Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR I

ACARA IV
PENGENALAN ALAT DAN TEKNIK PREPARASI BAHAN

DI SUSUN OLEH

NAMA : EVA HAERANI


NIM : G1C019025

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM

2019
ACARA IV
REAKSI REDOKS

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
Menentukan reaksi reduksi-oksidasi (redoks).
2. Waktu Praktikum
Kamis, 03 Oktober 2019
3. Tempat Praktikum
Lantai III,Laboratorium Kimia Dasar,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam,Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI
Konsep-konsep dalam reaksi redoks,meliputi (1) perkembangan konsep reaksi
oksidasi reduksi; (2) konsep bilangan oksidasi; (3) reduktor dan oksidator.Materi redoks
memiliki karakter keterkaitan antar konsep,kadangkala melibatkan perhitungan matematika,
bersifat abstrak,dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.Konsep bilangan oksidasi bersifat
konseptual dan matematis,konsep redoks terkait serah terima elektron,pelepasan,dan
pengikatan oksigen bersifat abstrak (Jurnal Pendidikan, Vol .2 ,No 9, Bulan September,Thn
2017: 1278).
Dua istilah yang sering digunakan dalam menerangkan reaksi redoks adalah
senyawa pengoksidasi dan senyawa pereduksi.Senyawa pengoksidasi (Oxydizing agent)
adalah zat yang mengambil elektron dari zat yang dioksidasi,dengan cara itu menyebabkan
terjadinya oksidasi.Hal ini yang dilakukan oleh O 2 dalam reaksi antara Mg dan O2;O2
mengambil elektron dari Mg dan menyebabkan Mg dioksidasi.Jadi,O 2 adalah senyawa
pengoksidasi. Senyawa pereduksi adalah zat yang memberi elektron kepada suatu zat lainnya
yang direduksi,dengan cara itu menyebabkan terjadinya reduksi.Hal ini yang dilakukan oleh
Mg ketika bereaksi dengan O2.Mg memberi elektron kepada O 2 dan menyebabkan O2
direduksi (Brady, 2010: 169).
Istilah oksidasi digunakan untuk setiap perubahan kimia yang bilangan
oksidasinya mengalami kenaikan (bertambah) secara aljabar.Misalnya,apabila hidrogen (H2)
bereaksi dengan oksigen membentuk air (H2O),bilangan oksidasi hidrogen berubah dari 0
menjadi +1. Dalam reaksi ini H2 mengalami oksidasi.Apabila sukrosa (C 12H 22O11)
dibakar,akan membentuk karbon dioksida (CO2) dan bilangan oksidasi berubah dari 0
menjadi +4.Dalam reaksi ini sukrosa mengalami oksidasi.Istilah reduksi digunakan untuk
setiap reaksi yang mengalami penurunan (berkurang) secara aljabar dalam bilangan
oksidasi.Misalnya,apabila oksigen (O2) bereaksi dengan hidrogen (H 2),akan membentuk air
(H2O),bilangan oksidasi oksigen berubah dari 0 menjadi -2.Dalam reaksi O 2 bilangan oksidasi
oksigen berkurang oleh karena itu dikatakan bahwa O2 mengalami reduksi (Ahmad dan
Baradja, 2014: 103).
Oksidasi adalah proses pelepasan elektron dari suatu zat,sedangkan reduksi adalah
proses penangkapan elektron oleh suatu zat.Pada waktu melepaskan elektron suatu zat
berubah menjadi bentuk teroksidasinya,karena itu zat itu bertindak sebagai zat
pereduksi.Sebaliknya,zat pengoksidasi adalah zat yang menerima elektron dan karena itu zat
tersebut mengalami reduksi.Bentuk teroksidasi dan bentuk tereduksi dari suatu zat merupakan
suatu sistem yang berpasangan yang disebut sistem redoks atau pasangan redoks.Bentuk
teroksidasi sering ditandai dengan “ox” dan bentuk tereduksi ditandai dengan “red”.
Kesetimbangan reaksinya ditulis sebagai berikut :
ox + ne = red Proses reduksi
red = ox + ne proses oksidasi
Disini n adalah jumlah elektron yang dilepaskan atau diterima (Rivai, 1995: 319).

