Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PERUBAHAN DAN GERAK

TUMBUHAN VASKULER

KELOMPOK 1

AYUSTIRA FADLY 1816440002


MIRANDA S. 1816440008
ANNISA MAULIDIA 1816441007
NIDYA NURAFIFAH MANSUR 1816441001
WIWIK 1816442001
NUR MUTIA 1816442007
FARKHAH INTAN ANASIS 1816442013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA KELAS INTERNASIOAL


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2018/2019
Kata Pengantar

Pujisyukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah “TUMBUHAN
VASKULER” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Kami sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai
pengertian, klasifikasi, siklus hidup, serta gerak pada tumbuhan vasluler. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang
kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran danu sulan demi perbaikan di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpas arana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. 

Makassar, 8 April 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup (organisme) mampu menerima dan menanggapi rangsangan
yang disebut iritabilitas. Salah satu bentuk tanggapan yang umum dilakukan berupa
gerak. Gerak adalah perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau
sebagian dari tubuh sebagai respon yang diberikan terhadap rangsangan dari lingkungan
dan akibat adanya pertumbuhan.
Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk
melaksanakan kegiatan hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda dengan
gerak yang dilakukan oleh hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan bersifat pasif,
artinya tidak memerlukan adanya pindah tempat. Gerak dapat terjadi karena adanya
pengaruh rangsangan (stimulus). Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak
pada tumbuhan antara lain cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia.
Rangsangan tersebut ada yang menentukan arah gerak tumbuhan dan ada pula yang tidak
menentukan arah gerak tumbuhan. Rangsangan yang menentukan arah gerak akan
menyebabkan tumbuhan bergerak menuju atau menjauhi sumber rangsangan.
Tumbuhan vaskuler juga dikenal sebagai Tracheophyta atau tumbuhan yang
tinggi. Mereka terdiri dari jaringan pembuluh angkut, yang sangat khusus. Jaringan
pembuluh angkut mereka terbuat dari floem dan xilem, dan bertanggung jawab untuk
translokasi nutrisi dan air ke seluruh tubuh.Jaringan pembuluh angkut memberikan
dukungan dan kekakuan pada tumbuhan, selain sirkulasi makanan dan air. Ada jaringan
yang mengalami lignifikasi yang berhubungan dengan xilem.

B. Rumusan masalah :
1. Apa itu tumbuhan vaskuler?
2. Bagaimana klasifikasi tumbuhan vaskuler?
3. Bagaimana struktur tumbuhan vaskuler?
4. Bagaimana siklus hidup tumbuhan vaskuler?
5. Jenis gerak apa saja yang terjadi pada tumbuhan vaskuler?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tumbuhan Vaskuler


