Anda di halaman 1dari 2

Hasil Pengamatan Tabel Hasil Pengamatan Cairan perendam Air ledeng Larutan Garam 10 % Sebelum percobaan Panjang Lebar

Tebal Panjang Lebar Tebal 1,5 cm 1 cm 0,2 cm 2,5 cm 1 cm 0,2 cm Setelah percobaan Panjang Lebar Tebal Panjang Lebar Tebal 2,6 cm 1,1 cm 0,23 cm 2,3 cm 0,95 cm 0,15 cm Perubahan Panjang Lebar Tebal Panjang Lebar Tebal + 0,1 cm + 0,1 cm + 0,03 cm - 0,2 cm - 0,05 cm - 0,05 cm

Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui adanya perbedaan pada potongan daging buah pepaya mentah setelah direndam selama 20 menit dalam air ledeng maupun larutan garam 10 % . Pada potongan daging buah pepaya mentah yang direndam dalam air ledeng, terjadi pertambahan ukuran baik panjang, lebar maupun tebal, yang menunjukkan terjadinya proses osmosis. Osmosis adalah difusi air melalui membran permeabel selektif. Dalam percobaan ini, air berpindah dari air ledeng yang berkonsentrasi pelarut tinggi ke dalam buah pepaya yang konsentrasi pelarutnya lebih rendah melalui membran. Ini mengakibatkan sel tumbuhan menggembung ketika air masuk. Karena air masuk, akan terjadi tekanan dari dalam vakuola kepada membran plasma dan dinding sel yang disebut turgor. Saat air di dalam sel bertambah, tekanan turgor meningkat, dan potongan buah yang terendam air terasa kaku. Sedangkan pada potongan daging buah pepaya mentah yang direndam dalam larutan garam 10 %, terjadi penyusutan ukuran. Selain itu, potongan buah pepaya juga terasa sangat lembek (layu). Hal ini disebabkan oleh kondisi buah pepaya yang direndam dalam larutan garam, sehingga air dalam buah pepaya akan keluar ke tempat yang konsentrasi airnya lebih sedikit (larutan garam 10 %), dan menyebabkan buah menyusut. Ketika sel tumbuhan mengerut, membran plasmanya terlepas dari dinding. Fenomena ini, disebut plasmolisis, menyebabkan tumbuhan menjadi layu dan dapat menyebabkan tumbuhan mati. Pertanyaan 1. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya osmosis pada sel hidup? Konsentrasi zat terlarut Jika suatu sel direndam dalam lingkungan yang isotonik terhadap sel, tidak akana ada pergerakan netto air melintasi membran plasma. Air mengalir melintasi membran, namun dengan laju yang sama dalam kedua arah. Jika sel diletakkan dalam lingkungan yang hipotonik terhadap sel, air akan memasuki sel lebih cepat

daripada keluar dari sel, dan sel akan membengkak. Jika sel diletakkan dalam lingkungan yang hipertonik terhadap sel, air dalam sel akan keluar, mengakibatkan sel mengkerut dan kehilangan air. Permeabilitas membran Jika terdapat konsentrasi zat terlarut bukan-penembus yang lebih tinggi di larutan di sekeliling, air akan cenderung meninggalkan sel, dan demikian sebaliknya.

2. Dari hasil percobaan saudara apakah ada perubahan dari buah pepaya antara yang direndam dengan air suling dan air larutan garam 10 %? Mengapa demikian, jelaskan! Ada. Perbedaan ini karena perbedaan konsentrasi kedua larutan tersebut. Air suling bersifat hipotonik terhadap potongan daging buah pepaya, sedangkan larutan garam 10 % bersifat hipertonik terhadap potongan daging pepaya. Ini mengakibatkan perbedaan arah osmosis. Karena pada pepaya yang direndam dalam air suling air berpindah masuk ke dalam sel pepaya, potongan pepaya bertambah ukurannya, sedangkan pada pepaya yang direndam dalam air suling, pepaya mengalami penyusutan karena air keluar dari sel pepaya. 3. Jelaskan apakah ada perbedaan antara proses difusi dan osmosis? Ada perbedaan antara proses difusi dan osmosis. Difusi merupakan pergerakaan atau perpindahan partikel atau molekul suatu zat (padat, cair, atau gas) dari tempat yan gberkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah, baik melewati membran ataupun tidak. Osmosis merupakan proses perpidahan molekul-molekul zat pelarut (air) dari tempat yang berkonsentrasi rendah menuju ke tempat yang berkonsentrasi tinggi dengan melewati membran semipermeabel. Osmosis sering disebut dengan difusi air. Daftar pustaka Campbell, N.A., dan J.B. Reece. 2008. Biologi. Jilid I. Erlangga: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai