Anda di halaman 1dari 32

Matakuliah Fsika Sma Berorientasi Laboratorium

LKS ( Lembar Kerja Siswa)

PEMBENTUKAN BAYANGAN MENGGUNAKAN DUA LENSA CEMBUNG

DOSEN PENGAMPU:

Drs. Juru Bahasa M.Pd

DISUSUN OLEH:

MAULANA TRI AGUNG 4161121015

PENDIDIKAN FISIKA B REGULER 2016

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
I. JUDUL: PEMBENTUKAN BAYANGAN MENGGUNAKAN DUA LENSA CEMBUNG

II. TUJUAN

1. Mengetahui jari-jari lensa melalui percobaan


2. Dapat menentukan nomor ruang benda, bayangan dan sifat bayangan percobaan
3. Mengetahui jarak focus lensa cembung
4. Mengetahui rancangan alat optic saat percobaan
5. Mengetahui pembentukan bayangan oleh lensa cembung

III. TINJAUAN TEORITIS


Mikroskop merupakan sebuah alat untuk melihat obyek atau benda-benda yang terlalu
kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Kata mikroskopik berarti sangat kecil,
tidak mudah dilihat dengan mata. Mikroskop ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek,
dimana sebelumnya sudah ada Robert Hook dan Marcello Malphgi yang mengadakan
penelitian melalui lensa yang sederhana. Lalu Antony Van Leuwenhoek mengembangkan lensa
sederhana itu menjadi lebih kompleks agar dapat mengamati protozoa, bakteri dan berbagai
makhluk kecil lainnya.
Setelah itu, pada sekitar tahun 1600, Hanz dan Z Jansen telah menemukan mikroskop
yang dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada mikroskop yang dibuat oleh
Antony Van Leuwenhoek. Mikroskop berasal dari dua buah kata yaitu mikro yang artinya kecil
dan dari kata scopium yang artinya adalah penglihatan. Mikroskop adalah suatu alat yang
berada didalam laboratorium yang memberikan bayangan dari benda yang diperbesar hingga
ukuran tertentu hingga dapat dilihat dengan mata (Sutrisno. 1984).
Lensa adalah suatu medium transparan yang dibatasi oeh dua permukaan melengkung
(sferis), meskipun satu dari permukaan melengkung lensa itu dapat merupakan bidang datar.
Karena itu suatu gelombang datang mengalami pembiasan ketika melewati lensa tersebut.
Untuk menyederhanakan dianggap bahwa medium di kedua sisilensa tersebut adalah sama dan
mempunyai indeks bias satu (seperti udara) dan indeks bias lensa adalah n. Juga akan
diperhatikan hanyalah lensa-lensa tipis, yaitu lensa-lensa yang ketebalannya sangat kecil
dibanding jari-jarinya. Sumbu utama sebuah lensa adalah garis yang ditentukan oleh dua pusat
C1 dan C2 dimana sinar datang dipermukaan pertama dibiaskan sepanjang sinar. Jika
diteruskan akan melewati sumbu utama dan karena itu merupakan bayangan yang dihasilkan
oleh permukaan pembiaspertama (Arkundato, 2007)
Setiap hari manusia memerlukan cahaya. Dengan adanya cahaya, dunia ini menjadi terang
sehingga semua orang dapat melihat benda-benda di sekitarnya dan menikmati indahnya
pemandangan alam. Jika tidak ada cahaya, semua tampak gelap gulita. Orang-orang tidak
dapat melihat apa-apa. Dengan demikian, cahaya merupakan sesuatu yang sangat penting
dalam kehidupan manusia.

cahaya adalah materi yang merambat dan cahaya adalah gelombang. Berdasarkan
panjang gelombangnya, cahaya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1. Cahaya tampak merupakan jenis gelombang elektromagnetik yang paling terkenal. Cahaya
ini merupakan bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh
mata manusia.

