Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, karena
atas berkat rahmat dan karunia yang telah diberikan kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Gerak, Posisi dan Penampakan Matahari dan Bulan ini tepat pada
waktunya.
Matahari dan bulan merupakan benda langit yang berpengaruh besar bagi
kehidupan di planet ini. Keduanya memiliki gerakan tersendiri yang mengitari bumi, dan
pada suatu saat berada pada posisi sejajar. Orbit keduanya ini memungkinkan juga
terjadinya suatu fenomena di langit seperti gerhana. Melalui makalah ini diharapkan
pembaca dapat memahami bagaimana pergerakan, posisi, dan penampakan benda benda
langit yaitu matahari dan bulan yang tentunya sangat bermanfaat sebagai ilmu
pengetahuan dan juga bekal mengajar nanti.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Syuhendri, M.Pd., selaku dosen
mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antarika (IPBA) Universitas Sriwijaya.
Akhirnya tak ada gading yang tak retak,begitu pula dengan makalah yang kami
buat ini masih jauh dari kata sempurna.Maka dari itu kami mengharapkan partisipasi dari
rekan-rekan sekalian untuk memberikan kritik dan saaran demi tercapainya kesempurnaan
pada makalah kami ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Indralaya, Oktober 2012

Penulis

Gerakan, Posisi, dan Penampakan Matahari dan Bulan

DAFTAR ISI

Kata pengantar.. i
Daftar isi..... ii
I

Pendahuluan
1.1. Latar Belakang... 1
1.2. Rumusan Masalah.. 1
1.3. Tujuan.................... 1

II

Isi
2.1. Gerak Semu Harian Matahari. 2
2.2. Gerak Semu Tahunan Matahari.................. 2
2.3. Gerak, Posisi dan Penampakan Bulan. 3
2.4. Gerhana................................................................... 4

III

Penutup
3.1 Kesimpulan....... 8
3.2. Saran dan Kritik... 8

Daftar Pustaka 9

Gerakan, Posisi, dan Penampakan Matahari dan Bulan

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Sebagaimana diketahui bahwa sinar bulan yang nampak dari bumi merupakan sinar

matahri yang dipantulkan oleh bulan. Karena revolusi bulan mengelilingi bumi, maka bulan
nampak berubah bentuknya dilihat dari bumi. Perubahan bentuk bulan dilihat dari bumi inilah
yang dinamakan dengan fase-fase bulan. Fase-fase Bulan (Moons phase) ini terulang setiap
sekitar 29,5 hari, yaitu waktu yang diperlukan Bulan mengelilingi Bumi.
Berkaitan dengan matahari, pergerakan harian matahari dari timur ke barat, terbit dari
timur dan terbenam di barat pada dasarnya bukanlah gerak matahari yang sebenarnya, akan
tetapi merupakan akibat perputaran bumi pada porosnya (evolusi) selama sehari semalam.
Bumi berputar mengelilingi matahari, bulan mengelilingi bumi dan bersama dengan bumi
mengelilingi matahari. Diantara akibat yang bisa timbul dari hal ini adalah bumi terkadang
berada di antara bulan dan matahari dan terkadang bulan yang berada di antara bumi dan
matahari, yang menyebabkan terjadinya gerhana.
Oleh karena itu penulis membuat makalah ini sebagai pengetahuan bagi pembaca
mengenai gerak, posisi, dan penampakan benda langit serta fenomena yang bisa terjadi.

1.2

Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.

1.3

Apa yang dimaksud dengan gerak semu harian matahari?


Apa yang dimaksud dengan gerak semu tahunan matahari?
Bagaimana gerak, posisi dan penampakan bulan?
Bagaimana proses terjadinya gerhana matahari?
Bagaimana proses terjadinya gerhana bulan?

Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.

Mahasiswa memahami gerak semu harian matahari?


Mahasiswa memahami gerak semu tahunan matahari?
Mahasiswa memahami gerak, posisi dan penampakan bulan?
Mahasiswa memahami proses terjadinya gerhana matahari?
Mahasiswa memahami proses terjadinya gerhana bulan?
BAB II
Gerakan, Posisi, dan Penampakan Matahari dan Bulan

1
1

ISI

2.1

Gerak Semu Harian Matahari

Diamati dari bumi, peredaran Matahari dan benda-benda langit melintas dari timur ke
barat. Pergerakan Matahari dan benda-benda langit dari timur ke barat ini disebut sebagai
peredaran semu harian benda langit, hal ini teramati karena bumi yang ber-rotasi dengan
arah sebaliknya, dari barat ke timur. sehingga akan muncul tampak kesan semu bahwa dari
sudut pandang kita (sebagai pengamat) di bumi, matahari-lah yang bergerak mengelilingi.

Gambar 1

2.2

: Gerak semu harian matahari

Gerak Semu Tahunan Matahari

Matahari tampak terbit dari tempat yang berbeda setiap periode tertentu dalam
setahun. Padahal, Matahari sebenarnya tidak mengalami perubahan posisi. Kenampakan ini
terjadi akibat revolusi Bumi. Matahari seolah-olah bergerak atau berpindah tempat. Nah,
gerak inilah yang disebut gerak semu tahunan Matahari. Perhatikan gambar di bawah ini :

Gambar 2 : Gerak semu tahunan


matahari

Gerakan, Posisi, dan Penampakan Matahari dan Bulan

2.3

Gerak, Posisi dan Penampakan Bulan


Bulan memiliki dua macam gerakan, yaitu rotasi dan revolusi.
1. Rotasi Bulan
Perputaran Bulan pada porosnya disebut rotasi Bulan. Untuk satu kali rotasi,
Bulan membutuhkan waktu sebulan (29 hari). Rotasi Bulan tidak memberikan
pengaruh apa pun terhadap kehidupan di Bumi.
2. Revolusi Bulan
Sebagai satelit Bumi, Bulan bergerak mengelilingi Bumi. Gerakan Bulan
mengelilingi Bumi disebut revolusi Bulan. Waktu yang diperlukan Bulan untuk
satu kali revolusi adalah sebulan (29 hari).Saat berevolusi, luas bagian Bulan
yang terkena Matahari berubah-ubah. Oleh karena itu, bentuk Bulan dilihat dari
Bumi juga berubah-ubah. Perubahan bentuk Bulan itu disebut fase-fase Bulan.
Dalam sekali revolusi, Bulan mengalami delapan fase. Apabila dirata-rata, setiap
fase Bulan berlangsung selama kurang lebih 34 hari. Bidang berwarna hitam
merupakan bagian Bulan yang tidak terkena sinar Matahari. Bidang berwarna
putih merupakan bagian Bulan yang terkena sinar Matahari namun tidak terlihat
dengan jelas dari Bumi.
Berikut fase-fase nya:

Hari Pertama, Bulan berada pada posisi 0. Bagian Bulan yang tidak terkena
sinar Matahari menghadap ke Bumi. Akibatnya, Bulan tidak tampak dari
Bumi. Fase ini disebut Bulan baru.

Hari ke-4, Bulan berada pada posisi 45. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak
melengkung seperti sabit. Fase ini disebut Bulan sabit.

Hari ke-8, Bulan berada pada posisi 90. Bulan tampak berbentuk setengah
lingkaran. Fase ini disebut Bulan paruh.

Hari ke-11, Bulan berada pada posisi 135. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak
seperti cakram. Fase ini disebut Bulan cembung.

Hari ke-14, Bulan berada pada posisi 180. Pada posisi ini, Bulan tampak
seperti lingkaran penuh. Fase ini disebut Bulan purnama atau Bulan penuh.

Hari ke-17, Bulan berada pada posisi 225. Dilihat dari Bumi, penampakan
Bulan kembali seperti cakram.

Gerakan, Posisi, dan Penampakan Matahari dan Bulan

Hari ke-21, Bulan berada pada posisi 270. Penampakan Bulan sama dengan
Bulan pada posisi 90. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran.

Hari ke-25, Bulan berada pada posisi 315. Penampakan Bulan pada posisi ini
sama dengan posisi Bulan pada 45. Bulan tampak berbentuk seperti sabit.

Selanjutnya, Bulan akan kembali ke kedudukan semula, yaitu Bulan mati. Posisi
3
Bulan mati sama dengan posisi Bulan baru.

Gambar 2:

2.4

Fase fase bulan

Gerhana
Bumi berputar mengelilingi matahari, bulan mengelilingi bumi dan bersama dengan

bumi mengelilingi matahari. Diantara akibat yang bisa timbul dari hal ini adalah bumi
terkadang berada di antara bulan dan matahari dan terkadang bulan yang berada di antara
bumi dan matahari. Ketika bulan berada di antara bumi dan matahari dan ketiganya berada
dalam satu garis, bulan akan menghalangi cahaya matahari yang menuju beberapa daerah di
permukaan bumi. Inilah yang menyebabkan terjadinya gerhana matahari pada daerah bumi
yang cahaya mataharinya terhalang bulan. Sedangkan ketika bumi berada di antara bulan dan
matahari dan ketiganya berada dalam satu garis, maka bayangan bumi akan menutupi bulan
sedikit demi sedaikit. Inilah yang menyebabkan terjadinya gerhana bulan.

Gerakan, Posisi, dan Penampakan Matahari dan Bulan

2.4.1

Gambar 2:
(bawah)

Gerhana matahari (Atas) dan gerhana bulan

Gerhana Matahari

4
Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari

sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil,
bayangan Bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya karena Bulan yang
berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari
yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Gerhana matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
1. Gerhana matahari total
Terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan

Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran
piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masingmasing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
2. Gerhana matahari sebagian
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup
sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan
Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
3. Gerhana matahari cincin
Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup
sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih
kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan
Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian
piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan
Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
Gerhana matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana
matahari, orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat
merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan.
Ciri gerhana matahari:
a. Terjadinya siang hari
Gerakan, Posisi, dan Penampakan Matahari dan Bulan

b.
c.
d.
e.

Posisinya Matahari Bulan Bumi sejajar


Bumi seharusnya menerima cahaya matahari, tetapi terhalang oleh bulan
Terjadi jika bayangan bulan menutupi permukaan bumi
Berlangsung selama 6 menit

2.4.2

Gerhana Bulan

Gerhana bulan adalah penampakan gelap di bulan saat purnama. Kita sudah
mengetahui bahwa bumi mengitari matahari. Sementara itu bulan mengitari bumi. Akibatnya
bulan kadang-kadang berada di antara matahari dan bumi. Pada saat lain bumi yang berada di
antara matahari dan bulan.
Ketika bulan berada di antara matahari dan bumi, ketiganya belum tentu segaris.
Bulan mungkin berada lebih rendah, mungkin pula lebih tinggi dari garis hubung antara
matahari dan bumi. Bila suatu waktu bulan berada tepat segaris di antara matahari dan bulan,
bulan akan menghalangi cahaya matahari yang menuju beberapa daerah di permukaan bumi.
Ini menyebabkan terjadinya gerhana matahari. Tidak semua wilayah di permukaan bumi yang
bisa mengamati gerhana tersebut. Hanya daerah yang tergelapi oleh bulan itu yang akan
melihat gerhana matahari. Pada saat yang lain, bumi berada di antara matahari dan bulan.
Gerakan, Posisi, dan Penampakan Matahari dan Bulan

Tetapi ini pun belum tentu segaris. Pada keadaan ini bumi melihat bundaran penuh
permukaan bulan yang tersinari oleh matahari, bulan purnama. Pada saat-saat tertentu, bumi
segaris dengan matahari dan bulan. Akibatnya bayangan bumi menutupi bulan sedikit-demi
sedikit. Itulah yang menyebabkan gerhana bulan. Tak seperti gerhana Matahari, gerhana
Bulan aman disaksikan dengan mata telanjang tanpa perlu pelindung.
Ciri ciri gerhana bulan:
a. Pada bulan purnama
b. Posisinya Matahari Bumi Bulan segaris
c. Bulan seharusnya menerima cahaya matahari tetapi terhalangi bumi pada saat bulan
purnama.
d. Bulan memasuki bayang bayang bumi.
e. Terjadi pada malam hari
f. Berlangsung selama 6 jam

Gerakan, Posisi, dan Penampakan Matahari dan Bulan


7

BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan
1. Gerak semu harian matahari adalah gerakan matahari yang melintas dari arah timur
ke barat yang sebenarnya terlihat seperti itu karena bumi yang berotasi dari arah
barat ke timur.
2. Gerak semu tahunan matahari adalah posisi matahari terbit yang terlihat selalu
berbeda setiap tahun yang sebenarnya terlihat seperti itu karena revolusi bumi,
padahal posisi matahari tidak berubah.
3. Gerakan bulan terdiri atas dua, yaitu rotasi bulan dan revolusi bulan. Bulan
memiliki delapan fase mulai terbitnya bulan baru sampai ke fase bulan mati dan
menjadi bulan baru kembali.
4. Gerhana matahari terbagi menjadi tiga macam yaitu gerhana matahari total,
sebagian, dan cincin. Gerhana matahari terjadi saat posisi bulan terletak sejajar di
antara Bumi dan Matahari.
5. Gerhana bulan terbagi atas dua macam yaitu gerhana bulan total dan gerhana bulan
sebagian. Gerhana bulan terjadi saat bulan segaris berada di antara matahari dan
bumi.

3.2

Saran
Penulis mengharapkan agar pembaca mempunyai pengetahuan dan wawasan

mengenai materi benda benda langit ini sebagai bekal mengajar nanti.

Gerakan, Posisi, dan Penampakan Matahari dan Bulan

DAFTAR PUSTAKA

- Tjasyono, Bayong. 2006. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Bandung : PT Remaja
RosdaKarya.
- Anonim.2011. Gerakan Bumi Bulan dan Matahari. (http://Tamanbelajarku.
wordpress.com /.../gerakan-bumi-bulan-dan-matahari/). Online, diakses pada 4 Oktober
2012
- Liliawati, Winny. 2011. Makalah IPBA Seminar Nasional Fisika ITB. (http://file.upi.edu
/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/197812182001122WINNY_LILIAWATI/makalah_IPBA_seminar_nasional_fisika_ITB.pdf). Online,
diakses pada 6 Oktober 2012
- Purnawati, Dewi. 2010. Bab 8 Tata Surya Bumi dan Matahari. (http://dewipurnawati1
.weebly.com/uploads/7/3/1/6/7316436/bab_8_tata_surya_bumi_dan_matahari.pdf).
Online, diakses pada 4 Oktober 2012
- Tugino.2011. Gerakan Bumi dan Bulan. (http://tugino230171. wordpress.com/
2011/05/05/gerakan-bumi-dan-bulan/). Online, diakses pada 6 Oktober 2012

Gerakan, Posisi, dan Penampakan Matahari dan Bulan

Anda mungkin juga menyukai