Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM ALAT-ALAT EKOLOGI

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Teknik Laboratorium
Yang Dibina Oleh : Drs. Sawono,M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 2


Firda Ama Zulfia (140341602526)
Haninda Lintang Gupita (140341600785)
Intan Permatasari (140341605268)
Nikita Rizky (140341604916)
Novia Naylul Muna (140341604895)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
OKTOBER 2014

A.Judul

:Alat-Alat Ekologi

B.Tanggal Percobaan

: 26 september 2014

C.Tujuan

1. mahasiswa mengetahui tentang macam macam alat ekologi


2. mahasiswa mampu atau terampil dalam menggunakan alat-

alat ekologi

3. mahasiswa dapat membedakan hasil pengukuran

Dua alat yang berbeda tipe

Dua alat satu tipe

D.Dasar Teori
pH tanah merupakan ukuran keasaman atau kebasaan dalam tanah. pH didefinisikan
sebagai logaritma negatif dari aktivitas ion hidrogen (H+) dalam larutan. Hal ini berkisar dari
0 sampai dengan 14 dengan 7 menjadi netral. Sebuah pH di bawah 7 bersifat asam dan 7 di
atas adalah basa. pH tanah dianggap sebagai variabel master dalam tanah karena
mengendalikan banyak proses kimia yang terjadi. Secara khusus mempengaruhi ketersediaan
nutrisi tanaman dengan mengendalikan bentuk kimia dari zat gizi tersebut. Rentang pH
optimum untuk kebanyakan tanaman adalah antara 6 dan 7,5, namun banyak tanaman telah
beradaptasi untuk berkembang pada pH di luar kisaran ini.
Istilah reaksi tanah digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman (acidity) atau
kebasaan (alkalinity) suatu tanah dalam keadaan lembab. Reaksi tanah ditentukan oleh
konsentrasi ion H+ dan OH dalam larutan tanah bila dalam tanah ditemukan ion H+ lebih
besar dari ion OH maka disebut netral. Dalam sistem alami pH tanah dipengaruhi oleh
mineralogi, iklim dan pelapukan. Pengolahan tanah sering kali mengubah pH alami dari tanah
akibat dari pupuk nitrogen penghasil asam atau akibat pengambilan basa-basa kalium (K),
kalsium (Ca), dan magnesium (Mg). Tanah yang mengandung mineral penghasil sulfur dapat
menyebabkan kondisi tanah menjadi sangat asam apabila mineral tersebut terkena udara
bebas.
Ada 2 pengertian pH tanah yaitu pH aktual dan pH potensial. pH aktual adalah pH
yang menunjukkan konsentrasi ion H+ baik yang berada di dalam larutan tanah maupun yang
berada di dalam larutan serapan. Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh pH tanah
baik langsung maupun tidak langsung.
Penentuan pH secara aktual ditentukan dengan senyawa H 2O dan kemasaman atau pH

yang terukur merupakan nilai konsentrasi ion H+ dalam larutan tanah. Ion H+ yang berasal
dari larutan N2O tidak mampu mendesak ion H+ yang ada didalam kisi-kisi tanah. Untuk pH
dengan senyawa KCL akan akibat terdesaknya ion H + yang berada didalam kompleks
serapan tanah oleh ion H+ . Oleh karena itu, ion H+ yang ada terdesak keluar sehingga
konsentrasi H+ pada larutan tanah bertambah mengakibatkan nilai pH turun dengan demikian
mengakibatkan

pH

potensial

lebih

kecil

dari

pada

pH

aktual.

(suginugroho27.blogspot.com/.../laporan-dasar-dasar-ilmu-tanah_29.html)
Termometer adalah alat untuk menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat
yang digunakan untuk mengukur suhu. Dalam kehidupan sehari-hari, untuk mengukur suhu
manusia cenderung menggunakan indra peraba. Akan tetapi, dengan adanya perkembangan
teknologi maka diciptakanlah Termometer untuk mengukur suhu dengan valid.
Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuwan kebingungan. Hal
ini memberi inspirasi pada Anders Celcius (1701-1744) sehingga pada tahun 1742, dia
memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberi
naman sesuai dengan namanya, yaitu Skala Celcius.
Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya
akan berhenti untuk bergerak, kondisi ini disebut dengan kondisi nol mutlak. Skala Celcius
tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kevin (1842-1907) menawarkan skala baru yang
diberi nama Kelvin.
Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih
sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273 Derajat Celcius. Selain Skala tersebut ada
juga Skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk Reamur Air membeku pada suhu 0 Derajat Reamur
dan mendidih pada suhu 80 Derajat reamur, sedangkan pada skala Fahrenheit air membeku
pada Suhu 32 Derajat Fahrenheit dan mendidih pada suhu 212 Derajat fahrenheit.
Termometer Menurut isinya dibagi menjadi termometer cair, termometer padat, dan
termometer digital. Semua termometer ini mempunyai keunggulan dan kelemahan masingmasing. Berdasarkan penggunaanya, Termometer Klinis, Termometer Lab, dan lain-lain.(
http://www.tuliskan.com/2012/06/pengertian-dan-penjelasan-singkat.html)

E.Alat dan Bahan


Alat :
1. pH meter digital
2. pH meter kertas :

pH meter kertas lakmus merah

pH meter kertas lakmus biru

pH meter universal

3. Termometer batang:

termometer raksa

termometer alkohol

4. Termometer ruang
5. Termometer badan elektrik
6. Termometer min-max
7. Termohigrometer
8. Soiltester
Bahan :
1. Larutan A,B,C
2. Tanah
3. Air Kran
4. Suhu ruang kelas
5. Suhu badan
F.Langkah Kerja
Langkah kerja ini dibagi menjadi 6 macam, yaitu langkah kerja pH meter kertas, pH
meter digital, termometer badan, termometer ruang, soil tester, dan termometer raksa atau
alkohol.
a

pH meter kertas
Lakmus merah dan biru
1

Menyiapkan lakmus merah dan biru serta larutan yang akan diuji

Mencelupkan lakmus merah ke dalam larutan A. Mengulangi percobaan ini


dengan menggunakan lakmus biru

Mengamati perubahan yang terjadi pada warna lakmus. Jika lakmus merah tetap
menjadi merah menandakan larutan tersebut asam, jika lakmus biru tetap biru
menandakan larutan tersebut basa

Mengidentifikasi jenis larutan A

Mengulangi percobaan mulai awal untuk larutan B dan C

pH meter universal
1

Menyiapkan pH meter universal serta larutan yang akan diuji

Mencelupkan pH meter universal ke dalam larutan A

Mengamati perubahan yang terjadi pada warna pH meter universal

Mencocokkan pH meter universal dengan tabel pH pada kotak pH meter


universal

Mencatat pH larutan A

Mengidentifikasi jenis larutan A

Mengulangi percobaan mulai awal untuk larutan B dan C

pH meter digital
1

Menyiapkan pH meter digital, stopwatch, serta larutan A, B dan C. pH meter


digital harus dalam keadaan bersih dan kering sebelum dicelupkan

Mengatur pH meter digital pada aturan untuk mengukur pH

Mencelupkan pH meter digital ke dalam larutan A

Menyalakan stopwatch untuk mengetahui kecepatan saat mengukur pH

Mengamati angka pada pH meter digital

Mencatat angka pH larutan A, suhu larutan A, dan waktu yang diperlukan

Mengidentifikasi jenis larutan A

Mengulangi percobaan mulai awal untuk larutan B dan C

termometer badan
1. Menyiapkan termometer badan elektrik
2. Menyelipkan ujung thermometer pada ketiak
3. Tunggu beberapa menit sampai thermometer mengeluarkan bunyi biiip
4. Ambil thermometer dari ketiak
5. Catat suhu pada layar thermometer
termometer ruang
1. Letakkan atau tempelkan termometer ruang pada dinding
2. Amati dan baca suhu pada thermometer tersebut

Soiltester
1.Menyiapkan soiltester
2.Menancapkan dalam tanah sampai batas maksimal
3.Mencatat pH tanah
4.Menekan tombol pada soiltester
5.Mencatat kelembaban tanah

e. Termometer raksa atau alkohol


1.Letakkan atau tempelkan thermometer ini pada dinding
2.Amati perubahan suhu setiap beberapa jam
f. Termohigrometer
1. Gantungkan atau letakkan termohidrometer pada dinding atau almari
2. Amati suhu ruangan dan kelembabannya

G.Hasil dan Pembahasan


a

Hasil

No.