2. Cahaya tidak tampak merupakan cahaya yang tidak dapat dideteksi oleh mata manusia
karena panjang gelombangnya berada di luar rentang yang dapat dideteksi oleh mata manusia.
Jika di belakang penghalang terdapat layar atau dinding, pada layar atau dinding terbentuk
daerah gelap yang disebut bayang-bayang.ada dua jenis jenis bayang bayang yaitu rumba(Jika
seberkas cahaya yang keluar dari sumber cahaya yang kecil (dapat dianggap sebagai titik)
terhalang, maka tidak ada bagian lain dari sumber cahaya yang terlihat di belakang
penghalang) dan penumbra(Pada sumber cahaya yang relatif besar, selain terbentuk bayang-
bayang umbra juga terbentuk bayang-bayang kabur). Lensa adalah kaca transparan yang
memiliki permukaan lengkung. Permukaan lengkung dapat berupa :

a. Dua permukaan cembung (lensa bikonveks).

b. Dua permukaan cekung (lensa bikonkaf).

c. Satu permukaan cembung dan satu cekung (lensa konkaf-konveks / lensa konveks-konkaf).

d. Satu permukaan cembung dan satu permukaan datar (lensa plan-konveks).

e. Satu permukaan cekung dan satu permukaan datar (lensa plan-konkaf).

Permukaan yang berbeda menghasilkan efek pembiasan total yang berbeda.


Berdasarkan sifat bayangan yang dibentuknya, secara umum lensa dapat dibagi menjadi dua
macam, yaitu

 Lensa Cembung
Ciri utama lensa cembung adalah bagian tengah lensa lebih tebal daripada bagian pinggirnya.
Lensa cembung sering disebut lensa konveks atau lensa positif. Berikut ini adalah jenis-jenis
lensa cembung berdasarkan bentuk lengkung permukaannya :a. Lensa bikonveks adalah lensa
yang memiliki dua permukaan cembung. b. Lensa plan-konveks adalah lensa yang memiliki
satu permukaan cembung dan satu permukaan datar. c. Lensa konveks-konkaf adalah lensa
yang memiliki satu permukaan cembung dan satu permukaan cekung. Dalam hal ini,
permukaan yang cembung lebih dominan daripada permukaan yang cekung.

 Lensa Cekung

Ciri utama lensa cekung adalah bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian pinggirnya.
Lensa cekung sering disebut lensa konkaf atau lensa negatif. Jenis-jenis lensa cekung
berdasarkan bentuk lengkung permukaannya adalah sebagai berikut : a. Lensa bikonkaf adalah
lensa yang memiliki dua permukaan cekung. b. Lensa plan-konkaf adalah lensa yang memiliki
satu permukaan cekung dan satu permukaan datar. c. Lensa konkaf-konveks adalah lensa
dengan satu permukaan cembung dan satu permukaan cekung. Dalam hal ini, permukaan yang
cekung lebih dominan daripada permukaan yang cembung.

(Nirsal,2012)

IV. ALAT DAN BAHAN

No Nama alat dan bahan Spesifikasi Jumlah


1 Meja optic 1 buah

2 Rel presisi - 1 buah


3 Pemegang diagfragma - 1 buah
4 Lampu senter - 1 buah
5 Pemegang lensa - 2 buah

6 Lensa bertangkai f= 100 mm 1 buah


7 Lensa bertangkai f= 100 mm 1 buah
8 Lensa bertangkai f= 50 mm 1 buah
9 Mistar 100 cm 1 buah

10 Layar/ penutup cahaya - 1 buah

V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyusun alat-alat yang diperlukan sesuai gambar disamping, dengan urutan dari kiri
sumber cahaya, diafragma, lensa f = 5 cm, dan meja optik/ layar.

2. Sebagai benda digunakan diafragma anak panah yang diterangi oleh sumber cahaya,
sebagai layar penagkap bayangan yang digunakan meja optik (kertas HVS) yang
didirikan.

