Anda di halaman 1dari 41

MAKALAH

TEMUAN-TEMUAN FISIKA YANG MEMPENGARUHI


PERKEMBANGAN FISIKA PADA MASA SEKARANG

Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas


Mata Kuliah Sejarah Perkembangan Fisika Semester 4

Tanggal Pengumpulan 15 April 2021

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Dr. Viyanti, S.Pd., M.Pd. & Drs. Feriansyah Sesunan, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 6
Siti Nur Oktaviana 1913022007
Resti Yuliana 1913022011
Lutfia Maulidina 1913022013
Alfath Akbar 1913022017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-
Nya memberikan pengetahuan, kemampuan dan kesempatan kepada penyusun
sehingga mampu meyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Temuan-
Temuan Fisika yang Mempengaruhi Perkembangan Fisika pada Masa Sekarang”
dengan benar.
Makalah ini merupakan makalah yang berisikan temuan-temuan fisika yang
mempengaruhi perkembangan fisika pada masa sekarang. Pembuatan makalah ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah Sejarah Pembelajaran Fisika Program Studi
Pendidikan Fisika Semester 4. Oleh karena itu tugas ini dibuat untuk memenuhi
tujuan tersebut.
Pada kesempatan ini Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari
para pembaca demi penyempurnaan pembuatan makalah yang kami buat
selanjutnya sehingga dapat menjadi lebih baik. Akhir kata semoga makalah ini
mampu memberikan manfaat bagi kita semua.

Bandarlampung, 15 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Temuan-temuan Fisika pada Masa Babilonia .......................................... 5
B. Temuan-temuan Fisika pada Masa Mesir Kuno ....................................... 14
C. Temuan-temuan Fisika pada Masa Yunani Kuno ..................................... 16
D. Temuan-temuan Fisika pada Masa Islam .................................................. 20
E. Temuan-temuan Fisika pada Masa Perkembangan Fisika Klasik ............ 21
F. Temuan-temuan Fisika pada Masa Perkembangan Fisika Modern .......... 25
G. Temuan-temuan Fisika pada Masa Perkembangan Ilmu Mekanika ......... 27
H. Temuan-temuan Fisika pada Masa Perkembangan Ilmu Panas ................ 30
I. Temuan-temuan Fisika pada Masa Perkembangan Ilmu Optik ................ 31
J. Temuan-temuan Fisika pada Masa Perkembangan Ilmu Termodinamika 31
K. Temuan-temuan Fisika pada Masa Perkembangan Ilmu Elektrodinamika 33
L. Temuan-temuan Fisika pada Masa Perkembangan Ilmu Gelombang ....... 34
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu, ilmu pengetahuan terus mengalami perubahan
dan perkembangan. Tak dapat dipungkiri, polemik kehidupan membawa arus
perkembangan zaman. Sehingganya manusia turut serta mengikuti paradigma
yang telah diterima masyarakat ilmiah melalui normal sains yang mereka anut.
Salah satu unsur yang mengalami perubahan dan perkembangan tersebut adalah
ilmu pengetahuan, terutama materi pada bidang fisika.
Perubahan demi perubahan terjadi sehingga menciptakan suatu sejarah yaitu
sejarah fisika. Sejarah fisika sangat penting sekali untuk dipelajari. Karena
dengan mengetahui banyak sejarah, pengetahuan akan bertambah luas, dan
bahkan mungkin dari sejarah-sejarah tersebut bisa menemukan penemuan-
penemuan baru yang mungkin bisa memperbaiki penemuan-penemuan
sebelumnya.
Sejarah fisika berkisar pada tahun 2400 SM, Sejak saat itu fisika terus
berkembang sampai ke level sekarang. Perkembangan ini tidak hanya
membawa perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika, dan filosofi,
melainkan melalui teknologi juga membawa perubahan ke dunia sosial
masyarakat. Berdasarkan ulasan di atas, penulis akan memaparkan bagaimana
temuan-temuan fisika yang mempengaruhi perkembangan fisika pada masa
sekarang ini.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini diantaranya sebagai berikut:
1. Apa saja temuan-temuan fisika pada masa babilonia yang mempengaruhi
perkembangan fisika pada masa sekarang ini?
2. Apa saja temuan-temuan fisika pada masa mesir kuno yang mempengaruhi
perkembangan fisika pada masa sekarang ini?
3. Apa saja temuan-temuan fisika pada masa yunani kuno yang mempengaruhi
perkembangan fisika pada masa sekarang ini?
4. Apa saja temuan-temuan fisika pada masa islam yang mempengaruhi
perkembangan fisika pada masa sekarang ini?
5. Apa saja temuan-temuan fisika pada masa perkembangan fisika klasik yang
mempengaruhi perkembangan fisika pada masa sekarang ini?
6. Apa saja temuan-temuan fisika pada masa perkembangan fisika modern
yang mempengaruhi perkembangan fisika pada masa sekarang ini?
7. Apa saja temuan-temuan fisika pada masa perkembangan ilmu mekanika
yang mempengaruhi perkembangan fisika pada masa sekarang ini?
8. Apa saja temuan-temuan fisika pada masa perkembangan ilmu panas yang
mempengaruhi perkembangan fisika pada masa sekarang ini?
9. Apa saja temuan-temuan fisika pada masa perkembangan ilmu optik yang
mempengaruhi perkembangan fisika pada masa sekarang ini?
10. Apa saja temuan-temuan fisika pada masa perkembangan ilmu
termodinamika yang mempengaruhi perkembangan fisika pada masa
sekarang ini?
11. Apa saja temuan-temuan fisika pada masa perkembangan ilmu
elektrodinamika yang mempengaruhi perkembangan fisika pada masa
sekarang ini?
12. Apa saja temuan-temuan fisika pada masa perkembangan ilmu gelombang
yang mempengaruhi perkembangan fisika pada masa sekarang ini?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui Apa saja temuan-temuan fisika pada masa
babilonia yang mempengaruhi perkembangan fisika pada masa sekarang ini
dengan benar,

2
2. Mahasiswa dapat mengetahui Apa saja temuan-temuan fisika pada masa
mesir kuno yang mempengaruhi perkembangan fisika pada masa sekarang
ini dengan benar.
3. Mahasiswa dapat mengetahui Apa saja temuan-temuan fisika pada masa
yunani kuno yang mempengaruhi perkembangan fisika pada masa sekarang
ini dengan benar.
4. Mahasiswa dapat mengetahui Apa saja temuan-temuan fisika pada masa
islam yang mempengaruhi perkembangan fisika pada masa sekarang ini
dengan benar.
5. Mahasiswa dapat mengetahui Apa saja temuan-temuan fisika pada masa
perkembangan fisika klasik yang mempengaruhi perkembangan fisika pada
masa sekarang ini dengan benar.
6. Mahasiswa dapat mengetahui Apa saja temuan-temuan fisika pada masa
perkembangan fisika modern yang mempengaruhi perkembangan fisika
pada masa sekarang ini dengan benar.
7. Mahasiswa dapat mengetahui Apa saja temuan-temuan fisika pada masa
perkembangan ilmu mekanika yang mempengaruhi perkembangan fisika
pada masa sekarang ini dengan benar.
8. Mahasiswa dapat mengetahui Apa saja temuan-temuan fisika pada masa
perkembangan ilmu panas yang mempengaruhi perkembangan fisika pada
masa sekarang ini dengan benar.
9. Mahasiswa dapat mengetahui Apa saja temuan-temuan fisika pada masa
perkembangan ilmu optik yang mempengaruhi perkembangan fisika pada
masa sekarang ini dengan benar.
10. Mahasiswa dapat mengetahui Apa saja temuan-temuan fisika pada masa
perkembangan ilmu termodinamika yang mempengaruhi perkembangan
fisika pada masa sekarang ini dengan benar.
11. Mahasiswa dapat mengetahui Apa saja temuan-temuan fisika pada masa
perkembangan ilmu elektrodinamika yang mempengaruhi perkembangan
fisika pada masa sekarang ini dengan benar.

3
12. Mahasiswa dapat mengetahui Apa saja temuan-temuan fisika pada masa
perkembangan ilmu gelombang yang mempengaruhi perkembangan fisika
pada masa sekarang ini dengan benar.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Temuan-Temuan Fisika pada Masa Babilonia yang Mempengaruhi


Perkembangan Fisika pada Masa Sekarang
Perkembangan dan Pengaruh Penemuan Penemuan Pada Masa Babilonia
Terhadap Ilmu Fisika di Masa Sekarang Sejarah perkembangan fisika telah di
mulai pada tahun sekitar 2400 SM, dimana masa ini kebudayaan Harappan
menggunakan benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di
angkasa. Sejak saat itu fisika terus berkembang sampai sekarang.
Perkembangan ini tidak hanya membawa perubahan di dalam dunia benda,
matematika dan filosofi, namun melalui teknologi, dapat membawa perubahan
ke dunia sosial masyarakat. Fisika berasal dari bahasa Yunani, yaitu : physikos,
"alamiah", dan physis, "Alam". Jadi fisika adalah sains atau ilmu tentang alam
dalam makna yang terluas.
Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup
ruang dan waktu. Fisikawan mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang
yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk
segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu
kesatuan kosmos. Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat
yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi.
Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut
sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi,
kimia, geologi dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang
mematuhi hukum fisika.
Adapun penemuan penemuan ilmu fisika pada masa Babilonia adalah
sebagai berikut:
1. Hukum Babel
Hukum Babel adalah hubungan antara tiga hukum Newton bersama-
sama dengan hukum gravitasi, di satu sisi, dan hukum kedua Kepler serta
konservasi momentum sudut (Frisch, 2014); llustrasi Feynman sendiri
tentang konsepsi Babel adalah hubungan antara tiga hukum Newton
bersama-sama dengan hukum gravitasi, di satu sisi dan hukum kedua Kepler
serta konservasi momentum sudut, di sisi lain (Rochberg, 2013); (3) contoh
lain dari fenomena yang Feynman tunjukkan adalah hubungan antara
hukum gaya Lorentz dan prinsip konservas momentum energi dalam
elektrodinamika klasik. (Herausgegeben, 2010).