C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. Alat-alat Praktikum
a. Batang pengaduk
b. Rak tabung reaksi
c. Rubber bulb
d. Tabung reaksi
e. Penjepit kayu
f. Pipet tetes
g. Water bath

2. Bahan-bahan Praktikum
a. Larutan CuSO (Tembaga II Sulfat) 0,5 M
4
b. Larutan FeCl (Feri III Klorida) 0,1 M
3
c. Larutan H 2 O2 (Hidrogen Peroksida) 0,1 M
d. Larutan H2SO 4 (Asam Sulfat) 1 M
e. Larutan Kanji (Amilum) 2%
f. Larutan KI (Kalium Rodida)
g. Larutan ZnSO (Seng II Sulfat) 0,5 M
4
h. Padatan Cu (Tembaga)
i. Padatan MnO2 (Mangan Dioksida)
j. Padatan Zn (Seng)
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Reaksi antara larutan CuSO4 dengan logam Zn
a. Di masukkan 2 ml larutan CuSO4 0,5 M ke dalam tabung reaksi.
b. Dimasukkan logan Zn ke dalam larutan.
c. Dibiarkan beberapa menit kemudian diamati.
d. Dicatata perubahannya.
2. Reaksi antara larutan ZnSO4 dengan logam Cu

a. Dimasukkan 2 ml larutan ZnSO4 0,5 M ke dalam tabung reaksi.


b. Dimasukkan logam Cu ke dalam larutan.
c. Dibiarkan beberapa menit kemudian diamati.
d. Dicatat perubahannya.
3. Reaksi antara larutan H2O 2 dengan sebuk MnO2
a. Dimasukkan 10 tetes larutan H2O2 0,1 M ke dalam tabung reaksi.
b. Ditambahkan MnO2
c. Dibiarkan beberapa menit kemudian diamati.
d. Dicatat perubahannya.
4. Reaksi antara larutan H2O 2 , H2SO4, dan KI
a. Dimasukkan 5 tetes larutan H2O2 0,1 M ke dalam tabung reaksi.
b. Ditambahkan 5 tetes larutan H2SO4 1 M.
c. Ditambahkan 10 tetes larutan KI 0,1 M.
d. Ditambahkan 1 tetes amilum.
e. Dibiarkan beberapa menit kemudian diamati.
f. Dicatat perubahannya.
5. Reaksi antara larutan FeCl3, H 2 SO4, dan KI
a. Dimasukkan 5 tetes larutan FeCl3 0,1 M ke dalam tabung reaksi.
b. Ditambahkan 10 tetes H2SO4 1 M dan 10 tetes larutan KI 0,1 M.
c. Dipanaskan dan diamati perubahannya.
d. Ditambahkan 1 tetes amilum.
e. Dicatat perubahannya.
1. Dimasukkan 2 mL 0,05 M ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan
losam Zn ke dalam larutan tersebut dibiarkan beberapa detik dan dicatat perubahan
yang terjadi.
2. Dimasukkam logam Cu ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan 0,5 M,
dibiarkan dan dicatat apa yang terjadi.
3. Dimasukkan 10 tetes larutan 0,1 M ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan
untuk mengkatalis reaksi disproposionasi, dicatat apa yang terjadi.
4. Dimasukkan 5 tetes larutan 0,1 M ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 5
tetes larutan 1 M, kemudian dimasukkan 10 tetes larutan KI 0,1 M dan
dimasukkan 1 tetes larutan amilum (kanji), dicatat apa yang terjadi.

E. HASIL PENGAMATAN
No. Prosedur Kerja Hasil Pengamatan

1. Reaksi antara larutan CuSO4 dengan Warna awal larutan CuSO4 adalah
logam Zn biru dan warna logan Zn adalah silver.
Di masukkan 2 ml larutan CuSO4 0,5 Pada awalnya campuran tersebut
M ke dalam tabung reaksi. berwarna biru bergelembung dan
Dimasukkan logan Zn ke dalam warna larutan setelah pencampuran
larutan. berwarna bening.Logam Zn semakin

Dibiarkan beberapa menit kemudian lama menjadi berkalori dan suhunya


diamati. semakin panas kemudian hancur serta
berubah warna menjadi hitam. Dan
terbentuk endapan Cu yang berwarna
coklat.

2. Reaksi antara larutan ZnSO4 dengan Warna ZnSO4 yaitu bening dan Cu
logam Cu
yaitu coklat kemerahan. Setelah
Dimasukkan 2 ml larutan ZnSO4 0,5 keduanya dimasukkan ke dalam
M ke dalam tabung reaksi. tabung reaksi,tidak terjadi perubahan
Dimasukkan logam Cu ke dalam apapun dikarenakan letak logam Cu
larutan. berada di sebalah kanan dari deret
Dibiarkan beberapa menit kemudian volta sehingga tidak dapat
diamati. mengoksidasi logam Zn.

