Anda di halaman 1dari 7

PENENTUAN SUDUT DEVIASI MINIMUM PRISMA MELALUI PERISTIWA

PEMBIASAN CAHAYA BERBANTUAN KOMPUTER

DETERMINATION OF MINIMUM DEVIATION ANGLE OF PRISM


THROUGH THE LIGHT REFRACTION ASSISTED BY A COMPUTER
Kunlestiowati H, Nani Yuningsih, Wiwip Martono

UP MKU Politeknik Negeri Bandung kunpolban@yahoo.co.id

ABSTRAK

Pengertian pembiasan (refraksi) cahaya adalah pembelokan arah rambat cahaya yang disebabkan
medium (zat perantara) yang dilalui cahaya berbeda kerapatan optiknya sehingga kecepatan
cahaya berbeda pula. Contoh pembiasan cahaya adalah cahaya dari udara ke kaca, dari air ke
kaca, dari udara ke air, dan sebagainya. Pembiasan cahaya juga dapat terjadi jika cahaya datang
dari udara ke prisma. Prisma adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang permukaan
yang bersudut dan disebut sudut pembias prisma. Apabila seberkas cahaya masuk pada salah satu
permukaan prisma maka cahaya tersebut akan dibiaskan dari permukaan prisma yang lain dan
membentuk sudut deviasi. Besarnya sudut deviasi berubah-ubah bergantung pada sudut datang
(i). Telah dilakukan percobaan pembiasan cahaya menggunakan prisma dengan dua jenis indeks
bias. Untuk prisma dengan β= 45ᵒdan indeks bias 1,6, dihasilkan sudut deviasi minimum 30,5o
jika sudut datang 38o . Jika prisma dengan β= 45ᵒ dengan indeks bias 1,5, dihasilkan sudut
deviasi minimum 25,09ᵒ jika sudut datang 35ᵒ. Hasil ini diperoleh melalui perhitungan
berdasarkan rumus yang berlaku untuk pembiasan cahaya pada prisma, grafik menggunakan
sofware Maple dan Excel. Dapat disimpulkan besar sudut deviasi minimum dipengaruhi oleh
sudut datang, sudut puncak prisma, dan indeks bias prisma.

PENDAHULUAN

Pembiasan atau pembelokan terjadi ketika pada prinsip kerja dari suatu alat yaitu
suatu benda terdapat pada medium dengan spektrometer berupa alat optik yang
kerapatan yang berbeda, misalnya medium digunakan untuk mengamati dan mengukur
udara dan air. Istilah pembiasan tentu tidak sudut deviasi cahaya datang karena
lepas dari sudut datang, sudut bias, dan garis pembiasan dan dispersi. Dengan
normal. Sudut datang adalah sudut yang menggunakan hukum Snellius, indeks bias
dibentuk suatu cahaya yang datang terhadap dari kaca prisma untuk panjang gelombang
garis normal suatu medium. Sudut bias tertentu atau warna tertentu dapat
adalah sudut yang dibentuk dari pembiasan ditentukan. Prisma yang berada di tengah
cahaya datang (cahaya pantul) terhadap spektrometer berfungsi untuk menyebarkan
garis normal. Pembiasan cahaya dapat cahaya karena peristiwa pembiasan cahaya.
terjadi pada prisma, antara lain diterapkan Prisma adalah alat optik yang digunakan
untuk mengamati dan mengukur sudut prisma, panjang gelombang yang berbeda ini
deviasi cahaya datang karena pembiasan dan dibelokkan dengan derajat
dispersi. Ketika cahaya ini jatuh pada sisi