2. Jam Air dan Jam Matahari


Selama abad ke-7 dan ke-8 sebelum masehi, para astronom Babel
mengembangkan pendekatan baru dalam ilmu astronomi. Mereka mulai
mempelajari filsafat yang berhubungan langsung dengan sifat ideal alam
semesta dan mulai memanfaatkan logika dibandingkan harus menggunakan
penafsiran dan ramalan untuk menengetahui tentang sistem tata surya dan
juga waktu dari pengamatan matahari . Hal ini merupakan kontribusi
penting dalam dunia astronomi dan juga ilmu filsafat, beberapa ilmuwan
menyebut hal ini sebagai revolusi ilmiah pertama dengan pendekatan baru.
Pendekatan-pendekatan astronomi tersebut kemudian di adopsi dan
dikembangkan lebih lanjut oleh ilmuwan astronomi Yunani dan Hellenistik.
Penerapan ilmu astronomi ini sendiri akhirnya berkembang dengan adanya
alat untuk mengukur dan menghitung waktu yatu Jam Air dan Jam
Matahari.
Bangsa Babilonia memiliki ukuran waktu yang dengannya membagi
siang dan malam; ukuran yang disebut kasbu, yang berisi dua jam dengan
menggunakan jam air dan jam matahari (Williams, 2009). Didukung
pendapat Aji (2014) bahwa Bangsa Babilonia menghitung waktu dengan
menggunakan jam air dan jam matahari.
Jam Matahari digunakan untuk mengamati perubahan bayangan
matahari yang merupakan metode tertua untuk menandai perubahan waktu.

6
Jam matahari dilengkapi skala dan gnomon (alat penanda waktu yang
memanfaatkan bayangan sinar matahari), digunakan sejak milenium ketiga
sebelum masehi. Letak matahari sebagai penunjuk waktu Jam Matahari,
dengan pemanfaatan bayangan ketika menimpa permukaan datar kemudian
bayangan tersebut akan menunjukkan jam jam dalam satu hari. Jam Air
biasanyaberbentuk jambangan besi berisi air dimana terdapat deretan tanda
untukjam dan dibagian dasar dibuat lubang yang sangat kecil sehinggaair
mengalir dengan pelan. Untuk memberitahu waktu, orang melihat ke
deretantanda pada bagian atas (permukaan air). Seiring waktu, Jam Air
berkembang menjadi alat mekanik yang digerakkan dengan daya air dan
menjadi jam pertama yang secara akurat dapat merekam waktu dengan
menyesuaikan ketidaksamaan waktu dalam satu tahun. Jam air berkembang
di India dan Tiongkok pada milenium pertama sebelum masehi. Jam air dan
jam matahari merupakan pengaplikasian dari ilmu astronomi yang telah
dikuasai oleh Bangsa Babilonia

Gambar 1. Jam Matahari Gambar 2. Jam Air

Penerapan lain dari ilmu astronomi oleh Bangsa Babilonia yang


tercatat sejarah adalah (1) kemampuan meramal nasib, (2) kemampuan
meramal gerhana, (2) membagi minggu kedalam tujuh hari, satu hari ke
dalam 12 jam ganda (1/2 hari siang/terang dan % hari malam/gelap).
Namun, Bangsa Babilonia dan Mesir tidak berhasrat mengembangkan lebih
lanjut ilmu-ilmu tersebut (Umar, 2009).
Dengan adanya penemuan Jam Matahari dan Jam Air ini, pengetahuan
mengenai alat penanda waktu, sehingga alat untuk mengetahui waktu

7
semakin berkembang, mulai dari adanya jam pasir, dibuatnya jam analog,
sampai jam digital yang sampai saat ini kita gunakan dalam kehidupan
sehari.

3. Pembagian 12 Jam Ganda


Konsep tentang pembagian 12 jam ganda di cetuskan pertama kali oleh
Bangsa Mesir Kuno dimana konsep yang diungkap sama dengan jam
matahari dan jam air yang digunakan pada zaman Babilonia. Bangsa Mesir
yang Juga mampu menciptakan 24 jam per hari dengan menggunakan
patokan bayangan matahari dan posisi bintang di langit. Namun, alam
mengenal musim, yang menyebabkan matahari tak selalu muncul atau
memberikan waktu yang tepat. ilmu astronomi juga mereka gunakan untuk
meramal gerhana, mereka membagi minggu kedalam tujuh hari, satu hari ke
dalam 12 jam ganda (1/2 hari siang/terang dan 1/2 hari malam/gelap) (Aji,
2014). Bahwa 28 hari pertama setiap bulan dibagi menjadi empat minggu
dan satu hari 12 jam ganda masing-masing tujuh hari hari ketujuh, keempat
belas, dua puluh satu, dua puluh delapan masing-masing menjadi hari
Salvat, dan bahwa ada larangan umum untuk bekerja pada hari-hari ini.
(Williams, 2009). Masyarakat Babilonia membagi waktu menjadi 12 jam
ganda dalam 1 hari. (Umar, 2009).
Konsep Pembagian 12 Jam Ganda berkembang menjadi 24jam perhari.
Namun sampai saat ini, konsep Pembagian 12 jam Ganda masih digunakan
di beberapa negara dengan istilah yang lebih dikenal saat ini yaitu Format
12 Jam atau Format Am-Pm. Negara negara yang menggunakan format
tersebut adalah Amerika Serikat, Kanada, Australia, New Zealand, dan
Filipina.

4. Perhitungan Angka Sexagesimal


Bangsa Babilonia menggunakan sistem angka sexagesimal (Basis 60)
yang diambil dari Sumeria. Karena sudah Jelas mereka memiliki sistem
desimal dan menggunakan 60 sebagai satuanterkecil kedua, bukannya 100,
Pilihan nilai numerik untuk amplitudo dari fungsi langkah tersebut bahwa

8
mereka dekat dengan nilai-nilai yang diperoleh dari pengamatan dan bahwa
keduanya amplitudo dan nilai turunan dari zona lambat/cepat nyaman
digunakan perhitungan dalam sistem angka sexagesimal. (Jong, 2018). Pada
penelitian sebelumnya nilai numerik untuk amplitudo dan nilai turunan dari
zona lambat atau cepat digunakan perhitungan dengan sistem angka
sexagesimal. (Jong, 2019). Sistem angka sexagesimal atau basis 60
merupakan sistem angka dari bangsa Sumeria yang digunakan oleh orang
orang Babylonia. (Umar, 2009).
Seksagesimal adalah sistem bilangan yang menggunakan angka 60
sebagai dasarnya. Sistem ini berasal dariBabiloniakuno. Sistem ini
kemudian digunakan dalam bentuk yang lebih modern oleh orang-
orangArabpada zaman Kekhalifahan Umayyah.

Gambar 3. Bilangan Sexagesimal

Basis 60 memiliki kelebihan di mana basisnya memiliki pembagi


gampang yang banyak {1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 15, 20, 30}, memungkinkan
perhitungan dengan bilangan pecahan. Perhatikan bahwa 60 adalah angka
terkecil yang dapat dibagi oleh 1, 2, 3, 4, dan 5.
Penggunaan Seksadesimal berasal darimesopotamiakuno yaitu seperti
padaAngka-angka Babilonia. Pada awalnya mungkin digunakan orang
untuk menghitung dengan jari mereka sampai 12 menggunakan satu tangan

9
saja, dengan ibu jari menunjuk ke setiap tulang jari pada empat jari secara
bergantian. Sebuah sistem penghitungan tradisional masih digunakan di
banyak wilayah di Asia bekerja dengan cara ini, dan dapat membantu untuk
menjelaskan terjadinya sistem angka berbasis 12 dan 60 selain mereka
berdasarkan 10, 20 dan 5. Dalam sistem ini, yang (biasanya kanan) tangan
menghitung berulang kali sampai 12, menampilkan jumlah iterasi pada
(biasanya kiri) lain, sampai lima puluhan, yaitu 60 sudah penuh. Karena
tidak ada simbol untuknoldi Sumeria atau Babilonia awal penomoran
sistem, tidak selalu segera jelas berapa nomor harus ditafsirkan, dan nilai
yang sebenarnya kadang-kadang harus telah ditentukan oleh konteksnya.
Tidak seperti kebanyakan sistem angka lain, seksadesimal tidak
digunakan begitu banyak pada zaman modern sebagai sarana untuk
perhitungan umum, atau dalam logika, melainkan, ia digunakan dalam
mengukursudut, koordinat geografis, danwaktu.
Konsep Sexagesimal (berbasis 60) kemudian berkembang menjadi
konsep lain, seperti lingkaran (360 derajat) atau tahun (12 bulan). Sementara
itu, konsep “nol” ditemukan oleh bangsa Babilonia. Satu jam waktu dibagi
menjadi 60 menit, dan satu menit dibagi menjadi 60 detik. Jadi, pengukuran
waktu seperti "3:23:17" (tiga jam, 23 menit, dan 17 detik) dapat diartikan
sebagai sejumlah seksagesimal, yang berarti
3 × 60 2 + 23 × 60 1 + 17 × 60 0 . Seperti dengan sistem seksagesimal
kuno Babilonia, namun, masing-masing tiga digit seksagesimal di nomor ini
(3, 23, dan 17) ditulis menggunakan desimal sistem. Demikian pula, unit
praktis dari ukuran angular adalah derajat dimana ada 360 dalam satu
lingkaran. Ada 60 Menit busur di derajat, dan 60 detik busur dalam satu
menit.

