[↓], konsentrasi zat terlarut tinggi[↑]. Tekanan
osmosis ini dapat di ukur dengan osmometer, Jika di dalam suatu bejana yang
dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan
oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air
sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda
dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang
berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang
konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung
dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi
airnya rendah melalui selaput selektif permeabel.
3) Difusi terbantu (Facillitated Difussion), yaitu difusi yang memerlukan bantuan
protein, misalnya enzim dan perpindahan bakteri Escherichia Coli ke medium yang
mengandung laktosa.

2. Transportasi Aktif, yaitu transpor yang memerlukan energi. Energi yang digunakan
berupa ATP (Adenosin trifosfat) yang berasal dari hasil respirasi sel. Transpor aktif
bersifat melawan gradien konsentrasi. Transpor ini berfungsi memelihara keseimbangan
di dalam sel. Transpor aktif melalui membram sel dapat berupa endositosis dan
eksositosis.
1) Endositosis, yaitu peristiwa pembentukan kantong membram sel saat larutan atau
partkel di transfer ke dalam sel. Endositosis antara lain pinositosis dan fagositosis.
2) Eksositosis, yaitu sel-sel yang mengeluarkan protein dalam jumlah besar, protein
tersebut mula-mula berkumpul di dalam sebuah kantong yang dilapisi membram
dalam kompleks golgi. Kantong kemudian bergerak ke permukaan sel dan
menggosongkan isinya ke luar sel.
Membram dibagi menjadi :
1. Membram Permeabel, yaitu membram yang semuanya dapat dilewati oleh zat pelarut
dan zat terlarut.
2. Membram Selektif Permeabel, yaitu membram yang pelarutnya dapat dilewati tetapi zat
terlarutnya hanya zat tertentu saja.
3. Membram Apermeabel, yaitu membram yang tidak dapat dilewati oleh zat perlarut
maupun zat terlarut.

Pengangkutan pada tumbuhan melalui 2 cara pengangkutan meliputi :


1. Pengangkutan Ekstravaskuler
Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas di antara ruang
antar sel. Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah di luar berkas pembuluh ini
dilakukan melalui 2 mekanisme, yaitu apoplas dan simplas.
2. Pengangkutan Intravaskuler
Setelah melewati sel–sel akar, air dan mineral yang terlarut akan masuk ke pembuluh
kayu (xilem), Selanjutnya terjadi pengangkutan secara vertikal dari akar menuju batang
sampai ke daun. Pembuluh kayu disusun oleh beberapa jenis sel, namun bagian yang
berperan penting dalam proses pengangkutan air dan mineral ini adalah sel–sel trakea.
Bagian ujung sel trakea terbuka membentuk pipa kapiler. Struktur jaringan xilem seperti
pipa kapiler ini terjadi karena sel–sel penyusun jaringan tersebut tersebut mengalami
fusi (penggabungan). Air bergerak dari sel trakea satu ke sel trakea yang di atasnya
mengikuti prinsip kapilaritas dan kohesi air dalam sel trakea xilem.

B. Apa yang akan kalian pelajari?


Transportasi pada tumbuhan

C. Alat dan Bahan Kegiatan :


1. 1 kentang besar 4. Pisau
2. 2 tatakan gelas 5. Garam
3. Telenan 6. Air
D. Hipotesis
1. Apakah yang akan terjadi pada kentang setelah dimasukkan dalam air/ larutan garam?
Sebelum dimasukkan ke dalam larutan, berat kentang sama. Setelah direndam ke dalam
larutan, berat kentang berubah dan perubahan yang terjadi tidak sama pada masing-
masing kentang dalam larutan yang berbeda. Begitu juga dengan tekstur yang dimiliki
kentang. Selain itu, keduanya menunjukkan pengurangan berat.
E. Prosedur Kegiatan :
1. Potong kentang menjadi 2 sama besar (tebal 1 cm, diameter 4 cm)
2. Isi kedua tatakan gelas dengan air.
3. Campurkan 2 sendok makan garam ke dalam salah satu tatakan gelas. Larutkan.
4. Tempatkan masing-masing potongan kentang ke dalam masing-masing tatakan gelas.
5. Biarkan selama45 menit.
6. Bandingkan diameter pada masing-masing kentang. Apa yang terjadi?
F. Hasil pengamatan : Masukkan data hasil pengamatanmu pada tabel berikut.
Tabel Hasil pengamatan diameter kentang
Bahan/kentang Di air tawar Di air garam Keterangan
Awal Percobaan Tebal : 1 cm Tebal : 1 cm Keadaan sama,
Diameter : 4 cm Diameter : 4 cm ukuran kentang
sama, tidak terjadi
penyusutan.
Akhir Percobaan Tebal : 1 cm Tebal : 1 cm Terjadi penyusutan
Diameter : 4 cm Diameter : 3,5 cm pada ukuran
kentang karena
proses osmosis.

