Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

FISIKA DALAM INTERDISIPLIN ILMU

“KONSEP SUHU, KALOR, DAN ENERGI DALAM BIDANG BIOLOGI”

Dosen Pengampu : Deo Demonta Panggabean, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. Asrul (4202121001)
2. Mutia Fadillah (4203121019)
3. Siti Fahrani (4201121008)

PENDIDIKAN FISIKA A 2020

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa, karena atas kehendak-Nya kami
dapat menyelesaikan Tugas ini ini dengan baik dan tepat waktu sehingga boleh sampai di tangan
pembaca.

Terima kasih kepada bapak Deo Demonta Panggabean S.Pd., M.Pd Selaku Dosen
Pengampu mata kuliah Fisika Dalam Interdisiplin Ilmu yang telah memberikan motivasi dan
saran kepada kami untuk membuat Makalah ini dan terima kasih juga kepada teman-teman yang
telah memberikan dukungan kepada saya sehingga kami lebih bersemangat untuk
mengerjakannya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan, maupun isi makalah ini masih banyak
kekurangan. Sehingga kami sebagai penulis mengharapkan bagi setiap pembaca untuk
menyampaikan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan makalah
selanjutnya ke depannya.Terima Kasih.

Medan, November 2022

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................................2

BAB II.......................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.......................................................................................................................3

2.1 Pengertian Suhu, Kalor dan Energi............................................................................3

2.2 Penerapan Suhu, Kalor dan Energi Pada Bidang Biologi.......................................16

A. Penerapan Suhu Pada Bidang Biologi...................................................................16

B. Penerapan Kalor pada Bidang Biologi..................................................................17

C. Penerapan Energi pada Bidang Biologi................................................................18

BAB III....................................................................................................................................19

PENUTUP...............................................................................................................................19

A. Kesimpulan..................................................................................................................19

B. Saran.............................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, suhu merupakan ukuran mengenai panas atau dinginnya suatu
zat atau benda. Oven yang panas dikatakan bersuhu tinggi, sedangkan es yang membeku
dikatakan memiliki suhu rendah. Suhu dapat mengubah sifat zat, contohnya sebagian besar zat
akan memuai ketika dipanaskan. Sebatang besi lebih panjang ketika dipanaskan daripada dalam
keadaan dingin. Jalan dan trotoar beton memuai dan menyusut terhadap perubahan suhu.
Hambatan listrik dan materi zat juga berubah terhadap suhu. Demikian juga warna yang
dipancarkan benda, paling tidak pada suhu tinggi. Kalau kita perhatikan, elemen pemanas
kompor listrik memancarkan warna merah ketika panas. Pada suhu yang lebih tinggi, zat padat
seperti besi bersinar jingga atau bahkan putih. Cahaya putih dari bola lampu pijar berasal dari
kawat tungsten yang sangat panas.

Ketika kita berada dekat benda panas, pada dasarnya terjadi perpindahan kalor dalam bentuk
radiasi dari benda panas tersebut ke tubuh kita, sehingga kita merasakan panas melalui kulit.
Perubahan keadaan dari panas menjadi dingin atau sebaliknya selalu berkaitan dengan adanya
perpindahan panas atau kalor. Panas atau kalor adalah energi yang berpindah akibat perbedaan
suhu. Satuan SI untuk panas adalah joule. Panas bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah
bersuhu rendah. Setiap benda memiliki energi dalam yang berhubungan dengan gerak acak dari
atom-atom atau molekul penyusunnya. Energi dalam ini berbanding lurus terhadap suhu benda.
Ketika dua benda dengan suhu berbeda bergandengan, mereka akan bertukar energi internal
sampai suhu kedua benda tersebut seimbang. Jumlah energi yang disalurkan adalah jumlah
energi yang tertukar (Purwadi, 2001).

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dari makalah ini yaitu :

1) Apa pengertian dari suhu, kalor dan energi?


2) Bagaimana skala termometer yang terjadi pada suhu?
3) Bagaimana perbandingan dari skala termometer?
4) Apa saja macam-macam cara perpindahan panas?

1
5) Apa saja jenis-jenis dari energi?
6) Bagaimana penerapan dari suhu, kalor dan energi?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :

1) Untuk mengetahui pengertian dari suhu, kalor dan energi.