5. Pengamatan Terhadap Ilmu Perbintangan Astronomi, dan Astrologi


(Zodiak)
Bangsa Babilonia percaya dengan adanya zodiak (rasi bintang) untuk
menentukan nasib seseorang, Semua berawal dalam astronomi Babilonia
pada millenia pertama Sebelum Masehi, kemuningkan terjadi pada zaman

10
"Neo-Babilonia" (abad ke-7 Masehi). Orang Babilonia sudah mengetahui
bahwa matahari bergerak terhadap konstelasi bintang dari hari ke hari
Pergerakan Matahari ini mengikuti garis ekliptika di langit. Maka dari itu
Astronom Babilonia membagi ekliptika menjadi 12 zona bujur langit
dengan 1 konstelasi bintang di setiap zonanya. Orang Babylonia sangat
tertarik dengan perbintangan yang dianggap memberi informasi tentang
nasib masa depan. Oleh sebab itu, astronomi mengalami kemajuan pesat
pada masa ini. Mereka telah mengenal dua belas rasi bintang yang
diidentifikasi melalui dua belas segi zodiak ilmu ini disebut Astrologi.
(Umar, 2009).
Selama periode Babilonia Akhir, astronomi skematis hidup
berdampingan bersama astronomi pengamatan, astronomi tahun-tujuan
(sejenis astronomi di mana prediksi fenomena astronomi masa depan dibuat
dengan menerapkan periode bulan dan planet. (Steele, 2017: 10-11).
Babilonia terkenal dalam ilmu perbintangan (astronomi) dan astrologi,
penduduk Babilonia percaya bahwa masa depan dapat diketahui dengan
mempelajari dan mengetahui bintang-bintang. (Aji, 2014).

6. Bulan Sinodik
Bulan sinodik adalah waktu yang ditempuh oleh Bulan untuk
mengelilingi Bumi relatif terhadap matahari, yang ditandai oleh
berulangnya satu fase Bulan (misalnya dari bulan purnama ke bulan
purnama berikutnya). Hubungan antara busur sinodik dan periode sinodik
(konstanta c) begitub bahwa busur sinodik dapat diperoleh dari periode
sinodik, dan sebaliknya. (Jong, 2018).

Gambar 4. Fase Bulan Ditentukan oleh Periode Sinodik

11
Variasi dalam busur sinodik sebagai fungsi bujur zodiak dari
pengamatan posisi planet sehubungan dengan Bintang Normal ketika planet
itu Perlengkapan tulis. (Jong. 2019). Perhitungan interval rata-rata sinodik
rata-rata (busur sinodik) dan rata-rata interval waktu sinodik (periode
sinodik) antara fenomena sinodik yang sama berurutan berdasarkan
hubungan periode (Rochberg, 2014).

7. Babilonia membagi Bulan Menjadi 12 Periode


Bulan dan matahari adalah makhluk Allah Swt. yang dijadikan patokan
untuk penentuan penanggalan oleh manusia. Hal ini terbukti dari realitas
yang ada dalam kehidupan manusia. Dapat dibuktikan dalam sejarah bahwa
Bangsa Babilonia, Mesir kuno, Yunani kuno, India kuno, dan bangsa-
bangsa lainnya, masing-masing memiliki "kisahnya sendiri dengan
matahari, bulan, dan bintang-bintang lainnya (Al-Azhar, Musa. 2018).
Peradaban bangsa Babilonia (Irak Selatan) merupakan lanjutan dari
peradaban Sumeria yang telah muncul sekitar tahun 4500 SM yang diduga
sebagai cikal bakal lahirnya ilmu Astronomi dan Astrologi bagi peradaban
setelahnya. Mereka mempunyai anggapan bahwa gerakanbenda-benda
langit adalah isyarat dari Dewa penguasa alam bagi kehidupan di Bumi yang
harus ditafsirkan dari sinilah muncul ramalan-ramalan yang diperuntukkan
bagi masa depan sebuah negara. Pada perkembangan selanjutnya ramalan
tersebut juga diuntukkan untuk kehidupan nasib dan peruntungan bagi
kehidupan sehari-hari manusia.
Bangsa Babilonia mempunyai sistem kalender yang berdasarkan
pengamatan mereka terhadap pergerakan benda-benda langit. Penentuan
awal bulan dalam kalender ini ditandai dengan kemunculan bulan baru hilal)
dan dimulai saat Matahari terbenam (Zulhadi, Heri. 2018). Menurut bangsa
Babilonia, bintang-bintang adalah petunjuk Tuhan yang harus dipecahkan.
Mereka menggunakan rasi bintang untuk meramal kehidupan sehari-hari.
Ini menunjukkan bahwa ilmu astrologi lebih diminati dan lebih maju, akan
tetapi tidak menutup kemungkinan mereka tetap menggunakan ilmu

12
astronomi dalam hal penentuan musim, pergantian hari, bulan, dan
penunjukkan arah.
Pada masa itu, mereka sudah bisa menentukan kapan terjadinya gerhana
Matahari dan Bulan dengan menggunakan rasi bintang. Adanya penyebutan
satu jam sama dengan 60 menit, 1 menit sama dengan 60 detik dikenal
dengan hukum sittiny atau sudus menurut masyarakat Babilonia. Menurut
riwayat, Nabi Idris diutus ke bangsa Babilonia, maka kemungkinan ada
hubungannya antara bangsa Babilonia dengan Nabi Idris mengenai kajian
terhadap penemu ilmu falak, karena keduanya sama-sama pada awal
munculnya ilmu falak (Fadhilah, Lutfi Nur & Muhammad al-Farabi Putra.
2019).
Bangsa babilonia membagi menjadi 12 periode adalah untuk membantu
sudus menurut masyarakat Babilonia. Menurut riwayat Nabi Idris diutus ke
bangsa Babilonia, maka kemungkinan ada hubungannya antara bangsa
Babilonia dengan Nabi Idris mengenai kajian terhadap penemu ilmu falak,
karena keduanya sama-sama pada awal munculnya ilmu falak (Fadhilah,
Lutfi Nur & Muhammad al-Farabi Putra. 2019).
Bangsa babilonia membagi menjadi 12 periode adalah untuk membantu
mereka dalam menentukan kapan terjadinya gerhana Matahari dan Bulan
dengan menggunakan rasi bintang
Dari penemuan penemuan tersebut tentu saja membawa pengaruh yang
cukup besar untuk peradaban dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, khususnya terhadap Ilmu Fisika yang berkembang pada Masa
Babilonia sampai perkembangan Ilmu Fisika saat ini.
Pengaruhnya adalah saat ini yaitu ilmu Astronomi pada masa Babylonia
saat ini digunakan dalam beberapa konsep fisika contohnya Hukum Kepler.
Selain itu, kita mengenal sistem desimal (manusia punya 10 jari), sistem duo
desimal (dasar 12), sistem sexagesimal (dasar 60), lalu dalam menuliskan
bilangan mengikuti kaidah posisi angka seperti sekarang ini. Pada penelitian
sebelumnya nilai numerik untuk amplitudo dan nilai turunan dari zona
lambat atau cepat digunakan perhitungan dengan sistem angka sexagesimal.
(Jong. 2019).

13
Seperti yang ditunjukkan Newton sendiri, kita dapat memperoleh hukum
Kepler bahwa wilayah yang sama disapu oleh sebuah planet dalam waktu
yang sama dari hukum Newton, yang mungkin menyarankan bahwa yang
terakhir lebih mendasar daripada yang sebelumnya.(Frisch, 2014).
Pilihan nilai numerik untuk amplitudo dari fungsi langkah tersebut
bahwa mereka dekat dengan nilai-nilai yang diperoleh dari pengamatan dan
bahwa keduanya amplitudo dan nilai turunan dari zona lambat /cepat
nyaman digunakan perhitungan dalam sistem angka sexagesimal. Jong,
2018)
Selain itu juga, kita dapat mengetahui konsep waktu dan
mengembangkannya ke dalam berbagai media dan teknologi yang dapat
digunakan sebagai alat penunjuk waktu yang semakin lama semakin maju.

