Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

PERATA ARUS

Oleh
Nama : Sehli Harnisa
NPM : A1E020002
Kelompok : 1 (Satu)
Hari, Tanggal : Jumat, 02 Desember 2022
Nama Asiaten (NPM) : 1. Rany Utami Putri (A1E019007)
2. Dimas Lingga Iswara (A1E019038)
Dosen Pembimbing : Dedy Hamdani, S.Si, M.Si

PROGRAM STUDI PENIDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari, hampir semua peralatan yang kita gunakan
merupakan peralatan atau benda elektronik yang membutuhkan listrik dalam
penggunaannya. Benda-benda elektronik tersebut tentu saja disusun oleh
berbagai komponen elektronika yang membuatnya mampu untuk dioperasikan
sesuai dengan fungsinya. Salah satu komponen elektronika yang banyak
digunakan dalam berbagai benda eletronik adalah dioda.
Dioda merupakan sebuah komponen elektronika yang terdiri dari
gabungan dua kata, yaitu anoda dan katoda. Dioda merupakan salah satu jenis
komponen aktif yang berfungsi sebagai komponen penyearah. Dioda disusun
menggunakan semikonduktor jenis P atau kutub positif (+) dan semikonduktor
jenis N atau kutub negative (-). Dioda disusun menggunakan semikonduktor
jenis silikon dan jenis germanium. Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor ini sering digunakan sebagai penyearah bentuk gelombang
(wave rectifier) dalam pencatu daya dan detector radio. Dioda juga sering
digunakan pada rangkaian-rangkaian listrik dan elektronika yang memerlukan
hasil “satu arah”.
Dioda pada umumnya merupakan komponen elektronika yang berfungsi
sebagai penyearah (rectifier) untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC)
menjadi tegangan searah (DC). Dioda menjadi sangat penting karena hampir
semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah (DC).
Dioda daya mempunyai spesifikasi yang sama dengan dioda biasa pada
umumnya, perbedaan yaitu dioda daya mempunyai kapasitas daya (arus dan
tegangan) yang lebih tinggi dari dioda-dioda sinyal biasa, namun kecepatan
penyaklaran pada dioda daya relatif lebih rendah.
Penyearah gelombang merupakan bagian dari catu daya atau power supply
yang fungsinya sebagai pengubah tegangan arus listrik bolak-balik AC
(Alternating Current) menjadi arus listrik searah DC (Direct Current). Dalam
rangkaian ini, filter yang biasa digunakan untuk memperkuat tegangan yaitu
tegangan ripple sehingga dapat menghasilkan tegangan yang lebih rata.
Rangkaian Rectifier atau penyearah gelombang ini pada umumnya
menggunakan dioda sebagai komponennya.
Melihat karakteristik dioda daya yang mempunyai kapasitas daya yang
lebih tinggi dari dioda biasa, maka seringkali doda daya digunakan di dalam
rangkaian elektronika sebagai penyearah. Selain sebagai penyearah, dioda
daya juga seringkali digunakan sebagai freewheeling (bypass) pada regulator-
regulator penyakelaran, rangkaian pemisah, rangkaian umpan balik dari beban
ke sumber, perata arus, dan lain-lain
Percobaan ini penting dilakukan untuk bisa memberikan pemahaman dan
bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Maka, untuk mengetahui bentuk
tegangan yang dihasilkan oleh perata arus gelombang. Dilakukanlah
percobaan yang berjudul “Perata Arus”.

1.2 Tujuan
Mengamati bentuk tegangan yang dihasilkan oleh perata arus gelombang.
1.3 Rumusan Masalah
Bagaimana bentuk tegangan yang dihasilkan oleh perata arus gelombang ?

1.4 Hipotesis
Perata arus gelombang akan menghasilkan bentuk tegangan berupa
gelombang yang dihasilkan sedikit lebih rata.