3. Reaksi antara larutan H O dengan sebuk Warna H O bening, sadangkan warna


2 2 2 2
MnO2 MnO adalah abu pekat. Setelah
2
Dimasukkan 10 tetes larutan H2O2 larutan H2O 2 dicampur dengan serbuk
0,1 M ke dalam tabung reaksi. MnO warnanya menjadi hitam dan
2
Ditambahkan MnO2 sedikit gelembung dan ada endapan.
Dibiarkan beberapa menit kemudian
diamati.

4. Reaksi antara larutan H O , H SO , dan Terjadi perubahan warna pada larutan


KI 2 2 2 4
yang awalnya campuran H2O 2 dan
Dimasukkan 5 tetes larutan H2O2 0,1 H2SO 4 bening,setelah ditambahkan
M ke dalam tabung reaksi.
larutan KI larutan menjadi orange dan
Ditambahkan 5 tetes larutan H2SO4 saat diteteskan satu tetes larutan kanji,
1 M. warna larutan berubah menjadi lebih
Ditambahkan 10 tetes larutan KI 0,1 pekat.
M.
Ditambahkan 1 tetes amilum.
Dibiarkan beberapa menit kemudian
diamati.

5. Reaksi antara larutan FeCl3, H 2 SO4, dan Larutan FeCl yang berwarna merah
3
KI bata ditambahkan larutan H2SO 4 yang
Dimasukkan 5 tetes larutan FeCl3 0,1 brwarna bening dan KI larutan yang
M ke dalam tabung reaksi. berwarna kuning. Campuran larutan
Ditambahkan 10 tetes H2SO4 1 M tersebut dipanaskan selama 3 menit.
dan 10 tetes larutan KI 0,1 M. kemudian ditambahkan 1 tetes larutan
Dipanaskan dan diamati amilum, dan warnanya berubah
perubahannya. menjadi hitam.
Ditambahkan 1 tetes amilum.

F. ANALISIS DATA
1. Persamaan Reaksi
a. Reaksi antara larutan CuSO4 dengan logam Zn

Zn(S) + CuSO4(aq) ZnSO4(aq)- +


0 - Cu(S)
+2 +6 2
+2 +6 2
0

Reduksi (-2)

Reduksi : Cu2+ + 2e- Cu


Oksidasi : Zn Zn2+ + 2e-

Cu2+ (aq) + Zn(s) Cu(s) + Zn2+ (aq)

b. Reaksi antara larutan ZnSO4 dengan logam Cu

Zn(S) + CuSO4(aq)

c. Reaksi antara larutan H 2 O2 dengan sebuk MnO2

MnO2(s)
2H2O2(aq) O2(S) + 2H 2O(l)
+2 -2 0 +1 -2

Oksidasi (+2)

Reduksi (-1)
d. Reaksi antara larutan H2O 2 , H2SO4, dan KI
H2SO4(aq) 2K+
2H2O2(aq) + 2KI(aq) + I2(S) + 2H O(l)
+2 -2 +1-1 Larutan kanji +1 (aq) 2
0
+1 -2
Oksidasi (+1)
Reduksi (-1)

e. Reaksi antara larutan FeCl 3 , H2SO4, dan KI


H2SO4(aq)
2FeCl3 (aq) + 6KI(aq) 2Fe2+(aq) + 3I2(S) + 6KCl
+3 -1 +1-1 Larutan kanji +2 (aq)
0
+1 -1
Oksidasi (+1)

Reduksi (-1)

Reduksi : 2Fe3+ + 2e- 2Fe+2


Oksidasi : 2I- I2 + 2e-

2Fe+3 (aq) + 2I- (aq) 2Fe+2 + I2(g)


(aq)