2) Untuk mengetahui bagaimana skala termometer yang terjadi pada suhu.
3) Untuk mengetahui bagaimana perbandingan dari skala termometer.
4) Untuk mengetahui macam-macam cara perpindahan panas.
5) Untuk mengetahui jenis-jenis dari energi.
6) Untuk mengetahui bagaimana penerapan dari suhu, kalor dan energi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Suhu, Kalor dan Energi

A. Suhu

Suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya
suatu benda. Sebagai gambaran tentang suhu adalah saat mandi menggunakan air hangat.
Untuk mendapatkan air hangat tersebut kita mencampur air dingin dengan air panas.
Ketika tangan kita menyentuh air yang dingin, maka kita mengatakan suhu air tersebut
dingin. Ketika tangan kita menyentuh air yang panas maka kita katakan suhu air tersebut
panas. Ukuran derajat panas dan dingin suatu benda tersebut dinyatakan dengan besaran
suhu.

(a) Alat Ukur Suhu Adalah Termometer.

Suhu termasuk besaran pokok. Alat untuk untuk mengukur besarnya suhu suatu


benda adalah termometer. Termometer yang umum digunakan adalah termometer zat cair
dengan pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol. Pertimbangan dipilihnya raksa
sebagai pengisi pipa kapiler termometer adalah sebagai berikut:

1. raksa tidak membasahi dinding kaca,


2. raksa merupakan penghantar panas yang baik,
3
3. kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas yang kecil cukup dapat
mengubah suhunya,
4. jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya -39 ºC dan titik didihnya 357ºC.

Pengukuran suhu yang sangat rendah biasanya menggunakan termometer alkohol.


Alkohol memiliki titik beku yang sangat rendah, yaitu -114ºC. Namun demikian,
termometer alkohol tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu benda yang tinggi sebab
titik didihnya hanya 78ºC.

Pada pembuatan termometer terlebih dahulu ditetapkan titik tetap atas dan titik tetap
bawah. Titik tetap termometer tersebut diukur pada tekanan 1 atmosfer. Di antara kedua
titik tetap tersebut dibuat skala suhu. Penetapan titik tetap bawah adalah suhu ketika es
melebur dan penetapan titik tetap atas adalah suhu saat air mendidih.

Berikut ini adalah penetapan titik tetap pada skala termometer.

a. Termometer Celcius

Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 100. Diantara titik
tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 100 skala.

b. Termometer Reaumur
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 80. Di antara titik
tetap bawah dan titik tetap atas dibagi menjadi 80 skala.
c. Termometer Fahrenheit
Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi angka 212. Suhu es yang
dicampur dengan garam ditetapkan sebagai 0ºF. Di antara titik tetap bawah dan titik tetap
atas dibagi 180 skala.
d. Termometer Kelvin
Pada termometer Kelvin, titik terbawah diberi angka nol. Titik ini disebut suhu mutlak,
yaitu suhu terkecil yang dimiliki benda ketika energi total partikel benda tersebut nol.
Kelvin menetapkan suhu es melebur dengan angka 273 dan suhu air mendidih dengan
angka 373. Rentang titik tetap bawah dan titik tetap atas termometer Kelvin dibagi 100
skala.

4
(b) Perbandingan Skala Termometer

Perbandingan skala antara temometer Celcius, termometer Reaumur, dan termometer


Fahrenheit adalah

C : R : F = 100 : 80 : 180
C : R : F =    5   :   4   :   9

Dengan memperhatikan titik tetap bawah 0ºC = 0ºR = 32ºF, maka hubungan skala C, R,
dan F dapat ditulis sebagai berikut:

Hubungan skala Celcius dan Kelvin

tºK = tºC + 273 K

Kita dapat menentukan sendiri skala suatu termometer. Skala termometer yang kita buat
dapat dikonversikan ke skala termometer yang lain apabila pada saat menentukan titik
tetap kedua termometer berada dalam keadaan yang sama.