1.5 Definisi Istilah


1. Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalis tiap satuan
waktu.
2. Arus AC adalah jenis arus yang tidak mengalir secara searah. 
3. Arus DC jenis arus yang mengalir secara bolak-balik. 
4. Tegangan listrik adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt.
5. Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu
medium.
6. Dioda adalah suatu alat elektronika yang dapat melewatkan arus searah.
7. Hambatan listrik adalah kemampuan suatu benda mencegah atau
menghambat aliran arus listrik.
8. Catu daya adalah sebuah perangkat yang memasok listrik energi untuk
satu atau lebih beban listrik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dioda adalah komponen aktif dari dua elektroda (katoda dan anoda) yang
sifatnya semikonduktor, jadi dengan sifatnya tersebut dioda tidak hanya
memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah, tetapi juga menghambat arus
dari arah sebaliknya. Dioda dapat dibuat dari Germanium (Ge) dan Silikon atau
Silsilum (Si). Komponen aktif ini mempunyai fungsi sebagai; pengaman,
penyearah, voltage regulator, modulator, pengendali frekuensi, indikator, dan
switch. Dioda merupakan piranti kecil yang memiliki kemampuan untuk
menyearahkan arus. Oleh karena itu, dilakukanlah percobaan ini agar dapat
menentukan karakteristik dioda. Awal mulanya dioda adalah sebuah piranti kristal
Cat’s Wahisker dan tabung hampa. Sedangkan pada saat ini, dioda sudah banyak
dibuat dari bahan semikonduktor, contohnya : Silikon dan Germanium

Gambar 2.1 Simbol Dioda dan Dioda


(Fauzan et al., 2018, p. 2).
Dioda merupakan komponen elektronik yang terbuat dari bahan
semikonduktor yang saling dipertemukan. Yaitu semikonduktor P
dansemikonduktor N.Semikonduktor P (P type) merupakan semikondukto r yang
terbuat dari campuran bahan silikon, germanium dan aluminium, mempunyai sifat
kekurangan elektron sehingga disebut semikonduktor positif. Sedangkan
semikonduktor N merupakan semikonduktor yang terbuat dari campuran antara
silikon, germanium dan fosfor yang memiliki kelebihan elektron sehingga disebut
semikonduktor negatif. Dioda memiliki keunikan tersendiri, yaitu hanya dapat
mengalirkan arus dalam satu arah saja, yaitu dari arah anoda (positif) ke arah
katoda (negatif). Dioda memiliki keunikan tersendiri, yaitu hanya dapat
mengalirkan arus dalam satu arah saja, yaitu dari arah anoda (positif) ke arah
katoda (negatif). Dioda Sebagai Penyearah (rectifier) digunakan untuk mengubah
tegangan AC menjadi tegangan DC (Hendra dkk., 2010, pp. 15-16).
Karakteristik Dioda dapat diketahui dengan cara memasang dioda seri
dengan sebuah catu daya dc dan sebuah resistor.
Karakteristik dioda sangat penting untuk diketahui sebagai salah satu bagian dari
perangkat elektronika. Karena, dengan memahami karakteristik suatu komponen
tersebut diharapkan tidak akan terjadi kesalahan dalam aplikasinya pada suatu
rangkaian listrik. Dioda sendiri merupakan suatu komponen elektronika yang
berfungsi untuk menghasilkan tegangan searah dari tegangan bolak-balik. Oleh
karena itu, dengan mengetahui karakteristik dioda, berarti nantinya dapat
memperkirakan tegangan minimum yang dapat dilalui oleh dioda sehingga arus
dapat mengalir melaluinya dan dapat menghasilkan tegangan searah. Untuk dapat
menentukan karakteristik dioda dapat dilakukan dengan melakukan percobaan
elektronika menggunakan suatu rangkaian listrik (Istichoroh, 2013, p. 1).

Gambar 2.2 Karakteristik Dioda


Sumber : Muda., 2013, p.57

Penerapan dioda yang paling banyak dijumpai adalah sebagai penyearah.


