Kelompok 4
Nama kelompok :
SMA N 1 REMBANG
A. Landasan Teori
1. Transport pasif merupakan transport ion, molekul, dan senyawa yang tidak
memerlukan energi untuk melewati membran plasma. Transport pasif mencakup
osmosis dan difusi.
a. Difusi
Difusi berasal dari kata diphus yang artinya menyebar. Difusi merupakan transport
menurun yang artinya materi yang berasal dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah
yang berkonsentrasi rendah. Difusi merupakan pergerakan acak molekul-molekul air dari
suaatu daerah yang konsentrasinya tinggi kedaerah lain yang konsentrasinya rendah.
Karena pergerakannya bersifat acak, maka secara spontan molekul-molekul tersebut akan
berdifusi disepanjang gradien konsentrasinya. . Meskipun demikian, tidak berarti
molekul-molekul tersebut akan berhenti bergerak atau diam setelah keseimbangan
konsentrasi tercapai.
Difusi merupakan salah satu cara pertukaran materi dari suatu sel dengan lingkungannya.
Molekul-molekul gas seperti oksigen dan karbondioksida selalu bergerak sepanjang
waktu, demikian juga molekul-molekul cairan atau zat lain seperti gula yang terlarut
dalam air. Sebagai akibat dari gerakan ini molekul-molekul itu akan tersebar merata
mengisi ruang yang ada. Berbagai ion dan molekul-molekul seperti glukosa, asam amino,
asam lemak dan gliserol berdifusi lebih lambat.
Molekul-molekul yang tidak bermuatan dan molekul lemak yang terlarut dapat bergerak
melewati membrane lebih cepat. Proses difusi gas, cairan atau zat-zat terlarut terjadi dari
daerah kerapatan tinggi menuju ke daerah kerapatan rendah atau nol (mengandung sedikit
molekul zat atau tidak ada) sehingga kerapatannya menjadi sama dimana-mana. Molekul-
molekul kecil seperti molekul H2O, CO2 dapat dengan mudah dan cepat melalui membran
sehingga difusi cenderung untuk mempersamakan kerapatan suatu konsentrasi molekul-
molekul didalam dan diluar sel.
b. Osmosis
Osmosis berasal dari kata os artinya lubang dan mos artinya pindah. Jadi, osmosis
adalah mengalirnya zat cair melalui membran, dari yang konsentrasinya tinggi ke yang
konsentrasinya rendah. Pada osmosis yang berpindah adalah pelarut. Osmosis merupakan
perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke
bagian yang lebih pekat. Membran permeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi
tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian
dengan konsentrasi yang lebih encer. Tekanan tersebut dinamakan tekanan osmotik
karena dihasilkan oleh gerak air dengan cara osmosis.
Hal ini mungkin terjadi karena pada saluran penghubung tidak ada yang
menghalangi molekul zat terlarut untuk berdifusi ke tempat air murni. Kita dapat
menghalang jalannya molekul zat terlarut melalui saluran tersebut dan membiarkan air
tetap melakukan difusinya. Ini dapat dilakukan kalau dalam saluran penghubung tersebut
dipasang suatu membran semipermiabel, yaitu membran yang hanya mengizinkan
jalannya air dan menghambat jalannya zat-zat pelarut. Proses difusi yang demikian yang
disebut osmosis, yang dengan proses ini aliran berjalan dari air murni menuju ke larutan
2. Transport aktif merupakan perpindahan molekul melewati membran yang terjadi
melawan gradien konsentrasi dengan bantuan energi dalam bentuk ATP .
Transpor aktif yang berpindah adalah molekul zat terlarut.
a. Eksositosis
Eksositosis adalah peristiwa keluarnya zat-zat dari dalam sel dengan vesikel. Zat-zat yang
akan dikeluarkan dari dalam sel akan dibungkus dalam bentuk vesikel oleh kompleks golgi.
Vesikel ini akan bergerak menuju membran sel, menyatu dengan membran dan
membebaskan isinya ke luar sel.
b. Endositosis
Endositosis adalah peristiwa masuknya zat-zat ke dalam sel melalui pembentukan kantung
membran sel. Bagian kecil dari membran sel akan melekuk ke dalam, membungkus zat-zat
tertentu dalam kantung kecil yang disebut vesikel. Peristiwa endositosis dapat dibedakan
menjadi pinositosis dan fagositosis.
a) Pinositosis
Pinositosis merupakan peristiwa sel menelan benda cair (meminum). Sebenarnya yang
penting dan dibutuhkan sel bukanlah cairan yang ditelan, namun partikel-partikel kecil yang
larut dalam cairan tersebut. Sel-sel epitel usus melakukan pinositosis untuk menelan nutrisi
yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan.
b) Fagositosis
Fagositosis merupakan peristiwa sel menelan benda padat (partikel makanan). Fagositosis
umum terjadi pada protozoa seperti amoeba yang memakan partikel makanan. Sel darah putih
juga melakukan fagositosis untuk menelan bakteri dan zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
c. Pompa natrium-kalium
Sel hewan memiliki konsentrasi kalium yang tinggi dan konsentrasi natrium yang rendah,
sebaliknya pada cairan ekstraseluler konsentrasi kalium rendah sedangkan konsentrasi
natrium tinggi. Kalium perlu dipertahankan dalam konsentrasi tinggi agar proses fisiologis
penting di dalam sel tidak terganggu.
Pompa natrium-kalium terjadi dengan bantuan protein pembawa. Suatu protein integral yang
berperan sebagai pembawa ion masuk dan keluar sel. Protein ini akan aktif apabila mendapat
energi dalam bentuk ATP. Gugus fosfat dalam ATP akan terikat pada protein pembawa dan
menyebabkan terjadinya perubahan struktur protein yang berakibat ion kalium masuk sel dan
natrium keluar sel.
Pompa natrium-kalium
Proses perpindahan yang terjadi pada pompa natrium-kalium adalah sebagai berikut.
Ion Na+ dari sitoplasma akan berikatan dengan protein pembawa, dalam keadaan ini
protein tersebut mudah sekali berikatan dengan Na+(memiliki afinitas yang tinggi
terhadap Na+).
Pengikatan Na+ memicu terjadinya fosforilasi oleh ATP, gugus fosfat akan menempel
pada protein.
Fosforilasi menyebabkan perubahan struktur protein, sehingga kehilangan afinitas
terhadap Na+ dan melepaskan ion Na+ ke luar sel.
Bentuk baru protein tersebut memiliki afinitas yang tinggi terhadap K+, sehingga ion
K+ dari luar sel berikatan dengan protein pembawa. Ion K+ yang berikatan memicu
dilepaskannya gugus fosfat yang tadinya berikatan.
Lepasnya gugus fosfat menyebabkan protein kembali ke bentuk awalnya, bentuk awal ini
memiliki afinitas yang rendah terhadap ion K+.
Afinitas yang rendah terhadap K+menyebabkan ion ini dilepaskan di dalam sel, dan
terjadi pengikatan terhadap ion Na+. Siklus berulang kembali.
B. Tujuan
1. Membuktikan dan membandingkan peristiwa difusi.
2. Membuktikan dan membandingkan peristiwa osmosis.
C. Alat dan Bahan
1. Alat-alat
a. Neracapegas
b. Gelas beker
c. Gelas aqua
d. Pengaduk
e. Pelubang gabus
f. Pinset
g. Pipet
2. Bahan-bahan
a. Aquades
b. Kentang
c. Gula
d. Met blue
e. Iosin
f. Garam
g. MSG
D. Cara Kerja
1. Langkah-langkah pengamatan peristiwa difusi
a. Isi dua gelas beker dan dua gelas aqua dengan aquades 40 ml
b. Selanjutnya, teteskan tiga tetes met blue dan iosin pada dua gelas aqua
secara bersamaan dengan menyalakan stopwatch.
c. Tunggu larutan sampai menjadi larutan homogen dan amati berapa
lama waktu yang dibutuhkan. Setelah itu, matikan stopwatch
d. Selanjutnya, masukan satu sendok garam pada gelas beker dan aduk
sampai menjadi larutan homogen. Saat mulai mengaduk nyalakan juga
stopwatch. Lalu, amati waktu yang dibutuhkan untuk menjadi larutan
homogen.
e. Setelah itu, masukan satu sendok MSG pada gelas beker yang berisi
aquades. Lalu, aduk sampai menjadi larutan homogen. Saat mulai
diaduk nyalakan juga stopwatch dan amati waktu yang dibutuhkan
untuk menjadi larutan homogen.
2. Langkah-langkah pengamatan peristiwa osmosis
a. Pertama, pilih kentang yang berkualitas bagus.
b. Selanjutnya, buat dua potongan kentang berbentuk silinder dengan
menggunakan pelubang gabus pada kentang yang sama.
c. Potonglah setiap ujung kentang yang terdapat kulit kentang sehingga
hanya tersisa daging kentangnya saja. Potong kedua kentang dengan
ukuran yang sama.
d. Setelah itu, timbang potongan kentang satu persatu dengan neraca dan
lihat hasilnya.
e. Masukan aqudes pada gelas beker dengan ukuran 40 ml.
f. Masukan juga larutan gula 30 % pada gelas beker dengan ukuran 40
ml.
g. Selanjutnya, masukan kedua potongan kentang pada gelas beker yang
berisi aquades dan larutan gula secara bersamaan. Saat memasukan
potongan kentang nyalakan juga stopwatch dan tunggu sampai 30
menit.