3. Menyalakan sumber cahaya untuk menerangi objek (anak panah).

4. Meletakkan tanda panah didiepan lensa sebesar 5 cm sebaga tanda, melalui layar carilah
jarak bayangan dari benda, menentukan nomor ruang benda NO (S) dan nomor ruang
bayangan (S’) serta sifat bayangan.
VI. PEMBAHASAN

A. Tabel Pengamatan
1. Tabel 4.1 Data pengamatan satu lensa

N S S’ Bentuk Bentuk Bayangan No (S) No (S’) Sifat


o Benda Bayangan
1. 5 12 Terbalik 1 4 Diperbesar

2. 15 29 Terbalik 2 3 Diperbesar
3. 30 16,5 Terbalik 3 2 Diperbesar
4. 50 8 Terbalik 5 2 Diperbesar
Pembahasan:

1. dik : S=5cm Benda berada di antara f dan lensa sehingga


berada di ruang 1, sedangkan bayangan ada
f=10cm
di antara 2f dan f sehingga berada di ruang
dit : 1/S'…? 4. Berdasarkan hal tersebut, sifat bayangan
yang terbentuk adalah Nyata, tegak,
jawab :1/S'=1/f-1/S
diperbesar(nomer ruang benda<nomer
S'=-10 cm ruang bayangan)

2. dik : S= 15cm Benda berada di antara f dan 2f sehingga


berada di ruang 2, sedangkan bayangan > 2f
f=10cm
sehingga berada di ruang 3. Oleh karena itu
dit : 1/S'…..? sifat bayanganya adalah maya, terbalik,
diperbesar. (nomer ruang benda<nomer
jawab : 1/S'=1/f-1/S'
ruang bayangan).
S'= 30cm

3 dik :.S=30cm dit :1/S’….?

f=10xm jawab : 1/S'=1/f-1/S


S'=15cm dan 2f sehingga berada di ruang 2. Nomer
ruang benda>nomer ruang bayangan
Benda berada > 2f sehingga berada di ruang
sehingga sifat bayangan maya, terbalik
3, sedangkan bayangan berada di antara f
diperkecil

4. dik : S=50 cm Benda berada di >2f sehingga nomer ruang


benda adalah 3, sedangkan bayangan
f=10cm
berada di antara f dan 2f sehingga berada di
dit :1/S'…? ruang 2. Nomer ruang benda > nomer
ruang bayangan, sehingga sifat bayangam
jawab: 1/S'= 1/f-1/S
adalah maya, terbalik, diperkecil.
S'= 12,5

2. Tabel 4.2 Data pengamatan dua lensa

No S1 (cm) S1’ (cm) f1 (cm) S2 (cm) S2’ (cm) f2 (cm) d (cm) P (cm)
1. 5 41 10 30 15 10 24 10
2. 6,5 37 10 25 16 10 20 15
3. 6 31 10 20 16 10 14 20
4. 7,5 25,5 10 15 16 10 15 25
Pembahasan:

1.dik : S1=5cm dit : 1/s1'

f=10cm jawab : 1/S1'=1/f-1/s1

dit : 1/S1'….? S'= -10cm.

Jawab : 1/S1' =1/f-1/s1 3.dik : S1=6cm

S'= -10cm. f=10cm

dit : 1/S1'

2. dik :S1=5cm jawab : 1/S1'=/f-1/s1

f=10cm S1'=15cm
4.dik : S1=7,5cm

f=10cm 5. d1= S2-S1= 30cm-5cm=25cm

dit :1/S1' d2=S2-S1=25cm-5cm=20cm

jawab :1/S1'=1/f-1/s1' d3=S2-S1=20cm-6cm=14cm

S1'=-30cm d4=S2-S1=15cm-7,5cm=7,5cm

NILAI S2' SECARA TEORI

1. dik : S2=25cm S2'= 30cm

f=10cm 4. dik : S2=30cm

dit : 1/S2' f=10cm

jawab : 1/S1'=1/f-1/S2 dit :1/s2'

S2'=16,6cm jawab : 1/S2'=1/f-1/s2

2.dik : S2=20cm S2'= 15cm

f=10cm

dit : 1/s2' Secara Praktik

jawab : 1/S2'=1/f-1/s2 Untuk f=10cm

S2'= 20cm 1. S2=30cm, S2'= 15cm

3.dik : S2=15cm 2. S2=25cm; S2'= 16cm

f=10cm 3. S2=20cm; S2'= 16cm

dit : 1/s2' 4. S2=15cm; S2'= 16cm

jawab : 1/S2'=1/f-1/s2

PERBANDINGAN TEORI DAN PRAKTIK


Terdapat perbedaan hasil S2' antara teori dan praktik, hal tersebut mungkin dikarenakan
kesalahan saat praktikum, namun ada pula nilai yang mendekati ataupun morop secara teori
dan praktikum. Perbedaan ini selain karena kesalahan praktikum, mungkin juga karena
kesalahan perhitungan karena saat percobaan diginakan 2 buah lensa dan saat praktikum
kondisi lensa S1 tidak digerakan melainkan hanya menggerakkan S2 sehingga terjadi
perbedaan hasil perhitungan

Persentase kesalahan =22,7%

3. Tabel 4.3 Data pengamatan dua lensa fokus

No S1 (cm) S1’ (cm) f1 (cm) S2 (cm) S2’ (cm) f2 (cm) d (cm) P (cm)
1. 5 41 10 30 15 10 24 10
2. 5 37 10 25 16 10 20 10
3. 6 31 10 20 16 10 14 10
4. 7,5 25,5 10 15 16 10 15 10

B. Grafik

C. Aplikasi

Lup

Lup menggunakan lensa cembung yang dipakai untuk mengamati berbagai benda
ukuran kecil sehingga bisa telrihat lebih jelas dan lebih besar. Lup atau juga dikenal dengan
nama kaca pembesar ini akan berguna untuk melihat berbagai benda kecil yang tidak bisa
terlihat dengan kasat mata dan sering digunakan untuk para tukang arloji sehingga bisa
memperbaiki bagian dalam jam, digunakan siswa untuk praktikum dalam pelajaran biologi.

Mikroskop

Jika dalam lup, pembesaran bayangan yang dihasilkan dengan memakai lensa cembung
terlihat masih terbatas, akan tetapi dalam mikroskop, perbesaran bisa dilakukan dengan lebih
baik dengan memakai susunan 2 lensa cembung sehingga perbesaran objek bisa dilakukan
sampai 20 kali lipat.Mikroskop dipakai untuk melihat benda dari jarak dekat dengan ukuran
mikron atau sangat kecil sehingga bisa diperbesar untuk di lihat lebih mendetail. Sifat bayangan
yang dihasilkan adalah bayangan maya, terbalik dan juga diperbesar dan umumnya dipakai
untuk melihat sel, bakteri, virus dan berbagai benda sangat kecil lainnya.

Teropong Bintang

Dalam teropong bintang memiliki 2 lensa cembung seperti pada mikroskop dan jarak
fokusnya lebih besar jika dibandingkan dengan lensa okuler. Teropong ini dipakai untuk
mengamati bintang, bulan, komet serta berbagai benda langit lainnya dan bisa digunakan
selama beberapa jam tanpa membuat mata menjadi lelah.

Kamera

Dalam kamera, lensa cembung berguna untuk membentuk bayangan benda yang akan
di foto dan setiap benda di foto tersebut terletak di jarak yang 2 kali lebih besar dari jarak fokus
di depan kamera sehingga membuat bayangan jatuh pada plat film yang mempunyai sifat nyata,
diperkecil dan berada pada posisi terbalik. Supaya bisa mendapatkan bayangan tajam dari
berbagai benda, maka lensa cembung pada kamera bisa di pindah atau di geser ke arah depan
ataupun belakang.

Teropong Bumi

Teropong bumi atau juga dikenal dengan sebutan teropong medan memiliki 3 lensa
cembung yakni lensa okuler, lensa obyektif dan juga lensa pembalik. Lensa obyektif akan
membentuk bayangan yang memilii sifat nyata, terbalik dan juga diperkecil dan akan jatuh
pada fob. Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif lalu dijadikan benda oleh lensa pembalik
dan jatuh pada jarak 2f pembalik yang membuat terbentuknya bayangan di jarak 2f bersifat
nyata, terbalik dan sama besar.
Teropong Prisma

Teropong prisma berguna untuk memperbesar bayangan seperti pada teropong bumi
dan bisa menghasilkan gambar yang terang sebab cahaya dipantulkan dengan sangat baik oleh
bidang prisma. Selain itu, benda juga bisa dibuat sangat pendek sebab sinarnya 3 kali bolak-
balik dengan jarak yang sama. Daya stereoskopis juga lebih diperbesar dan kedua bagian mata
bisa melihat dalam waktu yang bersamaan serta bayangan yang dihasilkan memiliki sifat maya,
tegak dan juga diperbesar.

Kacamata Plus

Lensa cembung juga digunakan untuk orang yang menderita rabun dekat atau
hypermyopia sebab bayangan jatuh di bagian belakang kornea mata. Selain itu, orang yang
menderita rabun jauh karena usia atau presbyopia juga membutuhkan lensa cembung pada
kacamata supaya bisa melihat dengan lebih jelas.

Proyektor

Pada proyektor juga menggunakan lensa cembung yang berguna untuk memperbesar
hasil bayangan sehingga benda bisa terletak pada zona 2 dari kamera dan juga bayangan bisa
diperkecil hasilnya.

Kamera Handphone

Lensa cembung atau dikenal dengan nama fisheye pada kamera ini digunakan untuk
menghasilkan gambar unik dan juga terdistorsi melengkung dan garis-garis yang ada dalam
landscape lensa fisheye bisa dibuat menjadi tampilan yang dramatis dan tidak realistis dan
umumnya di pakai pada kamera film dengan format 35 mm. Baca juga: Manfaat Menggunakan
Telepon

Cermin Tikungan Jalan

Lensa cembung juga sangat berguna untuk sarana transportasi yakni sebagai cermin di
setiap tikungan jalan raya yang berfungsi untuk melihat posisi kendaraan dari arah yang
berlawanan sehingga bisa terhindar dari tabrakan.

Periskop
Persikop digunakan oleh awak kapal selam saat berada di dalam laut untuk mengamati
permukaan laut dengan cara menerapkan sifat dari cahaya berupa pantulan. Cahaya di
permukaan laut akan di tangkap oleh sebuah cermin lalu dipantulkan menuju mata. Baca Juga:
Manfaat Laut Bagi Kehidupan Manusia

Spion

Lensa cembung juga dipalikasikan pada spion kendaraan seperti mobil, motor dan juga
sepeda yang berguna untuk melihat bagian tengah, samping kanan dan juga samping kiri dari
kendaraan, sehingga tidak akan menabrak saat berbelok dan juga berguna untuk memarkir
kendaraan dengan cara mundur. Baca juga: Manfaat Kendaraan Bermotor

D. Manfaat

1. Sebagai lensa objektif dan okuler pada teropong.


2. Sebagai kaca pembesar.
3. Sebagai lensa objektif pada mikroskop.
4. Sebagai kacamata rabun dekat.

VII. JAWABAN PERTANNYAAN

1. Jari – jari lensa melalui percobaan 2. Melukiskan ruang benda, ruang


bayangan dan sifat bayanga.
R = 2f

Dik : f1 = 10 cm R1 = R2

Dit : R.....?

Jwb :
Benda di ruang 1
R = 2f
Sifat bayangan maya, tegak dan diperbesar.
R = 2 (10 cm )
Ruang bayangan di 4
R = 20 cm
Benda di ruang 2
4. Lukisan jalannya sinar pada mikroskop
dan teropong

Sifat bayangan nyata, terbalik dan


diperbesar.Ruang bayangan di 4

Benda di ruang 3

Sifat bayangan nyata, terbalik dan


diperkecil.Ruang bayangan di 2 Teropong Bintang

Dalam teropong bintang memiliki 2


lensa cembung seperti pada mikroskop dan
jarak fokusnya lebih besar jika
dibandingkan dengan lensa okuler.
3. Daya lensa dari dua lensa percobaan Teropong ini dipakai untuk mengamati
𝟏 𝟏 bintang, bulan, komet serta berbagai benda
P = 𝒇𝟏 + 𝒇𝟐
langit lainnya dan bisa digunakan selama

Dik : f1 = 10 cm f2 = 10 cm beberapa jam tanpa membuat mata menjadi


lelbih
Dit : P...?
Mikroskop
Jwb :
Dalam mikroskop, perbesaran bisa
𝟏 𝟏
P = 𝒇𝟏 + 𝒇𝟐 dilakukan dengan lebih baik dengan
memakai susunan 2 lensa cembung
𝟏 𝟏
P = 𝟏𝟎 + 𝟏𝟎 sehingga perbesaran objek bisa dilakukan

𝟐
sampai 20 kali lipat.Mikroskop dipakai
P = 𝟏𝟎
untuk melihat benda dari jarak dekat
𝟏 dengan ukuran mikron atau sangat kecil
P=𝟓
sehingga bisa diperbesar untuk di lihat lebih
mendetail. Sifat bayangan yang dihasilkan
adalah bayangan maya, terbalik dan juga
diperbesar dan umumnya dipakai untuk
melihat sel, bakteri, virus dan berbagai diperbesar dan memiliki bentuk terbalik.
benda sangat kecil lainnya. Kemudian semakin tinggi jarak objek (S)
maka semakin rendah jarak bayangan (S’)
5. Kesimpulan dari tabel 4.1 adalah bahwa
dan sebaliknya. Hal yang terjadi pada
sifat bayangan dari lensa cembung adalah
nomor ruang benda No (S) dengan No (S’).

VII. KESIMPULAN

1. Jari – jari lensa melalui percobaan

R = 2f

Dik : f1 = 10 cm R1 = R2

Dit : R.....?

Jwb :

R = 2f

R = 2 (10 cm )

R = 20 cm

2. Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung apabila objek berada di ruang I, titik
fokus, ruang II, titik pusat kelengkungan dan ruang III dibuat dalam tabel di bawah ini.

Tabel Posisi Benda, Sifat Bayangan, dan Letak Bayangan pada Lensa Cembung

No Posisi Benda Sifat Bayangan Letak Bayangan

1 Ruang I Maya, tegak, diperbesar Di depan lensa

2 Titik Fokus Maya, tegak, diperbesar Di depan lensa

3 Ruang II Nyata, terbalik, diperbesar Di belakang lensa

4 Pusat Kelengkungan Nyata, terbalik, sama besar Di belakang lensa


5 Ruang III Nyata, terbalik, diperkecil Di belakang lensa

Untuk menentukan sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung, ada empat metode yang
dapat kalian tempuh yaitu metode penomoran ruang, metode menghafal, metode perhitungan,
dan metode melukis pembentukan bayangan pada lensa cembung. Namun, kita hanya akan
membahas tiga metode pertama, yaitu metode penomoran ruang, metode menghafal dan
metode perhitungan. Perhatikan penjelasan berikut ini.

3.metode penomoran nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan

Aturan pemakaian nomor ruang benda dan bayangan dalam menentukan sifat bayangan adalah
sebagai berikut.

 Jumlah ruang benda dan ruang bayangan sama dengan 5 (lima).


 Jika nomor ruang bayangan lebih besar dari ruang benda, bayangan akan diperbesar.
 Jika nomor ruang bayangan lebih kecil daripada ruang benda, bayangan akan
diperkecil.
 Jika bayangan berada di belakang lensa, sifatnya nyata dan terbalik.
 Jika bayangan berada di depan lensa, sifatnya maya dan sama tegak.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jumlah nomor ruang benda dengan nomor
ruang bayangan sama dengan lima. Secara matematis, rumus nomor ruang benda dan bayangan
pada lensa cembung adalah sebagai berikut

.4. Cara melihat bayangan Lensa

5. Pembentukan bayangan pada lensa cembung


VIII. DAFTAR
PUSTAKA

Akundato, A., 2007.


Fisika Dasar. Jakarta
: Universitas
Terbuka.

Sutrisno., 1984. Fisika Dasar. Bandung : ITB.

Nisral.,2012. Perangkat Lunak Pembuatan Bayangan Pada Cermin dan Lensa. Junal

Ilmiah d’Computare. Vol 2, Hal. 24 – 33.

FOTO KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai