PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka dapat diketahui bahwa tujuan
percobaan ini adalah:
1. Dapat menentukan pengaruh sudut datang terhadap sudut bias pada kaca setengah
lingkaran,kaca plan parallel,dan prisma
2. Dapat menentukan pengaruh sudut datang terhadap pergeseran sinar pada kaca plan
parallel
3. Dapat menentukan pengaruh sudut datang terhadap sudut deviasi prisma
4. Dapat menentukan besarnya indeks bias pada masing-masing kaca
BAB II
DASAR TEORI
Pembiasan cahaya terjadi karena adanya cahaya yang melewati dua medium yang berbeda
kerapatan optiknya. Apabila cahaya merambat dari medium optik yang kurang rapat ke medium
optik yang lebih rapat, maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya apabila
cahaya merambat dari medium optik yang lebih rapat ke medium optik yang kurang rapat, maka
cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal.
Laju cahaya pada medium yang rapat lebih kecil dibandingkan dengan laju cahaya pada
medium yang kurang rapat. Menurut Christian Huygens (1629-1695) : “Perbandingan laju
cahaya dalam ruang hampa dengan laju cahaya dalam suatu zat dinamakan indeks bias.”
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar
2. Hasil bagi sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap dan
disebut indeks bias.
Sudut bias bergantung pada laju cahaya kedua media dan pada sudut datang. Hubungan
analitis antara 1 dan 2 ditemukan secara eksperimental pada sekitar tahun 1621 oleh
Willebrord Snell (1591-1626). Hubungan ini dikenal sebagai Hukum Snell dan dituliskan:
n1 sin i1 = n2 sin r1 ….(1)
Dengan i1 merupakan sudut sinar datang dan r1 merupakan sudut sinar bias (dimana
keduanya diukur terhadap garis yang tegak lurus permukaan antara kedua media). Sedangkan n1
dan n2 adalah indeks-indeks bias materi tersebut. hukum Snell bahwa jika n2 > n1, maka r1> i1,
artinya jika cahaya memasuki medium dimana n lebih besar (dan lajunya lebih kecil), maka
berkas cahaya dibelokkan menuju normal. Dan jika n2 > n1, maka r1 > i1, sehingga berkas
dibelokkan menjauhi normal.
1. Pembiasan Cahaya pada kaca plan parallel
Keterangan :
A :Laser
B : Sinar Datang
C : Jenis Kaca
E
D D : Sinar Bias
E : Busur
B
A
C
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini pada percobaan pertama dapat disimpulkan bahwa besar
sudut bias tidak lebih besar dari sudut datang pada grafik kaca plan parallel dengan sudut
datang (30,0 ± 0,5)o maka didapatkan sudut bias sebesar (20,0 ± 0,5)o. Pada percobaan kedua
dapat disimpulkan bahwa pada kaca plan parallel semakin besar sudut sinar datang
benda(i1), maka semakin besar pula pergeseran sinarnya(t). Pergeseran sinar ini dibuktikan
pada grafik kaca plan parallel dengan sudut datang (30,0 ± 0,5)o maka didapatkan
pergeseran sinarnya sebesar (1,30 ± 0,05) cm. Kesimpulan ketiga pada praktikum ini yaitu
sudut datang tidak berpengaruh terhadp sudut deviasi prisma dengan sudut pembias () 90o . Hal
ini dikarenakan pada prisma dengan sudut pembias () 90o yang terjadi adalah pembiasan lalu
pemantulan. Kesimpulan keempat pada praktikum ini yaitu pada kaca prisma didapatkan
hasil indeks bias yang berbeda jauh dengan kaca plan parallel dan kaca setengah lingkaran.
Dimana indeks bias kaca plan parallel adalah 1,5, indeks bias kaca setengah lingkaran
adalah 1,47, sedangkan indeks bias kaca prisma didapatkan 1,2.
B. SARAN
Saran untuk praktikum yang berhubungan dengan pembiasan khususnya untuk O-2a
kedepannya yaitu agar praktikan harus memiliki ketajaman mata yang baik, laser yang
masih berfungsi dengan baik, dan praktikan harus menguasai materi tentang pembiasan
khususnya materi pembiasan pada prisma dengan sudut pembias () 90o . Hal ini perlu
dilakukan agar nilai indeks kaca yang ditemukan dari hasil praktikum lebih mendekati teori
yaitu antara 1,2 – 1,5.