5
Keterangan:

Xa = titik tetap atas termometer X


Xb = titik tetap bawah termometer X
Tx = suhu pada termometer X
Ya = titik tetap atas termometer Y
Yb = titik tetap bawah termometer Y
Ty = suhu pada termometer Y

1. Skala Suhu
 Satuan atau Skala Celsius (ºC)

Skala Celcius merupakan skala suhu yang didesain dengan titik beku air adalah 0ºC
dan titik didih air pada 100ºC pada tekanan atmosfer standari. Skala ini diperkenalkan
oleh Anders Celsius pada tahun 1742. Meski angka-angka yang ditunjukan oleh skala
celsius sudah lumayan tepat, namun secara lebih spesifik masih ada beberapa
ketidaktepatan sehingga tidak bisa dijadikan sebagai standar formal atau satuan
internasional. Definisi baku dari 1 derajat celsius adalah 1/273,16 dari perbedaan antara
triple point air dan nol absolut, berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa
satu derajat celsius mempresentasikan perbedaan suhu yang sama dengan satu kelvin.

6
 Satuan atau Skala Fahrenheit (ºF)

Skala Fahrenheit ialah salah satu skala suhu yang didesain dengan titik beku air
adalah 32ºF dan titik didih air adalah 212ºF. Dengan demikian perbedaan titik lebur dan
titik didih pada skala ini adalah 180 derajat. Skala ini diperkenalkan oleh ilmuwan
Jerman yang bernama Gabriel Fahrenheit pada tahun 1724.

 Satuan atau Skala Reaumur (ºR)

Skala Reaumur yaitu sebuah skala suhu yang didesain dengan titik beku air adalah
0ºR dan titik didihnya 80ºR, artinya terdapat perbedaan sebesar 80º antara titik beku dan
titik didih. Skala ini diperkenalkan oleh Rene Antoine Ferchault de Reaumur pada tahun
1731.

 Satuan atau Skala Kelvin (ºR)

Skala Kelvin yakni suatu skala suhu yang didesain dengan titik beku air adalah 273ºK
dan titik didihnya adalah 373ºK. Jadi perbedaan antara titik beku dan titik didihnya
adalah 100 derajat. Sampai saat ini Kelvin merupakan Satuan Internasional untuk suhu
karena dinilai paling akurat. Ilmuwan yang memperkenalkannya adalah William
Thomson atau yang juga disebut Lord Kelvin.

2. Alat Ukur Suhu


 Termometer dengan Bahan Zat Cair
a. Termometer Laboratrium
Alat yang satu ini digunakan dalam mengukur suhu air dingin atau suhu air yang
berlangsung dipanaskan. Termometer laboraturium memakai air raksa atau alkohol
untuk petunjuk suhu.
b. Termometer Ruang
Termometer ruang terpasang pada dinding rumah atau kantor. Terometer ruang
dapat mengukur suhu dalam keadaan suatu saat. Skala pada termometer ini yaitu dari
-50 °C sampai 50 °C.
c. Termometer Klinis

7
Termometer klinis atau sering disebut juga termometer demam. Banyak para
dokter yang menggunakan jenis termometer ini dalam mengukur suhu badan pasien.
Pada keadaan sehat, suhu badan manusia 37 °C. Tetapi jika badan demam suhu akan
naik melewati angka tersebut, atau dapat mencapai angka 40 °C. Skala termometer
klinis ini hanya 35 °C sampai 43 °C. Karena disesuaikan pada suhu badan manusia,
suhu badan manusia tidak mungkin di bawah 35 °C dan tidak melebihi 43 °C.
d. Termometer Six-Bellani

Termometer Six-Bellani atau sering disebut juga termometer maksimum-


minimum. Termometer jenis ini bisa mencatat suhu tertinggi dan suhu terendah pada
jangka waktu tertentu. Termometer ini memiliki 2 cairan, yakni alkohol dan raksa
pada satu termometer.

 Termometer dengan Bahan Zat Padat


a. Termometer Bimetal
Termometer Bimetal memakai logam dalam mengukur suhu dengan prinsip
logam yang akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika sedang didinginkan.
b. Termometer Hambatan
Termometer hambatan yaitu termometer yang tepat dipakai untuk industri dalam
mengukur suhu lebih dari 100°C. Termometer jenis ini diproduksi berdasarkan pada
perubahan hambatan logam.
c. Termometer Termokopel
Termometer temokopel ialah jenis sensor suhu yang dipakai dalam mengukur
atau mendeteksi suhu melewati dua jenis logam konduktor yang berbeda dengan
digabungkan pada ujungnya sehingga dapat menimbukan efek “Termo – electric”.
Termokopel yaitu salah satu jenis sensor suhu yang sangat populer dan sering dipakai
untuk rangkaian dan macam – macam elektronika yang berhubungan pada suhu.