yang berbeda pula sesuai dengan Hukum Akibatnya, seberkas sinar yang melewati
Snellius. Pada pembiasan cahaya tersebut sebuah prisma akan mengalami pembelokan
pada sudut datang tertentu, akan dihasilkan arah dari arah semula. Fenomena yang
sudut deviasi minimum. Untuk sudut terjadi jika seberkas cahaya melewati sebuah
pembias, atau yang sering disebut, sudut prisma seperti terjadinya sudut deviasi
puncak prisma dengan bahan prisma atau seperti gambar. Untuk menentukan sudut
indeks bias berbeda akan dihasilkan sudut deviasi minimum pada prisma melalui
deviasi minimum yang berbeda. pembiasan cahaya, variabel bebas yang
Berdasarkan latar belakang tersebut, digunakan adalah sudut datang yang
diperoleh rumusan masalah bagaimana cara besarnya diubah ubah sebesar 25o , 30o ,
menentukan sudut deviasi minimum prisma 35o , 38o 40o , 45o , 50o yang diukur
dan bagaimana hubungan sudut datang (i) menggunakan busur derajat. Variabel
terhadap sudut deviasi (r) . Berdasarkan kontrol yang digunakan adalah jenis prisma
rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian dengan indeks bias berbeda. Prisma yang
ini adalah untuk menentukan sudut deviasi digunakan sudut biasnya atau sudut pucak
minimum prisma melalui perhitungan dan prisma β 45o dengan indeks bias 1,5 dan
grafik berbantuan komputer dengan program 1,6. Variabel terikat adalah sudut deviasi,
excel dan maple. Terdapat beberapa sifat yaitu sudut yang dibentuk antara sinar
cahaya di antaranya pembiasan cahaya datang dengan arah sinar yang
melalui prisma. Prisma adalah zat bening meninggalkan prisma. Untuk mendapatkan
yang dibatasi oleh dua bidang datar. Apabila sudut deviasi minimum pada kedua prisma
seberkas sinar datang pada salah satu bidang dengan indeks bias yang berbeda tersebut,
prisma yang kemudian disebut sebagai dilakukan perhitungan secara manual
bidang pembias I, berkas sinar akan dengan bantuan persamaan (3), (4), (6), dan
dibiaskan mendekati garis normal. Sampai (7) kemudian dibuat grafik hubungan antara
pada bidang pembias II, berkas sinar sudut datang permukaan 1(i1) dan sudut
tersebut akan dibiaskan menjauhi garis deviasi berbatuan komputer excel. Untuk
normal. Pada bidang pembias I, sinar membuktikan hasil perhitungan dan grafik
dibiaskan mendekati garis normal sebab berbantuan excel, dibuat grafik dengan
sinar datang dari zat optik yang kurang rapat mengubah sudut dalam radian plot data yang
ke zat optik lebih rapat yaitu dari udara ke dilakukan dengan bantuan progam maple
kaca. Sebaliknya pada bidang pembias II, kemudian hasilnya dibandingkan.
sinar dibiaskan menjahui garis normal sebab
sinar datang dari zat optik rapat ke zat optik
kurang rapat yaitu dari kaca ke udara.
A. Zamroni, Pengukuran Indeks Bias Zat Cair

PENGUKURAN INDEKS BIAS ZAT CAIR MELALUI METODE PEMBIASAN


MENGGUNAKAN PLAN PARALEL
Achmad Zamroni Pendidikan IPA, Konsentrasi Fisika, Program Pascasarjana
Universitas Negeri Semarang Email: zam.roni23@yahoo.com

Abstrak

Beberapa metode dapat dilakukan untuk menentukan indeks bias zat cair, namun metode yang
ada saat ini penggunannya cukup rumit dan memakan banyak biaya. Oleh karena itu, perlu
adanya metode yang mudah dan sederhana sebagai alternatif mengukur nilai indeks bias zat cair
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur indeks bias zat cair melalui metode pembiasan
menggunakan plan paralel. Hasil penelitian menunjukkan nilai indeks bias air, alkohol dan
gliserin sebesar 1,304±0,043; 1,374±0,045; dan 1,504±0,044. Nilai indeks bias tersebut masih
berada pada rentang nilai indeks bias data laboratorium yaitu 1,333(air); 1,361(alkohol); dan
1,500(gliserin). Ternyata metode pembiasan menggunakan plan paralel dapat menjadi alternatif
dalam menentukan indeks bias zat cair.
Kata kunci: indeks bias zat cair, pembiasan, plan parallel