B. Temuan-temuan Fisika pada Masa Mesir Kuno yang Mempengaruhi


Perkembangan Fisika pada Masa Sekarang
1. Bagaimana Tanda-Tanda Benda Langit Dapat Dijadikan Rujukan
Untuk Pembuatan Kalender
Penanggalan Mesir Kuno yang menggunakan pergerakan bintang Sirius,
bintang yang paing terang dilangit. Bangsa Mesir menggunakan
kemampuan astronomi untuk membangun kuil-kuil yang segaris dengan
bintang-bintang tertentu atau dengan pergerakan matahari (Soderi, R., K.
2018).
Astronomi, kadang disebut sebagai ilmu bintang atau ilmu falak, adalah
cabang ilmu alam yang meneliti benda langit (seperti bintang, planet, komet,
dll) serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer Bumi
(misalnya radiasi latar belakang kosmik). Ilmu ini secara pokok
mempelajari berbagai sisi dari benda-benda langit seperti asal usul, sifat
fisika/kimia, meteorology, dan gerak dan bagaimana pengetahuan akan
benda-benda tersebut menjelaskan pembentukan dan perkembangan alam
semesta. (Anonim, 2018), selama berabad-abad, manusia mempelajari pola
kehidupan dan alam semesta ini melalui rasi bintang sehingga dapat
membuat rencana dan prediksi demi tetap bertahan hidup. Seperti kapan

14
waktu yang tepat untuk bercocok tanam dan panen, berburu, hingga migrasi,
yang dilihat berdasarkan siklus bintang.Pada zaman dahulu, prediksi
pergerakan benda langit digunakan oleh petani sebagai kalender.
Pertengahan Juli, dipandang sebagai penanda banjir tahunan Sungai Nil
yang bakal segera terjadi. Selain petani, para wisatawan menggunakan
langit sebagai kompas dan mengikuti bintang-bintang sebagai petunjuk
arah. Banyak pula yang menggunakan langit sebagai sumber arahan mistis.
Sebagian besar ahli astrologi percaya bahwa posisi benda-benda langit
dapat memperkirakan masa depan dan mempengaruhi kehidupan manusia.
Salah satunya bintang, yang mendapat kedudukan tertinggi pada masa
peradaban kuno, dilihat sebagai konstelasi atau rasi bintang yang
menempati tempat tertentu di langit.Perhitungan yang digunakan
didasarkan pada waktu kelahiran yang mengacu pada bintang dan energy
yang dimiliki.(Anonim, 2019).

2. Pada Masa Mesir Kuno Terdapat Pembagian Hari, menjadi


Berapakah Pembagian Hari Itu?
Terdapat 3 bagian hari pada musim mesir kuno yaitu pada bulan Juni-
September musim hujan di hulu yang menyebabkan banjir di sungai nil,
kemudian pada Oktober-Januari masa surut banjir, saat mulai menanam dan
pada bulan Februari (Muslim,2016).Bangsa Mesir Kuno membagi 1 tahun
menjadi 12 bulan.Masing-masing bulan ada 30 hari.
Pembagian bulan itu tidak ada kaitannya dengan fase bulan.Karena 12
bulan itu jumlahnya 360 hari, maka ada kelebihan 5 hari dalam
setahun.(Rachmad, 2010) Hari (jam 12.00) di kota kuno Syne (sekarang
disebut Aswan) Mesir. Pada hari yang sama (Huruf Yunani, dibaca pi).
Stadia (tunggal stadium merupakan satuan panjang kuno, 1 menit yaitu 3
menit 56 detik dibulatkan menjadi 4 menit.(Hambali. 2009).

3. Apa Saja Ilmu yang Berkembang Pada Masa Mesir Kuno?


Salah satu penerapan ilmu pengetahuan yang baik dari bangsa Mesir
Kuno adalah pembangunan Piramida sebagai makan para raja Mesir dan

15
kuil-kuil sebagai tempat pemujaan bagi para dewa. (Sedori. 2018). Pada
masa mesir kuno ilmu yang berkembang salah satunya adalah astronomi
modern disebutkan bahwa bumi ini muncul sekitar 15 milyar tahun yang
lalu melalui peristiwa bing bang. (Umar. 2017). Ilmu yang berkembang
pada masa mesir kuno yaitu adanya ilmu matematika sebelum adanya fisika.
(Hasan. 2010).

4. Bagaimana Implementasi dari Ilmu-Ilmu yang Bangsa Mesir Temukan


dalam Kehidupan Sehari-Hari?
Ilmu mekanika praktis digunakan pada bangunan piramidayang
merupakan ekspresi tunggal dari peradaban Mesir. (Mustofa. 2016). Bangsa
mesir kuno tidak memfokuskan observasimereka pada pembahasan
gerhana, dan pergerakan benda langit. Fokusnya pada penakaran yang di
percaya jika muncul beberapa bintang Sirius di timur pada bulan musim
panas sekitar tanggal 19 tamuz dan mulai bersinar pada bulan Ab, maka
biasanya pada saat itu sungai nil akan banjir. Sistem penanggalan sudah
dikenal dengan baik, penetapan jumlah hari sebanyak tiga puluh dalam satu
bulan dan jumlah bulan sebanyak dua belas dalam satu tahun setiap akhir
tahun ditambah dengan lima hari. (Nasution, M. 2018)Mesir terkenal
dengan ilmu ukur (geometri) dan ilmu hitung (aritmatika) Orang-orang
babilonia dan Mesir tidak berhasrat mengembangkan lebih lanjut ilmu-ilmu
tersebut. Mereka hanya memanfaatkan untuk keperluan praktis. Astronomi
dimanfaatkan untuk meramal atau penujuman (astrologi), sedangkan ilmu
ukur untuk pemetaan lahan pertanian disekitar sunga Nil, pembangunan
piramida dan perdagangan. (Sakirman. 2017).

C. Temuan-temuan Fisika pada Masa Yunani Kuno yang Mempengaruhi


Perkembangan Fisika pada Masa Sekarang
1. Penemuan Lain Dari Archimedes
Archimedes tidak hanya mencetuskan Hukum Archimedes tetapi ia juga
memiliki penemuan lain yakni mengenai prinsip kerja tuas. Dia memang
bukan penemu tuas namun dia adalah orang pertama yang menjelaskan

16
prinsip kerja tuas. Prinsip kerja tuas terbukti membantu pelaut mengangkat
dan memindahkan beban berat. Hal tersebut terdapat pada cuplikan
beberapa jurnal berikut.
Archimedes dianggap sebagai salah satu matematikawan terbesar
sepanjang masa hal ini didasarkan pada ketemuannya berupa prinsip
maatematis tuas, sistem katrol (yang di demonstrasikannya dengan menarik
sebuah kapal sendirian saja dan ulir penak yaitu rancangan model
planetarium yang dapat menunjukkan gerak matahari, bulan, planet-planet
dan kemungkinan konstelasi di langit. (Karim, Abdul.2014)
Archimedes dikenal pernah mengatakan "Beri saya tempat untuk berdiri
dan saya akan memindahkan bumi". Maksud dari perkataannya ini yaitu jika
dia ingin mengangkat bumi ia hanya perlu mencari tahu perbandingan
antara berat bumi dengan berat badannya kemudian membuat pengungkit
dengan perbandingan yang sama (Rahman, Fadhli & Amrulloh, Anas.2019)
Archimedes adalah seorang filsuf Yunani kuno yang dipandang sebagai
ilmuwan hebat sebelum munculnya ilmu pengetahuan modern melalui
karya Isaac Newton yangdikenal sebagai penemu hukum gaya apung dan
penemu prinsip tuas. (Sinensis, Arini Rosa. 2017).

2. Implementasi Peninggalan Yunani Kuno Di Indonesia Saat Ini


Yunani kuno identik dengan filsafat yang merupakan induk dari ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu Yunani kuno sangat berjasa bagi dunia
pendidikan yang ada saat ini. Ilmu-ilmu filsafat dari yunani kuno masih
dapat ditemukan di pakai di seluruh dunia termasuk indonesia. beberapa
peninggalan ilmupengetahuan pada masa Yunani kuno yang sampai saat ini
digunakan dalam dunia pendidikan adalah teorema phytagoras dan hukum
archimedes. Hal tersebut terdapat pada cuplikan beberapa jurnal berikut.
Teorema Pythagoras yang kita kenal sejak bangku sekolah ini
merupakan salah satu peninggalan tokoh pada masa Yunani kuno yaitu
Phytagoras. Ia menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga
siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kakinya (sisi-sisi siku-
sikunya) (Karim, Abdul.2014)

17
Teorema Pythagoras berkaitan erat pembelajaran bangun datar yaitu
sebuah bangun segitiga siku-siku. pada segitiga siku-siku di mana sisi a, sisi
bmerupakanpanjang dari alasdan tinggi segitiga dan sisi c merupakan
sebuah panjang sisi miring, maka panjang dari sisi alassegitiga ditambah
panjang sisi tinggi segitiga yang keduanya dikuadrat dan dijumlah
merupakan panjang dari sisi miring sebuah segitiga siku-siku (Faris,
Muhammad Naufal, dkk. 2019).
Archimedes adalah salah satu filsuf Yunani kuno yang menemukan
Archimedes adalah salah satu filsuf Yunani kuno yang menemukan prinsip
bahwa tingkat kemurnian substansi adalah sama dimanapun substansi
beredara. Setiap penambahan ke dalam substansi tersebut akan mengubah
berat keseluruhan. Halinilah yang saat ini kita kenal dengan hukum
archimedes. "Ketika sebuah benda terjelek seluruhnya atau sebagian di
dalam zat cair, zat cair akan memberikan gaya ke atas (gaya apung) pada
benda, di mana besarnya gaya ke atas (gaya apung)sama dengan berat zat
cair yang dipindahkan (Sinensis, Arini Rosa.2017)

3. Thales Meramal Gerhana Matahari” Bagaimana Caranya?


Thales mampu meramalkan gerhana matahari karena ia memiliki dan
mempelajari tanggalan atau kalender peninggalan Babilonia. Ia
mempelajari catatan-catatan astronomis yang tersimpan di Babilonia sejak
747 SM. Haltersebut terdapat pada beberapa cuplikan jurnal berikut.
Thales adalah seorang filsuf ternama yang berasal dari Yunani. Salah
satu pencapaian terhebatnya adalah berhasil meramalkan terjadinya gerhan
matahari. Thales dapat melakukan prediksi tersebut karena mempelajari
catatan-catatan astronomis yang tersimpan di Babilonia sejak 747 SM
(Dirk,Courpie. 2014)
Prediksi gerhan matahari oleh Thales merupakan salah satu peristiwa
yang sangat dirayakan di dalam sejarah Yunani. Namun sayangnya kita
tidak memiliki peninggalan sejarah tentang bagaiman metode uang
memfasilitasi pencapaian luar biasa Thales tersebut, dan semua usaha untuk
menyusun kembali metode tersebut pun gagal. Pencapaian ini menjadi

18
peninggalan unik selama 200 tahun. Hingga Aristoteles secara berkala
mengemukakan peringatan terhadap informasi yang bertebaran mengenai
Thales seputar ramalan solar eclipse (Panchenko,D. 2015).
Prediksi Thales menegnai gerhana matahari yang terjadi pada 28 Mei
585 SM adalah peristiwa yang sangat bersejarah dalam ilmu astronomi.
Thales memprediksi hal itu karena ia memiliki dan mempelajari tanggalan
atau kalender peninggalan Babilonia (Couprie,D. 2014).