G. PEMBAHASAN
Pada praktikum yang sudah dilakukan mengenai reaksi redoks,yang mana
bertujuan untuk menentukan reaksi reduksi-oksidasi (redoks).Konsep reaksi dan oksidasi
(redoks) terbatas pada reaksi yang menyebabkan pelepasan dan pengikatan oksigen.Reaksi
oksidasi merupakan reaksi pengikat oksigen oleh zat.Reaksi reduksi merupakan respon
pelepasan oksigen oleh zat.Reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan pengikatan dan
pelepasan oksigen yang tidak universal (luas) karena reaksi kimia tidak hanya melibatkan
oksigen saja.Konsep reaksi oksidasi dan reduksi selanjutnya dengan menggunakan konsep
perpindahan (transfer) elektron.Oksidasi adalah reaksi pengiriman elektron,sedangkan
reduksi adalah reaksi pengikatan elektron.Berdasarkan konsep tersebut dapat dinyatakan
bahwa pemuatan ulang reaksi reduksi terjadi secara bersamaan.Reaksi transfer elektron
terjadi pada komponen-komponen yang berikatan ion.Ion positif terbentuk dengan cara atom
melepaskan elektronnya,sementara itu ion negatif terbentuk.
Dalam praktikum kali ini yang mana menentukan reaksi redoks,digunakan
beberapa alat-alat praktikum,seperti: Batang pengaduk,rak tabung reaksi,rubber bulb,tabung
reaksi,penjepit kayu,pipet tetes,dan water bath.Adapun bahan-bahan yang digunakan,yakni
larutan CuSO4 (Tembaga II Sulfat) 0,5 M,larutan FeCl3 (Feri III Klorida) 0,1 M,larutan H 2 O2
(Hidrogen Peroksida) 0,1 M,larutan H2SO 4 (Asam Sulfat) 1 M,larutan Kanji (Amilum) 2%,
larutan KI (Kalium Rodida),larutan ZnSO4 (Seng II Sulfat) 0,5 M,padatan Cu
(Tembaga),padatan MnO (Mangan Dioksida),dan padatan Zn (Seng).
2
Dari hasil praktikum pada percobaan pertama,yaitu larutan CuSO ditambahkan
4
logam Zn.Larutan CuSO yang awalnya berwarna biru setelah ditambahkan logam Zn warna
4
larutan menjadi warna bening,logam Zn dari warna abu berubah menjadi warna hitam.
Keduanya tidak larut meski logam Zn larut dan terasa panas.Artinya,reaksi berlangsung
secara spontan.Hal ini juga disebabkan karena Zn dari ion Cu2+ mempunyai posisi yang
memungkinkan terjadinya reaksi pendesakan logam yang bersifat spontan.Zn terletak
disebelah kiri Cu dalam deret volta sehingga mampu mereduksi Cu2+ menjadi Cu.Pada
percobaan kedua,yaitu logam Cu dicampurkan dengan larutan ZnSO yang dimana warna
4
adanya perubahan atau reaksi tidak berlangsung.Larutan ZnSO dan Cu tidak bereaksi karena
4
pada deret volta Zn berada di sebelah kiri Cu,maka Zn tidak dapat mereduksi Cu berdasarkan
deret volta,logam yang berada di sebelah kirinya tidak dapat mereduksi.Karena potensial
reduksinya negative,maka reaksi tidak berlangsung spontan.Pada percobaan ketiga,yaitu 10
tetes larutan H 2O 2 0,1 M berwarna bening direaksikan dengan MnO 2 yang berwarna abu.
Setelah keduanya tercampur larutan berubah warna menjadi abu kehitam-hitaman,tabung
reaksi menjadi panas dan mengental.H2O 2 pada reaksi akan melepaskan 2 elektron dan akan
terbentuk gas O2.MnO2 hanya berfungsi sebagai katalis yang mempercepat reaksi,namun
tidak mempengaruhi hasil reaksi.Reaksi ini disebut reaksi disproporsionasi.Reaksi
Disproporsionasi yaitu reaksi dimana suatu zat mengalami reaksi oksidasi sekaligus
reduksi.Pada percobaan ke empat,yaitu 5 tetes larutan H2O 2 0,1 M, 5 tetes larutan H2SO 4 , 10
tetes larutan KI,dengan 1 tetes larutan Kanji(Amilum).Larutan H2O 2 yang awalnya berwarna
bening setelah penambahan larutan H 2 SO4 larutan berubah warna menjadi bening dan setelah
penambahan larutan KI larutan tersebut tetap berwarna bening,serta setelah penambahan
larutan kanji yang awalnya larutan kanji berwarna bening tidak mengalami perubahan.Pada
percobaan ke lima,yaitu antara larutan FeCl 3 sebanyak 5 tetes,10 tetes larutan H2SO 4 ,10 tetes
KI dan larutan amilum atau kanji 1 tetes.Warna awal larutan FeCl 3 yaitu kuning dan H2SO4
berwarna bening setelah dicampurkan terbentuk larutan berwarna kuning.FeCl sebagai
3
oksidator.Fungsi penambahan H2SO4 yaitu untuk memberi suasana asam agar terjadi reaksi
antara FeCl dengan KI.Kemudian larutan tersebut ditambahkan larutan KI yang memiliki
3
warna awal bening,warna larutan setelah ditambahkan adalah tetap bening.Setelah ini larutan
dipanaskan sebentar selama 3 menit.Setelah dilakukan pemanasan warna larutan berubah
menjadi orange tua.Setelah itu ditambahkan 1 tetes kanji.Warna larutan setelah penambahan
1 tetes kanji adalah ungu tua atau coklat yang dimana warna uap larutan tersebut adalah
ungu.Tujuan dimasukkannya larutan adalah untuk mempercepat reaksi,karena kenaikan suhu
dapat mempercepat timbulkan partikel sehingga dapat mempercepat pencapaian energi
aktivasi.
Dari beberpa percobaan yang dilakukan, kita dapat menentukan senyawa,
senyawa-senyawa yang berperan sebagai redultor dan oksidator. Pada percobaan pertama Zn
mengalami oksidasi dan berperan sebagai reduktor, sedangkan CuSO mengalami reduksi dan
4
berperan sebagai oksidator, tidak terjadi reaksi redoks pada percobaan kedua pada percobaan
ketiga terjadi reaksi disproporsionasi sehingga H 2 O2 mengalami oksidasi atau senyawa yang
mengalami reduktor dan sekaligus mengalami reduksi atau senyawa yang mengalami
oksidator,KI mengalami oksidasi dan berperan sebagai reduktor sedangkan H 2 O2 mengalami
reduksi dan berperan sebagai oksidator pada percobaan keempat dipercobaan kelima KI
mengalami oksidasi dan berperan sebagai reduktor sedangkan FeCl , mengalami reduksi dan
3
berperan sebagai oksidator.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa reaksi
yang mengalami oksidasi atau sebagai reduktor akan mengalami kenaikan bilangan
oksidasi(Biloks). Sedangkan reaksi yang mengalami reduksi atau sebagai oksidator akan
mengalami penurunan Biloks,dan kita juga dapat mengetahui unsur mana yang mengalami
kenaikan maupun mengalami penurunan,dan ada juga reaksi yang disebut reaksi
disproporsionasi yaitu adalah jenis khusus reaksi redoks di mana suatu unsur dari suatu reaksi
mengalami oksidasi dan reduksi sekaligus membentuk dua produk yang berbeda dan masih
banyak lagi reaksi-reaksi yang terjadi selama bahan-bahan terus direaksikan.Adapun reaksi
disproporsionasi adalah reaksi dimana suatu zat mengalami reaksi oksidasi dari reaksi.Pada
Zn,reaksi redoks spontan terjadi,pada logam Zn menjadi sel elektrokimia positif.Pada logam
Cu mengalami reaksi redoks tidak spontan akibat logam Cu disbandingkan sel elektrokimia
negative.Reaksi spontan merupakan reaksi yang tidak mengeluarkan energi dari luar,
sedangkan reaksi tidak spontan merupakan reaksi yang mengeluarkan energi dari luar.
DAFTAR PUSTAKA