 Termometer dengan Bahan Gas

8
Termometer gas merupakan salah satu jenis termometer yang prosesnya pada
pemuaian gas apabila terjadi perubahan pada suhu. Gas Hidrogen dan gas Helium adalah
gas yang sering dipakai pada bahan termometer ini.

 Termometer Optis
a. Pirometer
Intensitas radiasi yang dipancarkan pada benda yang sangat panas dalam
termometer pirometer berfungsi sebagai menunjukkan perubahan suhu. Sifat pada
termometrik ini dimanfaatkan dalam mengukur suhu yang ada pada pirometer.
b. Termometer Inframerah
Termometer Inframerah fungsinya dalam mengetahui suhu benda dengan
menyinarkan inframerah kepada benda tersebut.
B. Kalor

Kalor merupakan panas yang bisa berpindah dari benda yang memiliki kelebihan
kalor menuju benda yang kekurangan kalor. Kalor biasanya dinyatakan dalam suhu.
Dalam satuan internasional, kalor dinyatakan dengan Joule. Satuan lainnya dinyatakan
dengan kalori. Nah, kamu juga perlu tahu pernyataan ini:
 1 kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan
sebanyak 1 kg air sebesar 1⁰C.
 1 kalori = 4.2 joule dan 1 joule = 0.24 kalori

a. Jenis – jenis kalor


1. Kalor Jenis
RG Squad sudah pernah mendengar istilah kalor jenis, kan? Kalor jenis
adalah banyaknya kalor yang diserap atau diperlukan oleh 1 gram zat untuk
menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Kalor jenis juga diartikan sebagai kemampuan suatu
benda untuk melepas atau menerima kalor. Masing-masing benda mempunyai
kalor jenis yang berbeda-beda, lho. Satuan kalor jenis ialah J/kg⁰C.

c = Q / m.ΔT
Keterangan:

9
c = kalor jenis zat (J/kg⁰C)
Q = banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda (Joule)
m = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
ΔT = perubahan suhu (⁰C)
2. Kapasitas Kalor

Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diserap oleh benda bermassa


tertentu untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Satuan kapasitas kalor dalam sistem
international ialah J/K. Perpindahan kalor juga bisa dihitung besarannya, lho. RG
Squad bisa menggunakan rumus di bawah ini.

Q = m.c.ΔT

Keterangan :
Q   : banyaknya kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu benda (J)
m   : massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
c    : kalor jenis zat (J/kg⁰C)
ΔT : perubahan suhu (⁰C)

Selain itu, ada rumus lain untuk menentukan kapasitas kalor itu sendiri, yaitu :

C = m. c
Keterangan :
C = kapasitas kalor (J/K)
m = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
c = kalor jenis zat (J/kg.K)
Untuk lebih mempermudah lagi, kita akan berikan nilai tetapan dari kalor
jenis masing-masing zat yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai dari kalor jenis beberapa zat adalah sebagai berikut:

10
b. Perpindahan Panas

Perpindahan panas dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan medium perantaranya.
Tiga jenis perpindahan panas tersebut adalah konduksi, konveksi, dan radiasi.

1. Konduksi

Konduksi berarti energi panas bergerak tanpa disertai pergerakan permanen medium
yang menjadi penghantar panas. Contoh konduksi adalah rambatan panas pada material
logam seperti besi, kawat, dan alumunium. Pada level molekuler, konduksi terjadi
karena adanya tubrukan antara molekul berkecapatan lebih tinggi dengan molekul
berkecepatan lebih rendah. Hal ini menghasilkan peningkatan energi kinetik molekular
yang selanjutnya meningkatkan suhu.