4. Bagaimana Sejarah Archimedes Dapat Menemukan Rumus


Temuannya?
Pada zaman dahulu Archimedes diperintah oleh seorang raja untuk
memcari tahu apakah mahkota Raja tersebut emas asli atau emas yang
dicampur perak tanpa merusak mahkota tersebut, kemudian saat
Archimedes sedang mandi dan mencelupkan badannya ke dalam bak mandi
kemudian air dalam bak mandi itu tumpah. Archimedes berteriak Eureka!!
Eureka!! Yang artinya saya menemukannya!! Dimana rumus yang
ditemukan Archimedes ialah masa benda sebanding dengan volume zat cair
yang dipindahkan.

5. Apakah yang Mendasari Pemberian Nama Planet-Planet?


Istilah“planet”berasal dari istilah yunani “Planetai” yang berarti
“pengembara”, ketika para astronom kuno mencatat bagaimana cahaya
tertentu bergerak melintasi langit dalam kaitannya dengan bintang-bintang
lainnya. Lima planet luar angkasa dapat dilihat dengan mata telanjang :
Merkurius, Venus, Mars, Jupiter , dan Saturnus, nama-nama yunani adalah
Hermes, Aphrodite, Ares, Zeus, dan Cronus. Terkadang tokoh-tokoh,
Matahari dan Bulan, ditambahkan ke daftar planet mata telanjang untuk
membuat total tujuh. Karena planet-planet menghilang dari waktu ke waktu
ketika mereka mendekati matahari, perhatian yang cermat dibutuhkan untuk
mengidentifikasi kelimanya. Pengamatan Venus tidak langsung. Orang
Ynani awal berpikir bahwa penampilan malam dan pagi Venus mewakili
dua objek yang berbeda, menyebutnya Hespreus (“bintang malam”) ketika

19
muncul di langit malam barat dan Fosfor (“pembawa cahaya”) ketika
muncul di pagi timur. Mereka akhirnya menyadari bahwa kedua benda itu
adalah planet yang sama. Phytagoras diberikan penghargaan untuk realisasi
ini.

D. Temuan-temuan Fisika pada Masa Islam


1. Sejarah Al-Batani dalam mengukur Jarak Bumi dengan Matahari
dan Mengukur keliling Bumi
Buah Fikirnya dalam bidang astronomi yang mendapatkan pengakuan
dunia adalah lamanya bumi mengeliling bumi. Berdasarkan
perhitungannya, ia menyatakan bahwa bumi mengelilingi pusat tata surya
tersebut dalam waktu 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik.
Perhitungannya mendekati dengan perhitungan terakhir yang dianggap
lebih akurat.

2. Al-Khawarizmi yang menemukan Konsep Perhitungan Geometri


beliau merupakan orang yang pertama kali membuat dan menerbitkan
tabel persamaan trigonometri, yang di dalamnya terdapat sinus, cos dan
tan. Sehingga dapat dijadikan sebagai landasan utama dalam perhitungan
astronomi yang berkaitan dengan bintang-bintang

3. Penemuan Khazini
Ketujuh alat yang diciptakannya itu adalah triquetrum, dioptra, peralatan
segitiga, kuadran dan sektan, astrolab, serta peralatan asli tentang refleksi
(Alawiyah, Tiuma Azmi 2017, Supriyadi. 2011: Zakiah, Siti dan Darajat
Annasir. 2017).

4. Al-Sufi yang Menentukan Arah Laluan Pergerakan Matahari, Bulan


dan Planet
Al-Sufi yang Menentukan Arah Laluan Pergerakan Matahari, Bulan dan
Planet Penentuan arah laluan pergerakan matahari, bulan dan planet
Abdurrahman al sufi menggunakan Astrolabe.

20
5. Ibnu Al Haytham Bapak Optik
Banyak temuan optik yang dicetusnya, salah satunya adalah penelitian
tentang cahaya. Hingga pada akhirnya, dunia menyebutnya sebagai Bapak
Optik. Ibnu Haitham, orang pertama yang menemukan juga menulis data
mengenai cahaya. Salah satu karyanya adalah kitab al-Manadhir. Kitab yang
pertama kali menjelaskan teori optik. Ibnu Haitham juga orang pertama
yang dapat menjelaskan soal mekanisme penglihatan manusia secara detail
dan menemukan teori pembiasan cahaya, termasuk teori kemunculan
bayangan, gerhana, dan pelangi.

6. Ibnu Yunus Menemukan Ilmu Antariksa


Ibnu Yunus menemukan pendulum yang digunakan untuk mengetahui
detik-detik waktu dalam meneropong benda-benda angkasa seperti halnya
bandul dalam jam dinding. Nah dengan meneropong benda-benda angkasa
tersebut Ibn Yunus menemukan ilmu tentang benda-benda langit atau yang
sekarang kita sebut dengan benda luar angkasa

E. Temuan-temuan Fisika pada Masa Perkembangan Fisika Klasik


1. Persamaan Hukum Kekekalan oleh Prescott
James Joule Joule membuat teori “Hukum Kekekalan Energi" yang kita
kenal bunyinya dengan “energi tidak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari 1 bentuk ke bentuk lainnya."

2. Perkembangan Konsep Hidrodinamika


Hidrodinamika merupakan salah satu cabang ilmu yang berhubungan
dengan gerak liquid atau lebih dikhususkan pada gerak air. Skala atau
lingkup analisis ilmu ini adalah pada gerak partikel air atau dapat disebut
dalam skala makroskopik. Kata hidrodinamika pertama dikenalkan oleh
Daniel Bernoulli pada tahun 1700-1783 untuk mengenalkan dua macam
ilmu hidrostatik dan hidraulik.
Euler pada tahun 1707-1783 menghasilkan persamaan gerak fluida ideal
dan mengembangkan teori matematisnya dan dilanjutkan oleh Lagrange

21
pada tahun 1736-1813. Navier pada tahun 1785-1836, menyatakan
penemuan tentang persamaan gerak untuk fluida berviskositas berdasarkan
interkasi molekul. Stokes pada tahun 1819-1903 juga menemukan
persamaan gerak untuk fluida berviskositas, Beliau terkenal dengan
penemuan teori modern hidrodinamika. Rankine pada tahun 1820-1872
mengembangkan teori sumber (source) dan sumur (sinks). Helmholtz pada
tahun 1821-1894 mengenalkan teori potensial kecepatan (velocity potential)
dan menemukan teori vortex dan pergerakan yang tidak berlanjut.
Kirchof pada tahun 1824-1887 dan Rayleigh' pada tahun 1842-1919
melanjutkan penelitian mengenai pergerakan yang tidak berlanjut suatu
fluida dan tahanannya. Osborne Reynolds pada tahun 1842-1912
melakukan penelitian tentang pergerakan fluida berviskositas, mengenalkan
konsep aliran laminar dan turbulent dan mengenalkan perubahan yang tiba-
tiba pada fluida.
Lanchester pada tahun 1868-1945 mengembangkan dua teori modern
teori dari perencanaan aerofoil dan teori tersebut terkenal dengan namanya
tentang penerbangan, pertama ide sirkulasi yang mnyebabkan gaya angkat
dan kedua ide adanya ulekan diujung foil yang menghasilkan gaya drag.
Prandtl pada tahun 1875-1953 mengenalkan teori lapisan batas (boundary
layer) sehingga mengenalkan ide fluida viscous dan inviscid (Andre.2012)

3. Fenomena Akibat Gerak Elektron


Empat persamaan digunakan untuk menunjukkan bahwa cahaya adalah
gelombang elektromagnetik. Secara terpisah, keempat persamaan ini
masing-masing disebut sebagai Hukum Gauss, Hukum Gauss untuk
magnetisme, Hukum induksi Faraday, dan Hukum Ampere. Keempat
persamaan ini dengan Hukum Lorentz merupakan kumpulan hukum
lengkap dari elektrodinamika klasik. Hukum Gauss menerangkan
bagaimana muatan listrik dapat menciptakan dan mengubah medan listrik.
Medan listrik cenderung untuk bergerak dari muatan positif ke muatan
negative

22
4. Hukum Newton di Temukan oleh Dua Ilmuan Berbeda
Menjelang berakhirnya abad ke-17 Sir Isaac Newton (1642-1727),
seorang ilmuwan Inggris. Mengenai penemuannya, ada sebuah lelucon
menarik yang menceritakan, jawaban itu diperoleh ketika sebuah apel jatuh
ke kepalanya sewaktu ia sedang merenungi masalah ini di bawah sebatang
pohon apel di pekarangannya. Diceritakan, kejadian ini mengilhaminya
untuk menemukan hukum yang kemudian terkenal dengan nama "Hukum
Gaya Berat (Gravitasi) Newton.
Sumbangan besar Galileo lainnya ialah penemuannya mengenai hukum
kelembaman. Sebelumnya, orang percaya bahwa benda bergerak dengan
sendirinya cenderung menjadi makin pelan dan sepenuhnya berhenti kalau
saja tidak ada tenaga yang menambah kekuatan agar terus bergerak. Tetapi
percobaan-percobaan Galileo membuktikan bahwa anggapan itu keliru.

