Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1. Judul
PERUBAHAN KIMIA

2. Rumusan masalah
a. Bagaimana gejala terjadinya reaksi kimia?
b. Bagaimana penulisan persamaan reaksi kimia?

3. Tujuan
a. Mengamati gejala terjadinya reaksi kimia
b. Menuliskan persamaan reaksi kimia

4. Manfaat
a. Agar mahasiswa dapat mengetahui gejala-gejala terjadinya reaksi
kimia
b. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara menuliskan persamaan reaksi
kimia

1
BAB II
KAJIAN TOERI

Peruban kimia adalah perubahan pada zat yang menghasilkan zat baru.
Terdapat beberapa cirri-ciri perubahan kimia suatu zat, yaitu terbentuk zat baru,
zat yang berubah tidak dapat berubah kembali ke bentuk semula, diikuti oleh
perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia. Selama terjadi perubahan kimia,
massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat setelah reaksi (Teguh dan Eny,
2008 : 131).

Suatu perubahan materi yang menghasilkan jenis dan sifat materi berbeda
dari zat semula dinamakan perubahan kimia (perubahan kimia dinamakan juga
reaksi kimia). Misalnya pembakaran kayu, jika kayu dibakar akan menghasilkan
arang kayu. Jika dibandingkan antara kayu dan arang kayu, keduanya memiliki
jenis dan sifat yang berbeda, karena itu pembakaran kayu bukan perubahan fisika,
tetapi tergolong perubahan kimia. Dalam perubahan kimia dihasilkan jenis materi
yang berbeda dengan materi semula, sehingga terdapat dua istilah yang digunakan
dalam reaksi kimia, yaitu zat semula dinamakan reaktan atau pereaksi, sedangkan
zat yang terbentuk dinamakan hasil reaksi atau produk reaksi. Pada pembakaran
kayu, kayu dinamakan pereaksi dan arang kayu dinamakan hasil reaksi. Dalam
kehidupan sehari-hari,banyak reaksi kimia yang terjadi seperti pembakaran
minyak bumi, perkaratan besi, pembusukan makanan dalam usus, dan lainnya.
Semua itu menghasilkan zat yang sifat dan jenisnya baru (Sunarya, 2010 : 11).

Ciri yang mampu membedakan suatu zat dengan zat lain adalah sifat dari
masing-masing zat yaitu sifat fisik dan sifat kimia. Sifat fisik merupakan sifat
yang dapat diamati tanpa adanya perubahan susunan zat yang bersangkutan.
Sedangkan sifat kimia menggambarkan bagaimana suatu zat berubah ketika
bereaksi dengan suatu zat lain dan biasanya berubah ketika bereaksi dengan
perubahan energy. Sifat kimia akan teramati ketika suatu zat berubah susunanya
(Oxtoby, 2001 : 38)

2
Perubahan kimia yang disertai pengeluaran energy disebut reaksi
eksoterm. Energi yang dikeluarkan dapat berupa energi panas, listrik, cahaya, dll.
Sedangkan perubahan kimia yang disertai penyerapan energy disebut rekasi
endoterm. Pada perubahan kimia dihasilkan satu atau lebih materi yang berbeda
dari sebelumnya (Hadi, 1997 : 5-6).

Perubahan kimia disebut reaksi. Reaksi kimia terjadi ketika zat-zat


pereaksi dicampurkan dalam satu wadah. Namun tidak setiap campuran disertai
dengan reaksi kimia. Kadang-kadang tidak mudah untuk mengetahui apakah suatu
reaksi kimia terjadi atau tidak. Meskipun demikian, pada umumnya reaksi kimia
disertai dengan suatu perubahan yang dapat diamati.

