Anda di halaman 1dari 24

PERKEMBANGAN ELEKTRODINAMIKA PADA TIAP PERIODE

Penulis :
Kelompok 7
Nama anggota :
1. Dara Arka Fidela (1813022047)
2. Fifi Salia Putri (1813022049)
3. Qonita Puja Kesuma (1813022045)
Kelas : A

Mata Kuliah : Sejarah Perkembangan Fisika


Dosen Pengampu : Drs. Feriansyah Sesunan, M. Pd.
Dr.Viyanti, S. Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Perkembangan
Elektrodinamika tiap-tiap Periode ini dengan tepat waktu.
Makalah yang berjudul “Perkembangan Elektrodinamika tiap-tiap Periode “ ini
dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Perkembangan Fisika
yang diberikan oleh dosen mata kuliah. Penulisan makalah ini tidak mungkin
terselesaikan apabila tidak ada kerja sama yang baik didalam kelompok kami.
Terlepas dari itu, dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan. Kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca terkait makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kelompok kami maupun bagi yang
membacanya.

Bandar Lampung, 21 Februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
COVER .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................... 2

II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Elektrodinamika.. .................................................................... 3
B. Sejarah Lahirnya Listrik .......................................................................... 5
C. Perkembangan Elektrodinamika Tiap Periode...........................................5

III. PENUTUP
A. Kesimpulan.. .............................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA

iii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu materi yang dipelajari dalam fisika adalah elektrodinamika.
Penerapan dari konsep elektrodinamika dapat ditemui dalam kehidupan
sehari hari terutama dalam peralatan rumah tangga. Salah satu penerapan
dari konsep elektrodinamika terdapat pada setrika dimana dalam prinsip
kerja setrika membutuhkan peran listrik untuk menjalankannya . Selain
daripada setrika, hampir seluruh alat rumah tangga membutuhkan listrik
dalam mengerjakannya, seperti televisi. Untuk membuat televisi menyala
dibutuhkan sambungan ke arus listrik, dimana kabel dari televisi
disambungkan ke stop kontak untuk menghubungkannya.

Selain dari contoh di atas, contoh penerapan konsep elektrodinamika


banyak ditemui pada alat elektronik lain seperti kipas angin, mesin cuci,
kulkas, dan lainnya. Dimana semua alat tersebut dapat bekerja hanya bila
ada listrik yang mengalirinya. Alat-alat elektronik tersebut dihubungkan
secara langsung ke sumber arus listrik agar dapat digunakan.

Hal ini membuktikan bahwa tanpa kita sadari konsep elektrodinamika


sangat penting perannya dalam kehidupan kita. Untuk itu diperlukan
pengetahuan yang lebih mendalam tentang konsep elektrodinamika serta
sejarah perkembangan elektrodinamika dalam setiap periode kehidupan.
2

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah kali ini adalah sebagai berikut.
1. Apa itu elektrodinamika ?
2. Bagaimana perkembangan elektrodinamika pada tiap periode serta
tokoh-tokoh fisikawannya?

C. Tujuan
Tujuan pada makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui apa itu elektrodinamika.
2. Memahami perkembangan elektrodinamika pada tiap-tiap periode serta
tokoh-tokoh fisikawannya.
II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Elektrodinamika
Ilmu pengetahuan yang selama ini kita pelajari selalu mengalami
perubahan dan perkembangan. Perubahan ini ada yang terjadi secara
pelan-pelan, ada pula yang terjadi secara drastis akibat pertentangan antara
satu ilmu pengetahuan dengan ilmu pengetahuan yang baru, atau
pertentangan antara teori yang lama yang digantikan dengan penemuan
teori baru dalam pengetahuan. Perubahan ini terjadi karena adanya
perubahan paradigm pada sains normal yang dianut masyarakat sains.
Paradigma lama dari suatu teori atau ilmu pengetahuan dianggap tidak
sesuai lagi bahkan dianggap salah lantas kemudian digantikan dengan
paradigma yang baru yang lebih diterima.