Kingdom plantae dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Mereka adalah
kelompok tumbuhan vaskuler dan kelompok tumbuhan non vaskuler. Tumbuhan
berpembuluh atau Trachaeophyta (dibaca: tra-ke-o-fi-ta) adalah kelompok tumbuhan
yang telah memiliki sistem-sistem pembuluh yang jelas dan khas, beberapa jenis
tumbuhan yang dikenal sebagai tumbuhan vascular memiliki sistem pembuluh dalam diri
mereka yang membawa air dan makanan keseluruh tumbuhan. Pembuluh ini ditemukan
pada akar, batang, dan daun tumbuhan.
Pembuluh vaskuler dibagi menjadi dua jenis berdasarkan apa yang mereka
transportasikan. Floem adalah lapisan pada luar batang dan mengangkut bahan makanan
seperti gula dari daun, di mana mereka diproduksi, atau dari jaringan penyimpanan, ke
seluruh tumbuhan. Jika pohon dipotong Anda sering dapat melihat getah merembes
keluar dari pohon dan ini adalah isi floem. Tipe kedua pembuluh vaskular adalah xilem,
ini adalah pembuluh yang mentransportasikan air ke seluruh tumbuhan. Pembuluh xilem
membawa air dari akar sampai ke daun tumbuhan.
Tidak hanya pembuluh vaskular membantu tumbuhan memindahkan air dan
makanan lebih efisien di seluruh tumbuhan, mereka juga memungkinkan tumbuhan untuk
tumbuh lebih besar. Dengan memiliki pembuluh ini, tumbuhan dapat memindahkan lebih
jauh perbekalan dan karena itu dapat tumbuh lebih besar. Pembuluh vaskular mirip
dengan sistem peredaran darah tertutup manusia karena kedua nutrisi dan sistem
transportasi memungkinkan organisme untuk tumbuh lebih besar karena kemampuan
untuk mengangkut lebih jauh.
Organ tumbuhan berkembang dengan baik dengan kombinasi yang berbeda dari
jaringan. Ada empat jenis jaringan yang ditemukan pada tumbuhan vaskuler. Mereka
adalah jaringan pembuluh angkut, jaringan meristamatik, jaringan dasar, dan jaringan
kulit. Fase generasi utama tumbuhan vaskuler adalah sporofit, yang memiliki dua set
kromosom (diploid).
B. Klasifikasi Tumbuhan Vaskuler
Ciri umum yang berhubungan dengan tumbuhan vaskular bersama dengan
berbagai tumbuhan lain dan karena tumbuhan ini dapat dibagi lebih lanjut ke kategori
yang lebih spesifik. Tumbuhan vaskular dapat dibagi berdasarkan metode reproduksi.
Tumbuhan vaskular itu berkembang biak dengan menggunakan spora yang dicirikan
sebagai tumbuhan paku. Jenis tumbuhan vaskular ini sering disebut sebagai tumbuhan
vaskular tanpa biji.
Mayoritas tumbuhan vaskular bereproduksi dengan membuat biji daripada spora,
dan diklasifikasikan sebagai gimnosperma atau angiosperma. Gimnosperma adalah
tumbuhan vaskular yang menghasilkan bentuk kerucut untuk rumah benih mereka.
Gimnosperma umum meliputi pohon-pohon besar, seperti pohon aras, hemlock, pinus
dan cemara. Angiosperma adalah tumbuhan vaskular yang menciptakan benih mereka di
dalam buah atau bunga dan sering disebut hanya sebagai tumbuhan berbunga. Beberapa
contoh umum angiosperma termasuk bunga matahari, pohon dogwood, pohon elm, lili,
dan pohon maple.
Dikarenakan angiosperma merupakan kelompok yang sangat besar tumbuhan,
dengan lebih dari 250.000 spesies yang dikenal, mereka sering diklasifikasikan lebih
lanjut menjadi monokotil dan dikotil. Tumbuhan monokotil diketahui memiliki satu daun
asli dari benih mereka, pembuluh paralel dalam daun mereka, bagian-bagian bunga dalam
kelipatan tiga, dan sistem akar berserat. Tumbuhan dikotil berbeda dari monokotil karena
mereka memiliki dua daun asli dari benih mereka, pembuluh bercabang, bagian-bagian
bunga dalam kelipatan empat atau lima, dan sebuah akar tunggang. Tumbuhan monokotil
dan dikotil juga dapat dibedakan dari satu dengan yang lain berdasarkan susunan
pembuluh pembuluh darah mereka. Tumbuhan dikotil memiliki pembuluh pembuluh
darah mereka diatur dalam sebuah cincin menuju tepi luar tumbuhan, sedangkan
monokotil memiliki susunan yang lebih kompleks dengan kumpulan pembuluh vaskular
ini menyebar ke seluruh tumbuhan.
Contoh tumbuhan berpembuluh sangatlah banyak dari jenis-jenis tumbuhan,
seperti likofit, paku-pakuan, tumbuhan berbung, tumbuhan berdaun jarum, dan yang
lainnya, selain itu tumbuhan berpembuluh mempunyai tinggi yang bervariasi.
Semua tumbuhan berbunga meripakan tumbuhan berpembuluh. Dari jenis paku-pakuan
tumbuhan berpembuluh diantaranya : Pakis haji, paku ekor kuda, quilwort dan
sebagainya. Dari jenis rerumputan yaitu rumput bambu yang juga termasuk kedalam
tumbuhan berpembuluh.