1. Peubahan warna
Banyak zat kimia yang berwarna tetapi banyak juga yang tidak berwarna.
Warna merupakan sifat khas zat artinya tidak ada dua zat berbeda yang
mempunyai warna yang sama. Oleh karena itiu, perubahan warna merupakan
petunjuk telah terbentuk zat baru. Memudarnya warna pakaian menunjukkan telah
terjadi suatu reaksi kimia.
2. Perubahan suhu
Reaksi kimia selalu disertai pelepasan dan penyerapan energy. Bentuk energi
yang menyertai reaksi kimia dapat berupa kalor (panas), cahaya, atau listrik.
Namun yang paling lazim adalah bentuk kalor. Reaksi yang membebaskan kalor
kita sebut reaksi eksoterm. Sedangkan yang menyerap kalor kita sebut reaksi
endoterm. Contoh reaksi eksoterm adalah pembakaran.
3. Pembentukan endapan
Kelarutan zat dalam air sangat beragam, ada yang mudah larut dan ada pula
yang sukar larut. Garam dan gula merupakan dua contoh zat yang mudah larut,
sedangkan batu dan pasir sangat sukar larut dalam air. Reaksi yang menghasilkan
endapan adalah reaksi kimia yang menghasilkan zat yang sukar larut dan akan
mengendap.

4. Pembentukan zat

3
Selain perubahan warna, perubahan suhu dan pembentukan endapan,
perubahan lain yang menandai berlangsungnya reaksi kimia adalah pembentukan
gas. Gas hasil dapat diamati berupa gelembung yang keluar dari campuran
pereaksi (Michael, 2006 : 79).

Salah satu contoh reaksinya yaitu reaksi penguraian, reaksi penguraian


adalah suatu reaksi senyawa tunggal membentuk dua atau lebih zat baru. Biasanya
reaksi ini berlangsung dalam suhu tinggi agar terurai. Beberapa senyawa yang
dapat terurai dengan dengan menaikan suhu misalnya KClO3. Senyawa ini jika
dipanaskan akan terurai menjadi KCl dan gas oksigen. Persamaan kimianya :
KClO (g) 2KClO (g) + 3O2(g)

Penguraian klarium klorat biasa digunakan untuk membangkitkan gas


oksgen secara laboratorium, tetapi sekarang dilarang sebab dapat dijadikan bahan
baku untuk bahan peledak.
Satuan internasional standar untuk energi yaitu Joule (J) diturunkan dari
energi kinetik. Satu joule = 1 kgm2/s2. Setara dengan jumlah energi yang dipunyai
suatu benda dengan massa 2 kg dan kecepatan 1 m/detik (bila dalam satuan
Inggris, benda dengan massa 4,4 lb dan kecepatan 197 ft/menit atau 2,2 mile/jam).
1 J = 1 kg m2/s2
Satuan energi yang lebih kecil yang dipakai dalam fisika disebut erg yang
harganya = 1×10-7 J. Dalam mengacu pada energi yang terlibat dalam reaksi
antara pereaksi dengan ukuran molekul biasanya digantikan satuan yang lebih
besar yaitu kilojoule (kJ). Satu kilojoule = 1000 joule (1 kJ = 1000J). Hukum
kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan dan
diciptakan melainkan hanya dapat diubah dari satu bentuk energi kebentuk energi
yang lain (Sunarya, 2010 : 48).

4
BAB III
METODE PERCOBAAN

1. Tempat dan waktu


- Tempat: Laboraturium Kimia Universitas Negeri Gorontalo
- Waktu: 13.00 WITA

2. Alat dan Bahan


 Tabel untuk alat
No Nama Alat Kategori Gambar Fungsi
1 Gelas Kimia 1 Sebagai tempat
atau wadah
untuk
menampung
atau
menyimpan
larutan
2 Gelas Ukur 1 Untuk
mengukur
volume suatu
larutan