Revolusi sains memang hanya tampak revolusioner bagi mereka yang


paradigmanya terkena revolusi itu. Sedangkan bagi mereka yang
paradigmanya tidak terkena revolusi sains bisa jadi memandang revolusi
ini hanya sekedar tambahan pengetahuan belaka.
(Zamroni, 2009).

Perkembangan ilmu pengetahuan di setiap periode terjadi karena pola


piker manusia yang mengalami perubahan dari mitos-mios menjadi lebih
rasional. Sehingga manusia menjadi lebih proaktif dan kreatif menjadikan
alam sebagai objek penelitian dan pengkajian.
(Karim, 2014).

Fisika klasik adalah fisika yang didasari oleh prinsip-prinsip yang


dikembangkan sebelum bangkitnya teori kuantum, termasuk teori
relativitas khusus dan teori relativitas umum. Periode fisika klasik terjadi
dalam rentang tahun 1600 hingga 1890an. Pada periode ini, konsep-
4

konsep fisika yang mendasar berhasil diformulasikan. Pemahaman


keilmuan masih cenderung sempit dan perkembangannya tidak seluas
perkembangan konsep-konsep fisika modern. Contoh-contoh pemikiran
pada periode ini adalah mekanika Newtonian, elektrodinamika klasik
(melahirkan Hukum Ohm, Hukum Faraday, Teori Maxwell, dan lain-lain),
dan termodinamika klasik (melahirkan hukum kekekalan energi, teori
relativitas umum).
(Sutarno, 2017)

Elektrodinamika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang


muatan listrik yang bergerak (arus listrik). Pada cabang elektrodinamika
ini kajian yang dibahas adalah tentang sifat-sifat dari muatan listrik yang
bergerak (dinamis). Muatan listrik dapat bergerak karena adanya gaya
listrik sebagai gaya penggeraknya. Gerakan dari muatan tersebut
menyebabkan adanya arus listrik.

Dalam elektrodinamika besaran-besaran listrik yang digunakan adalah arus


listrik, hambatan listrik, energi listrik, dan sebagainya. Dalam lingkup
elektrodinamika kita juga akan mempelajari tentang gejala kemagnetan
yang berkaitan erat dengan arus listrik.

Menurut teori elektrodinamika klasik, persamaan Maxwell adalah


himpunan dari empat persamaan diferensial parsial yang mendeskripsikan
sifat-sifat medan listrik dan medan magnet, hubungannya dengan sumber-
sumbernya, serta muatan dan arus listrik. Secara terpisah, keempat
persamaan ini masing-masing disebut sebagai hukum Gauss, hukum Gauss
untuk magnetism, hukum induksi Faraday, dan hukum Ampere. Keempat
persamaan ini dan hukum Lorentz merupakan kumpulan dari hukum
lengkap dari elektrodinamika klasik.
(Sudarbi, 2015:14).
5

B. Sejarah Lahirnya Listrik


Listrik pertama kali ditemukan sekitar 2500 tahun yang lalu. Sejarah awal
ditemukannya listrik adalah oleh seorang cendikiawan Yunani yang
bernama Thales dari Melitus, yang mengemukakan fenomena batu ambar
yang bila digosok-gosokkan dengan kain akan dapat menarik bulu atau
jerami.

Pada tahun 1600 M seorang dokter dari Inggris, William Gilbert


mengemukakan bahwa selain batu Amber masih banyak lagi benda-benda
yang dapat diberi muatan dengan cara digosok. Oleh Gilbert, batu tersebut
diberi nama electrica. Kata electrica diambil dari bahasa Yunani “elektron”
yang artinya amber. Baru pada 1646, seorang penulis dan dokter dari
Inggris, Thomas Brown menggunakan istilah electricity yang
diterjemahkan listrik ke dalam bahasa Indonesia.

C. Perkembangan Elektrodinamika Tiap Periode


Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, tentunya ilmu
pengetahuan juga semakin berkembang. Begitupun dengan perkembangan
ilmu fisika klasik yang semakin majunya zaman berkembang menjadi
fisika modern. Pada bagian ini akan dibahas tentang perkembangan dari
elektrodinamika pada tiap-tiap periodenya. Periode perkembangan
elektrodinamika dibagi menjadi 4 periode, yaitu periode pra sains-1500 M,
periode awal sains 1550-1800 M, periode klasik 1700-1830 M, dan
periode modern 1887-1925 M.