Penyearah berarti mengubah arus bolak-balik (ac) menjadi arus searah (dc).
Sebagian besar peralatan elektronik membutuhkan sumber daya yang berupa arus
searah. Untuk kebutuhan daya dan tegangan yang kecil biasanya cukup digunakan
baterai atau accu, namun untuk lebih dari itu diperlukan power supply yang
berupa penyearah. Penerapan dioda yang paling banyak dijumpai adalah sebagai
penyearah. Penyearah berarti mengubah arus bolak-balik (ac) menjadi arus searah
(dc). Sebagian besar peralatan elektronik membutuhkan sumber daya yang berupa
arus searah. Untuk kebutuhan daya dan tegangan yang kecil biasanya cukup
digunakan baterai atau accu, namun untuk lebih dari itu diperlukan power supply
yang berupa penyearah (Surjono., 2017, p. 27).
Dioda dalam rangkaian berfungsi sebagai penyearah arus, sehingga dengan
menggunakan anoda dapat dihasilkan suatu gelombang yang hanya berdenyut
setengah gelombang saja. Rangkaian penyearah merupakan rangkaian yang
mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Rangkaian penyearah
ada dua macam, yaitu rangkaian penyearah setengah gelombang dan rangkain
penyearah gelombang penuh. Rangkaian penyearah dapat dibuat dengan
memanfaatkan dioda (Arpin, 2020, p. 22).
Kapasitor merupakan alat yang digunakan untuk menyimpan muatan atau
energi listrik. Kemampuan sebuah kapasitor menyimpan muatan listrik disebut
kapasitansi dengan satuan farad (F). Kapasitor terdiri dari dua buah plat konduktor
yang di antaranya terdapat bahan dielektrik. Penambahan bahan dielektrik di
antara kedua plat kapasitor, penambahan ini bertujuan untuk meningkatkan
kapasitansi kapasitor. Bahan dielektrik (isolator) tersebut dapat berupa mika,
udara, karet maupun bahan lainnya (Sidi et al., 2020, p. 128).
Komponen elektronika mempunyai bentuk atau jenis tersendiri, dimana
komponen tersebut terbagi menjadi komponen aktif dan komponen pasif.
Komponen aktif merupakan komponen elektronika yang memerlukan arus listrik
agar dapat bekerja atau berfungsi dengan baik, misalnya transistor, diode, IC dan
lain-lain. Sedangkan komponen pasif merupakan komponen elektronika yang
bekerja atau dapat berfungsi tanpa memerlukan arus listrik, misalnya resistor,
potensiometer, trafo dan kapasitor. Kapasitor adalah piranti yang berguna untuk
menyimpan muatan dan energi listrik. Kapasitor pada dasarnya tersusun dari dua
plat sejajar yang disisipi bahan dielektrik. Kapasitor terdapat bahan dielektrik
yaitu zat yang dapat dipergunakan untuk memperbesar kapasitas kapasitor. Bahan
dielektrik biasanya terikat kuat oleh masingmasing atom sehingga tidak dapat
bergerak meskipun berada dalam medan listrik (Jumingin & Setiawati, 2016, p.
23).
Banyak sekali manfaat adanya kapsitor dalam kehidupan sehari-hari,
diantaranya digunakan sebagai Perata arus. Srus yang diperlukan sebuah pesawat
elektronik, seperti radio, televisi, dan komputer adalah arus searah atau DC. Oleh
karena itu, arus listrik yang berasal dari jaringan PLN harus diturunkan
tegangannya dan arusnya dibuat searah. Namun, biasanya setiap alat elektronika
sudah dilengkapi oleh peralatan seperti itu.
Alat khusus yang menyediakan kebutuhan arus searah adalah catu daya. Alat ini
terdiri atas bagian penurun tegangan, penyearah arus, dan perata arus.

Gambar 2.3 Proses Penyearahan Arus pada Catu Daya

Arus AC yang disalurkan PLN dengan tegangan 220 V diturunkan tegangannya


menjadi 12 V oleh transformator, lalu ketika melalui dioda arus AC diubah
menjadi DC. Namun, karena arus DC yang dihasilkan belum rata maka digunakan
kapasitor.
Ketika arus muncul, kapasitor menyimpan energi. Kemudian, ketika arus tidak
ada kapasitor mengeluarkan energi listrik yang tadi disimpannya. Dengan
demikian, arus DC yang mengalir ke beban seolah-olah lancar atau tidak
tersendat-sendat
(Saripudin, 2018, p. 42-
43).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