Rivai, Harrizul, 1995, Asas Pemeriksaan Kimia, Universitas Indonesia, Jakarta.

Brady, E., James, 2010, Kimia Universitas Asas & Struktur Jilid 1, Binarupa Aksara Publisher,
Tanggerang.

Achmad, Hiskia., Lubna, Beradjo, 2014, Stoikiometri, PT. Citra Aditiya Bakti, Jakarta.

Asmarisa Noni., Budiasih Endang., Suharti, 2017, jurnal pendidikan, Vol.2, No 9, PP 1278.
RESPON AWAL

1. Jelaskan mengapa logam Zn dapat mendorong terjadinya reaksi reduksi terhadap logam Cu !
2. Jelaskan reaksi reaksi yang terjadi pada percobaan keempat serta sebutkan zat zat yang
bertindak sebagai oksidator dan reduktor !

Jawab :
1. Pada deret elektrokimia dari kiri ke kanan energy potensial reduksi atom semakin besar.
Logam yang berada di sebelah kiri atom H pada deret elektrokimia memiliki energy potensial
reduksi negative, sehingga sifat reduktornya semakin kuat. Sedangkan logam yang berada
pada sebelah kanan atom H pada deret eleltrokimia memiliki energy potensial reduksi positif,
sehingga sifat oksidatornya semakin kuat. Kareana letak Zn yang lebih kiri dibandingkan
dengan Cu, energy potensial reduksi logam Zn negative (kecil) dan sifat reduktornya kuat
sehingga logam Zn mampu mendorong terjadinya reaksi reduksi terhadap logam Cu.
2. Pada percobaan keempat terjadi reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Reaksi reduksi terjadi
pada larutan H 2 O2, ditandai dengan perubahan (penurunan) bilangan oksidasi atom H dari +2
menjadi +1. Sehingga pada reaksi ini atom H bertindak sebagai oksidator. Sedangkan reaksi
oksidasi terjadi pada larutan KI ditandai dengan perubahan bilangan oksidasi dari -1 menjadi
0. Sehingga KI bertindak sebagai reduktor.

Anda mungkin juga menyukai