PEMBIASAN CAHAYA
Oleh :
Novella Daria Utami
(1517051135)
ABSTRAK
Percobaan ini bertujuan untuk membuktikan hukum pembiasan Snellius, menentukan besarnya indeks bias
kaca setengah lingkaran dan pergeseran sinar pada kaca plan paralel, dan untuk menentukan sudut deviasi ( δ),
sudut deviasi minimum (δm), dan menentukan indeks bias prisma. Metode yang dilakukan
B. DASAR TEORI
Jurnal Pembiasan Cahaya
Pada peristiwa pembiasan, cahaya Dalam hal ini sinar datang dari medium
yang datang akan diteruskan namun rapat ke mediu renggang, sehingga sinar
mengalami pembiasan atau pembelokan dibiaskan menjauhi garis normal. arah sinar
arah. Besarnya sudut yang dibentuk oleh datang dengan sinar yang keluar dari kaca
sinar bias dengan garis normal dinamakan plan paralel merupakan sinar yang sejajar.
sebagai sudut bias. Besar kecilnya sudut Besarnya pergeseran sinar (t) pada kaca
bias dipengaruhi oleh sifat dari medium plan paralel ditentukan dengan persamaan
yang biasa disebut sebagai indeks bias ( n ). sebagai berikut :
Indeks bias merupakan perbandingan antara
laju cahaya dalam ruang hampa ( c ) dengan
laju cahaya dalam medium ( v ) atau bila
dirumuskan secara matematis :
n=c/v
Keterangan :
Keterangan: n = indeks bias, c = laju
8
cahaya dalam ruang hampa (3x10 m/s), v = d = tebal balok kaca, (cm)
n=
laju cahaya dalam zat.
i = sudut datang, (°)
Indeks bias Kaca setengah Lingkaran
r = sudut bias, (°)
Berdasarkan hukum snelius,
didapatkan persamaan sebagai berikut : t = pergeseran cahaya, (cm)
n1 sin θ1 = n2 sin θ2
Sudut Deviasi Prisma
= (konstan)
Prisma adalah bahan bening yang
dibatasi oleh dua bidang datar bersudut.
Besarnya sudut antara kedua bidang
=n
datar itu disebut sudut pembias (β).
Sudut deviasi adalah suatu sudut yang
dibentuk oleh perpotongan dari
Dimana : n = indeks bias bahan (kaca), sin
perpanjangan cahaya datang dengan
θ1 = sudut datang , sin θ2 = sudut bias
perpanjangan cahaya bias yang
meninggalkan prisma.
Pergeseran Sinar pada Kaca Plan Paralel
Persamaan sudut deviasi prisma:
Jika seberkas sinar menuju permukaan
kaca plan paralel, maka sinar akan
mengalami pembiasan sebanyak dua kali. δ = (i1 + r2) - β
Pada pembiasan pertama sinar datang dari
udara ke kaca, berarti dari medium
renggang ke medium rapat. Dalam hal ini Keterangan :
sinar akan dibiaskan mendekati garis
normal, sedangkan pada pembiasan kedua δ = sudut deviasi ; i1 = sudut datang pada
sinar bias berfungsi sebagai sinar datang bidang batas pertama ; r2 = sudut bias pada
pada bidang batas kaca dengan udara. bidang batas kedua berkas sinar keluar dari
Jurnal Pembiasan Cahaya
Menurut hukum Snellius tentang Kaca plan paralel atau balok kaca adalah
pembiasaan berlaku: keping kaca tiga dimensi yang kedua
sisinya dibuat sejajar.
=
C. METODE EKSPERIMEN
Jurnal Pembiasan Cahaya
1. 24o 90o 60o 54o Untuk pergeseran sinar pada kaca plan
paralel melalui percobaan didapatkan nilai
Jurnal Pembiasan Cahaya
sebesar (0.69 ± 0,1) dengan taraf ketelitian dapat disimpulkan bahwa hukum
sebesar 85,6 %, sedangkan melalui pembiasan snellius adalah n1 sin θ1 = n2
perhitungan langsung didapatkan nilai sin θ2 , besar indeks bias kaca yaitu (1,50
pergeseran sinar (t) sebesar (2,55 ± 0,1) ± 0,008) dengan taraf ketelitian sebesar
dengan taraf ketelitian 96,0 %. Dari data 99,5 %. Untuk pergeseran sinar pada kaca
tersebut dapat dianalisa didapat nilai plan paralel melalui percobaan
ketidakpastian pembanding dan ketelitian didapatkan nilai sebesar (0.69 ± 0,1)
pembanding sebesar 20,6% dan 79,4%. dengan taraf ketelitian sebesar 85,6 %,
Dengan ketidakpastian sebesar itu dapat sedangkan melalui perhitungan langsung
dikatakan secara analisis bahwa hasil yang didapatkan nilai pergeseran sinar (t)
kami peroleh kurang sesuai dengan hasil sebesar (2,55 ± 0,1) dengan taraf
untuk perhitungan dengan rumus dasar dari ketelitian 96,0 %. Untuk sudut deviasi
teori buku. prisma yang dihitung melalui percobaan
sebesar (38.7 ± 0,5) dengan taraf
c.Pembiasan Pada Prisma(deviasi dan Indeks ketelitian sebesar 98,71 %. Sedangkan
bias prisma) melalui perhitungan langsung didapatkan
sebesar (...........), dengan taraf ketelitian
Dari 20 Percobaan kami dengan metode sebesar (...........).
perhitungan rumus atau metode tidak
langsung memperoleh rata-rata sudut deviasi G. SARAN
sebesar (42,6+- 1,8) dengan ketidakpastian
sebesar 4,2%. Sementara dari 20 percobaan
kami dengan metode secara langsung kami Berdasarkan hasil yang kami dapatkan,
mengukur besarnya sudut deviasi pada maka sebaiknya dilakukan hal-hal sebagai
pengamatan gambar dengan busur. Diperoleh berikut :
hasil sebasar(40,95+-1,21) ketidakpastian Hendaknya melakukan percobaan
2,9%, ketelitian sebesar 97,1%. praktikum dengan teliti dan
Dari data yang yang kami peroleh sudut konsentrasi.
deviasi minimum terjadi saat sudut datang Dalam melakukan percobaan posisi
480,dengan sudut bias 490 dengansudut pengamat tegak lurus dengan bayangan
deviasi minimum sebesar 380.Faktor yang benda agar bayangan yang dibentuk
menyebabkan terjadinya deviasi minimum tidak berubah dari kedudukan semula
akan kami bahas dalam diskusi.Sesuai Usahakan jarum yang digunakan tidak
dengan tujuan, kami juga menentukan bengkok karena mempengaruhi dalam
besarnya indeks bias prisma,indek bias menentukan bayangan.
prisma dapat ditentukan setelah memperoleh
besarnya sudut deviasi minimum diperoleh
sebesar 1,63. H. DAFTAR PUSTAKA
E. DISKUSI http://www.fisika-ceria.com/pembiasan-
cahaya-pada-lensa.html
http://wikipedia/wiki/org/pembiasan-
snellius.html