PENDAHULUAN

Pengukuran indeks bias dalam industri dapat terhadap indeks bias secara luas telah
digunakan untuk menemukan parameter digunakan antara lain untuk mengetahui
fisik berupa konsentrasi, suhu, tekanan dan konsentrasi larutan (Subedi et al., 2006) dan
lain-lain (Govindan et al., 2009). Menurut mengetahui komposisi bahan-bahan
Bojan et al. (2007), indeks bias larutan penyusun larutan. Indeks bias juga dapat
adalah parameter karakteristik yang sangat digunakan untuk mengetahui kualitas suatu
penting dan beberapa parameter terkait larutan. Penelitian yang dilakukan oleh
seperti suhu, konsentrasi, dll, dapat Yunus et al. (2009) menunjukkan bahwa
diperkirakan dari itu. Indeks bias dan indeks bias dapat digunakan untuk
viskositas memiliki banyak manfaat dalam menentukan kemurnian. dan kadaluarsa dari
kehidupan sehari-hari, misalnya sebagai oli. Sedangkan penelitian yang dilakukan
parameter kualitas minyak goreng dimana Sutiah et al. (2008) menunjukkan bahwa
minyak yang memiliki kualitas paling baik indeks bias dapat digunakan untuk
yaitu minyak yang memiliki indeks bias dan menentukan kemurnian minyak goreng.
viskositas yang tinggi (Sutiah et al., 2008). Indeks bias menyatakan perbandingan
Indeks bias suatu zat merupakan ukuran (rasio) antara kelajuan cahaya di ruang
kelajuan cahaya di dalam zat cair dibanding hampa terhadap kelajuan cahaya di dalam
ketika di udara (Murdaka et al., 2010). bahan. Cepat rambat gelombang cahaya di
Indeks bias merupakan salah satu dari ruang hampa sebesar c. Jika melalui suatu
beberapa sifat optis yang penting dari medium maka cahaya tersebut akan
medium. Dalam bidang kimia, pengukuran mengalami perubahan kecepatan menjadi v,
dimana besarnya v jauh lebih kecil yang akan diukur indeks biasnya (dengan
dibandingkan cepat rambang cahaya di ketebalan bahan 1 mm), jarum pentul, busur
ruang hampa c. Ketika cahaya merambat di derajat, penggaris, kertas HVS, sterofom,
dalam suatu bahan, kelajuannya akan turun alat tulis, air, alkohol dan gliserin. Parameter
sebesar suatu faktor yang ditentukan oleh yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
karakteristik bahan yang dinamakan indeks indeks bias zat cair. Pengukuran indeks bias
bias (n). Pernyataan tersebut dapat dituliskan dengan plan paralel
dalam persamaan berikut: (1) n = Indeks
Bias c = laju cahaya dalam ruang hampa ( 3
x 108 m/s) v = kecepatan laju cahaya dalam
medium Beberapa nilai indeks bias zat cait
disajikan dalam Alat dan bahan yang
digunakan dalam penelitian ini diantaranya
kotak plan paralel sebagai tempat zat cair
Jurnal Sainstek Vol. VI No. 1: 71-83 Juni 2014 ISSN:
2085-8019

PEMBUATAN SISTEM PENGUKURAN VISKOSITAS FLUIDA SECARA DIGITAL


MENGGUNAKAN SENSOR EFEK HALL UGN3503 BERBASIS ARDUINO UNO328
Nurry Putri Tissos, Yulkifli, Zulhendri Kamus
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Barat Padang,
25131
E-mail: nurryputritissos@gmail.com

The purpose of this research is to determine the performance specifications and design
specifications of viscometer. Kind of this research is laboratory experiment. The result is the
design of the measurement system consists of an UGN3503 sensor as the sensing iron ball and an
electronic box, the system have the average relative accuracy is 96% with an average of 0.9706.
The viscosity values for oil is 10,237 Pa s and cooking oil of 2,286 Pa s.
Key words : viscocity, arduino uno328, hall effect UGN3503

PENDAHULUAN

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi jatuh. Prinsipnya adalah dengan mengukur
tak terlepas dari kemajuan Fisika, khususnya kecepatan bola pejal dalam cairan dan
Elektronika. Salah satunya adalah terlebih dahulu menentukan
perkembangan peralatan laboratorium parameterparameter yang berhubungan
sekolah. Dalam penggunaannya peralatan dengan persamaan viskositas (Arif dan Eko,
laboratorium sekolah ini masih banyak yang 2007). Penelitian ini sejalan dengan Marmi
bersifat manual, sehingga menimbulkan (2009), penelitian ini memiliki beberapa
kerugian waktu dan biaya. Hal ini bisa kelemahan, diantaranya menggunakan
diminimalisir dengan membuat peralatan sensor LDR yang terbatas pada cairan uji
laboratorium yang bersifat manual menjadi berwarna terang, karena sensor LDR
digital. Salah satunya adalah viskometer. merupakan sensor cahaya, untuk cairan uji
Viskometer merupakan alat yang digunakan yang berwarna gelap, maka tidak bisa
untuk menentukan nilai viskositas fluida. melakukan pengukuran dengan sistem ini
Viskositas disebut juga dengan tingkat (Marmi, Zetri, 2009). Penelitian ini
kekentalan suatu zat cair. Viskositas berasal mengembangkan penelitian sebelumnya
dari perkataan visceous (Soedojo, Peter, menggunakan sensor medan magnet Efek
1986). Viskositas merupakan ukuran yang Hall UGN3503. Efek Hall merupakan
menyatakan kekentalan suatu cairan uji. peristiwa berbeloknya muatan pada keping
Kekentalan tak lain adalah sifat cairan yang logam yang berada dalam medan magnet.
sangat erat kaitannya dengan hambatan dari Pembelokan aliran muatan ini
suatu cairan uji dalam mengalir (Estien, mengakibatkan terjadinya beda potensial di
Yazid, 2005). Hasil pengukuran viskositas antara sisi keping yang disebut potensial
dihitung dengan menggunakan persamaan: 𝜂 Hall (Bachtera, dkk, 2009). Bentuk fisik dari
= 2𝑡𝑟2𝑔 9𝑑 (𝜌𝑏 − 𝜌𝑓) Ada beberapa metode sensor Efek Hall UGN3503 dapat dilihat
dalam menentukan viskositas, salah satu pada Gambar 1.
diantaranya adalah dengan metode bola
Pembuatan Prototipe Viskometer Bola Jatuh Menggunakan Sensor Magnet dan
Bola Magnet
Bias M. Lungidta Putri, Sissilia O. Putri, Farida I. Muchtadi, dan Faqihza Mukhlish
Program D3 Metrologi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung
E-mail : Altalubias@gmail.com
Abstrak

Viskometer bola jatuh merupakan alat ukur viskositas dengan cara mengukur waktu yang
dibutuhkan sebuah bola untuk melewati cairan dengan jarak tertentu berdasarkan prinsip Hukum
Stokes dan Hukum Newton. Perhitungan secara manual pada waktu tempuh bola dan nilai
viskositas cairan menyebabkan kesalahan paralaks. Oleh sebab itu, pada penelitian ini dibuat
prototipe viskometer bola jatuh yang dapat mengukur waktu tempuh bola dan mengolahnya
untuk mendapatkan nilai koefisien viskositas secara otomatis. Prototipe pada penelitian ini
menggunakan dua buah closed-circuit magnetic sensor untuk mendeteksi waktu tempuh bola
magnet saat dijatuhkan pada cairan uji. Waktu tempuh diolah menjadi kecepatan bola magnet
dan nilai koefisien viskositas cairan (dPa.s) lalu ditampilkan di komputer menggunakan
perangkat arduino dan LabView 8.5. Prototipe dapat mengukur waktu tempuh bola secara
otomatis dan menampilkan nilai koefisien viskositas pada komputer. Hasil pengukuran nilai
viskositas menggunakan prototipe sebagai berikut minyak goreng 5.46 dPa.s ; SAE 40 24.67
dPa.s dan silicone oil 22.97 dPa.s. Nilai tersebut jauh dari nilai viskositas referensi disebabkan
faktor konstanta yang digunakan pada persamaan viskometer bola jatuh tidak dapat disesuaikan
seperti teori yang ada karena syarat ukuran gelas ukur sebagai wadah cairan pada prototipe
dibandingkan dengan ukuran bola tidak terpenuhi. Sehingga ada faktor lain yang perlu
dipertimbangkan agar diperoleh hasil pengukuran nilai viskositas cairan yang mendekati nilai
sebenarnya.

Kata Kunci: viskositas cairan, sensor magnet, bola jatuh

Viskositas merupakan ukuran kekentalan viskositasnya sangat dipengaruhi oleh


fluida yang menyatakan besar atau kecilnya gradien kecepatan disebut Fluida Non
gesekan didalam fluida. Pada fluida gas, Newtonian.
viskositas terjadi sebagai suatu akibat Variabel (μ) diatas didefinisikan sebagai
tumbukan antar molekul gas. Sedangkan viskositas absolut (dinamik) suatu fluida.
viskositas fluida cair terjadi akibat adanya Satuan viskositas absolut (dinamik)
gaya kohesi antar molekul zat cair. berdasarkan sistem SI. Prinsip pengukuran
Setiap lapisan fluida akan memberikan Viskometer Bola Jatuh adalah mengukur
tegangan lapisan geser (σ) sebesar F/A yang waktu tempuh bola pejal yang dijatuhkan
seragam. Maka kecepatan geser (γ) pada secara vertikal dalam sebuah tabung gelas
lapisan fluida disuatu tempat pada jarak y yang berisi cairan dalam keadaan diam.
dari bidang tetap dengan tidak adanya Pengukuran nilai koefisien viskositas cairan
tekanan fluida. menggunakan Viskometer Bola Jatuh
Apabila perbandingan kecepatan geser mengikuti kaidah Hukum Stokes.
terhadap regangan geser tersebut tetap maka (4)
fluida tersebut merupakan Fluida Hukum Stokes menyatakan bahwa apabila
Newtonian. Sedangkan fluida yang koefisien sebuah benda bergerak dengan kecepatan (v)
dalam suatu fluida dengan nilai koefisien benda dengan bentuk geometris berupa bola
viskositas tertentu, benda tersebut akan memiliki nilai k sebesar 6πr.
mengalami gaya gesek fluida yang disebut Gambar
gaya stokes (Fs). Nilai k merupakan
konstanta yang bergantung terhadap bentuk
geometri benda. Menurut Sir George Stokes

Anda mungkin juga menyukai