1. Perkembangan Listrik dan Magnet Periode I (Pra Sains-1500 M)


• Thales dari Miletus
Gejala listrik pertama yang tercatat dalam sejarah adalah kemampuan
dammar yang membatu (electron dalam bahasa Yunani) untuk menarik
benda-benda kecil dan ringan setelahdamar yang membatu itu digosok
muncul sekitar tahun 600 SM.
6

Dimana pada tahun itu seorang ahli filsafat yunani yang bernama
Thales dari Militus menjelaskan bahwa batu amber mempunyai
kekuatan. Thales lah yang mengawali perkembangan keilmuan listrik
magnet. Dia menemukan sebuah fenomena sejenis besi yang dapat
menarik serbuk besi. Thales sendiri menyebut itu sebagai “Batu
Magnesia”

Thales juga menemukan amber, yang jika digosokkan akan


menimbulkan gaya tarik. Ini bukan gaya tarik magnet. Karena pada saat
itu gaya tarik hanya terbatas pada besi sedangkan menggosok amber
dapat menarik objek lain seperti bulu-bulu dan potongan daun kering.
• Theophrastus

Sementara itu ahli filsafat lainnya, Theophrastus mengemukakan bahwa


ada benda lain yang juga mempunyai kekuatan seperti batu amber.
Setelah era Theophratus, hampir tidak ada orang yang memberikan
penjelasan lebih detail tentang kemampuan batu amber tersebut dalam
menarik benda-benda kecil.
7

2. Perkembangan Listrik dan Magnet Periode II (1550-1800 M)


• William Gilbert
Pada 1600 M, seorang dokter dari Inggris, Willian gilbert dalam
bukunya mengemukakan bahwa selain batu amber masih banyak lagi
benda-benda yang dapat di beri muatan dengan cara di gosok.

Selanjutnya Gilbert membuat daftar bahan-bahan yang dapat


dilistrikkan dan yang tidak dapat. Oleh Gilbert benda-benda yang dapat
dilistrikkn tersebut di beri nama “ electrica”. Kata electrica ini diambil
dari bahasa Yunani “electron” yang artinya amber.
(Mismail, 2011: 6-7).

• Thomas Brown

Pada 1646, seorang penulis dan dokter dari Inggris, Thomas Brown
menggunakan istilah electricity yang di terjemahkan listrik dalam
bahasa Indonesia. Setelah era Thomas Brown dunia kelistrikan
berkembang pesat.

• Otto Von Guericke


Sekitar tahun 1672, Ahli fisika Jerman yang Bernama Otto Von
Guericke menemukan bahwa listrik dapat mengalir melalui suatu zat.
Saat itu zat yang ia gunakan adalah sejenis benang linen.
8

Selain itu Guericke juga menemukan mesin pertama yang dapat


menghasilkan muatan-muatan listrik.
• Stephen Gray
Pada awal tahun 1700-an, peristiwa hantaran listrik juga di temukan
oleh Stephen Gray. Lebih jauh Gray juga berhasil mencatat beberapa
benda yang bertindak sebagai konduktor dan isolator listrik.
• Charles Dufay
Pada awal tahun 1700-an, ilmuan Perancis, Charles Dufay secara
terpisah mengamati bahwa muatan listrik terdiri dari dua jenis. Ia juga
menemukan fakta bahwa muatan listrik yang sejenis akan tolak
menolak, sedangkan muatan listrik yang berbeda jenis akan tarik
menarik.
• Benjamin Franklin

Pada tahun 1752-an ilmuan Amerika, Benjamin Franklin merumuskan


teori bahwa listrik merupakan sejenis fluida (zat alir) yang dapat
mengalir dari satu benda ke benda lain.
Franklin juga menjelaskan bahwa kilat merupakan salah satu gejala
kelistrikan. Untuk membuktikan kilat adalah fenomena listrik Franklin
melakukan eksperimen dengan menggunakan layang-layang pada
tahun 1752. Dia menemukan penangkal petir dan menyatakan apa yang
disebut teori “Satu Aliran” dalam menjelaskan dua jenis listrik, positif
dan negatif.
9