C. Struktur Tumbuhan Vaskuler


Tumbuhan berpembuluh dapat kita kelompokkan menjadi dua bagian, yaitu
tumbuhan vaskuler berbiji (spermatophyta) dan tumbuhan vaskuler tak berbiji
(pterydophyta). Secara morfologi, tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi akar,
batang dan daun. Selain itu, tumbuhan berbiji juga menghasilkan biji. Biji merupakan
bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai alat reproduksi dan di dalamnya terdapat
lembaga (embrio). Spermatophyta memiliki beberapa struktur, antara lain sebagai
berikut
 Tubuhnya makroskopis dengan ukuran yang bervariasi.
 Termasuk organisme multiseluler dan eukariotik (memiliki dinding sel).
 Sudah mempunyai akar, batang dan daun sejati.
 Pada umumnya spermatophyta bersifat autotrof (dapat menghasilkan makanannya
sendiri melalui proses fotosintesis), kecuali pada tumbuhan berbiji yang bersifat
parasit.
 Memiliki berkas pengangkut berupa xilem (pengangkut air dan mineral dari
tanah) dan floem (mengangkat zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh tubuh).
 Proses reproduksinya melalui penyerbukan (Polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).
Secara umum spermatophyta (Tumbuhan Berbiji) dibagi menjadi dua kelompok besar,
yaitu angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) dan gimnospermae (tumbuhan berbiji
terbuka).
Pteridophyta atau tumbuhan paku adalah kelompok tumbuhan vaskuler tak
berbiji, meski tak berbiji namun bagian tubuhnya sudah memiliki daun, batang dan akar
sesungguhnya. Seperti tumbuhan pada umumnya, tubuh paku dapat dibedakan menjadi
akar, batang, dan daun. Bagian-bagian ini nampak sangat jelas pada jenis paku yang
berbatang tinggi seperti paku tiang. Tumbuhan paku mengalami dua fase dalam
kehidupannya atau biasa disebut dengan pergiliran keturunan. Dalam siklus hidupnya
paku mengalami fase gametofit dan fase sporofit. Adapun struktur tumbuhan paku secara
jelas, yaitu:
 Akar tumbuhan paku
Fase gametofit tumbuhan paku memiliki akar semu yang disebut rhizoid, akar
semu ini seperti yang terdapat pada tumbuhan lumut. Rhizoid memiliki fungsi
yang sama dalam menyerap air dan mineral dari dalam tanah, namun masih
memiliki struktur jaringan yang sederhana. Sedangkan fase sporofitnya memiliki
akar sejati dengan tipe akar serabut. 
 Batang tumbuhan paku
Batang tumbuhan paku pada fase gametofit disebut protalium. Batang ini
memiliki bentuk seperti lembaran kecil yang juga berfungsi sebagai tempat
fotosintesis. Bisa juga dikatakan bahwa batang semu ini juga berlaku sebagai
daun semu. Sedangkan pada fase sporofit, tumbuhan paku telah memiliki batang
sejati dengan jaringan pembuluh angkut xilem dan floem.
 Daun tumbuhan paku
Daun tumbuhan paku dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan fungsinya.
Pembahasan tentang daun hanya terbatas pada fase sporofit tumbuhan paku.