5. Dasar Einstein Mengemukakan Pendapat Bahwa Gravitasi Adalah


Kekuatan Eksterior yang Merupakan konsekuensi dari Ruang-Waktu
Konsep gravitasi Einstein berbeda dengan gravitasi Newton. Gravitasi
Einstein didasarkan pada teori bahwa ruang-waktu itu melengkung bukan
datar sebagaimana dugaan sebelumnya. Menurut hukum gerak Newton,
benda dan planet bergerak pada bidang lurus selama tidak ada gaya yang
mempengaruhi seperti gravitasi. Sedangkan menurut Einstein, gravitasi
bukan merupakan gaya seperti halnya gaya yang lain. Gravitasi merupakan
konsekuensi kenyataan massa mendistorsi ruang-waktu sehingga akan
melengkung.

6. Penemuan Fisika Abad ke-18


Adapu penemuan-penemuan tentang listrik magnet pada periode ini adalah,
a. Galvani : pengamatannya tentang electricity.
b. Volta
1) Volta menemukan bahwa potensial listrik juga dapat dihasilkan
dengan zat- zat anorganik.

23
2) Volta juga menulis tentang baterai pertama yang dapat memberikan
arus listrik yang dalam sejarahnya dikenal dengan elemen volta
(tiang volta).
c. Arus listrik timbul dari efek hubungan dua logam yang beraliran.
d. Oersted : bahwa disekitar arus listrik terdapat medan magnet
e. Biot Savart : bahwa ada pengaruh medan magnet dari suatu kawat yang
melingkar diberi arus listrik pada acuan tertentu.
f. Faraday, menemukan adanya arus listrik induksi yang ditimbulkan dari
pengaruh perubahan garis-garis gaya magnet masuk atau keluar
kumparan.
g. Ampere, menemukan besarnya kuat arus listrik dengan menggunakan
alat ukur yang disebut dengan amperemeter.
h. Lorentz, menemukan adanya gaya yang ditimbulkan dari dua kawat
berarus listrik sejajar, yang terdapat didalam medan magnet.

7. Perkembangan Sejarah atom


Munculnya fisika klasik ini ditandai dengan dengan perkembangan atom
dari para penemu teori atom, yaitu :
a. John Dalton
Yang ditemukan dalam teori atomnya, yaitu unsur-unsur terdiri atas
partikel- pertikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi, yang disebut dengan
atom.
b. Faraday
Selain dalam perkembangan listrik magnet, Faraday juga berperan
dalam perkembangan atom.
c. James Clerk Maxwel
Menemukan secara teoritis untuk hukum ditribusi kcepatan anter
molekul- molekul gas.

24
F. Temuan-temuan Fisika pada Masa Perkembangan Fisika Modern
1. Penemuan Oleh Albert Einstein
Teori Relativitas Umum Einstein yang diterbitkan dalam tahun 1915,
mengaitkan gravitasi dengan struktur ruang dan waktu. Dalam teori ini,
gaya gravitasi dapat dipikirkan sebagai ruang-waktu yang melengkung di
sekitar benda sehingga massa yang berdekatan cenderung untuk bergerak
ke arahnya, sama seperti kelereng yang menggelinding ke alas lubang yang
berbentuk seperti mangkuk. dari teori teori relativitas umum orang dapat
membuat ramalan teoretis, misalnya cahaya harus dipengaruhi oleh gaya
gravitasi, dan ternyata semuanya terbukti secara eksperimental.

2. Penemuan Oleh Max Planck


Planck mendapatkan bahwa kunci pemahaman radiasi benda hitam ialah
anggapan bahwa pemancaran dan penyerapan radiasi terjadi dalam kuantum
energi hv. Penemuan yang menghasilkan hadiah Nobel dalam tahun 1918
ini, sekarang dianggap sebagai tonggak dari fisika modern.

3. Penemuan Oleh Arthur Holly Compton


Arthur Holly Compton ia menemukan bahwa panjang gelombng sinar-
x bertambah jika mengalami hamburan, dan pada tahun 1923 ia dapat
menerangkan hal itu berdasarkan kuantum cahaya. Pekerjaan ini telah
meyakinkan orang akan kebenaran realitas foton, sebenarnya Compton
sendirilah yang mengajukan kata “foton”. Setelah ia menerima hadiah
Nobel pada tahun 1927, Compton bekerja di University of Chicago untuk
mempelajari sinar kosmik dan menolong menjelaskan bahwa sinar ini
sebenarnya terdiri dari partikel yang bergerak cepat yang berputar dalam
ruang dan bukan sinar gamma.

4. Penemuan Oleh Louis de Broglie


Louis de Broglie, seorang ahli fisika Prancis, mengemukakan
gagasannya tentang gelombang materi. Gagasan ini merupakan
kesimetrisan atau penerapan yang lebih luas dari gagasan partikel cahaya

25
yang dikemukakan oleh Max Planck-Einstein. Jika cahaya memiliki sifat
partikel, maka partikel juga memiliki sifat gelombang.

5. Penemuan Oleh Max Bor


Born merumukan penafsiran probabilitas fungsi kepadatan dalam
persamaan mekanika kuantum Schroedinger. Gagasannya menggantikan
teori kuantum yang asli; kini, persamaan matematika Born dimanfaatkan.

6. Penemuan Oleh Werner Heisenberg


Prinsip ketidakpastian Heisenberg mengatakan bahwa manusia hanya
dapat mengamati secara teliti separuh dari kenyataan keadana fisik suatu
sistem. Artinya kalau kita dapat mengukur posisi suatupartikel, oengukuran
suatu partikel, semakin tidak teliti pengukuran kecepatannya.

7. Penemuan Oleh Niels Bohr


Pada tahun 1913 Bohr telah menerapkan konsep mekanika kuantum
untuk model atom yang telah dikembangkan oleh Ernest Rutherford, yang
menggambarkan bahwa atom tersusun dari inti atom (nukleus) yang
dikelilingi oleh orbit elektron.

8. Penemuan Oleh Richard P. Feynman


Pada tahun 1940 Feynmenn memberikan sumbangan pengetahuan yang
penting dalam elektrodinamika kuantum, teori kuantum relativistic yang
menggambarkan interaksi antarpartikel bermuatan. Masalah penting dalam
teori ini ialah kehadiran kuantitas tak berhingga dalam hasilnya, sehingga
diperlukan prosedur renormalisasi yang menyingkirkannya dengan
melakukan pengurangan dengan kuantitas tak terhingga lain.

9. Penemuan Oleh Wolfgang Pauli


Pada tahun 1931 Pauli memecahkan masalah kehilangan energi semu
dalam peluruhan sinar Beta oleh inti dengan mengajukan usul yang

26
menyatakan bahwa ada partikel tak bermassa yang meninggalkan inti
bersama dengan elektron yang dipancarkan.

10. Penemuan Oleh Paul A. M. Dirac


Pada tahun 1928 Dirac mempelajari gabungan teori relativitas khusus
dengan teori kuantum sehingga menghasilkan teori elektron yang
memungkinkan penjelasan spin dan momen magnetic elektron dan juga
meramalkan keadaan elektron yang bermuatan positif atau positron.

G. Temuan-temuan Fisika pada Masa Perkembangan Ilmu Mekanika


1. Penemuan Efek Fotolistrik
Menurut Einstein, intensitas cahaya diartikan sebagai energi tiap foton
dikalikan cacah foton yang menembus satu satuan luas permukaan secara
tegak lurus tiap satuan waktu. Dengan demikian intensitas cahaya
menunjukkan besar kecilnya cacah foton. Kenaikan intensitas cahaya
menunjukkan kenaikan cacah foton yang membentur permukaan logam,
akibatnya semakin tinggi intensitas cahaya semakin besar arus listrik yang
dihasilkan (Sutopo, 2004).
Suatu eksperimen dilakukan pada akhir abad ke-19 untuk mengamati
fenomena radiasi. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa cahaya yang
menumbuk permukaan logam tertentu menyebabkan elektron terlepas dari
permukaan logam tersebut. Fenomena ini dikenal sebagai efek fotolistrik
dan elektron yang terlepas disebut sebagai fotoelektron.
Eksperimen dilakukan dengan menembakkan berkas cahaya ke sebuah
plat logam E yang terdapat pada selubung gelas (agar kondisi eksperimen
terkontrol). Terdapat sebuah pelat logam lain (plat C) yang diposisikan
sejajar untuk menangkap elektron yang keluar dari plat E. Kedua plat
tersebut tersambung dengan sebuah sirkuit di mana terdapat amperemeter
untuk membaca aliran elektron dari plat E ke plat C (Sutarno, dkk. 2017)

27
2. Penemuah Hukum Gravitasi
Ketika wabah sedang melanda kota Cambridge, Inggris pada tahun
1666, Isaac Newton memutuskan mengungsi sementara di luar kota. Suatu
hari, ketika dia sedang berjalan-jalan di taman ia melihat sebuah apel jatuh.
Apel tersebut jatuh begitu saja seolah-olah diraih dari bawah oleh sebuah
tangan tidak kelihatan. Untuk menemukan hukumnya yang terkenal itu,
Newton kemudian menghabiskan waktu bertahun-tahun memenuhi seluruh
catatannya dengan Coretan Tangan dan mengukur gerakan pendulum
dengan teliti. Seorang Newton membutuhkan waktu sekitar 20 tahun
sebelum berani merumuskan hukumnya dalam buku Principia yang
diterbitkan pada tahun 1687.

