METODELOGI PERCOBAAN
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1. Pemantulan cahaya pada bidang lengkung
N
Nama
Alat/Bahan
Jumla
h
Meja optic
Rel presisi
Pemegang slide
diafragma
Bola lampu 12
V, 18 W
Diafragma
celah
Tumpakan
berpenjepit
Gambar
Cermin
Kombinasi
Lensa
8
f=100mm
bertangkai
Catu daya
Kabel
10
penghubung
merah
Kabel
11
penghubung
biru
12
13
14
Tempat lampu
bertangkai
Mistar 30 cm
Kertas
HVS
putih
Nama
Alat/Bahan
Meja optic
Rel presisi
Pemegang slide
diafragma
Bola lampu 12
V, 18 W
Diafragma 1
celah
Tumpakan
berpenjepit
Jumlah
Gambar
Lensa f= 100mm
bertangkai
Catu - daya
Kabel
10
penghubung
merah
Kabel
11
penghubung
hitam
12
13
Tempat lampu
bertangkai
Mistar 30 cm
14
Kertas HVS
putih
(Gambar 1)
1. Susun alat alat yang diperlukan seperti Gambar 1 diatas ini, berurutan dari
kiri, sumber cahaya, lensa, diafragma, meja optic. Kertas diletak di atas meja
optic lalu tarik dua garis berpotong tegak lurus di tengah tengah kertas dan
cermin kombinasi diletakan diatasnya. Lensa dipasang disebelah kiri celah
dengan jarak lensa 10 cm dari sumber cahaya. Lalu, lampu diatur posisinya
sehingga filamennya berada pada posisi tegak.
2. Catu daya dihubungkan ke sumber tegangan PLN.
keadaan mati.
3. Tombol pemilih tegangan keluaran (output) catu daya diputar sebesar 12 V.
4. Sumber cahaya ke catu daya dihubungkan.
5. Sumber cahaya dinyalakan, usahakan agar berkas sinar yang tampak di atas
kertas setajam (sejelas) mungkin.
6. Letak meja optik atau kertas diatur agar berkas cahaya yang tengah berimpit
dengan garis pada kertas (lihat Gambar 2 pada modul)
7. Berkas berkas sinar yang tampak pada kertas kemudian digambar dengan
menggunakan mistar dan pensil. Jika ada, gunakan pensil dengan warna yang
berbeda beda.
8. Cermin cekung dihadapkan kesumber cahaya (lihat gambar 3 pada modul)
Usahakan sinar pantul ditengah berimpit dengan sinar datang. Garis permukaan
cermin ddigambarkan.
9. Sinar sinar pantul ditandai dengan tanda silang, lalu permukaan cermin
pantulnya digambar.
10. Cermin kombinasi disingkirkan dan sinar sinar pantul digambar lalu data
kertas gambar ditempel pada kolom hasil pengamatan di bawah.
11. langkah 7 sampai 10 diulangi tetapi permukaan cermin cembung yang
menghadap ke sumber cahaya digunakan kertas baru (lihat Gambar 4 pada
modul)
3.2.2. Pembiasan pada prisma
(Gambar 2)
1. Susun alat alat yang diperlukan seperti Gambar 2 diatas ini, berurutan dari
kiri, sumber cahaya, lensa, diafragma, meja optic. Kertas diletak di atas meja
optic lalu dua garis berpotong tegak lurus di tengah tengah kertas ditarik dan
lcermin kombinasi diletakkan diatasnya. Lensa dipasang disebelah kiri celah
dengan jarak lensa 10 cm dari sumber cahaya. Lalu, lampu diatur posisinya
sehingga filamennya berada pada posisi tegak.
2. Catu daya dihubungkan ke sumber tegangan PLN. Catu daya dalam keadaan
mati.
3. Tombol pemilih tegangan keluaran (output) catu daya diputar sebesar 12 V.
4. Sumber cahaya ke catu daya dihubungkan.
5. Sumber cahaya dinyalakan, usahakan agar berkas sinar yang tampak di atas
kertas setajam (sejelas) mungkin. Garis garis bersudut 20 0, 300, dan
seterusnya sampai sudut 600 dibuat dengan garis sumbu PO pada kertas itu
seperti (gambar 2 lihat modul).
6. Prisma siku siku diletakkan dengan posisi seperti (gambar 3 lihat modul).
Pertengahan sisi kaca planparalel diusahakan tepat dititik O (perpotongan garis
garis pada kertas)
7. Putarlah kertas sehingga sinar datang berimpit dengan garis yang bersudut 20 0
terhadap PO. Dengan demikian sudut datang sinar (sudut d) sama dengan 200.
8. Garis ditarik tepat pada sisi miring prisma kemudian dibuat dua tanda silang
tepat pada sinar keluar dari prismanya.
9. Kaca prisma disingkirkan dan garis normal n dibuat untuk mengetahui r
(sudut sinar meninggalkan prisma). Kedua garis itu berpotongan membentuk
sudut D yang disebut sudut deviasi. Besar sudut r dan D kemudian diukur
serta dicatat kedalam tabel pada kolom hasil pengamatan.
10. Langkah 7 sampai 10 diulangi untuk sudut datang d yang lainnya.