2. Konveksi

Konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi seiring dengan perpindahan zat
perantara atau medum. Contoh dari konveksi adalah pendinginan ruangan dengan AC
dan pemanasan air. Pada level molekular, peningkatan suhu akan berpengaruh pada
peningkatan volume dan juga kerapatan medium. Medium yang lebih renggang akan
bergerak ke bawah, dan medium yang rapat bergerak ke atas. Medium yang lebih
renggang adalah medium yang bersuhu lebih rendah, sebaliknya medium lebih rapat
berarti suhu lebih tinggi. Pergerakan antar medium inilah yang mengakibatkan
perpindahan panas.

3. Radiasi

Radiasi adalah penghantaran energi panas tanpa dibutuhkan penghantar. Panas


ditransmisikan dengan emisi gelombang elektromagnetik. Pada level molekular, radiasi

11
panas terjadi karena pergerakan acak momentum dan atom akibat radiasi
elektromagnetik. Setiap benda akan mengeluarkan radiasi termal, bergantung dari panas
yang dimiliki. Semakin panas objek tersebut makan semakin besar radiasinya. Salah
satu contoh radiasi panas adalah perpindahan energi panas dari matahari ke bumi dan
benda-benda antariksa lainnya.

Ketiga jenis perpindahan panas tersebut dapat terjadi sekaligus pada suatu proses
pemanasan. Contohnya adalah proses memanaskan panci berisi air di atas kompor
seperti pada gambar berikut. Rambatan panas api dari kompor ke panci adalah proses
radiasi, kemudian air yang panas di bagian bawah panci akan bergerak ke atas bertukar
posisi dengan air di bagian atas menghasilkan transfer panas melalui konveksi, dan
panas yang terdapat di pemegang panci yang terbuat dari logam dapat dihantarkan ke
tangan melalui proses konduksi.

c. Asas Black

Asas Black adalah prinsip yang berada dalam ilmu termodimakia telah dikemukakan
oleh seorang ilmuan Fisika Joseph Black. Asas ini menjabarkan beberapa hal, yaitu sebagai
berikut:

Jika dua buah benda yang berbeda yang dalam suhunya dicampurkan, benda yang
panas akan memberi sebuah kalor pada benda yang dingin sehingga suhu tersebut akhirnya
sama. Jumlah kalor yang diserap benda dingin akan sama pada jumlah kalor yang dilepas
dari benda panas. Benda yang didinginkan akan melepaskan kalor yang sama besar dengan
kalor yang diserap jika dipanaskan.

12
Bunyi Asas Black, yaitu:

“Pada pencampuran dua zat, banyaknya jumlah kalor yang dilepas zat yang suhunya
lebih tinggi sama dengan banyaknya jumlah kalor yang diterima oleh zat yang
suhunya ialah lebih rendah”

Secara matematis, Asas Black dinyatakan sebagai berikut.

Jika terdapat dua materi dengan suhu berbeda dicampurkan menjadi satu, asas
black dapat digunakan untuk mengetahui suhu akhir campuran. Penerapannya
secara matematis adalah sebagai berikut.

Keterangan :
m1 = Massa materi bersuhu lebih tinggi
c1 = Kalor jenis materi bersuhu lebih tinggi
T1 = Suhu materi bersuhu lebih tinggi
m2 = Massa materi bersuhu lebih rendah
c2 = Kalor jenis materi bersuhu lebih rendah
T2 = Suhu materi bersuhu lebih rendah
Tm = Suhu akhir campuran
Nama-nama kalor laten, antara lain adalah sebagai berikut:
 Pada saat melebur disebut kalor lebur
 Pada saat menguap disebut kalor uap
 Pada saat menyublim disebut kalor sublim
 Pada saat membeku disebut kalor beku
 Pada saat mengembun disebut kalor embun

13
Dari masing-masing nama kalor laten terdapat
kesamaan dari masing-masing nama kalor laten
tersebut yang dilakukan oleh para ilmuwan sebagai
berikut:

Kalor uap = Kalor embun

Kalor lebur = Kalor beku

Dari rumus menghitung kalor total yang telah dituliskan diatas untuk mencari nilai dari
kalor dalam wujud es sampai menjadi uap jenuh digambarkan sebagai berikut:

C. Energi

Energi dalam fisika adalah satuan kapasitas untuk melakukan pekerjaan atau usaha. Ada
beberapa macam bentuk energi, kinetik, termal, listrik, kimia, nuklir, dan berbagai bentuk energi
lainnya. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi dapat diubah bentuknya, tetapi tidak
dapat diciptakan atau dimusnahkan. Satuan pengukuran dalam Sistem Satuan Internasional (SI)
energi adalah joule, yaitu energi yang dipindahkan ke suatu benda dengan cara memindahkannya
sejauh satu meter melawan gaya satu newton. Semua bentuk energi berhubungan dengan gerak,
misalnya, setiap benda memiliki energi kinetik jika bergerak. Perangkat yang dikencangkan
seperti busur atau pegas, meskipun dalam keadaan diam, memiliki potensi untuk menciptakan
gerakan.