3. Penemuan Mekanika Gelombang dan Persamaan Schrodinger


Dasar Erwin Schrodinger menemukan mekanika gelombang adalah
temuan teoritis Louis Victor Pierre Raymond de Broglie yang mana
menyatakan bahwa partikel yang berkampanye mempunyai sifat gelombang
( Wospakrik, H, J. 2005). Di dalam kajiannya Iya merumuskan persamaan
elegan yang mengendalikan penjalaran gelombang partikel De Braglie
dalam berbagai sistem fisika. Persamaan ini pada awalnya merupakan
jawaban dari dualitas partikel gelombang yang lahir dari gagasan De broglie
yang menggunakan persamaan kuantitasi cahaya Planck dan prinsip
fotolistrik Einstein untuk melakukan kuantisasi pada orbit elektron.
Persamaan gelombang ini kemudian dikenal dengan nama "persamaan
Schrodinger" (Melsayanti, R. 2016)

4. Penemuan Generator Elektrostasik Pertama


Pada tahun 1663, Fisikawan Jerman Otto von Guericke menciptakan
generator elektrostatik pertama, yang menghasilkan listrik statis dengan
menerapkan gesekan. Generator itu terbuat dari bola belerang besar di
dalam bola kaca, yang dipasang pada poros. bola itu diputar dengan
menggunakan engkol dan percikan listrik statis yang diproduksi Ketika
suatu bantalan digosokkan pada permukaan bola saat diputar. Bola tersebut

28
dapat dilepas dan digunakan sebagai sumber listrik untuk percobaan listrik.
Von Guericke menggunakan generator nya untuk menunjukkan bahwa
muatan listrik seperti saling tolak-menolak.

5. Penemuan Ilmu Statika Didasarkan Pada " Benda-Benda Diam


Karena Kombinasi Berbagai Gaya"
Archimedes dianggap sebagai salah satu matematikawan terbesar
sepanjang masa, hal ini didasarkan pafa temuannya berupa prisip matematis
tuas, sistem katrol, dan ulir penak, yaitu rancangan model Planetarium yang
dapat menunjukkan gerak matahari, bulan, planet-planet, dan kemungkinan
konstelasi di langit. (Karim, 2015). Archimedes menemukan sistem katrol
yang didemonstrasikan nya dengan menarik kapal sendirian. Sebelumnya,
Aristoteles berpendapat bahwa benda yang lebih berat jatuh lebih cepat dari
benda yang lebih ringan. Galileo melakukan eksperimen untuk
membuktikan pernyataan ini. kesimpulan nya menurut Galileo bahwa
pernyataan Aristoteles itu kurang tepat, yang benar adalah baik benda berat
maupun benda ringan jatuh pada kecepatan yang sama kecuali sampai batas
mereka berkurang kecepatannya akibat gesekan udara. (Vilmala, 2020)

6. Penemuan Hukum Kelembaman (Inersia)


Galileo memberikan sumbangan besar yaitu penemuan mengenai hukum
kelembaman atau inersia. Hal ini berawal dari pendapat Aristoteles bahwa
diperlukan sebuah gaya untuk menjaga agar sebuah benda tetap bergerak
sepanjang bidang horizontal. Galileo melakukan kritik terhadap teori yang
dikemukakan oleh Aristoteles dan tidak melakukan eksperimen secara
langsung. Beliau melakukan eksperimen hanya di dalam kepala dan dengan
percobaan pikiran itu beliau bisa membantah pemikiran lama. Galileo
mempertahankan bahwa sama alaminya bagi sebuah benda untuk bergerak
horizontal dengan kecepatan tetap, seperti benda tersebut berada dalam
keadaan diam. Galileo berkesimpulan bahwa jika tidak ada gaya yang
diberikan kepada benda yang bergerak, benda itu akan terus bergerak
dengan laju konstan dalam lintasan yang lurus.

29
H. Temuan-temuan Fisika pada Masa Perkembangan Ilmu Panas
1. Penemuan Teori Kalorik
Teori kalori ditemukan lavoisier karena menurutnya ada
ketidakkonsistenan antara teori phlogiston dengan hasil eksperimennya.
Teori Phlogiston yang menyatakan bahwa pembakaran dibentuk oleh
elemen yang disebut flogisto dan diyakini bahwa segala sesuatu ketika
dibakar akan melepaskan phologiston di udara. Lavoiser membantah
konsep tersebut karena Setelah mempelajari dan melakukan eksperimen
menunjukkan bahwa ada unsur lain yaitu Oksigen yang memainkan peran
penting dalam pembakaran dan panas yang dihasilkan perpindahan ketika
dalam ketidakseimbangan atau yang dikenal dengan teori kalorik.

2. Penemuan Termoskop oleh Galileo


Mengenai prinsip kerja dan cara penggunaan alat Termoskop oleh
galileo dengan termometer saat ini adalah sama yaitu dengan meletakkan
alat pada objek yang diukur sehingga dapat mendeteksi dan mengetahui
bagaimana suhunya. Untuk perbedaannya, alat Termoskop Galileo tidak
memiliki skala, dan hanya bisa digunakan untuk mengukur suhu ruangan.
Adapun perubahan suhu pada termoskop Galileo berlangsung lama,
sehingga hasil pengukurannya kurang efektif. Oleh karena itu,
dikembangkan termometer seperti yang bisa kita manfaatkan saat ini. (
Chairunnisa, Q., 2020)

3. Penemuan Mesin Uap


Tahun 1698, Thomas Savery berhasil menciptakan dan mematenkan
sebuah mesin uap yang digunakan untuk memompa air. Kemudian pada
1712, Thomas Newcomen berasal dari Inggris membuat mesin uap yang
kualitasnya telah ditingkatkan dari mesin uap Thomas savery sebelumnya.
Tahun 1764, James Watt memperbaiki mesin uap buatan Newcomen yaitu
dengan menambahkan sebuah bilik pengumpul uap secara terpisah sehingga
tidak memperberat kerja mesin utama.

30
I. Temuan-temuan Fisika pada Masa Perkembangan Ilmu Optik
Pembaruan objek dari tiap-tiap periode memiliki ciri khas sebagai berikut.
Pada periode pertama optik dipelajari secara ilmiah dimulai pada tahun 300 SM.
Pada periode ini orang-orang telah mengetahui cara membuat kanta dan
mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari. Penemuan-penemuan di periode
kedua ini dimulai ketika orang-orang mulai gemar mengamati pelangi, hingga
akhirnya diketahui bahwa pelangi disebabkan oleh pembiasaan cahaya oleh air.
Selain itu, di abad ke - 16 juga sudah mulai dibuat mikroskop yang
menggunakan lensa gabungan yaitu lensa objektif dan lensa okuler.
Pada periode ketiga dimulai ketika sekitar tahun 1801 pada periode ketiga
ini dilakukan pembuktian bahwa cahaya dapat melentur atau difraksi dan dapat
mengalami interferensi ketika dilewatkan pada dua celah sempit. Pada periode
keempat atau masa Optik Modern ditandai dengan perkembangan ilmu dan
rekayasa optik yang menjadi sangat populer pada abad 20 titik bidang optik ini
meliputi elektromagnetik atau sifat kuantum cahaya. Pada era Optika modern
ditandai dengan penemuan besar yaitu mengenai efek fotolistrik dan serat optik.
Pada periode ke-5 banyak dilakukan eksperimen atau percobaan untuk
memperluas ilmu yang diperoleh pada periode sebelumnya seperti melakukan
percobaan untuk menentukan kecepatan cahaya. Kemudian melakukan
eksperimen untuk mengetahui panjang gelombang cahaya dan untuk
mengamati sifat medium optik interferensi cahaya.

J. Temuan-temuan Fisika pada Masa Perkembangan Ilmu Termodinamika


Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara panas
kerja dan energi. Adapun Temuan-temuan Fisika pada Masa Perkembangan
Ilmu Termodinamika yaitu sebagai berikut,
1. Berawal dari Thomas Alva Edison dan carnot yang menyempurnakan
mesin uap maka muncullah teori termodinamika kemudian diperoleh
3 hukum termodinamika, bagaimana pembentukan hukum tersebut?
Apa saja hal yang dilakukan Thomas dan carnot untuk mendapatkan
ketiga hukum terpisah tersebut?