3 Tabung 1 Tempat untuk


Reaksi mereaksikan
bahan kimia

4 Rak Tabung 1 Sebagai wadah


Reaksi dari tabung
reaksi

5
5 Pipet Tetes 1 Untuk
mengambil
larutan atau
cairan dalam
jumlah tertentu

6 Pembakar 1 Untuk
Spritus memanaskan
zat

7 Spatula 1 Untuk
mengambil
bahan padatan

8 Paku 1 Sebagai alat uji


coba

9 Kapas 1 Untuk
membalut
paku

10 Kaca arjoli 1 Untuk menaru


zat padat saat
ditimbang

6
 Tabel untuk bahan
No Nama Bahan Kategori Sifat Fisik Sifat Kimia
1 Serbuk Mg Khusus - Nomor atom = 12 - Dapat bereaksi
(magnesium) - Memiliki titik dengan air
didih yang lebih - Tidak bereaksi
besar daripada terhadap
titik lelehnya hidrogen
2 Asam Khusus - Massa atom 36,45 - Dapat berasap
Klorida - Massa jenis 3,21 tebal diudara
(HCL) gr/cm³ - Gasnya berwarna
- Titik leleh 101°C kuning kehijauan
- Energi ionisasi dan berbau
1250 Kj/mol merangsang
- dapat larut dalam
alkali hidrooksida,
kloroform, dan
eter
- Merupakan
oksidator kuat
3 Asam Sulfat Khusus - Berbentuk cairan - Mudah larut
(H₂SO₄) - Rasa asam dalam
ditandai (strong) air dingin
- Berat molekul = - Sulfat larut dalam
98,08 g/mol air dengan
pembasahan
banyak panas
- Larut dalam etil
Alkohol

7
4 Perak Nitrat Khusus - Padatan kristal - Mudah melapuk
(AgNO₃) berwarna putih oleh udara
- Titik lebur 851°C - Beracun
- Densitas - Dapat digunakan
(anhydrous) = sebagai pembersih
pada 20°C - Pelunak air soda
2,5Kg/L - Pereaksi dalam
- Densitas pembuatan kaca
(dekahidrat) =
pada 20°C
1,4Kg/L
- Nama dagang :
Soda hablur/Soda
Cuci
5 Asam Umum - Berbentuk cairan - Mudah menguap
Asetat/Asam jernih di udara terbuka
Cuka - Tidak berwarna - Mudah terbakar
(CH₃COOH) - Berbau - Dapat
menyengat menyebabkan
korosif pada
logam
6 KmnO4 Khusus - Bau: tidak berbau - Rumus molekul:
- Kelarutan dalam KmnO4
air: 6,49/100 ml - Entalpi molar:
- Densitas: 2,703 171,7 jK-1 mol-1
g/cm3 - Energi bebas -
- Indeks blas (nol): 713,8 kJ/mol
1,5 g - Entalpi bentukan
standar: -813,4

8
kJ/mol

7 H2C2O4 Khusus - Kelarutan dalam - Rumus kimia:


air: 90 g dm-3 H2C2O4
(pada 20oc) - Massa atom:
- Densitas: 190 g 90,03 g mol-1
cm-3 - Keasaman (Pk0):
- Penampilan 1,38:4,28
kristal putih