14
a) Jenis-jenis Energi
1. Energi panas
Energi panas adalah energi yang berasal dari suatu zat yang molekul dan atomnya
bergetar lebih cepat karena kenaikan suhu. Molekul dan atom yang membentuk materi,
bergerak sepanjang waktu. Ketika suatu zat memanas, kenaikan suhu membuat partikel-
partikel ini bergerak lebih cepat dan menabrak satu sama lain. Contoh energi panas yang
ada dalam kehidupan sehari-hari yaitu kehangatan dari matahari, secangkir coklat panas,
memanggang kue dalam oven, dan menghangatkan badan dari alat pemanas.
2. Energi kimia 
Energi kimia adalah jenis energi yang paling banyak digunakan di dunia, karena energi
ini sangat penting bagi keberadaan manusia dan alam. Berikut adalah beberapa contoh
energi kimia yang digunakan untuk kehidupan manusia, seperti makanan yang kita
makan mengandung energi kimia yang tersimpan.
3. Energi listrik 
Energi listrik adalah jenis energi kinetik yang disebabkan oleh muatan listrik yang
bergerak. Besarnya energi tergantung pada kecepatan muatan, semakin cepat muatan
tersebut bergerak, semakin banyak energi listrik yang dibawanya. Beberapa contoh energi
listrik adalah aki mobil, reaksi kimia menghasilkan elektron yang memiliki energi untuk
bergerak dalam arus listrik. 
4. Energi cahaya 
Energi cahaya adalah bentuk radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang, yang dapat
dilihat oleh mata manusia. Energi cahaya adalah jenis energi kinetik. Energi cahaya
merambat dalam bentuk gelombang. Energi ini sangat cepat nyatanya tidak ada yang
bergerak lebih cepat dibandingkan kecepatan cahaya.  Kecepatan cahaya bisa melaju
secepat 300.000 km per detik.

b) Fungsi Energi

Energi adalah kebutuhan utama untuk makhluk hidup dalam melakukan aktivitas. Alam
menghasilkan banyak energi yang bisa dimanfaatkan oleh manusia, seperti matahari, laut dan
lain-lain. Energi memiliki banyak sekali fungsi untuk berbagai bidang. Mulai dari segi

15
mekanika klasik, beberapa rumusan mekanik telah dikembangkan menggunakan energi.
Konsep energi dalam mekanika klasik berguna secara umum untuk fisika modern.

Dalam biologi, energi memiliki peran untuk sistem biologis, mulai dari biosfer sampai
makhluk hidup yang paling kecil. Pergerakan energi terjadi di biosfer, lapisan dari bumi di
mana terdapat banyak kehidupan. Mulai dari sistem akar sampai ke palung terdalam di
samudera. Energi memiliki peran dalam pertumbuhan dan perkembangan sel suatu
organisme, termasuk manusia.