D. Siklus Hidup Tumbuhan Vaskuler


Siklus hidup tumbuhan vaskuler berbiji (spermatophyta):
a. Gymnospermae
Tumbuhan Gymnospermae menghasilkan heterospora yaitu berupa mikrospora dan
megaspora. Mikrospora berkembang menjadi mikrogametofit (gametofit jantan) dan
berisi serbuk sari. Sementara itu, megaspora berkembang menjadi megagametofit
(gametofit betina). Pada bakal biji (megaspora) terdapat struktur liang biji ( mikrofil) dan
kantong serbuk sari (pollen chamber) yang mengganti fungsi bunga sebagai organ
reproduksi betina. Setelah serbuk sari dilepas, butir serbuk sari berkembang menjadi
sperma. Pada saat penyerbukan, serbuk sari melekat pada bakal biji. Selanjutnya, sperma
bergerak menuju sel telur melalui buluh sebuk sari. Jika terjadi pembuahan, akan
terbentuk zigot yang berkembang menjadi embrio dan biji. Jika biji tersebut jatuh pada
tempat yang sesuai, biji akan tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan baru.
Penyerbukan pada Gymnospermae dilakukan dengan perantara angin (anemokori).
Skema daur hidup tumbuhan Gymnospermae digambarkan pada bagan berikut ini.

b. Angiospermae
Angiospermae dapat berkembang biak secara generatif dan vegetatif. Berikut skema
siklus hidup Angiospermae secara generatif.
Siklus hidup tumbuhan vaskuler tak berbiji (pterydophyta):
Tumbuhan Paku atau pakis adalah tumbuhan yang memiliki dua fase dalam siklus
hidupnya. Dua fase dalam siklus hidup paku ini disebut dengan pergiliran keturunan, yg
juga terjadi pada lumut. Fase gametofit akan menghasilkan gamet, sedangkan fase
sporofit akan menghasilkan spora. Perbedaan antara pergiliran keturunan lumut dan paku
adalah pada perbedaan waktu antara gametofit dan sporofit. Paku memiliki fase sporofit
yang dominan sedangkan lumut memiliki fase gametofit yang lebih dominan. Perhatian
gambar berikut ini untuk siklus hidup paku.
Kita mulai pembahasan siklus hidup ini dari spora yang dihasilkan paku. Spora
tersebut bersifat haploid (n) dan apabila jatuh di tempat lembab akan tumbuh menjadi
gametofit muda (juga bersifat n). Gametofit ini disebut juga protalium apabila telah
matang akan mengembangkan/ memunculkan anteridium dan arkegonium. Gametofit
matang berukuran sangat kecil, hanya beberapa mm hingga cm saja.
Anteridium menghasilkan sperma, sedangkan arkegonium akan menghasilkan
ovum atau sel telur. Anteridium dan arkegonium umumnya akan matang pada waktu
yang berbeda, sehingga memungkinkan terjadinya pembuahan silang. Sperma memiliki
flagela yang akan digunakan untuk bergerak menuju ovum pada arkegonium. Sperma ini
hanya dapat bergerak menuju ovum apabila lingkungan sekitarnya berair. Sperma (n)
yang telah bersatu dengan ovum (n) melalui fertilisasi akan menghasilkan zigot yang
bersifat diploid (2n).
Zigot akan berkembang menjadi sporofit paku (2n). Sporofit awalnya tumbuh dari
bagian arkegonium dan terus membesar hingga keluar dari gametofit induk tersebut.
Sporofit merupakan bentuk tumbuhan paku yang umum kita lihat di sekitar tempat
tinggal kita. Sedangkan fase gametofit, karena ukurannya yang sangat kecil, sulit kita
lihat dan amati.
Sporofit akan terus tumbuh dengan melakukan fotosintesis. Sporofit kebanyakan paku
terbentuk seperti semak kecil, namun ada pula yang bentuknya besar mirip pohon.
Sporofit memiliki dua macam daun, yaitu tropofil dan sporofil. Tropofil merupakan daun
yang digunakan sepenuhnya untuk berfotosintesis. Sedangkan sporofil merupakan daun
yang digunakan untuk fotosintesis dan perkembabgbiakan.
Sporofil akan menghasilkan spora di bagian bawah daun atau di bagian tepi daun,
Spora paku akan berkembang dalam kotak spora (sporangium). Kotak spora tersebut akan
menggerombol/ mengelompok membentuk struktur yang disebut sorus. Pada kebanyakan
paku, sorus berbentuk seperti gumpalan bundar berwarna kuning kecoklatan di bawah
daun. Ada sorus yang telanjang dan adapula yang dilindungi semacam payung yang
disebut indusium. Setelah spora matang, kotak spora akan pecah kemudian mengeluarkan
isinya ke lingkungan sekitar, kemudian siklus di atas akan terulang kembali.