• Joseph Priestley
Pada tahun 1766 ahli kimia Inggris, Joseph Priestley membuktikan
secara eksperimen bahwa gaya di antara muatan-muatan listrik
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak di antara muatan-muatan
tersebut.
• Charles Augustin de Coloumb
Selain itu ahli fisika perancis, Charles Augustin de Coloumb berhasil
menemukan alat untuk menentukan gaya yang berinteraksi muatan-
muatan listrik. Alat ini di namakan neraca torsi.

Charles-Augustin de Coulomb yang lahir tahun 1736 adalah seorang


ilmuwan Perancis yang diabadikan namanya untuk satuan listrik untuk
menghormati penelitian penting yang telah dilakukan oleh ilmuwan ini.

Percobaan awal Coulomb meliputi tekanan yang bisa memecahkan


suatu benda (1773) dan ini adalah awal ilmu modern tentang kekuatan
benda-benda. Karyanya di bidang listrik dan magnet yang membuatnya
begitu terkenal, baru diterbitkan dalam serangkaian makalah antara
tahun 1785 dan 1789. Melakukan percobaan dengan magnet kompas, ia
langsung melihat bahwa gesekan pada sumbu jarum menyebabkan
kesalahan.

Ia membuat kompas dengan jarum tergantung pada benang lembut. Dan


ia menarik kesimpulan:
“besarnya puntiran pada benang haruslah sama dengan kekuatan yang
mengenai jarum dari medan magnetik bumi”.
10

Ini mengawali penemuan Timbangan Puntir, untuk menimbang benda-


benda yang sangat ringan.

Timbangan puntir tadi membawa Coulomb ke penemuannya yang


paling penting. Dengan menggerakkan dua bulatan bermuatan listrik di
dekat timbangan puntir, ia menunjukkan bahwa kekuatan di antara
kedua benda itu berbeda-beda jika kedua benda itu saling menjauh. Ia
mempelajari akibat gesekan pada mesin-mesin dan menampilkan teori
tentang pelumasan. Semua ini, bersama pandangannya tentang magnet,
diterbitkan di Teori tentang Mesin Sederhana pada tahun 1779. Dari
tahun 1784 sampai 1789, saat bekerja di berbagai departemen
pemerintah, ia terus meneliti elektrostatika dan magnet.
Tahun 1785 keluarlah hukum Coulomb; daya tarik dan daya tolak
kelistrikan antara dua benda yang bermuatan listrik adalah perkalian
muatannya dengan kuadrat terbalik dari jaraknya.

Di Blois, Coulomb meneliti sifat muatan listrik pada benda dan


diketemukannya bahwa muatan tersebut hanya ada pada permukaan
benda.
Didapatkannya pula bahwa daya magnet juga mengikuti hukum kuadrat
terbalik seperti daya listrik statis. Beberapa karyanya ditemukan juga
oleh Henry Cavendish tetapi karya Cavendish baru terbit tahun pada
tahun 1879.

Penemuan Coulomb yang memastikan adanya hubungan antara


kelistrikan dan magnetisme kelak dibuktikan oleh Hans Christian
Orsted serta Simon Poisson. Dan ini menjadi dasar penelitian
elektrodinamika oleh Andre-Marie Ampere. Semua karyanya
menunjukkan orisinalitas dan penelitian yang teliti serta tekun.
11

3. Perkembangan Listrik dan Magnet Periode III (1700-1830 M)


• Luigi Galvani
Pada tahun 1791, ahli biologi Italia, Luigi Galvani mengumumkan hasil
percobaannya yaitu otot pada kaki katak akan berkontraksi ketika di
beri arus listrik.

