Anda di halaman 1dari 7

RINDIYANI STYANINGRUM (E32120084)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI


MODUL IV

“PENGARUH CAHAYA TERHADAP FOTOSINTESIS”

Oleh

KELOMPOK 4
GOLONGAN J

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintetis berarti

menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa

kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami

adalah matahari. Fotosintesis mengambil elektron dari air ke molekul karbon

dioksida yang kekurangan energi, membentuk energik molekul gula. Pergerakan

elektron ini adalah contoh dari proses reduksi oksidasi. “ air kehilangan elektron

dan menjadi teroksidasi” kemudian, air yang teroksidasi dibawa ke daun.

Fotosintesis menggunakan energi cahaya untuk mentransfer elektron dari air ke

keadaan yang lebih energik dalam molekul gula, oleh karena itu dapat mengubah

energi matahari menjadi energi kimia (Pearson, 2014).

Elodea bisa tumbuh di ketinggian antara 4 inci hingga 3 kaki, tergantung

kedalaman badan air. Elodea adalah tanaman air bawah laut dengan daun

berbentuk lonjong dikelompokkan menjadi 3-4 cluster di sekeliling batang itu

menyediakan tempat berlindung bagi ikan dan organisme laut lainnya, dan

merupakan penghasil oksigen yang sangat baik dan dibutuhkan. Elodea

berkembang biak dengan menumbuhkan tunas besar dimusim semi, dengan sangat

sedikit mengandalkan pada perbanyakan benih. Elodea adalah salah satu dari

sedikit tanaman kolam yang bisa tetap hijau sepanjam cuaca dingin pada musim

dingin (Swistock, 2014).

Masalah yang akan di bahas dalam percobaan ini adalah bagaimana pengaruh

intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis tanaman Hydrila (Elodea).


Berdasarkan masalah yang penulis angkat, intesitas cahaya sangat berpengaruh

terhadap laju fotosintesis tanaman Elodea. Jika sumber cahaya lebih dekat maka

tanaman akan mampu menangkap lebih banyak energi cahaya dan membuat lebih

banyak energi fotosintesis. Dalam percobaan ini hasil variabel yang di peroleh

untuk variabel bebasnya yaitu jarak sumber cahaya, variabel terikatnya yaitu laju

fotosintesis (gelembung oksigen yang keluar) dan variabel kontrolnya waktu

dimana tanaman Hydrila (Elodea) terkena cahaya.

I.2 Tujuan

Mengetahui pengaruh intensitas cahaya (jarak cahaya) terhadap laju fotosintesis

II. METODE PRAKTIKUM

II.1 Waktu dan Tempat

Percobaan ini telah dilakukan pada 16 Desember 2020 pukul 20.00

II.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan yaitu alat tulis dan HP. Untuk alat yang digunakan di dalam

virtual fotosintesis ada tabung reaksi, penggaris, cahaya lampu, dan jam. Bahan

yang digunakan dalam virtual fotosintesis yaitu tanaman elodea (hidrila) dan air.

II.3 Cara Kerja

Tanaman alodea diletakkan di dalam tabung reaksi yang berisi air, lalu ukur dan

tentukan jarak intensitas cahayanya menggunakan penggaris untuk menentukan


banyaknya gelembung yang keluar saat terkena cahaya lampu. Kemudian klik

icon star, lalu reset semuanya agar jamnya berada tepat di angka nol dan klik icon

counter, gunakan tanda (+) untuk menghitung banyaknya gelembung yang keluar

dan hitung selama 1 menit. Catat hasil gelembung pada setiap perhitungannya,

lakukan selama 3 kali perhitungan dalam 1 kali percobaan dan hitung rata-ratanya

agar mempermudah menentukan pengaruh cahaya terhadap fotosintesis.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 Hasil

Tabel 1. Jumlah gelembung/ment dalam tiga jarak berbeda


No
Jarak Cahaya (mm) Rata-rata Jumlah Gelembung/menit
.
1. 130 248
2. 140 190
3. 150 133

III.2 Pembahasan

Pada percobaan yang sudah dilakukan diperoleh hasil perhitungan gelembung

dalam 3 percobaan. Di percobaan pertama diperoleh hasil pada jarak 130 cm = 97

gelembung, jarak 140 cm = 83 gelembung, jarak 150 cm = 64 gelembung. Di

percobaan kedua diperoleh hasil pada jarak 130 cm = 111 gelembung, jarak 140

cm = 79 gelembung, jarak 150 cm = 50 gelembung. Di percobaan ketiga diperoleh

hasil pada jarak 130 cm = 120 gelembung, jarak 140 cm = 84 gelembung, jarak

150 cm = 57 gelembung. Setelah data sudah terkumpul penulis mendapatkan hasil


rata-rata dari ketiga jarak tersebut, pada jarak 130 cm diperoleh rata-ratanya = (97

+ 111 + 120) : 3 = 248 gelembung/menit, pada jarak 140 cm diperoleh rata-

ratanya = (83 + 79 + 84) : 3 = 190 gelembung/menit, dan pada jarak 150 cm

diperoleh rata-ratanya = (64 + 50 + 57) : 3 = 133 gelembung/menit.

Laju fotosintesis dipengaruhi oleh intensitas cahaya karena proses fotosintesis

hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau klorofil

yang terletak pada organel sitoplasma yaitu kloroplas. Pengaruh intensitas cahaya

terhadap laju fotosintesis ditandai dengan gelembung gas yang dihasilkan. Saat

jarak cahaya dekat maka gelembung yang dihasilkan semakin banyak dan cahaya

yang di dapatkan tercukupi semakin tinggi intensitas cahaya, semakin tinggi ATP

(energi) yang terbentuk, sehingga mempercepat laju reaksi fotosintesis maka

gelembung yang dihasilkan semakin banyak. Pada intensitas cahaya sedang

peningkatan laju fotosintesis menurun dan pada intensitas cahaya tinggi maka laju

fotosintesis menjadi konstan. Saat jarak cahaya jauh, maka gelembung yang di

hasilkan sedikit maka cahaya yang di dapatkan kurang mencukupi itu dikarenakan

intensitas cahaya menjadi rendah dan jumlah gelembung semakin sedikit hal ini

mengakibatkan energi yang tersedia (cahaya) untuk melakukan proses fotosintesis

sangat sedikit. Karena, semakin rendah intensitas cahaya, semakin rendah pula

ATP (energi) yang terbentuk, sehingga memperlambat laju reaksi fotosintesis.


IV. PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintetis berarti
menyusun. Pengaruh intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis ditandai dengan
gelembung gas yang dihasilkan. Saat jarak cahaya dekat maka gelembung yang
dihasilkan semakin banyak dan cahaya yang di dapatkan tercukupi semakin tinggi
intensitas cahaya, semakin tinggi ATP (energi) yang terbentuk, sehingga
mempercepat laju reaksi fotosintesis maka gelembung yang dihasilkan semakin
banyak. Saat jarak cahaya jauh, maka gelembung yang di hasilkan sedikit maka
cahaya yang di dapatkan kurang mencukupi itu dikarenakan intensitas cahaya
menjadi rendah dan jumlah gelembung semakin sedikit hal ini mengakibatkan
energi yang tersedia (cahaya) untuk melakukan proses fotosintesis sangat sedikit.
Karena, semakin rendah intensitas cahaya, semakin rendah pula ATP (energi)
yang terbentuk, sehingga memperlambat laju reaksi fotosintesis.

IV.2 Saran

Untuk praktikum kali ini penulis kurang mendapatkan banyak referensi untuk
dimuat dalam laporan karena mengalami beberapa kendala saat praktikum semoga
pada praktikum-praktikum selanjutnya bisa lebih baik lagi dalam penyusunan
laporan.
Palu, 16 Desember 2020

Mengetahui

Asisten Praktikum, Praktikan

Rohman Lugito Rindiyani Styaningrum


E28118008 E32120084
DAFTAR PUSTAKA

Lupitasari, D. Melina, M. Kusumaningtyas, V. A. 2013. Effect of Light and


Temperature Based on the Photosynthetic Characterisyics of
Ceratophyllum demersum as a Phytoremediation Agent. Universitas
Jendral Ahmad Yani. 3 (1), 35-36.

Pearson. 2014. An Overview of Photosynthesis.


Sumber dari :
http://www.phschool.com/science/biology_place/biocoach/photosynth/overview.ht
ml

Swistock, Bryan. 2014. Elodea (Common Waterweed)


Sumber dari :
http://www.extension.psu.edu/natural-resources/water/ponds/pondmanagement/
aquatic-plants/elodea-common-waterweed

Anda mungkin juga menyukai