9
3. Prosedur Kerja
1) Percobaan I

HCL

Memasukkan serbuk Mg secukupnya kedalam


tabung reaksi

Mengamati yang terjadi

Adanya gelembung
dan serbuk Mg tidak
larut dalam HCL

2) Percobaan II

H₂SO₄

Memasukkan serbuk Mg secukupnya kedalam


tabung reaksi

Mengamati yang terjadi

Adanya gelembung dan


serbuk Mg tidak larut
dalam larutan H₂SO₄

10
3) Percobaan III

Paku

Menyiapkan kapas

Kemudian dibalut dengan kapas lalu meneteskan


cuka menggunakan pipet tetes secara perlahan
sampai basah

Mendiamkan selama 20 menit

Mengamati yang terjadi

terjadi
perkaratan

4) Percobaan IV

KmNO₄

Mengambil larutan dan dimasukan dalam tabung


reaksi dan mengambil larutan H₂SO₄ yang akan
direaksikan dengan larutan tersebut

Mendiamkan selama 20-30 menit

Mengamati yang terjadi

Terjadi perubahan
warna dari ungu
ke bening

11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil pengamatan
NO Perlakuan Pengamatan
1 Mengambil larutan HCl - Adanya pembentukan gas
menggunakan pipet tetes dan - Adanya gelembung dari jeruk
memasukkan kedalam tabung magnesium
reaksi. Kemudian mengambil - Warna menjadi putih
serbuk Mg menggunakan spatula - Mg tidak larut dalam reaksi
dan memasukkannya kedalam dengan HCl
tabung reaksi yang berisi larutan
HCl
2 Mengambil larutan H2SO4 - Adanya gelembung gas
menggukan pipet tetes dan - Adanya gelembung dari
memasukkan ke dalam tabung serbuk magnesium
reaksi. Kemudian mengambil - Warna menjadi putih
serbuk Mg menggunakkan - Mg tidak larut dalam reaksi
spatula dan memasukkannya ke dengan H2SO4
dalam tabung reaksi yang berisi
larutan H2SO4
3 Membalut sebagian paku dengan - Terjadi perkaratan pada bagian
kapas, kemudian meneteskan paku yang tidak dibalut oleh
cuka menggunakan pipet tetes kapas
hingga paku terendam
4 Mengambil larutan KMnO₄ - Terjadinya perubahan warna
dengan menggunakan pipet yang berwarna ungu menjadi
tetes kemudian memasukkan bening.
kedalam tabung reaksi dan - Waktu untuk perubahan warna
mengambil larutan H₂C₂O₄ yaitu 24:00:36
menggunakan pipet tetes dan

12
memasukkannya ke dalam
tabung reaksi yang berisi larutan
KMnO4

2. Pembahasan
Berdasarkan percobaan praktikum kali ini membahas tentang “perubahan
kimia” seperti yang telah dijelaskan dalam teori bahwa Perubahan kimia
adalah perubahan pada zat yang menghasilkan zat baru. Terdapat beberapa
cirri-ciri perubahan kimia suatu zat, yaitu terbentuk zat baru, zat yang
berubah tidak dapat berubah kembali ke bentuk semula, diikuti oleh
perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia. Selama terjadi perubahan
kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat setelah reaksi.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan terdapat 4 percobaan diantaranya
adalah
a. Pada percobaan pertama menunjukkan terjadinya perubahan kimia
yaitu terjadi pembentukkam gas, dimana pada saat memasukkan
serbuk Mg kedalam larutan HCL dalam tabung reaksi muncul
gelembung, hal ini bisa dikatakan sebagai perubahan kimia,
meskipun serbuk Mg tidak larut dalam HCL. Pada perubahan
kimia dihasilkan satu atau lebih materi yang berbeda dari
sebelumnya, perubahan kimia juga disebut sebagai reaksi.
Persamaan reaksi pada percobaan ini:
Mg + 2HCL MgCl₂ + H₂

13
b. Pada percobaan yang kedua menunjukkan adanya perubahan
kimia, dimana pada saat serbuk Mg dimasukkan kedalam larutan
H₂SO₄ dalam tabung reaksi muncul gelembung-gelembung gas
dimana hal ini menandai berlangsungnya reaksi kimia. Reaksi
kimia terjadi ketika zat-zat pereaksi dicampurkan dalam satu
wadah.
Persamaan reaksi pada percobaan ini:
Mg + H₂SO₄ MgSO₄ + H₂

c. Pada percobaan ketiga dimana paku yang dibalut kapas sebagian,


dan ditetesi cuka pada seluruh bagian yang terbalut ataupun tidak
terbalut.Kemudian setelah sudah dibasahi dengan asam
asetat(cuka),untuk mendapatkan hasil yang maksimal letakkan
kaca arloji tersebut pada ruangan terbuka agar dapat mempercepat
proses perkaratan dari paku tersebut.Dalam hal ini paku yang tidak