1.

2.

Mengetahui macam-macam pH meter


Jenis Volumetri

pH meter digital

pH meter
universal

Tipe

PCSTestr.35

Scales brand

3.

Lakmus merah

Johnson test
books
Scales brand

4.

Lakmus biru

Johnson test
books

Gambar

5.

Soil tester

Demetra

Termometer

6.

badan

Toshiba

Termometer

7.

ruang

Termo mikro

8.

higro

Termometer
9.

maksimum

Innotech

Haut Top
Oben

minimum

Termometer

10.

alkohol

11.

Boeco

Termometer raksa

Hasil pengukuran pH meter

No
.

Jenis
Laruta

Lakmu

s merah

Pengukuran
Lakmus pH meter
biru

universal

pH meter digital

pH=1,93;
1.

Merah

Merah

T=25,7C; t= 26

detik
pH=7,76;
2.

Biru

Biru

12

T=25,9C; t= 29
detik
pH=4,59;

3.

Merah

Biru

T=26,1C; t= 110
detik

Hasil pengukuran termometer maksimum minimum


Suhu maksimum:26,5C
Suhu minimum:25,5C

Hail pengukuran termometer dinding


Suhu awal:26F
Suhu akhir 28F

Hasil pengukuran termohigrometer


Awal (10.07

WIB)
Suhu
27C
Kelembaba 49%

Akhir (10.41 WIB)


27C
40%

Hasil pengukuran termometer badan


Laki-laki
36,65C
36,44C
36,80C

Perempuan
34,51C
34,69C
34,93C

Perempuan menstruasi
35,57C
35,67C
35,65C

Hasil pengukuran termometer batang


Termometer raksa 25C
Termometer alkohol 25C

Hasil pengukuran soiltester


pH:6,5
Kelembaban:12,5%

b.Pembahasan
Dari hasil percobaan pH meter dan termometer ini akan diketahui pH meter dan
thermometer yang memiliki keakuratan hasil paling baik dan kurang baik.
Keakuratannya dapat diketahui dengan cara membandingkannya dengan alat yang
lain. pH meter ini ada dua macam, pH meter digital dan pH meter kertas.
pH meter kertas sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu lakmus merah, lakmus biru,
dan pH meter universal. Dari keempat pH meter ini dapat dibandingkan hasilnya agar
diketahui pH meter yang memiliki hasil keakuratan paling baik.
Dari hasil pengukuran pH meter dapa dibandingkan antara hasil lakmus merah
dan lakmus biru dengan pH meter universal dan juga dengan pH meter digital. Pada
lakmus merah dan lakmus biru hanya diketahui sifat dari suatu larutan (basa, asam,
atau netral). Tapi hasil dari lamus merah dan lakmus biru ini kurang akurat karena
tidak diketahuinya pH secara detail dan tepat. Untuk mengetahui sifat suatau larutan
asam, basa atau netral dapat dilihat dari perubahan kertas lakmus. Lakmus merah akan
tetap menjadi merah jika dimasukkan ke larutan asam dan akan berubah menjadi biru
bila dimasukkan ke larutan basa. Lakmus biru akan tetap menjadi biru jika
dimasukkan ke larutan basa dan akan berubah menjadi merah bila dimasukkan ke
larutan asam. Tapi jika sebuah lakmus merah tetap berwarna merah dan lakmus biru
tetap berwarna biru jika dimasukkan dalam sebuah larutan maka larutan itu bersifat
netral.
Pada larutan A lakmus merah tetap merah lakmus biru menjadi merah yang
menandakan larutan A bersifat asam. Pada larutan B lakmus merah menjadi biru
lakmus biru tetap biru yang menandakan larutan B bersifat basa. Pada larutan C
lakmus merah tetap merah lakmus biru tetap biru yang menandakan larutan C bersifat
netral.
Berbeda lagi hasilnya jika larutan A, B, dan C diukur dengan pH meter
universal. Pada pH meter universal akan muncul hasil berupa angka, tapi tidak terlalu
detail. Ada pH 1 hingga pH 14, dimana pH 1-6 adalah pH asam, pH 7 adalah pH
netral, dan pH 8-14 adalah pH basa. Larutan A memiliki pH 1 yang menandakan

larutan A ini bersifat asam kuat. Larutan B memiliki pH 12 yang menandakan larutan
B ini bersifat basa kuat. Larutan C memiliki pH 5 yang menandakan larutan C ini
bersifat asam lemah. Dengan pH meter universal ini sudah dapat ditentukan sifat suatu
larutan asam kuat/asam lemah/netral/basa lemah/basa kuat. Pada hasil percobaan pH
meter universal berbeda dengan lakmus merah dan lakmus biru. Ini berarti lebih
akurat hasil pengukuran dengan pH meter universal karena telah diketahui
pengukuran berupa angka tidak hanya sifatnya.
Pengukuran dengan pH meter digital ini juga akan memberi hasil pengukuran
yang lebih akurat karena adanya dua angka desimal dan diketahui juga suhu sebuah
larutan. pH meter digital ini harus dibersihkan atau dicuci dengan air setelah
digunakan agar tidak terjadi kontaminasi larutan. Larutan A memiliki pH 1,93 yang
menandakan larutan A bersifat asam kuat dengan suhu 25,7 C dan memerlukan waktu
untuk pengukuran 26 detik. Larutan B memiliki pH 7,76 yang menandakan larutan B
bersifat basa lemah dengan suhu 25,9 C dan memerlukan waktu untuk pengukuran 29
detik. Larutan C memiliki pH 4,59 yang menandakan larutan C bersifat asam lemah
dengan suhu 26,1 C dan memerlukan waktu untuk pengukuran 110 detik. Dari hasil
percobaan ini dapat dibandingkan dan dapat diketahui pH meter yang memiliki
keakuratan paling tinggi. pH meter yang emmiliki tingkat keakuratan paling tinggi
adalah pH meter digital
H.Kesimpulan
Dari praktikum alat-alat ekologi ini,dapat diambil beberapa kesimpulan.Yang pertama
adalah macam alat ekologi ini ada beragam,yaitu pH meter digital,pH meter kertas yang
termasuk di dalamnya adalah kertas lakmus merah,kertas lakmus biru dan pH meter
universal,selanjutnya adalah termometer batang yang di dalamnya terdapat termometer raksa
dan termometer alkohol,selanjutnya adalah termohigrometer,termometer ruang,termometer
badan elektrik,pH meter tanah/soilester dan yang terakhir adalah termometer maksimum
minimum.Kesimpulan yang kedua adalah penggunaan alat ekologi,dalam penggunaannya ada
yang

untuk

pengukuran

suhu

ruangan,kelemababan

ruangan,pengukuran

suhu

tubuh,pengukuran pH larutan,penentuan larutan basa/asam,pengukuran suhu dan pH


tanah.Kesimpulan yang ketiga adalah tiap model dari alat ekologi ini memiliki ketelitian yang
berbeda,memiliki fungsi yang berbeda,memiliki kesensitifan berbeda.Dan perbedaan hasil
dari tiap alat ekologi iki dipengaruhi oleh berbagai factor,diantaranya adalah keslahan
manusia,ketelitian alat dan kerancuan bahan.

I.Daftar Rujukan
Nugroho,Sugi.Laporan Dasar-Dasar Ilmu Tanah.27 September
2013.http:suginugroho27.blogspot.com/.../laporan-dasar-dasar-ilmu-tanah_29.html
Muslimah,Rita.Pengertian dan Penjelasan Singkat Ekologi.6 Januari
2012.http://www.tuliskan.com/2012/06/pengertian-dan-penjelasan-singkat.html

Anda mungkin juga menyukai