KELOMPOK 4 :
Afika mawarni
Jennifer batsyeba
Michael orlandio
Nicholas tanjaya
Rachel
Shallom
Vilya
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
B. Alat dan Bahan
C. Cara Kerja
D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
B. RUMUSAN MASALAH
-) Apa yang dimaksud dengan osmosis?
-) Bagaimana cara membuktikan proses osmosis yang terjadi pada
telur?
C. TUJUAN
-) Mengetahui apa yang dimaksud dengan osmosis
-) Mendeskripsikan peristiwa osmosis pada telur
-) Membuktikan Peristiwa Osmosis
BAB II : PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Osmosis merupakan bentuk perpindahan molekul air dari
kosentrasi yang rendah ke kosentrasi yang tinggi. Dengan
masuknya air melalui sel akan tentulah akan terbawa ion-ion
yang terdapat di dalam tanah karena larutan tanah mengandung
ion. Pertumbuhan juga bergantung pada pengambilan air, dan
banyak hal dalam hubungan air tumbuhan bergantung pada
interaksi antara sel dengan lingkungan. Tumbuhan memang
merupakan sistem yang dinamis dan sangat rumit, fungsi yang
satu berinteraksi dengan fungsi yang lain.
Dengan kata lain, tumbuhan adalah sistem multidimensi.
(Salisbury dan Ross, 1995).Perbedaan konsentrasi sangat umum
terjadi pada sel hidup.Misalnya jika pada senyawa organik
tertentu dalam sitosol masuk ke dalam sel dan dimetabolisme
oleh mitokondria, maka konsentrasi sitosol yang berada di
dekat mitokondria harus dipertahankan lebih rendah daripada
konsentrasi sitosol yang berada di dekat organel lainnya.Hal
ini penting diperhatikan terutama jika membicarakan difusi
air.
Pentingnya air sebagai pelarut dalam organisme hidup tampak
amat jelas, misalnya pada proses osmosis. Dalam suatu daun,
volume sel dibatasi oleh dinding sel dan relative hanya
sedikit aliran air yang dapat diakomodasikan oleh elastisitas
dinding sel. Konsekuensi tekanan hidrostatis (tekanan turgor)
berkembang dalam vakuola menekan sitoplasma melawan permukaan
dalam dinding sel dan meningkatkan potensial air vakuola.
Dengan naiknya tekanan turgor, sel-sel yang berdekatan saling
menekan, dengan hasil bahwa sehelai daun yang mulanya dalam
keadaan layu menjadi bertambah segar (turgid)
Molekul-molekul air bersatu sebagai akibat adanya ikatan
hidrogen.Pada saat itu berada dalam wujud cair, ikatan
hidrogennya sangat rapuh, kekuatannya hanya sekitar
seperduapuluh dari kekuatan ikatan kovalen.Ikatan-ikatan
tersebut terbentuk, terpisah, dan terbentuk kembali dengan
sangat cepat.Tiap ikatan hidrogen hanya mampu beberapa piko
detik, tetapi molekul-molekulnya secara terus-menerus
membentuk ikatan baru dengan pasangan penggantinya. Oleh
karenanya, dalam waktu yang singkat, sejumlah tertentu dari
seluruh molekul air akan berikatan dengan molekul tetangganya,
membuat molekul air lebih teratur dibanding cairan lainnya.
Secar keseluruhan, ikatan hidrogen menyatukan substansi
tersebut, suatu fenomena yang disebut kohesi.
potensial osmotik larutan luar lebih rendah dari
potensial osmotik sel-sel akar, maka air dapat masuk dari
larutan luar ke dalam sistem akar. Dengan meningkatnya
konsentrasi zat-zat terlarut maka masuknya air ke dalam akar
akan menjadi lebih lambat sampai arah pergerakan air mungkin
akan tebalik.
C. Cara Kerja
1. Ambil sebutir telur, kemudian pukul-pukulah pelan-pelan pada
bagian ujung telur yang tumpul sehingga cangkangnya retak. Jangan
sampai selaput di dalamnya pecah.
2. Bersihkan bagian ujung telur yang tumpul dari cangkang yang sudah
retak-retak dengan cara mengambil retak-retakan cangkang dengan
hati-hati sehingga didapatkan ujung telur yang tanpa cangkang kurang
lebih 3 cm persegi.
6. Isilah beker gelas pertama dengan 10% garam, beker gelas kedua
dengan 25% garam dan beker gelas ketiga tanpa ditambahkan garam.
2. Analisa data
PB (G)
WP (menit) Air garam 10% Air garam 25% Air tawar
20 menit 32.84 -> 33.04 29.24 -> 29.39
25 menit 33.85 -> 33.95
Keterangan:
WP : waktu pengamatan (menit)
3. Pembahasan
Proses osmosis alami yang terjadi pada telur bebek , proses osmosis
ini merupakan proses transport pasif karena tanpa energy aktifitas.
Osmosis adalah pergerakan atau perpindahan molekul dari konsentrasi
rendah ( hipotonis ) menuju larutan dengan konsentrasi tinggi (
hipertonis ) melalui membrane semipermeabel semata. Dari hasil
pengamatan kita dapat mengetahui dan menghitung nilai laju osmosis
yang terjadi pada telur bebek.
pada prosedur kerja yang telah dibuat, dimana telur bebek harus
dilubangi pada kedua kutub telur. Kutub telur pertama dilubangi
hingga menembus cangkang dan selaput telur sebaliknya pada kutub
telur berlawanan di lubangi hingga cangkangnya saja , kita dapat
mengamati bagaimana molekul air yang memiliki konsentrasi rendah
dapat berpindah ke cairan telur yang memiliki konsentrasi tinggi,
serta dapat mengamati bagaimana molekul air menembus membrane sel
telur ( selaput ) yang selektif permeabel. Dalam hal ini air sebagai
pelarut yang memiliki konsentrasi rendah ( hipotonis ) dan cairan di
dakam telur merupakan pelarut yang memiliki konsentrasi tinggi (
hipertonis ). Kesetimbangan dinamis akan terjadi jika konsentrasi
antara larutan air dan cairan telur sama dan terbentuk larutan yang
isotonis. Perpindahan larutan juga terjadi akibat adanya perbedaan
konsentrasi,