2.2 Penerapan Suhu, Kalor dan Energi Pada Bidang Biologi


A. Penerapan Suhu Pada Bidang Biologi
Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh Manusia

Manusia memiliki mekanisme pengaturan untuk bisa mempertahankan suhu tubuh tetap
optimal dalam berbagai macam kondisi lingkungan. Suhu tersebut, utamanya dipertahankan pada
suhu 37°C apabila diukur secara oral atau melalui mulut. Sistem tubuh manusia bekerja optimal
pada suhu 36,50C hingga 37,50C. Sering kali aktivitas dan lingkungan sekitar memaksa tubuh
manusia bereaksi untuk menjaga agar suhu tubuhnya tetap optimal. Contohnya pada saat suhu
tubuh kita pada dingin. Saat kedinginan, kita akan beradaptasi dengan mengurangi jumlah
keringat yang dikeluarkan oleh kulit. Coba Anda perhatikan, otot di bawah kulit akan
berkontraksi sehingga kantong rambut tegak. Ini menyebabkan rambut berdiri untuk menangkap
panas. Kontraksi otot menimbulkan bintil-bintil kecil di tubuh, kondisi ini biasa kita sebut
dengan istilah merinding. Dengan demikian, arteri yang membawa darah ke bawah permukaan
kulit akan berkontraksi. Darah tidak mengalir menuju ke dekat permukaan kulit. Hal ini tentunya
mencegah darah membuang panas ke lingkungan sehingga suhu tubuh tidak turun. Di sisi yang
lain, kalau Anda menggigil, hal itu akan meningkatkan produksi panas. Dengan demikian, lebih
sedikit panas yang hilang ke lingkungan melalui konveksi.

Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh Pada Hewan

Pasti kita berpikir-pikir kapan biasanya anjing menjulurkan lidahnya? Mengapa anjing
melakukan hal itu? Pengaturan suhu tubuh hewan, semua jenis hewan memperoleh panas dari
lingkungan dan melepaskannya kembali ke lingkungan, di samping mereka sendiri dapat
menghasilkan panas sendiri dari dalam tubuhnya sebagai akibat aktivitas metabolismenya. Panas

16
dari kedua asal dan peristiwa ini (dari luar dan dari dalam tubuh hewan tersebut) pada dasarnya
merupakan sumber kemampuan untuk mengatur suhu tubuhnya, yang selanjutnya akan berakibat
kepada perilaku metabolisme, perilaku gerak dan kelangsungan hewan tersebut. Berdasarkan
karakteristik temperatur tubuh yang dihasilkan hewan dan dipengaruhi tidaknya suhu tubuh
hewan oleh lingkungan, dikenal empat istilah mekanisme pengaturan suhu tubuh pada hewan
sebagai berikut:

a)Ecthothermic, hewan-hewan yang menyediakan suhu tubuhnya dari luar.


b)Enhothermic, hewan-hewan yang menyediakan panas tubuh dari dalam tubuhnya sendiri.
c)Homeothermic, hewan-hewan yang suhu tubuhnya konstan (relatif tetap).
d)Poikilothermic, hewan-hewan yang suhu tubuhnya fluktuatif mengikuti suhu tubuhnya dan
fluktuatif mengikuti suhu lingkungannya.

Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh pada Tumbuhan

Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang tidak bergerak secara aktif melainkan
gerakannya bersifat pasif. Tumbuhan memang tidak memiliki alat gerak seperti kaki dan tangan
yang terdapat pada hewan dan manusia, tetapi organ-organ mereka sangatlah kompleks untuk
dipelajari. Di setiap tumbuhan tersebut pasti ada jaringan pengangkutan terpenting yang terdiri
dari xilem dan floem. Kedua jaringan tersebut berperan sangat penting bagi proses kehidupan
sebuah tanaman dan berperan untuk mengambil air dari dalam tanah dan kemudian
menyebarkannya ke seluruh bagian tanaman agar semua organ tanaman dapat berkembang
secara maksimal. Proses ini yang dinamakan dengan transportasi pada tumbuhan.

B. Penerapan Kalor pada Bidang Biologi

Jika tubuh tidak melepaskan panas, maka suhu tubuh akan meningkat 1 0C setiap jamnya.
Panas tubuh dihasilkan dari metabolisme sel. Mengubah energi kimia dari makanan yang dicerna
ke bentuk energi lain, terutama energi panas. Karena proses metabolisme tersebut berlangsung
secara terus menerus, walaupun tidak konstan, tubuh harus melepaskan energi panas pada
kecepatan tertentu agar tidak terjadi penumpukan panas yang menyebabkan peningkatan suhu,
secara keseluruhan panas yang didapat dari metabolisme dan sumber-sumber lain harus setara

17
dengan panas yang dilepas oleh permukaan tubuh. Tubuh merupakan mesin biologis yang sangat
lengkap, untuk menjaga suhu tubuh pencipta menempatkan Hipotalamus yang berfungsi sebagai
termostat tubuh. Hipotalamus memonitor suhu tubuh melalui darah yang dipompa ke otak.
Informasi lain didapatkan dari reseptor temperatur pada kulit. Terdapat berbagai cara untuk
meningkatkan suhu tubuh sesuai kebutuhan yaitu :

- Stimulasi metabolisme, meningkatkan produksi panas.


- Vasokontriksi (penyempitan) pembuluh darah pada kulit, mengurangi pelepasan panas
melalui kulit.
- Menggigil pada kontraksi otot rangka untuk memproduksi energi panas.

Sebaliknya pelepasan panas dapat terjadi melalui cara-cara berikut :

- Konveksi (juga kadang radiasi dan konduksi) panas terutama permukaan kulit yang
terbuka dan tidak terinsulasi.
- Vasodilatasi (Pelebaran) pembuluh darah pada kulit meningkatkan pelepasan panas pada
kulit.
- Peningkatan pengeluaran keringat dari kulit.
- Penghebusan udara panas dari paru-paru.
- Pembuangan panas melalui fases dan urin.

C. Penerapan Energi pada Bidang Biologi

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk yang lainnya. Energi bermanfaat pada saat terjadinya perubahan bentuk. Perubahan
bentuk energi tersebut disebut dengan transformasi energi. Makanan merupakan sumber energi
bagi tubuh manusia. Fungsinya untuk berolahraga, belajar, dan melakukan aktivitas lainnya.
Anda membutuhkan makanan sebagai sumber energi. Makanan diperlukan oleh tubuh sebagai
sumber energi. Dengan asupan makanan yang baik dan cukup, Anda dapat melakukan berbagai
aktivitas sehari-hari. Zat makanan yang berperan sebagai sumber energi adalah karbohidrat,
protein, dan lemak.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Suhu adalah ukuran derajat panas atau dingin suatu benda. Alat yang digunakan untuk
mengukur suhu disebut termometer. Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya,
semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu
menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Suhu juga disebut temperatur, satuan suhu
adalah Kelvin (K). Skala-skala lain adalah Celcius, Fahrenheit, dan Reamur (Kreith, 1991).

Kalor adalah energi yang berpindah akibat perbedaan suhu. Satuan SI untuk panas adalah
juole. Panas bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah. Setiap benda
memiliki energi dalam yang berhubungan dengan gerak acak dari atom-atom atau molekul
penyusunnya. Energi dalam ini berbanding lurus terhadap suhu benda.

Energi adalah kebutuhan utama untuk makhluk hidup dalam melakukan aktivitas. Alam
menghasilkan banyak energi yang bisa dimanfaatkan oleh manusia, seperti matahari, laut dan
lain-lain.

B. Saran

Berdasarkan hasil penjelasan yang diperoleh, maka saran dari kelompok kami yang dapat
dijadikan pertimbangan yaitu bagi pengelola lembaga pendidikan tinggi, diharapkan dapat
menjadi acuan referensi untuk mengaplikasikan dan mengembangkan konsep suhu, kalor dan
energi di biologi.

19
DAFTAR PUSTAKA

Kompasiana. (2009). Biologi Fisika (Mekanisme Energi yang Mempengaruhi Terjadinya Suhu
Daun). Link URL :
https://www.kompasiana.com/ikpj/54ff3bc1a33311084a50f9da/biologi-fisika-
mekanisme-energi-yang-mempengaruhi-terjadinya-suhu-daun#

Muhsin. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick untuk Meningkatkan Sikap Positif
dan Prestasi Belajar IPA Pokok Bahasan Kalor pada Siswa. Jurnal Pendidikan
Fisika, 7(1), 32-48.

Prima, E. C. (2018). Modul Belajar Mandiri. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK).

Ramlawati., Hamka, H. L., Saenab, S., & Yunus, S. R. (2017). SUMBER BELAJAR
PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB V ENERGI DAN KALOR
DALAM SISTEM KEHIDUPAN. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan:
Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan.

Supu, I., Usman, B., Basri, S., & Sunarmi. (2016). PENGARUH SUHU TERHADAP
PERPINDAHAN PANAS PADA MATERIAL YANG BERBEDA. Jurnal
Dinamika, 7(1), 62-73.

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-energi/

20

Anda mungkin juga menyukai