E. Jenis Gerak Tanaman Vaskuler


Jenis-jenis gerak pada tumbuhan paku yaitu :
1. Gerak higroskopis pada saat membukanya kotak spora (sporangium) tumbuhan
paku (Pteridophyta) gerak higroskopis ialah Gerak bagian tumbuhan yang terjadi
karena adanya perubahan kadar air pada tumbuhan secara terus menerus,
akibatnya kondisi menjadi sangat kering pada kulit buah atau kotak spora
sehingga kulit biji atau kotak spora pecah.
2. Gerak kemotaksis, Kemotaksis adalah pergerakan yang terjadi karena rangsangan
dari bagian luar tubuh. Arah gerak yang terjadi mengikuti arah gerak
rangsangan. Gerak pada Antherium atau gerak jantan menuju ke Arkegonium atau
gamet betina. Pada tumbuhan paku geraknya yaitu gerak jenis spermatozoid,
tumbuhan paku mengalami proses fertilisasi antara gamet jantan dan gamet
betina. Persatuan antara gamet jantan dan betina terjadi secara alami karena
adanya zat kimia sehingga terjadi persatuan keduanya menjadi zigot.

Jenis-jenis gerak pada tanaman jagung yaitu :


1. Gerak Fototropisme adalah gerak tumbuhan yang disebabkan pengaruh
rangsangan cahaya
2. Gerak Hidrotropisme adalah gerak tumbuhan yang disebabkan pengaruh
rangsangan sumber air.
3. Gerak higroskopis karena merupakan gerak bagian tubuh tumbuhan karena
pengaruh perubahan kadar air di dalam sel sehingga terjadi pengerutan yang tidak
merata.
BAB III
KESIMPULAN

KESIMPULAN
Dari bunga mikroskopis ke pohon yang menjulang tinggi, tumbuhan vaskular adalah
kelompok yang beragam dan tumbuhan yang menarik. Pembuluh mereka digunakan untuk
mengangkut makanan dan air yang membedakan mereka dari jenis tumbuhan lain. Karena
sejumlah besar tumbuhan dalam kelompok mereka ini sering diorganisir oleh bagaimana mereka
bereproduksi, termasuk pembuatan spora, biji dalam bentuk kerucut, dan biji bunga atau buah-
buahan di dalamnya. Keanekaragaman tumbuhan vaskuler memungkinkan untuk setiap
lingkungan memiliki tampilan yang unik bahkan ketika sebagian besar tumbuhan memiliki desain
dasar yang sama.
DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2017, Oktober 18). Pengertian Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji), Struktur, Ciri Klasifikasi
Spermatophyta dan Contohnya. Retrieved April, 2019, from Forum Teropong.

Budi. (2019, Januari 07). Sridianti.com. Retrieved April, 2019, from Ciri-ciri Tumbuhan Vaskular Jenis
Contoh.

Kliksma. (2015, Januari 5). Tumbuhan Vaskuler (tumbuhan berpembuluh atau Trachaeophyta). Retrieved
April 8, 2019, from Klik SMA : https://kliksma.com/2015/01/tumbuhan-vaskular-tumbuhan-
berpembuluh-tracheophyta.html

Panji. (2016, Januari). STRUKTUR TUMBUHAN PAKU (PTERIDOFITA). Retrieved April 2019, from Info
Pendidikan dan Biologi: https://www.edubio.info/2016/01/struktur-tumbuhan-paku.html

Anda mungkin juga menyukai