Dia memulai berbagai percobaan untuk menguji apa pengaruh listrik


terhadap otot. Pada masa itu baterei belum di kenal. Karena itu galvani
menggunakan mesin untuk menghasilkan listrik. Dia mengalirkan
listrik melalui kaki katak dan melihat bahwa kaki katak itu bergerak.
Dia menyentuh kaki katak dengan pengait tembaga yang digantungkan
pada rel besi dan kaki itu mengendut. Dia berpikir bahwa dia
menemukan “listrik hewan” padahal sesungguhnya dia menemukan
titik awal penemuan baterei sederhana. Namun, demikian dia benar
ketika mengatakan bahwa otot kita bekerja dengan menggunakan listrik.

• Alessandro Volta
Awal abad kesembilan belas adalah waktu yang menyenangkan untuk
fisika eksperimental. Itu juga merupakan masa kebingungan besar
tentang sifat listrik. Karya dua orang Italia, Luigi Galvani dan
Alessandro Volta tentang karakteristik bioelectricity telah menyebabkan
Volta menciptakan baterai pada tahun 1799.
(Khalili, 2015).
12

Pada tahun 1800, ilmuan Italia Alessandro Volta menciptakan baterai


pertama. Volta bersahabat dengan ilmuwan terkemuka Luigi Galvani.
Galvani menceritakan kepada Volta mengenai eksperimen
membingungkan yang telah dia lakukan “Dia menggantungkan sekerat
otot katak pada kaitan kuningan, dan ketika otot itu bersentuhan
dengan kawat besi, otot itu bergerak”.
Akhirnya pada tahun 1800, Alessandro Volta membuat penemuan
besar. Sebagian orang berpikir bahwa otot itu menghasilkan “Listrik
Hewan”, tetapi Volta membuktikan bahwa persentuhan antara kuningan
dan besi menghasilkan tenaga listrik dan menyebabkan otot itu bergerak.
Volta melakukan banyak sekali percobaan dengan berbagai jenis logam.
Dia membuat tumpukan koin dari dua jenis metal yang berbeda,
memisahkan koin dengan kartu yang telah direndam dalam larutan
garam dan menghasilkan arus listrik. Inilah baterai yang pertama atau
yang disebut elemen volta.
Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya dalam bidang kelistrikan,
Napoleon memberinya gelar bangsawan pada 1801. Satuan tegangan
listrik disebut “volt” sebagai penghormatan atas jasa-jasanya.

• Michael Faraday
Seorang ilmuwan Inggris, Michael Faraday, adalah orang pertama yang
menyadari bahwa arus listrik dapat dihasilkan dengan melewatkan
magnet melalui kawat tembaga.
4

Michael Faraday dan juga Rudolph Diesel menemukan generator untuk


pertama kali sebelum terkenal luas. Pada tahun 1831 Faraday
menemukan induksi elektromagnetik yang kemudian berkembang
menjadi generator modern, Michael Faraday sendiri saat ini merupakan
sosok fisikiawan yang sangat terkenal. Sedangkan kelanjutannya,
Rudolph Diesel merupakan sosok penemu generator diesel itu sendiri,
dimana ia mulai mengeluarkan hak paten mesin – mesinnya pada tahun
1892.
(Taha, 2019).

Itu adalah penemuan yang menakjubkan. Hampir semua listrik kita


gunakan saat ini dibuat dengan magnet dan kumparan dari kawat
tembaga di raksasa pembangkit listrik. Kedua generator listrik dan
motor listrik didasarkan pada prinsip ini. Sebuah generator mengubah
energi gerak menjadi listrik. Sebuah motor mengubah energi listrik
menjadi energi gerak.

• Hans Christian Oersted


Pada tahun 1819, ilmuan Denmark, Hans Christian Oersted
mendemonstrasikan bahwa arus listrik dikelilingi oleh medan magnet.
Oersted adalah seorang ahli fisika dan kimia Denmark. Ia dilahirkan di
kota Rudkobing. Oersted menyelesaikan pendidikannya di Universitas
Copenhagen dan melanjutkan pengabdiannya di sana hingga akhirnya
pada tahun 1806 ia diangkat menjadi profesor fisika.
13

Pada akhir abad 18 dan awal abad 19, teori listrik dan magnet telah
berkembang secara simultan. Penemuan terpenting adalah yang
ditemukan Hans Christian Oersted. Tahun 1813 Hans Christian Oersted
telah memprediksi hubungan antara magnetik dan listrik akan
ditemukan. Tahun 1819 beliau menempatkan kompas dekat kawat yang
berarus listrik dan mengamati bahwa kompas mengalami perubahan
arah. Penemuan ini menjelaskan bahwa listrik yang mengalir akan
menghasilkan medan magnetik.
(Talib, 2016).

Pada tahun 1819 Oersted mengamati bahwa magnet jarum yang


diletakkan dibawah penghantar yang dialiri arus listrik ternyata
menyimpang secara tegak lurus.
Penemuan inilah yang mengawali penelitian tentang hubungan listrik
dan magnet (elektromagnetika).
Selain sumbangannya memelopori bidang tersebut, Oersted juga
merupakan orang pertama yang menemukan cara untuk memurnikan
aluminium dari bijih bauksit.
• Andre Marie Ampere
Tidak lama kemudian Andre Marie Ampere mengemukakan hukum
yang menjelaskan arah medan magnet yang di hasilkan oleh arus listrik.
Andre Marie Ampere (1775-1836) Ampere adalah seorang ilmuwan
Prancis serba bisa yang menjadi salah satu pelopor di bidang listrik
dinamis (eletrodinamika). Namanya diabadikan sebagai satuan kuat
arus listrik untuk menghormati jasa-jasanya

.
14

Ampere adalah orang pertama yang mengembangkan alat untuk


mengukur besaran-besaran listrik. Selain itu, ia juga orang pertama
yang mengamati bahwa dua batang konduktor yang diletakkan
berdampingan dan keduanya mengalir arus listrik searah akan saling
tarik menarik sedangkan jika berlawanan arah akan saling tolak.
• George Simon Ohm

Pada tahun 1826, setelah sembilan tahun penelitian eksperimental,


fisikawan besar Jerman Georg Simon Ohm (1787-1854) menerbitkan
artikelnya tentang hukum yang menyandang namanya hari ini. Pada
tahun 1827, ia menerbitkan sebuah buku yang meletakkan dasar-dasar
teori sirkuit listrik linier di mana ia menggunakan istilahnya sendiri
"gaya gerak listrik", "penurunan tegangan", "intensitas saat ini",
"resistensi" dan "konduktansi" . Dia bahkan menjelaskan bagaimana
menggambarkan rangkaian listrik di mana kedua konduktor dan sumber
arus saling berhubungan baik secara seri maupun paralel.
(Antonov, 2016).
Pada tahun 1827, Ilmuan jerman, George Simon Ohm menjelaskan
kemampuan beberapa zat dalam menghantarkan arus listrik dan
mengemukakan hukum Ohm tentang hantaran listrik. Pada tahun 1817
dia mengajar matematika dan fisika di sebuah sekolah Jesuit di Cologne,
Jerman, dia melakukan beberapa riset orisinal mengenai listrik.
Barulah tahun1827 dia menerbitkan Sirkuit Galvani Secara Matematis
(The galvanic Circuit Treated Mathematically). Buku ini membuat
penjelasan tentang penemuan hukumnya yang sangat terkenal yang
memperlihatkan bahwa arus yang mengalir dalam sirkuit listrik
15

sebanding dengan voltase. Hukum inilah yang dikenal dengan nama


Hukum Ohm.
Tahanan listrik dalam sirkuit listrik dihitung dengan satuan yang
disebut “ Ohm” yang diambil dari namanya.
Hukum ohm membuat kaitan antara voltase dan arus sangat mudah
dimengerti, tapi mulanya ilmuwan di Jerman tidak menganggap serius
pendapat ini. Akhirnya pada tahun 1841, Royal Society di London
menghargai pentingnya karya Ohm dengan menganugrahinya medali
Copley yang prestisius.
• Joseph Henry
Pada tahun 1830 ahli fisika amerika, Joseph Henry menemukan bahwa
medan magnet yang bergerak akan menimbulkan arus listrik induksi.
Gejala yang sama juga di temukan oleh Michael Faraday satu tahun
kemudian. Faraday juga menggunakan konsep garis gaya listrik untuk
menjelaskan gejala tersebut.

4. Perkembangan Listrik Magnet Periode IV / Modern ( 1887 - 1925 M)


• Heinrich Rudolf Hertz dan Hendrik Antoon Lorentz
Pada periode keempat ini dilakukan pengujian terhadap dua prediksi
Maxwell oleh Heinrich Rudolf Hertz (1857-1894 ) dan Hendrik Antoon
Lorentz ( 1853-1928 ). Maxwell meramalkan bahwa gangguan di dalam
medan magnetik dan listrik harus merambat secepat cahaya. Tapi
gelombang elektromagnetik seperti itu belum pernah teramati.

Pada tahun 1887, Heartz menguji prediksi itu sampai dengan


memercikkan bunga api listrik di antara dua kutub. Ia mengamati
16

bahwa di antara dua kutub di tempat lain di dalam laboratoriumnya


terjadi juga percikan bunga api yang sama.
Tak pelak lagi, pengaruh bunga api yang petama harus dibawa sebagai
gelombang melalui udara sehingga menimbulkan bunga api yang kedua.
Ia membuktikan secara experimental bahwa gelombang mirip seperti
gelombang cahaya, karena menunjukkan gejala pemantulan, pembiasan,
difraksi, dan polarisasi. Berkat penemuan ini, Hertz membawa kita
menuju jaman telekomunikasi.
Maxwell, bersama-sama Thompson, bersikeras menghubungkan medan
elektromagnetik dengan getaran dalam fluida yang bersifat mekanis.

Para ilmuan sesudah Maxwell telah melepaskan hubungan itu sama


sekali. Dalam disertasi 1892, Lorentz membabat tuntas kaitan antara
medan dan fluida dengan merumuskan kembali persamaan Maxwell.

Lorentz telah sampai pada pengertian yang melampaui percobaan


Michelson-Morley, yang memperlihatkan bahwa eter mungkin tidak
ada.
Sampai sekarang, pengertian medan masih tetap bersifat
elektromagnetik murni, tanpa sisa mekanis yang melekat. Walaupun
demikian, garis gaya temuan Faraday masih tetap menjadi topik
pengajaran di sekolah sampai sekarang untuk memberi pengertian
medan di sekolah.

Ditinjau dari sejarah perkembangan fisika, fisika dapat dibagi menjadi dua
yaitu fisika klasik dan fisika modern. Fisika klasik dibangun khususnya
sebelum awal abad 20, seperti mekanika klasik, optik, termodinamik, dan
17

elektromagnetik. Sedangkan fisika modern mulai dibangun sejak awal


abad 20 yang berisi dua tulang punggung, yaitu fisika kuantum dan teori
relativitas. Teori relativitas merupakan salah satu tulang punggung fisika
modern. Sumbangannya terutama dalam bentuk penataan dan peluasan
konsep-konsep fisika, khususnya yang berkaitan dengan ruang dan waktu.
Sumbangan teori relativitas dalam hal ini adalah teori relativitas khusus,
yaitu mampu menampilkan persamaan Maxwell, yang merupakan
persamaan dasar dalam elektrodinamika, dalam bentuk yang kovarian.
(Anugraha, 2014: 1).

.
III. PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat seiring dengan
perkembangan zaman selalu melahirkan ilmu-ilmu yang baru. Salah
satunya adalah perkembangan dari ilmu fisika terkhusus dicabang
elektrodinamika atau elektromagnetik. Perkembangan kelistrikan dan
magnet dimulai sebelum adanya sains/ zaman pra sains hingga abad 20.
Dan seiring dengan perkembangannya semakin banyak pula penemuan-
penemuan menarik terkait dengan eletrodinamika yang ditemukan oleh
para fisikawan dunia.

Elektrodinamika mulai dikenal pada masa fisika klasik dan masih


berkembang hingga memasuki periode fisika modern. Periode
perkembangan elektrodinamika sendiri terbagi menjadi empat periode,
yaitu periode pra sains-1500 M, periode mulai sains tahun 1550-1800 M,
periode III dimulai tahun 1700-1830 M, dan periode IV atau periode
modern mulai sejak 1900 M.

Selama perkembangannya muncul banyak fisikawan-fisikawan dunia


dengan penemuannya yang sangat mengagumkan. Yang hingga sekarang
masih dijadikan pedoman bagi para pelajar fisika. Salah satu penemuan
yang terkenal dalam elektrodinamika adalah Hukum Ohm. selain dari
hukum Ohm masih banyak penemuan terkait dengan elektrodinamika
yaitu Gaya Lorentz, arus listrik, dan tegangan listrik.
DAFTAR PUSTAKA

Antonov, A.A. 2016. (Online) Ohm’s Law Refuted Current Version of the Special
Theory of Relativity. Journal of Modern Physics. Vol.07 No.16 hal. 1.
Diunduh dari https://www.scirp.org/html/5-7502993_72776.htm diakses
pada tanggal 24 Februari 2020 pukul 22.05 WIB.

Anugraha, Rinto. 2014. Teori Relativitas dan Aplikasinya pada Elektrodinamika,


Lubang Hitam, dan Jagat Raya.Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.

Karim, Abdul. 2014. (Offline) Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan. Jurnal


Fikrah. Vol. 2 No.1 Hal. 274. Diunduh dari
https://media.neliti.com/media/publications/61520-ID-sejarah-
perkembangan-ilmu-pengetahuan.pdf diakses pada tanggal 22 Februari
2020 pukul 16.50 WIB.

Khalili, J.A. 2015. (Online). The Birth of the Electric Machines: a Commentary
on Faraday (1832) ‘Experimental researches in electricity’. Journal of
Philosophycal Transactions of the Royal Society. Volume 373 no.2039.
Diunduh dari
https://royalsocietypublishing.org/doi/10.1098/rsta.2014.0208
diakses pada tanggal 25 Februari 2020 pukul 13.44 WIB.

Mismail, Budiono. 2011. Dasar Teknik Elektro. Malang: Universitas Brawijaya


Press (UB Press).

Sudarbi, M, S. 2015. Sejarah Perkembangan Fisika. Kupang: Universitas Nusa


Cendana.
Sutarno; Erwin; & Hayat, M, S. 2017. (Offline) Radiasi Benda Hitam dan Efek
Fotolistrik Sebagai Konsep Kunci Revolusi Saintifik dalam
Perkembangan Teori Kuantum Cahaya. Jurnal Ilmiah Multi Sciences.
Vol. IX No.2 Hal. 51-58. Diunduh dari
https://www.researchgate.net/publication/322760243_Radiasi_Benda_Hi
tam_dan_Efek_Fotolistrik_Sebagai_Konsep_Kunci_Revolusi_Saintifik_
dalam_Perkembangan_Teori_Kuantum_Cahaya diakses pada tanggal 22
Februari 2020 pukul 11.30 WIB.

Taha, A.T., dkk. 2019. Prototipe Kontrol Dan Monitoring Daily Tank Dan
Pemakaian Bahan Bakar Genset Berbasis Data Base. Seminar Nasional
Inovasi Teknologi Penerbangan (Snitp). Diunduh dari
https://ejournal.poltekbangsby.ac.id/index.php/SNITP/article/view/418/3
57 diakses pada tanggal 21 Februari 2020 pukul 13.45 WIB.

Talib, A.R., Wahyu, I.N., dan Natsir, A. 2016. (Offline) Rancang Bangun
Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Gravitasi Bumi. Jurnal Dielektrika.
Vol.3 no.1 hal. 12. Diunduh pada
http://dielektrika.unram.ac.id/index.php/dielektrika/article/view/132/95
diakses pada tanggal 22 Februari 2020 pukul 12.57 WIB.

Zamroni, Mohammad. 2009. (Offline) Perkembangan Teknologi Komunikasi dan


Dampaknya terhadap Kehidupan. JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 2 Hal.
195. Diunduh dari http://ejournal.uin-
suka.ac.id/dakwah/jurnaldakwah/article/view/2009.10205 diakses pada
tanggal 21 Februari 2020 pukul 19.45 WIB.

Anda mungkin juga menyukai