14
terbalut dengan kapas dan ditetesi dengan asam asetat( cuka)
mudah berkarat.sebaliknya dengan paku yang terbalut dengan
kapas dan telah dibasahi asam asetat,proses perkaratannya lebih
lama disebabkan karena masih ada kapas yang menjadi penghalang
untuk proses perkaratan tersebut.
Fe + CH3COOH FeCH2COO + H2

d. Pada percobaan yang keempat ini dimana larutan KmNO₄ yang


direaksikan bersama larutan H₂C₂O₄ dalam tabung reaksi
mengalami reaksi kimia yaitu terjadi perubahan warna, perubahan
warna merupakan salah satu ciri-ciri terjadinya reaksi kimia.
Warna merupakan sifat khas zat artinya tidak ada dua zat berbeda
yang mempunyai warna yang sama. Oleh karena itu bisa dikatakan
bahwa percobaan yang keempat mengalami perubahan kimia,
diamana mengalami perubahan warna dari warna yang awalnya
ungu berubah menjadi bening .
Persamaan reaksi pada percobaan ini:
KmNO₄ + H₂C₂O₄ 2CO2 + K2O + 2MNO3 + H2O

15
16
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN

1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1) Timbulnya gelembung gas yang terjadi pada percobaan pertama
yang disebabkan pencampuran serbuk Mg dengan larutan HCL.
2) Pada percobaan yang kedua sama dengan percobaan pertama
dimana terdapat gelembung gas yang disebabkan dari
pencampuran serbuk Mg dengan larutan H₂SO₄ dalam tabung
reaksi
3) Pada percoban ini paku yang dibalut dengan kapas dan dibasahi
dengan asam asetat(cuka) terjadi proses perkaratan.
4) Pada percobaan yang keempat terlihat adanya perubahan warna
yang disebabkan oleh pencampuran larutan KmNO₄ dengan
larutan H₂C₂O₄ dalam tabung reaksi, terlihat perubahan warna
yang terjadi yaitu dari warna ungu berubah menjadi bening.

Jadi, perubahan kimia adalah perubahan pada zat yang menghasilkan zat
dan ciri-ciri terjadinya reaksi kimia yaitu terjadi perubahan warna,
pembentukkan gas, pembentukkan endapan dan terjadi perubahan suhu.

2. Saran
Di harapkan agar perlengkapan alat dan bahan di lab lengkap agar dalam
saat percobaan tidak saling meminjam dan tukar menukar alat dan bahan
karena mengganggu dalam berlangsungya percobaan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Oxtoby, David. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern. Jakarta: Erlangga

Prabawa, Hadi. 1997. Ilmu Kimia. Jakarta: Erlangga

Purba, Michael. 2006. IPA KIMIA. Jakarta: Erlangga

Sugiyanto, T dan Ismawati, E. 2008. IPA KIMIA. Jakarta: Prisma Esta Utama

Sunarya, Yayan. 2010. Kimia Dasar 1. Bandung: Yrama Widya

18
Tugas Pasca Praktikum

1. Tuliskan 10 contoh reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari


Jawab :
1) Fotosintesis
2) Respirasi seluler aeroobik
3) Respirasi anaerobik
4) Baterai
5) Karat besi
6) Pembakaran
7) Pencernaan
8) Asam dan basa
9) Sabun dan deterjen
10) Soda dan cuka
2. Jelaskan arti lambang-lambang berikut : ∆, (𝑤𝑟), (𝑠), (𝑙), (𝑔)𝑑𝑎𝑛 (𝑎𝑞)
Jawab :
1) ∆ : perubahan
2) Wr : energi rata-rata dan rekasi kimia
3) (s) : zat dalam bentuk solid
4) (l) : zat dalam liquid
5) (g) : zat dalam bentuk gas
6) (aq) : zat dalam bentuk aquos
3. Tuliskan ciri-ciri reaksi kimia
Jawab :
1) Terbentuknya gelembung gas
2) Terbentuknya gas endapan
3) Perubahan suhu
4) Perubahan warna

19

Anda mungkin juga menyukai