No Nama Alat/Bahan Jumlah Gambar


1 Hambatan tetap 470 1
Ω

2 Dioda IN4002 4

3 Papan rangkaian 1

4 Jembatan 7
penghubung

5 Saklar 1 kutub 1
6 Kabel penghubung 1
merah

7 Kabel penghubung 1
hitam

8 Catu-Daya 1

9 Osiloskop 1

10 Kapasitas 1000 µF 1

3.2 Langkah Percobaan

1. Dihidupkan osiloskop dan tunggu beberapa saat hingga terlihat garis


pada layar. Lakukan pengaturan secukupnya pada tombol posisi
hingga garis berimpit dengan sumbu X. Jika garis terlihat tidak
stasioner (berkedip), atur tombol sweep time hingga diperoleh garis
stasioner.
2. Diatur saklar input pada posisi ground (GND).
3. Diubungkan osiloskop ke rangkaian pada titik A dan B (dengan
menggunakan probe).
4. Dihidupkan catu-daya dan tutup saklar S, kemudian geser saklar input
osiloskop pada posisi AC, amati dan gambarkan bentuk tegangan pada
kolom hasil pengamatan.
5. Dibuka saklar S (posisi 0) dan pindahkan hubungan osiloskop dengan
rangkaian pada titik C dan D, kemudian geser saklar input osiloskop
pada posisi DC.
6. Ditutup saklar S (posisi 1), kemudian amati dan gambarkan bentuk
tegangan pada kolom hasil pengamatan.
7. Setelah selesai, matikan osiloskop dan catu-daya.

3.2.1 Foto Percobaan

Gambar 1 Rangkaian Percobaan pada Posisi AC (Bentuk tegangan tanpa filter (S terbuka))

Gambar 2 Output Percobaan pada Posisi AC (Bentuk tegangan tanpa filter (S terbuka))
Gambar 3 Rangkaian Percobaan pada Posisi DC (Bentuk tegangan dengan filter (S
tertutup))

Gambar 4 Percobaan pada Posisi DC (Bentuk tegangan dengan filter (S tertutup))


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Percobaan

a. Arus AC
Bentuk tegangan tanpa filter (S Bentuk tegangan tanpa filter (S
terbuka) terbuka)

b. Arus DC

Bentuk tegangan dengan filter Bentuk tegangan dengan filter


(S tertutup) (S tertutup)

4.2 Pembahasan
Pada percobaan praktikum yang telah dilakukan yang berjudul Perata arus
dengan tujuan mengamati bentuk tegangan yang dihasilkan oleh perata arus
gelombang. kami menggunakan beberapa alat dan bahan diantaranya adalah yang
pertama yaitu, Hambatan Tetap 470Ω, hambatan tetap adalah ukuran sejauh mana
suatu objek menentang aliran arus listrik. Fungsi dari hambatan tetap 470Ω pada
rangkaian di percobaan ini adalah untuk mengahambat arus listrik secara
permanen dalam sebuah rangkaian. Kemudian yang kedua ada dioda 1N4002,
dioda itu sendiri merupakan komponen aktif dua kutub yang pada umumnya
bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah
dan menghambat arus dari arah sebaliknya. Fungsinya sebagai penyearah arus
listrik. Selanjutnya, yang ketiga ada papan rangkaian, papan rangkaian adalah
sebuah papan yang penuh dengan sirkuit dari logam yang menghubungkan
komponen elektronik yang berbeda jenis maupun sama satu sama lain tanpa kabel.
Fungsi papan rangkaian adalah untuk meletakkan komponen-komponen menjadi
suatu rangkaian elektronika dan menghubungkan komponen-komponen
elektronika melalui lapisan konduktor. Kemudian keempat ada Jembatan
Penghubungyang merupakan medium yang dapat menghantarkan listrik yang
hanya mampu menjangkau aliran listrik pada papan rangkaian. Alat ini berfungsi
untuk mengalirkan atau menghantarkan listrik dan hanya mampu menjangkau
aliran listrik pada papan rangkaian. Kelima saklar 1 kutub adalah alat yang
digunakan untuk menghubungkan / memutuskan suatu hantaran. Fungsinya untuk
memutuskan dan menyambungkan aliran listrik dengan perangkat elektronik.
Selanjutnya yang keenam dan ketujuh ada kabel penghubung merah dan hitam
yang merupakan komponen elektronika yang dapat mengalirkan arus listrik
bernilai positif dan negative. Dengan fungsinya kabel penghubung merah untuk
mengalirakn arus listrik bernilai positif(+),sedangkan untuk kabel penhubung
hitam berfungsi untuk mengalirkan arus listrik bernilai negative(-). Selanjutnya,
yang kedelapan Catu daya. Catu daya merupakan sebuah perangkat yang
memasok listrik energi untuk satu atau lebih beban listrik. dengan fungsi sebagai
sumber arus listrik. Setelah itu, yang kesembilan yaitu Osiloskop yang merupakan
sebuah alat ukur yang berfungsi untuk menunjukkan bentuk sinyal listrik berupa
grafik dari tegangan terhadap waktu yang tertampil pada layarnya. Lalu yang
terakhir ada kapasitas 1000 μF adalah komponen elektronika yang berfungsi
menyimpan muatan listrik dalam jangka waktu tertentu. 
Dalam percobaan kali ini, kami melakukan percobaan mengenai perata
arus gelombang dan memiliki tujuan untuk mengamati bentuk tegangan yang
dihasilkan perata arus gelombang. Adapun komponen yang digunakan sebagai
penyearah adalah dioda. Dioda sendiri memiliki pengertian sebagai penyearah
atau Rectifier untuk mengubah tegangan arus listrik AC menjadi arus listrik DC.
Dioda merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah arus
bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Rangkaian rectifier atau penyearah
gelombang pada umumnya menggunakan dioda sebagai komponen utamanya.
Filter dalam rangkaian penyearah ini biasanya digunakan untuk memperkecil
tegangan yaitu tegangan rippel sehingga dapat menghasilkan tegangan keluaran
yang lebih rata, baik untuk penyearah setengah gelombang maupun penyearah
gelombang penuh. Sedangkan filter juga diperlukan karena rangkaian elektronika
juga memperlukan sumber tegangan DC yang tetap juga untuk keperluan sumber
daya dan pembiasan yang sesuai operasi pada rangkaian. Rangkaian penyearah
menggunakan filter dapat di bentuk dari rangkaian yang menggunakan kapasitor,
trafo, atau menggunakan keduanya. Arus searah (DC) yaitu tegangan bernilai
konstan dan arus juga konstan. Arus bolak-balik (AC) apabila tegangan pada
kedua terminal, dari positif ke negatif dan sebaliknya, arus secara terus-menerus
juga akan mengalami perubahan arah aliran. Dioda ini dikatakan sebagai
penyearah setengah gelombang karena arus mengalir dalam tahanan hanya untuk
setengah dari setiap siklus pembangkitnya. Salah satu penggunaan dioda
didasarkan pada kemampuan dioda untuk menghantarkan arus hanya ke satu arah.
Dimana arah arus AC dari trafo sedangkan DC ke beban. Arus listrik yang
diberikan ke rangkaian adalah arus bolak balik yang dihasilkan untuk sebuah
trafo. Untuk jalur yang dilalui arus AC selama setengah siklus positifnya. Dioda
diberi bias maju sehingga dapat menghantarkan arus. Arus mengalir melewati
dioda ke beban. Sebuah rangkaian yang mampu mengkonversikan tegangan AC
menjadi DC disebut sebagai rangkaian penyearah.
Percobaan ini dimulai dengan menyusun rangkaian elektronika pada papan
rangkaian untuk tegangan listrik AC, mulai dari hambatan tetap 470 ohm, Dioda
IN4002, jembatan penghubung, saklar satu kutub, kabel penghubung hitam dan
merah, menara osiloskop dan kapasitas 10000 μF yang dihubungkan ke papan
rangkaian. Kemudian osiloskop dihidupkan dan tunggu beberapa saat hingga garis
di layar terlihat. Lakukanlah pengaturan secukupnya dengan osiloskop dalam
keadaan terkalibrasi, setelah itu saklar 1 kutub diposisikan pada garis Ground
(GND). Kemudian hubungkan osiloskop ke rangkaian pada titik A dan titik B
dengan menggunakan probe. Pada titik ini tegangan yang dihubungkan berupa
arus listrik AC. Langkah selanjutnya adalah dengan menghubungkan osiloskop
pada titik C dan D dengan menggunakan arus listrik berupa DC. Setelah
percobaan dilakukan maka kita dapatkan hasil percobaan bentuk tegangan filter
seperti pada tabel data percobaan sebelumnya. Berdasarkan hasil percobaan, untuk
percobaan pertama diperoleh bahwa pada saat tegangan AC diberikan filter (S
terbuka) maupun ketika filter dengan kapasitor (S tertutup) yang terjadi adalah
bentuk tegangannya adalah sama, yaitu gelombang bolak-balik sinusoida
( gelombang penuh dimana terdapat bukit dan lembah) Pada saat ( S tertutup dan
S terbuka) hasilnya sama karena di arus AC saklar tidak berpengaruh dan pada
saat di titik AC dioda tidak berpengaruh baik diodanya di balik ataupun tidak
karena pada karakteristik dioda lebih baik menyalurkan arus di DC yang mana
arusnya searah sedangkan arus AC adalah arus bolak-balik. Pada percobaan
kedua, untuk bentuk tegangan filter kapasitor (S tertutup) bentuk tegangannya rata
dimana menghasilkan setengah gelombang yang lebih rata. Dimana pada arus DC
saklar dan dioda sangat berpengaruh jika dioda dibalik gelombang yang
dihasilkan lebih rata karena karakteristik dioda adalah lebih baik menyalurkan
arus di DC yang mana arusnya searah. Gelombang yang dihasilkan pada DC yaitu
setengah gelombang dan lebih rata hal ini juga disebabkan oleh pengaruh
kapasitor yang mana karakteristik dari kapasitor yaitu meratakan arus di DC.
Dimana sewaktu tegangan pada ujung-ujung beban naik terhadap waktu pada titik
A dan B maka kapasitor akan dimuati sedemikian rupa sehingga plat atasnya
positif. Kapasitas atau kapasitor akan membuang muatan listriknya melalui beban
R sesaat setelah berkurangnya tegangan keluaran penyearah antara B dan C. Hal
ini akan membuat tegangan pada ujung-ujung beban tidak pernah mencapai nol,
tetapi akan mengikuti lintasan garis tebal. Sehingga akan menghasilkan bentuk
gelombang yang lebih kecil dan tegangan searah akan menghasilkan bentuk
gelombang yang lebih rata.
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh bahwa gelombang yang terbentuk
adalah rapatan dengan bentuk gelombang penuh dan berbentuk bukit dan lembah.
Pada hasil yang di dapatkan seperti bentuk perata arus gelombang yaitu Tampak
bahwa riak gelombang tegangan menjadi lebih kecil dan tegangan searah yang
dihasilkan pada ujung-ujung beban adalah agak lebih rata. Sehingga, pada
percobaan praktikum yang telah kami lakukan memenuhi atau sesuai dengan
hipotesis yang mana hipotesisnya adalah perata arus gelombang akan
menghasilkan bentuk tegangan berupa gelombang yang dihasilkan sedikit lebih
rata.
Berdasarkan menurut (Bram Palgunadi · 2021) pemerataan arus
gelombang ada dua jenis yaitu perata arus tunggal dan ganda dimana perata arus
tunggal aliran tersebut hanya mengalir selama fasa positif berlangsung sedangkan
pada fasa negatif berlangsung, tidak ada aliran yang mengalir sama sekali
kedalam penahan R. Dan untuk bentuk aliran listrik arus searah yang dihasilkan
dengan perata fasa ganda seperti gambar berikut:

Gambar 4.2.1 fasa ganda


Dari gambar tersebut aliran ini merupakan aliran arus searah sejati,tapi masih
merupakan listrik aliran searah yang berubah ubah . Dan hasil percobaan yang
telah kami lakukan menghasilkan bentuk gelombang yang rata dan berada di atas
garis x dan bentuk gelombangnya. Sehingga, data percobaan dengan literatur bisa
dikaan sesuai.
Pada praktikum, terkadang sering terjadi kesalahan-kesalahan umum yang
bisa menyebabkan tidak tercapainya tujuan dari sebuah percobaan. Begitupun
dengan percobaan yang telah kami lakukan, terdapat beberapa kesalahan pada
kabel osiloskop yang terhubung ke rangkaian lupa dihubungkan sehingga
mengakibatkan perulangan dalam melakukan percobaan, lalu kesalahan di
osiloskopnya kemungkinan error karena terlalu sering digunakan sehingga
mengakibatkan kerusakan atau tidak terkalibrasi, serta kesalahan lainnya yang
sering terjadi adalah pemasangan kabel kurang tepat.
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa bentuk
tegangan berupa gelombang yang dihasilkan sedikit lebih rata, yang mana cara,
mendapatkannya yaitu dioda harus mengalirkan arus pada satu arah tegangan
positif saja dengan menggunakan kapasitor sebagai perata arus dan juga sebagai
tempat untuk menyimpan tegangan yang besar pada rangkaian elektronika
tersebut.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Perata arus adalah rangkaian yang berfungsi untuk menjadikan
gelombang yang mempunyai lebih dari satu arah menjadi gelombang satu
arah. Sehingga dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
percobaan menggunakan arus bolak balik AC menghasilkan panjang
gelombang dari tegangannya dengan berbentuk bukit dan lembah. Dan pada
percobaan menggunakan arus searah DC, gelombang dari tegangannya
berbentuk rata gelombangnya berada di atas garis. Dimana, dioda akan
menyerahkan arus pada satu arah tegangan positif saja. Jika sumber arus pada
dioda diganti dengan arus, maka rangkaian penyearah dengan satu dioda akan
menghasilkan punya arus setengah gelombang dan selebihnya menghasilkan
penyearah gelombang penuh. Oleh karena itu untuk mendapatkan bentuk
tegangan berupa gelombang yang lebih rata diperlukan kapasitor yang punya
sinyal sendiri sebagai tempat untuk menyimpan besarnya tegangan pada suatu
rangkaian dan juga berfungsi sebagai berapa arus.

5.2 Saran
Sebaiknya sebelum melakukan percobaan praktikum, peralatan yang akan
digunakan untuk menunjang percobaan harus dicoba terlebih dahulu, apakah
berfungsi dengan baik atau tidak dan harus benar-benar diperhatikan
kualitasnya. Sehingga percobaan dapat berjalan dengan lancar tanpa
hambatan. Dan sebaiknya untuk praktikum selanjutnya lebih menguasai
materi sehingga akan mudah dalam melakukan praktikkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arpin, R. M. (2020). Skematik Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang pada
Rangkaian Elektronika Analog. Dewantara Journal of Technology, 1(1).
Fauzan, R. A., Purba, R. Y., & Endarko. (2018). Karakteristik Dioda (E9). Jurnal
Elektronika Dasar II, 1114100089, 1–5.
Hendra,dkk. 2010. Perancangan dan Pembuatan Charger Handphone Poertable
Menggunakan Sistem Penggerak Generator AC Dengan Penyearah. Jurnal
Infotel. Vol. 2 (2).

Istichoroh, N. (2013). Simulasi Karakteristik Dioda Dengan Menggunakan


Bahasa Pemrograman Delphi 7.0. Inovasi Fisika Indonesia, 2(01), 1–6.
Jumingin, & Setiawati, S. (2016). Kajian Ketebalan Tanah Liat Sebagai Bahan
Dielektrik Kapasitor Plat Sejajar. Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam, 13(1), 22–26. https://jurnal.univpgri-
palembang.ac.id/index.php/sainmatika/article/view/960
Muda. (2013). Elektronika Dasar. Malang : Gunung Samudera
Saripudin. (2018). Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan. Bandung :
Grafindo Media Pratama
Sidi, M., Lapanporo, B. P., & Arman, Y. (2020). Perbandingan Kapasitansi dari
Beberapa Jenis Bahan Menggunakan Kapasitor Silinder. Prisma Fisika,
8(2), 128. https://doi.org/10.26418/pf.v8i2.42528
Surjono. (2017). Elektronika : Teori dan Penerapan. Jawa Timur :
Cerdas Ulet Kreatif
LAMPIRAN

Foto Percobaan

Rangkaian Percobaan pada Posisi AC (Bentuk tegangan tanpa filter (S terbuka))

Rangkaian Percobaan pada Posisi DC (Bentuk tegangan dengan filter (S tertutup))

Anda mungkin juga menyukai