G. Analisis data : Diskusikan pertanyaan berikut.


1. Peristiwa apakah yang terjadi pada kentang?

Jawab :
Peristiwa osmosis yaitu proses zat pelarut dari larutan dengan konsentrasi rendah [↓]
sampai ke konsentrasinya tinggi [↑] melalui selaput membram semipermeabel yaitu air
dari larutan hipotonis (konsentrasi air tinggi[↑], konsentrasi zat terlarut rendah[↓]), ke
hipertonis (konsentrasi air rendah[↓], konsentrasi zat terlarut tinggi[↑].
2. Jelaskan alasan tentang gejala yang muncul pada kentang. Bandingkan hasil
pengamatanmu dengan hipotesis sebelum percobaan ini dilakukan.
Jawab :
Dari percobaan yang telah dilakukan, sel kentang mengalami perubahan, sebagian
kentang mengalami pengurangan berat. Hal ini terjadi karena air bersifat hipotonis
maupun hipertonis terhadap sel kentang. Yang terjadi pada sel kentang setelah
dimasukkan ke dalam air garam, kentang mengalami pengurangan berat, yaitu kentang
mengalami penyusutan. Potongan kentang yang direndam di dalam air garam yang
bersifat hipertonis, akan menyebabkan air tersebut keluar dari sel-sel kentang melalui
membrane sel kentang sehingga kentang menyusut dan warnanya menjadi kuning pucat.
Hasil pengamatan yang diperoleh sesuai dengan hipotesis kelompok sebelum percobaan
ini dilakukan yaitu kentang menyusut.
H. Pertanyaan diskusi dan Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil pengamatanmu pada kentang, apakah gejala tersebut terjadi di dalam
sel atau pada jaringan tumbuhan? Jelaskan pendapatmu.

Jawab :
Proses Osmosis terjadi di dalam sel atau pada jaringan tumbuhan. Osmosis dapat
didemonstrasikan ketika irisan kentang yang dimasukkan ke dalam larutan garam
dengan konsentrasi yang tinggi. Air yang berada di dalam kentang bergerak keluar
menuju larutan, yang menghasilkan penyusutan irisan tersebut dan menjadi lebih lunak. 

2. Tariklah kesimpulan dari hasil percobaan ini.

Jawab :
Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari
konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran
diferensial permeabel. Larutan yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi akan naik. Zat
pelarut (air) akan berpindah dari hipotonik ke hipertonik hingga isotonis yang
mengakibatkan plasmolisis.
Potensial air pada sel dipengaruhi oleh larutan. Ketika larutan hipotonis maka
molekul air di lingkungan akan masuk ke dalam sel sehingga menambah berat sel.
Ketika larutan hipertonis maka molekul air di dalam sel akan keluar dan mengurangi
berat sel.
Kentang yang direndam dalam larutan garam mengalami osmosis dimana
kandungan air dalam kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang
menyebabkan berat kentang berkurang (hipertonis).

I. Daftar Pustaka
Eksakta, Rizal Suhardi. Difusi Osmosis dan Plasmolisis. Blogger.com
J. Lampiran
LAPORAN PRAKTIKUM PACAR AIR

A. Tujuan
Mengetahui proses transportasi pada tumbuhan
B. Dasar Teori

Tumbuhan sebagai organisme autotroph memerlukan beberapa zat untuk


kelangsungan hidupnya. Zat yang harus diambil tumbuhan dari lingkungannya sebagian
besar adalah air, mineral, oksigen, dan karbondioksida. Kemampuan tumbuhan untuk
mengambil zat-zat tersebut dilakukan dengan cara difusi, osmosis, dan transport aktif.
Oksigen dan karbondioksida dari udara diambil diambil oleh tumbuhan tingkat tinggi
melalui daun. Sedangkan air dan mineral diserap dari dalam tanah menggunakan akar.
Pada saat daun mengalami transparasi, air dalam daun berkurang dan daun
berusaha menyerap air dari batang. Kemudian batang memperoleh air dari akar. Oleh
karena itu, untuk membuktikan bahwa daun dan batang mengadakan usaha untuk
menyerap air maka dilakukan percobaan mengenai daya isap daun dan kapilaritas batang.
Daya isap daun ini memiliki kecepatan untuk melakukan penyerapan terhadap air.
Kecepatan ini bergantung pada kekentalan zat cair, jumlah daun, dan tingkat penyinaran.
(Salisbury, 1995).
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat ke seluruh
bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah penyerapan air dan zat hara yang
terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat
tinggi proses pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan
floem. (Teddy, 2009).
Jaringan xylem adalah komponen jaringan pengangkut yang mempunyai dua
fungsi utama. Xylem berfungsi untuk mengangkut air serta garam-garam mineral dari
akar ke semua anggota tumbuhan dan juga menjadi penyokong mekanis untuk tumbuhan.
Xylem dapat disebut sebagai pembuluh kayu yang mempunyai beberapa komponen
seperti trakeid, serat xylem, trakea, dan parenkim xylem (Pamungkas, 2012).
Waktu dan Tanggal Pengamatan

Waktu : 11.00 WIB


Tanggal : 9 Oktober 2019
C. Alat dan Bahan
Alat :
1. Pisau
2. Tabung Reaksi 4 buah
3. Ember
4. Penggaris

Bahan :
1. Tumbuhan pacar air (4)
2. Pewarna makanan
D. Hipotesis

Letak pembuluh angkut yang membawa air dari akar menuju ke daun terdapat
pada daun,batang, dan letaknya tersebar pada tumbuhan.
E. Langkah Kerja
1. 4 tumbuhan pacar air yang masih segar dan lengkap (akar, batang, dan daun)
disiapkan
2. Batang tumbuhan pacar air dipotong di dalam air (menggunakan ember).
3. Masing-masing batang dipindahkan ke dalam tabung reaksi yang telah diisi
larutan pewarna.Dengan keadaan pada tabung 1,batang tidak terdapat daun.
Tabung 2,batang memiliki daun berjumlah 4.Tabung 3,batang memiliki daun
berjumlah 8.Dan pada tabung 4,batang memiliki daun berjumlah 12.
4. Perambatan air berwarna diamati setelah 45 menit.
5. Hasil pengamatan dicatat pada tabel.

9
F. Hasil Pengamatan

Pengamatan Kondisi Awal Sisa air Jarak rambat air


Tanaman Pacar (Volume air berwarna berwarna pada batang
Air berwarna)
15 ml 14,75 25
Tabung 1 (daun 0) cm
25
Tabung 2 (daun 4) 15 ml 14,25 25
cm
25
Tabung 3 (daun 8) 15 ml 13,75 22
cm
22
Tabung 4 (daun 12) 15 ml 13,50 30
cm
30

G. Analisis Data
Pada tabung 1 volume awal air berwarna yaitu 15 ml,kemudian setelah kurang
lebih 45 menit air berwarna pada tabung reaksi volume sisanya menjadi 14,75 ml dan
jarak rambat air berwarna pada batang yaitu dari pangkal batang sampai ujungnya
yakni 25 cm.
Pada tabung 2 volume awal air berwarna yaitu 15 ml,kemudian setelah kurang
lebih 45 menit air berwarna pada tabung reaksi volume sisanya menjadi 14,25 ml dan
jarak rambat air berwarna pada batang yaitu dari pangkal batang sampai ujungnya
yakni 22 cm.
Pada tabung 3 volume awal air berwarna yaitu 15 ml,kemudian setelah kurang
lebih 45 menit air berwarna pada tabung reaksi volumen sisanya menjadi 13,75 ml dan
jarak rambat air berwarna pada batang yaitu dari pangkal batang sampai ujungnya
yakni 22 cm.
Pada tabung 4 volume awal air berwarna yaitu 15 ml,kemudian setelah kurang
lebih 45 menit air berwarna pada tabung reaksi volume sisanya menjadi 13,50 ml dan
jarak rambat air berwarna pada batang yaitu dari pangkal batang sampai ujungnya
yakni 30 cm.
Lintasan cairan berwarna pada batang tumbuhan pacar air mengalir melalui
pembuluh angkut.Lintasan cairan berwarna masuk pada daun dari batang melalui
pembuluh angkut yaitu xilem.Menurut kami antara hipotesis kami dan hasil
pengamatan pacar air,letak pembuluh angkut yang membawa air dari akar menuju ke
daun terdapat pada daun serta batang yaitu xilem, dan letaknya tersebar pada
tumbuhan.

10
Kecepatan transportasi tumbuhan juga dipengaruhi oleh ada tidaknya dan
jumlah daun pada batang tumbuhan pacar air tersebut serta adanya cahaya matahari
yang membantu fotosintesis dan penguapan.Hal ini dibuktikan dari percobaan 1,2,3
dan 4 yang membuktikan semakin banyak daun maka air berwarna yang tersisa di
tabung reaksi semakin sedikit.Banyaknya daun mempengaruhi penguapan yang
dikeluarkan melalui stomata pada daun dibantu dengan cahaya matahari yang ada.
Pengaruh adanya cahaya matahari ini juga membuktikan bahwa transportasi tumbuhan
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar tumbuhan pacar air tersebut.

H. Jawaban Pertanyaan
1. Berdasarkan hasil pengamatanmu pada batang tumbuhan pacar air, apakah
gejala tersebut terjadi di dalam sel atau pada jaringan tumbuhan? Jelaskan
pendapatmu.
Berdasarkan hasil pengamatan kami pada batang tumbuhan pacar air,gejala
tersebut terjadi pada jaringan tumbuhan berkas pengangkut yaitu jaringan
pembuluh xilem. Jaringan pembuluh xilem tersebut mengangkut air berwarna
sehingga terlihat pada batang ada aliran berwarna merah muda.
2. Melalui bagian manakah air dan zat-zat hara tanah diangkut dari akar menuju
daun?
Air dan zat hara dalam tanah diangkut dari akar menuju daun dengan melewati
proses air dan zat hara masuk ke akar melalui jaringan epidermis lalu
disalurkan oleh korteks menuju endodermis.Setelah dari endodermis,air dan zat
hara lalu diteruskan melalui xilem.Xilem inilah jaringan pembuluh pengangkut
yang membawa air dan zat hara dari akar menuku ke seluruh tubuh tumbuhan
khususnya daun.
3. Dimanakah letak pembuluh angkut yang membawa air dari akar menuju ke
daun?
Letak pembuluh angkut yang membawa air dari akar kedaun atau yang disebut
xilem adalah dibagian tubuh tumbuhan yaitu akar,daun dan akar.Letak xilem
pada batang tumbuhan lebih dalam daripada kambium tumbuhan.
I. Kesimpulan
Proses transportasi pada tumbuhan menurut hasil percobaan pacar air yaitu
dengan melalui pembuluh angkut yaitu xilem dari akar menuju daun yang dibuktikan
oleh percobaan yaitu air berwarna terlihat pada lintasan pembuluh angkut yaitu pada

11
pangkal sampai ujung batang dan menuju daun.Proses transportasi tumbuhan
dipengarhi oleh tumbuhan itu sendiri dan lingkungan tumbuhan tersebut.
J. Daftar Pustaka

Pamungkas. 2012. Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB.


K. Lampiran

Proses transportasi Batang daun berwarna merah muda

Batang yang dibelah

12

Anda mungkin juga menyukai