31
Thomas dan carnot adalah penyempurna mesin uap yang menjadi titik
awal perkembangan ilmu teknologi termodinamika titik hukum I
termodinamika menyatakan bahwa perubahan energi internal suatu sistem
“U, sama dengan perpindahan panas netto ke dalam sistem Q, ditambah
kerja bersih yang dilakukan pada sistem W. Dengan rumus U = Q-W.
Hukum II termodinamika berawal dari ketertarikan para ilmuwan untuk
meningkatkan efisiensi mesin setinggi-tingginya lalu Sadi carnot mulai
mempelajarinya. Berdasarkan teorinya dalam konsep fluida kalori dia
menemukan bahwa ada suatu batasan tertentu dari efisiensi suatu mesin dan
batasan itu tergantung pada dua temperatur yang bekerja di antara mesin
tersebut. Walaupun suatu mesin dibuat seideal mungkin tetap saja pasti akan
ada batasan kerja yang didapat dari kalor yang diberikan dari temperatur
tinggi menuju temperatur rendah lalu disempurnakan oleh Rudolf clausius
dan terbentuklah hukum II termodinamika.
Hukum III dikembangkan oleh Walther Nernst sehingga sering disebut
teorema Nernst, berdasarkan eksperimen dilakukan ia dapat Merumuskan
bahwa entropi dari suatu kristal sempurna pada absolut nol adalah sama
dengan nol

2. Pada tahun 1783 Joseph Michael menemukan balon udara yang dapat
diterbangkan dan mengangkut manusia menurut kalian apa yang
mendasari penemuan tersebut dan bagaimana balon udara dapat
bergerak ke atas
Yang mendasari penemuan balon udara adalah peristiwa kebakaran pada
suatu malam di benteng Gibraltar membuat Joseph berpikir akan
kemungkinan pembakaran dari bara api dapat mengangkat sebuah benda.
Dia percaya bahwa ada asap gas khusus yang menyebabkan hal itu terjadi.
Dia menyebutkan gas tersebut adalah mongolfier gas. lewat hipotesis itu dia
membangun ruang kotak berukuran 1x1x1,3 m dari kayu yang tipis. Lalu
sisi atasnya ditutup dengan kain ringan di bagian bawah kotak dia menyulut
beberapa kertas ternyata hasil bakaran itu mengangkat balon perlahan. Hasil
percobaan itu membuat mereka semakin bersemangat. Dua bersaudara itu

32
mengumumkan pembuatan proyek besar yakni balon udara raksasa yang
menampung beberapa orang balon itu berbentuk kain Kabung dengan tiga
lapis tipis di dalamnya balon tersebut mampu menampung 790 meter udara
dengan berat 225 kg. Selanjutnya balon udara tersebut dapat bergerak ke
atas karena prinsip kerja pada balon yang diisi dengan udara panas dan
balon yang diisi dengan gas dengan pada dasarnya sama yaitu dengan
membuat udara dalam balon lebih ringan atau memiliki massa jenis yang
lebih kecil dari udara luar sekitar balon sehingga balon udara dapat naik atau
terbang.

K. Temuan-temuan Fisika pada Masa Perkembangan Ilmu Elektrodinamika


Ampere merupakan pelopor di bidang elektrodinamika. Pengamatannya
akan dua batang konduktor yang diletakkan berdampingan secara sejajar
(paralel) dan jika keduanya mengalirkan listrik searah (misalnya minus dengan
minus) maka kedua batang konduktor akan saling tarik. Dan jika kedua batang
konduktor tersebut berlawanan arah (misalnya minus dengan plus) maka akan
saling tolak menolak. Tentu saja berbeda dengan magnet aslinya, di mana minus
akan menolak minus, plus akan menolak plus, sedangkan minus dengan plus
akan saling tarik. Tetapi intinya ada kekuatan tarik dan tolak dalam dua batang
konduktor tersebut sehingga diberi nama electromagnetism.
Ide dari eksperimen Ampere ini tidak terlepas dari ketertarikannya terhadap
hasil temuan Oersted, seorang ahli fisika Denmark, yang menemukan jarum
kompas bergerak jika ditaruh di dekat kawat (penghantar) yang berarus listrik.
Selain elektromagnet atau magnet listrik, Ampere menemukan hukum
elektromagnet atau disebut juga hukum ampere. Di bidang Kimia ia
menemukan florin dan melakukan klasifikasi unsur-unsur kimia.
Ampere juga membuat alat untuk mengukur arus listrik dan
mengembangkannya menjadi galvanometer. Kini namanya digunakan sebagai
nama bagi satuan ukuran arus listrik.

33
L. Temuan-temuan Fisika pada Masa Perkembangan Ilmu Gelombang
Terdapat dua penemuan yaitu efek Doppler dan gelombang
elektromagnetik. Berikut penjelasannya,
1. Christian Doppler
Penemu efek Doppler penemuan efek Doppler berawal dari penelitian
independen yang dilakukan oleh Doppler titik karyanya yang paling awal
berkaitan dengan matematika, tetapi pada tahun 1842 dapat menyelesaikan
dan menerbitkan makalah tentang "Cahaya Berwarna Dari Bintang Ganda
Dan Bintang Lain Tertentu Di Surga". Dalam karya tersebut ia mengusulkan
bahwa frekuensi yang diamati dari gelombang cahaya dan suara tergantung
pada seberapa cepat sumber dan pengamat bergerak relatif satu sama lain,
sebuah fenomena yang biasa disebut sebagai efek Doppler titik dia juga
dengan benar meramalkan bahwa teorinya suatu hari akan digunakan oleh
para astronom untuk lebih akurat mengukur pergerakan dan jarak bintang.
Ide-ide daftar awalnya diterima dengan sejumlah skeptisme sehingga,
untuk mendukung klaimnya ia menyusun eksperimen yang sangat tidak
biasa titik pada tahun 1845 dengan bantuan seorang kolega Doppler
mengatur kereta untuk mengangkut mobil terbuka penuh trompet bolak-
balik di sepanjang bagian lintasan bersamaan dengan itu sekelompok musisi
lain berdiri dan merekam persepsi mereka tentang nada instrumen tes
inovatif terbukti berhasil, membenarkan prediksi Doppler bahwa ketika
terompet mendekati para musisi mendengar nada yang lebih tinggi yang
menjadi terasa lebih rendah ketika kereta lewat.
Menunjukkan bahwa efek Doppler juga berlaku untuk frekuensi cahaya
terbukti lebih sulit dan tidak pernah berhasil tercapai sebelum kematian
dokter pada tahun 1853. Eksperimen pertama yang mengungkapkan
pergeseran Doppler dalam cahaya bintang dilakukan pada awal abad ke-20
titik namun sejak saat itu efek Doppler telah terbukti sangat berharga untuk
pengamatan astronomi membuka jalan bagi sejumlah penemuan dan konsep
ilmiah baru yang paling menonjol gerakan bintang yang terdeteksi melalui
cara ini mengarah pada pengembangan teori ledakan besar alam semesta.

34
2. Heinrich Rudolf Hertz (Penemu Gelombang Elektromagnetik)
Hal ini berawal dari keinginan Hertz untuk membuktikan hipotesa
Maxwell tentang gelombang elektromagnetik. mencoba membuktikan
melalui keberadaan gelombang listriknya yang diradiasikan oleh rangkaian
pemancar. Mencoba membuat rangkaian pemancar sederhana dengan
bantuan trafo untuk memperkuat tegangan dan kapasitor sebagai
penampung muatannya. karena ada arus pergeseran pada pemancar
diharapkan ada radiasi gelombang elektromagnetik yang akan dipancarkan.
Karena secara teori, dari pertikaian yang muncul akan dihasilkan
gelombang elektromagnetik. alhasil pada rangkaian loop penerima yang
hanya berupa kawat berbentuk lingkaran yang tanpa diberikan sumber
tegangan apapun, ternyata muncul percikan listrik pada gamenya. ini
membuktikan ada listrik yang mengalir melalui radiasi suatu benda yang
akhirnya antarkan ke titik karena merasa belum puas mencoba untuk
menghitung frekuensi pada loop titik ternyata frekuensi yang dihasilkan
sama dengan frekuensi pemancar. Ini artinya listrik pada lup berasal dari
pemancar itu sendiri titik dengan ini terbuktilah adanya radiasi gelombang
elektromagnetik Maxwell dan akhirnya Heinrich Rudolf Hertz ditetapkan
sebagai penemu dari gelombang elektromagnetik karena telah berhasil
membuktikannya.

35
BAB III
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu banyak sekali temuan-temuan


fisika yang mempengaruhi perkembangan fisika pada masa sekarang. Yaitu antara
lain
1. Penemuan Hukum Babel yaitu menghubungkan ketiga hukum Newton
bersama-sama dengan Hukum Gravitasi, dan Hukum II Kepler serta Konservasi
Momentum Sudut.
2. Penemuan Jam Air dan Jam Matahari yang saat ini sudah banyak berkembang
menjadi jam baterai dan digital.
3. Penemuan konsep Pembagian 12 Jam Ganda yang saat ini sudah berkembang
menjadi 24 jam sehari.
4. Penemuan Angka Sexagesimal yaitu sistem bilangan yang menggunakan angka
60 sebagai dasarnya.
5. Pengamatan terhadap ilmu perbintangan Astronomi, dan Astrologi (Zodiak)
6. Penemuan bulan sinodik yang dapat menentukan fase bulan.
7. Penemuan Babilonia yang membagi bulan menjadi 12 Periode
8. Penemuan tanda-tanda langit yang dijadikan rujukan pembuatan kalender
hingga saat ini.
9. Penemuan pembagian hari oleh mesir kuno
10. Penemuan Archimedes
11. Penemuan meramal gerhana matahari oleh Thales
12. Penemuan Pemberian nama-nama planet\
13. Penemuan cara mengukur jarak bumi dengan matahari dan mengukur keliling
bumi.
14. Penemuan konsep perhitungan Geometri oleh Al-Khawarizmi.
Dan masih banyak lagi penemuan-penemuan fisika yang dapat mempengaruhi
perkembangan fisika pada masa sekarang.

37
DAFTAR PUSTAKA

Viyanti & Sesunan, Feriansyah.2020. Perkembangan Sejarah Fisika dari Masa Ke


Masa. Bandarlampung: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai